Uploaded by User34265

Kepmen534-2001

advertisement
PEDOMAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
PEDOMAN PENENTUAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENATAAN
RUANG, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DAN PEKERJAAN UMUM
(Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001)
MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH,
Menimbang :
a. bahwa dalam rangka pelaksanaan UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah
dan Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah Dan
Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom, perlu disusun pedoman untuk menentukan
Standar Pelayanan Minimal di bidang Penataan Ruang, Perumahan Dan Permukiman dan
Pekerjaan Umum sebagai acuan Pemerintah Propinsi dalam menetapkan Standar
Pelayanan Minimal bagi Daerah Kabupaten/ Kota yang bersangkutan;
b. bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu ditetapkan dengan Keputusan Menteri;
Mengingat :
1. Undang-undang RI No 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah (LN RI Tahun 1999
No. 60, TLN No. 3839);
2. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah Dan
Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (LN RI Tahun 2000 No. 54 TLN No. 3952);
3. Keputusan Presiden RI No. 228/M Tahun 2001 Tentang Pembentukan Kabinet Gatong
Royong;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WIlAYAH TENTANG PEDOMAN
PENENTUAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENATAN RUANG, PERUMAHAN
DAN PERMUKIMAN DAN PEKERJAAN UMUM.
Kesatu:
Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal di bidang Penataan Ruang, Perumahan
Dan Permukiman dan Pekerjaan Umum diselenggarakan untuk mendukung penyediaan
permukiman, pangan, aksesbilitas dan jaminan peruntukan ruang merupakan kewenangan
yang wajib dilaksanakan oleh Daerah Kabupaten/Kota.
Kedua :
Dalam Keputusan Menteri ini bidang-bidang sebagaimana dimaksud dalam diktum
KESATU meliputi muatan substansi sebagai berikut :
a. Bidang Penataan Ruang
b. Bidang Perumahan dan Permukiman
c. Bidang Pekerjaan Umum yang meliputi Pengairan, Jalan, dan Prasarana dan Sarana Dasar
Perkotaan dan Perdesaan.
Ketiga :
Pemerintah Propinsi daIarn menetapkan Standar Pelayanan Minimal di bidang Penataan
Ruang, Perumahan dan Permukiman dan Pekerjaan Umum mengacu pada Pedoman
Penentuan Standar Pelayanan Minimal sebagaimana ditetapkan dalam lampiran Keputusan ini.
Keempat :
Penetapan Standar Pelayanan Minimal dilakukan oleh Pemerintah Propinsi dengan
memperhatikan kondisi dan kemampuan Daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
1
Kelima:
Penetapan Standar Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksud dalam diktum Keempat
dapat disesuaikan secara berkala berdasarkan evaluasi pencapaian Standar Pelayanan
Minimal, yang lebih rendah dari tahun- tahun sebelumnya.
Keenam :
Pedaman Penentuan Standar Pelayanan Minimal ini akan disempurnakan dan
ditingkatkan secara bertahap sesuai, dengan perkembangan kemampuan dan kebutuhan
Daerah.
Ketujuh :
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal18 Desember 2001
MENTERI PERMUKIMAN DAN
PRASARANA WILAYAH,
SOENARNO
Tembusan disampaikan kepada yth :
1. Menteri Dalam Negeri;
2. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara;
3. Menteri Kehakiman dan HAM:
4. Sekretaris Kabinet RI:
5. Para Gubernur di seluruh Indonesia:
6. Para Pejabat Eselon I di lingkungan Departemen Kimpraswil
7. Para Pejabat Eselon II di lingkungan Departemen Kimpraswil
2
Lampiran
Nomor
Tanggal
: Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah
: 534/KPTS/M/2001
: 18 Desember 2001
PEDOMAN PENENTUAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
STANDAR PELAYANAN
NO. BlDANG PELAYANAN
KUANTITAS
INDIKATOR
CAKUPAN
1
I
A.
1.
2
PERMUKIMAN
PERKOTAAN
PRASARANA
LINGKUNGAN :
Jaringan Jalan
a. Jalan Kota
b. Jalan Lingkungan
c. Jalan Selapak
2.
Air Limbah
3
• Panjang
jalan/jumlah
penduduk
• Kecepatan ratarata
• Luas jalan/luas
kota
• Ratio panjang
jalan dengan luas
wilayah
4
TINGKAT
PELAYANAN
5
KUALITAS
6
• Panjang jalan • Kecepalan rata- • Akses ke semua •
bagian kota
rata 15 s.d 20
0,6 km/1.000
dengan mudah
km/jam.
penduduk
• Ratio luas jalan
5% darl luas
wilayah.
• Panjang 40-60
m/Ha dengan
• lebar 2-5 m.
KETERANGAN
7
Untuk daerah yang
prasarana
tranportasinya
sebagian
menggunakan
angkutan sungai,
dapat diperhitungkan
secara tersendiri
• Ratio panjang
• Panjang 50-l10
jalan dengan luas
m/Ha dengan
wilayah
lebar0,8-2 m
• 80% dari jumlah • Sarana sanitasi • Separasi antara • System onsite lebih
• Tingkat
greywater{mand diarahkan untuk kot
penduduk kota/
individual dan
Penyediaan
i,cucian) thd
perkotaan
komunal :
asedang kecil dgn
sarana sanitasi
- Toilet
black water
kepadatan rata-rata >
terhadap jumlah
= 200 jiwa/ha,dgn
RT/Jamban/
(kakus)
penduduk/kota/per
taraf muka air tanah
MCK
kotaan (mixed
• Penyaluran
- Septik Tank
> 2 m, dan potensi
sanitation system)
black water
cost recovery yang
dan kualitas
• Penanganan
yang baik ke
belum mendukung
Penanganan
lumpur tinja
septik tank,
untuk fullsewerage
untuk
tanpa ada
system.
mendukung
kebocoran dan
onsite system :
bau
- Truk Tinja
• Tidak ada
- PLT
rembcsan
langsung/pence
maran air tinja
dari septik tank
ke air tanah.
