Uploaded by User32881

PERSEPSI GENERASI MILLENIAL PADA FILM DOKUMENTER SEXY KILLER BERKAH

advertisement
‘’PERSEPSI MILLENIAL PADA FILM DOKUMENTER SEXY
KILLER’’
Perkembangan media massa akhir ini sangat pesat. Media massa menyajikan berbagai
realitas kehidupan dalam bentuk informasi terhadap masyarakat. Munculnya kesadaran tentang
arti dan nilai dari informasi membuat masyarakat tidak dapat melepaskan diri dari informasi
yang disajikan oleh media massa. (Sobur, 2006 : 162) Dalam komunikasi media massa salah satu
bagiannya adalah film. Film sebagai medium komunikasi dengan massa ke jurusan yang sudah
digariskan, sebagai medium penerangan dalam arti propaganda/indoktrinasi, maupun antipropaganda. (Siagian, 2010 : 2) Film adalah medium komunikasi massa yang ampuh sekali,
bukan saja untuk hiburan, tetapi juga untuk penerangan dan pendidikan. (Effendy, 2003 : 209)
Film memiliki kemampuan untuk menarik perhatian orang dan sebagian lagi didasari oleh alasan
bahwa film memiliki kemmpuan menghantar pesan secara unik. (McQuail, 1987 : 14) Film
merupakan salah satu media komunikasi massa efektif dengan tujuan memberikan informasi dan
pesan kepada masyarakat. Film selalu mempresentasikan realitas yang tumbuh dan berkembang
di dalam masyarakat. Film selalu mempresentasikan realitas yang tumbuh dan berkembang di
dalam masyarakat. (Sobur, 2004 : 127).
Begitu juga Tim expesdisi biru dan rumah produksi Watch Doc yang menggagas film
documenter Sexy Killer. Film dokum
Sejak diunggah dikanal youtube Watch Doc pada 13 April 2019 sampai pada saat ini film
documenter tersebut sudah menembus 5 juta penonton. Dua trailernya juga telah lebih dulu
menduduki jumlah penonton yang cukup banyak. Berdurasi 88 menit, film ini diawali dengan
adegan sepasang kekasih yang berbulan madu. Nyatanya realita romantis yang disuguhkan di
film dokumenter tersebut digambarkan membutuhkan banyak energi, mulai dari pemakaian
lampu, kulkas, televisi, laptop, hairdryer, sampai AC, yang jika ditotal-total untuk keperluan
bulan madu, mereka telah mengkonsumsi sekitar 1264 watt per malamnya.
Harus diakui bahwa selama ini kita memang tidak pernah tahu darimana listrik yang sudah
kita nikmati sehari-hari itu bersumber dan bagaiman proses sampai listrik itu bisa kita nikmati.
Hal inilah yang kemudian diangkat dan dibahas tuntas dalam film dokumenter Sexy Killers. Dari
sekian banyaknya bahan bakar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), batubara lah yang
paling banyak digunakan di Indonesia, hal tersebut tidak lepas dari harga batubara yang memang
relatif murah meriah. Sexy killers mengekspose beberapa tempat yang dijadikan area tambang
dan tempat berdirinya PLTU. Diantaranya di kawasan, Karimun Jawa, Sulawesi, Bali, serta
Cirebon.
Dalam film dokumenter ini digambarkan bahwa batu bara dikeruk dengan menggunakan
teknik bom yang kemudian berdampak terhadap rusaknya lingkungan dan masyarakat sekitar.
Kisah tragis dan pedih dari para korban yang mau tidak mau kehilangan tempat tinggal, mata
pencaharian, krisis air bersih, bahkan yang paling membuat miris adalah jatuhnya korban jiwa
pun menjadi isu utama yang diangkat dalam film dokumenter ini.
