Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 BAB I PENDAHULUAN Dokumen MPS ini merupakan tindak lanjut dari penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) dan penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten (BPS). Program dan kegiatan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai kelembagaan terkait , baik sinkronisasi dan koordinasi pada tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Kementerian / Lembaga untuk periode Jangka Menengah. Dari sisi penganggaran, dokumen ini juga memuat rancangan dan komitmen pendanaan untuk implementasinya, baik komitmen alokasi penganggaran pada tingkat Kabupaten, Provinsi, Pusat maupun dari sumber pendanaan lainnya. Untuk sumber penganggaran dari sektor Pemerintah , keseluruhan komitmen dalam dokumen ini akan menjadi acuan dalam tindak lanjut melalui proses penganggaran formal tahunan. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain : Pemrograman telah mempertimbangkan komitmen bersama antara kemampuan APBD Pemda dan pendanaan Pemerintah Pusat maupun partisipasi dari sektor lain yang peduli sanitasi. Program dan Anggaran untuk 5 tahun ke depan sudah diketahui, sehingga perencanaan lebih optimal dan matang. Memorandum Program Investasi Kabupaten/Kota merupakan rekapitulasi dari semua dokumen perencanaan sanitasi dan telah disusun dengan mempertimbangkan kemampuan Kabupaten/Kota dari aspek teknis, biaya dan waktu. Memorandum Program Investasi ini dilengkapi dengan kesepakatan pendanaan yang diwujudkan melalui persetujuan dan tanda tangan dari Bupati/Walikota/Gubernur selaku kepala daerah. Program Investasi Sektor Sanitasi ini telah disusun berdasarkan prioritas menurut kebutuhan Kabupaten/Kota untuk memenuhi sasaran dan rencana pembangunan Kabupaten/Kota. Proses penyusunan rencana program investasi ini telah melalui aspek keterpaduan antara pengembangan wilayah /Kawasan dengan pengembangan sektor bidang yang terkait 1 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 kesanitasian , yang mencakup : Koordinasi Pengaturan, Integrasi Perencanaan, dan Sinkronisasi Program berdasarkan Skala Prioritas tertentu atau yang ditetapkan paling sesuai dalam rangka menjawab tantangan pembangunan. Memorandum Program ini dilengkapi dengan tabel-tabel rencana investasi program, rencana pelaksanaan periode sampai akhir 5 (lima) tahun ke depan, dan peta-peta pokok yang dapat menjelaskan arah pengembangan dan struktur ruang perkotaannya. 1.1 Maksud dan Tujuan Maksud : 1. Tersusunnya dokumen rencana strategi dan komitmen pendanaan oleh pemerintah Kabupaten/Kota dan pihak terkait untuk rancangan implementasi pembangunan sektor sanitasi yang komprehensif untuk Jangka Menengah. Secara umum MPS ini secara spesifik bersifat sebagai “Expenditure Plan” yang merupakan rencana penganggaran khususnya untuk program pembangunan sektor sanitasi. 2. Mendorong para stakeholders melaksanakan kebijakan pengembangan sanitasi yang lebih efektif, partisipatif, dan berkelanjutan. Tujuan : 1. MPS diharapkan dapat dipakai sebagai pedoman penganggaran untuk implementasi pelaksanaan pembangunan sanitasi mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 yang telah tercantum dalam dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK). 2. Dapat memberikan gambaran tentang kebijakan pendanaan untuk implementasi pembangunan Sanitasi Kabupaten Pinrang selama 5 (lima) tahun yaitu tahun 2013 sampai dengan tahun 2017. 3. Dipergunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Operasional tahapan pembangunan sanitasi. 4. Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi, masyarakat dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi Kabupaten Pinrang. 2 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Gambar 1.1 – Skema Proses Perencanaan PPSP Gambar 1.2 Acuan Matrik MPSS 3 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 1.2 Resume Permasalahan Sanitasi Resume permasalahan utama untuk permasing-masing sub sektor diuraikan dalam bentuk tabel, dimana uraian permasalahan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu dari sisi: a. Sistim persub sektor (sesuai Diagram Sistim Sanitasi /DSS) dan b. Aspek lain (seperti dari sisi Pendanaan, Kelembagaan, Peran Masyarakat dll). Identifikasi dan klassifikasi terkait permasalahan ini dapat mengacu ke dokumen Kebijakan dan Strategi Nasional. Tabel 1.1. Permasalahan Utama Air Limbah Permukiman A. Sistem Air Limbah Permukiman Kepemilikan Jamban di Kabupaten Pinrang adalah 84%, dengan rincian 83% Jamban Pribadi dan MCK/WC Umum 1 %, sisanya ke lain-lain: Aspek Pengembangan Sarana dan Prasarana User Interface Pengumpulan& Penampungan / Pengolahan Awal: Persentase tangki septic aman : 51 % dari 83 % yang memiliki jamban pribadi jadi, persentase penduduk yang memiliki tangki septic yang aman sekitar 42,33%. 49% Suspek aman 51% Tidak aman 4 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Pengangkutan / Pengaliran: Pengolahan Akhir Terpusat Daur Ulang / Pembuangan Akhir: Perencanaan Teknis dll B. Lain-lain AspeK Pendanaan : Aspek Kelembagaan Tempat penyaluran akhir tinja Rumah Tangga: Berdasarkan pengamatan pembuangan dari 84 % pemilik kloset :sebanyak 81 % membuang tinja ke tangki septik, 1 % membuang ke cubluk/lobang tanah, sebanyak 1 % membuang ke drainase, sebanyak 0,1% ke sungai/danau/pantai, sebanyak 1% ke pipa sewer, dan 16% yang tidak tahu. hanya ada 1 truk penyedot tinja dengan kapasitas 5 m3 yang belum berjalan efektif, truk tinja yang dikelola swasta ada 1 unit dengan kapasitas 1 m3 sekali angkut, pembuangan tinja ke sungai/pantai/laut , pembuangan tinja ke kebun/pekarangan, praktek pengurasan tangki septic 25%, prosentase keluarga yang memiliki SPAL 71% IPLT dan IPAL sudah ada namun belum optimal Belum dilakukan praktek pendeteksian kualitas limbah Belum adanya Master Plan Air Limbah Permukiman yang terintegrasi dengan RTRW perkotaan Rendahnya alokasi pendanaan dari Pemerintah Anggaran untuk sektor sanitasi belum menjadi prioritas oleh para pengambil kebijakan Belum tertariknya sektor swasta untuk melakukan investasi Belum optimalnya penggalian potensi pendanaan dari masyarakat Belum terpisahnya fungsi regulator dan dan operator dalam pengelolaan 5 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Aspek Peraturan Perundangan dan Penegakan Hukum Aspek Peran serta Masyarakat dan Dunia Usaha/ Swasta Belum ada kelembagaan yang kuat di dalam mengatur tatanan system pengelolaan air limbah, baik di lingkungan pemerintah, masyarakat maupun swasta Masih kurangnya kerjasama dengan dunia usaha/swasta, unsur media dalam upaya melakukan promosi, publikasi dan sosialisasi dalam meningkatkan kepedulian masyarakat mengenai pengelolaan air limbah. Masih rendah dan terbatasnya SDM yang terkait pengelolaan air limbah Rendahnya koordinasi antar instansi yang terkait dalam penetapan kebijakan Belum memadainya perangkat Perda yang diperlukan dalam pengelolaan Belum adanya Perda terkait Restribusi Air Limbah Permukiman Belum adanya Perda tentang pengelolaan dan penanganan air limbah domestik. Masih rendahnya kesadaran masyarakat, jender dan kemiskinan dalam pengelolaan dan penanganan air limbah Terbatasnya penyelenggaraan pengembangan system yang berbasis masyarakat Masih kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya pengelolaan dan penanganan air limbah Rendahnya koordinasi antar instansi terkait dalam menggerakkan peran masyarakat Masih kurangnya keterlibatan dunia usaha/swasta dalam mendukung peningkatan kepedulian dan kesadaran masyarakat dan pelayanan dalam pengelolaaan air limbah Belum optimalnya peran media dalam mensosialisasikan penanganan dan pengelolaan air limbah kepada masyarat dan PMJK Aspek Komunikasi, PMJK dll (Sumber referensi : BPS bab III, SSK bab III dan Study EHRA 2012 Kabupaten Pinrang) Tabel 1.2. Permasalahan Utama Persampahan A. Sistem Persampahan Domestik Aspek Pengembangan Tingkat Pengolahan Sampah Rumah Tangga (RT) sbb: Sarana dan Prasarana Tingkat layanan penanganan sampah RT:Diangkut tukang sampah ke TPS sebanyak 21%, yang tidak diangkut tukang sampah 79 % yang dirinci sbb: Dibakar 53%, dibuang ke sungai/kali/laut 14%, dibuang ke lahan User Interface kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk 7%, dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah 4 %, dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah 1% 6 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Dibuang ke lahan kosong/kebun/hut an dan dibiarkan membusuk 7% Dikumpulkan oleh kolektor informal yang mendaur ulang 2% Dibuang ke sungai/kali/laut 14% Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah 4% Dikumpulkan dan dibuang ke TPS 19% Dibakar 53% Dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah 1% Tingkat layanan penanganan sampah RT berdasarkan kluster dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Praktek Pemilahan Sampah oleh RT: Sebanyak 95% tidak diolah sedangkan hanya 5 % yang telah diolah 7 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Ya, diolah 5% Tidak diolah 95% Pemilahan sampah berdasarkan kluster dari study EHRA : Pengumpulan setempat Penampungan Sementara (TPS) Pengangkutan (Semi) Pengolahan Akhir Terpusat Daur Ulang / Pembuangan Akhir: Perencanaan Masih kurangnya gerobak sampah dan motor sampah untuk melayani khususnya daerah perkampungan , dimana baru ada 2 unit gerobak sampah dan 19 unit motor sampah yang hanya melayani daerah perkotaan. Belum adanya skema strategi untuk kerjasama dengan swasta/kelompok masyarakat dalam pengelolaan persampahan Baru ada 22 TPS dari total kebutuhan 34 unit Masih kurangnya sarana pengangkut, baru ada 4 truk amrol dan 11 dump truck pengangkut yang melayani 11 kelurahan di daerah perkotaan. 