LAPORAN TUTORIAL ETIKA PROFESIONALISME DISUSUN OLEH : TUTOR XIII FASILITATOR : Drs. Zamsari Chan, Apt. M.Si KETUA : Sisi Adiza Fitri (1910070100115) SEKRETARIS : Dini Jannatul (1910070100116) ANGGOTA : Raditya Pangestu (1910070100111) Tegar Pratama (1910070100112) Agung saputra (1910070100113) Rezy saputra (1910070100114) Bunga Gusasnami P (1910070100117) Lahyunda Aidatul Yumna (1910070100118) Nur Intan Harahap (1910070100119) Nesi Meldi Pratiwi (1910070100120) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH 2019 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan laporan ini dalam rangka tugas tutorial blok dengan judul “Etika Profesionalisme”. Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen fasilitator dan dosen pengajar kami yang telah membimbing dalam menulis laporan ini. Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terima kasih. Padang, 04 Oktober 2019 Penyusun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah hak azazi manusia karena itu masyarakat berhak mendapatkan pelayanan yang bermutu. Sebagai seorang dokter kita mempunyai sebuah etika profesionalisme yaitu kita harus melayani pasien dengan standar profesi, standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien sehingga tidak terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan oleh semua orang. Untuk mencapai hal tersebut perlu diciptakan berbagai upaya kesehatan kepada seluruh masyarakat. Dokter sebagai salah satu komponen utama pemberi pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai peranan penting dan terkait secara langsung dengan proses pelayanan kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan. Ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku sebagai kompetensi yang didapat selama pendidikan akan dijadikan sebagai landasan utama bagi seorang dokter untuk dapat melakukan tindakan kedokteran dalam upaya pelayanan kesehatan. Pendidikan kedokteran pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan mutu kesehatan bagi seluruh masyarakat. 1.2 Trigger Agnes, seorang mahasiswa baru fakultas kedokteran Universitas Baiturrahmah dengan khidmat mengikuti acara pengambilan sumpah dokter seorang kakak sepupunya di fakultas kedokteran yang sama. Tadi malam kakak sepupu Agnes bercerita tentang bagaimana menjadi seorang dokter. Ia tidak akan lama lagi akan mengikuti kegiatan internship, setelah berhasil melewati UKMPPD. Pemerintah melalui departeman kesehatan sudah mengatur hal ini, sekaligus menjalankan tugas pemenuhan hak azazi manusia di bidang kesehatan. Dibalik kegembiraan Agnes sebagai mahasiswa baru, ia pun merenungi tentang tanggung jawab moral dan hukum sebagai seorang dokter kelak. Ada sumpah dokter, etika kedokteran, disiplin kedokteran bahkan hukum kedokteran yang harus dipelajarinya selain ilmu medis yang menjadi kompetensi seorang dokter. Pada pelayanan kedokteran, pasien dan dokter masing-masing memiliki hak dan kewajiban. Profesi dokter pada prinsipnya berlandaskan azas beneficence, demi kebaikan pasiennya. Namun demikian dalam mengambil keputusan medis, juga dipertimbangkan azas autonomy seorang pasien seperti informed concent dalam persetujuan tindakan medis. Sebagai dokter, kelak Agnes juga harus lebih memahami kaidah dasar bioetika. Pelanggaran berbagai kaidah akan berhubungan dengan MKEK dan MKDKI bahkan pengadilan, demikian kata kakak sepupunya. Agnes juga diceritakan bahwa dalam penelitian kedokteranpun ada dikenal istilah ethical clearance yang melindungi hak-hak pasien. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Step I : Clarify Unfamiliar Terms 1) Khidmat : Penuh penghormatan. 2) Sumpah Dokter : Janji/ikrar yang dibacakan oleh seorang dokter. 3) Internship : Proses pemantapan mutu profesi dokter. 4) UKMPPD : Uji kompetensi mahasiswa program profesi dokter. 5) HAM : Hak-hak dasar yang dimiliki setiap pribadi manusia sebagai anugerah tuhan semenjak lahir. 