• Efisien removal
BOD dan SS
>=85%
3
STANDAR PELAYANAN
NO. BlDANG PELAYANAN
1
2
INDIKATOR
3
KUANTITAS
TINGKAT
CAKUPAN
PELAYANAN
4
5
KUALITAS
6
KETERANGAN
7
• Tidak ada
komplain thd
permintaan
penyedolan dan
pengangkutan
lumpur tinja
• Pengolahan
lumpur tinja
selanjutnya di
IPLT
• Sistem ofsite lebih
• Sistem onsite : • Tidak ada
diarahkan untuk kota
separasi antara
Modular/full
metro besar dengan
grey water thd
Sewerage
kepadatan rata-rata
black
System terdiri
>= 200 jiwa/ha, dgn
water,tetapi
dari jaringan
disain sewarage taraf muka air tanah
sewer dan
< 2m, dan potensi
dapat bersatu
IPAL.
cost recovery belum
dengan storm
mendukung u/ full
sewer
sewerage sistem
(perlu FS)
-
• Tidak ada
blokade
dan/atau
kebocoran
sewerage
• Efisiensi
removal
BOD,SS IPAL
>90% dan E-coli
>= 99,9%
Kriteria
Disain/Perencanaan :
− Debit air = 70 - 80%
konsumsi air bersih
− Pengendapan lumpur
tinja 0,2-0,3 lr/or/hari
− Sarana sanitasi
individual u/IKK
− Sarana sanitasi
komunal> IKK
− MCK di tempat
Umum untuk 100-250
ribu Orang
− Truk tinja @
m3u/10000KK
− Modul IPLT disiapkan
u/ pelayanan 100.000
jiwa: kolom lumpur,
oxydation ditc/ponds,
sludge thickener,
digester dan sludge
drying bed; keb.lahan
= 2ha/100.000 jiwa.
4
STANDAR PELAYANAN
NO. BlDANG PELAYANAN
KUALITAS
INDIKATOR
CAKUPAN
1
3.
2
Drainase dan Pengen
dalian Banjir
3
• Luas genangan
banjir tertangani
di daerah
perkotaan dan
KuaIitas
penanganan
4
TINGKAT
PELAYANAN
5
KUALITAS
6
KETERANGAN
7
− Sistem offsite sesuai
dengan rekomendasi
FS dan hasil DED
perhitungan debit ab,
jaringan dan dimensi
sewer, dan sistem
PAL (mis : Tricking,
− Filter, Activated
Sludge, Oxydation
Ponds, RBC)
Lihat kembali SK SNI T07- 1989-f Kep DJCK
No. 07/KPTS/1999
ƒ Indikasi penanganan :
- Genangan < 10 Ha,
penanganan drainase
mikro
- Genangan > 10 Ha,
penanganan
drainase makro
- Tidak terjadi
• Tidak ada
• Di lokasi
lagi genangan
genangan banjir genangan
banjir bila
di daerah
dengan :
terjadi
kota/perkotaan> - Tinggi
genangan;
genangan
10 Ha
tinggi
rala-rata >
genangan rata
30 cm
rata<30 cm,
- Lama
lama genangan ƒ Kriteria Disain/Input
genangan >
Perencanaan :
< 2jam.
2jam
- Saluran Primer/
Frekuensi kejadian Frekwensi
kejadian banjir < 2 Makro drainage
banjr > 2 kaIi
kalisetahun
u/kawasan strategls,
selahun
perdagangan,industri,
permukiman,
u/penanganan > 10
ha, PUH 10-25 tahun
- Saluran sekunder u/
penanganan
genangan> 10 Ha,
PUH 10-25 tahun
- Saluran Tersier, u/
penanganan
genangan <10 ha,
PUH 2.5 th
⋅ Bangunan-Bangunan
Drainase bangunan
terjunan, polder,
gorong-gorong,
sodetan, jalan
inspeksi, rumah
pompa, sumur
resapan, dll. Lihat
lebih : SK SNI M 181989 u/
Standar/Metode
Perhitungan debit
banjir
5
STANDAR PELAYANAN
NO. BlDANG PELAYANAN
INDIKATOR
KUALITAS
CAKUPAN
1
4.
2
Persampahan
3
ƒ Tingkat penanganan generasi
sampah thd
jumlah penduduk
kota/perkotaan
dan Kualitas
Penanganan
4
ƒ 80 % dari jumlah
Penduduk
kota/Perkotaan
dilayani oleh
Sistem DK/PDK
dan sisanya
2096 dapat
ditangani secara
saniter (on-site
system)
KUALITAS
KETERANGAN
TINGKAT
PELAYANAN
5
6
Prioritas
ƒ Penanganan
penanganan
sampah onsistem
site dilakukan
persampahan :
secara saniter
ƒ 100%
individual
u/kawasan
composting,
pusat kota/CBD
separasi
dan pasar
sampah
ƒ 100%
u/diambil
jiwa/kawasan
pemulung.
permukiman dgn ƒ Penanganan
sampah oleh
kepadatan> 100
sistem
jiwa/ha rata-rata
DKlPDK
80% u/kawasan
dilakukan
permukiman
secara
perkotaan
ƒ 100%
terintegrasi
u/penanga-nan
(pewadahanlimbah induslri
Pengumulanƒ 100% u/ penaGerobak 1
nganan limbah
m3/Transfer
B3/medicalwast
penanganan
e
Akhir);
ƒ Tempat
Kapasitas
pewadahan
tersedia
ƒ Pengumpulan
dan pengangkutan sampah
dilakukan
secara
reguler.
