makalah lembaga keuangan internasional LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Dosen Pembina : Rose OLEH KELOMPOK 7 HERU VANDY 56403/2010 META PURNAMA SARI 56405/2010 NELA SUSANTI 56421/2010 NOVERA TRI UTAMI 46871248 RISKI ESA 1368174 PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012 LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL Lembaga keuangan internasional didirikan untuk menangani masalah-masalah keuangan yang bersifat internasional, baik berupa bantuan pinjaman atau bantuan lainnya. Pemberian bantuan yang diberikan oleh lembaga keuangan internasional dapat bersifat lunak artinya, dengan suku bunga yang rendah dan jangka waktu pengembaliannya relatif panjang. Kemudian bantuan internasional juga dilakukan dengan tujuan komersil, yang biasanya dilakukan oleh lembaga keuangan swasta. Bentuk lembaga keuangan internasional: A. The Asian Development Bank (Bank Pembangunan Asia) The Asian Development bank (ADB) berdiri tahun 1966, dan bertugas meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta bekerja sama dengan semua pihak yang berkepentingan di Asia. ADB merupakan lembaga pengembangan keuangan internasional yang melaksanakan penyaluran dana, menyokong investasi, dan memberikan kerja sama teknis (technical assistance) kepada negara-negara berkembang yang menjadi anggotanya. ADB merupakan lembaga negara, yang anggotanya adalah pemerintah-pemerintah dari berbagai negara. ADB juga merupakan organisasi regional, karena aktifitas-aktifitas dititik beratkan di wilayah Asia. Kebanyakan negara anggotanya berada di Asia, sebagian besar struktur permodalannya bersumber dari negara-negara Asia, begitu pula pemilihan pimpinan (president) serta delapan dari dua belas dewan direksinya. Selain itu, ADB juga beranggotakan negara-negara non Asia, yang sangat banyak membantu permodalan ADB, serta dalam struktur organisasi diwakili melalui beberapa anggota dewan direksi dan para stafnya. Kenyataan inilah yang menyebabkan ADB tidak hanya merupakan sebuah organisasi Asia, melainkan sebuah institusi dengan wawasan seluruh dunia. 1. Latar belakang berdirinya Asian Development Bank Pada pertengahan 1960-an, negara-negara di Asia sangat membutuhkan bantuan ekonomi untuk membiayai pertumbuhan dan pembangunannya. Dari berbagai penjuru dunia datang bantuan untuk negara-negara Asia, baik berupa dukungan politis maupun bantuan ekonomi. Semula bantuan ini diharapkan dan datang dari negara-negara Barat, namun dengan adanya perkembangan rasa nasionalisme terutama setelah selesainya Perang Dunia II mendorong rasa kerja sama di antara negara-negara Asia, dengan berusaha memperoleh bantuan politis maupun ekonomi dari kalangan negara-negara Asia sendiri. Kesemuanya ini tercermin dalam pembentukan berbagai organisasi Asia, seperti Economics Commission for Asia and the Far East (ECAFE) yang berdiri dari negara-negara Asia yang telah menjadi anggota PBB pada saat itu, SEATO dan lain-lain. Dalam suasanan seperti inilah, ADB lahir dan berkembang. Asian Development Bank didirikan untuk berfungsi dan mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut: 2. Fungsi dan tujuan asian development bank a. Menyokong investasi modal pemerintah maupun swasta di wilayah asia untuk tujuantujuan pembangunan. b. Memanfaatkan sumber-sumber daya yang tersedia untuk membiayai pembangunan, dengan memprioritaskan wilayah dan sub-wilayah Asia, berupa berbagai proyek dan program regional yang berperan secara efektif terhadap pertumbuhan ekonomi yang selaras di wilayah tersebut secara keseluruhan. Dan yang sangat diutamakan adalah kebutuhan dari negaranegara kecil atau negara-negara yang sulit berkembang di wilayah Asia. c. Memenuhi permintaan neara-negara anggota untuk membantu mereka dalam mengkoordinasikan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan rencana pembangunan mereka dengan tujuan untuk lebih memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimilki, menyehatkan perekonomian, dan meningkatkan ekspansi perdagangan luar negeri, terutama diantara negara-negara Asia sendiri. d. Memberikan bantuan teknis (technical assistance) untuk menyiapkan, membiayai dan melaksanakan berbagai program dan proyek-proyek pembangunan, termasuk memformulasikan usulan bagi proyek-proyek tertentu. e. Bekerja sama dengan PBB, dan badan-badan organiasi dibawah PBB terutama ECAFE dan juga dengan berbagai lembaga negara dan lembaga internasional lainnya, seperti berbagai organisasi nasional baik pemerintah maupun swasta, yang berkepentingan dengan investasi dari pengembangan dana disuatu wilayah, serta memberikan berbagai kesempatan