Uploaded by User37639

262 165060500111025 Art Center

advertisement
MODUL 2
ANALISIS ASPEK UMUM
• DATA FISIK TAPAK
• LOKASI TAPAK
LOKASI : Jalan Bukit Panderman Hill, Oro-oro
Ombo, Batu, Malang, Jawa Timur
Koordinat: 7º53’26.7”S – 112º31’47.3”E
Batas Tapak:
-Utara: Lahan kosong dan Jatim Park 2
-Selatan: Lahan kosong, villa, dan rumah warga
-Barat: Marketing office Panderman
-Timur: Lahan kosong dan 8 Soccer Sport Center
JAKARTA
BOGOR
CIREBON
BANDUNG
TASIKMALAYA
MADURA
SEMARANG
SURABAYA
PURWOKERTO
BATU
YOGYAKARTA
KEDIRI
MALANG
Berada di Pulau Jawa dengan tepatmya
berada di Provinsi Jawa Timur yang
bersebelahan dengan Jawa Tengah
JEMBER
Jalan Kolektor
Primer
Alun-alun Batu
sebagai landmark
Kota Batu
Tapak berada di Kota Batu dimana sebelah
tenggara adalah kota Malang, sebelah utara Gunung
Arjuna, sebelah selatan Gunung Kawi, dan sebelah
timur laut adalah Lawang.
Untuk mencapai lokasi tapak
dari alun-alun dapat melewati
Jalan Diponegoro dan Jalan
Patimura
sebagai
jalan
kolektor primer
Ukuran Tapak
Topografi tapak cenderung
berkontur. Dan memiliki bentuk
SKALA KOTA
(KOTA BATU)
Hidrologi
SKALA KAWASAN
(KECAMATAN BATU)
Ketersediaan air bersih dapat dilihat dari keberadaan
SKALA LINGKUNGAN
Di Jalan Bukit Panderman Hill
yang berada di Kelurahan
Oro-oro Ombo dan berbatasan
langsung dengan Kelurahan
Temas
• REGULASI LINGKUNGAN DAN BANGUNAN
Dalam perancangan objek bangunan, maka diperlukan regulasi atau peraturan
yang terkait dengan pengembangan Kota Batu, peraturan tersebut adalah:
1. Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Batu.
2. Peraturan Walikota Batu No. 20 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja
Pembangunan Daerah Kota Batu Tahun 2015
3. Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Kota I Batu (Kawasan Pusat
Kota Batu) Tahun 2003-2008
Pada peraturan tersebut, didapatkan bahwa regulasi bangunan sebagai
berikut:
1. KDB : 40% - 60%
2. GSB : 2 – 3 meter
3. KLB :
Untuk suhu pertahun, suhu maksimal pada bulan
April-Mei dengan 28,1oC. Dan suhu minimum pada
bulan Juli-Agustus dengan suhu 17,5oC
Menurut data BMKG pada periode 2018/2019,
perkiraan jumlah curah hujan di Kota Batu adalah 1001
– 1500 mm pada 32 zona musim (53,3%). Rata-rata
kelembaban nisbi udara 86′ % dan kecepatan angin
10,73 km/jam
Kondisi Tanah
Tapak memiliki luas 19.060 m2.
geometri menyerupai huruf “L”.
Kecamatan Batu pada sebelah
timur
berbatasan
dengan
Kecamatan Junrejo, pada sebelah
selatan berbatasan dengan Kota
Malang. Dan di sebelah Barat
berbatasan juga dengan Kota
Malang.
Curah Hujan dan Suhu
sungai, aliran mata air, PDAM, maupun curah hujan.
Pada kawasan Batu, air tersedia pada 5 sungai yang
bermuara pada Sungai Brantas, dan diperoleh dari aliran
air PDAM
Pada RTRW Kota Batu dan peta
peruntukan lahan Kota Batu di dapatkan
bahwa kawasan ini merupakan kawasan
parawisata
Luas Kecamatan Menurut Jenis Tanah (km)
Kecamata
n
Andosol
Kambisol
Aluvial
Latosol
Batu
1.831.04
889.31
239.86
260.34
Junrejo
1.526.19
1.526.19
199.93
217
Bumiaji
2.873.89
2.873.89
376.48
408.61
Berdasarkan ketinggian, wilayah Kota Batu
dibedakan dari kategori 600 MDPL-3000 MPDPL.
Tanahnya berupa tanah mekanis yang banyak
mengandung mineral yang berasal dari ledakan gunung
berapi dimana jenis tanah ini bersifat sangat subur.
Kondisi geografisnya pada Kelurahan Oro-oro
Ombo adalah lereng/bukit. Kecamatan Batu memiliki
jenis tanah terluas adalah Andosol.
MODUL 2
ANALISIS ASPEK NATURAL
• ARAH DAN PERGERAKAN ANGIN TERHADAP
• ARAH DAN PERGERAKAN MATAHARI TERHADAP
TAPAK
Angin
di
bergerak
timur
orientasi
cenderung
ke
barat,
tapak
miring
dari
Batu
arah
umumnya
timur
laut
angin kecepatan sedang. Suhu dan
dan
iklim diukur pada hari Minggu, 17
yang
ke
Kota
menuju barat daya dengan kategori
Matahari bergerak dari
arah
• KONDISI TOPOGRAFI TAPAK
TAPAK
Februari
arah
2019
dengan
hasil
Kontur
berketinggian 10 cm
sebagai berikut:
barat laut.
Tapak berada di dekat Gunung Panderman sehingga topografi
tapak cenderung berkontur dengan kontur bertinggi 10-30
centimeter dan tergolong landai.
Maret
pukul 08.00
Maret
pukul 12.00
Perkiraan cuaca
dan suhu
Maret
pukul 16.00
• Pada lingkungan sekitar tapak masih berupa lahan
Juli
pukul 08.00
Juli
pukul 12.00
Juli
pukul 16.00
• Pada
tapak diberikan sebuah
massa bangunan bertinggi 5
meter
untuk
melihat
arah
pembayangannya
kosong sehingga angin dapat bebas bergerak tanpa di
pengaruhi oleh bangunan di sekitarnya.
• Secara umum angin bergerak dari
• Pada
Desember
pukul 08.00
Desember
pukul 12.00
Desember
pukul 16.00
bulan Maret pembayangan
cukup panjang pada pukul 8 pagi
sehingga dapat menutupi area barat
bangunan dan pada pukul 16.00
pembayangannya
cukup
pendek
sehingga bagian timur cukup panas.
Dan
berkebalikan
pada
bulan
Desember.
• Di
bulan
Juli
merupakan
pembayangan paling pendek di
setiap jam
arah timur laut menuju barat daya.