ƒ Tidak ada
penanganan
akhir sampah
secara open
dumping
ƒ Tidak ada
pembuangan
sampah
secara liar
ƒ Tingkat
composting
dan daur
ulang sampah
minimal 10%
ƒ Penanganan
akhir sampah
setidaknya
dengan
controlled lanfil
7
ƒ Pembakaran
sampah onsite
harus dihindari
ƒ Kriteria Disain/Input
Perencanaan
ƒ Generasi sampah
2,5.3 lt atau 0,5-0,6
kg/org/hari Bin
sampah 50 lt/200 m
sidewalk jalan
protokol atau/ 100 m
ditempat keramaian
umum
ƒ Gerobak 1 m3/200
KK
ƒ Kontalner 1 m3/ 200
KK
ƒ Transfer Depo 25200 m2 u/4004000
KK
ƒ Truk Sampah 6
m3/700 KK 8m3/1000
kk
ƒ Arm Roll
Truck+kontainer
8m3/1000 KK
ƒ Compactor truck 8
m3/1200 KK
ƒ Steet Sweeper
ƒ Ritasi Pengangkutan
2-6 rit/hari
ƒ 1TPA 100.000
penduduk, peraIatan
berat: buldozer,
Wheel Loader,
Excavetor
ƒ CompOsting :
Individual, Vermi
komopos, UDPK ,
ƒ Daur Ulang
diarahkan. u/
perkuatan jarigan
konsumen,
pemulung, lapak
dan industri daur
ulang.
ƒ Opsi penanganan
medicasl waste
incinerator.
6
STANDAR PELAYANAN
NO. BlDANG PELAYANAN
KUALITAS
INDIKATOR
CAKUPAN
1
2
3
4
KUALITAS
KETERANGAN
TINGKAT
PELAYANAN
5
6
7
ƒ Pengangkutan dan
ƒ Konsep 3R
penanganan Akhir
sudah
Limbah B3
diterapkan di
dilakukan secara
industri
ƒ Medical Waste
terpisah. Lihat lebih
ditangani
lanjut : SK-SNI-Tsecara swakel.
12-1991-03 Ttg
oleh RS.
tastacara
Pengelolaan
Sampah
Permukiman, SKSNI 192454-1991
dan SK SNI T 131990 tentang
Tatacara
Pengelolaan
Sampah Perkotaan
B.
SARANA
LINGKUNGAN
1.
Sarana Niaga
ƒ Tingkat
ƒ Setiap
ketersedian
Kecamatan
kebutuh-an primer
dan sekunder
2.
Sarana Pendidikan
ƒ Jumlah anak usia ƒ Satuan wilayah ƒ Minimal tersedia ƒ Bersih, mudah
dicapai, tidak
:
sekolah yang
kota Sedang/
- 1 unit TK u/
bising, jauh dari
tertampung
Kecil
ƒ Satuan Wilayah setiap 1.000
sumber penyakit,
sumber
Kota Besar/
penduduk
- 1 unit SD u/
bau/sampah,
Metro
setiap 6.000
dan pencemaran
penduduk
lainnya
- 1 unit SLTP u/
setiap 25.000
penduduk
- 1 unit SLTA u/
setiap 30.000
penduduk
- Minimal sama
dengan kota
sedang/keci,
juga tersedia 1
unit Perguruan
Tinggi untuk
setiap 70.000
penduduk
Minimal tersedia 1 ƒ Mudah diakses
(satu) pasar untuk
setiap 30.000
penduduk
7
STANDAR PELAYANAN
NO. BlDANG PELAYANAN
INDIKATOR
KUALITAS
CAKUPAN
1
3.
4.
5.
2
Sarana Pelayanan
Kesehatan
3
ƒ Sebaran fasilitas
pelayanan kesehatan/jangkauan
pelayanan
ƒ Tingkat harapan
hidup
KUALITAS
KETERANGAN
TINGKAT
PELAYANAN
4
5
6
ƒ Satuan wilayah ƒ Minimal tersedia ƒ Lokasi di pusat
lingkungan/
Kabupaten/Kota :
- 1 unit Balai
kecamatan
Pengobatan/3.0 bersih, mudah
00 jiwa
dicapai, tenang,
- -1 Unit BKIA/RS jauh dari sumber
Bersalin/10.000- penyaki, sumber
30.000 jiwa
bau/ sampah,
- 1 unit
dan pencemaran
Puskesmas/
lainnya
120.000 jiwa
- 1 unit Rumah
Sakit/ 240.000
jiwa
- Usia rata-rata
penduduk 65-75
thn
Sarana Pelayanan
ƒ Jangkauan dan
ƒ Satuan wilayah ƒ Minimal tersedia
Umum
tingkat pelayan-an Kabupaten/Kota :
- 1 unit Kantor
Polisi/ 30.000
jiwa
- 1 unit Lembaga
Pemasyarakatan
/ 1.000.000 –
2.000.000 jiwa
- 1 unit Kantor
Pos/ 120.000
jiwa
- 1 Unit Kantor
Telepon/Telegra
p/ 1.000.0002.000.000 jiwa
- 1 unit Terminal
Angkutan/
500.0002.000.000
ƒ Bersih, mudah
ƒ Satuan wilayah ƒ Tersedia :
Sarana Ruang
ƒ Penduduk terdicapai, terawat,
Kabupaten/Kota - Taman
Terbuka Hijau (Taman layani
ƒ % ruang terbuka
lingkungan u/
indah dan
dan Pema-kaman
hijau dalam suatu
setiap 250 jiwa
nyaman
Umum)
- Taman
kawasan
ƒ % ruang terbuka
Kecamatan u/
hijau yang fungsetiap 120.000
sional
jiwa
- Taman Kota u/
ƒ Penyebaran ruang
setiap 480.000
terbuka hijau
jiwa
- Pemakaman
setiap 120.000
jiwa
7
8
STANDAR PELAYANAN
NO. BlDANG PELAYANAN
INDIKATOR
KUALITAS
CAKUPAN
1
6.