untuk melakukan investasi bagi lembaga-lembaga terebut. f. Melaksanakan berbagai kegiatan dan memberikan berbagai jasa-jasa lainnya sesuai dengan tujuan Asian Development Bank. 3. Struktur organisasi Asian development Bank a. Dewan komisaris Dewan Komisaris merupakan badan pembuat keputusan tertinggi dalam ADB. Setiap negara anggota memilih seorang wakil dan seorang calon penggantinya. Seluruh wewenang ADB berada pada Dewan Komisaris, yang dapat mendelegasikan kekuasannya kepada Dewan Direksi, kecuali untuk hal-hal tertentu, seperti pendaftaran negara anggota baru, perubahan dalam struktur permodalan ADB, pemilihan dan pengangkatan para direksi serta Direktur Utama dan perubahan-perubahan dalam anggaran dasar. b. Hak suara Jumlah hak suara dari setiap negara anggota terdiri dari seluruh hak suara utama dan hak suara proporsional. Hak suara utama terdiri dari hak suara para negara anggota dengan pembagian yang sama per anggota, dan meliputi 20% dari total hak suara. Hak suara proporsional terdiri dari hak suara para negara anggota yang proporsional dan jumlah saham mereka terhadap modal ADB. Setiap komisaris dalam Dewan Komisaris, bertugas untuk menyampaikan jumlah suara dari negara yang diwakilinya. Pertemuan antar anggota Dewan Komisaris dilaksanakan paling tidak setahun sekali. c. Dewan direksi Tanggung jawab atas arah kebijaksanaan umum kegiatan-kegiatan ADB, berada pada dewan direksi. Dewan direksi terdiri dari 12 orang direktur, 8 diantaranya mewakili negara-negara di Asia, dan 4 lainnya mewakili wilayah diluar Asia. Dewan direksi melaksanakan seluruh wewenang yang didelegasikan oleh Dewan Komisaris (sebagaimana yang telah ditentukan dalam Anggaran Dasar) juga mengambil keputusan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemberian pinjaman, jaminan dan investasi-investasi lain yang dilaksanakan ADB, program pinjaman-pinjaman dari pihak luar ADB, bantuan teknis dan lain-lain kegiatan ADB juga menyetujui anggaran administratif dan menyerahkan proforma anggaran setiap tahun buku untuk disetujui oleh Dewan Komisaris. Para direktur meenduduki jabatanyya untuk masa jabatan 2 tahun, dan dapat dipilih kembali. Masing-masing direktur menujuk seorang wakilnya. Setiap direktur bertugas menyampaiakan jumlah suara yang memilihnya. Seluruh keputusan harus didasarkan kepada suara mayoritas, kecuali bila ditentukan lain dalam Anggaran Dasar. d. Direktur utama Direktur utama sebagai ketua dari Dewan Direksi, bertanggung jawab atas organisasi dan aktifitas-aktifitas ADB, bertugas selama jabatan 5 tahun dan dapat dipilih kembali. e. Wakil direktur utama Wakil direktur utama merupakan tangan kanan Direktur Utama dalam mengelola aktifitasaktifitas ADB. Dalam hal Direktur Utama berhalangan hadir ataupun ada suatu tugas yang diluar kapasitasnya, maka Wakil Direktur utama yang menggantikannya. 4. Keanggotan Keanggotaan ADB terbuka untuk: a. Anggota-anggota ECAFE, dan b. Negara-negara di wilayah Asia dan negara-negara berkembang diluar wilayah Asia yang telah menjadi anggota PBB atau anggota dari badan-badan PBB. Pendaftaran anggota mensyaratkan pungutan suara paling sedikit dua per tiga anggota Dewan Komisaris yang mewakili tidak kurang dari tiga perempat total suara yang diberikan anggota. Catatan: ECAFE (the Economic Commission for Asia and the Fart East) merupakan suatu badan khusus PBB yang berpusat di Bangkok, Thailand. Didirikan pada tahun 1947, atas inisiatif dari negara-negara Asia anggota PBB, yang bertujuan untuk memeperoleh pengakuan atas status Asia yang baru dalam segala kejadian-kejadian di dunia. Pusat aktifitasnya tidak hanya antikolonialisme, tapi juga menyokong bantuan-bantuan finansial untuk Asia. 5. Struktur permodalan dan sumber-sumber finansial Sumber-sumber finansial ADB terdiri dari: a. Modal dan pinjaman dari pihak luar ADB Modal saham ADB sebesar US 1,209 juta. Setelah diberikan peningkatan otorisasi jumlah modal dan berbagai fluktuasi di mata uang dunia, maka total otoritas modal saham ADB pada 31 Desember 1947 adalah US $ 3.336 juta, yang lebih dari US $ 2,761 juta telah disetorkan. Dari sejumlah modal yang disetor tersebut, sebagian berbentuk modal dibayar, dan sisanya digolongkan sebagai modal cadanagan (callable capital). Modal cadangan diinvestasikan dalam bentuk surat-surat berharga ADB, dan itu merupakan salah satu fasilitas ADB dalam kegiatannya mencari pinjaman dari pasar-pasar modal di seluruh dunia. Modal dibayar sebagian dalam bentuk mata uang yang dapat ditukar (convertible) atau dalam entuk emas, dan sisanya dalam bentuk mata uang lokal. GAMBAR ADB dapat meningkatkan sumber dananya dengan cara: 1. Meningkatkan jumlah modal yang dimilkinya. Minimal dua pertiga suara dari Dewan Komisaris dapat mensahkan peningkatan modal saham. 