Oleh karena itu bangunan dapat
berorientasi diagonal agar seluruh sisi
selubung bangunan terkena aliran
angin yang dapat mendinginkan
bagian dalam bangunan. Mengingat
suhu udara Batu juga cenderung
dingin.
• Selain itu juga pada arah timur laut dan barat
daya dapat diberi celah bukan bangunan massive
agar angin dapat mencapai semua tapak
Pada utara bangunan dapat
diberikan bukaan cahaya besar
Kontur landai dengan
kondisi berbatasan pada
lahan kosong
Kontur tapak berjarak
renggang dengan
ketinggian tapak yang Kondisi kontur tapak yang
renggang dan terdapat
hanya 10 cm
banyak pepohonan
• Massa dapat di letakkan
dengan orientasi horizontal
mengikuti
bentuk
tapak
sehingga
terdapat 2 sisi yang terkena angin
secara maksimal.
Diberi bukaan
pencahayaan
dengan diberi
shading device
Diberi bukaan
pencahayaan
Untuk area yang membutuhkan
pencahayaan alami dan tidak
bersuhu tinggi
Kondisi kontur pada tapak
cukup banyak dengan
kategori landai sehingga
perlu
di
adakannya
pengaturan pada kontur
tapak. Kerapatan pada
kontur
cenderung
renggang.
Dapat dijadikan
sebagai parkiran dan
area sirkulasi
• Massa dapat di miringkan dan
Diberi bukaan pencahayaan dengan diberi
shading device agar pencahayaan tidak
masuk terlalu banyak ke dalam bangunan
mengarah
kepada
arah
datangnya angin, sehingga
seluruh
bagian
bangunan
dapat terkena penghawaan
alami atau angin
Dapat dipergunakan
sebagai open space,
taman, dan outdoor
theater
Menjadi area
bangunan dengan
fungsi utama
MODUL 2
ANALISIS ASPEK NATURAL
• VIEW KEDALAM DAN KELUAR TAPAK
• VEGETASI DAN LANSKAP
Pada
akses
jalan
utama
tapak,
terdapat
median jalan dengan vegetasi berupa rumput
dengan pohon atau semak berukuran sedang.
Sedangkan pada jalur tepi sepanjang tapak
View dari tepi tapak kearah luar tapak dimana masih berupa
lahan kosong
atau jalan terdapat pohon-pohon yang saling
berdampingan
dengan
jarak
antar
pohon
sekitar 2 meter.
View dari seberang tapak kearah dalam tapak
Kondisi sirkulasi pencapaian
setelah tapak yang masih terdapat
banyak pohon
Vegetasi berukuran sedang atau semak menciptakan
lingkungan sirkulasi yang asri dan teduh dan juga dapat
menciptakan serial vison menuju lokasi objek bangunan.
• Pada utara tapak terdapat view lahan kosong yang
Lahan
Kosong
++
+
Pertokoan
Lahan
Kosong
++
Pertokoan
++
Gunung
Panderman
+ ++
+
++Lahan
kosong
berbatasan dengan Jatim Park 2 dengan view pepohonan
dan bangunan. Sehingga view cukup berpotensi.
• Pada timur tapak merupakan lahan kosong yang akan
dibangun menjadi hotel sehingga view ke timur tapak tidak
berpotensi karena dibatasi oleh ruang.
• Selain itu, di tenggara tapak juga merupakan kawasan
pertokoan dengan ketinggian rata-rata 5 meter. sehingga
tidak terlalu mengganggu view pada tenggara tapak.
• Pada selatan tapak merupakan view terbaik dan menjadi
potensi dari tapak, dikarenakan selatan tapak merupakan
daerah perumahan dengan ketinggian rata-rata 5-10
meter. View ini baik untuk bangunan pada lantai 2-3.
Pepohonan yang membatasi sirkulasi dengan tapak bangunan
menjadi keuntungan agar tidak mengganggu operational dari
Art Center itu sendiri. Pepohonan pada kondisi eksisting cukup
besar dan kurang rapat
Pepohonan yang cukup padat di dalam tapak menjadi potensi
dari tapak itu sendiri. Dimana view dan sirkulasi udara yang
cukup baik dan dapat melindungi serta membatasi tapak
dengan lahan kosong di barat tapak.
• View terbaik pada tapak ini adalah di sebelah barat daya tapak. Dengan view mengarah pada Gunung Panderman
dan view Kota Batu daoat membuat perasaan menganggumkan. Sehingga view ini sangat potensi.
• Karena mengarah kepada view
yang
tidak
potensi,
maka
bangunan akan di jauhkan dari
area depan beberapa meter.
Dan area depan menjadi area
sirkulasi dan diberi banyak
pohon.
• Vegetasi dirapatkan
• View yang tidak potensial,
maka tidak diberikan bukaan
untuk melihat view tersebut.
Jika diberikan bukaan hanya
berukuran kecil saja
agar membatasi
sirkulasi samping dan
tapak
• Vegetasi tersebut ada
• Merupakan
view
yang
sangat
potensi
sehingga
tidak boleh ada massa yang
menutupi
view
tersebut.
Cocok
untuk
menjadi
outdoor teater
• View yang potensi sehingga
dapat dijadikan untuk ruang
exhibition untuk meningkatkan
emosi pengunjung.
yang di pertahankan
dan di atur agar dapat
menjadi outdoor
theater
• Vegetasi dirapatkan
agar membatasi
sirkulasi samping dan
tapak. Serta di
tambahkan vegetasi
yang estetik.
• Diberi pembatas
berupa vegetasi
MODUL 2
ANALISIS ASPEK ESTETIKA LINGKUNGAN
• AKSESBILITAS DAN SIRKULASI KENDARAAN SERTA PEJALAN KAKI
• KEFUNGSIAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN SEKITAR TAPAK
Jalan
Oro-oro Ombo
Pada utara tapak, terdapat bangunan yang berfungsi
sebagai tempat hiburan atau wisata yaitu Jatim Park
2. pada sebelah timur tapak, akan dibangun hotel
yang mendukung dari kawasan wisata itu sendiri.
Untuk sisi barat tapak masih berupa lahan kosong
Jalan Bukit
Panderman Hill
yang saat ini dipergunakan untuk kebun.
Aksesbilitas. Untuk mencapai lokasi tapak
dapat melewati jalan utama Batu yaitu Jalan
Patimura atau dapat melewati jalur alternative
Malang-Batu di Jalan Oro-oro Ombo.
Sirkulasi utama kendaraan pada tapak ini adalah Jalan
Bukit Panderman Hill, yang jalurnya terbagi 2 dengan
lebar setiap jalan adalah 6 meter. Sirkulasi kendaraan
terpisah oleh median jalan dengan lebar 2 meter
centimeter.
Jatim Park 2
Gedung
Kesenian
Batu
Golden Tulip
Holland
Resort Batu
Bangunan
non massive
Pertokoan
Pertokoan
Lahan
kosong
Villa cluster
Marketing
office
Rumah
warga
Pada peta peruntukan lahan, kawasan ini memang ditujukan sebagai kawasan wisata.
