BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunitas adalah kelompok orang yang berada di suatu lokasi tertentu. Sasaran kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada dalam keluarga dan masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan diluar rumah sakit. Kebidanan komunitas dapat juga merupakan bagian atau kelanjutan pelayanan kebidanan yang diberikan di rumah sakit. Pelayanan kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga merupakan kegiatan kebidanan komunitas. Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga individu yang dilayani adalah bagian dari keluarga atau komunitas. Oleh karena itu, bidan tidak memandang pasiennya dari sudut biologis. Akan tetapi juga sebagai unsur sosial yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan lingkungan disekelilingnya. Dapat ditemukan disini bahwa unsur-unsur yang tercakup didalam kebidanan komunitas adalah bidan, pelayanan kebidanan, sasaran pelayanan, lingkungan dan pengetahuan serta teknologi. Asuhan kebidanan komunitas adalah merupakan bagian integral dari system pelayanan kesehatan, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu, anak dan Keluarga Berencana. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan adalah dengan adanya sistem pendokumentasian yang baik. Sistem pendokumentasian yang dilaksanakan dapat memberikan manfaatantara lain sebagai sarana komunikasi antara tenaga kesehatan, sarana untuk dapat mengikuti perkembangan dan evaluasi pasien, dapat dijadikan data penelitian dan pendidikan, mempunyai nilai hukum dan merupakan dokumenyang syah. Dalam kebidanan banyak hal penting yang harusdidokumentasikan yaitu segala asuhan atau tindakan yang diberikan oleh bidan baik pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi,dan keluarga berencana B. Rumusan Masalah 1. bagaimana cara pencatatan dan pelaporan ? 2. bagaimana cara pendokumentasian asuhan kebidanan komunitas ? 3. bagaimana cara pendokumentasian asuhan kebidanan komunitas keluarga? C. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui langkah-langkah pencatatan dan pelaporan 2. Untuk mengetahui pendokumentasian asuhan kebidanan komunitas 3. Untuk mengetahui pendokumentasian asuhan kebidanan komunitas keluarga BAB II PEMBAHASAN A. Langkah- Langkah Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Di Komunitas Langkah-langkah proses penatalaksanaan ini pada hakikatnya sudah menjelaskan dengan jelas pengertian masing-masing. Namun untuk pendokumentasian di komunitas lebih diarahkan kepada masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Adapun langkahlangkahnya sebagai berikut. 1. Identifikasi Masalah Sebagai pemberi pelayanan kesehatan, bidan melakukan identifikasi untuk mengatasi keadaan dan masalah kesehatan masyarakat di desanya, terutama masalah kesehatan ibu dan anak, untuk itu perlu dilakukan pengumpulan data yang valid dan akurat. Berdasarkan data, pengumpulan dilaksanakan secara langsung ke masyarakat (data subyektif) diperoleh langsung dari informasi masyarakat melalui wawancara dan (data obyektif) yang diperoleh dari hasil observasi, pemeriksaan dan penelaahan catatan keluarga,masyarakat dan lingkungannya. Hal – hal yang perlu diidentifikasi di masyarakat antara lain sebagai berikut. a. Identitas Keluarga b. Faktor lingkungan c. Komunikasi, transportasi dan informasi d. Pelayanan kesehatan dan sosial e. Data Kesehatan ibu (kesehatan ibu hamil, kesehatan ibu nifas, ibu menyusui, keluarga berencana f. Data Neonatus, bayi dan balita g. Data anak usia sekolah ( 5 – 12 tahun) h. Data remaja i. Data senium atau menopause ( <45 - >65 tahun) j. Data lansia (59 – 65 tahun) k. Data sosial budaya ( sarana peribadatan, pemeluk agama atau kepercayaan) b. Hal – hal yang perlu diidentifikasi di keluarga binaan antara lain sebagai berikut. l. Identitas keluarga (nama, usia, jenis kelamin, hubungan keluarga, pendidikan, golongan darah) m. Penghasilan Kepala keluarga tetap per bulan n. Kepemilikan jaminan kesehatan o. Jarak rumah dengan pelayanan kesehatan p. Alat transportasi keluarga q. Kepemilikan sarana dan prasarana (adanya jamban sehat, ketersediaan air bersih, pembuangan sampah limbah rumah tangga) r. Pengetahuan 2. Analisis Data Seluruh data yang dikumpulkan, yang relevan, digunakan sebagai bahan untuk analisa. Dari data yang terkumpul diperoleh informasi tentang: a. Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan lingkungan, keadaan sosial budaya (perilaku) pelayanan kesehatan yang ada, serta faktor – faktor keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan. b. Masalah – masalah kesehatan (termasuk penyakit) ibu dan anak balita. c. Masalah utama kesehatan ibu dan anak serta penyebabnya. d. Faktor – faktor pendukung dan penghambat bila upaya perbaikan kesehatan ibu dan anak balita serta KB dilakukan. 3. Perumusan Masalah Setelah data di analisa, selanjutnya dirumuskan masalah kesehatan masyarakat. Dalam penyusunan masalah kesehatan, seseorang harus selalu mengacu pada tipologi masalah kesehatan, yaitu sebagai berikut. a. Ancaman kesehatan, adalah yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit, kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan. b. Kurang atau tidak sehat, adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan. c. Situasi krisis, adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau keluarga dalam menyesuaikan diri 4. Prioritas Masalah Setelah menentukan masalah, langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga. Dalam menyusun prioritas masalah kesehatan keluarga, disasarkan pada beberapa kriteria sebagai berikut. a. Sifat masalah, dikelompokkan menjadi ancaman kesehatan, keadaan sakit atau kurang sehat, situasi krisis. b. Kemungkinan masalah dapat diubah maksudnya kemungkinan keberhasilan untuk mengurangi masalah atau menvegah masalah bila dilakukan intervensi kesehatan. c. Potensi masalah untuk dicegah maksudnya sifat dan beratnya masalah yang akan timbul dan dapat dikurangi atau dicegah melalui tindakan kesehatan. d. Masalah yang menonjol maksudnya cara keluarga melihat dan menilai maslah dalam hal berat dan mendesaknya masalah tersebut untuk diatasi melalui intervensi kesehatan. e. Untuk dapat menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga perlu disusun skala prioritas sebagai berikut. Tabel 5.1 Tabel Skala Prioritas No Kriteria 1 Sifat Masalah : . Skala : Nilai Bobot 1 a. Tidak/kurang sehat 3 b. Ancaman Kesehatan 2 c. Krisis 1 2 Kemungkinan masalah dapat diubah : 2 . Skala : a. dengan mudah 2 a. Hanya sebagian 1 b. Tidak dapat 0 3 Potensi masalah untuk dicegah : . Skala : 1 a. Tinggi 3 b. Cukup 2 c. Rendah 1 4 Menonjolnya masalah : 1 Skala : a. Masalah berat, harus ditangan 2 b. Masalah tidak perlu segera ditangani 1 c. Masalah tidak dirasakan 0 Skoringnya adalah sebagai berikut. a. Tentukan skor untuk setiap kriteria. b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot. c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria. d. Skor tertinggi adalah 5, dan sama untuk seluruh bobot. 5. Perencanaan Langkah selanjutnya adalah menyusun perencanaan kesehatan keluarga. Rencana kesehatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan bidan untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan yang telah teridentifikasi. B. Manajemen Asuha Kebidanan Pada Keluarga Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan pemecahan masalah (Effendy. N, 1998). Manajemen kebidanan memberikan asuhan yang berkomprehensif yaitu dari pengkajian sampai evaluasi. 