Gambar 1.1
Pada menit ke 4 Sexy Killers ini menyuguhkan kesaksian sujumlah petani juga salah satu
keluarga yang berada tidak jauh dari lokasi dilancarkannya aktivitas tambang batubara mengenai
krisis air besih baik untuk kehidupan sehari-hari maupun untuk kebutuhan bertani disamarinda
Kalimantan Timur, salah satu petani dikawasan tersebut mengatankan‘’ Dulu sebelum ada
bangunan batu bara, sawah ndak rusak, ndak amburadul, sekarang ada bangunan batu bara rakyat
kecil malah sengsara, yang enak yang besar, ungkang-ungkang kaki terima uang, kalau kita
terima apa? Terima imbasnya lumpur’’ . Nyoman Derman dari desa Kerta Buana Kabupaten
Kutai Kertanegara seorang petani kebun yang sempat melayangkan protes tetapi justru ditangkap
dan dipenjara selama 3 bulan dengan alasan mengganggu operasional perusahaan juga tidak
luput dari lensa kamera Sexy Killers.
Gambar 1.2
Dimulai dari menit ke 11 Sexy Killers seolah ingin menggugah jiwa kemanusiaan penonton
dengan membongkar kasus korban jiwa akibat adanya lubang bekas tambang yang berdekatan
dengan lokasi permukiman warga bahkan persis dibelakang sekolah. Dikatakan bahwa antara
tahun 2011 hingga 2018 tercatat 32 jiwa melayang akibat tenggelam di lubang bekas galian
tambang hanya di provinsi Kalimantan Timur. Sedangkan secara nasional antara tahun 2014
hingga tahun 2018 jumlah yang tewas mencapai 115 jiwa. Sejumlah keluarga korban tewas
digalian bekas tambang juga tak luput dari sorotan kamera Sexy Killer, duka cita mereka yang
masih terasa hingga kini tergambar melalui lensa film dokumenter ini. ‘’ Terus janjinya Bapak
Pemerintah katanya pengen ditutup daerah lubangnya, taunya ditutup dengan seng bekas cuma
berapa lembar. Ininya saya lihat tuh seng bekas baru ditulisin dilarang, dilarang apa tuh kemarin
tuh, dilarang bermainkah apa pakai deko gitu aja’’.
Bagian yang paling menarik pada scene ini adalah ketika Gubernur Kalimantan Timur, Isran
Noor menanggapi kasus korban jiwa yang disebakan oleh bekas kolam tambang dengan
pernyataan ‘’ Ya namanya nasibnya dia, meninggalnya dikolam tambang’’. Dilanjutkan lagi
dengan narator yang berujar bahwa diperkirakan ada 3500 lubang bekas tambang dan menurut
aturan lubang-lubang tambang harusnya diuruk lagi atau direklamasi. Penonton juga disuguhkan
mengenai proses jalannya rapat antara komisi 7 DPR dan pejabat Kementerian Energi Dan
Sumber Daya Air Mineral serta 290 Pemilik Tambang Batu Bara terkait lubang-lubang tambang
tersebut.
Gambar 1.3
Pada menit ke 21 penonton disuguhkan lagi mengenai potret nyata dari kejamnya perusahaanperusahaan tambang sekitar. Disini sangat jelas dikatakan bahwa pada November 2018 di
Sangasanga Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur setidaknya 5 rumah hancur dan 11
lainnya rusak dan jalan utaman amblas akibat aktifitas penambangan yang terlalu dekat dengan
pemukiman dan fasilitas umum, akibat nya total 41 jiwa terpaksa mengungsi. Hal menarik lain
yang dapat disorot pada scene ini adalah ketika narator berujar bahwa lokasi tambang tersebut
adalah milik PT. Aditama Baratama Nusantara, salah satu anak perusahaan PT. Toba Bara
Sejahtera yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Letnan Jendral Purnawirawan Luhut Panjaitan,
Menko Kemaritiman, seperti yang telah kita ketahui Menko Kemaritman yang juga memiliki
fungsi dalam pelaksanaan tugasnya, salah satunya ialah pengelolaan sumber daya maritime.
Dikatakan oleh narator bahwa menurut Jaringan Advokasi Tambang 4 perusahaan terkait Luhut
Panjaitan memiliki 50 lubang tambang.