2. Melaksanakan pinjaman dari pihak luar. ADB dapat memperoleh dana dengan cara antara lain, menjual surat-surat berharga dengan negara-negara anggota atau lainnya, dengan persetujuan pemerintah negara yang bersangkutan. b. Dana-dana khusus yang diadakan/diterima oleh ADB Anggaran dasar ADB menyebutkan adanya sumber finansial yang lain, yaitu dana khusus (special funds). ADB dapat menerima kontribusi untuk special funds, berdasarkan persetujuan yang dibuat dengan para penyumbang sepanjang konsisten dengan tujuan dan fungsi ADB. ADB dapat menyisihkan lebih dari 10% dari modal dibayarnya untuk dimasukkan ke dalam dana khusus, sepanjang digunakan untuk tujuan-tujuan penyaluran dana yang diizinkan, dengan syarat didukung oleh suara masuk minimal dua pertiga suara dari Dewan Komisaris yang mewakili paling tidak tiga perempat suara dari total hak suara anggota. Anggaran dasar menyebutkan bahwa dana khusus ADB harus dikelola, dimanfaatkan, diinvestasikan, sumbernya dapat berasal dari modal ADB. 6. Aktifitas-aktifitas Asian Development Bank a. Memberikan fasilitas pinjaman Aktifitas penyaluran dana ADB terbagi dalam 2 kategori utama: 1) Pemberian fasilitas pinjaman yang biasa dilaksanakan, dan 2) Pemberian fasilitas pinjaman khusus. b. Macam-macam pembiayaan yang diberikan Dalam memberikan pinjaman, baik sebagai pemberi pinjaman satu-satunya maupun bersamasama dengan pemilik dana lainnya, dilaksanakan oleh ADB dengan cara-cara berikut ini: 1) Dengan memberikan pinjaman sebagian dalam mata uang lokal dan sebagian lagi dalam mata uang asing agar kebutuhan biaya-biaya proyek dalam mata uang yang bersangkutan bisa dipenuhi, atau 2) Dengan memberikan fasilitas untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran lokal suatu proyek, yang dapat dilakukan dengan menyediakan mata uang lokal tanpa harus menjual cadangan emas atau devisa negara yang bersangkutan. 7. Permohonan pinjaman Permohonan diajukan secara tertulis, dan mengungkapkan informasi-informasi yang dibutuhkan ADB sebagai berikut: a. Sejarah, latar belakang usaha dan kegiatan-kegiatan pemohon, bila permohonan datang dari suatu institusi (bukan pemerintah suatu negara anggota ADB). Selanjutnya, permohonan dari institusi kenegaraan harus menjelaskan secara terperinci hubungan finansial dan legal dari institusi tersebut dengan pemerintahnya, nama-nama perusahaan yang menjadi pengurus perseroan, penyokong, kompanyonya bila ada, beserta kepentingan mereka ataupun hubungan kepemimpinan mereka dengan pemohon. b. Deskripsi secara umum mengenai proyek tersebut. c. Rencana operasi untuk aktifitas, termasuk informasi menurut: Jenis dan jumlah dari produk-produk serta jasa-jasa yang diberikan, Jenis dan jumlah dari sumber bahan-bahan mentah, Penyediaan transportasi dan sarana-sarana utama lainnya, Proses dan peralatan manufacturing (perpabrikan), Rencana-rencana pelaksanaan, dan Rencana-rencana pengelolaan. d. Studi kelayakan, survei pre-investasi, dan setiap informasi yang akan membantu menjelaskan kondisi kelayakan ekonomi dan teknis dari proyek yang bersangkutan. Bila seluruh data yang dibutuhkan belum tersedia, pemohon hendaknya memberi tahu ADB setiap rencana untuk mendapatkan data-data tambahan yang diperlukan. e. Total pengeluaran proyek yang diperkirakan, diperinci secara detail; dengan menyertakan daftar terpisah mengenai pengeluaran-pengeluaran dalam mata uang lokal maupun mata uang asing negara yang bersangkutan, dasar-dasar perkiraan biaya, termasuk detail megenai pospos administratif. f. Besarnya pinjaman yang dibutuhkan, tujuan penggunaan pinjaman yang diuraikan secara terperinci, jadwal pelunasan pinjaman, kondisi neraca yang diperkirakan harus dicapai, termasuk besar dan peranan modal dari pemohon itu sendiri. g. Detail dan hasil dari setiap usaha bila ada yang dilakukan untuk memperoleh bantuan pembiayaan atau fasilitass-fasilitas di tempat lain. h. Laporan-laporan keuangan bila perlu untuk periode operasi selama 3 tahun terakhir, termasuk neraca dan laporan laba rugi. i. Perkiraan mengenai dampak finansial dan cash flow, termasuk pendapatan tahunan, pengeluaran dan keuntungan ynag diperoleh dalam 1 tahun pertama operasi atau sampai dengan tahun pertama tingkat operasi sudah sepenuhnya dilaksanakan. j. Perkiraan volume dan nilai penjualan setiap tahunnya (untuk setiap produk utama maupun setiap jenis produk yang ada) sampai proyek tersebut dapat berjalan secara normal, juga pola sistem distribusi secara terperinci, kontrak penjualan jangka panjang, serta peraturan pemasaran (bila ada). 