95% masih belum melakukan pemilahan, alat untuk pengolahan sampah 3R telah ada namun belum optimal. TPA Malimpung yang akan habis masa pemanfaatannya pada tahun 2031, pengelolaan telah menggunakan system control landfill Belum tersedianya master plan dan dokumen perencanaan lainnya 8 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 B. Lain-lain Aspek Kelembagaan Aspek Pendanaan Aspek Peran Masyarakat dan dunia usaha/ swasta Peraturan Perundangan dan penegakan hukum Dinas masih berfungsi sebagai operator dan regulator, dalam hal ini dilaksanakan oleh Dinas KPK Kabupaten Pinrang Belum memadainya perangkat Perda yang diperlukan dalam pengelolaan Koordinasi antar SKPD yang terlibat dalam penetapan kebijakan belum maksimal; Kurangnya sosialisasi pemahaman tentang pentingnya pengelolaan SDM kurang memadai , baik dari kualitas maupun kuantitas Belum optimalnya kinerja pelayanan dan pengelolaan persampahan Rendahnya alokasi pendanaan persampahan dari Pemerintah, yaitu masih dibawah 5% Pengelolaan persampahan belum menjadi prioritas Pola penanganan sampah belum optimal Rendahnya dana penarikan retribusi Kemampuan pendanaan terbatas, namun timbulan sampah semakin meningkat tiap tahunnya karena pertambahan jumlah penduduk dan juga cakupan pelayanan yang masih terbatas di wilayah perkotaan. Potensi masyarakat belum dikembangkan secara sistematis dan optimal Belum tertariknya sektor swasta untuk melakukan investasi Belum mempunyai perda tentang pengolahan persampahan, yang ada hanya Perda yang mengatur tentang jumlah dan besarnya retribusi sampah Belum tersosialisasinya ketentuan penanganan sampah terhadap masyarakat (Sumber referensi : BPS bab III, SSK bab III dan Study EHRA 2012 Kabupaten Pinrang) Tabel 1.3. Permasalahan Utama Drainase Lingkungan A. Sistem Drainase Lingkungan User Interface Lama genangan bila terjadi banjir yang lebih dari 1 hari per kluster : 19,94%, berdasarkan survey EHRA tahun2012 9 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 klaster 0 dan 1 tidak ada banjir yang dialami, sehingga hanya pada klaster 2,3 dan 4 yang paling sering adalah yang lebih dari sehari sebanyak 19.94 %, yang lebih sehari 11,82 %, yang hanya tergenang selama 1 – 3 jam sebanyak 6.5 % dan ada juga yang kurang dari 1 jam air banjior sudah surut yaitu sekitar 5.3 %. Penampungan / Pengolahan Awal Pengangkutan / Pengaliran: Rumah Tangga yang mengalami banjir rutin: Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa untuk klaster 0 dan 1 sebagian besar tidak pernah mengalami banjir, sedangkan klaster 2,3 dan 4, yang mengalami banjir sebesar 28.95 % dan yang tidak pernah mengalami banjir adalah 71,05 % grey water masih bercampur dengan saluran drainase, belum ada sumur resapan Kondisi drainase lingkungan berdasarkan hasil EHRA 2012: 10 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa hanya 16.62 % rumah yang tidak memiliki SPAL, sedangkan dari 83,38 % yang memiliki SPAL yang mempunyai saluran drainase lingkungan dapat berfungsi dan mengalir dengan baik sebanyak 59.18 %, sedangkan 20.08 % air yang melalui sarana drainase tidak dapat mengalir dengan lancar, sedangkan 4.16 % sarana tidak berfungsi (saluran kering), Dari keempat klaster, yang saluran nya dapat berfungsi terbanyak ada di Klaster 1 yaitu sekitar 87.5 % , sedangkan di Klaster 4 kondisi paling beresiko dimana air di SPAL yang tidak mengalir 42.5 %, yang tidak mengalir sebanyak 30 %, yang kering saluran nya sebanyak 2,5 % dan sisanya 30 % tidak memiliki SPAL Data lain berdasarkan hasil EHRA 2012 Ditemukan bahwa sekitar 19,73 % rumah tangga memiliki lingkungan sekitar rumah yang terdapat genangan air. Pada umumnya, drainase lingkungan masih menjadi satu antara pembuangan air hujan (pematusan air hujan) dan saluran limbah rumah tangga (grey water). Porsi belanja fisik sub sektor drainase yang sangat kurang Prosentase panjang saluran drainase yang berfungsi baik masih kurang Dokumen Perencanaan Kabupaten Pinrang telah memiliki Master Plan Drainase untuk wilayah Perkotaan yaitu Kecamatan Watang Sawitto dan Paleteang, Masterplan Drainase Kecamatan Mattirobulu dan Kecamatan Suppa, Masterplan Drainase Kecamatan Mattirosompe dan Kecamatan Lanrisang, yang belum adalah Master Plan Drainase Kecamatan Patampanua, Tiroang, Duampanua, Batulappa dan Lembang. B. Lain-lain Aspek Kelembagaan Masih kurang optimalnya kelembagaan yang mengelola sistem drainase lingkungan, yang ditunjukkan lemahnya penyusunan perencanaan, program/target dan pengangggaran yang menyebabkan terbatasnya penyediaan drainase. 11 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Masih kurangnya koordinasi antar SKPD/ lembaga yang terkait dengan penanganan pengelolaan drainase lingkungan Aspek Pendanaan Aspek Peran Masyarakat dan dunia usaha/ swasta Masih terbatasnya pendanaan di sub sektor drainase, menyebabkan kurangnya pembangunan fisik prasarana drainase Pengelolaan drainase belum menjadi prioritas Pemerintah Kurangnya kesadaran masyarakat dalam penanganan dan pengelolaan drainase lingkungan, dilihat masih banyak masyarakat yang membuang sampah di drainase Kurangnya kepedulian masyarakat dalam pemeliharaan drainase Belum adanya kerjasama dengan pihak swasta/dunia usaha Belum adanya Perda yang mengatur tentang pengelolaan drainase lingkungan Peraturan Perundangan dan penegakan hukum (Sumber referensi : BPS bab III, SSK bab III dan Study EHRA 2012 Kabupaten Pinrang) Tabel 1.4. Permasalahan Utama PHBS/Prohisan Berdasarkan hasil EHRA 2012, maka: Masih rendahnya kesadaran sebagian kecil masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat didukung dengan pola hidup masyarakat perkotaan yang berdampak pada penurunan kualitas lingkungan tempat tinggal. Kurangnya kepedulian masyarakat dan pengambil kebijakan terhadap program-program yang bersifat preventif dan promotif (pencegahan dan promosi) (Sumber referensi : BPS bab III dan Study EHRA 2012 Kabupaten Pinrang) 1.3 Resume Sasaran Sampai Dengan Tahun 2017 Tabel berikut berisi resume Sasaran prioritas yang akan dicapai terkait pembangunan Sanitasi dan Prohisan /PHBS sampai dengan tahun 2017. Uraian Resume Sasaran sudah disusun berdasarkan Tingkat Prioritas dan merupakan hasil kesepakatan seluruh anggota POKJA. Penetapan sasaran dengan mempertimbangkan “Permasalahan Utama” seperti yang diuraikan pada sub bab 1.2 diatas. Uraian secara detail tersedia pada Dokumen SSK Bab III. Tabel 1.5.Resume Tujuan dan Sasaran Sampai Dengan Tahun 2017 Air Limbah Permukiman 1) Tersedianya dokumen perencanaan pengelolaan air limbah domestik 2) Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana kepemilikian jamban pribadi dari 83 % menjadi 95,5% pada akhir tahun 2017 3) Meningkatnya jumlah penduduk yang memiliki jamban pribadi dengan tangki septic aman dari 42,33% menjadi 55,5 % di tahun 2017 12 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 4) Tersedianya Regulasi Air Limbah Permukiman domestik pada tahun 2015 5) Meningkatkan dan mengoptimalkan pengelolaan IPLT yang telah ada di akhir tahun 2016 Persampahan 1) Tersedianya dokumen perencanaan berupa Master Plan Persampahan Kabupaten di akhir tahun 2013 2) Meningkatnya cakupan pelayanan pengangkutan persampahan permukiman dari 21% menjadi 31% pada akhir tahun 2017 3) Meningkatnya kegiatan pengolahan persampahan dari 36% menjadi 44% di akhir tahun 2017 4) Meningkatnya kegiatan pemisahan sampah organik dan anorganik dari 1 % menjadi 3 % di akhir tahun 2017 5) Meningkatnya kualitas layanan pengelolaan persampahan sesuai dengan UU Persampahan dan SPM pada akhir tahun 2014 6) Tersedianya regulasi persampahan yang sesuai dengan UU persampahan pada akhir tahun 2014 Drainase Lingkungan 1) Menambah dan merevisi dokumen perencanaan berupa Master Plan Drainase yang telah ada 2) Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana drainase lingkungan dari 59,18% menjadi 70% pada akhir 2017 3) Mengurangi genangan khususnya di daerah perkotaan dan pedesaan yang termasuk daerah beresiko sanitasi di akhir tahun 2017 Aspek PHBS/Prohisan 1) Meningkatnya proporsi pemberi informasi (komunikan) tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat dari kalangan SKPD dan kader kesehatan lingkungan 2) Meningkatnya jumlah rumah tangga yang menerapkan PHBS dan CTPS 3) Meningkatnya kapasitas SKPD dalam kegiatan PHBS dan PROHISAN melalui pemicuan dan promosi 4) Terlatihnya kader kesehatan lingkungan di desa/kel yang termasuk daerah beresiko sanitasi di akhir tahun 2017 5) Termanfaatkannya media pilihan masyarakat (media local) di lokasi prioritas dalam penyadaran berperilaku hidup bersih dan sehat pada akhir tahun 2017 1.4 Program Prioritas dan Justifikasinya Uraian pada Sub bab ini merupakan rangkaian dari sub bab 1.2 dan 1.3 dan diadopsi dari Daftar Program dan Kegiatan yang sudah disusun dari SSK. Penekanan pada sub bab ini, adalah agar Pokja dapat mengkaji dan menyepakati Daftar Program sesuai urutan Tingkat Prioritasnya, dengan semata-mata mempertimbangkan kepentingan pembangunan Kabupaten Pinrang di sektor sanitasi dan tanpa dipengaruhi ego masing-masing kedinasan. 13 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 1.4.1. Air Limbah Permukiman Tabel 1.6 Prioritas Program dan Kegiatan Air Limbah Permukiman periode 2013-2017 Prioritas 1 : Program Pengembangan Kebijakan dan Kinerja Pengelolaan Air Limbah Estimasi Kegiatan Biaya Justifikasi (juta Rp) 1. Studi Analisis Dampak Lingkungan 300 Sebelum melakukan penyusunan 2. Penyusunan Masterplan Sistem Air 150 Master Plan, didahulukan dengan Limbah Skala kota/kabupaten melakukan studi AMDAL. Penyusunan 3. Perencanaan DED Sistem Air 350 Master Plan Air LImbah skala Kabupaten Limbah Dalam Kota merupakan tahap awal yang diperlukan 4. Pembangunan Sistem Air Limbah 1600 sebagai dasar perencanaan pengelolaan Skala Kota/Kawasan sistem Air Limbah skala Kota/Kabupaten yang efisien dan terpadu, yang dilanjutkan dengan perencanaan DED. Tersedianya dokumen perencanaan dan DED merupakan persyaratan utama untuk mendapat dukungan stimulant pendanaan dari pusat/eksternal. Untuk Pembangunan Sistem Air Limbah Skala Kota/Kawasan diharapkan bantuan dari pusat. Prioritas 2 : Program Infrastruktur Air Limbah Sistem Setempat dan Sistem Komunal Pembangunan IPAL Komunal/Septik Tank Komunal, MCK/MCK ++ 24 Kel/Desa di 9 Kec. Estimasi Kegiatan Biaya Justifikasi (juta Rp) 1. Penyuluhan dan kampanye Kebutuhan akan IPAL Komunal/Septick mendorong partisipasi 130 Tank Komunal dan MCK/MCK ++ akan masyarakat dalam pengelolaan diprioritaskan pada lokasi publik seperti Air Limbah Domestik (pada pasar, perumahan dan perkampungan 14 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. daerah yang berpotensi untuk dibangun IPAL Komunal dan MCK ++) Sosialisasi Rencana Pembangunan IPAL Komunal dan MCK ++ kepada masyarakat oleh Dinas Terkait Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM-SANIMAS) * Perencanaan Jaringan perpipaan untuk pembangunan IPAL komunal * Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di bidang teknis, keuangan, dan manajerial. Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus KSM (SANIMAS) Pembangunan IPAL Komunal/Septik Tank Komunal dan MCK/MCK ++ Biaya Operasi dan Pemeliharaan IPAL Komunal/Septik Tank Komunal (Sanimas) dan MCK/MCK ++ * 270 400 padat, kumuh dan miskin yang merupakan daerah beresiko sanitasi berdasarkan studi EHRA yang telah dilakukan. Anggaran dan implementasi item no. 3,4, 8, akan diharapkan swadaya masyarakat. Anggaran item 9 diharapkan bantuan dari kab/provinsi dan pusat. 380 100 8.066 600 Prioritas 3 : Program Peningkatan IPLT dan Fasilitasnya Kegiatan 1. Review DED IPLT 2. Pembangunan Peningkatan IPLT 3. Pengadaan Truk Sedot Tinja Estimasi Biaya (juta Rp) 700 3000 350 Justifikasi Kabupaten Pinrang telah memiliki IPLT yang berlokasi DI Malimpung Kec. Patampanua satu lokasi dengan TPA. Diperlukan peningkatan pembangunan IPLT untuk memaksimalkan pemanfaatan IPLT bagi penduduk Kab. Pinrang. Anggaran untuk Peningkatan IPLT dan Fasilitasnya ini diharapkan bantuan dari 15 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 APBN Pusat. Peta 1.1 Lokasi Prioritas Program dan Kegiatan Air Limbah Permukiman Periode 2013-2017 Lokasi Rencana IPAL Komunal/Septick Tank Komunal (SANIMAS) dan MCK/MCK ++ untuk 5 tahun pertama di 24 desa/Kel di 9 Kec. yaitu: Kec. Wt. Sawitto, Kec. Mt. Sompe, Kec. Paleteang, Kec. Suppa, KeC. Duampanua, Kec. Lembang. Kec. Cempa, Kec. Lanrisang, dan Kec. Tiroang. ( Yang di tandai dengan warna kuning dan merah yang merupakan daerah beresiko sanitasi Sabang Paru (Kec. Lembang). Lokasi rencana peningkatan IPLT di daerah Malimpung (Kec. Patampanua) Di tahun 2014 direncanakan Pembangunan untuk Sanimas 2 unit : Kel. Penrang (Wt. Sawitto) dan Ds. Bungi (Kec. Duampanua), Pembangunan MCK, 1 unit : Kel. Langnga ( Kec. Mt. Sompe), SLBM 4 unit : Ds. Lotang Salo (Kec. Suppa), Ds. Maroneng (Kec. Duampanua), Ds. Sabbang Paru (Kec. Lembang), Kel. Laleng Bata (Kec. Paleteang) 16 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 1.4.2. Persampahan Tabel 1.7 Prioritas Program dan Kegiatan Persampahan periode 2013-2017 Prioritas 1 : Program Pengembangan Kebijakan dan Kinerja Pengelolaan Persampahan Estimasi Kegiatan Biaya Justifikasi (juta Rp) 1. Penyusunan Masterplan 135 Penyusunan Master Plan merupakan Persampahan 35 tahap awal yang diperlukan sebagai 2. Studi tentang kualitas dan dasar perencanaan pengelolaan sistem kuantitas sampah Kabupaten 50 persampahan yang efisien dan terpadu 3. Pembentukan kelembagaan Tersedianya dokumen perencanaan Pengelolaan TPA/Unit Kerja TPA 100 merupakan persyaratan utama untuk 4. Pemantauan dan evaluasi mendapatkan dukungan stimulant pelaksanaan pelayanan persampahan skala kota. pendanaan eksternal Prioritas 2 : Program Pengelolaan Sampah dari Sumbernya Estimasi Kegiatan Biaya (juta Rp) 1. Kampanye pengurangan sampah 140 dari sumbernya 2. Pengadaan tempat sampah 60 terpilah untuk rumah tangga 3. Pengadaan tempat sampah 30 terpilah di tempat umum/jalan 4. Pengadaan Gerobag Sampah 20 Bersekat 5. Pengadaan Mobil Pick Up Sampah 6. Pengadaan Pengangkut Motor 300 Sampah 3 Roda 600 7. Pelatihan 3R bagi aparat pengelola persampahan 60 8. Pelatihan pengolahan sampah Justifikasi Pemerintah Kabupaten Pinrang meyakini bahwa Program pengelolaan sampah dari sumbernya perlu dimulai dari sekarang dan menjadi salah satu prioritas untuk solusi pengelolaan jangka panjang, khususnya daerah perkotaan yang terus bertumbuh dengan cepat. Pilot project tingkat wilayah akan diterapkan pada Kec. Watang Sawitto dan Kec. Paleteang pada tahun 17 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 sampah 3R bagi kader RT/RW 9. Operasi dan pemeliharaan mobil pick up sampah 10. Operasi dan pemeliharaan Motor Sampah 36 40 111,75 pertama. Pelaksanaan program ini akan dilaksanakan secara repetisi untuk tiap tahunnya. Penganggarannya dari APBD kabupaten dan provinsi yang akan didukung dengan skema partisipasi swasta dan kerjasama masyarakat Prioritas 3 : Program Pengelolaan Sampah dari Stasiun Antara sampai TPA Estimasi Kegiatan Biaya Justifikasi (juta Rp) 1. Pembangunan TPS 100 Pemerintah Kabupaten Pinrang 2. Rehabilitasi TPS 6 meyakini bahwa Program pengelolaan 3. Pengadaan Truk biasa (Terpilah / 1200 sampah dari Stasiun Antara Sampai TPA 3R) 600 perlu ditingkatkan dan menjadi salah 4. Pengadaan Dump Truk (Terpilah) 540 satu prioritas untuk solusi pengelolaan 5. Pengadaan Kontainer (Terpilah) 600 Jangka Panjang, terutama untuk wilayah 6. Pengadaan Amroll Truk 60 perkotaan yang terus tumbuh dengan 7. Operasi dan Pemeliharaan Truck Biasa cepat. 8. Operasi dan Pemeliharaan Dump 800 Truck Pembangunan TPST daur ulang telah 9. Pemeliharaan Kontainer 560 dilaksanakan di tahun 2013 yaitu di 10. Operasi dan Pemeliharaan Amroll 30 perumahan Sekkang Mas, Kelurahan Truck Bentengnge dan Perumahan Tiga 11. Penyusunan DED TPST daur ulang 25 Berlian 2 di Dolangan yang anggarannya (3R) 12. Pembangunan TPST daur ulang berasal dari APBN Pusat. (3R) 550 13. Pembentukan lembaga pengelola 20 TPST Daur Ulang (3R) 14. Pelatihan bagi pengelola TPST 50 Daur Ulang (3R) 18 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Prioritas 4 : Program Peningkatan dan Pengelolaan TPA Estimasi Kegiatan Biaya (juta Rp) 1. Pengadaan BQ Loader 1500 2. Pembangunan Unit Landasan 80 Kontainer 3. Pembangunan prasarana dasar/fasilitas umum TPA - Pagar keliling TPA 500 - Jembatan Timbang 250 4. Pembangunan fasilitas penunjang TPA - Fasilitas monitoring kualitas air 25 - Air Bersih 15 - Bengkel 70 - Tempat cuci mobil 30 - Pemasangan jaringan instalasi 1,5 listrik TPA - Pembuatan pintu portal - Pembangunan tempat parkir 5 alat berat 70 5. Pelatihan pengelolaan TPA 6. Penyuluhan dan bimbingan 60 kepada masyarakat di sekitar TPA 5 7. Penyusunan Perda pengelolaan TPA 8. Operasi dan pemeliharaan TPA: 5 - Operasi dan Pemeliharaan fasilitas umum TPA 40 - Pemeliharaan faslitas perlindungan lingkungan TPA 8 9. Operasi dan pemeliharaan faslitas operasional - Pengadaan dan penimbunan tanah timbunan - O & P Instalasi Pengolahan 240 Lindi - O & P Alat Berat (excavator, 20 Justifikasi Kabupaten Pinrang telah memiliki TPA yang berlokasi di Malimpung. Dimana TPA yang ada masih Semi Sanitary Landfill. Untuk meningkatkan pelayanan pengelolaan TPA, diperlukan peningkatan pengelolaan TPA selain untuk memperpanjang pemanfaatan TPA juga untuk mengurangi pencemaran tanah dan udara. Untuk Point 1, diharapkan bantuan dari pusat. 19 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 dozer, land compactor, loader dan dump truck) 10. Pemeliharaan Unit Landasan Kontainer 60 3 Peta 1.2 Lokasi Prioritas Program dan Kegiatan Persampahan Periode 2013-2017 Lokasi TPA di daerah Malimpung, Kec. Patampanua yang masih menggunakan system Semi Sanitary Landfill, yang akan ditingkatkan pengelolaannya. Lokasi Pembangunan TPS Dan TPST yang diprioritaskan di daerah perkotaan yaitu: Kec. Wt. Sawitto dan Paleteang 20 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Lokasi Pembangunan TPST : di Kec. Wt. Sawitto dan Kec. Mt. Bulu 21 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 1.4.3 Drainase Lingkungan Tabel 1.8 Prioritas Program dan Kegiatan Drainase Lingkungan periode 2013-2017 Prioritas 1 : Program Penyiapan Dokumen Perencanaan Sub Sektor Drainase Lingkungan Estimasi Kegiatan Biaya Justifikasi (juta Rp) 1. Penyiapan Masterplan sistem 325 Kabupaten Pinrang sudah memiliki drainase untuk 5 kecamatan : beberapa masterplan system drainase Kecamatan Patampanua, tiroang, antara lain : Master plan Kawasan Duampanua, Lembang dan Perkotaan (Kec. Watang Sawitto & Kec. Batulappa 900 Paleteang), masterplan Kec. 2. Penyiapan DED Drainase Mattirobulu dan Kec. Suppa, tinggal perkotaan beberapa Masterplan Sistem Drainase 3. Review masterplan sistem drainase kawasan perkotaan (Kec. 135 untuk beberapa kecamatan. Watang Sawitto dan Kec. Paleteang) Yang belum dimiliki adalah Perencanaan DED sistem drainase Perkotaan. Kedua hal tersebut menjadi pertimbangan utama terkait kriteria yang disyaratkan untuk mendapat dukungan stimulan pendanaan dari sumber eksternal. Prioritas 2 : Program Peningkatan Jaringan Drainase Wilayah Perkotaan (Kec. Watang Sawitto & Kec. Paleteang) Estimasi Kegiatan Biaya Justifikasi (juta Rp) I. Pembangunan Saluran Drainase Sesuai ketersediaan anggaran, prioritas Primer pembangunan drainase diarahkan 1. Sosialisasi rencana pembangunan untuk penanggulangan genangan saluran dan gorong-gorng wilayah CBD di Kecamatan Watang drainase primer Sawitto dan Kec. Paleteang yang 2. Pembangunan Saluran drainase 9000 merupakan daerah perkotaan. Aspek primer 22 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 3. Pemeliharaan tahunan II. Pembangunan Saluran Drainase Sekunder 1. Sosialisasi rencana pembangunan saluran dan gorong-gorong drainase sekunder 2. Pembangunan saluran dan gorong-gorong drainase sekunder 3. Pemeliharaan tahunan III. Pembangunan Saluran Drainase Tersier/Lingkungan Kec. Watang Sawitto dan Paleteang 1. Perencanaan teknis pembangunan saluran drainase tersier 2. Pembangunan saluran drainase tersier 3. Pemeliharaan tahunan - Pengadaan mini backhoe Loader - Pengadaan Mobil Pengeruk/Penyedot Lumpur Drainase ekonomis dan bisnis pertimbangan penetapan wilayah ini. menjadi prioritas 2000 320 500 7544,63 350 1500 Genangan di lingkungan sekitar Pasar Sentral dan Jl. Wahidin Sudirohusodo, sekitar Rumah Sakit, Rubae dan Jl. Jampue (Kec. Wt. Sawitto) dan di Kelurahan Temmasarangnge sekitar pasar dan terminal Paleteaang (Kec. Paleteang) akan menjadi prioritas pada tahap pembangunan Jangka Menengah. Penyediaan anggaran selain dari APBD Kabupaten juga diharapkan partisipasi dari masyarakat. Untuk membantu pemeliharaan drainase diharapkan pengadaan mobil pengeruk lumpur drainase yang diharapkan bantuan dari pusat. 