KEBIJAKAN (1) 1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL 2. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL 3. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2012 TENTANG REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL 4. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PERMEN-KP/2013 TENTANG PERIZINAN REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL KEBIJAKAN (2) 5. PERATURAN PRESIDEN (PERPRES) NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN MAKASSAR, MAROS, SUNGGUMINASA DAN TAKALAR (MAMMINASATA) 6. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL 3. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2012 TENTANG REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL 4. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PERMEN-KP/2013 TENTANG PERIZINAN REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TINJAUAN PUSTAKA 1. Prof. Sudharto P Hadi, MES. PhD (Pakar Lingkungan UNDIP-Suara Merdeka, 23 Juni 2007) : Sesuai pola umum, reklamasi pantai akan membawa akibat pada daerah di sekitarnya. Daerah di sebelah kiri area reklamasi akan mengalami akresi, sedangkan area di sebelah kanannya mengalami abrasi. 2. J.J. JIAO, 2002. Preliminary study on impact of land reclamation on regional groundwater regime : Reclamation may change the regional groundwater regime, including groundwater level, interface between seawater and fresh groundwater, and submarine groundwater discharge to the coast. This will in turn cause engineering and environmental problems by modifying the infiltration capacity, flooding pattern, stability of slopes and foundations, and submarine groundwater discharge to the coast. 3. Sosrodarsono, S.- Kensaku Takeda, 2003. Hidrologi Untuk Pengairan : Hukum dan Pergeseran lensa Ghyben-Herzberg 4. Permen LH No. 05 Tahun 2012 ttg Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak LH : 1) Hidrooseanografi, meliputi pasang surut, arus, gelombang, dan sedimen dasar laut. 2) Hidrologi, meliputi curah hujan, air tanah, debit air sungai atau saluran, dan air limpasan. 3) Batimetri, meliputi kontur kedalaman dasar perairan. 4) Topografi, meliputi kontur permukaan daratan. 5) Geomorfologi, meliputi bentuk dan tipologi pantai. 6) Geoteknik, meliputi sifat-sifat fisis dan mekanis lapisan tanah. 7) Dampak sosial. REKOMENDASI SESUAIKAN DENGAN RTRW KAJIAN TEKNIS, PREDIKSI DAN SIMULASI YANG CERMAT DAN KOMPREHENSIF KAJIAN KELAYAKAN LINGKUNGAN YANG TERPADU DAN MENDALAM DUKUNGAN SEMUA PIHAK DUKUNGAN TEKNOLOGI DUKUNGAN KEBIJAKAN