USULAN PENELITIAN HUBUNGAN KONSUMSI POLYUNSATURATED FATTY ACID (PUFA) DENGAN STATUS GIZI DAN LINGKAR KEPALA BAYI BARU LAHIR DI KLINIK BERSALIN YAYASAN BUMI SEHAT Oleh : PANDE NI LUH SHITA MEGA CAHYANI NIM : P07131216059 KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI DENPASAR 2019 i HUBUNGAN KONSUMSI POLYUNSATURATED FATTY ACID (PUFA) DENGAN STATUS GIZI DAN LINGKAR KEPALA BAYI BARU LAHIR DI KLINIK BERSALIN YAYASAN BUMI SEHAT Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Mata Kuliah Proposal Skripsi Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar Program Studi Diploma IV Oleh : PANDE NI LUH SHITA MEGA CAHYANI P07131216059 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI D IV DENPASAR 2019 ii LEMBAR PERSETUJUAN USULAN PENELITIAN HUBUNGAN KONSUMSI POLYUNSATURATED FATTY ACID (PUFA) DENGAN STATUS GIZI LINGKAR KEPALA BAYI BARU LAHIR DI KLINIK BERSALIN YAYASAN BUMI SEHAT TELAH MENDAPATKAN PERSETUJUAN Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping, Ni Made Yuni Gumala, SKM., M.Kes NIP. 196506161988032001 I Made Suarjana, SKM., M.Kes NIP. 197209251998031002 MENGETAHUI : KETUA JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR Dr. Ni Komang Wiardani SST., M.Kes NIP. 19670316 199003 2 002 iii USULAN PENELITIAN HUBUNGAN KONSUMSI POLYUNSATURATED FATTY ACID (PUFA) DENGAN STATUS GIZI DAN LINGKAR KEPALA BAYI DI KLINIK BERSALIN YAYASAN BUMI SEHAT TELAH DIUJI DI HADAPAN TIM PENGUJI PADA HARI : Kamis TANGGAL : 23 Mei 2019 TIM PENGUJI : 1. Ni Nyoman Astika Dewi, S.Gz., M.Biomed (Ketua) …………… 2. Dr. Ni Komang Wiardani, SST., M.Kes (Anggota) …………… 3. Ni Made Yuni Gumala, SKM., M.Kes (Anggota) …………… MENGETAHUI : KETUA JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR Dr. Ni Komang Wiardani SST, M.,Kes NIP. 19670316 199003 2 002 iv KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian ini dengan judul“Hubungan Konsumsi Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) dengan Status Gizi dan Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir di Klinik Bersalin Yayasan Bumi Sehat”. Penulis menyadari dalam penyusunan usulan penelitian ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Direktur Poltekkes Kemenkes Denpasar yang telah memberikan kesempatan, dorongan dan membantu kelancaran penyelesaian proposal ini. 2. Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar, yang telah memberikan kesempatan, dorongan dan membantu kelancaran penyelesaian proposal ini. 3. Ni Made Yuni Gumala,SKM., M.Kes sebagai pembimbing utama yang telah memberikan banyak koreksi, saran dan penuntun penulisan dalam usulan penelitian ini. 4. Bapak I Made Suarjana,SKM,, M.Kes sebagai pembimbing pendamping yang juga memberikan banyak koreksi, saran dan penuntun penulisan dalam usulan penelitian ini. 5. Bapak/Ibu dosen dan staf pegawai Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar yang turut memberikan arahan dan masukan yang berguna bagi penulis. 6. Keluarga dan teman-teman yang telah banyak memberi dorongan dan membantu penyelesaian proposal ini. Besar harapan penulis semoga proposal penelitian ini dapat dijadikan pedoman dalam penulisan skripsi. Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membantu untuk kesempurnaan proposal ini. Akhir kata penulis mengharapkan proposal ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Denpasar, Mei 2019 Peneliti v DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL .................................................................................................. i HALAMAN JUDUL..................................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iv KATA PENGANTAR .................................................................................................. v DAFTAR TABEL ...................................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 3 D. Manfaat ......................................................................................................................... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Bayi Baru Lahir .......................................................................................... 5 B. Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir ................................................................................... 9 C. Konsumsi Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) ......................................................... 14 D. Hubungan Konsumsi Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) dengan Status Gizi dan Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir......................................................................................... 23 BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep ........................................................................................................ 25 B. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ............................................................... 27 C. Hipotesis ..................................................................................................................... 29 BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................................................. 30 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................................... 30 C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................................. 31 vi D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 33 E. Pengolahan dan Analisis Data..................................................................................... 35 F. Etika Penelitian ........................................................................................................... 37 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 38 vii DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan BB/PB……..…...........................................9 2. Klasifikasi Lingkar Kepala Bayi…………………….........................................10 3. Definisi Operasional Variabel……………………….........................................26 viii DAFTAR GAMBAR No. 1. Halaman Kerangka Konsep .............................................................................................. 25 ix DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1. Rencana Kegiatan Penelitian .............................................................................. 41 2. Rencana Pembiayaan ......................................................................................... 42 3. Informed Consent ............................................................................................... 43 4. Pernyataan Ketersediaan Menjadi Sampel Penelitian ........................................ 46 5. Form Identitas dan Data Antropometri .............................................................. 47 6. Grafik Lingkar Kepala ....................................................................................... 48 7. Tabel Pengolahan Data ...................................................................................... 49 8. Formulir SQ-FFQ……………........................................................................... 