8. Evaluasi proyek Dalam mengevaluasi proyek-proyek yang di usulkan untuk membiayai, ADB harus mengamati kondisi kelayakan ekonomi, teknis dan keuangan negara-negara tersebut, peranannya dalam membantu menyelesaikan masalah-masalah perekonomian, kapasitas dari negara peminjam dalam tambahan hutang, memperkenalkan teknologi-teknologi baru untuk peningkatan kesempatan kerja. Untuk mempertimbangkan permohonan pinjaman ataupun garansi, ADB hanya akan memberikan pinjaman berdasarkan kemampuan peminjam untuk memperoleh pembiayaan atau fasilitas dari sumber-sumber lain selama kondisi persyaratan dianggap wajar oleh ADB. 9. Kondisi-kondisi umum lainnya Umumnya ADB mensyaratkan agar peminjam mencari order yang kompetitif dari berbagi penyalur yang potensial, rencana-rencana dan spesifikasi teknis hendaknya dibuat oleh penyalur yang berdiri sendiri bila perlu dengan konsultan teknis yang disetujui oleh pemohon. Kecuali dalam kondisi tertentu, ADB mensyaratkan bahwa penghasilan dari pemberian pinjaman, investasi ataupun pembiayaan oleh ADB lainnya, digunakan hanya untuk memperlancar arus perdagangan barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara-negara anggota ADB. 10. Tingkat bunga dan biaya-biaya lainnya Dalam memberikan atau menjamin suatu pinjaman, tingkat suku bunga dan biaya-biaya lainnya, disesuaikan dengan kondisi pinjaman tersebut, tentu saja berdasarkan penilaian ADB. Tingkat bunga yang dibebankan ADB terhadap pinjaman tersebut, termasuk komisi uang jasa (service fee) yang diperhitungkan berdasarkan nilai pinjaman tertinggi. Bila sumber dana pinjaman yang diberikan berasal dari modal sendiri atau pinjaman pihak luar, ADB juga akan membebankan biaya perjanjian (commitment charge). Seluruh pelunasan pinjaman dibayarkan dalam mata uang yang disetujui. Amortisasi dan waktu tenggang ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan ADB. 11. Bantuan teknik (Technical Assistance) Berdasarkan anggaran dasar, ADB berwenang memenuhi permintaan anggota untuk membantu mereka dalam mengkoordinasikan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan rencanarencana pembangunan agar dapat memanfaatkan sumber daya dengan lebih baik, menyehatkan perekonomian, meningkatkan ekspansi perdaganag luar negeri, memberikan bantuan teknis untuk persiapan, pembiayaan dan pelaksanaan program-program dan proyekproyek pembangunan, termasuk memformulasikan proposal proyek-proyek tertentu. Bantuan teknis diberikan ADB dengan cara berikut: a. Jasa-jasa konsultasi b. Jasa-jasa tenaga ahli atau konsultan untuk mmisi-misi tertentu bedasarkan kontrak, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang sehubungan dengan pelaksanaan proyek ataupun dalam hal membantu perkembangan suatu lembaga, atau c. Bekerja sama dengan institusi-institusi nasional maupun internasional. B. World Bank 1. Umum Pada awal Perang Dunia II ahli-ahli keuangan dari gabungan beberapa negara, menganggap bahwa setelah perang dunia II akan membawa pengaruh akan adanya kebutuhan atas peraturan-peraturan mengenai kerja sama internasional untuk memecahkan masalah dalam hal moneter dan permasalahan-permasalahan keuangan lainnya. Dengan adanya bebrapa pertemuan yang diselenggarakan oleh gabungan bebarpa negara, pada bulan juli 1944, 44 negara mendirikan United Nations Monetary and Financial Conference di Bretton Woods New Hampshire, USA. Pada konferensi ini dicanangkan Anggaran Dasar yaitu dengan terbentuknya dua lembaga keuangan internasional: 1. IMF (International Monetary Fund) 2. IBRD (International Bank for Reconstruction and Development) kemudian lebih dikenal dengan World Bank. Pada tahun 1945 Anggaran Dasar PBB diedarkan kepada 44 negara untuk disahkan. Akhirnya Anggaran Dasar tersebut diberlakukan tanggal 27 Desember 1945, setelah ditanda tangani oleh 28 negara di Washington D.C. seluruh negara yang aktif di konferensi Bretton Wood, menjadi anggota dari kedua lembaga itu, kecuali Uni Soviet. Bank Dunia mulai beroperasi 25 Juni 1946. Bank Dunia didirikan sebagai lembaga investasi International jenis baru untuk memberikan atau menjamin kredit-kredit yang ditujukan untuk proyek-proyek rekonstruksi dan pertumbuhan yang produktif. Dana untuk itu berasal dari modal Bank Dunia itu sendiri, yang terdiri dari kontribusi pemerintah negara-negara asing dan melalui mobilisasi modal swasta. Modal saham Bank Dunia disusun sedemikian rupa sehingga setiap resiko dalam melaksanakan kegiatannya dibebankan ke negara-negara asingnya dengan berdasarkan kekuatan ekonomi mereka masing-masing. Semula sumber-sumber yang dimilki oleh Bank Dunia ditujukan untuk membantu proses rekonstruksi bagi negara-negara yang menderita karena perang. Dengan kemajuan Marshall Plan dari Amerika Serikat pada tahun 1948 Bank Dunia mengalihkan usaha-usahanya terutama ditujukan untuk kegiatan pembangunan. 