Melalui dokumenter ini, penonton juga diajak melihat potret nyata yang terjadi di Karimun
Jawa Tengah, dikatakan bahwa tongkang-tongkang pengankut batu bara hilir mudik dalam
perjalanannya dari Kalimantan menuju PLTU-PLTU dijawa atau dibali. Padahal perairan
tersebut masuk kawasan taman nasional yang dilindungi. Gangguan mesin sampai kekurangan
bahan bakar seringkali dijadikan alasan tongkang-tongkang tersebut parker dan membuang
jangkar di kawasan perairan tersebut.
Gambar 1.4
Pada menit ke 30 diperlihatkan rusaknya terumbu karang karena jangkar yang kerap
disangkutkan ke terumbu karang. Disisi lain diperlihatakan bahwa Presiden Jokowi tengah
meresmikan PLTU Batang Jawa Tengah berlokasi dipiggir pantai Ujung Negoro yang
direncanakan akan menjadi PLTU terbesar di Asia Tenggara. Terkait permasalahan lahan karena
penolakan warga Presiden menyatakan telah diselesaikan oleh Gubernur Jawa Tengah. Penonton
kemudian diajak melihat potret nyata petani yang tanahnya diambil alih perusahaan PLTU
padahal belum ada transaksi jual beli. Ada juga kisah 2 warga yang menolak menjual tanahnya
yaitu Carman dan Cahyadi dikriminalisasi dengan delik melakukan kekerasan. Penonton
kemudian diajak melihat siapa tokoh dibelakang perusahaan setrum ini, dikaatkan bahwa PLTU
batang dimiliki oleh konsorsium perusahaan Indonesi dan Jepang. Dari Indonesia adalah PT.
Adaro Energi anak perusahaan PT. Adaro Energi yang juga menambang batu bara di
Kalimantan. PT. Adaro Energi sendiri didirikan pada tahun 2004 oleh 5 pengusaha yaitu
Sandiaga Uno, Edwin rachmat, Benny Subianto, Garibaldi Thohir, dan Eric Thohir selaku Jubir
TKN. Dokumenter ini juga mengungkap bahwa pada Desember 2018 meski berbeda kubu politik
Perusahaan milik Sandiaga Uno PT. Saratoga Investama Sedaya menjual asetnya kepada
perusahaan milik Luhut Panjaitan PT. Toba Bara senilai Rp. 130.000.000.000. Yang dijual
adalah saham disebuah perusahaan PLTU Paiton di Jawa Timur. Dengan adanya transaksi
tersebut maka PT. Toba Bara kini tak hanya mengelola tambang batu bara di Kalimantan tetapi
juga menguasai pembangkit listrik di pulau Jawa. Pada menit ke 40 juga Sexy Killers kembali
menggiring penonton untuk melihat PLTU yang juga bersinggungan dengan petani garam di
Cirebon Jawa Barat. PLTU berkapasitas 600 megawatt itu dimiliki oleh INDIKA ENERGI yang
juga memiliki tambang batu bara dan sedang membangun tambahan 1000 megawatt.
Gambar 1.5
Pada menit ke 40 Sexy Killers menayangkan kesaksian warga setempat mengenai
penggusuran kawasan petani garam dengan dalih program pemerintah. Seratus petani lebih
tergusur akibat adanya aktivitas tambang dikawasan mereka, hal itu berdampak pada ekonomi
warga setempat. Salah satu petani garam menyampaikan kehidupan yang semakin sulit setelah
terjadinya penggusuran. Dikatakan bahwa salah satu tujuan akhir dari tongkang-tongkang batu
bara adalah pesisir utara Bali Celukan Bawang kabupaten Buleleng. PLTU dikatakan
berkapasitas 400 megawatt dan setidaknya membakar 1 tongkang setiap harinya, PLTU yang
beroprasi sejak 2015 itu akan membangun pabrik baru tahap 2 dengan kapasitas lebih besar yaitu
600 megawatt. Pemiliknya adalah kosorsium perusahaan China dan Indonesia dengan dana
pinjaman 9 triliun rupiah dari bank pembangunan China. Dengan adanya aktivitas tersebut
nelayan lah yang kerap merasakan pil pahitnya, hasil dari melaut dikatan menurun. Pemasangan
umpan oleh nelayan tidak bisa dilakukan secara maksimal karna banyaknya lalu lalang
tongkang-tongkang batu bara. Realita lain kemudian disuguhkan kembali oleh Sexy Killers
melalui petani kelapa yang kualitas kelapa nya mulai menurun. Dikatakan seorang petani kelapa
bernama Ketut Mangku Wiana yang sebelumnya mendapatkan 9000 kelapa setiapkali panen.