2
3
Sarana Sosial/Budaya ƒ Jangkauan
pelayanan
KUALITAS
KETERANGAN
TINGKAT
PELAYANAN
4
5
6
ƒ Satuan wilayah ƒ Minimal Tersedia ƒ Bersih, tenang,
teduh, mudah
Kabupaten/Kota :
- 1 unit tempat
dicapai
Ibadah/ 2500
jiwa
- 1 unit
Perpustaka-an/
1.000.0002.000.000 jiwa
7
C
UTILITAS UMUM
1.
Air Bersih
2.
Pemadam Kebakaran ƒ Frekuensi
ƒ Satuan wilayah ƒ Minimal tersedia ƒ Selalu tersedia ƒ Sesuai SK MENKES
No.
ƒ Waktu tanggap
air u/
Kabupaten/Kota :
ƒ Tingkat Kepe- Hidran kota pada pemadaman api 416/MENKES/PER/IX
dulian terhadap
setiap jarak 200
/1990
ƒ Standar WHO
bahaya kebakaran
m di tepi jalan
ƒ Kep. Meneg PU No.
atau berupa
11/KPTS/2000
tandon air
tentang Manajemen
(kolam, air
Penanggulangan
mancur, sungai
Kebakaran di
dan reservoar,
Perkotaan
dsb)
- Akses bagi
pema-daman
ƒ Melayani ke
kebakaran u/
tempat
lingkungan
kebakaran <15
permukiman
- 1 pos
menit
kebakaran/
90.000 jiwa
- 2 mobil
kapasitas 4.000
lt/pos jaga
- 1 org satlakar/
1000 penduduk
ƒ Penduduk terlayani
ƒ Tingkat debit
pelayanan/orang
ƒ Tingkat Kuali-tas
Air Minum
ƒ 55 – 75% pen- ƒ 60-220
duduk terlayani
lt/org/hari,
u/permukiman di
kawasan
perkotaan
ƒ 30-50 lt/org/hari,
/u lingkungan
perumahan
ƒ Memenuhi
standar air
bersih
ƒ Sesuai SK MENKES
No.
416/MENKES/PER/IX
/1990
ƒ Standar WHO
9
STANDAR PELAYANAN
NO. BlDANG PELAYANAN
KUALITAS
INDIKATOR
CAKUPAN
1
III.
1.
2.
3.
2
3
PERMUKIMAN PERDESAAN
PRASARANA
LINGKUNGAN
a. Jaringan Jalan
ƒ Ratio panjang
jalan dengan luas
wilayah
b. Jalan Setapak
ƒ Ratio panjang
jalan dengan luas
wilayah
Air Limbah
ƒ Prosentase
penduduk
terlayani
Persampahan
4
ƒ Panjang 25-50
m/Ha dengan
lebar 2-5 m
ƒ Panjang 35-70
m/Ha dengan
lebar 0,8 - 2 m
ƒ 50-70% penduduk terlayani
ƒ 80-90% penduduk terlayani
untuk daerah
dgn kepadatan
>300 jiwa/Ha,
dengan asumsi
- produksi lumpur
tinja 40 lt/org/
thn
- produksi air
limbah 85-175
lt/org/thn
KUALITAS
KETERANGAN
TINGKAT
PELAYANAN
5
6
ƒ Mobil tinja 4 m3 ƒ BOD < 30 mg/lt
digunakan untuk ƒ SS < 30 mg/lt
pelayanan
ƒ Maks 120.000
jiwa, IPLT
Sistem kolom
dengan debit 50
m3/hari u/
pelayanan
100.000 jiwa
ƒ Pengosongan
lumpur tinja 5
thn sekali
ƒ Mobil tinja
melayani 2
tangki septik
tank setiap hari
ƒ 60-80% produksi ƒ Mobil tinja 4 m3 ƒ Tidak
ƒ Prosentase
sampah (80digunakan untuk mencemari
produk sampah
lingkungan
90% komersial
pelayanan
tertangani
ƒ Maks 120.000
ƒ Tingkat timbun-an dan 50-805
jiwa, IPLT
sampah
permukima,
ƒ Lama timbunan
100% untuk per- Sistem kolom
sampah
dengan debit 50
mukiman
m3/hari u/
dengan
pelayanan
kepadatan 100
100.000 jiwa
jiwa/Ha) terlayani dengan ƒ Pengosongan
lumpur tinja 5
asumsi :
- timbunan
thn sekali
ƒ Mobil tinja
sampah 2-35
ltr/orang/hr untuk melayani 2
non komersial
tangki septik
dan 0,2-0,6
tank setiap hari
lt/m2/hr untuk
komersial
7
ƒ SK SNI T-07-1989-F
ƒ Kep DJCK No.
07/KPTS/1999
ƒ SK SNI M-36-199103
ƒ SNI-19-2454-1391
ƒ SNI 03-3241-1994
ƒ Kep DJCK No.
07/KPTS/1999
10
STANDAR PELAYANAN
NO. BlDANG PELAYANAN
KUALITAS
INDIKATOR
CAKUPAN
1
IV.
A.
1.
2
PENGEMBANGAN
PERUMAHAN
PERMUKIMAN
PERUMAHAN
Data dan Informasi
a) Pendataan
b)
2.