2. Fungsi Utama Bank Dunia Tugas prinsip dari Bank Dunia saat ini adalah memberikan pinjaman untuk proyek-proyek produktif demi pertumbuhan ekonomi di negara-negara sedang berkembang yang menjadi anggotanya. Sebanyak kira-kira US $ 2,4 milyar telah diberikan oleh bank dunia untuk proyek-proyek pembangunan di Eropa, australia dan New Zeland, selama 23 tahun terakhir ini (dari data tahun 1970, sbanyak US $1,9 milyar untuk 28 negara di Afrika, US $ 4,3 milyar untuk 16 negara di Asia dan US $ 3,8 milyar untuk 22 negara-negara bagian Amerika Serikat bagian barat). Pinjaman ini digunakan untuk industri pembangkit tenagan listrik, pembangunan jalan, rel kereta api, pelabuhan-pelabuhan, pembangunan saluran pipa gas alam, telekomunikasi, pertanian perindustrian, pengadaan air, pendidikan, dan dalam hal-hal tertentu ditujukan untuk program pembangunan yang lebih umum termasuk import. Bank Dunia memilki dua keanggotaan yaitu: 1. IFC (International Finance Corporation) yang memulai kegiatannya pada tahun 1956. 2. IDA (International Development Assosiation) yang emmeulai kegiatannya pada tahun 1960. Kedua lembaga ini dan Bank Dunia membentuk kelompok Bank Dunia (World Bank Group) Keanggotaan dari Bank Dunia merupakan persyaratan keanggotaan IFC (yang kegiatannya ditujukan untuk sektor swasta di negara-negara berkembang) dan keanggotaan IDA (yang kegiatannya ditujukan untuk sektor yang sama dengan kebijaksanaan dan sesuai dengan Bank Dunia). Namun bantuan yang diberikan hanya ditujukan untuk negara-negara miskin, dengan syarat-syarat yang lebih mudah dari pada pinjaman-pinjaman yang biasa diberikan oleh Bank Dunia. Juga mensponsori International for The Settlement Investment Development (ICSID). 3. Keanggotaan Bank Dunia Dewan komisaris memilki kekuasaan mengakui anggota-anggota baru Bank Dunia untuk menentukan syarat-syarat keanggotaan berdasarkan persyaratan-persyaratan berikut ini. Setiap negara yang setuju memberikan kontribusinya kepada modal Bank Dunia, dapat menjadi anggota. Sebelum semua itu terlaksana, negara tersebut harus menjadi anggota IMF (International Monetary Fund), yang meliputi perjanjian untuk mengamati peraturan praktek Keuangan International yang berlaku, disertai penjelasan mengenani pokok-pokok informasi perekonomian demi kelayakan suatu negara dalam menerima bantuan. Bila semua telah dilakukan, maka negar tersebut dapat dipertimbangkan menjadi anggota Bank Dunia. Pada tahun 1969 Bank Dunia memiliki 112 negara anggota. 4. Yang Menjalankan Operasi Perusahaan Bank Dunia Seluruh kekuasaan Bank Dunia berada dibawah Dewan Komisaris yang terdiri dari para komisaris yang mewakili negara anggota (masing-masing negara anggota menunjuk satu orang komisarisnya). Dewan komisaris bertemu setahun sekali dan dapat mengirimkan suaranya melalui surat atau kawat. Kecuali kekuasaan tertentu yang ditentukan secara spesifik dalam Anggaran Dasar seperti keputusan keanggotaan, alokasi pendapatan bersih dan perubahan-perubahan dalam modal saham; Dewan Komisaris menyerahkan kekuasaannya pada Dewan Direksi yang melaksanakan tugas-tugas mereka secara penuh pada markas besar Bank Dunia di Washington D.C. umumnya para direksi mengadakan pertemuan seminggu sekali, 5 dari anggota direksi ditunjuk oleh 5 pemegang saham terbesar, dan lainnya (15 orang direksi dipilih oleh negara anggota lainnya). Setiap pemilihan suara yang diberikan oleh direksi merupakan jumlah dari suara yang diberikan oleh negara anggota yang diwakilinya. Pemilihan suara dari setiap direksi ini kemudian diberi bobot. Para direksi memilih Direktur Utama dari Bank Dunia berdasarkan keputusan dari para direktur atas beberapa pertanyaan mengenai kebijaksanaan Bank Dunia dinilai mampu untuk melaksanakan usaha dan mengurus organisasi Bank Dunia, menunjuk dan memberhentikan para pegawai, Officer, dan Staff. Hanya Direktur Utama yang dapat mengusulkan fasilitas kredit yang diberikan. Kebijaksanaan secara luas diputuskan oleh Direktur Pelaksana berdasarkan batasan-batasan dari Anggaran Dasar. Kebijaksanaan Bank merupakan proses yang mengalami perubahan secara perlahan-lahan. Anggaran Dasar secara umum memberikan kelonggaran kepada Bank untuk menjalankan operasinya, sehingga dapat menyesuaikan kebijaksanaa tersebut terhadap kenyataan di dunia yang selalu berubah. Biasanya analisa yang terperinci mengenai setiap perubahan kebijaksanaan, dikemukakan oleh Direktur Utama Bank Dunia kepada para Direktur Pelaksana untuk dipertimbangkan dan diputuskan. 