Arah akses dari
jalan utama Batu
menuju lokasi
objek yang
dimana melewati
Jatim Park 2
Jalur alternatif dari
Malang menuju
Batu dimana lebih
dekat dan dengan
kepadatan yang
sedang.
• Akses ini di nilai lebih efektif untuk pengunjung
yang
datang
dari
arah
Kota
Malang.
Dikarenakan kepadatan yang cukup rendah dan
jaraknya yang lebih dekat dibandingkan
melewati jalan utama yang mengharuskan
pengunjung memutar cukup jauh.
Alternatif Desain 1
• Belum tersedia jalur
pejalan kaki, sehingga
pejalan kaki
diharuskan berjalan di
tepi jalan dan
bersinggungan dengan
pohon-pohon di
sebelahnya
• Sirkulasi pada lokasi tapak cukup besar dan teratur karena
jalur timur dan barat terpisah oleh median jalan. Arus
kendaraan pada jalan tersebut sangat kencang dikarenakan
jalan yang masih tergolong sepi dan lingkungan sekitar
masih berupa lahan kosong sehingga tidak ada yang
menyebabkan kendaraan berlaju pelan. Terdapat jalur kecil
di barat tapak yang merupakan akses menuju pedesaan
kecil. Oleh karena itu perlu di berikan pengamanan yang
ketat agar sirkulasi kendaraan tidak saling mengganggu.
Alternatif Desain 2
Dimana hal tersebut cocok dengan objek bangunan yang akan di desain adalah
Performing Art Center yang dimana dapat menjadi destinasi budaya bagi masyarakat.
Jalan utama menuju tapak, yaitu Jalan Bukit Panderman Hill menjadi sirkulasi utama untuk
menuju kawasan persewaan villa bagi pengunjung Kota Batu, dan juga terdapat Golden Tulip
Resort Hotel yang menjadi tempat penginapan besar dengan desain yang modern.
Dengan adanya kawasan villa atau penginapan tersebut, maka lokasi objek Performing Art
Center ini sangat potensial. Karena turis lokal maupun interlokal sering melewati jalan tersebut.
Dan menjadi destinasi wisata turis sebelum menuju ke tempat penginapannya.
• Pada alternatif desain keduanya diberikan jalur pedestrian untuk pejalan kaki yang
mempertahankan pohon eksisting di lokasi. Untuk alternatif 1, jalur keluar dan masuk
kendaraan di pisahkan dan berada di setiap sisi tapak untuk mencegah crowded pada
jalur sirkulasi. Alternatif 2 memilki jalur sirkulasi di satu titik dan pada depan tengah
tapak agar terjadi pemusatan sirkulasi pada objek bangunan
MODUL 2
ANALISIS ASPEK ESTETIKA LINGKUNGAN
• TATA INFRASTRUKTUR KAWASAN DAN TAPAK
• RUANG TERBUKA DAN TERBANGUN SEKITAR
• SUMBER, VOLUME, DAN ARAH KEBISINGAN KE
TAPAK
DALAM TAPAK
A
Pada
B
tapak
daerah
C
merupakan
yang
cukup
Lingkungan sekitar tapak
masih di dominasi oleh
lahan kosong atau ruang
terbuka karena lokasinya
yang masih dalam tahap
pengembangan ke arah
pariwisata dan perumahan.
Untuk kawasan terbangun
di tapak merupakan
bangunan berskala kecil
atau warung maupun toko.
sepi
karena masih banyak lahan
D
kosong, akan tetapi banyak
F
di lewati kendaraan yang
E
menuju ke arah Barat yang
merupakan daerah villa dan
desa setempat.
Pada kawasan dan tapak terdapat tiang listrik yang terletak
pada median jalan, dan juga ada penerangan jalan umum di
tepi jalan untuk menerangi jalan yang cukup sepi dan gelap.
Tidak terdapat drainase di tepi jalan. Akan tetapi terdapat
saluran buangan air di tengah jalan.
Keterangan:
Tabel Kebisingan
Arah
Kebisingan
Volume
(dB)
Tingkat
Kebisingan
Jatim Park 2
Utara
60
Sedang
B
Lahan kosong utara
Utara
42
Rendah
3
C
Jalan Bukit
Panderman Hill
Utara
78
Tinggi
4
D
Toko-toko
Timur
53
Sedang
5
E
Lahan kosong
Tenggara
47
Rendah
6
F
Lahan kosong
Barat
38
Rendah
No
Kode
1
A
2
Sumber Kebisingan
Kawasan sekitar tapak rata-rata memiliki tingkat kebisingan yang cukup
rendah, karena kawasan sekitar tapak masih berupa lahan kosong. Tingkat
kebisingan tertinggi berada di jalan utama yang disebabkan oleh kendaraan
bermotor dengan kecepatan tinggi. Selain itu, karena menuju arah villa bisa
saja volume kendaraan yang lewat sangat banyak dan
menyebabkan tingkat kebisingan yang sangat tinggi.
Ruang Terbuka
• Sekitar tapak memiliki luas ruang
terbangun yang cukup sedikit pada
area barat karena di dominasi lahan
yang
masih
kosong.
Hal
ini
menyebabkan sirkulasi aliran udara
masih bebas dan tidak terhambat oleh
bangunan
di
sekitarnya.
Ruang
terbangun yang cukup sedikit ini juga
mempengaruhi
tingkat
kebisingan
yang di hasilkan. Dimana memiliki
kebisingan rendah.
• Area yang terbangun pun merupakan area wisata dan area pendukung
wisata. Dimana area wisata tersebut adalah Jatim Park 2 dan area
pendukung wisata merupakan area pertokoan, warung, villa penginapan
pada sisi barat, Golden Tulip Holland Resort, dan lain-lain. Objek Art
Center dapat cocok dijadikan area wisata pada kawasan ini.
Tanggapan 2
Fungsi Ruang
1
Sekolah
2
Rumah Sakit
3
Kebutuhan
10
Satuan
Liter/murid/hari
200
Liter/bed/hari
Puskesmas
2000
Liter/unit/hari
4
Masjid
3000
Liter/unit/hari
5
Kantor
10
6
Pasar
12000
7
Hotel
150
Liter/bed/hari
100
Liter/tempat
duduk/hari
8
9
Rumah Makan
Komplek Militer
60
Liter/pegawai/hari
Liter/hektar/hari
Liter/orang/hari
10
Kawasan Industri
0,2 – 0,8
Liter/detik/hektar
11
Kawasan Pariwisata
0,1 – 0,3
Liter/detik/hektar
Sumber : Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 1996
• Jika di asumsikan Art Center sebagai kawasan pariwisata
maka kebutuhannya dalam 1 hari dengan waktu 12 jam
maka membutuhkan 82.339, 2 liter. Dapat dikatakan
kebutuhan air tersebut sangat banyak sehingga
dibutuhkan penghematan air untuk kebutuhan yang lain.