52 x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbaikan kesehatan ibu dan bayi menjadi prioritas pembangunan kesehatan di Indonesia. Gizi ibu hamil perlu mendapat perhatian karena berpengaruh terhadap 1000 hari pertama kehidupan seorang anak. Kecukupan zat gizi akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan kognitif seorang anak. Pertumbuhan dan perkembangan otak janin didalam kandungan membutuhkan asam lemak esensial Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) seperti Docosahexaenoic acid (DHA) dan Arakhidonat acid (AA). AA dan DHA sangat berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan otak janin di dalam kandungan (Dita,2015). Kontribusi asupan lemak penduduk di Indonesia pada tahun 2018 yaitu padi-padian mempunyai kontribusi ketersediaan lemak yakni 8 –11% dari ketersediaan lemak total disamping kontribusi dari kelompok minyak dan lemak sebesar 43–54% ,kelompok buah biji berminyak dan ikan yang merupakan bahan pangan tiggi kandungan Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) hanya sebesar 22 – 25% dari total lemak. Padahal, buah biji berminyak dan ikan sangat berkontribusi dalam pertumbuhan dan perkembangan kognitif janin saat di kandungan.Sehingga, ibu hamil di 1 Indonesia berisiko kekurangan asupan Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) (Pusat Ketahanan dan Kerawanan Pangan,2018) Kejadian BBLR dan mikrosefali atau lingkar kepala tidak normal masih menjadi fokus pemerintah untuk mencegah peningkatan angka kematian bayi. Tahun 2016 jumlah kematian bayi sebesar 32.007 jiwa. Angka kematian bayi di Bali sebesar 6,01/1.000 kelahiran hidup. Tahun 2016 angka kematian bayi di Gianyar 9 per- 1.000 kelahiaran hidup. Jika dibandingkan dengan angka kematian bayi di provinsi Bali, angka kematian bayi di Kabupaten Gianyar masih lebih tinggi. Hal ini disebabkan, kejadian BBLR masih cendrung tinggi (Dinkes Kabupaten Gianyar, 2017). Sementara prevalensi kejadian lingkar kepala < 33 cm saat lahir di Provinsi Bali tahun 2018 mencapai 36,8 %. Hal tersebut menandakan sebanyak 36,8% perkembangan otak bayi pada saat janin belum maksimal, yang akan berpengaruh terhadap fungsi kemampuan kognitif. (Kemenkes RI, 2018) Asupan Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA ) yang cukup pada masa kehamilan lingkar kepala bayi bertambah 0,20 cm . Lingkaran kepala mencerminkan volume intrakranial termasuk pertumbuhan otak. Apabila otak tidak tumbuh dengan normal, kepala akan kecil atau sebaliknya, bila kepala tidak tumbuh otak akan mengikuti (Mila,dkk 2015). Sementara, konsumsi ikan pada masyarakat di daerah pesisir juga memiliki hubungan yang positif dengan kejadian BBLR dan lingkar kepala bayi baru lahir (Rendra,dkk, 2017). Dari data tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan asupan 2 Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA ) dengan status gizi dan lingkar kepala bayi baru lahir. B. Rumusan Masalah Apakah ada hubungan antara konsumsi Polyunsaturated fatty acid (PUFA) dengan status gizi dengan lingkar kepala bayi baru lahir di Klinik Bersalin Yayasan Bumi Sehat. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan konsumsi Polyunsaturated fatty acid (PUFA) dengan status gizi dan lingkar kepala bayi baru lahir di Klinik Bersalin Yayasan Bumi Sehat 2. Tujuan Khusus a. Menilai tingkat konsumsi Polyunsaturated fatty acid (PUFA) pada pasien postpartum di Klinik Bersalin Yayasan Bumi Sehat. b. Mengukur status gizi bayi baru lahir di Klinik Bersalin Yayasan Bumi Sehat. c. Mengukur lingkar kepala bayi baru lahir di Klinik Bersalin Yayasan Bumi Sehat. d. Menganalisis hubungan konsumsi Polyunsaturated fatty acid (PUFA) dengan status gizi dan lingkar kepala bayi baru lahir di Klinik Bersalin Yayasan Bumi Sehat. 3 D. Manfaat 1. Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sarana untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan yang bersifat ilmiah tentang hubungan konsumsi polyunsaturated fatty acid (PUFA) dengan status gizi dan lingkar kepala bayi baru lahir. 2. Praktis Dapat menerapakan ilmu kepada pasien dan masyarakat dalam pemilihan bahan makanan pada menu ibu hamil . Sehingga, ibu hamil dapat memilih bahan makanan yang mengandung Polyunsaturated fatty acid (PUFA) pertumbuhan dan perkembangan otak janin yang optimal. 4 untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Bayi Baru Lahir 1. Definisi Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang berusia 0 - 28 hari (Kementerian Kesehatan RI, 2010). Sedangkan, status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu,atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu. (Supariasa,dkk ,2014) 2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Status Gizi a) Faktor Internal 1) Genetik Pada masa fertilisasi merupakan fase penentuan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Hal pembelahan,derajat ini ditandai sensitivitas dengan jaringan intensitas terhadap dan kecepatan rangsangan,umur pubertas,dan berhentinya pertumbuhan tulang. b) Faktor Eksternal 1) Gizi ibu pada saat hamil Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan. Apabila seorang ibu mengalami kekurangan energy kronis (KEK) maka, akan beresiko melahirkan anak yang BBLR. Sedangkan kekurangan zat gizi mikro dapat menyebabkan kecacatan hingga abortus pada kehamilan. 5 2) Mekanis Kelainan bawaan pada bayi dapat disebabkan oleh trauma dan cairan ketuban yang kurang. Demikian, pula posisi janin yang tidak normal dapat menyebabkan berbagai kelainan pada bayi yang dilahirkan dan dapat menyebabkan terlambatnya pertumbuhan. 3) Toksin/zat kimia Zat – zat kimia berupa obat – obatan penyakit, maupun obat – obatan terlarang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi. Konsumsi alcohol dan perokok berat dapat menyebabkan BBLR. 4) Endokrin Jenis hormon yang berperan saat masa kehamilan untuk pertumbuhan janin adalah somatotropin,hormone plasenta,hormone tiroid,insulin, dan peptide – peptide lain dengan aktivitas mirip insulin. 5) Radiasi Pengaruh radiasi pada bayi sebelum berumur 18 minggu dapat mengakibatkan kematian,kerusakan otak,mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya 6) Infeksi Cacat bawaan dapat diakibatkan karena terinfeksi suatu penyakit menular intrauterine yang menyebabkan seorang bayi terinfeksi penyakit menular. Penyakit menular yang dapat HIV,varisela,hepatitis,dan influenza 6 menginfeksi bayi antara lain 7) Stress Stress yang dialami oleh seorang ibu selama masa kehamilan dapat mempengaruhi pertumbuhan janin termasuk menghambat dan kegagalan pertumbuhan serta lamanya gestation yang akan memicu kelahiran prematur serta berat bayi lahir rendah (BBLR). Peningkatan darah arteri serta penurunan aliran darah pada rahim dapat mempengaruhi plasenta sehingga asupan untuk janin akan berkurang hal ini juga menyebabkan terhambatnya pertumbuhan janin yang akan menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. (Yurike,2015) 8) Anoksia Embrio Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat,dapat menyebabkan berat badan lahir rendah. 