6) Etika Kedokteran : Ilmu pengetahuan tentang azas akhlak seorang dokter. 7) Disiplin Kedokteran : Tingkat kepatuhan seorang dokter. 8) Hukum Kedokteran : Untuk melindungi dokter dalam praktek. 9) Kompetensi Kedokteran : Suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan, pengetahuan dan sikap. 10) Azas Beneficence : Dokter akan berbuat kebaikan/kebajikan terhadap pasien. 11) Azas Autonomy : Pasien mempunyai kebebasan untuk mengetahui serta memutuskan apa yang akan dilakukan terhadapnya. 12) Informed Concent : Suatu proses penyampaian informasi secara relevan kepada pasien untuk memperoleh persetujuan medis sebelum dilakukan tindakan medis. 13) MKEK : Majelis kehormatan etika kedokteran. 14) MKDKI : Majelis kehormatan disiplin kedokteran indonesia 15) Bioetika : Studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan biologi dan kedokteran, baik dalam skala mikro maupun makro, masa kini dan mendatang. 16) Ethical Clearance : Kelayakan etik, keterangan tertulis yang diberikan oleh komisi etik penelitian. 2.2 Step II : Define The Problems 1) Mengapa dokter harus disumpah sebelum menjadi seorang dokter ? 2) Apa bunyi sumpah dokter Indonesia ? 3) Dari mana sumber sumpah dokter Indonesia ? 4) Apa saja yang diperlukan oleh seorang dokter ? 5) Selain sumpah dokter, etika kedokteran, disiplin kedokteran dan hukum kedokteran, apalagi yang harus dimiliki seorang dokter ? 6) Mengapa pelayanan kesehatan masing-masing dokter dan pasien memiliki hak dan kewajiban ? 7) Mengapa setelah lulus UKMPPD seorang dokter harus mengikuti kegiatan internship ? 8) Kenapa seorang dokter harus memahami kaidah dasar bioetika ? 9) Apa itu azas autonomy seorang dokter ? 10) Apa yang dimaksud dengan ethical clerance ? 2.3 Step III : Brainstorm Possible Hypothesis Or Explanation 1) Agar seorang dokter dapat memenuhi janji yang diikrarkannya 2) Lafal sumpah dokter Indonesia SK Menkes R.I. 434/Menkes/SK/X/1983 berbunyi : “Demi Allah saya bersumpah/berjanji, bahwa : i. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan. ii. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran. iii. Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter. iv. Saya akan menjalankan tugas saya dengan mengutamakan kepentingan masyarakat. v. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai dokter. vi. Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam. vii. Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan. viii. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien. ix. Saya akan berikrar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kesukuan, perbedaan kelamin, politik kepartaian, atau kedudukan sosial dalam menunaikan kewajiban pasien. x. Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya. xi. saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagaimana saya sendiri ingin diperlakukan. xii. Saya akan menaati dan mengamalkan kode etik kedokteran Indonesia. xiii. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya. 3) Berdasarkan Sumpah hippokrates dan Deklarasi Jenewa dari Ikatan Dokter Sedunia. 4) Etika kedokteran, disiplin kedokteran, hukum kedokteran, dan kompetensi kedokteran. 5) Harus memiliki kompetensi kedokteran. 6) Supaya pelayanan kesehatan terjadi secara efektif. 7) Untuk menerapkan kompetensi yang diperoleh selama pendidikan secara integrasi komprehensif, mandiri serta menggunakan pendekatan kedokteran keluarga dalam rangka kemahiran dan penyelarasan antara hasil pendidikan dan lapangan. 8) Digunakan untuk proses tindakan dan penelitian. 9) Menghargai hak menentukan nasib sendiri, Berterus terang menghargai privasi, Menjaga rahasia pasien, Melaksanakan Informed Consent. 