Diberikan saluran pembuangan air
dengan saluran tersebut di tutup
dengan rangka yang berlubang
Dijadikan plot area
untuk performance hall
karena tingkat
kebisingan yang rendah
sehingga tidak
mempengaruhi akustik
dalam ruangan
Diberi vegetasi berupa pohon besar dengan kerapatan 2-3 meter
untuk menghalau dan memecahkan kebisingan yang datang dari
area pemukiman.
• Tabel Penggunaan Air Bersih
No
Tanggapan 1
Dijadikan area
sirkulasi untuk
mengurangi
kebisingan masuk
menuju bangunan
dan diberi vegetasi
untuk memecah
kebisingan
Ruang Terbangun
• Memperbanyak
resapan
air
agar
kebutuhan air dapat di dapatkan dari
produksi air tanah secara mandiri
• Memberi
Bangunan diletakkan pada area
depan agar bangunan terlihat
dari jalan utama
Bangunan diletakkan menjauhi
jalan utama agar terlihat dari
kejauhan dengan ketinggian
sekiar 10-15 meter.
penampungan
air
hujan dan diolah menjadi air
bersih untuk kebutuhan air
dengan proses mandiri
• Grey water seperti air bekas wudhu, mencuci sayur,
mencuci peralatan makanan dan lain-lain di
tampung dan di olah kembali menjadi air untuk
menyiram tanaman pada ruang terbuka hijau.
MODUL 2
ANALISIS ASPEK KULTURAL
• KETINGGIAN BANGUNAN SEKITAR TAPAK DAN GARIS LANGIT (SKYLINE)
• PRINSIP-PRINSIP TATANAN MASSA
Jatim Park 2
• Tatanan massa pada bangunan sekitar tapak memiliki
Di koridor jalan utama tapak, terdapat beberapa bangunan dan lahan kosong. Bangunan yang
sumbu, simetri, hirarki, irama, datum, dan
transformasi yang berbeda-beda. Dan rata-rata
bangunan di sekitar tapak memiliki massa yang
cukup kecil karena merupakan toko, warung, villa,
dan perumahan.
berada di sekitar tapak memiliki ketinggian sekitar satu lantai bangunan atau 3-6 meter. Pada
kawasan lingkungan sekitar tapak, di dominasi dengan lahan kosong sehingga belum terlihat
skyline yang spesifik.
Simetri. Massa bangunan di
sekitar tapak memiliki bentuk
tatanan yang asimetris dan tidak
teratur
Pada lingkungan sekitar tapak tidak terdapat
bangunan pada timur dan baratnya sehingga
tidak mempengaruhi dari skyline bangunan itu
sendiri. Akan tetapi pada jarak sekitar 500
meter, terdapat Golden Tulip Holland Resort Batu
Ketinggian sekitar
20 meter
yang mempunyai massa berketinggian lebih dari
20
meter.
Dan
dapat
mempengaruhi
perkembangan bangunan disekitarnya.
Sumbu dan Datum
adalah Jalan Bukit
Panderman Hill dan Jalan
Oro-oro Ombo karena
massa sekitar tapak
mengarah kepada jalan
tersebut yang membentuk
pola tata ruang massa
pada kawasan tersebut.
Transformasi,
terlihat
dari
perbedaan
bentuk
massa
bangunan sekitar yang berbedabeda ukuran dan di hubungkan
dengan fungsinya.
Alternatif Desain 1
Alternatif Desain 2
Massa bangunan yang akan
dibangun akan memiliki ketinggian 3 lantai
atau sekitar 15-18 lantai yang di proporsikan
dengan kawasan sekitar tapak. Ketinggian
tersebut dipilih berdasarkan proporsi dari
bangunan dengan fungsi yang hampir sama
yaitu sebagai kawasan pariwisata dengan
memiliki ketinggian yang sekitar bangunan 3
lantai
atau
lebih.
Ketinggian
tersebut
digunakan juga agar bangunan pada kawasan
pariwisata tersebut dapat terlihat dari
kejauhan oleh calon pengunjung.
Bangunan
dihadapkan kearah
jalan utama agar
pengunjung dari
arah timur dapat
melihat bangunan.
Posisi massa bangunan di mundurkan
ke arah selatan agar proporsi dengan
alternative ketinggian yang akan
digunakan dalam desain
Bangunan memiliki bentuk yang geometris
dengan konsep transformasi yang memiliki
perbedaan ukuran pada massanya.
MODUL 2
ANALISIS ASPEK KULTURAL
• GAYA DAN STILIKA MUKA BANGUNAN TAPAK
• SERIAL VISION DARI LUAR KE DALAM TAPAK
Marketing
office
Golden
Tulip
Holland
Resort Batu
Gedung
Kesenian
Batu
Jatim Park 2
Jatim Park 2
Villa 3
Villa 2
Villa 4
Bangunan kecil Marketing Golden Tulip Holland
office
Resort Batu
• Tatanan fasad pada kondisi
Villa 2
Villa 1
Villa 1
Gedung Kesenian
Batu
Villa 3
Villa 4
Villa 5
eksisting
mempunyai
ketinggian antara 1-3 lantai
bangunan dengan komposisi
bentuk cenderung persegi
dengan atap segitiga untuk
bangunan villa.
• Untuk bangunan wisata dan pendukung wisata seperti Jatim Park 2 dan Golden Tulip Holland
Villa 5
Resort memiliki ketinggian lebih dari 10 meter dengan bentuk kotak tanpa atap sehingga
dapat menekankan fungsi bangunan itu sebagai area wisata.
• Untuk bangunan wisata dan pendukung wisata seperti Jatim Park 2 dan Golden Tulip
Holland Resort memiliki gaya bangunan yang berbeda jika dibandingkan dengan kawasan
pemukiman atau villa.