Namun kini ia mengaku hanya dapat memanen 2500an butir saja. Edukasi mengenai bahayanya
polutan yang dihasilkan dari sisa-sisa pembakaran batu bara juga tidak luput digarap dalam film
Sexy Killer ini. Dikatakan bahwa polutan yang disebut sebagai senyawa pm2.5 tersebut dapat
bertahan diudara dalam jangka panjang dan bisa terbang ratusan kilometer. Jika manusia terusmenerus terpapar senyawa tersebut maka akan dapat menyebabkan stroke, jantung, kanker paru,
bahkan kerusakan otak. Dokumenter ini juga membahas mengenai penelitian yang di lakukan
Greenpeace yang berpendapat bahwa polusi udara yang dihasilkan dari PLTU di Celukan
Bawang akan memengaruhi ekosistem lumba-lumba di Lovina hingga Taman Nasional Bali
Barat berikut 650.000 jiwa yang mendiami kawasan tersebut. Di sisi lain buleleng terdapat
pasangan yang tidak mau melepas rumah dan perkarangan kebunnya, namun pilihan tersebut
bukanlah tanpa konsekuensi, ialah Nenek Karimun. Surat keterangan dokter Nenek Karimun
menunjukan bahwa nenek Karimun menderita batuk menahun akibat alergi debu, sejak adanya
PLTU. Meski begitu belum ada bukti medis yang mengaikatkan secara langsung antara penyakit
Nenek Karimun dengan debu PLTU.
Gambar 1.6
Dimenit ke 55 penonton dibawa menatap PLTU Panau yang beroperasi sejak 2007. Disini
sangat jelas diperlihatakan bahwa debu PLTU menyelimuti rumah mereka. Abu terbang yang
harusnya dibuang dipembuangan khusus limbah b3, hanya ditutupi terpal dan dibiarkan begitu
saja terbengkalai di sekitar permukiman warga. Selama 7 tahun anatara tahun 2009 sampai 2016
PLTU tersebut dikatakan dimiliki oleh PT. TOBA SEJAHTERA milik Luhut Panjaitan sebelum
akhirnya berpindah tangan termasuk 5% sahamya kini dimiliki oleh Pemerintah Kota Palu.
Dikatakan salah satu warga kelurahan Panau atas nama Ibu Novianti sedang menjalani
kemoterapi di RS. Dharmais Jakarta dikarenakan kanker Nosafaring yang salah satunya
disebabkan oleh polusi udara. Selain kemoterapi Novi juga harus melakukan penyedotan cairan
hitam dibelakang rongga hidungnya. ‘’ Menurut penelitian Universitas Harvard dan Greenpeace
yg dipublikasikan tahun 2015 PLTU batu bara di Indonesia menyebabkan kematian premature
hingga 6500 jiwa setiap tahunnya. Atau jika dirata-rata maka ada 17 kematian setiap hari akibat
terpapar polusi batu bara. Sejak beroperasi tahun 2007 hingga 2017 hanya disatu kelurahan
Panau ini saja dilaporkan setidaknya 8 orang telah meninggal akibat kanker dan penyakit paru’’
ujar narator. Sementara 6 lainnya termasuk Novianti dikatakan sedang menjalani perawatan dan
kondisinya semakin meprihatinkan. Dikatakan juga belum ada Instansi Pemerintah atau otoritas
kesehatan yang melakukan penelitian dan mengumumkan kaitan antara aktivitas PLTU dengan
kasus-kasus kematian akibat kanker di Panau.
