ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Melambat Moneter dan Fiskal Perlambatan ekonomi di China dan India yang terimbas krisis Eropa dan belum pulihnya ekononi Amerika Serikat, dinilai ADB akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi kawasan Asia secara keseluruhan yang diprediksi akan ikut melambat.Paulus Yoga Jakarta–Bank Pembangunan Asia (ADB) menilai pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang di Asia tahun 2012 dan 2013 akan lebih moderat dibanding tahun-tahun sebelumnya yang lebih cepat. “Negara-negara berkembang di Asia harus beradaptasi dengan lingkungan pertumbuhan ekonomi yang tidak kuat (moderate) dan perlu berbuat lebih banyak untuk mengurangi ketergantungan mereka pada ekspor, menyeimbangkan sumber pertumbuhan, dan meningkatkan produktivitas serta efisiensi,” tutur Senior Country Economist ADB Indonesia Edimon Ginting di Jakarta, Rabu, 3 Oktober 2012. ADB memproyeksi, pendapatan domestik bruto (PDB) kawasan Asia turun menjadi 6,1% pada tahun 2012, dan 6,7% pada 2013, menurun cukup signifikan dibandingkan tahun 2011 yang sebesar 7,2%. “Perlambatan dua wilayah raksasa (Republik Rakyat China dan India) seiring dengan perlambatan global meredakan optimisme sebelumnya,” ucapnya. ADB memerkirakan, pertumbuhan ekonomi RRC sebesar 7,7% tahun ini dan 8,1% pada 2013, atau lebih lambat dibanding tahun 2011, yang bertumbuh 9,3%. Sementara itu untuk India, PDB akan melambat menjadi 5,6% tahun ini, dari 6,5% di tahun 2011. “Pertumbuhan di Asia Tenggara diperkirakan akan lebih cepat menjadi sedikit di atas 5% pada tahun 2012. Terutama karena pemulihan ekonomi Thailand dari banjir tahun 2011,” tutup Edimon. (*) Sumber: www.infobanknews.com