VI. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 6.1

advertisement
VI. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penelitian yang mengacu pada hasil dan pembahasan
pada penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat diperoleh adalah :
1.
Usaha peternakan sapi potong di Kabupaten Indragiri Hulu memiliki daya
saing baik usaha penggemukan maupun usaha pembibitan. Daya saing usaha
penggemukan lebih rendah dibandingkan usaha pembibitan, hal ini
disebabkan oleh tingginya harga bakalan. Sementara Usaha budidaya ikan
patin yang menggunakan pakan pelet tidak memiliki daya saing disebabkan
karena biaya input yang cukup tinggi terutama pakan. Sedangkan usaha
budidaya dengan menggunakan sebagian besar pakan alternatif memiliki
daya saing yang cukup tinggi
2.
Kebijakan yang telah dilakukan pemerintah terhadap
input-output pada
usaha peternakan sapi potong dan usaha budidaya ikan patin di Kabupaten
Indragiri Hulu telah berjalan efektif sehingga memberikan dampak yang
positif terhadap peternak dan petani pembudidaya ikan patin
3.
Penghapusan tarif bea masuk 5 persen dan kenaikan harga BBM 15 persen
sama-sama menyebabkan penurunan daya saing pada usaha peternakan di
Kabupaten Indragiri Hulu. Penggunaan pakan dari limbah kelapa sawit
menyebabkan daya saing usaha peternakan mengalami peningkatan.
Penurunan harga ikan patin sebesar 25 persen menyebabkan penurunan daya
saing terutama pada usaha budidaya yang menggunakan pakan pelet.
Penghapusan PPN pakan ikan menyebabkan daya saing usaha budidaya ikan
patin di Kabupaten Indragir Hulu meningkat
6.2. Implikasi Kebijakan
1.
Penghapusan tarif impor menyebabkan usaha penggemukan dalam negeri
kehilangan daya saingnya, untuk menghadapi kondisi ini maka pemerintah
perlu mencari solusi sesegera mungkin sebelum tahun 2020, salah satunya
adalah dengan memberi subsidi bibit ataupun bakalan pada peternak dalam
negeri.
2.
Terkait dengan masalah pakan ternak, pemerintah daerah seharusnya lebih
mengefektifkan lagi program integrasi tanaman sawit-ternak dengan cara
memberikan bantuan teknologi mesin pengolahan pakan. Dengan tersedianya
teknologi pengolahan pakan diharapkan biaya input pakan bisa ditekan
sehingga keuntungan yang diterima peternak lebih besar.
3.
Permasalahan yang dihadapi oleh usaha budidaya ikan patin di Kabupaten
Indragiri hulu diantaranya adalah harga yang cenderung berfluktuasi. Untuk
mengatasi masalah ini seharusnya pemerintah daerah memberikan solusi
seperti dengan mendorong terbentuknya kelembagaan lokal seperti koperasi
yang bisa mewadahi usaha budidaya patin masyarakat. Di samping itu juga
membantu memfasilitasi kegiatan off farm sehingga ikan patin yang dijual
sudah dalam bentuk olahan sehingga nilai tambah yang diterima petani
menjadi lebih besar.
4.
Rendahnya daya saing usaha budidaya ikan patin, khususnya yang
menggunakan sebagian besar pakan pelet disebabkan oleh mahalnya harga
pakan. Hal ini terkait dengan bahan baku pakan ikan yang sebagian besar
masih berasal dari impor. Oleh karena itu pemerintah harus mengarahkan
petani agar beralih kepakan alternatif yang berbahan baku lokal. Untuk
daerah Indragiri Hulu sendiri bahan baku pakan ikan yang bisa digunakan
karena ketersediaannya cukup banyak yaitu bungkil kelapa sawit. Pemerintah
juga harus membantu memfasilitasi pengadaan teknologi pengolahan pakan
tersebut.
5.
Bagi penelitian lanjutan yang berkaitan dengan daya saing sapi potong
disarankan untuk melakukan penelitian untuk usaha ternak sapi potong yang
menggunakan bakalan maupun bibit sapi lokal dan dengan sistem ranch
murni ataupun semi intensif. Sedangkan untuk penelitian yang berkaitan
dengan daya saing budidaya ikan patin disarankan untuk melakukan
penelitian untuk usaha yang dilakukan di keramba.
Download