3
4
ƒ Tingkat Akurasi
ƒ Data jumlah
Data
penduduk
ƒ Tingkat Manfa-at ƒ Data Rumah
data
(kondis, ukuran,
ƒ Kemudahan akses status tanah
jenis)
ƒ Data kebutuhan
rumah
ƒ Data tingkat kemampuan
masya-rakat
(sewa/beli)
ƒ Data potensi
(manusia, alam,
finansial dan
tanah)
Informasi
ƒ Akurasi Informasi ƒ Tanah, rumah,
Perumahan dan ƒ Kemudahan akses Prasarana,
ƒ Keterbukan
Permukiman
utilitas umum,
(transparan)
fasos, fasum
ƒ Tata kawasan
permukiman
Rumah
- Desa
- Kondisi Fisik
- Kelurahan
Rumah
- Kawasan
- Harga Satuan
(beli & sewa)
- Daya beli & sewa
masyara-kat
- Rusun mendekati tempat ker-ja
KUALITAS
KETERANGAN
TINGKAT
PELAYANAN
5
Tersedia data
Peru-mahan di
tingkat :
- Kabupaten/Kota
- Kecamatan
- Kelurahan
6
7
ƒ UU No. 4 Th. 1992
tentang Perumahan &
Permukiman Jenis :
Rumah vertikal,
horisontal, inti,
tumbuh, permanen,
temporer, dll
ƒ Tersedianya
Infor-masi
perumahan dan
permukiman di
tingkat
Kabupaten
/Kota,
kecamatan,
kelurahan
ƒ NSPM
ƒ Informasi desai
instrumen
pembi-ayaan :
- Conventional
Mortgage
- Non
Conventional
Mortgage
- UU No. 4/1992
- Pelayanan infor- - Akurat
- Sederhana
- PP No. 44/1994
masi tentang
(penghunian oleh
harga dan sewa - Mudah diakses
bukan pemilik)
rumah, tanah
- Kepmen PU No. 20
- Prosedur
KPTS/1986
perolehan
Pedoman Teknik
rumah/tanah
- Pedoman teknis
Pembangunan
rumah layak
Perumahan
huni sesuai
Sederhana Tidak
dengan
Bersusun
tingkatan
- RS/RSS
11
STANDAR PELAYANAN
NO. BlDANG PELAYANAN
KUALITAS
INDIKATOR
CAKUPAN
1
2
3.
Lingkungan (Aman,
sehat, harmonis,
berkelanjutan)
4.
Pemberdayaan
Masyarakat
3
- Pencemaran air,
tanah, udara
- Penyebaran
penyakit
- Kriminalita,
konflik, benca-na
alam keba-karan
- Ruang terbuka
hijau dan arsitektur lokal
- Daya dukung
lingkungan
- Keterlibatan
seluruh
stakehoulders
- Tanggung jwab &
wewenang
Pemda &
masyarakat
- Kemudahan utk
mendapatkan
sumberdaya
- Kesetaraan
- Pendampingan
dengan dukungan
- TPM dan KP
(konsultan
Pembangunan)
- Lembaga
Masyarakat
Mandiri
- Forum Perumahandan Permukiman sebagai
bagian dari forum
kota
4
KUALITAS
KETERANGAN
TINGKAT
PELAYANAN
5
- Rusuna (Rumah
Susun
Sederhana)
- Rusunawa
(Rumah Susun
Sewa)
- Desa
- Kelurahan
- Peraturan
Daerah
- Koordinasi &
Pembinaan
- Pembinaan
Kelembagaan
- Pengendalian
dan
Pengawasan
Pembangunan
- Desa
- Kelurahan
- Kawasan
-
6
-
Aman
Sehat
Harmonis
Berkelanjutan
7
- Permen PU No.
54/PRT/1991 tentang
Pedoman Teknik
Pembangu-nan
Perumahan Sangat
Sederhana
- SNI 03-1997-1990
- SNI 03-1978-1990
- SNI 03-1979-1990
- Permen PU No.
60/PRT/1992 ttg
Persyaratan Teknis
Pembagian Rusun
- Resolusi PBB No.
43/181 (Adequate
Sheller for all,
Sustainable Human
Settlements)
- Sesuai dengan - Permen PU No.
Sosialisasi
Pedoman
potensi dan
60/PRT/1991
Pelatihan
kebutuhan
Persyaratan Teknis
Bimbingan
masyarakat
Pemba-ngunan
Pendampingan/
Peruma-han
Konsultasi
Bertumpu pada
Teknis
kelompok
12
STANDAR PELAYANAN
NO. BlDANG PELAYANAN
INDIKATOR
KUALITAS
CAKUPAN
1
5.
2
3
ƒ Efisien & transPembiayaan
paran dalam
Perumahan
a) Efisiensi pasar &
waktu dan biaya
penyehatan industri proses perizinan
ƒ Keterjangkauan
perumahan
- Izin Lokasi
masyarakat
- IMB
berpendapatan
- Sertifikasi
menengah ke
- Market Value
bawah u/ memeliki rumah
ƒ Stabilnya suku
bunga kredit
kepemilikan
rumah
KUALITAS
KETERANGAN
TINGKAT
PELAYANAN
4
5
ƒ Kepastian biaya - Semua golongan & waktu
masyarakat
ƒ Persyaratan
yang masuk
administrasi
dalam kriteria
ƒ Konsumen
(individu, badan
sosial, dll)
ƒ Kriteria
konsumen
(tingkat
pendapa-tan,
lama kredit,
besaran kredit,
tipe rumah,
harga rumah
maksimum)
ƒ Nasional
b) Pengembangan
ƒ Termobilisasi-nya ƒ Besaran prosen- ƒ Dapat mencapai
tase porsi APBD semua target
dan
dana dari daerah
Propinsi dan
grup
pendayagunaan
u/ pembiayaan
kabupaten/kota ƒ Minimal 50 %
sistem pembiayaan perumahan
ƒ Tersedianya
dari total
u/ pembiayaan
beragam skim
penduduk yang
perumahan
ƒ Pemanfaatan
pembiayaan
berhak
sebagian dana
perumahan
menerima
jangka panjang
subsidi per
(misalnya
tahun
Jamsoste,
Taspen)
ƒ KPR u/ berbagai
golongan
masya-rakat
(forma, informal)
ƒ KPR bersubsidi
u/ golongan
masyarakat
dengan
pendapatan Rp.
