Uploaded by User36539

impulse Noiseee

advertisement
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 2
1.
Masalah-Masalah Dalam Komunikasi Data ........................................................... 2
2.
Macam-macam White Noise ....................................................................................... 2
3.
Gangguan terhadap Saluran Transmisi .................................................................... 3
4.
Model - Model Noise .................................................................................................... 5
5.
Periodic Noise ................................................................................................................. 5
6.
Perkiraan Parameter Noise .......................................................................................... 6
IMPULSE NOISE ..................................................................................................................... 6
A. Pengertian Impulse Noise ............................................................................................ 6
B.
Contoh Kasus................................................................................................................... 7
C.
Penanggulangan Kasus dan Usaha Untuk Meningkatkan Performa
Perlindungan .................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10
BAB II
PEMBAHASAN
1. Masalah-Masalah Dalam Komunikasi Data
•
Delay
Selisih waktu kirim dan terima. Dipengaruhi oleh jenis media transmisi,
jenis gelombang dan lalulintas data
•
Atenuasi
Pelemahan sinyal. Ditanggulangi dengan penggunaan repeater.
•
Noise ( gangguan )
White Noise : oleh alam dan lingkungan
Black Noise : oleh kesengajaan manusia
2. Macam-macam White Noise
•
Thermal Noise
Thermal noise ini terdapat di semua media transmisi dan pada
semua peralatan komunikasi. Disebabkan oleh panas elektron dalam
konduktor (agitasi termal elektron), sehingga tidak dapat dihapus /
dilenyapkan. Thermal noise memiliki distribusi energi yang uniform
pada spektrum frekuensi dan memiliki distribusi level yang normal
(Gaussian).
•
Cross Talk
Ditimbulkan oleh kopel elektrik antara kabel yang diletakkan
berdekatan, misalnya antara twisted pair / kabel coaxial yang membawa
multiple sinyal,yang merupakan penghubung antar sinyal yang tidak
diinginkan. Bicara Silang (Cross Talk) akan semakin jelas atau
bertambah apabila jarak yang ditempuh semakin jauh, sinyal yang
ditransmisikan semakin kuat/besar atau semakin besar frekuensinya.
Misalnya pada percakapan telepon mendengar suara lainnya, sinyal
pemancar yang ditangkap antena.
•
Noise
Apabila sinyal-sinyal dengan frequency berbeda bersamaan
memakai medium transmisi yang sama, sehingga menghasilkan sinyalsinyal pada suatu frekuensi yang merupakan penjumlahan atau
pengalian dari dua frekuensi asalnya. Sebagai contoh sinyal dengan
frekuensi f1 dan f2 maka akan mengganggu sinyal dengan frekuensi f1
dan f2, hal ini timbul karena ketidak linearan dari transmitter, receiver
atau sistim transmisi.
Penanggulangan : Pengaturan penggunaan frekuensi
•
Impulse Noise
Sebab : Medan Listrik mengenai media transmisi
Penanggulangan :
1.
Menjauhkan media transmisi dari medan listrik
2.
Menaikkan SNR
3.
Memasang Surge Protector
4.
Menggunakan Kabel Terisolasi
3. Gangguan terhadap Saluran Transmisi
Gangguan pada saluran transmisi dikenal dua golongan besar :
a. Random
a.
Derau Panas (thermal noise)
Gangguan yang disebabkan oleh pergerakan acak elektron bebas
dalam rangkaian. Derau Impuls (impuls noise) Gangguan yang
disebabkan oleh tegangan listrik yang tingginya lebih dibandingkan
tegangan rata – ratanya.
b.
Bicara Silang (cross talk)
Gangguan yang disebabkan oleh masuknya signal dari kanal lain
yang letaknya berdekatan
c.
Gema (echo)
Gangguan yang disebabkan oleh signal yang dipantulkan kembali
sebagai akibat dari perubahan impedansi dalam sebuah rangkaian
listrik.
d.
Perubahan Phasa (Phase changer)
Gangguan yang disebabkan oleh phase signal yang kadang-kadang
berubah sebagai akibat dari impulse noise.
e.
