KEBIJAKAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DALAM PENERAPAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DI DAERAH OLEH : A. SIRAJUDDIN NONCI DIREKTUR DEKONSENTRASI DAN KERJASAMA DITJEN PUM - KEMDAGRI DISAMPAIKAN PADA ACARA : PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN GUBERNUR TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) PROVINSI KAB KOTA KEC KEL DESA Luas Wilayah (km2) Jumlah Penduduk 33 Provinsi 399 98 6.694 8.216 69.249 1.910.931,32 259.940.857 PELAYANAN PUBLIK (Berdasarkan UU No.25 Th.2009) Kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Asas asas Penyelenggaraan Pelayanan Publik (Pasal 4, UU 25/2009) Kepentingan umum; 2. Kepastian hukum; 3. Kesamaan hak; 4. Keseimbangan hak dan kewajiban; 5. Keprofesionalan; 6. Partisipatif 7. Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif; 8. Keterbukaan; 9. Akuntabilitas; 10. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan; 11. Ketepatan waktu; dan 12. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan. 1. Pegawai Negeri sebagai Aparatur Penyelenggara Pelayanan Publik Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur Aparatur Negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan Tugas Negara, Pemerintahan, dan Pembangunan. Pasal 3 ayat (14) PP Nomor 53 Tahun 2010 Setiap PNS wajib: “memberikan pelayanan sebaikbaiknya kepada masyarakat” Pasal 4 ayat (10) PP Nomor 53 Tahun 2010 Setiap PNS dilarang: “ Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani” Pelayanan Publik Dalam koridor UU 32 Thn 2004 penyelenggaraan otonomi daerah diarahkan antara lain untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan. Pelayanan Publik bagi daerah antara lain diatur dalam UU 32 thn 2004, pasal 11 ayat 3 & 4: ayat (3): Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, yang diselenggarakan berdasarkan kriteria sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1), terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan Ayat (4): Penyelenggaran urusan pemerintahan yang bersifat wajib yang berpedoman pada standar pelayanan minimal dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh pemerintah. KEMENTERIAN DALAM NEGERI URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN WAJIB PILIHAN berkaitan dengan pelayanan dasar 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pendidikan; kesehatan; lingkungan hidup; Pekerjaan umum; ketahanan pangan; kependudukan dan pencatatan sipil; 7. keluarga berencana; 8. sosial; 9. tenaga kerja; 10. ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat; dan 11.perlindungan anak; 12.perumahan 13.Perhubungan tidak berkaitan dengan pelayanan dasar 1. 2. 3. 4. penataan ruang; pertanahan; pembangunan daerah; koperasi, usaha kecil, dan menengah; 5. penanaman modal; 6. kepemudaan dan olah raga; 7. pemberdayaan masyarakat; 8. pemberdayaan perempuan; 9. statistik; 10.persandian; 11.kebudayaan; 12.Perpustakaan; 13.kearsipan; dan 14.Kawasan Perbatasan Antar Negara 15.komunikasi dan informatika 1. kelautan dan perikanan; 2. pariwisata; 3. pertanian; 4. kehutanan; 5. energi dan sumberdaya mineral; 6. perdagangan; 7. perindustrian; dan 8. transmigrasi. Pasal 22 VII. URUSAN WAJIB DAN SPM DAERAH PROV/KAB/KOTA U R U S A N OTDA W A J I B KERJASAMA DAERAH MUTU PEMBERDAYAAN AKUNTABEL, EFEKTIF SPM PELAYANAN PUBLIK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT EFISIEN, EKONOMIS PARTISIPASI AKSES UPAYA STRATEGIS Pelayanan Publik di Indonesia Baik Kuantitas (Akses), maupun Kualitas pelayanan publik masih buruk (belum memadai) baik dilihat dari kebutuhan masyarakat maupun dari standard yang ada (jika sudah ditetapkan). Mengapa masyarakat kecewa? Monopoli 1% Tidak ada alasan 3% Sarana prasarana 5% Pembanding 9% Produk Buruk 