300 ribu – Rp.
800 ribu per
bulan
ƒ Informasi dapat ƒ Tersedianya
c) Pemberdayaan
ƒ Makin banyak
informasi industri diakses dengan
Pelaku Pembiayaan bank (nasional,
Perumahan
mudah
perumahan
regional) terlibat
ƒ Minimal satu
sebagai financial ƒ Lembaga
keuangan Bank lembaga
intermediary
ƒ Terbukanya
keuangan
dan Non bank
berbagai lembaga
propinsi
keuangan yang
dapat diakases
dengan mudah
oleh masyarakat
6
Cepat
Sederhana
Pasti
7
- KPR Fasilitas
RS/RSS adalah
Kepmen : Kimpraswil
No. 172/KPTS.N2001
juncto No.
458/KPTS/M/2001 ttg
Perubahan Kepmen
No.
172/KPTS/M/2001 ttg
Pengadaan
Perumahan dan
Permukiman Dengan
Dukungan Fasilitas
KP-KSB
- KP-RS dan KP-RSS
Akurat
13
STANDAR PELAYANAN
NO. BlDANG PELAYANAN
INDIKATOR
KUALITAS
CAKUPAN
1
6.
2
3
d) Pelembagaan
ƒ Tersedianya dana
pembiayaan pasar
jangka pan-jang di
sekunder
pasar sekunder/
fasilitas likuiditas
ƒ Terbitnya
perangkat
peraturan &
undang-undang
yang terkait dg
pembiayaan
perumahan
melalui pasar
sekunder
ƒ Berdirinya dan
beroperasinya
lembaga
pembiayaan pasar
sekunder
ƒ Jumlah perizinan
Pemanfaatan
yang ditangani
ƒ Transparansi
a) Penggunaan
ƒ Waktu proses
b) Pengelolaan
c) Pemeliharaan dan
Perawatan
B
PERMUKIMAN
1.
Kasiba/Lisiba
KUALITAS
4
5
6
ƒ Investasi lem- ƒ 100% kebutuhan - mudah dan
baga keuangan ƒ Semua lembaga cepat
dan pemerintah keuangan yang - jelas dan dapat
ƒ Undang-undang melayani KPR
dilaksanakan
Sekuritas
ƒ Penyampaian
undang-undang
Sita jamin
ƒ Nasional
ƒ Penyusunan tata cara/prosedur
izin pengguna
ƒ Penyusunan
standar operasional/standar
pengelolaan
ƒ Penyusunan
standar teknik pemeliharaan
dan perawatan
ƒ Badan Pengelola ƒ Lahan minimal
u/3000 unit
Kawasan
ƒ Rencana
rumah (Kasiba
terperinci tata
dan Lisiba)
ƒ Jaringan Primer
ruang kawasan
ƒ Jumlah izin lokasi
dan Sekunder
pembangunan
Prasarana
Perumahan di luar sebagai arahan
Kasiba dan Lisiba- perencanaan
BS
kawasan
ƒ Data kebutuhan
rumah
ƒ Data tingkat kemampuan
masya-rakat
(sewa/beli)
ƒ Data potensi
(manusia, alam,
finansial dan
tanah)
KETERANGAN
TINGKAT
PELAYANAN
Tersedianya izin
penggunaan
bangunan
Tersedianya
standar
opersional dan
pedoman teknis
pengelolaan
Tersedianya
stan-dar teknis
pemeli-haraan,
perawatan
- Kemudahan
perizinan
- Sosialisasi
peraturan
- Tersedianya
jaringan primer,
sekunder dan
sertifikasi
terjamin
- Harga terkendali
- Koordinasi
- Pengawasan
dan Evaluasi
- Pelayanan
Administrasi
Pertanahan
- Pemasaran
- Transaksi (jualbeli)
-
7
Kepmen Keuangan RI
No.
132/KMK.014/1998
tentang Perusahaan
Fasilitas Pembiayaan
Sekunder Perumahan
Mudah dipahami
Tepat waktu
Trasnparan
Informatif
- Transparan
- Cepat
- Tersedia rumah
dalam satu
kawasan bagi
seluruh lapisan
masyarakat
- Sederhana
- Adil
- Kompetisi
Dalam PP 80 Thn 1999
ttg Kasiba & Lisiba BS.
Disebut Pola Hunian
Berim-bang : 1:3:6
Dasar hukumnya
adalah SKB Mendagri,
Men PU, Menpera : No.
648.384 Thn 1992
No. 739/KPTS/1992
No. 09/KPTS/1992 ttg
Pedoman
Pengembangan
Perumahan dan
Permukiman dengan
Lingkungan Hunian
yang berimbang
dengan ketentuan lebih
lanjutnya a/
Kepmenpera selaku
Ketua BKP4N No.
04/KPTS/BKP4N/1995
14
STANDAR PELAYANAN
NO. BlDANG PELAYANAN
INDIKATOR
KUALITAS
CAKUPAN
1
2.
2
3
4
ƒ Kapling tanah
matang 1000
unit rumah
(lisiba BS)
ƒ Jaringan Primer
& Sekunder Prasarana lingkungan minimal 25%
dari Kasiba
KETERANGAN
5
6
7
Pengembangan dan
Penataan Lingkungan
Permukiman
a) Revitalisasi Ling- ƒ Aktifitas kawasan ƒ Desa/Kelurahan
ƒ Kawasan
kungan Perumahan dan kegiatan
ekonomi
dan Permukiman
Masyarakat
ƒ Daftar bangunan
b) Pelestarian Lingku- yang dilindungi
ngan Permukiman
dan lingkungan
Tradisional
perumahan
tradisional (jati
diri)
c) Konservasi/
Revitalisasi
Kawasan cagar
Budaya
3.
