1. Seledri (Apium graveolens L.) Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Apiales Famili : Apiaceae Genus : Apium Spesies : Apium graveolens L. Seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Di Indonesia, masyarakat biasanya menggunakan seledri sebagai penyedap alami pada masakan. Beberapa negara maju diantaranya Jepang, Cina, Korea telah menggunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan (nuryanto, 2012). Seledri merupakan salah satu jenis tanaman obat yang dilaporkan mempunyai efek untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Dalam ilmu botani, daun seledri memiliki kandungan Apigenin yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah dan Phthalides yang dapat mengendurkan otot-otot arteri atau merelaksasi pembuluh darah. Zat tersebut yang mengatur aliran darah sehingga memungkinkan pembuluh darah membesar dan mengurangi tekanan darah (Saputra & Fitria, 2016). Seledri mengandung flavonoid, saponin, tanin 1%, minyak asiri 0,033%, flavo-glukosida (apiin), apigenin, fitosterol, kolin, lipase, pthalides, asparagine, zat pahit, vitamin (A, B dan C), apiin, minyak menguap, apigenin dan alkaloid (Saputra & Fitria, 2016). Apigenin dalam daun seledri berfungsi sebagai beta blocker yang dapat memperlambat detak jantung dan menurunkan kekuatan kontraksi jantung sehingga aliran darah yang terpompa lebih sedikit dan tekanan darah menjadi berkurang. Manitol dan apiin bersifat diuretik yaitu membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan dan garam dari dalam tubuh, sehingga berkurangnya cairan dalam darah akan menurunkan tekanan darah (Saputra & Fitria, 2016). Kalium yang terkandung dalam seledri bermanfaat untuk meningkatkan cairan intraseluler dengan menarik cairan ekstraseluler, sehingga terjadi perubahan keseimbangan pompa natrium–kalium yang akan menyebabkan penurunan tekanan darah. Salah satu cara dalam penanganan hipertensi adalah mengubah keseimbangan Na+ (Saputra & Fitria, 2016). Magnesium dan zat besi yang terkandung dalam seledri bermanfaat memberi gizi pada sel darah, membersihkan dan membuang simpanan lemak yang berlebih, dan membuang sisa metabolisme yang menumpuk, sehingga mencegah terjadinya aterosklerosis yang dapat menyebabkan kekakuan pada pembuluh darah yang akan mempengaruhi resistensi vaskuler (Saputra & Fitria, 2016). a. Uji praklinik ekstrak daun seledri Mukhtar (2018),(Mukhtar, 2018) melakukan pengujian efek antihipertensi pada ekstrak etanol daun seledri dengan menggunakan hewan percobaan yaitu tikus putih jantan sebanyak 18 ekor dan dikelompokkan menjadi 6 kelompok. Hewan coba diberi ekstrak etanol dengan dosis yang digunakan berturut-turut : 100, 200 dan 400 mg/KgBBB, dengan perlakuan hewan coba sebagai berikut : 1. Kelompok I adalah kelompok kontrol negatif (Pemberian larutan Na CMC 0,5% selama 10 hari) 2. Kelompok II adalah kelompok kontrol induksi (kelompok yang dibuat hipertensi) tanpa diberi suspensi bahan uji. 3. Kelompok III, IV dan V adalah kelompok uji (kelompok yang dibuat hipertensi dan diberikan suspensi bahan uji pada masing- masing dosis yang telah ditentukan). 4. Kelompok VI adalah kelompok kontrol pembanding (kelompok yang dibuat hipertensi dan diberikan suspensi obat pembanding). Pengukuran tekanan darah dilakukan pada hari ke 7 dan 10. Dari data tekanan darah sistol dan diastol tikus yang diperoleh menunjukkan hasil, sebagai berikut : Kelompok hewan uji Tekanan darah sistol/diastole (mmHg) Kelompok negative 121,85/99,21 Kelompok positif 159,85/136,25 Kelompok uji 1 (100mg/KgBB) 120,35/98,04 Kelompok uji 2 (200mg/KgBB) 109,35/82,51 Kelompok uji 3 (400mg/KgBB) 107,59/74,94 Pembanding 117,19/95,94 Dari hasil percobaan menunjukkan pemberian sediaan uji ekstrak etanol daun seledri (Apium graveolens L,.) pada semua kelompok hewan uji dapat menurunkan tekanan darah tikus putih jantan. Pemberian ekstrak etanol daun seledri (Apium graveolens L,.) pada dosis 100mg/kgBB menunjukkan hasil yang paling baik bila dibandingkan dengan kelompok pembanding karena mendekati tekanan darah kelompok kontrol negative (Mukhtar, 2018). b. Uji klinik nuryanto (2012), melakukan pengujian pengaruh pemberian air rebusan seledri terhadap penurunan tekanan darah pada pasien penderita hipertensi sebanyak 62 orang. Diketahui 16 orang berjenis kelamin laki-laki dan 46 orang berjenis kelamin perempuan, dengan kriteria sebagai berikut : 1. Penderita hipertensi yang diberi perlakuan 2. Berusia > 20 tahun 3. Penderita yang tidak disertai penyakit komplikasi 4. Penderita yang tidak mengkonsumsi rokok 5. Penderita yang tidak menjalani terapi diet Diberikan perlakuan pada pasien hipertensi dengan pemberian air rebusan seledri sebanyak 200 cc yang diberikan 