Gaya dan stilistika muka bangunan sekitar tapak
Serial vision dari luar ke dalam tapak



Kondisi tatanan muka bangunan di sekitar tapak terpilih (grafis tampak
kawasan eksisting)
Analisa (grafis) terhadap komposisi facade di sekitar tapak terpilih
dengan penyesuaian komposisi massa. Penjelasan berupa gambar
tampak kawasan yang sudah disesuaikan dengan desain terpilih
Uraian kesimpulan studi yang membahas posisi dan proporsi massa di
sekitar tapak dengan desain massa terpilih

Kondisi tatanan façade bangunan, diambil dari satu poros tertentu (dijelaskan secara
grafis skala manusia)
Analisa (grafis, skala pandangan manusia) terkait kompisisi susunan massa dari
jarak 100 meter berupa gambar susunan tampak bangunan yang mengarah pada
desain terpilih
Uraian kesimpulan studi yang membahas posisi dan proporsi massa di sekitar tapak
dengan desain massa terpilih
MODUL 2
ANALISIS FUNGSI, PELAKU KEGIATAN, DAN BESARAN RUANG
1B. Analisis Besaran Ruang
1A. Analisis Fungsi & Pelaku Kegiatan
Fungsi Ruang
No
Nama Ruang
Jenis Pelaku
Jumlah
Pelaku
(orang)
1. Pengunjung
650
2. Pengelola
1
6
Performing Hall
3. Pelaku seni
1. Pengunjung
2. Pengelola
20
200
3
2
Recital Hall
3. Pelaku seni
Jenis Kegiatan
1. Menyaksikan pertunjukan
1. Membersihkan
2. Menyiapkan
3. Mengontrol panggung
1. Mempertunjukan keahlian
2. Pemusik
1. Menyaksikan pertunjukan
1. Membersihkan
2. Menyiapkan
3. Mengontrol panggung
1. Mempertunjukan keahlian
20
1. Pelaku seni
3
Rehearsal Room
4
Outdoor Teather
Jumlah
Kegiatan
1
3
1
1
3
1
1
2
1
1. Pengunjung
150
1. Menyaksikan pertunjukan
1
2. Pelaku seni
10
1. Mempertunjukan keahlian
Panggung
1. Menikmati area pameran
3
1. Pengunjung
200
2. Pengelola
3
3. Pelaku seni
4
1. Pengunjung
1. Membersihkan
2. Menyiapkan
3. Mengontrol panggung
1. Berbicara
150x
Panggung
1
50
50
2
-
1/3x
-
-Rak buku (3AC)
-Sofa (3M)
-Kursi (3C)
-Meja (3P)
-Komputer
8
4
40
25
10
-Kursi (3R)
-Meja (3Q)
-Lemari arsip (3R)
2
1
3
2x0,36x0,58= 0,4
1x3x0,75= 2,25
3x0,36x0,58= 0,6
1. Pengunjung
800
1. Berjalan dan berbincang
2
3
Foyer
1. Pengunjung
800
1. Berjalan dan berbincang
2
1. Membaca buku
2. Mencari informasi di media
2
Mini Library
5
1/3x
20x0,52x0,5=5,2
2x2x0,6=2,4
1
-Meja (3L)
-Kursi (3J)
-Lemari (3X)
-
3x2x0,6= 3,6
15x0,61x0,61= 5,58
20x0,51x0,51= 5,2
20x0,98x0,08= 1,57
2x1,2x0,4= 0,96
3x0,52x0,5= 0,78
25x1,6x1,1= 44
50x0,52x0,5= 13
2x2,02x0,28= 1,13
8x1.47x0,47= 5,5
4x1,19x0,76= 3,6
40x0,52x0,5= 10,4
25x1,2x1,6= 48
10x
Besaran Ruang
Seluruh Jumlah
Pelaku & Perabot
(m2)
682,5+214,5=897
5,1+1,768=6,868
;20%
0,65
;30%
2
;30%
0,75
;20%
0,65
46+299=345
210+66= 276
1,9+1,544= 3,44
38+
;30%
1
Lobby
1. Menunggu dan menjaga
administrasi
1/3x897=299
200x0,66x0,5=66
1x1,2x0,7=0,84
1x0,56x0,4=0,224
1x1,2x0,4=0,48
20x0,56x0,4=5,6
3
2
2. Pengelola
1x1,2x0,7= 0,84
2x0,56x0,4= 0,448
1x1,2x0,4= 0,48
200x0,56x0,4= 44,8
100x1,25x0,75= 93,7
2x1,2x0,4= 0,96
4x0,56x0,4= 0,89
1
50
0,75
200
100
2
4
1
Workshop/Studio
PENDUKUNG
;30%
-Kursi (3B)
-Meja (3AB)
-Lemari (3Y)
-Kursi (3B)
3
1
1. Pengunjung
650x0,66x0,5= 214,5
-Meja (3N)
-Lemari (3AI)
-Box kecil (3AG)
-Display (3AH)
-Lemari (3Y)
-Kursi (3C)
1. Belajar
50
200
1
2
2
20
1
20
2
150
Besaran Ruang
per Orang (m2)
1/3x
1
1. Membersihkan
2. Menyiapkan
3. Mengontrol panggung
1. Mendengarkan seminar
1
Dimensi Perabot
(luas – m2)
Ruang Gerak &
Sirkulasi (per
orang)
1
3
15
20
20
2
3
Exhibition Hall/Galeri
2. Pengelola
4
-Meja (3S)
-Bangku (3B)
-Lemari (3Y)
-Alat musik
-Panggung
-Bangku (3A)
-Meja (3S)
-Bangku (3B)
-Lemari (3Y)
-Kursi (3B)
-Alat musik
-Panggung
-Kursi (3C)
-Meja (3N)
-Alat musiK
Kursi
1
200
Hall
650
75
1. Pengunjung
6
Bangku (3A)
Jenis Perabot
1. Melatih diri dan tim sebelum
pertunjukan
UTAMA
5
Jumlah
Perabot
(buah)
1,6
172,5+
;30%
2
;30%
;30%
0,75
157,5+
2
380+15,95= 395,95
;30%
1,6
2,55+1,74= 4,29
;20%
0,65
;30%
1,6
380+138,5= 518,5
2,55+1,85= 4,4
;20%
0,65
;30%
2
100+58,13= 158,13
;40%
1,6
;40%
;40%
0,65
0,65
90+
;40%
1,4