5. Hubungan Antara Bank Dunia dan PBB serta Badan-Badan PBB Perjanjian resmi antara PBB dan Bank Dunia di tandatangani pada tanggal 15 November 1947. Isinya mengenai kebebasan Bank Dunia untuk melaksanakan kegiatannya karena salah satu anggotanya ada yang bukan anggota PBB, yaitu Republik Federasi Jerman. Bank dunia memelihara hubungan yang sangat baik dengan PBB. Bank Dunia memilki kantor di markas besar PBB dengan para staf yang bertugas sebagai perantara PBB dan Bank Dunia misalnya memperhatikan atau menyusun seluruh pertemuan antara PBB dan Bank Dunia sehubungan dengan kepentingan PBB terhadap Bank Dunia. Direktur Utama dari Bank Dunia adalah anggota dari Administration Commitee on Coordination yang ketuanya adalah Sekretaris Jenderal PBB dan para anggotanya adalah ketua dari badan-badan PBB. Direktur Utama mengirimkan Laporan Tahunan kepada United Nation Economics and Social Council. 6. Bank dunia berhubungan erat dengan IMF, united nation, UNDP, FAO, UNESCO Bank Dunia berlaku sebagai agen pelaksana untuk studi kelayakn sebelum penanaman modal dilaksanakan oleh UNDP. Direktur Utama Bank Dunia adalah anggota dari International Agency Consultative Board of The UNDP. Para staff dari UNESCO bekerja sama secara ekstensif dengan Bank Dunia dalam mengidentifikasikan dan menyiapkan proyek-proyek dibidang Pertanian dan Pendidikan. Bank Dunia membayar FAO dan UNESCO untuk jasa-jasa ini yang dilaksanakan dibawah program kerja sama yang disetujui secara formal. Bank Dunia sama dengan WHO dan ILO. Para staff WHO dan ILO ditugaskan ke berbagai negara untuk berbagai misi yang ada. 7. Hubungan Antara Bank Dunia dan IMF IMF merupakan badan perwakilan (Sister Agency) dari Bank Dunia, didirikan bersama-sama dengan Bank Dunia. IMF menitikberatkan pada masalah moneter dan Bank Dunia menitikberatkan pada pembangunan perekonomian. Namun tujuan utama dari IMF adalah meningkatkan kerja sama moneter Internasional, mengembangkan ekspansi dan pertumbuhan yang seimbang dalam perdagangan Internasional, meningkatkan stabilitas kurs, menurunkan restriksi kurs dan memperbaiki ketidak seimbangan neraca pembayaran, membantu usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara-negara anggotanya melalui pemberian pinjaman untuk proyek-proyek pembangunan yang produktif. Kedua lembaga ini mengadakan rapat tahunan bersama dengan Kantor Pusat yang berdekatan, untuk memudahkan informasi diantara keduanya. Enam dari dua puluh Direktur Pelaksana Bank Dunia merupakan Direktur Pelaksana dari IMF. 8. Kriteria Dasar Membuat Keputusan dalam Memberikan Pinjaman Kecuali dalam hal-hal khusus, pinjaman yang diberikan oleh Bank Dunia harus ditujukan untuk proyek-proyek tertentu di negara anggota, atau di wilayah yang diawasi oleh negara anggota. Proyek yang dibiayai harus layak, baik teknis maupun ekonomis dan merupakan salah satu prioritas utama bagi pembangunan ekonomi sebuah negara. Proyek tersebut harus dikelola secara baik, dari sebelum pelaksanaan sampai setelah proyek itu selesai. Harus ada jaminan yang dapat dipercaya bahwa pinjaman akan dilunasi dan pinjaman tersebut tidak akan merupakan beban bagi perekonomian negara peminjam. Bank Dunia juga harus yakin bahwa negara peminjam yang prospektif tidak dapat memperoleh pembiyaan dengan syaratsyarat yang wajar dari sumber-sumber lain. 9. Negara yang Dapat Meminjam Bank Dunia dapat memberikan pinjaman kepada Pemerintah negara-negara anggota atau kepada Organisasi-organisasi Pemerintah/swasta yang dijamin oleh Pemerintah negara tempat proyek yang dibiayai itu berada. Persyaratan jaminan ini tercantum dalam Anggran Dasar Bank Dunia. Pinjaman yang diberikan oleh Bank Dunia umumnya meliputi sebagian atau keseluruhan jumlah biaya-biaya dari proyek yang diusulkan dalam valuta asing, namun dalam hal-hal tertentu dapat juga dalam mata uang lokal negara yang bersangkutan. 10. Kriteria yang Dijalankan Bank Dunia dalam Mengevaluasi Pendayagunaan Dana Sebuah Negara Bank Dunia secara periodik mengirim misi ekonomi pada negara-negara anggotanya untuk melihat kemajuan dan masalah-masalah pembangunan di negara tersebut dan kebijaksanaankebijaksanaan perekonomiannya. ini meliputi kebijaksanaan pemerintah mengenai perpajakan dan investasi, rencana pembangunan, pencapaian target yang direncanakan, pola pengeluaran negara, penggunaan bantuan luar negeri, mobilitas dan alokasi, sumber dana yang ada, program pengembangan lembaga dan lain-lain. Bank Dunia dapat memberikan konsultasi dan saran-saran mengenai perubahan kebijaksanaan kepada pemerintah suatu negara berdasarkan apa yang diperoleh Bank Dunia dari misi ekonomi yang bersangkutan. 