23 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Peta 1.3 Lokasi Prioritas Program dan Kegiatan Drainase Lingkungan Periode 2013-2017 Wilayah Prioritas penanganan genangan adalah di wilayah perkotaan yaitu di Kec. Wt. Sawitto ( Zone I : Sekitar Pasar Sentral, Jl. Wahidin, Jl. Abdullah dan Zone 2 : Sekitar RS, Jl. Lingkar-Terminal, Sekkang, Rubae, dan Jl. Jampue), dan Kec. Paleteang (Zone 3 : Kel. Temasarangnge sekitar terminal dan Ps. Paleteang) 24 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 1.4.4 Prohisan/ PHBS Tabel 1.9 Prioritas Program dan Kegiatan Prohisan/PHBS periode 2013-2017 Prioritas 1 : Program Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam PHBS melalui kampanye Estimasi Kegiatan Biaya Justifikasi (juta Rp) A. Penyuluhan kepada masyarakat Peningkatan kesadaran masyarakat pola hidup sehat diyakini sebagai faktor utama yang 1. Pemicu CLTS (Community Leed 239,21 perlu dipersiapkan untuk tercapainya Total Sanitation)/ STBS (Sanitasi tingkat sanitasi yang lebih baik. Terkait Total Berbasis Masyarakat) penganggaran, kerjasama dan 2. Penyuluhan PHBS DI Desa 239,21 partisipasi swasta dan masyarakat 3. Kampanye CTPS 239,21 sangat dimungkinkan dalam berbagai kegiatan ini. B. Pengintegrasian Kegiatan Promosi Higiene dan Sanitasi di Sekolah dan Masyarakat. 1. Sosialisasi Integrasi prohisan di Sekolah dan Masyarakat 95 C. Peningkatan kemitraan dengan LP, LS, LSM serta Swasta 1. Peningkatan peran serta dunia usaha dalam kampanye dan promosi hygiene dan sanitasi D. Menyelenggarakan penyebarluasan/diseminasi informasi kesehatan melalui berbagai saluran media 1. Menyusun dan melaksanakan kampanye partisipatif di 8 RW partisipatif 2. Lokakarya pentingnya penyadaran masyarakat tentang septiktank yang baik bagi tokoh masyarakat dan agama, kader (kesehatan, PKK, Posyandu) serta radio 100 190 190 25 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 3. Road show penyuluhan tentang perilaku hygiene dan sanitasi (CTPS, Stop BABS, dan Membuang sampah pada tempatnya) di sekolah-sekolah , perkantoran, permukiman, dan tempat-tempat umum 4. Kampanye sanitasi tingkat SD : pesan CTPS, Stop BABS, buang sampah pada tempatnya, dan melakukan pemilahan dan daur ulang. 5. Kampanye sanitasi di masyarakat, pesan CTPS dan Stop BABS E. Pengembangan Media Promosi Kesehatan dan Teknologi Komunikasi, Informasi dan Edukasi 1. Pembuatan dan penayangan iklan di surat kabar dan radio 2. Pembuatan pemasangan spanduk, Billboard, Standing Banner di lokasi strategis 3. Pembuatan leaflet, booklet 4. Pembuatan website 200 95 95 200 200 200 200 Prioritas 2 : Program Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat Kegiatan Estimasi Justifikasi 26 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Biaya (juta Rp) A. STBM 1. Pendampingan penyusunan rencana kegiatan STBM 2. Pelatihan Sanitarian 3. Pemicuan 4. Pelatihan Kader 5. Pemberdayaan/Pelatihan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan 6. Pemantauan Kualitas ir Minum 7. Lomba K3(Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban) 8. Pengdaan Sarana CTPS - Pembuatan CTPS Poskesdes - Pembuatan CTPS Posyandu - Pembuatan CTPS Puskesmas - Pembuatan CTPS di Sekolah Dasar 9. Pengadaan Sanitarian Kit 10. Pelatihan penggunaan Paket Sanitarian KIt 60 250 76 500 200 190 200 Guna mencapai tujuan sanitasi Kabupaten Pinrang dan stop BABS maka diperlukan strategi yaitu STBM yang merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan pemicuan dan monitoring secara berkelanjutan. Lomba K3 perlu dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan bersama yang bertujuan peningkatan peran serta masyarakat. 33 265,5 33,75 27 0,5 87 27 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Peta 1.4 Lokasi Prioritas Program dan Kegiatan Aspek PHBS Periode 2013-2017 Lokasi kegiatan PHBS dilakukan tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Pinrang yg dikhususkan di 38 desa/ Kel. Di 9 Kec. Yang masuk dalam daerah beresiko sanitasi sangat tinggi dan tinggi yaitu : Kec. Wt. Sawitto, Kec. Mt. Sompe, Kec. Paleteang, Kec. Suppa, KeC. Duampanua, Kec. Lembang. Kec. Cempa, Kec. Lanrisang, dan Kec. Tiroang 28 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 BAB II MEMRANDUM PROGRAM JANGKA MENENGAH 2.1 Sumber Dana Pemerintah Dalam rangka optimasi dan dan kepastian implementasi, maka telah dilakukan internalisasi dansinkronisasi terkait semua usulan Program dan Kegiatan Prioritas, baik internal Kab/Kota maupun pada tingkat Pemerintahan Provinsi dan Pusat. Dari hasil sosialisasi dan sinkronisasi dengan berbagai tingkat dan pihak yang peduli sanitasi tersebut, telah disepakati pemahaman bersama dan komitmen dalam bentuk dukungan untuk implementasi Daftar Program Kegiatan untuk implementasi Jangka Menengah seperti lembar terlampir. Nota kesepakatan terlampir disusun setelah melaui proses internalisasi dan singkronisasi dengan semua pihak terkait, baik pemegang kebijakan tingkat Kab/Kota, Provinsi dan perwakilan Kementerian /Lembaga terkait dan telah sesuai dengan tupoksi dan kewenangan masing-masing tingkat Pemerintah. Walaupun komitmen dari masing-masing sumber pendana ini bersifat kesepakatan dukungan dan alokasi penganggaran, tetapi dipahami bersama bahwa untuk tindak lanjutnya tetap akan dievaluasi dan mengacu berdasar sistem penganggaran formal tahunan dan peraturan penganggaran yang berlaku sah – dengan mempertimbangkan hasil kesepakatan ini sebagai prioritas dan acuan utama. 29 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 2.1.1 Lembar Kesepakatan Kabupaten LEMBAR KESEPAKATAN MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG Nomor : Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ditetapkan pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah kab / Kota. Pembangunan dan pelayanan dasar menjadi kewajiban Pemerintah Kab/Kota, sehingga lebih mendekatkan interaksi antara pemandu kebijakan dengan masyarakat. Didasari bahwa terdapat keterbatasan pendanaan pemerintah kab/kota dalam pembangunan sector sanitasi, sehingga diperlukan dukungan dari pemerintah Provinsi, Pusat, maupun pihak/Instansi lain yang peduli. Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi,disadari pula diperlukan keselarasan dalam cara pandang atau paradigma dalam pengembangan sektor sanitasi secara komrehensif dan terintegrasi, baik dalam lingkup kewilayahan maupun dalam keterkaitan dengan pengembangan sektor lain yang berkelanjutan. Berkenaan dengan hal tersebut diatas, pada hari ini……………. tanggal …………… bulan November tahun 2013 , kami unsur Pemerintah Kabupaten Pinrang sepakat untuk megalokasikan dukungan pendanaan dalam perencanaan dan pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Tahun 2013-2017 sebagaimana tertuang dalam dokumen Memorandum Program Sektor sanitasi ini: 30 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 KESEPAKATAN ALOKASI PEMBIAYAAN SEKTOR SANITASI – KABUPATEN PINRANG T.A 2013-2017 (x Rp. 1.000.000) No Sub Sektor A A.1 2013 2014 Sumber Pendanaan : APBD Kabupaten Pinrang 1.139,23 2.400,00 Sub-sektor Air Limbah A.2 Sub-sektor Persampahan A.3 Sub-sektor Drainase A.4 Aspek PHBS Sub Total A Tahun Anggaran 2015 2016 2017 2.030,00 1.730,00 730,00 7.449,42 Total 883,25 3.100,75 1.804,50 2.118,25 2.357,00 10.265,25 1.347,57 3.650,93 2.365,61 2.033,83 946,69 10.344,63 125,00 1.052,35 1.164,85 922,22 922,22 3.986,63 3.495,05 10.204,03 7.364,96 6.804,29 4.955,90 32.045,93 Implementasi rencana penganggaran ini akan ditindak lanjuti sesuai aturan yang berlaku. Demikian pengesahan Memorandum Program sektor sanitasi ini dibuat berdasarkan kepedulian dalam upaya percepatan pelaksanaan pembangunan sektor sanitasi yang terintegrasi dan berkelanjutan. Perwakilan Kabupaten: 1. Bupati Pinrang 1. ASLAM PATONANGI 1. ………………………… Tembusan: Kepala SKPD / Dinas Kabupaten Pinrang terkait – untuk ditindak lanjuti 1. 2. 3. 4. 5. Kepala Bappeda Kabupaten Pinrang Kepala Dinas PU Kabupaten Pinrag Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Kebakaran Kabupaten Pinrang Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pinrang 31 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 2.1.2 Lembar Kesepakatan Pemerintah Provinsi LEMBAR KESEPAKATAN MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI PROVINSI SULAWESI SELATAN-KAB. PINRANG Nomor : …………….. Berdasarkan Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ditetapkan pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kab/Kota. Pembangunan dan pelayanan dasar menjadi kewajiban pemerintah Kab/Kota, sehingga lebih mendekatkan interaksi antara pemandu kebijakan dengan masyarakat. Didasari bahwa terdapat keterbatasan pendanaan pemerintah Kab/kota dalam pembangunan sektor sanitasi, sehingga diperlukan dukungan dari Pemerintah Provinsi, Pusat maupun pihak/instansi lain yang peduli. Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi, didasari pula diperlukan keselarasan dalam cara pandang atau paradigma dalam pengembangan sektor sanitasi secara komprehensif dan terintegrasi, baik dalam lingkup kewilayahan maupun dalam keterkaitan dengan pengembangan sektor lain yang berkelanjutan. Berkenaan dengan hal tersebut diatas, pada hari ini……… tanggal…….. bulan November tahun 2013, kami Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sepakat untuk memberikan dukungan pendanaan dalam perencanaan dan pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Perrmukiman (PPSP) Tahun 2013-2017 sebagaimana tertuang dalam dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Pinrang - sub Lampiran L. I-B untuk implementasi program : 1). Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah 2). Program Pengembangan Kebijakan Dan Kinerja Pengelolaan Persampahan 3). Program Pembangunan/Peningkatan saluran drainase/gorong-gorong 32 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 KESEPAKATAN ALOKASI PEMBIAYAAN SEKTOR SANITASI – KABUPATEN PINRANG T.A 2013-2017 (x Rp. 1.000.000) No Sub Sektor B B.1 2013 2014 Sumber Pendanaan : APBD Provinsi Sulawesi Selatan 100,00 Sub-sektor Air Limbah - B.2 Sub-sektor Persampahan B.3 Sub-sektor Drainase Sub Total B Tahun Anggaran 2015 2016 2017 Total 100,00 100,00 100,00 400,00 - 204,00 204,00 254,00 204,00 866,00 400,00 400,00 400,00 400,00 400,00 2.000,00 400,00 704,00 704,00 754,00 704,00 3.266,00 Implementasi rencana penganggaran ini akan ditindak lanjuti sesuai aturan yang berlaku. Demikian pengesahan Memorandum Program sektor sanitasi ini dibuat berdasarkan kepedulian dalam upaya percepatan pelaksanaan pembangunan sektor sanitasi yang terintegrasi dan berkelanjutan. Perwakilan Provinsi: 1. Gubernur Sulawesi Selatan 1. DR. H. SYAHRUL YASIN LIMPO, SH, M.Si, MH 1. ………………… 1. ASLAM PATONANGI 1. ………………… Perwakilan Kabupaten: 1. Bupati Pinrang Tembusan: - Kepala SKPD / Dinas Provinsi terkait – untuk di tindaklanjuti - Pokja Sanitasi / AMPL Provinsi Sulawesi Selatan - Kepala SKPD / Dinas Kab terkait – untuk ditindaklanjuti - Pokja Sanitasi Kabupaten Pinrang 33 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 2.1.3 Lembar Kesepakatan Pemerintah Pusat LEMBAR KESEPAKATAN MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI DIRJEN PPLP, DIRJEN CIPTA KARYA DENGAN KABUPATEN PINRANG Nomor :................... Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ditetapkan pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kab/Kota. Pembangunan dan pelayanan dasar menjadi kewajiban Pemerintah Kab/Kota, sehingga diharapkan dapat lebih mendekatkan interaksi antara pemandu kebijakan dengan masyarakat. Disadari bahwa terdapat keterbatasan pendanaan pemerintah Kab/Kota dalam pembangunan sektor sanitasi, sehingga diperlukan dukungan dari berbagai sumber terkait, termasuk sumber pendanaan dari Pusat. Berkenaan dengan hal tersebut diatas, pada hari ini ............tanggal …………bulan November tahun 2013, kami yang bertandatangan dibawah ini sepakat untuk memberikan dukungan pendanaan dalam perencanaan dan pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) tahun 2013 – 2017 sebagaimana tertuang dalam dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Pinrang - sub Lampiran L.1-C untuk implementasi program: 1). Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah 2). Program Pengelolaan Sampah dasri Stasiun Antara sampai TPA 3). Program Peningkatan dan Pengelolaan TPA 3). Program Penyiapan Dokumen Perencanaan Drainase LIngkungan 4). Program Peningkatan/Pembangunan Jaringan Drainase Primer 4). Program Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Implementasi rencana penganggaran ini akan ditindak lanjuti sesuai aturan yang berlaku. Demikian pengesahan Memorandum Program sektor sanitasi ini dibuat berdasarkan kepedulian dalam upaya percepatan pelaksanaan pembangunan sektor sanitasi yang terintegrasi dan berkelanjutan. 34 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Perwakilan Direktorat Jenderal :*) 1. Satker PPLP Prov. Sulawesi Selatan 2. Satker Kementerian Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 3. Satker Kementerian LH Provinsi Sulawesi Selatan 1. 2. 1. …………………… 2. …………………… 3. 3. …………………… Perwakilan Kabupaten: 1. Bupati Pinrang 1. ASLAM PATONANGI 1. …………………… Perwakilan Pemerintah Provinsi: 1. Gubernur Sulawesi Selatan 1. DR. H. SYAHRUL YASIN LIMPO, SH, M.Si, MH 1. …………………….. 35 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 2.2 Sumber Dana Non Pemerintah Sesuai dengan paradigma pembangunan Nasional saat ini, disadari bahwa tugas pembangunan disamping dikelola oleh pemerintah yang berfungsi sebagai koordinator maka diperlukan partisipasi dari unsure masyarakat dan dunia usaha.Kedua sektor tersebut dikondisikan untuk mengambil peran makin besar dalam mencapai keberhasilan dalam semua tahap pembangunan, termasuk program percepatan pembangunan sektor sanitasi. Bentuk pelibatan peran kedua pilar pembangunan tersebut telah dimulai dari sejak tahapan penetapan program kegiatan yang diperlukan masyarakat, yaitu melalui proses Konsultasi Publik pada tahap penyusunan SSK. Pada tahapan implementasi strategi ini, bentuk partisipasi dari unsur Swasta dan Masyarakat tercantum dalam bentuk kesepakatan dukungan seperti terlampir, baik dalam bentuk dukungan pendanaan ataupun dalam kontribusi lainnya. Persoalan-persoalan publik adalah urusan bersama tiga aktor utama: Pemerintah, civil society dan dunia usaha. Sangat diperlukan sinergitas antar Stakeholders (Dadang Solihin) 36 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 2.2.1 Lembar Kesepakatan Partisipasi Swasta (Dunia Usaha / CSR / LSM) LEMBAR KESEPAKATAN MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI PT. XXXXX - KABUPATEN PINRANG Nomor :................... Sektor / Program Sanitasi : ................... Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ditetapkan pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kab/Kota. Pembangunan dan pelayanan dasar menjadi kewajiban Pemerintah Kab/Kota, sehingga lebih mendekatkan interaksi antara pemandu kebijakan dengan masyarakat. Disadari bahwa terdapat keterbatasan pendanaan pemerintah Kab/Kota dalam pembangunan sektor sanitasi, sehingga diperlukan dukungan dari Pemerintah Provinsi, Pusat maupun pihak / instansi lain yang peduli. Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi, disadari pula diperlukan keselarasan dalam cara pandang atau paradigma dalam pengembangan sektor sanitasi secara komprehensif dan terintegrasi, baik dalam lingkup kewilayahan maupun dalam keterkaitan dengan pengembangan sektor lain yang berkelanjutan. Berkenaan dengan hal tersebut diatas, pada hari ini.............tanggal …………bulan………..tahun November, kami Pt.XXX sepakat untuk memberikan dukungan pendanaan dalam perencanaan dan pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) tahun 2013 – 2017 sebagaimana tertuang dalam dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi untuk implementasi program : 1). Program Pengembangan Kebijakan dan Kinerja Pengelolaan Persampahan Implementasi rencana penganggaran dan detail kesepakatan ini akan ditindak lanjuti sesuai lembar Lampiran L. 1 D Tabel Program dengan Kesepakatan Partisipasi Swasta. Demikian pengesahan Memorandum Program sektor sanitasi ini dibuat berdasarkan kepedulian dalam upaya percepatan pelaksanaan pembangunan sektor sanitasi yang terintegrasi dan berkelanjutan. 37 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Perwakilan PT. XXX :*) 1. Direktur 1. 1. ………………………… 1. ASLAM PATONANGI 1. ……………………….. Perwakilan Kabupaten: 1. Bupati Pinrang 38 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 BAB III RENCANA IMPLEMENTASI DAN PENGELOLAAN PROGRAM Bab ini menguraikan rencana tindak yang akan dan perlu dilakukan dalam rangka persiapan tahap implementasi, utamanya untuk program dan kegiatan yang sudah ada kesepakatan dan alokasi penganggarannya. Khusus tahapan proses terkait pengawalan Anggaran dibahas pada Lampiran L.4-A Rencana Tindak Lanjut Implementasi Tahun 2013. Khusus untuk Bab ini difokuskan untuk rencana implementasi Tahun 2014 dan 2015. Untuk tahun-tahun selanjutnya perlu direview dan dipersiapkan secara detail pada dokumen MPSS Tahunan. 3.1 Manajemen dan Organisasi Pengelola Dari daftar program dan kegiatan, di pilah kegiatan yang terkait aspek manajerial dan kelembagaan yang perlu dipersiapkan/ ditindak lanjuti internal Kabupaten, dalam rangka persiapan tahap implementasi, khususnya terkait persiapan implementasi pekerjaan infrastruktur yang sudah ada Nota Kesepakatan Penganggarannya. Manajemen dan Organisasi Pengelola program dan kegiatan sanitasi Kabupaten Pinrang dijelaskan pada tabel berikut ini : 39 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Tabel 3.1 Manajemen Implementasi dan Organisasi Pengelola Tahun 2014 (dan 2015) Program Kegiatan Manajemen Implementasi Sub Sektor AIR LIMBAH PERMUKIMAN Program Pengembangan o Penyusunan dokumen perencanaan : Master Plan, studi kelayakan, DED prioritas 1 Kebijakan dan Kinerja Pengelolaan Air Limbah o Cek kesiapan ketersediaan lahan o Cek sosialisasi kepada masyarakat o Cek kepastian anggaran o Cek kesiapan Perda pengolahan air limbah sudah disusun Program Pembangunan o Sosialisasi dan Kampanye kepada masyarakat sekitar IPAL Komunal/Septik o Cek kepastian kesediaan masyarakat pd lokasi Tank Komunal dan rencana – Pernyataan penyediaan lahan dan MCK/MCK ++ kesanggupan O&P o Cek kepastian anggaran o Pelatihan pengelolaan bagi KSM Program Peningkatan o Mereview DED IPLT o Kampanye dan sosialisasi kepada masyarakat di IPLT dan Fasilitasnya sekitar lokasi o Proposal untuk pengadaan truck sedot tinja o Cek kepastian anggaran Sub Sektor PERSAMPAHAN Program Pengembangan o Penyusunan dokumen perencanaan : Master Plan merupakan prioritas 1, masukkan APBD P, kebijakan dan Kinerja advokasi eksekutif dan legislativev Pengelolaan Koordinator implementasi Program*) Organisasi Pengelola o Pembentukan Koordinator: BAPPEDA Panitia/Pejabat pengadaan Wakil Koordinator: o Pembentukan Tim Teknis Bid. CK PUK o Pembentukan dan Pelatihan Pengelola o Pembentukan KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) o Pembentukan Swakelola Koordinator: Kabid CK PUK Wakil Koordinator: Tim Kasi Air Bersih Bid. CK PUK o Pembentukan pengelola IPLT o Pelatihan Pengelola IPLT Koordinator: Kabid CK PUK Wakil Koordinator: KPK o Melalui Pengadaan Barang dan Jasa persiapan ToR, Panitia dll. Koordinator: BAPPEDA Wakil Koordinator: KPK 1 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Program Kegiatan Persampahan Program Pengelolaan Sampah Dari Sumbernya Program Pengelolaan Sampah dari Stasiun Antara Sampai TPA Program Peningkatan dan Pengelolaan TPA Manajemen Implementasi o Penyuluhan dan kampanye kepada masyarakat – pembentukan aparat pengelola Penyuluhan o Pelatihan 3R bagi pengelola persampahan dan kader desa o Tindak lanjut pengadaan Gerobag sampah, Sepeda motor roda 3, pengadaan tong sampah terpilah, pengadaan mobil Pick Up Sampah dan kerjasama swasta / masyarakat o Cek kemampuan untuk anggaran O & P kendaraan pengangkut sampah o Cek kesiapan lahan o Penyusunan DED TPST o Pembangunan dan pengadaan sarana dan prasaranan TPS dan TPST o Pembentukan dan pelatihan bagi pengelola TPST o Kesanggupan O & P TPST o Cek kepastian anggaran o Penyuluhan dan bimbingan kepada masyarakat sekitar TPA o Cek sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk peningkatan pelayanan TPA o Cek kepastian anggaran o Cek dana O & P tersedia o Pelatihan Pengelolaan TPA Organisasi Pengelola Koordinator implementasi Program*) o Pembentukan Pokmas ditingkat RT/RW dan pelatihan Kelompok kader desa dan RT/RW o Pelatihan 3R aparat pengelola o LSM/ Ormas Peduli lingkungan Koordinator: KPK Wakil Koordinator: KPK o Unit pengelola TPS dan TPST o LSM/ Ormas Peduli lingkungan o Pembentukan Tim Teknis Pembangunan TPST Koordinator: KPK Wakil Koordinator: CK PUK o Pembentukan pengelolaan TPA o LSM/ Ormas Peduli lingkungan o Pembentukan Tim Teknis Pembangunan asilitas penunjang TPA o Panitia/Pejabat Pengadaan Koordinator: KPK Wakil Koordinator: KPK 2 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Program Kegiatan Manajemen Implementasi Sub Sektor DRAINASE LINGKUNGAN Program Penyiapan o Persiapan Pengadaan Barang dan Jasa –dokumen kontrak, panitia lelang Dokumen Perencanaan o