Terjemahan lembar data proyek ini didasarkan pada lembar data proyek versi bahasa Inggris tanggal 22 Januari 2013. LEMBAR DATA PROYEK Lembar Data Proyek (Project Data Sheets/PDS) berisi informasi ringkas mengenai proyek atau program: Karena PDS merupakan pekerjaan yang sedang berjalan, beberapa informasi mungkin tidak disertakan dalam versi awal, tetapi akan ditambahkan setelah informasi tersedia. Informasi mengenai proyek yang diusulkan bersifat tentatif dan indikatif. Tanggal Pembuatan PDS – PDS Diperbarui – Nama Proyek Fasilitas Pembiayaan untuk Siaga Negara Indonesia Nomor Proyek/Program 46239-001 Status Disetujui Lokasi Geografis – Dalam menyiapkan program atau strategi negara, atau pembiayaan proyek mana pun, atau dengan menyebut atau merujuk wilayah atau daerah geografis tertentu dalam dokumen ini, Asian Development Bank tidak bermaksud membuat penilaian apa pun mengenai status hukum atau status lainnya atas suatu wilayah atau daerah. Klasifikasi Sektor dan/atau Subsektor Manajemen sektor publik / Manajemen Bidang Ekonomi dan Publik Klasifikasi Tematik Pertumbuhan ekonomi Kategori Pengarusutamaan Gender Tidak ada elemen gender Pembiayaan Jenis/Cara Bantuan Pinjaman TOTAL Nomor Persetujuan 2871 Sumber Pendanaan Sumber daya modal umum Nilai yang Disetujui (ribu dollar) 500.000 US$ 500 Kategori Perlindungan Untuk informasi lebih jauh mengenai kategori perlindungan, lihat http://www.adb.org/site/safeguards/safeguard-categories Lingkungan C Pemindahan Bukan dengan Sukarela C Masyarakat Adat C Ringkasan Persoalan Lingkungan dan Sosial Aspek Lingkungan – Pemindahan Bukan dengan Sukarela – Masyarakat Adat – Komunikasi, Partisipasi, dan Konsultasi dengan Pemangku Kepentingan Selama Rancangan Proyek Pada 20 Februari 2012, IRM menerima surat resmi dari Menteri Keuangan kepada Presiden Kuroda yang meminta ADB untuk bekerja sama dengan mitra pembangunan yang lain guna mengembangkan kerangka kerja sama seperti yang telah dilakukan ADB pada 2009. Sebelum permintaan resmi tersebut, pada Desember 2011, ADB dan mitra pembangunan yang lain telah menerima permintaan informal akan pembiayaan siaga. Sejak saat itu, IRM telah mengadakan diskusi yang produktif hampir setiap minggu untuk mempelajari usulan tersebut. IRM sangat berhatihati dalam menangani harapan pemerintah, dan selama proses tersebut, IRM telah membicarakan kelebihan dan kekurangannya dengan pemerintah dan mitra pembangunan. Salah satu alasan pemerintah adalah pembelajaran yang diperoleh pada krisis 1997/98, tetapi juga dari krisis 2008/09. Permintaan ini diajukan oleh pemerintah berdasarkan pemikiran ke depan mengenai potensi risiko yang masih ada meskipun kinerja ekonomi Indonesia saat ini dalam keadaan baik. Fasilitas ini semestinya dipandang sebagai bagian dari strategi manajemen risiko ekonomi Indonesia mengingat adanya ketidakpastian saat ini dan kebutuhan pembiayaannya yang besar dari sumber-sumber pasar. Selama Pelaksanaan Proyek Ditjen Pengelolaan Utang (DJPU) akan menjadi lembaga pelaksana untuk mengkoordinasi, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan rencana pembiayaan dan program stimulus fiskal kontrasiklus (countercyclical) Pemerintah yang didukung oleh pinjaman tersebut. DJPU akan mengadakan pertemuan setiap tiga bulan yang dihadiri oleh perwakilan pemerintah dan mitra pembangunan untuk mengawasi pelaksanaan rencana pembiayaan. Pemantauan program stimulus fiskal akan menggunakan sistem pemerintah. Sebagai contoh, untuk belanja infrastruktur, Pemerintah juga telah menugaskan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan & Pengendalian Pembangunan untuk memantau dan mengkoordinasi pelaksanaannya. Pemerintah dan mitra pembangunannya akan bertemu setiap tiga bulan untuk mengkaji (i) kondisi makroekonomi, (ii) pelaksanaan rencana pembiayaan, (iii) program kontrasiklus pemerintah, dan (iv) kekurangan pembiayaan yang dialami pemerintah. Periode yang tercakup dalam fasilitas ini adalah dari 1 Juli 2012 sampai 31 Desember 2013. Pinjaman US$ 500 juta akan disalurkan ketika pemerintah (i) memenuhi kriteria penarikan yang ditetapkan dalam rencana pembiayaan pemerintah; dan (ii) menjaga manajemen makroekonomi yang baik. Nilai pinjaman akan disalurkan sesuai dengan ketentuan ADB mengenai Penyederhanaan Prosedur Penyaluran dan Persyaratan Terkait untuk Pinjaman Program. Uraian