11. Proses Pengidentifikasian Proyek Suatu negara anggota dapat mengajukan usulan proyek pada Bank Dunia, kemudian Bank Dunia mengirimkan suatu misi untuk mengamati dan memberikan saran, dapat juga Bank Dunia mengirimkan misi secara khusus untuk mengidentifikasikan proyek-proyek yang sesuai. Perwakilan Bank Dunia di negara peminjam, atau misi tempat proyek itu berada, dapat mengidentifikasikan proyek tersebut. Proyek dapat juga diidentifikasikan oleh Badanbadan PBB seperti UNDP, FAO, atau UNESCO. Informasi yang mendasar dari seluruh sektor perekonomian suatu negara, misalnya Transportasi, Pertanian, Industri dan lain-lain sangat penting bagi proses mengidentifikasikan proyek dan menentukan prioritas investasi. Bank Dunia mendorong dilaksanakan rencana-rencana pemerintah atau badan-badan yang bertanggung jawab pada pembangunan sektoral. C. Islamic Development Bank The Islamic Development Bank (IDB) adalah institusi keuangan internasional yang didirikan sesuai dengan The Declaration of Intent yang diterbitkan oleh Conference of Finance Ministers of Muslim Countries yang diadakan di Jeddah pada tahun 1973, dengan tujuan untuk mempromosikan perkembangan ekonomi dan sosial dari komunitas muslim, baik negara anggota maupun non anggota yang sejalan dengan syariah Islam. Salah satu tujuannya yang penting adalah untuk membantu mendorong perdagangan antara negara muslim. IDB merupakan cabang keuangan dari Organization of The Islamic Conference (OIC). IDB berpusat di Jeddah dan memiliki kantor regional di Maroko, Malaysia, dan Kazakhstan, dan perwakilan di 8 negara anggota lainnya. Cabang dari bank hanya didirikan oleh negara anggota OIC. Gubernur bank dan Mentri Keuangan dari negar-negara Islam datang menghadiri pertemuan tahunan IDB yang mendiskusikan kegiatan dan kerja sama antar banknya. Dengan masuknya Uzbekistan pada bulan september 2003, jumlah anggota IDB yang awalnya 22 negara, dan sekarang telah mencapai 55 negara. 1. Area operasi IDB Lebih dari 600 juta ornag hidup di negara-negara IDB. Pendapatan perkapita dari 55 negara tersebut adalah US $ 1,083. Semua anggota bank adalah negara-negara berkembang dan 23 dari merekan adalah negara kurang berkembang. Bantuan keuangan dan teknis bank mencapai komunitas muslim di luar negara anggota yang berjumlah sekitar 60 negara. IDB mengabulkan pinjaman bebas bungan jangka panjang (10-15 tahun) bagi pemerintah untuk membantu membiayai proyek utama di area infrastruktur, kesehatan, pendidikan, transportasi, dan agrikultur. Terpisah dari proyek pembiayaan, operasi bank termasuk pembiayaan perdagangan, promosi sektor swasta, bantuan khusus dan beasiswa, kerja sama teknis, program dukungan perset pemuda, dan dana unit investasi. Mereka menargetkan pengembnagaan pendanaan jalan raya dan pembuatan rel kereta api. Mereka menyediakan modal dan penasihat teknis kepada negara-negara yang tertarik dalam membangun bank Islam. Mereka menyetujui untuk membiayai Bank Islam untuk meminjamkan uang kepada pengusaha umum ataupun swasta untuk pendirian perusahaan berdasarkan syariah Islam kecil dan menengah. Mereka juga menyediakan bantuan teknis, dan fasilitas pelatihan bagi personel yang terlibat dalam kegiatan pengembangan di negara anggota. 2. Pembiayaan Antar Perdagangan Antara Negara Islam Oleh IDB IDB membantu dalam mempromosikan perdagangan asing terutamadalam barang modal diantara Negara anggota.pembiayaan islam IDB yang lebih murah tersedia bagi pembiayaan perdagangan antara anggota OIC. IDB menyetujui pembayaran perdagangan impor dan ekspor,juga menyetujui pembiayaan operasi ekspor dari produk minyak dari Negara arab di bawah program BADEA.anggota dari OIC bertemu di sebuah forum yang disponsori oleh IDB yang diadakan pada bulan april 2003 di Casablanca untuk mendiskusikan dukungan perdagangan antar Negara-negara muslim. Uni emirat arab ketika mengajukan kepada IDB untuk membentuk Islamic institute for trade financing guna mendorong perdagangan islam dan memperkuat kemampuan Negara islam untuk mengekspor produk mereka ke dunia industry 3. Kegiatan lain IDB IDB menyetujui untuk pembiayaan penjualan secara bertahap untuk proyek pemasangan listrik.penbiayaan tersebut dilakukan dengan metode islam.IDB juga memberikan bantuan untuk Negara-negara yang terkena tsunami.mereka mengalokasikan dana untuk pemulihan bencana tsunami di Indonesia,india,maladewa,Thailand,sri lanka dan Somalia.bagian lain dari bantuan adalah untuk rekonsruksi infrastruktur seperti bidang kesehatan,pendidikan,air,energy dan transportasi. 