Koordinasi dengan SKPD/Instansi Terkait Sub sektor Drainase Lingkungan Program Pembangunan o Pembebasan Lahan – pembentukan panitia Persiapan Pengadaan Barang dan Jasa –dokumen / Peningkatan Jaringan kontrak, panitia lelang Drainase Wilayah Perkotaan (Kec. Wt. Sawitto dan Kec. Paleteang) Aspek PHBS /PROHISAN Program Peningkatan o Melakukan pemicuan, kampanye PHBS dan CTPS kepada masyarakat Kesadaran Masyarakat o Kerjasama dengan media/swasta dalam promosi dalam PHBS melalui kesehatan Kampanye o Cek kepastian anggaran Program Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat o Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam STBM o Pelatihan bagi kader kesehatan dan sanitarian o Pengadaan sarana CTPS Organisasi Pengelola Koordinator implementasi Program*) o Pembentukan kelompok pengelola o Pembentukan Tim Teknis Koordinator: BAPPEDA Wakil Koordinator: Bid. CK PUK o Pembentukan kelompok pengelola o Pembentukan Tim Teknis Koordinator: Kabid CK PUK Wakil Koordinator: Kasi Penataan & Pemb. Lingkungan Bid. CK PUK o Pembentukan pengelola o Pembentukan tim Teknis Koordinator: Dinkes Wakil Koordinator: Dinkes o Pelatihan kader sanitasi Koordinator: Dinkes o Ormas/Kelompok Wakil Koordinator: masyarakat peduli Dinkes kesehatan lingkungan 3 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Program Kegiatan Manajemen Implementasi o Cek kesiapan materi lomba K3 o Cek kepastian anggaran Koordinator implementasi Program*) Organisasi Pengelola o Pembentukan lomba K3 o Puskesmas o Posyandu o Poskesdes panitia *) Catatan: Koordinator untuk masing-masing Program dipilih dan disepakati oleh anggota Pokja – bertugas mengawal dan memastikanagar Program yang lintas Sektoral dapat di implementasi secara terkoordinir dan terintegrasi sesuai skedul rencana. Sebagai tindak lanjut Koordinator Program berkewajiban menyiapkan Skedul Kerja, melakukan koordinasi dan memberikan laporan Monev kepada seluruh anggota POKJA. 4 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 3.2 Rencana Pengadaan Barang dan Jasa Sesuai dengan kesepakatan pendanaan yang telah disetujui, beberapa pekerjaaan akan diimplementasikan dengan dukungan Jasa Pengadaan, baik berupa Barang ataupun Jasa. Sub bab berikut berisi “daftar centang” persiapan tersebut, a.l dalam bentuk daftar centang ketersediaan Deskripsi Singkat Program/Kegiatan, yang diperlukan sebagai materi acuan penyiapan dokumen Kerangka Acuan Kerja untuk proses Pelelangan oleh para Pemegang Mata Anggaran Terkait. Informasi awal materi penyiapan KAK /TOR sekurang-kurangnya memuat: 1. 2. 3. 4. Uraian Pendahuluan (Latar belakang, Maksud dan Tujuan) suatu Program / Kegiatan Data penunjang yang berkaitan dengan Pekerjaan Tujuan dan Ruang Lingkup Pekerjaan Ketentuan tentang Lokasi Kegiatan Hal lain kebutuhan Daftar Centang terutama terkait Kriteria Kesiapan alokasi pendanaan dan administrasi pendukung lainnya. Penunjukan Dinas/ Person Penanggung Jawab untuk melakukan koordinasi dan tindak lanjutan perlu disepakati sejak awal. Tabel 3.2 Daftar Centang Kriteria Kesiapan Pengadaan Barang dan Jasa Tahun 2014 (dan 2015) (khusus sumber dana dari Pemerintah) Kegiatan Pemegang Mata Anggaran Kriteria Kesiapan*) (lihat tabel dibawah) A B C D E F Penanggung Jawab / Tindak Lanjut G (H) SUB SEKTOR AIR LIMBAH Program Pengembangan Kebijakan dan Kinerja Pengelolaan Air Limbah 1. Studi Analisis Dampak LIngkungan Sistem Air Limbah dalam Kota BLH S S B B B B B BLH 1 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Kegiatan Pemegang Mata Anggaran Kriteria Kesiapan*) (lihat tabel dibawah) Penanggung Jawab / Tindak Lanjut A B C D E F G (H) 2. Penyusunan Masterplan Sistem Air Limbah Skala Kota/Kabupaten BAPPEDA S S B B B B - PUK 3. Perencanaan Detail (DED) Sistem Air Limbah Dalam Kota PUK S S B B B B - PUK 4. Pembangunan Sistem Air Limbah skala kota/kawasan PUK S S B B B B B PUK Program Pembangunan IPAL Komunal, Septick Tank Komunal, MCK, dan MCK ++ 9. Pembangunan IPAL Komunal/Septik Tank Komunal dan MCK/MCK ++ PUK S S B S B B S PUK 10. Biaya Operasi dan Pemeliharaan IPAL Komunal/Septik Tank Komunal (Sanimas) dan MCK/MCK ++ * PUK S S B B B B - PUK Program Peningkatan IPLT dan Fasilitasnya 1. Review DED IPLT PUK S S B S S S - PUK 2. Pembangunan Peningkatan Kapasitas IPLT PUK S S B S S S B PUK 3. Pengadaan Truk Sedot PUK S S B S S S - PUK 2 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Kegiatan Pemegang Mata Anggaran Kriteria Kesiapan*) (lihat tabel dibawah) A B C D E F Penanggung Jawab / Tindak Lanjut G (H) Tinja SUB SEKTOR PERSAMPAHAN Program Pengembangan Kebijakan dan Kinerja Pengelolaan Persampahan 1. Penyusunan Masterplan Persampahan 2. Studi tentang Kualitas dan Kuantitas Sampah Kabupaten BAPPEDA S S B S S S - KPK KPK S B B B B B - KPK Program Pengelolaan Sampah dari Sumbernya 1. Pengadaan Tempat Sampah Terpilah untuk Rumah Tangga. KPK S S B S - - - KPK 2. Pengadaan Tempat Sampah terpilah ditempat umum/jalan KPK S S B S - - - KPK S S B S - - - KPK S S B S - - - KPK S S B S - - - KPK S S B S - - - KPK 3. Pengadaan Gerobag Sampah bersekat KPK 4. Pengadaan Mobil Pick Up Sampah KPK 5. Pengadaan Pengangkut motor sampah 3 roda KPK 6. Operasi dan Pemeliharaan Motor Sampah KPK 3 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Pemegang Mata Anggaran Kegiatan Kriteria Kesiapan*) (lihat tabel dibawah) A F G Program Pengelolaan Sampah dari Stasiun Antara sampai TPA 15. Pembangunan TPS S S B S KPK - - KPK 16. Rehabilitasi TPS KPK 17. Pengadaan Truk biasa (Terpilah / 3R) KPK 18. Pengadaan Dump Truk (Terpilah) KPK 19. Pengadaan (Terpilah) KPK Kontainer B C D E Penanggung Jawab / Tindak Lanjut (H) S S B S - - - KPK S S B S - - - KPK S S B S - - - KPK S S B S - - - KPK 20. Pengadaan Amroll Truk KPK S S B S - - - KPK 21. Operasi dan Pemeliharaan Truck Biasa KPK S S B S - - - KPK 22. Operasi dan Pemeliharaan Dump Truck KPK S S B S - - - KPK 23. Pemeliharaan Kontainer KPK S S B S - - - KPK S S B S - - - KPK S S B S - - - KPK S S B S - - - KPK 24. Operasi dan Pemeliharaan Amroll Truck KPK 25. Penyusunan DED TPST daur ulang (3R) KPK 26. Pembangunan KPK TPST 4 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Pemegang Mata Anggaran Kegiatan Kriteria Kesiapan*) (lihat tabel dibawah) A B C D E F Penanggung Jawab / Tindak Lanjut G (H) daur ulang (3R) SUB SEKTOR DRAINASE LINGKUNGAN Program Penyiapan Dokumen Perencanaan Sub Sektor Drainase Lingkungan 4. Penyiapan Masterplan sistem drainase untuk 5 kecamatan : Kecamatan Patampanua, tiroang, Duampanua, Lembang dan Batulappa 5. Penyiapan DED Drainase perkotaan 6. Review masterplan sistem PUK PUK PUK S S B S S S - PUK S S B S S S - PUK S S B B B B - PUK drainase kawasan perkotaan (Kec. Watang Sawitto dan Kec. Paleteang) Program Peningkatan Jaringan Drainase Wilayah Perkotaan (Kec. Watang Sawitto & Kec. Paleteang) 4. Pembangunan Saluran drainase primer 5. Pembangunan saluran dan gorong-gorong drainase sekunder 6. Perencanaan pembangunan drainase tersier teknis saluran PUK PUK PUK S S B S B B B PUK S S B S B B B PUK S S B S B B B PUK 5 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Pemegang Mata Anggaran Kegiatan 7. Pembangunan drainase tersier saluran 8. Pemeliharaan tahunan PUK PUK Kriteria Kesiapan*) (lihat tabel dibawah) Penanggung Jawab / Tindak Lanjut A B C D E F G S S B S B B B PUK S S B S B B - PUK (H) Status per: Oktober 2013 S: sudah siap B: belum siap ?: belum jelas, akan dikonfirmasi *)Keterangan: A. Persiapan pengadaan sudah berdasar runutan SIDLACOM (sebagai contoh untuk implementasiConstruction TPA baru, harus dipastikan bahwa DED sudah tersedia, lahan bebas dll.) B. Usulan Kegiatan sudah masuk dalam dokumen Rencana Investasi yang disyaratkan instansiPemegang Mata Anggaran (contoh: misal untuk sumber dana dari APBN Cipta Karya disyaratkanagar usulan Kegiatan tercantum juga di dokumen RPIJM dll.) C. Usulan Kegiatan sudah masuk dalam proses Musrenbang D. Verifikasi alokasi Penganggaran SKPD E. Kesiapan KAK / ToR (catatan: terutama untuk dana dari luar APBD Kab/Kota, perlu konfirmasi keProv / Satker) F. Kesiapan Dokumen Kontrak Barang / Jasa G. Ada tindak lanjut lain yang diperlukan (pembentukan kelompok pengelola, surat pernyataan dll) H. Person / Dinas Penanggung Jawab untuk Koordinator Tindak Lanjut / Pengawalan. Para “Penanggung Jawab” berkewajiban memberikan laporan secara rutin Daftar Centang inikepada Pokja – tembusan para pemegang Mata Anggaran.Hasil akhir yan diinginkan adalahkepastian kelancaran dan implementasi Kegiatan yang memerlukan Jasa Pengadaan. 6 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 3.3 Rencana Pengadaan Barang dan Jasa Rencana Monitoring dan Evaluasi yang akan dilakukan secara berulang(repetitive) jangka tahunan. Hasil kesepakatan terkait rencana MonEv ini akan ditinjau secara rutin pada Dokumen MPSS tahunan. Kesepakatan dari SKPD terkait kesepakatan tindak lanjut yang akan dilakukanuntuk kegiatan tahunan (perlu ditetapkan terlebih dahulu apakah fungsi kegiatan MonEv tahunmendatang akan dilakukan oleh Pokja Sanitasi atau dibawah koordinasi langsung oleh Bappeda). Dasar kebutuhan: A. Monitoring Tahunan a. Semua usulan Program dan Kegiatan yang sudah ada komitmen pendanaannya perlu dipastikanmasuk dalam pola mekanisme Pengusulan Anggaran Tahunan b. Kab /Kota perlu mengupayakan solusi “funding gap” untuk program yang belum jelas komitmenpenganggarannya (Program Daftar Tunggu) c. Meng-unggah pada web Nawasis.info untuk semua aktifitas implementasi kegiatan yang sudahdilakukan B. Evaluasi Tahunan a. b. c. d. e. f. Kebutuhan evaluasi antara Rencana dan Realisasiimplementasi program tahun sebelumnya Kebutuhan penjadwalan ulang Perubahan lokasi kegiatan Adanya komitmen pendanaan baru / tambahan Penyiapan Proposal Kegiatan Kebutuhan terkait Pengelolaan dan Pemeliharaan Hal spesifik yang perlu dikaji tahunan adalah: - Apakah target tahunan dapat dicapai, kenapa? Apakah sasaran dan prioritas sudah tepat ? Evaluasi terkait Jangka Waktu untuk mencapai sasaran tersebut Evaluasi terkait masalah-masalah yang dihadapi Evaluasi terkait modal atau sumber daya yang digunakan serta pengalokasiannya Evaluasi terkait orang, organisasi atau badan pelaksanaya Mekanisme monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya 7 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Tabel 3.3 Kesepakatan Rencana Tindak Monev Tahunan