1. Pengkajian Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan. Bidan yang bekerja di desa memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat yang berada di desanya. Sebagai pemberi pelayanan kesehatan, bidan melalukan pengkajian atau identifikasi untuk mengetahui dan mengatasi keadaan dan masalah kesehatan masyarakat di desanya, seperti kesehatan ibu, bayi, anak, WUS, PUS, dan termasuk keluarga. Untuk itu sangatlah penting bagi seorang bidan melakukan pengumpulan data, seperti berapa jumlah anggota keluarga dalam tiap kepala keluarga, nama, usia, status, agama, pendidikan, pekerjaan, kebiasaan masing-masing anggota keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan termasuk keadaan kesehatan anggota keluarga baik yang lalu maupun yang sekarang. Tujuan pengumpulan data adalah untuk memperoleh informasi dan menilaii tentang keadaan kesehatan klien, untuk menentukan Masalah Kebidanan dan kesehatan serta membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah berikutnya. Tahap ini mencakup tiga kegiatan,yaitu Pengumpulan Data, Analisis Data dan Penentuan Masalah kesehatan serta keperawatan. 1) Pengumpulan data Tujuan : Diperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada pasien sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Data tersebut harus akurat dan mudah dianalisis. Adapun focus dalam pengumpulan data meliputi : 1) Status kesehatan sebelumnya dan sekarang 2) Pola koping sebelumnya dan sekarang 3) Fungsi status sebelumnya dan sekarang 4) Respon terhadap terapi medis dan tindakan keperawatan 5) Resiko untuk masalah potensial 6) Hal-hal yang menjadi dorongan atau kekuatan klien Bidan yang bekerja di desa memberikan pelayanan KIA dan KB di masyarakat yang berada di desanya. Sebagai pemberi pelayanan kesehatan, bidan melalukan identifikasi untuk mengatasi keadaan dan masalah kesehatan masyarakat di desanya, terutama kesehatan ibu dan anak. Untuk itu ia melakukan pengumpulan data. Berdasarkan sumber data, pengumpulan dilaksanakan secara langsung ke masyarakat (data subyektif) dan tidak langsung (data obyektif). 2) Data Subyektif Data subyektif diperoleh dari informasi langsung yang diterim dari masyarakat melalui wawancara. 3) Data Obyektif Data obyektif adalah data yang diperoleh dari hasil observasi, pemeriksaan dan penelaahan catatan keluarga, masyarakat dan lingkungannya. Norma yang digunakan untuk menentukan status kesehatan keluarga. a. Keadaan kesehatan b. Rumah dan keluarga c. Sifat keluarga Data yang diperoleh dari pengkajian, meliputi: a. Struktur dan sifat keluarga b. Faktor ekonomi, sosial dan budaya c. Faktor rumah dan keluarga d. Riwayat kesehatan keluarga e. Persepsi tanggapan keluarga terhadap masalah 2. Analisa Data Analisa data adalah kemampuan kognitif perawat dalam pengembangan daya berpikir dan penalaran yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan, pengalaman, dan pengertian tentang subtansi ilmu keperawatan dan proses penyakit. Dalam melakukan analisa data diperlukan kemampuan menghubungkan data dengan penyebab berdasarkan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan Masalah Kebidanan klien. Fungsi dari analisa data adalah bidan dapat menginteprestasi data yang diperoleh dari klien maupun dari sumber lain, sehingga data yang diperoleh memiliki makna dan arti dalam pengambilan keputusan untuk menentukan Masalah Kebidanan dan kebutuhan klien. Seluruh data yang dikumpulkan, yang relevan, digunakan sebagai bahan untuk analisa. Dari data yang terkumpul diperoleh informasi tentang: a. Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan lingkungan, keadaan sosial-budaya (perilaku), pelayanan kesehatan yang ada, serta faktor-faktor keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan. b. Masalah-masalah kesehatan (termasuk penyakit) ibu dan anak balita. c. Masalah utama kesehatan ibu dan anak serta penyebabnya. d. Faktor-faktor pendukung dan penghambat bila upaya perbaikan kesehatan ibu dan anak balita serta KB dilakukan. Tujuan analisis adalah menggunakan data yang terkumpul dan mencari kaitan satu dengan lainnya sehingga ditemukan berbagai masalah, melalui proses analisis ditemukan jawaban tentang hubungan antara penyakit atau kasus kesehatan dengan lingkungan keadaan sosial budaya (perilaku). Pelayanan kesehatan serta faktor keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan. Analisa data berupa : a. Norma kesehatan ibu, keluarga yang normal dari setiap anggota keluarga b. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan c. Karakteristik keluarga Perumusan masalah dapat dikumpulkan berdasarkan hasil analisi. Dalam rumusan masalah mencakup masalah utama dan penyebabnya serta masalah potensial. Perumusan masalah mengacu pada tipologi masalah kesehatan dari berbagai alasan dan ketidakmampuan dalam melaksanakan kesehatan keluarga. Dalam tipologi masalah terdiri dari 2 tahap penjajakan. Penjajakan tahap I Masalah-masalah yang telah dikaji dan dikelompokkan: 1) Ancaman Adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan penyakit, kecelakaan atau kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan atau keadaan yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit, kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan. Termasuk dalam ancaman kesehatan: a) Penyakit keturunan seperti: diabetes mellitus, asma bronchial, dll. b) Masyarakat yang menderita penyakit menular seperti TBC dan gonore. c) Jumlah masyarakat yang terlalu besar dan tidak sesuai dengan kemampuan dan sumber daya keluarga. d) Risiko terjadin kecelakaan dalam masyarakat. e) Kekurangan atau kelebihan gizi dalam masyarakat. f) Keadaan yang dapat menimbulkan stress. g) Sanitasi lingkungan yang kurang. h) Kebiasaan yang merugikan kesehatan, seperti merokok. i) Sifat kepribadian yang melekat, misal pemarah. j) Riwayat persalinan sulit 2) Kurang sehat atau tidak sehat Adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan. Termasuk di dalamnya: a) Kecelakaan sakit. b) Kegagalan pertumbuhan dan perkembangan anak. 3) Kritis Adalah saat-saat keadaan menuntut terlampau banyak dari individu atau keluarga dalam hal penyesuaian ataupun dalam hal sumber daya mereka. Termasuk di dalamnya: a) Perkawinan. b) Kehamilan. c) Persalinan. d) Masa nifas. e) Menjadi orang tua. f) Abortus. g) Anak masuk sekolah. h) Kehilangan pekerjaan. i) Kematian. j) Pindah rumah. k) Remaja. Penjajakan tahap II Setelah dilakukan penjajagan tahap I kemudian ditentukan masalah kebidanannya didukung oleh data-data yang ada. 1) Ketikdaksanggupan mengenal masalah 2) Ketidaksanggupan mengambil keputusan 3) Ketidakmampuan merawat atau menolong anggota keluarga yang sehat 4) Ketidakmampuan memelihara lingkungan rumah 5) Ketidakmampuan menggunakan sumber daya di masyarakat guna memelihara kesehatan Dalam melakukan analisa data, bidan harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Validasi kembali data, teliti kembali data yang terkumpul. 2) Identifikasi kesenjangan data. 3) Susun kategorisasi data secara sistematis dan logis. 4) Identifikasi kemampuan dan keadaan yang menunjang askeb klien. 5) Buat hubungan sebab akibat antara data dengan masalah& penyebabnya. 