16+3,25= 19,25
;20%
1,2
Besaran ruang
(m2)
MODUL 2
ANALISIS FUNGSI, PELAKU KEGIATAN, DAN BESARAN RUANG
1B. Analisis Besaran Ruang
1A. Analisis Fungsi & Pelaku Kegiatan
Fungsi
No
Nama Ruang
6
Green Room
7
Meeting Room
Jenis Pelaku
1. Pelaku Seni
1. Pelaku Seni
1. Pelaku Seni
8
Jumlah
Pelaku
(orang)
16
20
10
Backstage
2. Pengelola
5
1. Pelaku seni
9
Dressing Room
40
1. Pengunjung
10
Mini Café
75
2. Pengelola
12
11
ATM Center
1. Pengunjung
6
1. Pengunjung
PENDUKUNG
Jenis Kegiatan
1. Menunggu waktu beratraksi
2. Berbincang
1. Melakukan forum rapat
1. Mempersiapkan diri sebelum ke
pangggung
1. Membantu mempersiapkan acara
1. Merias diri
2. Mengganti kostum
1. Berbincang
2. Makan dan minum
1. Menyiapkan makanan dan
minuman
1. Bertransaksi
2. Mengantri
1. Memarkir kendaraan
950
12
1. Pengunjung
Toko Souvenir
2. Pengelola
1. Pengunjung
14
Ticketing Area
2. Pengelola
1. Pengunjung
15
Ruang Informasi
2. Pengelola
1. Pengunjung
5
50
4
10
3
4
2
5
2. Pengelola
16
PENUNJANG
2
3
1
1
1
2
2
1
2
1
1. Memberikan karcis
2. Mengatur kendaraan
1. Bertransaksi
2. Belanja
1. Kasir dan merapikan souvenir
1. Membeli tiket
2. Mengantri
1. Melayani pengunjung
1. Menanyakan informasi
1. Melayani pengunjung
1. Memeriksa kesehatan
Ruang Kesehatan
Musholla
Tempat Wudhu
Lavatory
1. Pengunjung
2
2
1. Pengunjung
40
2. Pengelola
2
1. Membersihkan tempat wudhu
50
84
1. Membuang air besar dan kecil
Jenis Perabot
-Kursi (3B)
-Meja (3AB)
-Kursi (3E)
-Meja (3AF)
-Kursi (3B)
-Meja (3N)
-
16
4
20
5
10
2
-Meja rias (3AF)
-Lemari pakaian
(3AA)
-Kursi (3I)
-Kursi (3C)
-Meja (3AB)
-Dapur
-Meja kasir (3T)
-Kursi (3C)
ATM
10
8
40
-Motor (2T)
-Mobil (2S)
-Bis (2U)
-Kursi (3C)
-Meja (3T)
-Lemari (3AE)
-Tas keranjang
-Meja kasir (3T)
-Kursi (3C)
300
950
50
3
3
15
50
3
3
-
Ruang Gerak &
Sirkulasi (per
orang)
Besaran Ruang
per Orang (m2)
;30%
3,2
;30%
2,4
;20%
1,2
-
;20%
0,65
10x1,2x0,41= 4,92
8x1,648x0,55= 7,25
40x0,45x0,41= 7,38
;30%
3,2
;40%
1,6
;20%
3,2
;30%
1,6
Dimensi Perabot
(luas – m2)
16x0,56x0,4= 3,58
4x1,25x0,75= 3,75
20x0,68x0,68= 9,24
5x1,2x0,41= 2,46
10x0,56x0,4= 2,24
2x2x0,6= 2,4
75
15
1
2
10
75x0,52x0,5= 19,5
15x1,25x0,75= 14,06
1
2x1,05x0,5= 1,05
10x0,52x0,5= 2,6
6
6
300x2,25x0,75= 506,3
950x4,57x1,7= 7380,5
50x12x2,5= 1500
3x0,52x0,5= 0,78
3x1,05x0,5= 1,575
15x1,32x0,4= 7,92
50
3x1,05x0,5= 1,575
3x0,52x0,5= 0,78
;100%
0,65
;30%
0,65
;40%
1,2
;30%
4
Besaran Ruang
Seluruh Jumlah
Pelaku & Perabot
(m2)
195+506,3= 701,3
617,5+7380,5= 7998
50,65+1500= 1550,65
3,4+2,355= 5,755
62+
17,6+2,355= 19,955
9,5
-
-
-
;30%
0,65
-Kursi (3C)
-Meja (3T)
-
3
3
3x1,05x0,5= 1,575
3x0,52x0,5= 0,78
;30%
2,4
-
-
;30%
0,65
-Kursi (3C)
-Meja (3T)
Kursi menunggu
2
2
2x1,05x0,5= 1,05
2x0,52x0,5= 0,52
;30%
3,2
1
1
;30%
0,65
-Kasur
-Meja (3K)
-Kursi (3D)
-Lemari obat (3Y)
-Lemari alat (3R)
Lemari (3V)
1
2
3
2
1
1x
2x1,48x0,75=2,22
3x0,68x0,68= 0,92
2x1,2x0,4= 0,96
1x0,36x0,58= 0,2088
;30%
2,4
4
4x1,2x0,4= 1,92
;30%
1,2
1
Area wudhu
-
-
;30%
1,2
60
1
Lemari (3Y)
2
2x1,2x0,4= 0,96
;30%
0,65
1,9+0,96= 2,86
1
-Closet
-Wastafel (3Z)
84
10
84x
10x1,03x0,49=5,047
;30%
2,52
2
1
1
1
1
2
1. Beribadah
2. Beristirahat
1. Berwudhu
1. Pengunjung
2
1. Melakukan pemeriksan
2. Administrasi
3
1
2
Parkir
2. Pengelola
13
Jumlah
Kegiatan
Jumlah
Perabot
(buah)
2
8,1+2,355= 10,455
3,8
7+1,57= 8,57
4,75+
8,1+
75+1,92= 76,92
236,88+
Besaran ruang
(m2)
MODUL 2
ANALISIS FUNGSI, PELAKU KEGIATAN, DAN BESARAN RUANG
1B. Analisis Besaran Ruang
1A. Analisis Fungsi & Pelaku Kegiatan
Fungsi
Ruangberwudh
u
No
Nama Ruang
Ruang Direktur
Jenis Pelaku
1. Pengelola
4
5
6
7
1
Ruang Sekretaris dan
Bendahara
1. Pengelola
Ruang Kepala Bagian
Pemasaran
1. Pengelola
Ruang Kepala Bagian
Informasi
1. Pengelola
Ruang Kepala Kesenian
1. Pengelola
10
PENUNJANG
11
1. Memantau pekerjaan
2. Bekerja
3. Menerima tamu
1. Bekerja
1
1. Bekerja
1
1
1. Bekerja
1
1. Pengelola
Ruang Staff
1. Pengelola
Ruang Arsip
1. Pengelola
25
16
1
1
1. Melakukan forum diskusi
1. Bekerja