Gambar 1.7
Pada menit ke 64 disuguhkan kondisi lokasi stok batu bara di Kabupaten Kutai Timur
Kalimantan Timur, aktiitas tambang yang terbuka dan angin kencang memnyebabkan debu batu
bara menyebar sampai ke dua desa terdekatnya dan akan membayar semua dapaknya . Tetapi
disisi lain listrik telah menjadi kebutuhan pokok kita, mulai dari kebutuhan rumah tangga, ruang
operasi rumah sakit, juga untuk menggerakan mesin-mesin.
Gambar 1.7
Pada menit ke 65 penonton diajak melihat skema pemangku-pemangku kekuasaan yang terlibat
dalam bisnis batu bara. Diantaranya adalah Presiden kita Jokowi yang juga mencalonkan
kembali menjadi Presiden periode selanjutnya, yang sebagaimana telah kita ketahui presiden kita
memiliki bidang usaha mebel dan furniture. Yang ternyata saham perusahan tersebut tidak hanya
dimiliki oleh PT. Rakabu Sejahtera milik keluarga Jokowi tetapi juga ada saham PT. Toba
Sejahtera, induk PT. TOBA BARA milik keluarga Luhut Panjaitan yang memiliki perusahan
tambang dan PLTU di Paiton Jwa Timur. Pada scene inilah dikatakan keterkaitan PT. TOBA
BARA dengan sebuah perusahan mebel seperti PT. RAKABU SEJAHTERA, disinilah
keterkaitan itu dikupas oleh Sexy Killer dikatakan bahwa bidang usaha PT. RAKABU
SEJAHTERA juga mencangkup konstruksi, pembebasan lahan, real estate, property, pengerjaan
beton, instalasi mesin, jaringan telekomunikasi, multimedia, reklame dan periklanan, bahkan
pengembangan wilayah transmigrasi, pengolahan kayu, pengangkutan, sampai kebutuhan rumah
tangga seperti sabun dan shampoo. Tidak terkecuali juga Maruf Amin selaku Cawapres nomor
urut 1, dan orang orang dikubu Jokowi yang memiliki keterkaitan dengan tambang batu bara,
seperti Jusuf Kalla selaku Wakil Presiden 2014-2019 yang sekaligus menjabat sebagai Dewan
Pengarah TKN Jokowi-Ma’ruf, dikatakan bahwa Jusuf Kalla memiliki bisnis batu bara dan
listrik melauI GRUP KALLA dengan dua anak usaha yaitu KALLA AREBAMA & PT. KALLA
ELECTRICAL SYSTEM, Oesman Sapta Oedang selaku Dewan Penasihat TKN Jokowi-Ma’ruf
yang memiliki kaitan dengan perusahaan tambang batu bara PT. TOTAL ORBIT dibarito Utara
dan Tanah Bumbu di Kalimantan Selatan, Andi Syamsudin Arsyad dari Kalimantan Selatan yang
pernah menjadi Wakil Bendahara TKN Jokowi- Ma’ruf adalah pemilik tambang batu bara GRUP
JOHNLIN di Kalimantan Selatan, Hary Tanoesoedibjo Dewan Penasihat TKN Jokowi-Ma’ruf
yang juga Ketua Umum Partai Perindo ini juga berbisnis batu bara melalui induk perusahaan
bernama MNC ENERGY AND NATURAL RESOURCE dengan 9 perusahannya yang
menambang di Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan.
Prabowo dan Sandiaga Uno selaku Paslon Capres dan Cawapres nomor urut 02 juga tidak
luput dari sorotan kamera documenter ini. Dikatakan bahwa Prabowo tercatat sebagai pemilik
NUSANTARA ENERGY RESOURCE yang menaungi 17 anak perusahaan batu bara.