2 kali sehari yaitu pada pagi hari pukul 10.00 wib sebanyak 100 cc dan sore pada pukul 16.00 wib sebanyak 100 cc selama 3 hari berturutturut. Dari hasil pengujian didapatkan data, sebagai berikut : Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa terjadi penurunan secara bermakna pada tekanan darah sistolik maupun diastolik setelah diberikan air rebusan seledri selama 3 hari berturut-turut. Rata-rata penurunan tekanan sistolik 20,32 mmHg dan Diastolik 7,09 mmHg. disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian air rebusan seledri terhadap penurunan tekanan darah (nuryanto, 2012). c. Contoh sediaan daun seledri untuk pengobatan hipertensi Infusa daun seledri Infusa merupakan sediaan cair yang dibuat dengan cara menyari simplisia nabati dengan air pada suhu 90oC selama 15 menit. Cara pembuatan sediaan infusa daun seledri : 1. Memilih daun seledri yang masih segar untuk digunakan sebagai olahan. 2. Membersihkan seledri dengan air yang mengalir supaya steril dan juga lebih bersih lagi dalam mengolahnya. 3. Potong daun seledri dan batangnya menjadi ukuran yang lebih kecil. 4. Masukkan potongan seledri ke dalam panci yang akan digunakan untuk merebus. 5. Rebus daun seledri dengan teknik infusa selama 15 menit dengan sumbu api yang kecil dan mempertahankan suhunya tetap berada pada rentang 90 derajat. 6. Tiriskan rebusan daun seledri untuk memisahkan antara ampas dan airnya. 7. Tunggu air ekstrak seledri selama 15 menit untuk proses pendinginan. Mencampurkan air ekstrak dengan perasan air jeruk nipis dan madu. 8. Memasukannya dalam kemasan botol plastik dan menutupnya dengan rapat. 9. Infusa ekstrak seledri siap dikonsumsi. Khasiat : Terapi hipertensi Cara Pakai : Diminum 40 ml infusa seledri sebanyak tiga kali sehari untuk menjaga tekanan darah. Kapsul daun seledri Khasiat Celery: Menurunkan tekanan darah tinggi secara alami. Mengurangi kadar kolesterol dalam darah Baik untuk kesehatan mata Menenangkan saraf Membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Meningkatkan kecerdasan otak Komposisi: Setiap kapsul mengandung ekstrak daun seledri (Apium Graveolens L.) 500 mg atau setara dengan 32 g daun seledri segar. Cara pakai: Penderita hipertensi/tekanan darah tinggi : 3x1 kapsul sehari Pencegahan/penderita ringan : 1x1 kapsul sehari Perhatian: - Tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan menyusui - Penggunaan harus sesuai yang dianjurkan agar tidak mengakibatkan darah rendah (pusing, lemas, mual, berkunang-kunang) Isi: 30 kapsul Teh Herbal Seledri Manfaat Daun Seledri : - Menyembuhkan rematik - Menurunkan kadar kolesterol - Menurunkan darah tinggi - Mencegah dan menyembuhkan anemia - Mengendurkan saraf yang tegang - Mengobati sembelit - Mencegah dan menyembuhkan asma - Mencegah dan mengatasi obesitas - Memperbaiki fungsi ginjal - Mencegah pertumbuhan sel kanker - Mengontrol dan mengatur volume darah - Mencegah dehidrasi - Melindungi jantung - Sebagai antiaging yang kuat - Menstabilkan gula darah - Memperkuat tulang - Melindungi jaringan otak - Sebagai antiradang Dalam satu kemasan terdapat 15 pcs Cara Penyajian : Masukkan 1pc Teh Celup Daun Seledri ini ke dalam cangkir. Tuangkan air mendidih dan diamkan selama 10-15 menit. Tambahkan gula atau madu sesuai selera. Teh Daun Seledri siap disajikan dan diseruput. Madu Seledri Komposisi: Pure honey, Apium Graveolens Extrac Aturan Pakai: Untuk membantu mempercepat penyembuhan: 3-4 sendok makan setiap hari dimulai dengan dosis kecil terlebih dahulu (1-2 sendok makan/hari) selama 3-7 hari pertama. Manfaat: Menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi), menghentikan pendarahan akibat penurunan jumlah trombosit, kencing manis, menurunkan kadar glukosa darah. Perhatian : Kocok/aduk dulu sebelum diminum Volume (Isi): 350 gram Daun seledri dapat menyebabkan beberapa efek samping yaitu: Depresi sistem saraf pusat. Stimulasi uterus (rahim). Dermatitis kontak, luka pada bulosa phototoxic (sindrom birch seledri ). Reaksi hipersensitivitas, anafilaksis, atau angioedema. Kontra indikasi daun seledri : Dapat membuat seseorang alergi karena adanya kandungan furanokumarin yang berefek fototoksik. Daftar Pustaka Mukhtar, M. H. (2018). Uji efek Antihipertensi Ekstrak Etanol Daun Seledri (Apium graveolens L.) Pada Tikus Putih Jantan Diinduksi Prednison dan NaCl. nuryanto, muzakar. (2012). Pengaruh pemberian air rebusan seledri terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. 6(1). Saputra, O., & Fitria, T. (2016). Khasiat Daun Seledri ( Apium graveolens ) Terhadap Tekanan Darah Tinggi Pada Pasien Hiperkolestrolemia Efficacy of Celery Leaves ( Apium graveolens ) Against Hypertension in Patient Hypercholesterolemia. 5(April), 1–6.