Derau Intermodulasi (intermodulation noise)
Gangguan yang disebabkan oleh dua signal dari saluran berbeda
(intermodulation) membentuk signal baru yang menduduki frekuensi
signal lain.
f.
Phase Jitter
Gangguan yang disebabkan oleh jitter yang timbul oleh sistem
pembawa yang dimultipleks dan menghasilkan perubahan frekuensi.
g.
Fading
Gangguan yang disebabkan oleh signal yang disalurkan mencapai
penerima melalui berbagai jalur akibat dari kondisi atmosfir.
b. Tak Random
a.
Redaman
Gangguan yang disebabkan oleh tegangan suatu signal berkurang
ketika melalui saluran transmisi sebagai akibat daya yang diserap
oleh saluran transmisi yang tergantung frekuensi dam media
transmisinya.
b.
Tundaan
Gangguan yang disebabkan oleh signal dengan masing masing
frekuensi yang tidak berjalan dengan dengan kecepatan yang sama
hingga tiba dipenerima pada waktu yang berlainan.
4. Model - Model Noise
Noise dalam image dapat terjadi karena faktor-faktor seperti lingkungan
dan channel pengiriman data. Noise pada bahasan disini adalah noise yang
terjadi karena karakteristik dari derajat keabu-abuan (gray-level) atau
dikarenakan adanya variabel acak yang terjadi karena karakteristik Fungsi
Probabilitas Kepadatan (Probability Density Function (PDF)).
Beberapa noise yang terjadi karena PDF antara lain,
1.
Gaussian Noise
2.
Rayleigh Noise
3.
Erlang (Gamma) Noise
4.
Exponential Noise
5.
Uniform Noise
6.
Impulse (Salt-and-Pepper) Noise
Jika terdapat kasus sebuah gambar diberi 6 tipe Noise diatas, maka yang
dapat dibedakan secara kasat mata hanyalah Impulse Noise. Tetapi secara
histogram, sebuah image yang telah diberi noise dapat dibedakan tipenya.
5. Periodic Noise
Tipe-tipe noise pada contoh diatas adalah noise yang bersifat spatial
independent. Sedangkan pada bab ini juga dibahas noise yang bersifat
spatial dependent, yaitu Periodic Noise. Noise tipe ini dapat terjadi
(misalnya) karena adanya interferensi gelombang sinus saat pengambilan
gambar. Noise tipe ini dapat dikurangi dengan menggunakan Frequency
Domain Filtering.
6. Perkiraan Parameter Noise
Parameter pada periodic noise biasanya didasarkan pada Fourier
Spectrum. Perkiraan parameter ini dapat dilakukan dengan menghitung
interferensi yang terjadi. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan
mengambil bagian pada gambar m x n. Selanjutnya dilakukan
penghitungan untuk melihat nilai gray-level yang dibutuhkan untuk
perhitungan mean dan variance. Setelah mean dan variance diketahui, kita
dapat melakukan perhitungan lanjut untuk menentukan jenis noise nya.
Jika tipenya adalah Gaussian maka kita tidak membutuhkan data yang
lain. Jika tipenya adalah salt-and-pepper, yang dibutuhkan adalah
seringnya kemunculan dari warna hitam dan putih.
IMPULSE NOISE
A. Pengertian Impulse Noise
Impulse noise ini merupakan noise yang tidak kontinyu, noise ini berupa
lonjakan sinyal dalam durasi yang pendek, tetapi memiliki amplitudo yang
besar.
Noise ini disebabkan oleh berbagai mekanisme, diantaranya gangguan
elektromagnetik dari luar, seperti sambaran kilat, serta ketidak sempurnaan
pada sistem komunikasi.
Impulse noise tidak terlalu mempengaruhi data analog, namun menjadi
faktor pengganggu yang sangat besar untuk data digital
Derau Impuls, merupakan derau tidak kontinyu, terdiri dari pulsa tidak
teratur atau noise ”spike” yang mempunyai durasi singkat, rapat spektral
yang lebar dan amplitudo relatif tinggi. Derau impuls menurunkan
telephony biasanya hanya secara marginal, tetapi menurunkan secara serius
pada kinerja transmisi data atau gelombang digital lainnya. Impulse noise
ini biasanya dihasilkan oleh kilat, dan kesalahan dan cacat dalam sistim
komunikasi. Noise ini merupakan sumber utama error dalam komunikasi
data digital dan hanya merupakan gangguan kecil bagi data analog.
