Uploaded by silviahasanah16

PPT KFT

advertisement
KOMITE
FARMASI TERAPI
RUMAH SAKIT
KELOMPOK 2 :
- AHMAD JAMALUDIN
- DINAR NUR ASYIFA
- JUBAIR PUTRA HERMAWAN
- M. ALWAH ALPIANDI
- SILVIA HASANAH
PENDAHULUAN
• Penggunaan obat secara rasional mensyaratkan bahwa
penderita menerima obat yang sesuai dengan
kebutuhan klinik dalam dosis yang memenuhi
kebutuhan individual dengan berpedoman pada 5 tepat
( tepat jenis,tepat bentuk sediaan, tepat dosis,tepat
cara & waktu pemberian dan tepat penderita ).
• Salah satu aspek penting dari pelayanan kefarmasian
adalah memaksimalkan penggunaan obat rasional.
• Dalam hal ini Apoteker bersama dengan staf medik di
Rumah sakit wajib mengembangkankan berbagai
kebijakan obat di Rumah Sakit yang dilakukan dalam
suatu tim yang disebut dengan Komite Farmasi Dan
Terapi.
PENGERTIAN
KFT
KFT
adalah
suatu
kelompok penasehat staf
medik
yang
bertugas
memberi saran dan juga
bertindak
sebagai
garis
penghubung
komunikasi
organisasional antara Staf
medik dan Instalasi Farmasi
Rumah
Sakit
dalam
penggunaan obat di Rumah
Sakit, sehingga diperoleh
suatu terapi obat yang
optimal melalui penggunaan
obat
yang
aman
dan
rasional.
Merumuskan kebijakan
yang berkaitan dengan
penggunaan terapi obat
TUFAS KFT
Memberi edukasi yang
berkaitan dengan
penggunaan obat rasional
FUNGSI KFT
• Menetapkan program terapi obat yang
aman dan bermanfaat
• Mengevaluasi , edukasi dan penasehat bagi
staf medik dan pimpinan rumah sakit
dalam semua hal yang berkaitan dengan
penggunaan obat
• Menetapkan Formularium Rumah Sakit
dan merevisi secara berkala
• Merencanakan program edukasi bagi staf
professional rumah sakit
LANJUTAN…
• Berpartisipasi dalam kegiatan jaminan mutu yang
berkaitan dengan distribusi, pemberian dan
penggunaan obat
• Memantau dan mengevaluasi reaksi obat yang
merugikan
• Memimpin program dan studi evaluasi penggunaan
obat , pengkajian dan membuat rekomendasi
• Mengevaluasi , menyetujui atau menolak obat yang
diusulkan untuk dimasukkan dalam Formularium
Rumah Sakit
WEWENANG
KFT
• Dalam menentukan standarisasi dan kebijakan
penggunaan obat di rumah sakit
• Dalam melaksanakan system Formularium ,
merumuskan dan mengendalikan pelaksanaan
semua kegiatan yang berkaitan dengan
kebijakan obat di Rumah Sakit
KEBIJAKAN KFT
1. Kerjasama dengan berbagai Komite
lain di Rumah sakit
2. Kerjasama dengan Instalasi farmasi
3. Ketetapan dan Prosedur yang
berkaitan dengan pelaksanaan
system Formularium
4. Ketetapan dan prosedur yang
berkaitan dengan penggunaan obat
non Formularium
5. Ketetapan dan prosedur yang
berkaitan dengan pelayanan obat
setara generic dan setara terapi
LANJUTAN…
6. Ketatapan dan prosedur yang berkaitan
dengan Pemantauan Terapi Obat
7. Ketetapan dan Prosedur yang berkaitan
dengan pemantauan dan pelaporan reaksi
obat yang merugikan
8. Ketetapan an Prosedur yang berkaitan
dengan pemantauan kesalahan obat
(Medication errors)
9. Ketetapan tentang kegiatan perwakilan
perusahaan farmasi di rumah sakit
10. Menyusun daftar Singkatan baku dalam
pelayanan kefarmasian di rumah sakit
ORGANISASI KFT
• Di Rumah sakit organisasi KFT,
keanggotaan harus mencakup dari
perwakilan tiap staf medik fungsional,
staf bagian lainnya seperti Instalasi
farmasi , Laboratorium , Keperawatan,
Komite mutu & managemen resiko dan
unsur pimpinan.
• Keanggotaan
Organisasi
sangat
tergantung terhadap kelas Rumah sakit
seperti RS Kelas A staf medik
fungsional
dari
spesialisasi
yang
lengkap.
• Semua anggota harus berasal
berbagai bagian Rumah Sakit
KRITERIA
ANGGOTA
KFT
dari
• Ketua adalah orang yang disegani di
Rumah Sakit (dokter)
• Seketaris adalah Ka. Instalasi Farmasi
Rumah Sakit sebagai Apoteker yang
disegani dan dihormati
• Anggota
harus
mencakup
elemen, SMF, Apt. Perawat
semua
KEGIATAN
KFT
• Rapat / pertemuan dengan jadwal yang teratur , sebaiknya dibuat
jadwal untuk 1 tahun , rapat minimal 1 kali dalam sebulan.