14% Pelayanan Buruk 68% Sumber : Ombudsman RI. PERAN KECAMATAN DALAM REFORMASI BIROKRASI DAN PELAYANAN PUBLIK • Sebagai MESIN PERUBAHAN (Engine of Reform): Penggerak dan mengerakkan perubahan. • Sebagai QUICK WINS Pemerintah Kabupaten/Kota: Pelaku langkah inisiatif yang mudah dan cepat dicapai yang mengawali pelaksanaan suatu program dalam reformasi birokrasi. • Sebagai Pengendali dan Pusat Pelayanan Wil. Kecamatan: Sebagai pengendali berbagai unit pelayanan di kecamatan dan melaksanakan pelayanan berdasarkan pelimpahan kewenangan Bupati/Walikota. PELAYANAN DI KECAMATAN Pelayanan di kecamatan masih banyak dikeluhkan, relatif belum optimal dan pengaturan kerja staf kurang efisien Kecamatan = wajah pemerintah daerah (Baik buruknya kecamatan mencerminkan kualitas kinerja pemerintah daerah) Diperlukan pembenahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kecamatan. PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DI KECAMATAN PATEN POLICY PROSEDUR PERSONIL ORGANISASI PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN ( P A T E N ) Merupakan inovasi manajemen dlm rangka mendekatkan, mempermudah, dan mempercepat pelayanan administrasi perijinan/non perijinan di tingkat Kecamatan utamanya bagi Kecamatan yg letaknya jauh dari kantor Kab./Kota dan sulit dijangkau karena faktor kondisi geografis dan infrastruktur jalan yg belum memadai. DASAR PELAKSANAAN UU No. 32 Th. 2004 ttg Pemerintahan Daerah, salah satu tugas camat adalah melaksanakan pelayanan masyarakat yg menjadi ruang lingkup tugasnya atau yg belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan; UU No. 25 Th. 2009 ttg Pelayanan Publik. Pasal 9 ayat (1), Dlm rangka mempermudah penyelenggaraan berbagai bentuk pelayanan publik, dpt dilakukan penyelenggaraan sistem pelayanan terpadu. PP No. 38 Th. 2007 ttg Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemda Provinsi, Pemda Kab./Kota Pasal 7 Ayat 1 .... urusan pemerintahan yg wajib diselenggarakan oleh pemda provinsi dan pemda kab./kota, berkaitan dgn pelayanan dasar. PP No. 19 th. 2008 ttg Kecamatan, Tugas camat meliputi... Melakukan perencanaan kegiatan pelayanan kepada masyarakat di kecamatan dan melakukan percepatan pencapaian standar pelayanan minimal di wilayahnya; Lanjutan…. Permendagri No. 24 Th. 2006 ttg Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; Penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu dilakukan dalam rangka meningkatkan kualias dan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat Permendagri No.4 Tahun 2010 ttg Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Seluruh Kecamatan telah menerapkan PATEN selambat-lambatnya pada tahun 2014 Kepmendagri No.138-270 Tahun 2010 ttg Petunjuk Teknis Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan PATEN SE Mendagri No. 100/121/PUM tgl 3 Feb 2009 ttg Upaya Strategis Peningkatan Pelayanan Publik di Daerah SE Mendagri No. 318/312/PUM tgl 28 Feb 2011 ttg Penerapan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) SE Mendagri No. 138/113/PUM tgl 13 Januari 2012 ttg Percepatan Penerapan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Daerah JIWA/RUH/POLITIK HUKUM PERMENDAGRI No. 4/2010 TENTANG PATEN Spirit: “how to serve” (Permendagri tentang Paten mengandung banyak nilai-nilai/spirit menuju tata kelola pemerintahan yang baik) 2. Secara kelembagaan: mendekatkan pelayanan kepada masyarakat 3. Kecamatan menjadi simpul pelayanan 4. Kecamatan bekerja sistematis: Plan, Do, See. 1. PELAYANAN DI KECAMATAN SEBELUM PATEN SETELAH PATEN • Birokrasi berbelit-belit • Monoton, tidak kreatif dan tidak inovatif • Lama dan tidak ada kepastian waktu • Pungli & biaya tidak jelas • Mudah, cepat, transparan, nyaman • Waktu, biaya jelas & pasti • Dijamin tidak ada pungli • No Highcost XVI. PERSYARATAN PATEN 1. Substantif, yakni : pendelegasian sebagian wewenang bupati/ walikota kepada camat, yg meliputi bidang perijinan dan non perijinan. Pendelegasian ditetapkan dengan Peraturan Bupati/Walikota dengan memperhatikan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pelayanan. 