4. Organisasi terkait IDB a) Islamic corporation for the insurance of investment and exsport credit(ICIEC) Didirikan pada tahun 1994,dan merupakan anak perusahaan dari IDB,tujuannya adalah untuk memperbesar cakupan transaksi perdagangan dan alur investasi antara Negara-negar anggota OIC.perusahaan menyediakan asuransi kredit ekspor untuk menutup piutang ekspor yang tidak dibayar yang merupakan hasil dari resiko komersial(pembeli) dan nonkomersial(negara). b) Modal Islamic corporation for the development of the private sector(ICD) ICD adalah institusi keuangan international multilateral yang didirikan oleh IDB pada tahun 1999.ICD memakai mode pembiayaan islam dalam operasi termasuk penjualan kredit,penye ewaan,dan partisipasi modal.ICD bertujuan untuk meraih kesempatan di sektor swasta yang dapat berfungsi sebagai mesin bagi pertumbuhan,menyediakan serangkaian produk keuangan yang produktif bagi sektor swasta dinegara anggota IDB. c) Dana infrastruktur Dana ini dalah dana modal swasta pertama yang berfokus pada pengembangan infrastruktur di Negara-negara muslim.IDB adalah sponsor utama dari dana yang ada,sementara dar al maal al islami trust(DMI) Sebagai sponsor utama lain yang menyumbang.IDB melalui dana tersebut mempromosikan kegunaan dari pembiayaan islam untuk menggerakkan proyek yang jika tidak,akan dibiayai melalui agensi kredit exsport dan bank komersial. 5. Kegiatan IDB di beberapa Negara Asia barat dan afrika Kegiatan-kegiatan IDB sebagai berikut: Desember 2003, IDB membiayai alumunium Bahrain untuk membeli bahan mentah,pemerintah Bahrain dan IDB melakukan perjanjian melibatkan pembuatan proyek milik Negara,untuk proyek pengembangan dan proyek dan proyek infrastruktur. IDB menambahkan bantuan teknis untuk the higher commission for the development of hail region Saudi Arabia.untuk yaman dalam bentuk pembiayaan proyek energy dan berbagai proyek pengembangan dari IDB.IDB mendirikan endowment fund baru.mereka membantu pembiayaan beberapa property donasi di yaman. IDB memberikan bantuan kepada irak untuk usaha rekonstruksinya.bank membantu utang irak dengan menambah jangka waktu untuk pengembalian pinjaman sebelumnya. IDB bekerjasama dengan arab fund for economic and sosial development dan the abu dhabi development fund menyediakan pembiayaan proyek pipa di yordania. IDB membentuk sebuah dana ketika the cairo summit pada bulan oktober 2000,untuk mendukung palestina pada saat pergolakan terjadi pada bulan September. IDB membiayai berbagai proyek pengembangan di sudan.february 2002,mereka meluncurkan evaluasi untuk pembiayaan bank data,yang akan digunakan untuk tujuan pendidikan. Asia selatan dan asia tenggara Malaysia adalah salah satu dari anggota pendiri IDB yang dipercayai untuk melakukan studi restrukturisasi dan reorganisasi Islamic research & training institude(IRTI) IDB,serta ditugaskan untuk mempersiapkan studi untuk mereorganisasi OIC lewat MAMPU. IDB telah membiayai seumlah proyek di Indonesia,termasuk meningkatkan sektor agrikultur Negara dab perusahaan kecil dan menengah dan kemungkinan untuk perusahaan pembuat pesawat terbang. IDB mendanai 44 proyek di Bangladesh dan telah memfasilitasi 67 transaksi perdagangan.pada bulan juni 2002,IDB mengumumkan maksudnya untuk membiayai bank Bangladesh untuk pengembangan infrastruktur. The development bank of brunei (DBB) masuk dalam perjanjian dengan IDB pada bulan juni 1999,untuk memfasilitasi bisnis ekspornya. Negara –negara lain IDB memberikan bantuan pada Tajikistan untuk rekonstruksi substansi sebagai bagian dari proyek untuk mengembalikan system Negara.IDB mengalokasikan untuk pembelian dana pemasangan perlengkapan gedung kesehatan di Dushanbe dan daerah perdesaan. Kemudian IDB mengalokasikan dana untuk pembangunan arus listrik the agcabadi-barda dan untuk pusat substassiun di Azerbaijan. Setelah itu IDB telah membuat investasi penting dalam membangun kembali institusi pendidikan Kosovo.IDB memberikan bantuan untuk pembiayaan proyek pendidikan bagi pelajar muslim di Bulgaria. Pengkajian IDB IDB adalah institusi pembiayaan perdagangan dan proyek terbesar ddi dunia islam.mereka telah berkontribusi besar dalam mengembangkan kinerja ekonomi di Negara – Negara anggotanya dan membantu meningkatkan kesadaran pendidikan dinegara tersebut.IDB mempersiapkan Negara anggota OIC untuk keanggotaan world trade organization(WTO). REFERENSI Rivai, Veithzal.2010.Islamic Banking. Jakarta: Bumi Aksara https://heruvandhy.blogspot.com/2012/11/makalah-lembaga-keuangan-internasional.html