10) Merupakan persetujuan etik untuk penelitian yang mengikutsertakan manusia sebagai subjek penelitian atau menggunakan hewan coba. 2.4 Step IV : Arrange Explanation Into A Tentative Solution Aspek Penting Seorang Dokter Sumpah Dokter Bioetika Etika Kedokteran Disiplin Kedokteran A Hukum Kedokteran Internship Hak & Kewajiban Dokter Dokter Ethical Clerance Azas Autonomy Azas Beneficience Hak & Kewajiban Pasien Azas Non Maleficience Azas Justice 2.5 Step V : Learning Objective Mahasiswa mampu mempelajari, memahami dan menjelaskan tentang : a) Sumpah dokter b) Etika kedokteran c) Hukum kedokteran d) Disiplin kedokteran e) Kompetensi kedokteran f) Bioetika g) Hak dan kewajiban dari dokter-pasien h) Ethical clerance i) 4 Prinsip Umum Etik Kedokteran 2.6 Step VI : Information Gathering And Private -- Kompetensi Kedokteran 2.7 Step VII : Share The Result Gathering Of Information Sumpah Dokter Pernyataan resmi dokter baru dg bersaksi pada Tuhan (ikrar kontrak sosial dokter pd masyarakat), dengan dasar kaidah moral & etika sepanjang hidup. Lafal sumpah dokter Indonesia sesuai dengan peraturan pemerintah No. 26 Tahun 1960 yang disusul dengan SK Menkes R.I. No. 434/Menkes/SK/X/1983 adalah berdasarkan sumpah hippocrates dan deklarasi jenewa dari ikatan dokter sedunia (world medical assosiation, WMA 1948). Dimulai Hippocrates 23 abad yg lalu dengan substansi asas-asas etika tradisional (klasik). Lafal sumpah dokter Indonesia berbunyi sebagai berikut. “Demi Allah saya bersumpah/berjanji, bahwa : 1. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusian. 2. saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran. 3. Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter. 4. Saya akan menjalankan tugas saya dengan mengutamakan kepentingan masyarakat. 5. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai dokter. 6. Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam. 7. Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan. 8. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien. 9. Saya akan berikrar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kesukuan, perbedaan kelamin, politik kepartaian, atau kedudukan sosial dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien. 10. Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya. 11. Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagaimana saya sendiri ingin diperlakukan. 12. Saya akan menaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia. 13. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya. Etika Kedokteran Etika (Ethics) berasal dari kata Yunani ethos, yang berarti akhlak, adat kebiasaan, watak, perasaan, sikap, yang baik, yang layak. Tujuan pendidikan etika dalam pendidikan kedokteran dan tenaga kesehatan yang lainnya adalah untuk menjadikan tenaga-tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan pasien dalam pelayanan kesehatan lebih manusiawi dengan memiliki kematangan intelektual dan emosional. Hukum Kedokteran Hukum kedokteran merupakan semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan/pelayanan kesehatan dan penerapan hak dan kewajiban baik bagi perseorangan maupun segenap lapisan masyarakat, baik sebagai penerima pelayanan kesehatan maupun sebagai pihak penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala aspek, organisasi, sarana, pedoman standar pelayanan medik, ilmu pengetahuan kesehatan dan hukum, serta sumber-sumber hukum lainnya. Disiplin Kedokteran Disiplin kedokteran adalah aturan-aturan atau ketentuan penerapan keilmuan dalam pelaksanaan pelayanan yang harus diikuti oleh dokter. Banyak hal yang diatur dalam disiplin kedokteran, yaitu surat izin praktik, rekam medis, dan termasuk juga etika kedokteran. Kompetensi kedokteran Kompetensi kedokteran merupakan seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seorang dokter sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas dibidang kesehatan. Bioetika Bioetika berasal dari kata bios yang berarti kehidupan dan ethos yang berarti norma-norma atau nilai-nilai moral. Bioetika atau bioetika medis merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran, baik