BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Flavonoid merupakan sejenis senyawa fenol terbesar yang ada, senyawa ini terdiri dari lebih dari 15 atom karbon yang sebagian besar bisa ditemukan dalam kandungan tumbuhan. Flavonoid juga dikenal sebagai vitamin P dan citrin,serta merupakan pigmen yang diproduksi oleh sejumlah tanaman sebagaio warna pada bunga yang dihasilkan. Bagian tanaman yang bertugas untuk memproduksi flavonoid adalah bagian akar yang dibantu oleh Rhizobia, bakteri tanah yang bertugas untuk menjaga dan memperbaiki kandungan nitrogen dalam tanah. Senyawa flavonoid adalah suatu kelompok fenol yang terbesar yang ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat-zat yang bewarna merah, ungu, dan biru serta sebagai zat warna kuning yang ditemukan di dalam tumbuh tumbuhan. Flavonoid merupakan pigmen tumbuhan dengan warna kuning, kuning jeruk, dan merah serta dapat ditemukan pada buah, sayuran, kacang, biji, batang, bunga, herba, rempah-rempah, serta produk pangan dan obat dari tumbuhan seperti minyak zaitun, the, coklat, anggur merah, dan obat herbal. Tumbuhan yang mengandung flavonoid banyak dipakai dalam pengobatan tradisional. Hal tersebut disebabkan flavonoid mempunyai berbagai macam aktivitas terhadap macam-macam organisme (Lipoeto,2004). Penelitian farmakologi terhadap senyawa flavonoid menunjukkan bahwa beberapa senyawa golongan flavonoid memperlihatkan aktivitas seperti antifungi, diuretik, antihistamin, antihipertensi, insektisida, bakterisida, antivirus dan menghambat kerja enzim (Lipoeto,2004). Antosianin merupakan senyawa yang tergolong kedalam Flavonoid, yang mana dapat memberika zat warna alami dengan tiga atom karbon yang diikat oleh sebuah atom oksigen untuk menghubungkan dua cincin aromatic benzene (C6H6) didalam struktur utamanya. Antosianin mempunyai karakteristik kerangka karbon (C6C3C6) dengan struktur dasar antosianin adalah 2-fenil-benzofirilium dari garam flavilium. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa itu flavonoid? 2. Apa itu Antosianin serta rumus kimianya? 3. Bagaimana cara kerja dari Antosianin 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui apa itu Flavonoid 2. Untuk mengetahui apa itu Antosianin serta cara kerjanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman hijau, kecuali alga. Flavonoid yang lazim ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi (Angiospermae) adalah flavon dan flavonol dengan C- dan O-glikosida, isoflavon C- dan Oglikosida, flavanon C- dan O-glikosida, khalkon dengan C- dan O-glikosida, dan dihidrokhalkon, proantosianidin dan antosianin, auron O-glikosida, dan dihidroflavonol Oglikosida. Golongan flavon, flavonol, flavanon, isoflavon, dan khalkon juga sering ditemukan dalam bentuk aglikonnya Menurut Markham (1988), flovonoid tersusun dari dua cincin aromatis yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga dengan susunan C6C3-C6 . Senyawa flavonoid adalah suatu kelompok fenol yang terbesar yang ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat-zat yang bewarna merah, ungu, dan biru serta sebagai zat warna kuning yang ditemukan di dalam tumbuh tumbuhan. Flavonoid merupakan pigmen tumbuhan dengan warna kuning, kuning jeruk, dan merah serta dapat ditemukan pada buah, sayuran, kacang, biji, batang, bunga, herba, rempah-rempah, serta produk pangan dan obat dari tumbuhan seperti minyak zaitun, the, coklat, anggur merah, dan obat herbal. Antosianin merupakan senyawa yang tergolong kedalam Flavonoid, yang mana dapat memberika zat warna alami dengan tiga atom karbon yang diikat oleh sebuah atom oksigen untuk menghubungkan dua cincin aromatic benzene (C6H6) didalam struktur utamanya. Antosianin mempunyai karakteristik kerangka karbon (C6C3C6) dengan struktur dasar antosianin adalah 2-fenil-benzofirilium dari garam flavilium. Secara kimia, antosianin merupakan turunan suatu struktur aromatic tunggal yaitu sianidin, dm,na semua jenis antosianin memiliki perbedaan yang didasarkan pada ikatan antara gugus R3, dan R5 dengan cincin aromatic antosianin. Antosianin pada tanaman memiliki berbagai peranan penting, yaitu: 1. Menambahdaya tarik serangga dan hewan guna membantu proses penyerbukan dan penyebaran biji yang merupakan dasar kimia pembentukan warna bunga pada golongan tanaman berbiji tertutup (angiospermae); 2. Melindungi tanaman dari berbagai cekaman abiotik dan biotik, seperti: antosianin berkontribusi dalam mengatur pergerakan osmotik zat terlarut serta menyesuaikannya dengan keadaan musim kemarau yang panjang dan embun beku dalam sel epidermis bagian atas permukaan daun; Dalam bidang pangan, antosianin digunakan sebagai zat aditif atau bahan tambahan pangan (BTP) yang ditambahkan ke dalam bahan makanan dan minuman. Sebagai BTP, antosianin bertindak sebagai pewarna makanan dan minuman alami seperti warna antosianin dari beberapa jenis buah-buahan dan bunga dibuat dalam bentuk bubuk kering atau konsentrasi pekat untuk selanjutnya ditambahkan ke dalam pembuatan makanan dan minuman ringan, buah-buahan kering, ice cream, selai, susu kedelai, santan, agar-agar, mie, dan yogurt [66-68]. Selain itu pada bahan makanan, antosianin dapat direaksikan dengan senyawa kimia lain seperti brazilein (senyawa fenolik); polimer-polimer dari antosianin; danlogam untuk membentuk ikatan baru yang akan melindungi kation flavilium antosianin yang reaktif dari serangan molekul air (kopigmentasi), sehingga menyebabkan warna makanan dapat lebihstabil [69, 70]. BAB III PEMBAHASAN