MATERI TUMBANG Seribu hari pertama kehidupan adalah periode percepatan tumbuh kembang yang dimulai sejak terbentuknya janin dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Fase penghitungan seribu hari pertama dimulai dari masa kehamilan 270 hari hingga anak berusia 730 hari (2 tahun). Masa tersebut sangat penting mengingat masa itu merupakan fase pertumbuhan dan perkembangan awal yang sangat menentukan masa depan anak di masa depan. Sayangnya, banyak orang tua yang belum banyak mengetahui terkait cara-cara memenuhi kebutuhan anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara baik. Mengingat pentingnya hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga turut mensosialisasikan Program Parenting Pengembangan Anak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan dengan sasaran calon orang tua dan para orang tua yang memiliki anak di bawah usia dua tahun.. Perkembangan otak di 1000 hari pertama merupakan kombinasi antara nutrisi dan stimulasi dini. Sel-sel otak janin terbentuk saat berusia 3-4 bulan di dalam kandungan. Setelah lahir sampai umur 2 tahun, sel-sel tersebut bertambah dengan cepat hingga mencapai miliaran sel. Mulai kehamilan 6 bulan, sel-sel mulai membentuk rangkaian fungsi bagian otak. Kualitas dan kompleksitas rangkaian hubungan antara sel-sel otak ditentukan oleh stimulasi yang dilakukan oleh lingkungan kepada bayi-balita tersebut dan pemberian nutrisi yang optimal.. Faktor yang berperan dalam tumbuh kembang anak ada tiga, antara lain, genetik, nutrisi yang didapat dari ASI, MPASI serta makanan seimbang, dan faktor lingkungan meliputi pola pengasuhan, stimulasi, psikologis, kesehatan serta imunisasi. Berdasarkan rekomendasi WHO (2003), pemberian nutrisi pada anak bisa dilakukan saat lahir melalui Inisiasi Menyusu Dini (IMD), kemudian pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan, makanan pendamping ASI diberikan paling lambat 6 bulan sambil terus melanjutkan pemberian ASI. Atur kebutuhan tidur anak dengan baik. Kebutuhan tidur bayi antara 14-15 jam per hari. Seiring bertambahnya usia, kebutuhan berkurang antara 13-14 jam perhari. Berikan imunisasi lengkap sesuai dengan jadwal imunisasi anak usia 0-18 bulan sesuai rekomendasi IDAI tahun 2014. Pantau tumbuh kembangnya secara teratur dengan cara mengukur berat badan, tinggi badan serta lingkar kepala. Lakukan setiap bulan hingga anak berusia 1 tahun. Usia diatas 1 – 5 tahun lakukan setiap 3 bulan sekali, dan anak usia sekolah setiap 6 bulan sekali.. 1. Pengertian a. Tumbuh kembang mengandung 2 pengertian, yaitu bertumbuh dan berkembang, Bertumbuh berarti bertambah massa dan ukuran, yang secara obyektif dapat kita ketahui melalui penimbangan berat badan, pengukurangan panjang/ tinggi badan, dan pemantauan lingkar kepala setiap bulannya. b. Berkembang adalah bayi atau anak mengalami penambahan keterampilan atau kemampuan, baik dibidang motorik kasar, motorik halus, personal-sosial, dan wicara. Pemantauan perkembangan adalah untuk mengetahui adanya gangguan perkembangan seorang bayi atau anak sebelum gangguan itu terjadi, jadi pemantauan ini tidak dimaksudkan untuk mengobati gangguan perkembangan yang telah terjadi. Orangtua dapat melakukan sendiri pemantauan tumbuh kembang ini dengan menggunakan alat bantu berupa Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan (KPSP), Kuesioner ini memantau tumbuh kembang balita hingga usia 5 tahun, dengan jeda waktu per 3 bulan. Sedangkan untuk pemantauan tumbuh kembang di rumah sakit atau klinik spesialis anak dilakukan dengan tools yang disebut Denver II. Skrining bertujuan untuk mendeteksi kelainan perkembangan secara dini, sebelum tanda atau gejala kelainan tersebut tampak. 2. Kenapa pemantauan 1000 HPK penting ? a. Saat lahir, berat jaringan otak bayi = 25% dewasa → Saat usia 2 th sudah mencapai 80% dari otak dewasa. b. Perkembangan otak yang sangat pesat pada usia < 2 tahun (Periode Kritis Perkembangan) c. Merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pemulihan, bila ada gangguan perkembangan. 3. Pemantauan tumbuh kembang Suatu kegiatan untuk menemukan secara dini : a. Penyimpangan pertumbuhan : status gizi kurang atau buruk, anak pendek b. Penyimpangan perkembangan : terlambat bicara c. Penyimpangan mental emosional: gangguan konsentrasi dan hiperaktif d. Setiap anak akan bertumbuh dengan kecepatan yang berbeda sehingga perlu pengukuran berkala untuk memastikan tidak ada kelainan e. Frekuensi pengukuran yang disarankan: 1) Tiap bulan sampai usia satu tahun, 2) Tiap 3 bulan sampai usia 3 tahun 3) Tiap 6 bulan sampai usia 6 tahun 4) 1 tahun sekali pada tahun-tahun berikutnya f. Lebih sering pada anak yang berisiko mengalami problem pertumbuhan (bayi prematur atau BBLR) 4. Parameter Pertumbuhan Indikator status gizi : 5. Pemantauan Perkembangan a. Berbeda dengan “Pertumbuhan” yang besifat OBYEKTIF, perkembangan cenderung bersifat SUBYEKTIF b. Sulit ditegakkan apakah perkembangan anak mengalami keterlambatan, atau perkembangan sesuai umur? c. Ciri anak dengan gangguan perkembangan 1) Terlambat bicara 2) Terlambat berjalan 3) Tak ada reaksi saat dipanggil 4) Cenderung menghindari kontak mata 5) Asyik bermain sendiri 6) Tak bisa konsentrasi 7) Gerakan berulang-ulang 8) Menyakiti diri sendiri 9) Gangguan tidur dan makan 6. Kebutuhan pokok agar tumbuh kembang anak optimal : a. Kebutuhan psik-biologis yang untuk bayi dan balita adalah kebutuhan nutrisi (ASI, makanan pendamping ASI), imunisasi, kebersihan badan dan lingkungan tempat tinggal, pengobatan, ruang untuk bergerak dan bermain. Kebutuhan fisik-biologis ini terutama berpengaruh pada pertumbuhan fisik, termasuk otak, alat penginderaan dan alat gerak untuk mengeksplorasi lingkungan, dan berbagai kecerdasan anak. b. Kebutuhan akan asih (kasih sayang) yang berkaitan dengan rasa dilindungi, rasa aman dan nyaman, diperhatikan dan dihargai, didengar keinginan atau pendapatnya, tidak mengutamakan hukuman dengan kemarahan, tetapi lebih banyak memberikan contoh-contoh dengan penuh kasih sayang dan kegembiraan. Kebutuhan kasih sayang besar pengaruhnya pada kemandirian dan kecerdasan emosi. c. Kebutuhan akan asah atau stimulasi bermain yang meliputi berbagai permainan untuk merangsang semua indera (pendengaran, penglihatan, sentuhan, membau, mengecap), gerakan kasar dan halus, berkomunikasi, emosi-sosial, kemandirian, berpikir dan berkreasi. Kebutuhan stimulasi bermain sejak dini akan besar pengaruhnya pada berbagai kecerdasan anak (multiple intelligent).