Penanggung Jawab Kesepakatan Rencana Tindak Monitoring Tahunan Rapat koordinasi: Ketua Pokja Kegiatan - Laporan Monitoring progress Prog/Keg Pengawalan Anggaran: - Implementasi (2014) - Usulan anggaran (2015) Solusi Funding Gap: Bappeda / Team Anggaran Team Pengarah - Pembentukan team kecil mempersiapkan dan strategi dan Rencana Tindak Lanjut - Kerjasama dengan Konsultan Finansial – Team Teknis sistim bagi hasil Promosi / Sosialisasi: Team Pengarah - Mengunggah ke web site / media publikasi dan - Promosi terkait pencarian funding gap Team Teknis Kesepakatan Rencana Tindak Evaluasi Tahunan - Apakah target tahunan dapat dicapai, kenapa? - Apakah sasaran dan prioritas sudah tepat - Evaluasi terkait Jangka Waktu untuk mencapaisasaran tersebut - Evaluasi terkait masalah-masalah yang dihadapi - Evaluasi terkait modal atau sumber daya yangdigunakan serta pengalokasiannya - Evaluasi terkait orang, organisasi atau badanpelaksanaya - Mekanisme monitoring, evaluasi, danpengawasan pelaksanaannya Keterangan/Skedule Awal Januari 2014 Rapat Pleno Awal Januari 2014 – Rapat Pleno – Team Pengarah dan Kepala SKPD terkait Sepanjang tahun – sampai semua Program Kegiatan jelas sumberpendanaannya. Tiap periode 3 (tiga) bulanan 8 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Lampiran 3: Deskripsi Program Utama dan Proposal Pendanaan Alternatif L.3-A Deskripsi Program Utama Sub Sektor Air Limbah Program Pengembangan Kebijakan dan Kinerja Pengelolaan Air Limbah Penyusunan Master Plan Air Limbah Latar Belakang Dokumen masterplan merupakan suatu tahap awal dari perencanaan. Dokumen ini sangat diperlukan supaya perencanaan air limbah terarah dengan baik, bertahap, dan berkelanjutan. Selain itu, dokumen ini juga merupakan prasyarat utama untuk mendapatkan dukungan stimulan pendanaan eksternal. Tujuan Menyediakan dokumen perencanaan air limbah domestik skala Kabupaten Sasaran Tersedianya 1 dokumen perencanaan air limbah domestik skala Kabupaten pada akhir tahun 2015 Manfaat Program Perencanaan air limbah terarah dengan baik, bertahap, dan berkelanjutan serta mendapatkan dukungan stimulan pendanaan eksternal, Rencana Pendanaan APBD Kabupaten Kota Rencana Pelaksanaan Tahun 2015 Program Infrastruktur Air Limbah Sistem Setempat dan Sistem Komunal Pembangunan IPAL Komunal/Septik Tank Komunal, MCK/MCK ++ 24 Kel/Desa di 9 Kec. Latar Belakang Tujuan Sasaran Saat ini masih banyak yang melakukan OD/ buang air besar sembarangan khususnya di daerah pedesaan. Sedangkan berdasarkan tujuan SSK Kabupaten Pinrang, diharapkan di tahun 2017 Kabupaten Pinrang bebas BABS. Meningkatkan akses masyarakat terhadap prasarana dan sarana pengelolaan air limbah domestik baik berupa IPAL/Septik Tank Komunal atau MCK/MCK ++ yang layak demi terciptanya lingkungan yang sehat Meningkatnya jumlah dan cakupan pelayanan pengelolaan air limbah khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah di daerah perkotaan/pedesaan di 24 kel/desa di 9 Kecamatan yang merupakan 9 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Rencana Pendanaan daerah beresiko sanitasi di akhir tahun 2017. Menurunnya jumlah masyarakat yang melakukan BABS, sehingga tercipta lingkungan yang sehat APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten Rencana Pelaksanaan Tahun 2013-2017 Manfaat Program Program Peningkatan IPLT dan Fasilitasnya Latar Belakang Kabupaten Pinrang telah memiliki IPLT yang berlokasi di daerah Malimpung dekat dengan lokasi TPA. Namun, IPLT yang telah ada belum dikelola secara optimal dan sesuai dengan standar teknis yang seharusnya. Untuk itu, perlu dilakukan review DED pembangunan IPLT dan peningkatan pembangnan IPLT. Tujuan Mengoptimalkan pelayanan dan pengolahan lumpur tinja sehingga mengurangi pencemaran tanah dan air Sasaran Meningkatkan jumlah dan cakupan layanan pengelolaan lumpur tinja sampai dengan 2015 Manfaat Program Menekan pencemaran tanah dan air permukaan ataupun air dalam/ tanah Rencana Pendanaan APBN dan APBD Kabupaten Rencana Pelaksanaan Tahun 2013-2015 Sub Sektor Persampahan Program Pengembangan Kebijakan dan Kinerja Pengelolaan Persampahan Latar Belakang Saat ini timbulan sampah semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Meningkatnya jumlah timbulan sampah tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan kinerja pengelolaan persampahannya, dimana sarana dan prasarana yang ada sangat kurang untuk melayani pengangkutan sampah khususnya di daerah perkotaan. Oleh sebab itu, diperlukan suatu upaya peningkatan kinerja sekaligus kebijakannya melalui Program Pengembangan Kebijakan dan Kinerja Pengelolaan Persampahan. Salah satu kegiatan dari program tersebut, yaitu dengan membuat suatu Master Plan Persampahan dan melakukan Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Persampahan Skala Kota. 10 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Tujuan Tersedianya perencanaan pengelolaan Sampah Skala Kabupaten untuk meningkatkan pelayanan persampahan hingga lingkup Kabupaten, tidak terbatas wilayah Perkotaan demi terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. Sasaran Adanya Dokumen Master Plan Persampahan untuk meningkatkan pelayanan persampahan yang diharapkan dapat memenuhi target MDG’s, yaitu pelayanan per-sampahan sebesar 70% pada tahun 2017 Untuk perencanaan pelaksanaan pengelolaan persampahan di Kabupaten Pinrang APBD Kabupaten Kota Manfaat Program Rencana Pendanaan Rencana Pelaksanaan Program ini akan dilaksanakan mulai tahun 2013-2017 dan diharapkan program ini berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya. Program Pengelolaan Sampah dari Sumbernya Latar Belakang Tujuan Sasaran Manfaat Program Selain diperlukan peningkatan pelayanan persampahan dengan meningkatkan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan juga diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan kinerja pengelola persampahan serta melibatkan masyarakat dalam upaya mengurangi sampah dari sumbernya. Untuk itu, diperlukan pelatihan kepada pengelola persampahan dan juga masyarakat khususnya pelatihan pengelolaan persampahan 3R. Dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pengurangan sampah maka, perlu diadakan kampanye kepada masyarakat tentang pengurangan sampah dari sumbernya. Karena dengan adanya partisipasi masyarakat diyakini sangat efektif guna menciptakan kebersihan lingkungan serta mereduksi timbulan sampah dari sumbernya. Mereduksi timbulan sampah serta meningkatkan kinerja pengelola persampahan dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengelola sampah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Mereduksi timbulan sampah hingga 30% di tahun 2017 dan meningkatkan kegiatan pemilahan sampah hingga 3% di tahun 2017. SDM pengelolaan persampahan yang berkualitas dan pengetahuan masyarakat tentang sampah 3R Meningkat. 11 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Rencana Pendanaan APBD Kabupaten Kota, APBD Propinsi, dan Swasta/ CSR Rencana Pelaksanaan Program ini akan dilaksanakan mulai tahun 2013-2017 dan diharapkan program ini berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya. Program Peningkatan dan Pengelolaan TPA Latar Belakang Kabupaten Pinrang telah memiliki TPA yang berlokasi di daerah Malimpung. Namun, TPA yang telah ada masih dikelola dengan sistem Semi Sanitary Landfill, yang akan ditingkatkan pengelolaannya. Dalam meningkatkan pengelolaannya diperlukan juga peningkatan pembangunan fasilitas penunjang TPA serta pembangunan sarana dan prasarana dasar yang ada di TPA. Hal ini, selain untuk memperpanjang pemanfaatan TPA juga untuk mengurangi pencemaran tanah dan udara. Tujuan Sasaran Manfaat Program Rencana Pendanaan Rencana Pelaksanaan Mengoptimalkan pengelolaan sampah di TPA Malimpung untuk mengurangi pencemaran tanah dan udara di sekitar lokasi TPA. Meninkatnya system pengelolaan TPA dari Sistem Semi Sanitary Landfill menjadi Sistem Controll Landfill Sampah yang diangkut ke TPA dan yang ada di TPA dapat dikelola dengan baik, sehingga pencemaran udara dan tanah dapat dikurangi. Selain itu, dapat memperpanjang pemanfaatan TPA. APBD Kabupaten Kota dan APBN Pusat Program ini akan dilaksanakan mulai tahun 2013-2017 dan diharapkan program ini berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya. Sub Sektor Drainase Program Penyiapan Dokumen Perencanaan Sub sektor Drainase Lingkungan Latar Belakang Kabupaten Pinrang sudah memiliki beberapa masterplan sistem drainase antara lain : Master Plan Kawasan Perkotaan (Kec. Watang Sawitto & Kec. Paleteang), masterplan Kec. Mattirobulu dan Kec. Suppa, tinggal beberapa Masterplan Sistem Drainase untuk beberapa kecamatan. Dokumen masterplan merupakan suatu tahap awal dari perencanaan. Dokumen ini sangat diperlukan supaya perencanaan drainase terarah dengan baik, bertahap, dan berkelanjutan. Selain itu, dokumen ini juga merupakan prasyarat utama untuk mendapatkan dukungan stimulan pendanaan 12 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Tujuan Sasaran Manfaat Program eksternal. Selain Dokumen Master Plan yang tidak kalah pentingnya adalah adanya suatu DED Drainase untuk mendukung desain perencanaan pembangunan suatu drainase. Menyediakan dokumen perencanaan drainase skala Kabupaten Tersedianya 2 dokumen Masterplan drainase dan DED Drainase Perkotaan pada akhir tahun 2014 Perencanaan pembangunan drainase dengan baik, bertahap, dan ber-kelanjutan serta mendapatkan dukungan stimulan pendanaan eksternal. Rencana Pendanaan APBD Kabupaten Kota dan APBN Pusat Rencana Pelaksanaan Tahun 2013-2014 Program Peningkatan Pembangunan Jaringan Drainase Wilayah Perkotaan (Kec. Watang Sawitto & Kec. Paleteang) Latar Belakang Kondisi drainase sebagai saluran limpahan air hujan sering terganggu dengan adanya sampah dan sedimentasi. Hal ini menyebabkan terjadinya genangan dan banjir yang diakibatkan tersumbatnya saluran drainase yang seharusnya dapat mengalirkan air hujan ke drainase primer atau sungai. Untuk mengurangi genangan khususnya di daerah yang rawan genangan diperlukan suatu pembangunan drainase sesuai dengan standarteknis yang berlaku. Sesuai ketersediaan anggaran, prioritas pembangunan drainase untuk 5 (lima) tahun ke depan diarahkan untuk menanggulangi genangan di wilayah CBD di Kecamatan Watang Sawitto dan Kec. Paleteang yang merupakan daerah wilayah perkotaan. Tujuan Menjadikan Kabupaten Pinrang