sakala mikro maupun makro, masa kini dan masa mendatang (Bertens, 2001). Hak Dan Kewajiban Dari Dokter-Pasien 1) Hak dan kewajiban seorang dokter a) Hak : -Hak memperoleh imbalan jasa yang layak -Memperoleh informasi lengkap dan jujur dari pasien untuk kepentingan diagnosis dan terapi -Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai standar profesi dan standar prosedur operasional -Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar prosedur operasional b) Kewajiban : -Memberikan pelayanan medik yang benar dan layak berdasarkan teori kedokteran yang telah teruji kebenarannya -Memberikan informasi medik tentang penyakit pasien -Memberikan informasi tindakan medik yang dilakukan -Memberi kesempatan kepada pasien untuk memutuskan apa ia menerima/menolak tindakan medik yang dilakukan -Memberikan kepada pasien untuk dapat second opinion -Menyimpan rahasia kedokteran -Memberi surat keterangan dokter bagi kepentingan pasien 2) Hak dan kewajiban seorang pasien a) Hak : -Memperoleh pelayanan medik yang benar dan layak, berdasarkan teori kedokteran yang telah teruji kebenarannya. -Mendapatkan informasi medik tentang penyakitnya -Mendapatkan informasi tentang tindakan medik yang dilakukan dokter -Memberikan concent (Informed Concent) atas tindakan medik yang dilakukan dokter -Memutuskan hubungan kontraktual setiap saat -Hak atas rahasia kedokteran (Konfidensialitas Medik) -Hak memperoleh surat keterangan dokter -Hak atas Second Opinion b) Kewajiaban : -Memberi informasi sejujurnya dan selengkapnya bagi kepentingan diagnosis dan terapi -Kewajiban mematuhi semua nasehat dari dokter -Kewajiban memberikan imbalan yang layak Ethical Clearance Ethical clearance atau kelayakan etik merupakan keterangan tertulis yang diberikan oleh Komisi Etik Penelitian untuk riset yang melibatkan makhluk hidup yang menyatakan bahwa suatu proposal riset layak dilaksanakan setelah memenuhi persyaratan tertentu. Empat Prinsip Umum Etik Kedokteran 1. Menghormati otonomi (Respect For Autonomy) Prinsip moral yang menghormati hak-hak pasien, terutama hak otonomi pasien. 2. Berbuat baik (Beneficence) prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan ke kebaikan pasien. 3. Tidak merugikan (Nonmaleficence) Prinsip moral yang melarang tindakan memperburuk keadaan pasien. 4. Keadilan (Justice) Prinsip moral yang mementingkan fairness dan keadilan dalam bersikap maupun dalam mendistribusikan suumber daya. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Etika profesionalisme merupakan aturan atau pedoman yang mengatur segala bentuk perilaku manusia, baik yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan oleh orang yang bekerja pada bidang yang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya atau orang yang mampu bersaing untuk tetap menjadi yang terbaik dibidangnya. Adapun etika profesionalisme seorang dokter yaitu ada hukum kedokteran, disiplin kedokteran, etika kedokteran, kompetensi kedokteran, dan bioetika. Dan etika kedokteran memiliki empat prinsip dasar utama yaitu prinsip autonomi, prinsip beneficence, prinsip non-maleficence, dan prinsip justice. Semua prinsip tersebut harus dipatuhi seluruh seorang dokter agar tidak terjadinya pelanggaran dalam pelayanan medik yang dapat merugikan pihak dokter ataupun pasien. DAFTAR PUSTAKA Hanafiah MJ, Amir AA. Etika kedokteran dan hukum kesehatan. Penerbit buku kedokteran. Jakarta. 2018. Bilhaq. 2016. Etika kedokteran dan hukum kesehatan. Available from https://www.pelatihan-sdm.net/etika-kedokteran-dan-hukum-kesehatan/#targetText= Etik%20(ethics)%20berasal%20dari%20kata,ilmu%20pengetahuan%20tentang%20a zas%20akhlak. diakses 4 Oktober 2019. Qur’aniati N. Pengumuman ethical clearance atau kelayakan etik. Available from https://ners.unair.ac.id/materikuliah/PENGUMUMAN. diakses 4 Oktober 2019 Anissa M. Hubungan dokter-pasien presentation. Thaib MU. Bioetika presentation.