BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada bulan September tahun 2000, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa menyepakati Tujuan Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goals (MDGs) yang mempunyai delapan tujuan. Salah satu dari delapan tujuan tersebut adalah memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya (Christanto, 2018). Dalam MDGs, disebutkan bahwa penyakit TB paru merupakan penyakit menular lainnya yang juga harus dieliminasi. Hal tersebut merupakan awal dari dibentuknya program STOP TB pada tahun 2001. Program STOP TB telah mencapai target penurunan global pada tahun 2015, dengan penurunan lebih dari 50% di Asia Tenggara, termasuk Indonesia (Christanto, 2018). Tahun 2015 merupakan tahun peralihan dari tujuan-tujuan yang ada di MDGs ke tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu Sustainable Development Goals (SDGs). Dengan digantikannya era MDGs dengan era SDGs, program STOP TB pun digantikan dengan program END TB. Program END TB memiliki satu tujuan, yakni mengakhiri epidemi TB di seluruh dunia (Christanto, 2018). Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara dengan penderita TB paru terbanyak setelah India. Menurut data terbaru dari profil kesehatan Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan, terdapat 400.000 kasus TB paru pada tahun 2017 yang mengalami peningkatan dari tahun 2016, yaitu sebanyak 351.893 kasus (Kemenkes, 2017). Tingginya kasus TB paru di Indonesia bisa jadi dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penyakit menular TB paru. Padahal, langkah preventif merupakan langkah awal yang sangat penting dalam menangani penularan TB paru. Langkah preventif yang dapat dilakukan secara mudah adalah dengan memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda sebagai agent of change yang berwawasan luas. Pada era digital saat ini, penggunaan sosial media menjadi sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Media sosial Instagram adalah salah satu contoh aplikasi yang banyak diunduh oleh masyarakat. Penggunaannya pun beragam, mulai dari akun pribadi, transaksi on line, ataupun sebagai sumber informasi. Namun, informasi mengenai suatu penyakit masih sangat kurang, seringkali muncul bila terdapat Kejadian Luar Biasa yang menggemparkan ataupun hanya sebagai media tahunan untuk memperingati hari penyakit tertentu sehingga informasi mengenai kesehatan khususnya suatu penyakit pada media Instagram hanya terbatas pada waktu tertentu saja. 1 Kehidupan yang tidak bisa lepas dari gadget ini penulis manfaatkan sebagai wadah untuk membuat sebuah akun yang bernama @gebrak.tb di Instagram. Akun @gebrak.tb sendiri memliki arti “Generasi Berani Kenal TB”, karena sesuai dengan keinginan penulis untuk memberikan informasi kepada generasi muda mengenai penyakit TB paru. Akun @gebrak.tb memuat informasi umum mengenai TB paru secara berkelanjutan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka disusun rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah efektifitas akun instagram @gebrak.tb sebagai sumber informasi mengenai TB Paru Dalam mendukung upaya eliminasi TB di Indonesia?. C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui efektifitas akun instagram @gebrak.tb sebagai sumber informasi mengenai TB paru dalam mendukung upaya eliminasi TB di Indonesia. 2. Tujuan Khusus a. Memberikan informasi mengenai TB paru khususnya penyebab penyakit, gejala klinis, cara penularan, cara diagnosis, cara pengobatan serta cara pencegahan kepada masyarakat luas melalui akun instagram @gebrak.tb sebagai langkah preventif dalam upaya eleminasi TB paru di Indonesia. b. Menganalisis efektifitas akun Instagram @gebrak.tb sebagai sumber informasi mengenai TB Paru dalam mendukung upaya eliminasi TB di Indonesia. D. Manfaat Penulisan 1. Bagi Masyarakat a. Mampu memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bahaya TB paru, cara penularan, cara diagnosis, cara pengobatan dan cara pencegahannya. b. Mampu meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penularan TB paru sehingga masyarakat dapat melakukan upaya pencegahan maupun pengobatan dari risiko penyakit kepada diri sendiri, anggota keluarga maupun kerabat dekat. 2. Bagi Institusi Pendidikan Turut berkontribusi dalam program eliminasi TB paru melalui pemberian informasi kepada masyarakat menggunakan akun Instagram @gebrak.tb. 2