Memasuki tahun 2019, dinamika politik di Indonesia mungkin tidak mengalami pergejolakan yang begitu signifikan. 2019 yang digadang-gadang menjadi tahun politik terpanas dalam sejarah demokrasi Indonesia sudah usai menunaikan tugasnya. Kontestasi panggung perebutan kekuasaan sudah resmi usai sejak 2 bulan lalu. Kursi kepemimpinan pun ternyata masih betah disinggahi oleh sang petahana Joko Widodo. Joko Widodo dipercayai lagi oleh rakyat untuk memegang jabatan tertinggi sebagai presiden di Indonesia. Pada periode kepemimpinan yang kedua kalinya beliau didampingi dengan pendamping baru, yaitu Ma’ruf Amien. Tepat pada tanggal 20 Oktober yang lalu pasangan presiden dan wakil presiden ini resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024. Setelah dinamika Pemilihan Umum usai, selanjutnya yang menjadi sorotan public adalah siapa yang akan menjadi orang pilihan kepercayaan presiden dalam membantu tugasnya selama 5 tahun ke depan. Kursi Menteri merupakan posisi politis nan strategis yang senantiasa di sorot oleh para media serta masyarakat. Joko Widodo secara resmi menamakan cabinet kedua nya sebagai Kabinet Maju. Alasan pemilihan nama tersebut yakni untuk mengantarkan Indonesia agar lebih maju. Sebab di periode pertama lebih pada penekanan untuk terus kerja demi kepentingan rakyat. Kabinet ini digawangi oleh 34 menteri dengan bidang yang berbedabeda. Kabinet Indonesia Maju secara resmi diumumkan ke public pada tanggal 23 Oktober 2019 secara langsung oleh Presiden dan Wakil Presiden di Istana Negara. Proses pengumuman Menteri yang menggawangi kabinet jilid dua Joko Widodo ini memang cukup unik. Para Menteri duduk di halaman Istana, kesan yang dibangun Jokowi melalu proses pengumuman seperti ini adalah dimaksudkan untuk para Menteri memiliki rasa kedekatan jiwa dengan masyarakat. Komposisi Kabinet Indonesia Maju memang menuai banyak kontroversi. Mulai dari pemilihan siapa yang menjadi Menteri dan menduduki posisi Menteri yang dinilai membidangi bidang yang cukup stratetigs juga mengenai latar belakang dari Menteri Jokowi yang dinilai menimbulkan banyak kontroversi. Artikel yang ditulis oleh BBC Indonesia membuat suatu bahasan yang cukup menarik. Dengan tajuk Komposisi kabinet Jokowi 2019 cermin 'pelanggengan' politik balas budi? Artikel ini tentu menjadi sangat menarik untuk dibahas. Sebenarnya apa yang sedang dirancang oleh Jokowi dalam latar belakang ketika memilih Menteri-menteri yang akan membantunya setahun kedepan. Politik balas budi bukanlah menu baru dalam dunia perpolitikan yang berkembang dewasa ini. Namun, dari artikel tersebut ditemukanlah suatu gaya baru dari politik balas budi yang digaungkan oleh Jokowi pada masa pemerintahan keduanya ini. Politik balas budi yang biasa kita lihat biasanya diberikan kepada partai politik pengusung sang pemenang. Dari kabinet yang baru terbentuk ini, politik balas budi bukan hanya diberikan kepada partai politik yang berjasa dalam masa pemenangannya saja. Hal ini dibuktikan dengan pengangkatan Erick Tohir sebagai Menteri BUMN dan Wishnutama sebagai Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif. Kedua tokoh tersebut memang bukan berasal dari kalangan partai. Mereka berdua merupakan kalangan professional yang ikut andil dalam masa kampanye pemilihan umum 2019. Erick Thohir, merupakan pengusaha sekaligus mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin saat Pilpres kemarin. Begitu pun Wishnuatama adalah mantan Tim Kreatif Kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin. Masyarakat menunggu jajaran orang kepercayaan Jokowi ini dalam kiprahnya ketika menjadi Menteri nanti. Kiprah dan kerja nyata yang mereka berikan tentu akan menjadi tolak ukur apakah memang yang dilakukan Jokowi merupakan politik balas budi atau bukan. Komposisi Kabinet Indonesia Maju yang diusung Jokowi kali ini terdiri dari 55% kalangan professional dan sisanya berasal dari partai politik. Hal lain yang hangat menjadi sorotan adalah bergabungnya lawan Joko Widodo, Prabowo, ke dalam kabinet Jokowi kali ini. Prabowo merupakan lawan politik Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019. Menarik memang melihat komposisi Menteri yang diussung Jokowi pada periode keduanya kali ini. Rakyat tentunya mengharapkan bahwa pilihan yang diambil memang semata-mata demi kepentingan rakyat bukan hanya melanggengkan kekuasaan yang ingin dibangunnya. Menarik untuk menunggu kiprah serta hasil kerja dari periode kedua. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-50135001