• Agenda rapat , bahan rapat dan notulen rapat sebelumnya disiapkan
oleh sekretaris dan disampaikan kepada semua anggota dalam
waktu yang cukup sebelum jadwal pertemuan.
• Bahan rapat di agendakan agar memaksimalkan hal-hal yang
memerlukan diskusi antar disiplin.
• Notulen rapat harus dibuat dan dipelihara sebagai rekaman
permanent rumah sakit
• Kegiatan panitia dalam bentuk kebijakan secara rutin
dikomunikasikan ke berbagai pihak yang terkait,hubungan yang
berkaitan dengan penggunaan obat rasional harus dipelihara.
• Pengkajian obat yang sedang dievaluasi untuk masuk ke atau
dihapus dari formularium ,perubahan kebijakan , reaksi obat yang
merugikan serta kegiatan lainnya harus di dokumentasikan dan
disampaikan kepada semua anggota.
Obat
Formularium
Obat yang
diselidiki
OBAT YANG
DIEVALUASI
DAN
DISETUJUI
OLEH KFT
Obat
formulasi
khusus
Obat yang
disetujui
dalam
kondisi 3
periode
KATEGORI OBAT
1.
1. Obat Formularium
Obat yang direkomendasikan sebagai obat essential untuk
perawatan pasien dan ada di pasaran. Semua dokter boleh
menulis obat ini.
2. Obat yang disetujui untuk periode percobaa
Obat yang sudah beredar di pasaran, tapi baru diusulkan
masuk formularium dan perlu dievaluasi selama 3 atau 6
bulan atau 12 bulan oleh KFT. Selama masa ini dokter boleh
menulis obat ini, kemudian dievaluasi dan diputuskan
diterima atau ditolak.
3. Obat formularium khusus
Obat yang beredar di pasaran, direkomendasikan untuk
pasien tertentu. Obat ini diterima rapat KFT atas usul
anggota KFT atau dokter lain dan ditentukan siapa saja yang
boleh menulis resep obat ini.
4. Obat uji klinik ( investigational drugs)
Obat ini belum beredar di pasaran, tapi oleh BPOM diijinkan
dipakai oleh peneliti utama uji klinik, dibawah
tanggung jawab KFT.
SISTEM
FORMULARIUM
Adalah suatu metode yang
digunakan staf medik dari suatu
rumah sakit yang bekerja melalui
KFT untuk mengevaluasi ,
menilai
dan
memilih
dari
berbagai zat aktif obat dan
produk obat yang tersedia yang
dianggap paling bermanfaat bagi
penderita.
Hasil utama dari pelaksanaan
system
Formularium
adalah
Formularium Rumah Sakit.
KEUNTUNGAN SISTEM
FORMULARIUM
1. Aspek Terafetik dapat dikatakan bahwa dengan
adanya sistem Formularium, hanya obat yang tepat dan
efisien yang ada dan terdaftar di RS.
2. Aspek Ekonomi, mengingat banyaknya jenis obat
yang beredar dalam perdagangan, dengan adanya
sistem Formularium dapat mengurangi duplikasi obat
sehingga akan mengurangi dana untuk pengadaan obat
di RS.
3. Aspek Pendidikan bagi staf medik, dapat
dikatakan bahwa dengan adanya sistem Formularium,
obat yang tersedia terbatas, sehingga staf medik dapat
lebih mengenal dan memperdalam pengetahuan
mengenai obat-obat yang ada di Formularium tersebut.
PENTINGNYA KFT
Komite Farmasi dan Terapi di sebagian besar
Rumah Sakit di Indonesia belum menunjukan unjuk
kerja yang signifikan malahan banyak yang tidak
berfungsi dan bahkan ada Rumah sakit yang belum
punya KFT
Dengan adanya KFT system Formularium dapat
diterapkan dengan baik , diharapkan pengaturan
dan pengendalian mutu , pengelolaan ,peredaran
serta penggunaan obat di Rumah sakit dapat
terlaksana dengan tertib yang akan memberikan
keuntungan buat penderita , rumah sakit dan staf
medik serta pihak lain yang terkait .
KEUNTUNGAN
 Bagi Penderita , akan mendapat obat yang
rasional ,bermanfaat , aman dengan harga
yang terjangkau.
 Bagi Rumah sakit adalah semua obat yang
digunakan dikendalikan oleh IFRS dan terjadi
penghematan karena pengadaan yang teratur.
 Bagi Staf medik dengan keberadaan KFT
adanya kegiatan program edukasi tentang
obat bagi professional kesehatan.
 Bagi apoteker, dengan keberadaan KFT
sebagai kegiatan dlm mengimplementasikan
pelayanan farmasi klinik sebagai wujud dari
Pharmaceutical Care.
KESIMPULAN
• KFT sangat penting dalam menentukan kebijakan
obat di Rumah sakit.
• Keterkaitan KFT dengan FRS merupakan bukti
betapa pentingnya keberadaan seorang Apoteker
di KFT.
• Keberadaan Formularium sebagai salah satu
upaya untuk pengendalian pengadaan obat di
Rumah sakit.
TERIMAKASIH
Download