Impulse noise atau disebut juga dengan Spikes, yaitu tegangan yang
tingginya lebih besar dibandingkan dengan tegangan derau rata-rata
(Steady State). Beberapa sumbernya antara lain yaitu :
·
Perubahan tegangan pada saluran listrik yang berdekatan dengan
saluran komunikasi data.
·
Perubahan tegangan pada motor.
·
Switch untuk penerangan, dll.
Penanggulangan Impulse Noise Secara Umum :
1.
Menjauhkan media transmisi dari medan listrik
2.
Menggunakan Kabel Terisolasi
3.
Menaikkan SNR
4.
Memasang Surge Protektor
B. Contoh Kasus
a. Sistem Proteksi Menara Transmisi dari Sambaran Petir Langsung
dengan sistem Pertahanan.
Sistem Perlindungan Petir Pada Saluran dan Transmisi. Benda yang
tinggi akan mempunyai potensi lebih besar tersambar petir
dibandingkan dengan benda yang rendah. Saluran dan transmisi di
darat dianggap lebih efektif menggunakan saluran udara dengan
mempertimbangkan faktor teknis dan ekonomisnya. Tentu saja saluran
udara ini akan menjadi sasaran sambaran petir langsung. Apalagi
saluran udara yang melewati perbukitan sehingga memiliki jarak yang
lebih dekat dengan awan dan mempunyai peluang yang besar untuk
disambar petir.
b. Tegangan Lebih Petir
Sambaran petir dapat menyebabkan timbulnya tegangan lebih.
Tegangan lebih merupakan tegangan yang hanya dapat ditahan untuk
waktu terbatas, sehingga jika tegangan lebih ini terjadi dalam waktu
melebihi batas kemampuan peralatan dapat menyebabkan terjadinya
kerusakan pada peralatan yang mendapat tegangan lebih tersebut.
Gambar Proses Terjadinya Petir
a. Downward Lightning
b. Upward Lightning
Gambar Mekanisme Terjadinya Petir
C. Penanggulangan Kasus dan Usaha Untuk Meningkatkan Performa
Perlindungan
Usaha-usaha lainnya di antaranya :
•
Memasang couplingwire di bawah kawat fasa (konduktor yang
disertakan di bawah saluran transmisi dan dihubungkan dengan
sistem pentanahan menara listrik).
•
Mengurangi resistansi pentanahan menara listrik dengan
menggunakan elektroda pentanahan yang sesuai.
•
Menggunakan counterpoise .
•
Menggunakan cairan kimia pada kaki menara transmisi untuk
mendapatkan tahanan
kaki
transmisi
yang rendah dengan
menggunakan cairan kimia bentonet.
Untuk mendapatkan proteksi yang baik dari pemasangan kawat tanah
harus memenuhi beberapa persyaratan berikut (5) :
•
Jarak kawat tanah diatas kawat fasa diatur sedemikian rupa agar
dapat mencegah sambaran langsung pada kawat fasa.
•
Tahanan kaki menara transmisi harus rendah untuk membatasi
tegangan pada isolator agar tidak terjadi loncatan api.
•
Tahanan kaki menara harus 10 Ohm.
•
Sudut proteksi dari kawat tanah harus 180 derajat.
Gambar Pondasi Menara Transmisi Medan – Berastagi.
DAFTAR PUSTAKA
Panji. 2008. Sistem Proteksi Menara Transmisi dari Sambaran Petir
Langsung dengan
sistem Pertahanan, (online),
(http://dijualdong.blogspot.com/2008/11/sistem-proteksi-menara-transmisidari.html, diakses 24 November 2008).
Nursidik, Yahya. 2008. Teori Dasar Komunikasi Data , (online),
(http://apadefinisinya.blogspot.com/2008_05_18_archive.html, diakses
23 November 2008).
Amicom, Ervi. 2008. Masalah-masalah Dalam Komunikasi Data,
(online),
diakses
(http://prima0429.blogspot.com/2008_06_01_archive.html,
23
November
2008).
Download