1. Menyimpan dokumen penting
4
1. Pengelola
13
4
1. Pengunjung
Security
1
1
1
1. Membuat makanan dan minuman
12
Ruang Kurator
3
1
1
Ruang Rapat
Jumlah
Kegiatan
1. Bekerja
Pantry
14
Jenis Kegiatan
2
8
9
Jumlah
Pelaku
(orang)
1. Bekerja
2. Mencari informasi
3. Rapat
1. Melaporkan ketidakamanan
1
-Meja kerja (3U)
-Kursi kerja (3G)
-Lemari (3Y)
-Kursi tamu (3D)
-Meja kerja (3U)
-Kursi kerja (3G)
-Lemari (3Y)
-Kursi tamu (3D)
-Meja kerja (3U)
-Kursi kerja (3G)
-Lemari (3Y)
-Kursi tamu (3D)
-Meja kerja (3U)
-Kursi kerja (3G)
-Lemari (3Y)
-Kursi tamu (3D)
-Meja kerja (3U)
-Kursi kerja (3G)
-Lemari (3Y)
-Kursi tamu (3D)
-Kursi (3D)
-Meja (3N)
-Kursi (3E)
-Meja (3O)
Lemari arsip (3R)
1
1
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
1
1
2
2
1
1
2
2
25
12
16
16
1x2x0,6= 1,2
1x0,62x0,6= 0,37
2x1,2x0,4= 0,96
2x0,68x0,68= 0,92
2x2x0,6= 2,4
2x0,62x0,6= 0,74
2x1,2x0,4= 0,96
2x0,68x0,68= 0,92
1x2x0,6= 1,2
1x0,62x0,6= 0,37
2x1,2x0,4= 0,96
2x0,68x0,68= 0,92
1x2x0,6= 1,2
1x0,62x0,6= 0,37
2x1,2x0,4= 0,96
2x0,68x0,68= 0,92
1x2x0,6= 1,2
1x0,62x0,6= 0,37
2x1,2x0,4= 0,96
2x0,68x0,68= 0,92
25x0,68x0,68= 11,56
8x2x0,6= 9,6
16x0,68x0,68= 7,4
16x1,2x0,6= 11,52
8
8x0,36x0,58= 1,67
-Kulkas
-Lemari (3Y)
-Dispenser
-Meja pantry
-Kursi (3J)
-Meja kerja (3O)
-Kursi kerja (3E)
-Lemari (3Y)
-Kursi tamu (3D)
Kursi (3B)
1
2
1
1
4
4
4
2
2
1
2x1,2x0,4= 0,96
1
1
4x0,52x0,5= 1,04
4x0,68x0,68= 1,85
4x0,68x0,68= 1,85
2x1,2x0,4= 0,96
2x0,68x0,68= 0,92
2x0,56x0,4= 1,12
8
4
2
8x0,56x0,4= 1,79
4x1,2x0,7= 3,36
2
2
Besaran Ruang
per Orang (m2)
Besaran Ruang
Seluruh Jumlah
Pelaku & Perabot
(m2)
3,45+6,4= 9,95
;30%
4,8
5,4+5,02= 10,42
;30%
2,4
5,1+3,45=8,55
;30%
4,8
5,1+3,45=8,55
;30%
4,8
5,1+3,45=8,55
;30%
4,8
;30%
1,2
;30%
2.4
;30%
0,65
37,5+21,16= 58,66
43,2+18,92= 62,12
0,95+1,67= 2,62
7,6+
;30%
1,6
10,8+5,58= 16,38
;30%
2,4
;30%
1
;30%
1,6
;20%
1,6
1,8+
2,6+1,12= 3,72
15
Ruang AHU
1. Pengelola
2
1. Memeriksa kondisi m/e
1
16
Ruang Genset
1. Pengelola
2
1. Memeriksa kondisi m/e
1
Genset
2
2
;20%
1,6
1,8+
17
Janitor
1. Pengelola
6
1. Memeriksa kondisi m/e
1
Lemari (3X)
6
6x2,02x0,28= 3,4
;20%
1,6
1,8+
18
Ruang Pompa
1. Pengelola
2
1. Memeriksa, perawatan
1
Pompa
2
2
;20%
1,6
1,8+
Ruang Sampah
1. Pengelola
2
1x0,41x0,3= 0,12
;20%
1,6
Gudang
1. Pengelola
3
3x2,02x0,28= 1,7
;20%
1,6
Loading Dock
1. Pengelola
4
4x5,43x2,14= 46,48
;60%
0,65
20
21
8
2
3
4
1. Memeriksa kondisi kemanan
3
Dimensi Perabot
(luas – m2)
Ruang Gerak &
Sirkulasi (per
orang)
-Kursi (3B)
-Meja (3S)
Mekanikal AC
19
2. Pengelola
2
1
Jenis Perabot
Jumlah
Perabot
(buah)
1. Mengumpulkan dan membuang
sampah
1. Menyimpan barang
2. Memindahkan barang
1. Parkir kendaraan
2. Memindahkan barang
1
1
6
4
Lemari (3W)
-Lemari (3X)
Truk (2V)
15,2+5,15= 20,35
3,6+0,12= 3,72
5,4+1,7= 7,1
5+46,48= 51,48
Besaran ruang
(m2)
MODUL 2
ANALISIS FUNGSI DAN PELAKU KEGIATAN
RUANG
TERBUKA
HIJAU
MAIN
ENTRANCE
RUANG
INFORMA
SI
REHEARSAL
ROOM
MINI
CAFE
PARKIR
LOBBY
GALLERY
RUANG
TERBUKA
HIJAU
ATM
CENTER
TOKO
SOUVENIR
MENURUNKAN
PENUMPANG
DATANG
KELILING
GALLERY
MASUK
PARKIR
MEMBELI
TIKET
MENUJU
PARKIR
MENONTON
PERTUNJUKAN
ISTIRAHAT
PULANG
PUBLIC
SPACES
MEMBELI
SOUVENIR
MENUNGGU
JEMPUTAN
ISTIRAHAT
MAKAN &
MINUM
KELUAR
PANGGUNG
BAGIAN INFORMASI DAN PEMASARAN
MENCARI
METODE
PEMASARAN
DAN INFORMASI
ISTIRAHAT
MAKAN &
MINUM
PULANG
MAKAN &
MINUM
MENUJU
BACKSTAGE
PARKIR
MEMIMPIN
RAPAT &
KOORDINASI
DATANG
PARKIR
MASUK KE
RUANG
KERJA
ISTIRAHAT
MENCARI
INFORMASI
KESENIAN
MENUJU
PARKIR
MAKAN &
MINUM
PULANG
PETUGAS KEAMANAN
BAGIAN SERVICE
MENDATA
KESENIAN
DAN BARANG
SENI
MAKAN &
MINUM
MENGECEK
KEADAAN
ART CENTER
MENUNGGU
GILIRAN
MEMBERSIH
KAN
DATANG
PARKIR
MEMERIKSA
KENDARAAN
MASUK KE
RUANG
KERJA
MENUJU
PARKIR
MASUK KE
RUANG
KERJA
MENUJU
PARKIR
ISTIRAHAT
MELAYANI
KEBUTUHAN
BANGUNAN
MAKAN &
MINUM
PULANG
MEMPERIKSA
M/E DAN
PERALATAN
MENUJU
PARKIR
MEMERIKSA
KEAMANAN
BANGUNAN
ISTIRAHAT
MAKAN &
MINUM
ISTIRAHAT
MENUJU
PARKIR
OUTDOOR
THEATER
DATANG
RAPAT &
KOORDINASI