KUALITAS
TINGKAT
PELAYANAN
ƒ Kondisi
lingkungan
- Rencana dan
Program Sosia,
Ekonomi,
Budaya
- Prosedur Revitalisasi
- Prosedur
pelesta-rian
bangunan
- Sosialisasi
Rencana dan
Program
- Pedoman dan
Prosedur
Pengembangan
dan Penataan
lingkungan
permukiman
-
Fungsional
Aman/selamat
Sehat
Serasi dengan
ling-kungan
Prasarana Lingkungan
a) Jaringan Jalan
1) Jalan Lingkungan ƒ Kondisi jalan
ƒ Biaya Perawatan
2) jalan Setapak
b) Air Limbah
1) Air Limbah
Setempat
ƒ Prosentase
produk terlayani
ƒ Panjang 40-60
m/ Ha dengan
lebar 2 - 5 m
ƒ Panjang 40-60
m/ Ha dengan
lebar 2 - 5 m
- Kecepatan rata- - Akses ke semua - Pedoman Teknis
Prasarana Jalan
lingkungan
rata 5 s/d 10
Perumahan 1998
permukiman
km/jam
- dapat diakses
mobil pemadam
kebakaran
- tangki septik dan - BOD<30 mg/l
ƒ 50 s/d 70%
- SS < 30 mg/l
MCK
penduduk
ƒ 80 s/d 90%
disesuaikan oleh
penduduk u/
masyarakat
daerah dengan - Mobil tinja 4 m3
kepadatan >300 digunakan untuk
pelayanan maks
jiwa/Ha
120.000 jiwa
SK SNI T-07-1989-F
Kep. Dirjen CK No.
07/KPTS/1999
- Dgn asumsi produksi
lumpur tinja 50
- Produksi air
limbah85-1751/org/hr
15
STANDAR PELAYANAN
NO. BlDANG PELAYANAN
KUALITAS
INDIKATOR
CAKUPAN
1
2
3
4
ƒ 50 s/d 80%
c)Drainase/Pengenda- - Prosentase
daerah
lian Banjir
daerah genangan
genangan
tertangani
- lama genangan
- tinggi genangan
- frekwnsi
genangan
- prosentase
produk sampah
tertangani
- lama genangan
- tinggi genangan
- frekwnsi
genangan
d) Persampahan
- prosentase
produk sampah
tertangani
KUALITAS
KETERANGAN
TINGKAT
PELAYANAN
5
- IPLT Sistem
kolam dengan
debit50 m3/hari
- Pengosongan
lumpur tinja 5
tahun sekali
- Mobil tinja
melayani 2
tangki septic
setiap hari
- Pemeliharaan
saluran drainase
- penataan
prasarana dan
sarana
lingkungan
permukiman
- 60% s.d 80% produk sampah
(80%-90%
komersial dan
50%-80%
permukiman,
100% u/
permukiman
dengan
kepadatan 100
jiwa/ha)
terlayani dengan
asumsi :
- Timbunan
sampah 2,5 –
3,5 lt/org 75%
samapah
domestik, 25%
sampah non
domestik
-
6
- Tinggi genangan
<30 cm
- lama
genangan/2 jam
- frekwensi
genangan
- maks. 2kali
setahun
7
SK SNII T-07-1990-F
pewadahan :
kantong plastik
bekas u/ setiap
sumber sampah
pengumpulan ;
gerobak
samapah 1
m3/1000
penduduk
terlayani,
dumptruck
6m3/10.000
tranfers depo
dng 100-250 m2
u/ 30.000
penduduk.
Pengangkutan :
Dump truck 6 m3
u/ 10.000
pendudukan
pemindahan :
transfer depo
dng 100-150 m2
u/ 30.000
terlayani dng
radius 400-600
m
16
STANDAR PELAYANAN
NO. BlDANG PELAYANAN
KUALITAS
INDIKATOR
CAKUPAN
1
2
e). Penerangan jalan
umum
4.
3
- Lingkungan
permukiman
terlayani
Sarana Lingkungan
- kelengkapan
a). Sarana Lingkungan Sarana niaga
b). Sarana Pendidikan - jumlah anak usia
sekolah yang
tertampung
- sebaran fasilitas
pendidikan
- kelengkapan
sarana pendidikan
c) Sarana Pelayanan
Kesehatan
- Sebaran fasilitas
pelayanan
kesehatan/jangka
uan pelayanan
kesehatan/jangka
uan pelayanan
- Tingkat harapan
hidup
d) Sarana Pelayanan
Umum
- jangkauan dan
tingkat pelayanan
4
KUALITAS
KETERANGAN
TINGKAT
PELAYANAN
5
- tempat
- pembuangan
akhir (TPA)
menggunakan
sistem ”contolled
landfill” pada
lokasi yang tidak
produktif bagi
pertanian, muka
air tanah cukup
dalam dan jenis
tanah kedap air.