3. Penilaian Status Gizi Penilaian status gizi adalah proses pemeriksaan keadaan gizi seseorang dengan cara mengumpulkan data penting,baik yang bersifat objektif maupun subyektif,untuk kemudian dibandingkan dengan baku yang telah tersedia. Penilaian status gizi dapat dibagi menjadi dua yaitu penilaian status gizi secara langsung dan penilaian status gizi secara tidak langsung. Penilaian gizi secara langsung terdiri dari pemeriksaan antropometri,klinis,biokimia,dan biofisik. Sedangkan, penilaian status gizi secara tidak langsung terdiri dari survey konsumsi makanan,statistik vital,dan faktor ekologi. Mengukur status gizi bayi secara cepat secara umum digunakan penilaian status gizi secara langsung dengan antropometri. 7 a) Penilaian status gizi secara langsung 1) Antropometri Antropometri berasal dari kata anthopos dan metros. Antrophos artinya tubuh dan metros artinya ukuran. Jadi, antropometri adalah berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain : berat badan,tinggi badan,lingkar lengan atas,dan tebal lemak bawah kulit. Berat badan merupakan ukuran antropometri terpenting dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir (neonates). Berat badan digunakan untuk mendiagnosis bayi normal atau BBLR. Dikatakan BBLR apabila berat badan bayi lahir di bawah 2500 gram atau di bawah 2,5 kg. Pada masa bayi – balita, berat badan dapat digunakan untuk melihat laju pertumbuhan (Supariasa,dkk, 2014) 8 fisik dan status gizi. Tabel 1 Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan BB/PB Kategori Indeks Status Gizi Ambang Batas (Z-score) Berat Badan Menurut Panjang Sangat <-3 SD Badan Kurus (BB/PB) Kurus -3 s/d <-2 SD Anak Umur 0-24 bulan Normal -2 s/d 2 SD Gemuk >2 SD Sumber: Kemenkes RI. (2011). B. Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir 1. Definisi Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang berusia 0 - 28 hari (Kementerian Kesehatan RI, 2010). Lingkar kepala bayi baru lahir adalah pengukuran lingkar kepala pada bayi yang berusia 0 – 28 hari yang digunakan sebagai pengganti pengukuran ukuran dan pertumbuhan otak. Pengukuran lingkar kepala merupakan prediktor terbaik dalam melihat perkembangan syaraf anak dan dalam menyediakan tampilan dinamis dari pertumbuhan global otak dan struktur internal,sehingga harus dipantau dalam pranatal awal dan tahap postnatal. Pada bayi baru lahir ukuran lingkar kepala normal adalah 34 –35cm, akan bertambah 2 cm setiap bulan pada usia 0-3 bulan. Pada usia 4-6 bulan 9 akan bertambah 1 cm per bulan, dan pada usia 6-12 bulan pertambahan 0,5 cm per bulan. Sampai usia 5 tahun biasanya sekitar 50 cm.Usia 5-12 tahun hanya naik sampai 52-53 cm dan setelah usia 12 tahun akan menetap. Pertumbuhan otak yang tercepat terjadi pada trimester ketiga kehamilan sampai 5 – 6 bulan pertama setelah lahir. Pada masa ini, terjadi pembelahan sel-sel otak yang pesat. Setelah itu pembelahan melambat dan terjadi pembesaran sel otak saja, sehingga pada waktu lahir berat otak bayi sudah seperempat otak dewasa, tetapi jumlah selnya sudah mencapai 2/3 jumlah sel otak orang dewasa (Mila,dkk, 2015). Klasifikasi pertumbuhan lingkar kepala bayi normal adalah : Tabel 2 Klasifikasi Lingkar Kepala Bayi Kategori Indeks Status Gizi Lingkar Kepala Bayi Ambang Batas (Z-score) Mikrosefali <-2 SD Normal -2 s/d 2 SD Makrosefali >-2 SD Sumber: (Nellhaus,1965) 2. Faktor Penyebab Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan lingkar kepala meliputi faktor intrinsik dan ekstrinsik. 10 a. Faktor Intrinsik 1) Genetik Teori klasik dikaitkan dengan pengendalian pertumbuhan tengkorakyang sebagian besar dikontrol oleh faktor genetik intrinsik.Dalam pandangan Sicher, semua elemen yang membentuk tulang (kartilago, sutura, dan periosteum), pertumbuhannya berasal darigen. Misalnya, sutura yang menghubungkan kompleks maksila dan kranium, dua-duanya dapat mengatur pertumbuhan bagian tengah wajah (midface) ke bawah dengan proliferasi seluler dan juga menentukan tingkat aktivitas ini melalui komposisi genetiknya.Gen menentukan karakteristik herediter. Analisis data dari suatu populasi berkaitan morfologi kraniofasial menunjukkan basis kranium, tulang temporal, wajah atas, dan seluruh kranium merupakan turunandari generasi sebelumnya. 2) Fungsi otot Pertumbuhan komponen tulang sekunder terjadi sebagai respons terhadap pengaruh jaringan lunak yang berdekatan. Kepala memiliki desain untuk melakukan suatu fungsi seperti integrasi neural, respirasi, pencernaan, pendengaran, penglihatan, dan bicara. Setiap fungsi dilakukan oleh sekelompok jaringan lunak, yang didukung dan dilindungi oleh unsur tulang yang berhubungan. Contohnya, hipermasticatory (peningkatan pengunyahan) menyebabkan peninggian bagian cranium atas. 3) Hormon Hormon memiliki peran utama dan mengatur pertumbuhan semua jaringan.Meskipun hormon dihasilkan dalam struktur yang berbeda, namun dapat 11 mencapai tempat terjadinya proses pertumbuhan melalui sistem peredaran darah.Hormon yang mempengaruhi perkembangan kraniofasial termasuk hormon paratiroid, hormon tiroid, dan androgen. b. Faktor ekstrinsik 1) Lingkungan Sanitasi lingkungan yang buruk akan menyebabkan seorang ibu atau bayi mudah terkena zat – zat berbahaya seperti paparan logam berat,pestisida,dan obat – obat tertentu yang dapat menginfeksi. Infeksi dari lingkungan, dapat mempengaruhi penyerapan zat – zat gizi menjadi terganggu. Sehingga, pertumbuhan cranial dan perkembangan otak janin menjadi tidak optimal. (Supariasa,dkk,2016). 2) Nutrisi Pada periode tumbuh tumbuh kembang otak, kebutuhan Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) meningkat pada membran sel saraf. Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) berperan penting dalam proses tumbuh kembang otak, terutama pada saat otak tumbuh dengan cepat, yaitu pada trimester ketiga kehamilan hingga usia 2-3 tahun. 3) Penyakit Beberapa penyakit seperti rubela mampu menginfeksi janin yang mengakibatkan kelainan atau cacat bawaan pada bayi salah satunya adalah mikrosefali (otak bayi tidak berkembang sesuai usia). Sehingga, untuk masa prenatal ibu perlu mendapatkan vaksin rubela dan beberapa vaksin wajib untuk bayi pada masa postnatal agar tidak terjadi kejadian mikrosefali pada bayi 12 3. Cara Pengukuran Adapun cara pengukuran lingkar kepala bayi baru lahir adalah 1) Siapkan pita pengukur (meteran) 2) Lingkarkan pita pengukur pada daerah glabella (frontalis) atau supra orbita bagian anterior menuju oksiput pada bagian posterior. Kemudian tentukan hasilnya 3) Cantumkan hasil pengukuran pada kurva lingkar kepala 13 C. Konsumsi Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) 1. Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) a. Definisi Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) PUFA (Polyunsaturated Fatty Acid) merupakan asam lemak tidak jenuh jamak yang mengandung dua atau lebih ikatan rangkap. PUFA merupakan jenis asam lemak esensial, karena tubuh tidak dapat mensintesisnya sedangkan tubuh membutuhkan PUFA (Polyunsaturated Fatty Acid) untuk pertumbuhan dan fungsi normal semua jaringan. Asam lemak esensial rantai panjang tersebut adalah asam linoleat (18 : 2 omega 6) dan asam linolenat (18 : 3 omega 3). Masing – masing mempunyai ikatan rangkap pada karbon ke – 6 dan ke – 3 dari ujung gugus metal. Manusia tidak dapat menambahkan ikatan rangkap pada karbon ke – 6 dan ke – 3 pada asam lemak yang ada di dalam tubuh sehingga tidak dapat mensintesis kedua jenis asam lemak tersebut oleh karena itu, asam linoleat dan asam linolenat merupakan asam lemak esensial. Akan tetapi, manusia dapat menambahkan ikatan rangkap pada gugus karboksil, disamping itu panjang rantai pada ujung gugus karboksil dapat ditambah. Turunan asam lemak yang berasal dari kedua jenis PUFA (Polyunsaturated Fatty Acid) yang penting dalam ilmu gizi adalah asam arikodinat / (20 : 4 omega 6) dari asam linoleat, eikosapentanoat/EPA/(20 : 5 omega 3), dan dokosaheksaenoat/DHA/ (22 : 6 omega 3) dari asam linolenat. Ketiga asam lemak ini bukan merupakan asam lemak esensial karena tubuh dpaat mensintesisnya. PUFA (Polyunsaturated Fatty Acid) merupakan prekursor sekelompok senyawa eikosanoid karena diperoleh dari asam lemak 20 – karbon yang mirip 14 hormon, yaitu prostaglandin, prostasiklin, tromboksan, dan leukotrien. Senyawa – senyawa ini mengatur tekanan darah, denyut jantung, fungsi kekebalan, rangsangan sistem saraf,kontraksi otot,serta penyembuhan luka. (Sunita,2009) b. Bagian Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) a) Omega 3 1) Pengertian Asam lemak esensial poli tak jenuh ganda (PUFA), yakni asam eikosapentanoat (EPA,C20:5 n – 3) dan asam dokosaheksanoat (DHA,C22:6 n-3) berasal dari asam lemak tak jenuh ganda / PUFA (Polyunsaturated Fatty Acid), yaitu asam alfa – linolenat ( ALA) dan diklasifikasikan sebagai asam lemak omega – 3 (n-3). Tata nama asam lemak omega – 3 mengindikasikan bahwa ikatan rangkap karbon – karbon yang pertama terjadi pada atom karbon ketiga dari ujung metil molekul. Meskipun asupan asam lemak jenuh, asam lemak trans, dan asam arakidonat berkaitan dengan perkembangan penyakit kronis, EPA dan DHA memiliki potensi terapeutik yang tinggi dalam pencegahan dan pengobatan berbagai kondisi inflamasi dan degeneratif. (Grober,2009) 2) Fungsi (a) Fungsi otak/ mata (DHA) : Perkembangan otak dan sel saraf,membran. (b) Metabolisme eikosanoid (EPA, DHA : Penggantian kompetitif asam arakidonat) : sintesis anti inflamatori, anti trombogenik, anti kemataktik, prostanoid vasodilatori,dan leukotrien. (c) Reologi darah : Penurunan konsentrasi fibrinogen, penurunan agregasi platelet. 15 (d) Endothelium vaskular : Peningkatan relaksasi vascular yang diperantai oleh nitrit oksida. (e) Hemodinamika/tekanan darah : Penurunan tekanan darah (diastolik/sistolik), peningkatan perfusi ginjal,peningkatan mikrosirkulasi,peningkatan reologi darah, penurunan viskositas darah. (f) Efek neuropsikologis dalam gangguan neurotransmiter 3) Kebutuhan Asupan Konsumsi memadai yang berasal dari asam lemak omega – 3 saat kehamilan adalah 1,5 – 4 gr / hari. (Grober,2009) 4) Sumber Makanan Kandungan asam lemak omega – 3 yang tinggi terdapat di ikan air laut, namun beberapa penelitian menyatakan ikan di perariran air tawar juga memiliki kandungan lemak omega – 3 yang tinggi. Berikut ini sumber bahan makanan yang tinggi omega – 3 yaitu minyak ikan seperti ikan haring (1700 mg/100gr), ikan sarden (1400 mg/100gr),ikan salmon (1600 mg/100 gr). (Grober,2009). Ikan tongkol mengandung DHA sebesar 23,47% dan EPA sebesar 6,03% kembung mengandung DHA 20,57% dan EPA 4,95%; kakap mengandung DHA 20,57% dan EPA 4,5%; selar mengandung DHA 21,56% dan EPA 7,3%; tembang mengandung DHA 15,69% dan EPA 4,33%; kakap merah mengandung 17,05% dan EPA tidak teridentifikasi; bawal mengandung DHA 7,04% dan EPA 2,13%.(Sukarsa 2004). 16 b) Omega 6 1) Pengertian Omega 6 adalah asam lemak tidak jenuh ganda yang memiliki ikatan ganda pertarnanya pada posisi ke-6. Sifat fisis dan sifat kimia,metabolisrne , pencernaan dan absorbs serta sekresi sama dengan lemak. Omega 6 termasuk salah satu asam lemak esensial. Asam lemak esensial sebenarnya terdiri dari asam linoleat (AL)/ linoleic acid (LA),asam linolenat(ALN) linolenic acid (ALA) serta asam arachidonic/arachidonic acid (AA), asam lemak ini tidak bisa dibuat oleh tubuh baik dari asam lemak lain maupun dari karbohidrat ataupun asam amino. LA oleh enzim delta-6-desaturase dirubah menjadi GLA (gamma-linolenic acid) dan DGLA (dihomogamma-linolenic acid),kemudian oleh enzim delta 5- desaturase dirubah menjadi AA (aracidonicAcid) dan adrenic acid. Asam lemak jarang terdapat bebas dalam alam, akan tetapi banyak terdapat dalam bentuk ikatan ester atau amida dalam berbagai lipida.Asam lemak merupakan asam organik yang terdiri atas rantai hidrokarbon lurus yang pada ujung mempunyai gugus karboksil (COOH) dan pada ujung lain gugus metil (CH3). Asam lemak alami biasanya mempunyai rantai dengan jumlah atom karbon genap, yang berkisar antara empat hingga dua puluh dua karbon.Lemak merupakan simpanan energi paling utama di dalam tubuh, dan di dalam hewan di samping itu merupakan sumber zat gizi esensial.Asam lemak yang diperoleh dari hidrolisis lipida biasanya mengandung campuran asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Lipida hewani terutama mengandung asam lemak jenuh rantai pajang, yaitu asam palmitat (Cl6) dan asam stearat (Clg). Asam lemak yang terdiri 17 atas sepuluh karbon atau kurangjarang terdapat didalam lipida hewani, kecuali lemak susu yang mengandung cukup banyak asam lemak dengan rantai pendek. (Fivi,2012) 2) Fungsi Sering kali peran omega-3 bekerja sinergis dan didukung oleh keberadaan omega-6. Beberapa manfaat omega-3 didukung dan bahkan hanya bisa muncul oleh keberadaan omega-6. Peran omega-6 menjadi penting karena sifatnya yang mendukung fungsi omega-3. Namun, fungsi omega-6 tidak semata-mata sebagai penyokong omega-3. Omega6juga memiliki kelebihan tersendiri,yang tak kalah pentingnya dari omega-3. Omega 6 mempunyai beberapa keuntungan yaitu mengkonsumsi omega 6 sama dengan lemak tak jenuh tunggal (omega9) yaitu membantu melawan penyakit jantung dan depresi. (Fivi ,2012) 3) Kebutuhan Asupan Walaupun Omega-6 baik untuk kesehatan tetapi banyak orang mengkonsumsi Omega-6 terlalu banyak daripada Omega-3 dapat menjurus ke penyakit degeneratif kronis di kemudian hari seperti meningkatkan resiko penyakit. Bila kebutuhan akan asam linolenat terpenuhi maka kebutuhan akan asam linoleat juga akan terpenuhi, karena kedua macam asam lemak ini terdapat dalam bahan makanan yang sama. (Sunita,2009) 18 4) Sumber Makanan Sumber makanan asam lemak Omega 6 yang terdapat pada daging, unggas, telur,alpukat, sereal, gandum, margarine, minyak nabati, minyak biji rami,minyak kedelai,minyak biji kapas, minyak bunga matahari. minyak jagung, minyak biji labu, biji bunga matahari,biji kenari,kacang mete,kacang kedelai, dan kacang-kacangan lainnya. (Fivi,2012) 2. Konsumsi a. Definisi Konsumsi adalah susunan jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu. Konsumsi pangan merupakan gambaran mengenai jumlah bahan makanan yang dikonsumsi seseorang sehari-hari dan merupakan ciri khas pada suatu kelompok masyarakat tertentu (Baliwti, dkk 2004 dalam Anjastai, 2009). Umumnya konsumsi makanan di pelajari untuk di hubungkan dengan keadaan gizi masyarakat suatu wilayah atau individu. Informasi ini dapat digunakan untuk perencanaan pendidikan gizi khususnya