2. Administratif, yang meliputi ; STANDAR PELAYANAN dan URAIAN TUGAS PERSONIL KECAMATAN. Standar pelayanan, mencakup : jenis pelayanan, persyaratan pelayanan, proses/prosedur pelayanan, pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelayanan, waktu pelayanan; dan biaya pelayanan. Standar pelayanan dan uraian tugas personil kecamatan diatur dengan Peraturan Bupati/Walikota. 3. Teknis : sarana prasarana : loket/meja pendaftaran; tempat pemrosesan berkas; tempat pembayaran; tempat penyerahan dokumen; tempat pengolahan data dan informasi; tempat penanganan pengaduan; tempat piket; ruang tunggu; dan perangkat pendukung lainnya. pelaksana teknis (PNS di Kecamatan) : petugas informasi, petugas loket/penerima berkas; petugas operator komputer; petugas pemegang kas; dan petugas lain sesuai kebutuhan. TAHAPAN PENERAPAN PATEN PERSYA RATAN PENETAP AN PENYELENGGARAAN PATEN PEMBEN TUKAN TIM TEKNIS PEMBINAAN DAN PENGAWAS AN • SUBTANTIF • TEKNIS • ADMINISTRATIF • BUPATI/WALIKOTA ASPEK PERCEPATAN PENERAPAN PATEN DI DAERAH 1. 2. 3. 4. Penyiapan Aturan Penyiapan struktur Membangun budaya baru Penyiapan sarana-prasarana LANGKAH 1 : PENYIAPAN ATURAN Kabupaten/Kota, Susun : 1. 2. 3. Peraturan KDH Tentang Pendelegasian Wewenang Peraturan KDH tentang Standar Pelayanan Peraturan KDH tentang Uraian Tugas Personil Kecamatan 4. Keputusan KDH tentang Penetapan Kecamatan sbg Penyelenggara Paten 5. Keputusan KDH tentang Tim Teknis Paten LANGKAH 2: PENYIAPAN STRUKTUR Siapkan: 1. Personil untuk tim teknis dan tim pelaksana. penuhi asas: the right man, on the right time, on the right place 2. Money follow function 3. Structure follow function LANGKAH 3: MEMBANGUN BUDAYA KERJA Lakukan: 1. 2. 3. 4. 5. Share vision: membangun visi bersama Spirit of change: perubahan sikap mental Terapkan reward dan punishment Partisipasi aktif pemohon layanan Semangat keterbukaan: bangun sistem informasi dan sebarluaskan informasi LANGKAH 4 : PENYIAPAN SARANA-PRASARANA Siapkan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Loket/meja pendaftaran Tempat memproses berkas Tempat pembayaran Tempat penyerahan dokumen Tempat pengolahan data Tempat penanganan pengaduan Tempat piket Ruang tunggu Perangkat pendukung lain yang diperlukan GUBERNUR SELAKU WKL PEMERINTAH PUSAT : 1. Melakukan pemantauan pelaksanaan Paten untuk dilaporkan kepada pemerintah pusat. 2. Mengadakan kompetisi pelaksanaan Paten antar kecamatan dalam satu provinsi, diikuti dengan pemberian “reward and punishment” yang proporsional. KONKLUSI: PERCEPATAN PATEN KESUKSESAN PATEN MEMERLUKAN KOMITMEN BERSAMA: - Kepala Daerah - Tim Teknis - Tim Pelaksana/Tim Kecamatan Amanat Presiden Mulai hari ini saya mengajak lembaga negara dan swasta, baik di pusat maupun daerah, untuk menggunakan moto: “permudahlah semua urusan” Jangan dihidupkan lagi seloroh atau cemooh di masa lalu yang mengatakan, “kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah.” Itu harus dihentikan. (Presiden SB Yudhoyono, Semarang, 8 Maret 2006) XIX. BEBERAPA CONTOH DAERAH YG TELAH MENERAPKAN PATEN Loket Pelayanan Meja Pelayanan Ruang Tunggu KAB. BINTAN, KEP. RIAU KEC. SERI KUALA LOBAM KEC. KUALA LOBAM KEC. GUNUNG KIJANG KEC. BINTAN UTARA KABUPATEN SIAK, RIAU PROVINSI ACEH Kec. Peusangan Siblah Krueng kec. Bandar Baru KAB. PIDIE JAYA KAB. BIREUEN KAB. ACEH BESAR Kec. Peulimbang Kec. Silih Nara KAB. ACEH TENGAH kec. Bendahara Kec. Tenggulun KAB. ACEH TAMIANG Terimakasih