2.1 RANGKAIAN PASIF 2.1.1 Rangkaian Pembagi Tegangan Rangkaian pembagi tegangan digunakan untuk mengkonversi perubahan resistansi menjadi perubahan tegangan. Gambar 2.4 memperlihatkan sebuah rangkain pembagi tegangan sederhana. Tegangan pada keluarannya diberikan oleh : VD R2 V S R1 R2 (2.2) dengan : VS = tegangan catu R1, R2 = resistansi pembagi tegangan Vs R1 VD R2 Gambar 2.4 Rangkaian pembagi tegangan Baik R1 maupun R2 dapat berupa sensor, yang resistansinya berubah terhadap variabel yang diukur. Dalam penggunaan rangkaian pembagi tegangan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Perubahan VD terhadap R1 maupun R2 tidaklah linier 2. Impedansi keluaran efektif rangkaian adalah kombinasi paralel R1 dan R2 3. Karena arus mengalir melalui kedua resistor, maka rating daya resistor maupun sensor harus diperhatikan 17 Contoh 2.2 Rangkaian pembagi tegangan dalam Gambar 2.4 mempunyai R1 = 10,0 k dan VS = 5,00 V. Misalkan R2 adalah sensor yang resistansinya berubah dari 4,00 sampai 12,0 k terhadap suatu variabel dinamik. Berapa (a) Nilai VD minimum dan maksimum (b) Kisaran impedansi keluaran (c) Kisaran daya yang didisipasikan oleh R2 Penyelesaian : (a). Untuk R2 = 4k : VD 5V 4 k 10 k 4 k 1,43V Untuk R2= 12 k : VD 5V 12 k 10 k 12 k 2,73V Jadi tegangan rangkaian pembagi tegangan tersebut berubah dari 1,43 V ke 2,73 V (b). Kisaran impedansi keluaran diperoleh dari kombinasi paralel R1 dan R2 untuk nilai minimum dan maksimum R2, yaitu berkisar dari 2,86 k 5,45 k (c). Daya yang didisipasikan oleh sensor dapat diperoleh dari V 2 / R , dengan V adalah tegangan lintas R2. Jadi daya yang didisipasikan berkisar antara 0,51 dan 0,62 mW. 18