Nama: Muhammad Rashid Kurniawan NIM: 18317013 CT SCAN Computed Tomography Scan (CT-Scan) merupakan sebuah alat yang berguna sebagai pencitraan diagnostik yang mana dalam proses pengolahannya menggunakan teknologi berbasi computer beserta sinar-X, yang kemudian direkonstruksi datanya menjadi sebuah gambaran dari irisan transversal tubuh (cross sectional) yang diperiksa. 1. Sejarah dan Perkembangannya a. Generasi Pertama (Penci Beam CT) Dimana pada generasi ini tabung sinar-X serta satu detector yang berhubungan akan bergerak bersama dan kemudian berotasi. Pancaran sinar-X memiliki linear bentuk seperti halnya pensil. Ciri CT Scan Generasi Pertama : Pergerakan Translation-Rotation Pencil Beam Single Detector Serial X-ray Nama: Muhammad Rashid Kurniawan NIM: 18317013 b. Generasi Kedua Di generasi kedua ini, detector pada CT-Scan telah diatur dalam satu baris. Sinar-X nya tidak hanya linear lagi namun dapat berbentuk menyerupai kipas. Ciri CT Scan generasi kedua : Pergerakan translation-rotation Narrow fan beam Multiple detectors Serial X-ray Nama: Muhammad Rashid Kurniawan NIM: 18317013 c. Generasi Ketiga Di genarasi yang ketiga ini terdapat perkembangan dimana tabung serta detektornya sudah menggunakan prinsip rotasi atau telah dapat berotasi. Ciri CT Scan generasi ketiga : Pergerakan Rotation Wide fan beam Multiple detectors Pulse X ray d. Generasi Keempat Di generasi keempat ini, semakin inovasi dimana detector tidak lagi bergerak sehingga detector tersebut dipasang pada bagian gantry secara mengeliling, namun yang mengelilingi sekarang adalah tabung dari alatnya sebesar 3600. Ciri CT scan generasi keempat : Pergerakan stationary-rotation Multi detectors berbentuk lingkaran Wide fan beam Nama: Muhammad Rashid Kurniawan NIM: 18317013 e. Generasi Kelima Di generasi kelima ini, semakin terdapat kemajuan daimana telah menggunakan prinsip Electron Beam Tomography (EBT). Prinsip dari generasi ini sama seperti sebelumnya atau sama seperti generasi terakhir, namun dalam memanggil sinar-X nya menggunakan teknologi electron gun. f. Generasi Keenam (Spiral / Helical CT) Di generasi kelima ini digunakan teknologi dari pola spiral dari perkembangannya. Untuk mendapatkan data dilakukan dengan meja pada alat tersebut bergerak dan tabung dari sinar-Xnya berputar. Ciri CT Scan generasi keenam Pergerakan rotation Wide fan beam Meja bergerak selama scaning Multi detectors g. Generasi Ketujuh (Multi Array Detectors CT) Di generasi ketujuh ini, dikembangkan teknologi dimana detector dari alat disusun secara berurutan atau berbaris yang mana akan berakibat data yang dapat diperoleh semakin banyak. Nama: Muhammad Rashid Kurniawan NIM: 18317013 h. Generasi Kedelapan (Dual Source CT) Di generasi kedelapan ini atau generasi yang terbaru, terdapat dua tabung yang mana terhubung dengan detektornya. Nama: Muhammad Rashid Kurniawan NIM: 18317013 2. Prinsip Kerja CT Scan Dengan memanfaatkan tabung dari sinar-X yang mana berkas dari sinarnya dibatasi oleh kollimator, sinar-x ini dapat menembus tubuh yang kemudian diarahkan ke detektornya. Intensitas sinar-x yang diterima oleh detektor akan berubah sesuai dengan kepadatan tubuh sebagai objek, dan detektor akan merubah berkas sinar-x yang diterima menjadi arus listrik, dan kemudian diubah oleh integrator menjadi tegangan listrik analog. Tabung sinar-x tersebut diputar dan sinarnya di proyeksikan dalam berbagai posisi, besar tegangan listrik yang diterima diubah menjadi besaran digital oleh analog to digital Converter (A/D C) yang kemudian dicatat oleh komputer. Selanjutnya diolah dengan menggunakan Image Processor dan akhirnya dibentuk gambar yang ditampilkan ke layar monitor TV. Gambar yang dihasilkan dapat dibuat ke dalam film dengan Multi Imager atau Laser Imager. Berkas radiasi yang melalui suatu materi akan mengalami pengurangan intensitas secara eksponensial terhadap tebal bahan yang dilaluinya. Pengurangan intensitas yang terjadi disebabkan oleh proses interaksi radiasi-radiasi dalam bentuk hamburan dan serapan yang probabilitas terjadinya ditentukan oleh jenis bahan dan energi radiasi yang dipancarkan. Dalam CT scan, untuk menghasilkan citra obyek, berkas radiasi yang dihasilkan sumber dilewatkan melalui suatu bidang obyek dari berbagai sudut. Radiasi terusan ini dideteksi oleh detektor untuk kemudian dicatat dan dikumpulkan sebagai data masukan yang kemudian diolah menggunakan komputer untuk menghasilkan citra dengan suatu metode yang disebut sebagai rekonstruksi. Pemprosesan data Nama: Muhammad Rashid Kurniawan NIM: 18317013 Suatu sinar sempit (narrow beam) yang dihasilkan oleh X-ray didadapatkan dari perubahan posisi dari tabung X-ray, hal ini juga dipengaruhi oleh collimator dan detektor. Secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut : Sinar X-ray yang telah dideteksi oleh detektor kemudian dikonversi menjadi arus listrik yang kemudian ditransmisikan ke komputer dalam bentuk sinyal melaui proses berikut : Setelah diperoleh arus listrik dan sinyal aslinya, maka sinyal tadi dikonversi ke bentuk digital menggunakan A/D Convertor agar sinyal digital ini dapat diolah oleh komputer sehingga membentuk citra yang sebenarnya. Hasilnya dapat dilihat langsung pada monitor komputer ataupun dicetak ke film. Berikut contoh citra yang diperoleh dalam proses scanning menggunakan CT Scanner : Nama: Muhammad Rashid Kurniawan NIM: 18317013 Hasil whole body scanning Ballinger, Philip W dan Frank, Eugene D. 2003. Merrills’s Atlas of Radiographic Positions & Radiologic Procedures, Third Volume. USA: Mosby. Bushong, Stewart C. Computed Tomography. 2000. Computed Tomography: Essentials of Medical Imaging Series. USA: The McGraw-Hill Companies. Greenfield, George B. 1984. Computers In Radiology. USA: Churchill Livingstone. Johnson, John O dan Robins, Jon M. 2012. CT.Imaging: Radiation Risk Reduction xz-RealLife Experience in a Metropolitan Outpatient Imaging Network. Journal of Radiology.