6
7
- satuan
- kuat penyinaran Neufer Architect Data
- kuat penyinaran
lingkungan dng
< 500 lux dng
jumlah
tinggi > 5 m dari
penduduk <
muka tanah
30.000 orang
- satuan
- minimal tersedia - mudah diakses - kepmen PU no.
lingkungan dng
1 (satu) pasar u/
20?KPTS/1986
- SNI no. 03-1733jumlah
setiap 30.000
1989 tentang Tata
penduduk
penduduk
Cara Perencanaan
<30.000 jiwa
Kawasan Perumahan
Kota
- satuan
Minimal tersedia : - Bersih, mudah
lingkungan dgn - 1 unit TK u/
dicapai, tidak
setiap 1.000
jumlah
bising, jauh dari
penduduk
penduduk
sumber
- 9 SD, 3 SLTP, 1 penyakit,
<30.000 jiwa
SMU
sumber bau
sampah dan
pencemarana
lainnya
Lokasi di pusat
- Satuan
Minimal tersedia :
lingkungan/keca
lingkungan dng - 1 unit Balai
Pengobatan/3.0 matan bersih,
jumlah
00 jiwa
tanah jauh dari
penduduk
- 1 unit BKIA/RS
sumber
<30.000 jiwa
Bersalin/10.000
penyakit,
- 1 unit Pos
sumber bau
Pemadam
sampah dan
Kebakaran
pencemarana
lainnya
- Satuan
Minimal tersedia :
lingkungan dng - 1 unit kantor
polisi/30.000
jumlah
jiwa
penduduk
- 1 unit Kantor
<30.000 jiwa
Pos Pembantu
- 1 unit Kantor
Bank Cab.
pembantu
17
STANDAR PELAYANAN
NO. BlDANG PELAYANAN
INDIKATOR
KUALITAS
CAKUPAN
1
5.
KUALITAS
KETERANGAN
6
bersih, mudah di
capai, terawat,
indah dan
nyaman
7
TINGKAT
PELAYANAN
2
3
4
5
Tersedianya :
e). Sarana Ruang
- Penduduk terlayani - satuan
- % ruang terbuka
lingkungan dng - taman
terbuka (Taman,
jika dalam suatu
lingkungan u/
jumlah
Pemakaman Umum
kawasan
setiap 250 jiwa
penduduk
dan Parkir)
- % ruang terbuka
- 0.3
<30.000 jiwa
hijau yang
m2/penduduk
fungsional
dari luas
- Penyebaran ruang
kawasan
terbuka hijau
(taman, olah
raga, bermain)
- 0.2
m2/penduduk
dari luas
kawasan
(pemakaman
umum)
- Parkir
lingkungan 3%
dari luas
kawasan dng jml
2500 org
f). Sarana Sosial
- Jangkauan
- Satuan
nimal tersedia :
Budaya
Pelayanan
lingkungan dng - 1 unit tempat
ibadah (1,2
jumlah
m2/jema’ah)
penduduk<30.0
- 1 unit
00 jiwa
perpustakaan
lingkungan
- 55 s.d 75%
- 60-220
Utilitas umum
- penduduk
a). Air Bersih
penduduk
lt/org/hari, u/
terlayani
- tingkat debit
terlayani
permukiman
pelayanan/orang
perkotaan
- 30-50 lt/org/hari/
- tingkat kualitas air
untuk
minum
lingkungan
perumahan
- memenuhi
stnadar air
bersih
b. pemadam Kebakaran - Frekwensi
- Satuan
Minmal tersedia : - Waktu tanggap
- 1 hidaran ling.
lingkungan
- Tingkat kepedulian
Pada setiap
dengan jumlah
terhadap bahaya
jarak 200 di tepi penduduk
kebakaran
jalan atau
<30.000 jiwa
berupa tandon
air (kolam, air
mancur, sungai,
danau,
reservoar, dsb)
warna, bau dan - sesuai SK Men Kes
rasa
no.
416/MEN/KES/Per/IX
/1990
selalu tersediaair u/ pemadaman
api
Melayani ke
tempat
kebakaran < 15 menit
Standar WHO
sesuai SK Men Kes
no.
4156/MEN/KES/Per/I
X/1990
Standar WHO
Kep. Meneg PU no.
11/KPTS/2000
tentang Manajemen
PenanggulanganKeb
akaran di Perkotaan
18
STANDAR PELAYANAN
NO. BlDANG PELAYANAN
KUALITAS
INDIKATOR
CAKUPAN
1
6.
2
Penanggulangan
bencana
3
- jumlah pengungsi
- jumlah konflik
sosial
- kinerja Satkorlak
dan Satlak PBP
- Peran Serta
masyarakat
- Pendapatan
masyarakat
4
- kerusuhan
masal
- bencana alam
- kebakaran
- kecelakaan
KUALITAS
KETERANGAN
TINGKAT
PELAYANAN
5
- Akses bagi
pemadaman
kebakaran u/
linkg.
Permukiman
- 2 mobil pompa
kapasitas 4000
ltr/ pos jaga
- 1 orang satlakar/
1000 penduduk
- 1 pos minimal
luas lahan
200m2 melayani
3 kelurahan
- tanggap darurat
- rekonsiliasi
- Rehab. Non fisik
- Rehab fisik
- Rehab. Usaha
ekonomi
masyarakat
6
-
7
cepat
tanggap
adil
manusiawi
Catatan :
1. Nilai Kualitas SPM yang diberikan berdasarkan analisis terhadap kajian pada beberapa
propinsi.
2. Metoda kajian belum sepenuhnya mengikuti kaidah penetapan SPM
3. Belum diperoleh Nilai Dasar (baseline) kualitas SPM sebagai dasar penilaian kerja
4. Diusulkan penerapan SPM ini dilakukan secara bertahap (tahapan ditentukan oleh
Pemerintah Daerah dengan berkonsultasi dengan Pemerintah), dengan dua cara :
a. Menyesuaikan Nilai Kualitas SPM berdasarkan kemajuan Pemerintah Daerah
b. Menerapkan Nilai Kualitas SPM diatas pada cakupan wilayah tertentu
5. Sejalan dengan pelaksanaan cara yang dipilih, Pemerintah harus segera menerbitkan
NSPM untuk mendukung proses pencapaian SPM dan melakukan kajian secara nasional
untuk menetapkan Nilai dasar (baseline) untuk masa yang akan datang dimana Nilai
kualitas SPM benar-benar mewakili harapan masyarakat terhadap tingkat pelayanan
prasarana jalan.
19
Download