untuk menyusun menu atau intervensi untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM), mulai dari keadaan kesehatan dan gizi serta produktivitasnya. Mengetahui konsumsi makanan suatu individu merupakan salah satu cara untuk menduga keadaan gizi individu bersangkutan (Clara & Supariasa, 2014). b. Metode Penilaian Konsumsi Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) 1.) Definisi Metode frekuensi makan (Food Frequency) Metode frekuensi makanan adalah untuk memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu 19 dengan menggunakan formulir semi quantitative food frequency quisionare (SQ – FFQ) 2.) Tahapan membuat semi quantitative food frequency quisionare (SQ – FFQ) a) Menemukan daftar bahan makanan dalam tabel daftar komposisi bahan makanan (DKBM) atau melalui program software Nutri Survey (NS) untuk item bahan makanan yang spesifik mengandung zat gizi tertentu (zat gizi yang ingin diketahui) per 100 gr bahan makanan b) Pilih semua daftar bahan makanan yang banyak dan tinggi kandungan zat gizi tersebut c) Melakukan satu kali survey pendahuluan dengan melakukan survey/recall 24 jam dalam komunitas tertentu untuk mengidentifikasi sumber bahan makanan yang tersedia dan yang umum dikonsumsi sesuai dengan lokasi penelitian dalam kaitannya dengan sumber bahan makanan yang kaya akan sumber zat gizi tertentu d) Menggunakan daftar DKBM atau NS sebagai dasar/pedoman survey. Makanan yang tidak pernah atau tidak biasa dikonsumsi (kurang dari 10% dari subjek) dikeluarkan dari daftar. e) Bahan makanan yang tersisa setelah langkah di atas, adalah yang sebagai daftar bahan makanan yang akan final digunakan dalam form SQ-FFQ f) Beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam menentukan bahan makanan yang akan dimasukkan dalam form SQ-FFQ adalah : 20 (1) Bahan makanan mengandung zat gizi spesifik atau terdapat komponen makanan yang memodifikasi penyerapan dari zat gizi spesifik tersebut (zat gizi tertentu dan inhibitornya) (2) Mengandung zat gizi spesifik sangat tinggi dan menjadi bagian dari makanan khas penduduk atau mengandung tingkat yang cukup tinggi zat gizi tertentu tetapi umumnya dimakan atau jarang dimakan tetapi mengandung tingkat zat gizi yang sangat tinggi 3.) Prosedur penggunaan semi quantitative food frequency quisionare (SQ – FFQ) (1) Subyek diwawancarai mengenai frekuensi mengkonsumsi jenis makanan sumber zat gizi yang ingin diketahui, apakah harian, mingguan, bulanan atau tahunan. (2) Subyek diwawancarai mengenai ukuran rumah tangga dan porsinya. Untuk memudahkan subyek menjawab, pewawancara menggunakan alat bantu photo ukuran bahan makanan. (3) Mengestimasi ukuran porsi yang dikonsumsi subyek ke dalam ukuran berat (gram). (4) Mengkonversi semua frekuensi daftar bahan makanan untuk perhari. (5) Mengalikan frekuensi perhari dengan ukuran porsi (gram) untuk mendapatkan berat yang dikonsumsi dalam gram/hari (6) Hitung semua daftar bahan makanan yang dikonsumsi subyek penelitian sesuai dengan yang terisi di dalam form. 21 (7) Setelah semua bahan makanan diketahui berat yang dikonsumsi dalam gram/hari, maka semua berat item dijumlahkan sehingga diperoleh total asupan zat gizi dari subyek. (8) Cek dan teliti kembali untuk memastikan semua item bahan makanan telah dihitung dan hasil penjumlahan berat (gr) bahan makanan tidak terjadi kesalahan . 4.) Kelebihan semi quantitative food frequency quisionare (SQ – FFQ) Beberapa kelebihan dalam penggunaan SQ-FFQ ini adalah bahwa SQ-FFQ (1) Merupakan metode pengumpulan data yang dikhususkan untuk mengetahui asupan mikro nutrient secara restrospektif, dimana dapat diketahui kisaran asupan zat gizi mikro pada beberapa waktu sebelumnya (misal 1 bulan,3 bulan, 6 bulan bahkan 1 tahun sebelumnya). (2) SQ-FFQ tidak hanya mengetahui kebiasaan atau pola makan responden namun juga dapat diketahui jumlah asupan zat gizi tersebut secara detail. (Fahmida & Dillon, 2007) 22 D. Hubungan Konsumsi Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) dengan Status Gizi dan Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir Proses metabolisme Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) pada neuron sudah dimulai sejak masa perkembangan otak. EPA,AHA,AA, dan DHA pada sel neuron dari plasma darah yang bersumber dari makanan atau proses biosintesis di hati dan sintesis lokal di otak. Diantara sel saraf terdiri dari sel neuron, astrosit, mikroglia dan aligomikroglia yang mampu mensintesis DHA dari Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) adalah astrosit. Sel neuron sebagai target Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) tidak dapat melakukan sintesis oleh karena tidak adanya enzim desaturase. Kandungan Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) dapat mempengaruhi hormon prostaglandin yang terlibat dalam proses persalinan sehingga memperpanjang durasi kehamilan dan juga dengan cara menurunkan viskositas darah sehingga aliran darah dan zat gizi ke plasenta terpenuhi dengan baik, dengan demikian pertumbuhan janin dapat meningkat. Pada trimester tiga kehamilan kebutuhan janin akan Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) meningkat karena terjadi pertumbuhan otak yang sangat cepat. Untuk mencukupi kebutuhan itu janin sepenuhnya tergantung pada ibu melalui tranfer placenta. Konsentrasi Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) pada bayi baru lahir mempunyai korelasi dengan status Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) ibu, sehingga dengan berlanjutnya kehamilan status Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) pada ibu hamil semakin berkurang, sedangkan semakin berat bayi kadar Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) yang dibutuhkan janin semakin besar. Pada 23 periode tumbuh kembang otak kandungan Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) meningkat pada membran sel saraf. Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) berperan penting dalam proses tumbuh kembang otak terutama pada saat otak tumbuh dengan cepat yaitu trimester ketiga kehamilan. Hal ini tercermin dengan mengukur lingkaran kepala bayi baru lahir. 24 BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Konsumsi Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) Hormon Status Gizi Bayi Baru Lahir Genetik Kesehatan Janin Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir Lingkungan Penyakit Gambar 1 Hubungan konsumsi PUFA dan tingkat lingkar kepala bayi baru lahir 25 Keterangan = diteliti = tidak diteliti Penjelasan Status gizi dan lingkar kepala bayi baru lahir dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Kandungan Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) dapat mempengaruhi hormon prostaglandin yang terlibat dalam proses persalinan sehingga memperpanjang durasi kehamilan dan juga dengan cara menurunkan viskositas darah sehingga aliran darah dan zat gizi ke plasenta terpenuhi dengan baik, dengan demikian pertumbuhan janin dapat meningkat. Pada periode tumbuh tumbuh kembang otak, kebutuhan Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) meningkat pada membran sel saraf. Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) berperan penting dalam proses tumbuh kembang otak, terutama pada saat otak tumbuh dengan cepat, yaitu pada trimester ketiga kehamilan hingga usia 2-3 tahun.Lingkaran kepala mencerminkan volume intrakranial termasuk pertumbuhan otak. Apabila otak tidak tumbuh dengan normal, kepala akan kecil atau sebaliknya, bila kepala tidak tumbuh otak akan mengikuti (Mila,Joserizal,dan Ulvi, 2015). 26 B. Variabel dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel a. Variabel dependen : Lingkar kepala bayi baru lahir dan status gizi bayi baru lahir. b. Variabel independen : Konsumsi PUFA (Polyunsaturated Fatty Acid) 2. Definisi Operasional Variabel Tabel 3 Definisi operasional variabel VARIABEL DEFINISI ALAT CARA HASIL UKUR PENGUKURAN UKUR Konsumsi Jumlah PUFA Formulir Metode wawancara Sesuai PUFA (Polyunsaturated SQ – FFQ dengan kebutuhan jika (Polyunsatur Fatty Acid) yang menggunakan ≥ 1,5 gr/hari ated Fatty dikonsumsi dari formulir SQ – FFQ Tidak Acid) makanan atau kebutuhan jika minuman dalam <1,5 suatu waktu (Grober,2009) untuk memenuhi . kebutuhan zat gizi (Clara & Supariasa ,2014). 27 SKALA Ordinal sesuai gr/hari Status gizi Ekspresi dari Timbangan Metode <-3SD : bayi digital pengukuran Sangat Kurus keseimbangan dengan antropometri -3 s/d <-2SD : bayi berusia 0 – ketelitian dengan Kurus 28 hari dalam 0,1 kg perbandingan berat -2 s/d 2 SD : bentuk variabel badan menurut Normal tertentu panjang badan >2SD : bayi baru lahir keadaan (Supariasa,dkk, Ordinal Gemuk 2014) Lingkar kepala baru lahir Lingkar kepala Pita Ukur Metode < -2 SD : bayi bayi baru lahir Lingkar pengukuran Mikrosefali adalah Kepala antropometri untuk -2SD sampai pengukuran lingkar kepala bayi 2SD : Normal lingkar kepala baru lahir > 2SD : pada bayi yang dibandingkan Makrosefali berusia 0 – 28 dengan grafik hari yang Nellhaus digunakan sebagai pengganti ukuran dan pertumbuhan otak. 28 Ordinal C. Hipotesis Ada hubungan konsumsi PUFA (Polyunsaturated Fatty Acid) dengan status gizi dan lingkar kepala bayi baru lahir di Klinik Bersalin Yayasan Bumi Sehat. 29 BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan rancangan cross - sectional dimana, variabel bebas dan terikat diambil dalam satu waktu serta tidak dilakukan penelitian lanjutan. Peneliti melakukan observasi atau pengukuran konsumsi polyunsaturated fatty acid (PUFA),status gizi,dan lingkar kepala bayi baru lahir pada waktu yang bersamaan, untuk melihat hubungan konsumsi polyunsaturated fatty acid (PUFA) dengan status gizi dan lingkar kepala bayi baru lahir ,serta tidak dilakukan penelitian lanjutan. (Sudigdo & Sofyan, 2014) B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian ini akan dilakukan di Klinik Bersalin Yayasan Bumi Sehat yang beralamat di Jalan Nyuh Bulan,Banjar Nyuh Kuning ,Mas,Ubud,Gianyar, Bali dipilih sebagai tempat penelitian karena pertimbangan berikut : a. Tersedianya sampel sesuai kriteria penelitian b. Merupakan daerah wisata c. Belum pernah dilakukan penelitian sejenis 30 2. Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari sampai April tahun 2020. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi penelitian Seluruh ibu postpartum yang dirawat inap di Klinik Bersalin Yayasan Bumi Sehat. 2. Sampel penelitian a. Kriteria Sampel 1) Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subyek mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : a) Tercatat sebagai pasien di Klinik Bersalin Yayasan Bumi Sehat b) Bersedia menjadi sample c) Pasien postpartum d) Pasien kooperatif menjawab pertanyaan 2) Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi adalah kriteria dimana subyek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat dalam sample penelitian. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : a) Pasien perlu perawatan intensif 31 b. Besaran Sample Pada penelitian ini, peneliti menggunakan rumus slovin dalam pengambilan sampel dengan tingkat kesalahan 10% sebagai berikut: n= n= 𝑁 1+𝑁(𝑒)2 50 1+50(0,1)2 Keterangan = 33,3 : n = Sampel N =Populasi e = Perkiraan tingkat kesalahan Berdasarkan rumus slovin tersebut dengan tingkat kesalahan 10 % maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 33,3 sampel, namun karena subjek bilangan pecahan maka dibulatkan menjadi 33 sampel. Untuk menghindari drop out sampel ditambahkan 10% sehingga menjadi 36,3 yang dijumlahkan menjadi 37 sample. (Sugiyono,2015) c. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling adalah teknik pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Consecutive Sampling adalah semua subyek yang datang berurutan dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah 32 subyek yang diperlukan terpenuhi. (Sagung Seto,2014). Dalam penelitian ini semua subyek yang datang secara berurutan digunakan sebagai sample selama kurun waktu 3 bulan. D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis data yang dikumpulkan a. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dan dikumpulkan oleh peneliti dari sampel yaitu ,identitas sampel,data pola konsumsi polyunsaturated fatty acid (PUFA). b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti dari dokumen yang ada di Klinik Bersalin Yayasan Bumi Sehat, terkait dengan status gizi bayi baru lahir. 2. Teknik Pengumpulan Data a. Data primer 1) Identitas Sample Data identitas sampel yang dikumpulkan dengan metode wawacara langsung kepada sampel dengan menggunakan kuisioner meliputi: nama, tanggal wawancara, umur ibu, alamat, kelahiran anak ke berapa. 33 2) Konsumsi Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) Data pola konsumsi dikumpulkan dengan menggunakan formulir SQ-FFQ 1 bulan terakhir sebanyak satu kali dengan metode wawancara. Pengumpulan data ini, dibantu oleh 2 orang mahasiswa jurusan gizi yang telah mendapat penjelasan untuk mengumpulkan data pola konsumsi menggunakan formulir SQ – FFQ 1 bulan. b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti dari dokumen yang ada di Klinik Bersalin Yayasan Bumi Sehat , terkait dengan status gizi bayi baru lahir meliputi berat badan,panjang badan, dan lingkar kepala bayi baru lahir. 3. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan adalah : a) Formulir identitas sampel untuk mendapatkan identitas sampel b) Grafik lingkar kepala Nellhaus. c) Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak SK Menkes No. 1995/MENKES/SK/XII/2010 d) Formulir SQ – FFQ . 34 E. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan data Data yang telah terkumpul kemudian akan dilakukan pengolahan data. Pengolahan data tersebut sebagai berikut : a. Data identitas sampel yang meliputi nama, tanggal wawancara, usia ibu, alamat, kelahiran anak ke berapa diolah secara deskriptif. b. Data pola konsumsi PUFA diperoleh melalui wawancara menggunakan formulir SQ - FFQ. Jumlah zat gizi dalam gram diolah menggunakan Nutri2008, dan frekuensi makan yang dikategorikan sebagai berikut : Asupan lemak esensial (PUFA) (Uwe Grober,2012) a) Sesuai kebutuhan jika ≥ 1,5 g/hari b) Tidak sesuai kebutuhan jika < 1,5 gr/hari c. Data status gizi bayi baru lahir meliputi berat badan dan panjang badan bayi baru lahir yang diperoleh dari dokumen Klinik Bersalin Yayasan Bumi Sehat. Hasil kemudian diolah menggunakan Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak SK Menkes No. 1995/MENKES/SK/XII/2010 dengan membandingan berat badan menurut panjang badan yang didapat dari hasil ZScore kemudian dikategorikan sebagai berikut : a) <-3SD : Sangat Kurus b) -3 SD s/d <-2SD : Kurus c) -2 SD s/d 2 SD : Normal d) >2SD : Gemuk 35 d. Data lingkar kepala bayi baru lahir yang diperoleh dari dokumen Klinik Bersalin Yayasan Bumi Sehat. Hasil kemudian diolah menggunakan grafik lingkar kepala Nellhaus dan dikategorikan dengan standar sebagai berikut : a) < - 2SD : Mikrosefali b) – 2 SD sampai 2 SD : Normal c) > 2SD : Makrosefali (Nellhaus,1968) 2. Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dan diinterpretasikan yang dinyatakan dalam bilangan presentasi sebagai langkah awal dan keseluruhan analisis (Notoatmodjo,2010). Analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan uji statistik yaitu pengujian hipotesis dengan menggunakan bantuan software komputer : a. Analisis Univariat Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik/gambaran umum mengenai tingkat konsumsi polyunsaturated fatty acid (PUFA) dengan lingkar kepala bayi baru lahir . Analisis univariat dalam penelitian ini akan menghasilkan frekuensi dan presentase dari variabel terikat lingkar kepala bayi baru lahir dan variabel bebas konsumsi PUFA (Polyunsaturated Fatty Acid). 36 b. Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk melihat kemungkinan adanya hubungan konsumsi PUFA (Polyunsaturated Fatty Acid) terhadap lingkar kepala bayi baru lahir karena semua data merupakan skala ordinal maka digunakan analisis Chi - Square, dengan rumus : 𝑥2 = [ ∑(𝑓0− 𝑓𝑒 )2 𝑓0 ] Keterangan : 𝑥 2 : Nilai Chi kuadrat 𝑓𝑜 : Frekuensi yang diharapkan 𝑓𝑒 : Frekuensi yang diperoleh/diamati F. Etika Penelitian 1. Mengurus ijin di Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Bali 2. Mengurus etical clearance dari Komite Etik Politeknik Kesehatan Denpasar 3. Penandatanganan Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP) dan Surat Ketersediaan menjadi responden kepada sampel 4. Mengambil data setelah diizinkan oleh pihak Klinik Bersalin Yayasan Bumi Sehat. 37 DAFTAR PUSTAKA Almatseir,Sunita.2009.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Badan Ketahanan Pangan.2019.Laporan Kinerja Pusat Ketersediaan Kerawanan Pangan Tahun 2018.Kementerian Pertanian : Jakarta dan Baliawati, Y. F., Ali, K., dan Meti, D., 2004, Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penerbit Swadaya Boonie L Beezhold , Carol S Johnston,2012, Restriction of meat, fish, and poultry in omnivores improves mood: A pilot randomized controlled trial, Nutrition Jurnal : 11(1):9 Clara M.Kusharto,Supariasa.2014.Survei Konsumsi Gizi.Yogyajarta : Graha Ilmu Dewi, Vivian Nanny Lia.2010.Asuhan Balita.Jakarta:Salemba Medika Neonatus bayi dan Anak Dita Diana Panti,2015,Pengaruh Pemberian Suplemen DHA Pada Ibu Hamil Terhadap Berat Badan dan Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir,Stomatognatic,12(1) : 35-37 Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar.2016.Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2015.Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar : Gianyar. Fahmida, Umi dan Drupadi HS Dillon. 2007. Handbook Assessment.SEAMEO-TROPMED RCCN UI : Jakarta. Nutritional Fivi M.Diana,2012,Omega 6,Jurnal Kesehatan Masyakarat,7(1):26-31 Grober,Uwe,2009.Micronutrient: Metabolic Tuning-Prevention-Therapy.Germany : Medpharm Scintific Publisher. Hardinsyah dan Supariasa IDM. 2016. Ilmu Gizi Teori & Aplikasi. Jakarta: EGC. Hastuti,I . 2012. Alokasi Pengeluaran Pangan dan Asupan Makan Sebagai Faktor Resiko Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) Pada Calon Pengantin Wanita di Kabupaten Bantul. Yogyakarta: UGM 38 Kementerian Kesehatan Indonesia,2010.Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI Kemenkes RI. (2011). Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1995/MENKES/SK/XII/2010 Tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta: Direktorat Jendral Bina G. Kemenkes RI.2013.Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).Jakarta : Balitbang Kemenkes RI Kementerian Kesehatan Indonesia,2015.Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI Kemenkes RI.2018.Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).Jakarta : Balitbang Kemenkes RI Nellhaus G. Head,1968, Circum Ference From Birth to Eighteen Years Practical Composite International and Interracial Graphs. Pediatrics.1968;41(1):10614. Nurasmi,Agus Purnama S.,Rusmiati,2018,Analisis Kandungan Asam Lemak Omega 3,Omega 6,dan Omega 9 dari ikan lele (Clarisa Sp) Pada Peningkatan Nutrisi Balita,Jurnal Of Borneo Holistic Health,1(1) :96-100 Oktami Dwi Martasari,Annastasia Ediati,2018, Harapan Orangtua Dan Depresi Pada Mahasiswa Program Studi S1 Kedokteran Umum, Jurnal Empati, 7 (3) : 1-8 Sastroasmoro,Sudigdo,dan Sofyan Ismael.2014.Dasar – Dasar Metodologi Penelitian Klinis.Edisi 5.Jakarta : CV.Sagung Seto Supariasa Nyoman,Bachyar Bakri,Ibnu Fajar.2014.Penilaian Status Gizi.Edisi 2.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.EGC Swarjana,Ketut.2015.Metodologi Revisi.Yogyakarta:CV.Andi Offset 39 Penelitian Kesehatan.Edisi LAMPIRAN 40 Lampiran 1 Rencana Kegiatan Penelitian Bulan Kegiatan 2019 2020 Maret April Mei Juni Februari Maret April Mei Juni Juli Pembuatan proposal Seminar awal Pengesahan ijin penelitian Pengumpulan data Pembuatan hasil Pembuatan laporan akhir 41 Lampiran 2 Rencana Pembiayaan No Kegiatan A. Persiapan Penelitian 1 Pengadaan dan pembuatan proposal 2 Penjajagan lokasi 3 Seminar awal B. Pelaksanaan 1 Persiapan penelitian 2 Pelaksanaan penelitian 3 Pengolahan dan analisis data C. Hasil atau Laporan 1 Pengadaan dan pembuatan laporan 2 Seminar akhir TOTAL 42 Besar Biaya (Rp) Rp Rp Rp 150.000.00 10,000.00 200,000.00 Rp Rp Rp 200,000.00 400,000.00 200,000.00 Rp Rp Rp 50,000.00 200,000.00 1,410,000.00 Lampiran 3 PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) SEBAGAI PESERTA PENELITIAN Yang terhormat Ibu, kami meminta kesediannya untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Keikut sertaan dari penelitian ini bersifat sukarela/tidak memaksa. Mohon untuk dibaca penjelasan dibawah dengan seksama dan disilahkan bertanya bila ada yang belum dimengerti. Judul Hubungan Konsumsi Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) dengan Status Gizi dan Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir Peneliti Utama Institusi Peneliti Lain Lokasi Penelitian Pande Ni Luh Shita Mega Cahyani Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Denpasar 2 Mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar Klinik Bersalin Yayasan Bumi Sehat,Desa Nyuh Kuning,Ubud,Gianyar,Bali. Dana Pribadi Sumber pendanaan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) dengan status gizi lingkar kepala bayi baru lahir di Klinik Bersalin Yayasan Bumi Sehat dengan syarat bersedia menjadi sample, pasien postpartum , pasien kooperatif. Peneliti menjamin kerahasiaan semua data peserta penelitian ini dengan menyimpannya dengan baik dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Kepesertaan Ibu pada