Sementara Sandiaga Uno adalah pemegang saham GRUP SARATOGA yang juga pernah
menjadi Direktur tambang batu bara PT. MULTI HARAPAN UTAMA di Kutai Karta Negara
dimana lubang tambang perusahaan tersebut pernah menelan korban Jiwa. Dikatakan juga bahwa
jejak Sandiaga Uno juga muncul di PT. ADARO ENERGY yang merupakan perusahaan
tambang terbesar di Indonesia saat inI, yang juga memiliki saham di PLTU Batang Jawa Tengah
yaitu PT. ADORA POWER. Hashim Djojohadikusumo adik kandung Prabowo sekaligus
direktur komunikasi dan mendia di BPN ( Badan Pemenangan Nasional) dikatakan adalah
pemegang saham PT. Batu Hitam Perkasa di paiton Jawat Timur sebelum dijual pada PT.
Saratoga Investama Sedaya milik Sandiaga Uno yang kemudian dijual lagi oleh Sandiaga Uno
kepada Luhut Panjaitan. Nama lain dikubu Prabowo adalah Ferry Mursyidan Baldan yang
menjawab sebagai Direktur Relawan di BPN, dikatakan bahwa keluarga Ferry melalui istrinya
memiliki 3 izin usaha penambangan batu bara dikabupaten BRAU Kalimantan Timur yaitu PT.
Syahid Berau Bestari, PT. Rantau Panjang Utama Bakti, PT. Syahid Indah Utama.
Gambar 1.8
Kemudian pada menit ke 75 penonton diajak melihat 10 penambang terbesar di Indonesia
yang menguasai sekitar 60% dari sluruh bisnis batu bara. Beberapa diantara nya tercatat sebagai
saham syariah, dikatakan oleh narator bahwa saham syariah adalah saham yang dianggap tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah dipasar modal. Dikatakan bahwa lembaga yang
menentukan perusahaan-perusahaan tambang berstastus syariah tersebut adalah adalah Dewan
Syariah Nasional yang dibentuk oleh Majelis Ulama Indonesia yang dipimpin oleh Ma’ruf Amin
yang juga ketua MUI. Disebutkan lagi bahwa Ma’ruf Amin juga tercatat sebagai Dewan
Pengawas Syariah disejumlah Bank salah satunya adalah Bank Muamalat, yang baru-baru ini
dikatakan hendak mendapatkan bantuan modal dari konsorsium yang salah satunya bernama
Lynx Asia, 3 nama diperusahan investasi itu asal Singapura tersebut juga tidak jauh dari
lingkaran batu bara. Kemudian pada 11 menit terakhir Sexy Killer mengungkap mengenai
penolakan pengadilan atas tuntutan warga celuk bawang terhadap PLTU. PLTU panau yang
tersapu tsunami pada September 2018 namun saat ini sedang tahap pembangunan lagi. Ibu
Novianti yang sebelumnya sedang menjalani kemoterapi di RS. Dharmais Jakarta dikarenakan
kanker Nosafaring tutup usia dan dimakamkan di Panau, beberapa ratus meter dari lokasi PLTU.
Fakta-fakta dan rancangan investigasi tersebut dapat dikatakan cukup provokatif. Lebih-lebih
lagi film documenter ini tidak tayang di bioskop, melainkan hanya dipublikasikan di situs web
berbagi video yaitu Youtube, dimana semua lapisan masyarakat memiliki kebebasan dan lebih
mudah untuk mengaksesnya. Sisi gelap kubu Jokowi dan kubu Probowo Sandi menjadi isu
penting yang dibahas dalam film documenter ini. Lebih-lebih lagi film documenter ini
dipublikasikan hanya beberapa hari menjelang Pilpres. Sejak awal dipublikasikan, film
dokumenter tersebut sudah menimbulkan kontroversi. Berdasarkan hal tersebutlah peneliti
tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai bagaimana persepsi masyarakat terhadap film
dokumenter ‘’ Sexy Killers’’ yang penuh kontroversi ini.
Download