BRIEFING
PARKIR
RAPAT &
KOORDINASI
ISTIRAHAT
PULANG
MEMPERLIHAT
KAN KEAHLIAN
STUDIO
KURATOR
PARKIR
DATANG
BAGIAN KESENIAN
MASUK KE
RUANG
KERJA
RAPAT &
KOORDINASI
MENGGANTI
KOSTUM
PULANG
DATANG
PARKIR
DATANG
PULANG
RUANG
TERBUKA
HIJAU
MUSHOLLA
MASUK
MENUJU
PARKIR
RUANG
PENGELOLA
DIREKTUR
MERIAS
DIRI
MAKAN
&
MINUM
HALL
MINI
LIBRARY
PELAKU SENI
MENURUNKAN
PENUMPANG
PARKIR
RECITAL
HALL
RUANG
KESEHATAN
PENGUNJUNG
DATANG
PERFORMING
HALL
TICKETING
AREA
RUANG
SERVIS
PULANG
BERJAGA
DI POS
MODUL 2
ANALISIS FUNGSI DAN PELAKU KEGIATAN
RUANG
TERBUKA
HIJAU
MAIN
ENTRANCE
RUANG
INFORMA
SI
REHEARSAL
ROOM
MINI
CAFE
PARKIR
LOBBY
GALLERY
RUANG
TERBUKA
HIJAU
ATM
CENTER
TOKO
SOUVENIR
PERFORMING
HALL
TICKETING
AREA
RUANG
SERVIS
RECITAL
HALL
RUANG
PENGELOLA
HALL
STUDIO
MINI
LIBRARY
RUANG
KESEHATAN
RUANG
TERBUKA
HIJAU
MUSHOLLA
OUTDOOR
THEATER
Berhubungan langsung
PENGELOLA
Berhubungan tidak langsung
SECURI
TY
RUANG
KURATOR
PELAKU SENI
PENGUNJUNG
TOKO
SOUVE
NIR
GALLE
RY
RUANG
INFOR
MASI
MUS
HOLL
A
MINI
CAFE
LOBBY
TICKE
TING
AREA
MINI
LIBRA
RY
RECITA
L HALL
OUTDO
OR
THEATE
R
LAVATORY
DRESSING
ROOM
RUANG
KESEHATA
N
PERFOR
MING
HALL
HALL
TOILET
MEETING
ROOM
RUANG
STAFF
R. KEPALA
BAGIAN
INFORMASI
RUAN
G
RAPAT
RUAN
G
STAFF
BAGIAN SERVICE
LOBBY
TOILE
T
R. KEPALA
BAGIAN
PEMASARAN
LOBBY
PANTRY
RUANG
ARSIP
RUANG
SEKBEND
R.
KEPALA
KESENIAN
STUDIO
REHEARSAL
ROOM
HALL
STUDI
O
GREEN
ROOM
PERFORMING
HALL
FOYER
TOILE
T
BACKSTAGE
RUANG
KESEHAT
AN
RUANG
DIREKTUR
RUANG
STAFF
RECITAL
HALL
OUTDOOR
THEATER
RUANG
KESEHAT
AN
LAVATORY
RUANG
GENSET
RUANG
AHU
RUANG
KESEHATA
N
RUANG
POMPA
LOBBY
JANITOR
Berhubungan langsung
Berhubungan tidak langsung
GUDANG
RUANG
SAMPAH
LOADING
DOCK
MODUL 2
LAMPIRAN 1 (Gambar Perabot dan Dimensi Perabot)
LAMPIRAN 2 (Bentuk Detail Ruang dan Sirkulasi)
MODUL 2
LAMPIRAN 3 (Gambar Perabot dan Dimensi Perabot)
56 x 40
cm
58 x 51
cm
52 x 50
cm
68 x 68
cm
148 x 75
cm
300 x 75
cm
36 x 58
cm
45 x 41
cm
52 x 50
cm
120 x 160
cm
120 x 60
cm
200 x 60
cm
105 x 50
cm
120 x 40
cm
200 x 60
cm
41 x 30
cm
202 x 28
cm
164,8 x 55
cm
120 x 40
cm
103 x 49
cm
98 x 0,2
cm
120 x 70
cm
83 x 68
cm
68 x 68
cm
119 x 76
cm
160 x 110
cm
62 x 60
cm
125 x 75
cm
61 x 61
cm
147 x 147
cm
132 x 40
cm
120 x 41
cm
51 x 51
cm
MODUL 2
ANALISIS KUALITAS RUANG
Penghawaan Alami
No.
Penghawaan Buatan
Pencahayaan Alami
Pencahayaan Buatan
Tata Suara
Keamanan
Visual Artistik Ruang
Nama Ruang
SB
1
Performing Hall
2
Recital Hall
TB
√
√
Rehearsal Room
Outdoor Theater
B
SB
TB
SB
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
B
TB
√
√
√
Hall
√
B
√
√
Exhibition Hall/Galeri
SB
√
√
√
√
B
TB
SB
B
√
√
√
√
√
√
√
Workshop/Studio
√
√
√
Mini Library
√
√
√
TB
√
SB
B
TB
SB
√
√
√
√
√
Green Room
√
√
√
√
Meeting Room
√
√
√
√
Backstage
√
√
√
√
√
Dressing Room
√
√
√
√
√
√
ATM Center
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Parkir
√
Mini Café
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Ruang Informasi
√
√
Ruang Kesehatan
√
√
√
√
Musholla
√
√
√
√
Tempat Wudhu
√
√
√
√
Lavatory
√
√
Ruang Direktur
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Ruang Rapat
√
√
√
√
√
√
Ruang Staff
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Ruang Sampah
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Ruang AHU, Genset, dan
Janitor
Ruang Pompa
√
√
√
√
Security
√
√
√
Ruang Kurator
√
√
Ticketing Area
√
√
√
√
Ruang Arsip
√
√
Toko Souvenir
Ruang Sekretaris dan
Bendahara
Ruang Kepala Bagian
Pemasaran
Ruang Kepala Bagian
Informasi
Ruang Kepala Kesenian
√
√
TB
√
√
√
B
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
MODUL 2
LAMPIRAN 4. JENIS BUKAAN
LAMPIRAN 6. PENCAHAYAAN ALAMI
LAMPIRAN 5. PENGHAWAAN BUATAN
LAMPIRAN 7. PENCAHAYAAAN BUATAN
A
B
C
I
H
G
M
L
S
K
O
R
T
F
J
N
Q
P
E
D
MODUL 2
LAMPIRAN 7. TATA SUARA
LAMPIRAN 8. KEAMANAN
LAMPIRAN 9. VISUAL ARTISTIK RUANG
MODUL 2
BENTUK (FORMAL)
FUNGSI (FUNGSIONAL)
MODUL 2
RUANG (SPASIAL)
MODUL 2
PELINGKUP (STRUKTURAL)
TAUTAN LINGKUNGAN (NATURAL DAN KULTURAL
Download