penelitian ini bersifat sukarela. Ibu dapat menolak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pada penelitian atau menghentikan kepesertaan dari penelitian kapan saja tanpa ada sanksi. Keputusan Ibu untuk berhenti sebagai peserta penelitian tidak akan mempengaruhi mutu dan akses/ kelanjutan pengobatan yang akan diberikan. Jika setuju untuk menjadi peserta peneltian ini, Ibu diminta untuk menandatangani formulir ‘Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent) Sebagai *Peserta Penelitian/ *Wali’ setelah Ibu benar-benar memahami tentang penelitian ini. Ibu akan diberi Salinan persetujuan yang sudah ditanda tangani ini. 43 Bila selama berlangsungnya penelitian terdapat perkembangan baru yang dapat mempengaruhi keputusan Ibu untuk kelanjutan kepesertaan dalam penelitian, peneliti akan menyampaikan hal ini kepada Ibu. Bila ada pertanyaan yang perlu disampaikan kepada peneliti, silakan hubungi peneliti : Pande Ni Luh Shita Mega Cahyani dengan no HP 081936596386 Tanda tangan Ibu dibawah ini menunjukkan bahwa Ibu telah membaca, telah memahami dan telah mendapat kesempatan untuk bertanya kepada peneliti tentang penelitian ini dan menyetujui untuk menjadi peserta *penelitian/Wali. Peserta/ Subyek Penelitian Wali, Tanda Tangan dan Nama Tanda Tangan dan Nama Tanggal : Tanggal : Hubungan dengan peserta/subyek penelitian : Tanda tangan saksi diperlukan pada formulir Consent ini hanya bila Peserta Penelitian memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan, tetapi tidak dapat membaca/ tidak dapat bicara atau buta Wali dari peserta penelitian tidak dapat membaca/ tidak dapat bicara atau buta Komisi Etik secara spesifik mengharuskan tanda tangan saksi pada penelitian ini (misalnya untuk penelitian resiko tinggi dan atau prosedur penelitian invasive) Catatan: Saksi harus merupakan keluarga peserta penelitian, tidak boleh anggota tim penelitian. 44 Saksi: Saya menyatakan bahwa informasi pada formulir penjelasan telah dijelaskan dengan benar dan dimengerti oleh peserta penelitian atau walinya dan persetujuan untuk menjadi peserta penelitian diberikan secara sukarela. ______________________ ________________ Nama dan Tanda Tangan Sanksi Tanggal (Jika tidak diperlukan tanda tangan saksi, bagian tanda tangan saksi ini dibiarkan kosong) * coret yang tidak perlu 45 Lampiran 4 Pernyataan Kesediaan Menjadi Sample Penelitian Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Jenis Kelamin : Umur : Alamat : Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi subjek penelitian dan akan memberi informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan penelitian yang berjudul: “Hubungan Konsumsi Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) Dengan Status Gizi dan Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir” Demikian surat ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa pelaksanaan dari pihak manapun dan saya memahami keikutsertaan saya dalam penelitian ini akan memberi manfaat dan akan terjaga kerahasiaannya. Denpasar,……………………2020 Yang membuat pernyataan, ( . 46 ) Lampiran 5 Form Identitas Sampel, Data Antropometri A. Identitas Sampel Kode Sampel : Nama ibu : Nama bayi : Jenis Kelamin Bayi : Tempat, Tanggal Lahir (ibu) : Tempat, Tanggal Lahir (Bayi) : Umur (ibu) : Umur (bayi) : Anak ke : Alamat (ibu) : B. Data Antropometri Berat Badan Bayi : Kg Panjang Badan Bayi : cm Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir : cm 47 Lampiran 6 Grafik Lingkar Kepala Bayi 48 Lampiran 7 Tabel Pengolahan data Tabel 1 Distribusi Menurut Konsumsi PUFA (Polyunsaturated Fatty Acid) Konsumsi PUFA F % Sesuai kebutuhan ≥ 1,5 gr/hari Tidak sesuai kebutuhan <1,5 gr/hari TOTAL Tabel 2 Distribusi Menurut Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir Tingkat Depresi F Mikrosefali <-2SD Normal -2SD sampai 2SD Makrosefali 2SD TOTAL 49 % Tabel 3 Distribusi Menurut Status Gizi Bayi Baru Lahir Tingkat Depresi F % Sangat Kurus <-3SD Kurus -3SD sampai <-2SD Normal -2SD sampai 2SD Gemuk >2SD TOTAL Tabel 4 Hubungan Konsumsi PUFA (Polyunsaturated Fatty acid) dengan Status Gizi Bayi Baru Lahir Konsumsi PUFA Status Gizi Sesuai kebutuhan ≥1,5 gr/hari Tidak sesuai kebutuhan <1,5 gr/hari TOTAL Sangat Kurus f % 50 Kurus Normal Gemuk f f f % % % Tabel 5 Hubungan Konsumsi PUFA (Polyunsaturated Fatty acid) dengan Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir Konsumsi PUFA Mikrosefali f % Normal f % Lingkar Kepala Sesuai kebutuhan ≥1,5 gr/hari Tidak sesuai kebutuhan <1,5 gr/hari TOTAL 51 Makrosefali f % Lampiran 8 Form SQ-FFQ Nama Sampel : Kode Sampel : Besaran Porsi Frekuensi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Bahan Makanan Nasi (50 gr) Roti (25 gr) Mie Basah (40 gr) Jagung Pipil (20 gr) Kentang (50 gr) Biskuit (20 gr) Ubi ( 50 gr) Bihun (40 gr) Creakers (25 gr) Tepung Beras (25 gr) Tepung Terigu (25 gr) Ukuran Standar T P 13/bln 1x/ mg 3/4 gls 1 Potong 2 sdm 2 sdm 1/2 bj sedang 2 bh besar 1/2 bj sedang 2 sdm 2 bh besar 4 sdm 5 sdm 52 23/mg 46/mg 1x/ha ri 23x/har i 45/hari K S B Konsumsi per Hari Protein Hewani 12 Daging Ayam (25 gr) 13 Daging Sapi ( 20 gr) 14 Daging babi ( 25 gr) 15 Ikan sarden (20 gr) 16 Ikan salmon (20 gr) 17 Ikan tongkol (20 gr) 18 Teri (15 gr) 19 Udang Segar ( 20 gr) 20 Hati Ayam ( 30 gr) 21 Telur Ayam ( 55 gr) 22 Telur Bebek (35 gr) 23 Bakso ( 50 gr) 24 Corned Beef (25 gr) 25 1/2 ptg sedang 1/2 ptg sedang 1/2 ptg sedang 1/2 ptg sedang 1/2 ptg sedang 1/2 ptg sedang 1 sdm 3 ekor sedang 1 buah sedang 1 butir 1/2 butir 3 biji sedang 1 sdm Sosis (25 gr) 1 ptg sedang Tahu (50 gr) Tempe ( 50 gr) Kacang Ijo (20 gr) Kacang Kedelai (15 gr) Kacang Tolo (20 gr) Kacang Merah (10 gr) Kacang Tanah (15 gr) Kecap ( 5 gr) 1/2 biji sedang 1 ptg sedang 2 sdm Protein Nabati 26 27 28 29 30 31 32 33 1 sdm 2 sdm 1 sdm 2 sdm 1 sdt 53 Sayuran 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 Buah 49 50 51 52 53 54 55 56 57 Bayam (20 gr) Kangkung (30 gr) Sawi Hijau (20 gr) Wortel (20 gr) Tomat (15 gr) Buncis (20 gr) Jamur (15 gr) Kacang Panjang ( 20 gr) Kol (10 gr) Labu Siam ( 20 gr) Tauge ( 15 gr) Mentimun ( 20 gr) Labu Kuning ( 20 gr) Brokoli (20 gr) Kembang Kol ( 20 gr) 2 sdm 2 sdm 2 sdm 2 sdm 1/4 ptg 2 sdm 1 1/2 sdm Semangka (50 gr) Pepaya (50 gr) Pisang ( 50 gr) Jeruk Manis ( 50 gr) Apel (50 gr) Melon (50 gr) Salak (35 gr) Alpukat (30 gr) Jambu Biji ( 25 gr) 1/2 ptg sedang 1/2 ptg sedang 1/2 ptg sedang 1/2 ptg sedang 1/4 ptg sedang 1/2 ptg sedang 1 buah sedang 1/4 buah besar 1/2 buah 2 sdm 1 sdm 2 sdm 1 sdm 2 slice 2 sdm 2 sdm 2 sdm 54 sedang 58 59 60 61 62 63 Susu 64 65 66 67 68 69 70 Minyak 71 72 73 74 75 76 77 Sawo ( 50 gr) Rambutan (20 gr) Bengkuang (50 gr) Anggur ( 25 gr) Strawberry ( 30 gr) Mangga ( 50 gr) 1 buah sedang 2 biji 1/2 biji sedang 5 biji 5 biji 1/2 ptg sedang Susu Sapi Cair (150 ml) Tepung Susu Formula (20 gr) Susu Kental Manis (10 gr) Yoghurt Susu Penuh (100 gr) Keju ( 15 gr) Mentega ( 5 gr) Es Krim (25 gr) 1/2 ptg kecil 1 sdm 1 scop Minyak Kelapa ( 5gr) Margarin (5gr) Mentega ( 5 gr) Minyak Ikan (5 gr) Minyak Wijen ( 5gr) Santan (20 gr) Kelapa Parut (10 gr) 1 sdt 1 sdt 1 sdt 1 sdt 1 sdt 1/4 gls 1 sdm 1 gelas 4 sdm 1 sdm 1/2 gelas TOTAL 55 56