Seperti halnya di berbagai negara lain, ekonomi Indonesia juga terkena dampak kemerosotan prospek ekonomi dunia dan gejolak pasar keuangan. Pembelajaran dari krisis keuangan Asia 1997/98 dan krisis keuangan dunia 2008/09 membuat Pemerintah menjalankan sejumlah langkah sebagai perlindungan atas dampak besar pada perdagangan dan keuangan yang timbul dari keadaan ekonomi dunia saat ini. Usulan INO-PFF (fasilitas dukungan kontrasiklus dengan opsi pembiayaan untuk siaga) senilai US$ 500 juta akan memperkuat kesiapsiagaan Pemerintah untuk menjawab potensi dampak negatif dari meningkatnya volatilitas pasar keuangan, mengingat semakin tingginya ketergantungan pemerintah pada pasar untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan anggaran. Pemerintah telah memenuhi kriteria akses ke fasilitas pendukung kontrasiklus menurut pedoman ADB: (i) manajemen makroekonomi yang baik secara berkelanjutan; (ii) potensi dampak ekonomi yang cukup besar (dalam hal ini dapat timbul jika krisis zona Eropa semakin buruk); dan (iii) pelaksanaan program kontrasiklus dalam APBN-P 2012. Dasar Pemikiran Proyek dan Kaitan dengan Strategi Negara/Regional Usulan INO-PFF akan menjadi bagian dari paket pembiayaan siaga senilai US$ 5-5,5 miliar yang diberikan oleh ADB, Bank Dunia, Pemerintah Jepang, dan Pemerintah Australia. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mendahulukan kebutuhan pembiayaannya dari sumber-sumber di pasar, dan akan mendukung niat tersebut melalui langkah kebijakan yang memperkuat keyakinan. Pemerintah Indonesia akan menggunakan fasilitas tersebut sebagai perangkat perlindungan dan opsi cadangan yang akan diambil hanya jika operasi stabilisasi pasar, pemanfaatan sumber pembiayaan utang alternatif, dan pemanfaatan kelebihan dana tunai yang terakumulasi tidak dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan (Lampiran 4). Pemerintah meyakini bahwa pengumuman paket dukungan ini akan mengirim sinyal positif yang kuat bagi pasar, sehingga semakin memperbesar kemungkinan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pembiayaannya pada 2012 dan 2013 dari sumber-sumber di pasar. Dampak Pembangunan Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang berpihak pada kaum miskin Hasil Proyek Uraian Hasil Kemajuan Menuju Hasil Pemerintah mempertahankan belanja yang menjadi – prioritas dan menstimulasi permintaan domestik Keluaran dan Kemajuan Pelaksanaan Uraian Keluaran Proyek Status Kemajuan Pelaksanaan (Keluaran, Kegiatan, dan Persoalan) Keyakinan pasar terjaga Kebutuhan pembiayaan pemerintah terpenuhi jika terjadi gejolak atau krisis pasar keuangan yang lebih besar – Status Tujuan Pembangunan Perubahan Material – – Peluang Bisnis Tanggal Pencatatan Pertama 11 Juni 2012 Layanan Konsultasi Tidak ada Pengadaan Tidak ada Pemberitahuan Pengadaan dan Konsultasi http://www.adb.org/projects/46239-001/business-opportunities Jadwal Persetujuan Konsep – Pencarian Fakta 23 Juni 2012 sampai 08 Juli 2012 Rapat Kajian Manajemen 30 April 2012 Persetujuan 18 Juni 2012 Misi Kajian Terakhir – Tonggak No. Persetujuan Persetujuan – – Ditandatangani Selesai Efektif Orisinal – – Direvisi – Aktual – – Pemanfaatan Nomor Persetujuan Tanggal Lainnya (ribu US$) ADB (ribu US$) Persentase Bersih Pemberian Kontrak Kumulatif Pencairan Kumulatif Status Perjanjian Perjanjian dipilah-pilah menurut berbagai kategori berikut—laporan keuangan proyek yang diaudit, perlindungan, sosial, sektor, keuangan, ekonomi, dan lain-lain. Pemenuhan terhadap perjanjian dinilai per kategori dengan menerapkan kriteria berikut: (i) Memuaskan—semua perjanjian dalam kategori tersebut telah dipenuhi, namun diperbolehkan maksimum satu pengecualian, (ii) Sebagian Memuaskan—maksimum dua perjanjian dalam kategori tidak dipenuhi, (iii) Tidak Memuaskan—tiga atau lebih perjanjian dalam kategori tidak dipenuhi. No. Persetujuan Kategori Sektor Pinjaman 2871 – Sosial – Keuangan – Ekonomi – Lainnya – Perlindungan – Perincian Kontak dan Pembaruan Pejabat ADB yang Bertanggung Jawab Edimon Ginting ([email protected]) Departemen ADB yang Bertanggung Jawab Departemen Asia Tenggara Divisi ADB yang Bertanggung Jawab Indonesia Resident Mission Lembaga Pelaksana Ditjen Pengelolaan Utang Tautan Situs Web Proyek http://www.adb.org/projects/46239-001/main Daftar Dokumen Proyek http://www.adb.org/projects/46239-001/documents