bebas dari genangan air baik di daerah khususnya wilayah perkotaan . Sasaran Berkurangnya luas genangan di wilayah perkotaan Kabupaten Pinrang dengan memprioritaskan penanganan di wilayah CBD dan permukiman di akhir Tahun 2017 13 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Manfaat Program Memperlancar aliran air genangan dan kegiatan pembangunan Rencana Pendanaan APBD Kabupaten Kota, APBD Provinsi, dan APBN Rencana Pelaksanaan Program ini akan dilaksanakan mulai tahun 2013-2017 dan diharapkan program ini berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya. Sub Sektor PHBS/ Prohisan Program Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam PHBS melalui Kampanye Latar Belakang Tujuan Sasaran Manfaat Program Kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan erat kaitannya dengan perilaku higiene bersih dan sehat salah satunya adalah perilaku masyarakat yang masih Buang Air Besar Sembarangan (BABS), maka perlu dilaksanakan Program Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam PHBS melalui Kampanye. Salah satu kegiatan dari program tersebut, adalah dititikberatkan pada kegiatan Kampanye, promosi sanitasi, dan penyuluhan kepada masyarakat. Berdasarkan data Studi EHRA Kabupaten Pinrang presentase penduduk yang menggunakan jamban dengan tangki septik aman baru tercapai 42,33% dari 83% penduduk yang telah memiliki jamban pribadi. Kerjasama dengan pihak swasta dan media juga diperlukan untuk menyebarluaskan informasi tentang kegiatan PHBS kepada masyarakat melalui radio, surat kabar, spanduk dll. Karena dengan adanya kampanye dan penyuluhan kepada masyarakat dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku bersih dan sehat. 1. Penyadaran masyarakat untuk berperilaku bersih dan sehat 2. Membudayakan masyarakat menjaga sanitasi lingkungan masingmasing Masyarakat yang masih melakukan BABS Rencana Pendanaan Munculnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku bersih dan sehat dan menurunnya angka penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya APBD Kabupaten Rencana Pelaksanaan Program ini akan dilaksanakan mulai tahun 2013-2017 14 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 L.4-A Rencana Tindak Lanjut Implementasi Program Tahun 2014 15 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 NO A I II PROGRAM PERSON/SKPD PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN TINDAK PERSIAPAN YANG DIPERLUKAN 1 1 Kesiapan Lahan/Lokasi 2 Kesiapan Anggaran 3 Pembentukan Tim Teknis 1 Penyiapan angggaran 2 Penyiapan Materi Penyuluhan/Kampanye Penyiapan Pemateri Penyuluhan Penyiapan Anggaran PUK 1 Penyiapan Materi Sosialisasi dan datadata program sanitasi Penyiapan Pemateri Sosialisasi Penyiapan Peserta Sosialisasi Kesiapan Anggaran PUK 2 Penyiapan Pemateri Sub Sektor Air Limbah Program Pengembangan Kebijakan dan Kinerja Pengelolaan Air Limbah Program Pembangunan IPAL Komunal / Septik Tank Komunal / MCK ++ 1 Studi Analisis Dampak LIngkungan Sistem Air Limbah dalam Kota Penyuluhan dan Kampanye Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Air Limbah 3 2 Sosialisasi Program Sanitasi Rencana Pembangunan IPAL Komunal dan MCK ++ kepada masyarakat oleh Dinas Terkait 1 2 3 4 3 Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM-SANIMAS) BLH DINKES/PMD 1 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Sosialisasi 4 5 Pelatihan bagi lembaga Masyarakat Pengurus program /KSM, berupa pelatihan di bidang teknis, keuangan, dan manajerial. Sosialisasi kepada Masyarakat oleh Pengurus KSM 6 Pembangunan Sarana IPAL Komunal/Septicktank Komunal dan MCK ++ 1 Kesiapan Anggaran 2 Penyusunan Tim Teknis/Tim Pelatih 3 Pembentukan KSM 4 1 Penyusunan Materi Pelatihan Kesiapan Anggaran 2 SK Pengurus KSM 3 Materi Sosialisasi 4 1 Penyiapan Peserta Sosialisasi Kesiapan Anggaran 2 Kesiapan lahan/lokasi 3 Penyusunan SK Tim Teknis Sosialisasi Kepada Masyarakat Penjadwalan pengadaan barang/jasa Kesiapan Anggaran 4 5 III Program Peningkatan IPLT dan Fasilitasnya 1 7 Operasi dan Pemeliharaan IPAL 1 Komunal (sanimas) dan MCK ++ 2 Pembangunan Peningkatan Kapasitas IPLT 1 Kesiapan tenaga O & M KSM Kesiapan Anggaran PUK PUK PUK PUK 2 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 2 3 IV Program Pemantauan Kualitas Lingkungan B Sub Sektor Persampahan I Program Pengembangan Kebijakan dan Kinerja Pengelolaan Persampahan 1 1 2 3 II Program Pengelolaan Sampah dari Sumbernya 1 Pemantauan kualitas air tanah dan udara 1 BLH 2 Penyusunan Tim Teknis Studi tentang Kualitas dan Kuantitas Sampah Kabupaten 1 Kesiapan Anggaran KPK 2 Pembentukan Kelembagaan Pengelolaan TPA/Unit Kerja TPA 1 Pembentukan Tim Teknis Kesiapan Anggaran KPK Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Persampahan Skala Kota 1 Pembentukan Tim Teknis Kesiapan Anggaran KPK 2 Pembentukan Tim Teknis Kampanye Pengurangan Sampah dari Sumbernya 1 Kesiapan Anggaran KPK 2 Penyiapan Materi Penyuluhan/Kampanye Penyiapan Pemateri Penyuluhan Kesiapan Anggaran KPK 2 3 2 Penyusunan SK Tim Teknis Update Data IPLT terbaru Kesiapan Anggaran Pengadaan Tempat Sampah Terpilah 1 3 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 untuk Rumah Tangga. 3 4 5 6 7 8 Pengadaan Tempat Sampah terpilah ditempat umum/jalan Pengadaan Gerobag Sampah bersekat Pengadaan Mobil Pick Up Sampah Pengadaan Pengangkut motor sampah 3 roda 2 TOR/KAK 3 1 Penyiapan Pengadaan Batang/Jasa Kesiapan Anggaran 2 TOR/KAK 3 1 Penyiapan Pengadaan Batang/Jasa Kesiapan Anggaran 2 TOR/KAK 3 1 Penyiapan Pengadaan Batang/Jasa Kesiapan Anggaran 2 TOR/KAK 3 Penyiapan Pengadaan Batang/Jasa 1 Kesiapan Anggaran 2 TOR/KAK 3 Penyiapan Pengadaan Batang/Jasa Kesiapan Anggaran Operasi dan Pemeliharan mobil Pick Up Sampah 1 Operasi dan Pemeliharaan Motor Sampah 1 2 2 Kesiapan tenaga O & M Kesiapan Anggaran Kesiapan tenaga O & KPK KPK KPK KPK KPK KPK 4 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 M III Program Pengelolaan Sampah dari Stasiun Antara sampai TPA 1 Pembangunan TPS 1 2 3 2 Pengadaan Truck Biasa (terpilah/3R) 1 2 3 3 Pengadaan Dump Truck (terpilah) 1 2 3 4 Pengadaan Kontainer (terpilah) 1 2 3 5 Pengadaan Amroll Truck 1 2 3 6 Operasi dan Pemeliharaan Truck Biasa 1 2 7 Operasi dan Pemeliharaan Dump 1 Kesiapan Anggaran Penyusunan Tim Teknis Penjadwalan pengadaan barang/jasa Kesiapan Anggaran TOR/KAK Penyiapan Pengadaan Batang/Jasa Kesiapan Anggaran TOR/KAK Penyiapan Pengadaan Batang/Jasa Kesiapan Anggaran TOR/KAK Penyiapan Pengadaan Batang/Jasa Kesiapan Anggaran TOR/KAK Penyiapan Pengadaan Batang/Jasa Kesiapan Anggaran Kesiapan tenaga O & M Kesiapan Anggaran KPK KPK KPK KPK KPK KPK KPK 5 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 Truck 2 IV Program Peningkatan Dan Pengelolaan TPA 8 Pemeliharaan Kontainer 1 2 9 Operasi dan Pemeliharaan Amroll Truck 1 1 Pembangunan Unit Landasan Kontainer Pembangunan prasarana dasar/Fasilitas Umum TPA Pembangunan Fasilitas Penunjang TPA KPK Kesiapan tenaga O & M 1 Kesiapan Anggaran KPK 2 Penyusunan Tim Teknis Penjadwalan pengadaan barang/jasa Kesiapan Anggaran KPK Penyusunan Tim Teknis Penjadwalan pengadaan barang/jasa Kesiapan Anggaran KPK 1 2 3 3 KPK 2 3 2 Kesiapan tenaga O & M Kesiapan Anggaran Kesiapan tenaga O & M Kesiapan Anggaran 1 2 Penyusunan Tim Teknis 6 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 3 C I 4 Operasi dan Pemeliharaan TPA 1 2 5 Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas Operasional 1 2 Kesiapan tenaga O & M Penyiapan Masterplan Drainase 1 Kesiapan Anggaran 2 TOR/KAK 3 Penyiapan Pengadaan Barang/Jasa Kesiapan Anggaran TOR/KAK Penyiapan Pengadaan Barang/Jasa Kesiapan Anggaran TOR/KAK Penyiapan Pengadaan Barang/Jasa KPK KPK Sub Sektor Drainase Lingkungan Program Penyiapan Dokumen Perencanaan Sub Sektor Drainase Lingkungan 1 2 Penyusunan DED Drainase Perkotaan 1 2 3 3 II Penjadwalan pengadaan barang/jasa Kesiapan Anggaran Kesiapan tenaga O & M Kesiapan Anggaran Program Peningkatan Jaringan Drainase Wilayah Perkotaan (Kec. Wt. Sawitto & Kec. Paleteang) 1 Review Masterplan sistem drainase Kawasan Perkotaan 1 Pembangunan Saluran Drainase Primer 1 Kesiapan Anggaran 2 Penyusunan Tim 2 3 BAPPEDA PUK BAPPEDA PUK 7 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 3 2 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder 1 2 3 3 Pemeliharaan Tahunan Saluran Sekunder 1 2 4 Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Tersier 1 2 3 5 Pembangunan Saluran Drainase Tersier 1 2 3 6 Pemeliharaan saluran 1 Teknis Penjadwalan pengadaan barang/jasa Kesiapan Anggaran PUK Penyusunan Tim Teknis Penjadwalan pengadaan barang/jasa Kesiapan Anggaran PUK Kesiapan tenaga O & M Kesiapan Anggaran PUK Penyusunan Tim Teknis Penjadwalan pengadaan barang/jasa Kesiapan Anggaran PUK Penyusunan Tim Teknis Penjadwalan pengadaan barang/jasa Kesiapan Anggaran PUK 8 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 D I drainase/gorong-gorong Tersier 2 Kesiapan tenaga O & M Penyuluhan kepada masyarakat pola hidup sehat 1 Kesiapan Anggaran 2 Menyiapkan materi dan tools untuk sosialisasi Penyiapan Pemateri Penyuluhan/Kampanye Sub Sektor PHBS/ Prohisan Program Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam PHBS melalui Kampanye 1 - Pemicu CLTS, Penyuluhan PHBS, Kampanye CTPS 3 4 2 Pengintegrasian Kegiatan Promosi Higiene dan Sanitasi di Sekolah dan Masyarakat - Sosialisasi Integrasi Prohisan di Sekolah dan Masyarakat 1 2 3 4 3 Peningkatan Kemitraan dengan LP, LS, LSM, serta Swasta - Peningkatan Peran serta dunia usaha dalam Kampanye dan Promosi Higiene dan Sanitasi 1 2 Menetukan desa/Kel untuk pelaksanaan sosialisasi Kesiapan Anggaran Menyiapkan materi dan tools untuk sosialisasi Penyiapan Pemateri Penyuluhan/Kampanye Menentukan sekolah untuk pelaksanaan sosialisasi Kesiapan Anggaran Membuat Proposal DINKES DINKES DINKES 9 Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pinrang Tahun 2013-2017 4 5 Menyelenggarakan Penyebarluasan/diseminasi Informasi Kesehatan melalui berbagai Saluran Media - Kampanye, Road Show dan Loka Karya Pengembangan Media Promosi Kesehatan dan Teknologi Komunikasi, Informasi dan Edukasi - Membuat iklan, spanduk, Banner, Leaflet, Booklet, Poster, Website 1 2 3 1 2 3 Kesiapan Anggaran Menyiapkan materi dan tools untuk sosialisasi Penyiapan Pemateri Penyuluhan/Kampanye Kesiapan Anggaran Membuat Proposal DINKES DINKES Penyiapan Pemateri Penyuluhan/Kampanye 10