6) Buat kesimpulan tentang kesenjangan yang ditemukan. Dalam analisa data, semua aspek harus dipertimbangkan karena analisa data perlu menentukan kebutuhan kesehatan dan dukungan masyarakat serta trend dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Dalam melakukan analisa data terdapat beberapa langkah antara lain : pengelompokan data, meringkas, membandingkan dan membuat kesimpulan. Melakukan analisa data tersebut diatas membutuhkan pengetahuan dan keterampilan tentang menganalisa dan pengambilan keputusan melalui berpikir kritis. Oleh karena itu perawat komunitas harus mempelajari dan menguasai pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan tersebut, sehingga perawat mampu memberikan Asuhan Kebidanan komunitas. Analisa seperti beberapa prosedur lain yang kita lakukan, dapat dipandang sebagai suatu proses yang mempunyai beberapa langkah atau tahapan. Tahapan – tahapan yang digunakan untuk membantu melakukan analisa tersebut adalah sebagai berikut : 4) Mengelompokan data atau mengkategorikan data Mengelompokan atau mengkateforikan data sangat membantu kita dalam melakukan analisa data yang telah dikumpulkan dalam komuntas. Kategori atau pengelompokan yang biasa digunakan yaitu berdasarkan : a) Karakteristik demografi (jumlah anggota keluarga, usia, jenis kelamin, kelompok rasial dan etnik dan lain – lain). b) Karakteristik geografi (batas wilayah, jumlah dan tipe tetangga, lingkungan tempat tinggal dan jalan). c) Karakteristik sosial ekonomi (pekerajaan, pendapatan, pendidikan, rumah sewaan, rumah pribadi). d) Karakteristik sistem pendukung dan pelayanan kesehatan (rumah sakit, klinik, pusat kesehatan mental dan sebagainya). 5) Meringkas Setelah metode pengkategorian dilakukan, langkah selanjutnya adalah meringkas atau menyimpulkan data pada masing – masing kategori yang telah dikelompokan dapat dalam bentuk penghitungan, table, atau grafik. 6) Membandingkan Langkah berikutnya setelah data diringkas yaitu langkah membandingkan data, apakah ada yang menyimpang atau abnormal, apakah ada data – data yang tidak pantas atau keselahan – kesalahan saat mengelompokan data sehingga perlu adanya revalidasi data.. data – data yang diperoleh dari masyarakat dari wilayah binaan, dibandingkan dengan data data yang sama seperti data yang bersifat kecamatan, kabupaten , atau nasional. 7) Pengambilan Kesimpulan Setelah data yang dikumpulkan dikelompokan, diringkas dan dibandingkan. Tahapan paling ahir adalah penarikan kesimpulan yang logis dari bukti – bukti yang diperoleh yaitu pengambilan kesimpulan yang mengarah pada pernyataan diagnosa keperawatan. Pada tahap ini dilakukan sintesa apa yang diketahui perawat tentang komunitas, yaitu ; apa maksud / arti dari data tesebut. Komponen yang dianalisa a) Core dari komunitas : data core dari komunitas yaitu meliputi pengukuran demgrafi, tipe data secara khusus ditampilkan dalam bentuk grafik atau gambar. Data demografi ini adalah komposisi kelompok umur, jenis kelamin, dll. b) Lingkungan fisik, dapat dilakukan melalui windshield survey dan data dapat berupa informasi tentang wilayah dan komunitas, observasi iklim, kepadatan penduduk, perumahan , wc, penyediaan air bersih dll. c) Kesehatan dan pelayanan social yang meliputi analisa terhadap fasilitas kesehatan yang ada diluar masyarakat dan pelayanan kesehatan di masyarakat serta pelayanan social yang ada di luar masyarakat dan di masyarakat. d) Ekonomi yang meliputi indeks kekayaan perorangan ( penghasilan ) indicator kekayaan industri dan bisnis dan status perkejaan dari komunitas. e) Transporasi dan keamanan data dapat berupa pelayanan perlindungan terhadap kebakaran, pembuangan kotoran, air yang dapat diminum, pembuangan sampah, sanitasi lingkungan, udara. f) Politik dan Pemerintahan untuk menggambarkan orang dan organisasi yang berpengaruh atau penting dalam tahapan penyusunan dan pelaksanaan intervensi pada komunitas. g) Komunikasi, sebagai data yang dapat digunakan dalam tahapan pelaksanaan perawatan di komunitas. h) Pendidikan 3. Prioritas Masalah Setelah menentukan masalah, langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga. Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan bidan perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria, diantaranya adalah : a. Perhatian masyarakat. b. Prevalensi kejadian. c. Berat ringannya masalah. d. Kemungkinan masalah untuk diatasi. e. Tersedianya sumber daya masyarakat. f. Aspek politis. Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hirarki kebutuhan menurut Abraham H. Maslow yaitu : a. Keadaan yang mengancam kehidupan, b. Keadaan yang mengancam kesehatan, c. Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan. Dalam menyusun prioritas masalah kesehatan keluarga, didasarkan pada beberapa kriteria sebagai berikut: 1. Sifat masalah, dikelompokkan menjadi: 1) Ancaman kesehatan 2) Keadaan sakit atau kurang sehat 3) Situasi krisis 2. Kemungkinan masalah dapat diubah, yaitu kemungkinan keberhasilan untuk mengurangi masalah atau mencegah masalah bila dilakukan intervensi kesehatan. 3. Potensi masalah untuk dicegah, yaitu sifat dan beratnya masalah yang akan timbul dan dapat dikurangi atau dicegah melalui tindakan kesehatan. 4. Masalah yang menonjol, yaitu cara keluarga melihat dan menilai masalah dalam hal berat dan mendesaknya masalah tersebut untuk diatasi melalui intervensi kesehatan. Untuk menentukan masalah subyektif ada empat kriteria dalam menentukan prioritas masalah dari masalah-masalah kesehatan yang ada. Hal-hal yang perlu diperhatikan: a. Tidak mungkin masalah-masalah kesehatan dan kebidanan dapat diatasi sekaligus b. Perlu mempertimbangkan masalah-masalah yang dapat mengancam kehidupan keluarga seperti masalah penyakit c. Perlu mempertimbangkan respon dan perhatian keluarga terhadap asuhan kebidanan yang diberikan d. Sumber daya keluarga yang menunjang pemecahan masalah e. Skala untuk menentukan prioritas asuhan keluarga (Bailon dan Maglaya, 1989) No Kriteria 1 Score Bobot 1 Sifat Masalah Skala: 2 Tidak / kurang sehat 3 Ancaman kesehatan 2 Keadaan sejahtera/kritis 1 Kemungkinan masalah dapat diubah Slaka: 3 Mudah 2 Sebagian 1 Tidak ada 0 2 Potensial masalah dapat dicegah Skala: 4 Tinggi 3 Cukup 2 Rendah 1 1 Menonjolnya masalah Skala: Masalah berat harus 2 1 segera ditangani Ada masalah tapi tidak perlu ditangani 1 Masalah dapat dirasakan 0 Cara scoring: a. Menentukan score untuk tiap kriteria b. Score dibagi angka tertinggi dikalikan dengan bobot c. Jumlahkan score untuk semua kriteria. Score tertinggi adalah samadengan seluruh bobot 4. Perencanaan Langkah selanjutnya adalah menyususn perencanaan kesehatan keluarga. Rencana kesehatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan bidan untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan yang telah teridentifikasi. Langkah-langkah dalam pengembangan rencana: a. Pengkajian Dengan melakukan pengkajian, bidan akan dapat menemukan: 1) Masalah-masalah kesehatan keluarga 2) Kebutuhan-kebutuhan kesehatan keluarga b. Penentuan Sasaran Sasaran adalah keadaan atau situasi yang diharapkan tindakan dilaksanakan. Sasaran merupakan tujuan dimana segala usaha diarahkan. c. Perumusan Tujuan Tujuan merupakan yang lebih rinci tentang hasil. Tujuan akan menentukan kriteria dan standar yang akan dipakai untuk menilai keberhasilan tindakan. Ada dua kriteria, yaitu kriteria verbal atau kriteria yang diucapkan oleh keluarga dan kriteria non verbal yaitu kriteria yang dapat diamati atau dilihat. Standar adalah suatu tingkatan pelayanan yang diinginkan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Rencana pelaksanaan mencakup: a. Pemeliharaan kesehatan yang diberikan dan perbaikan gizi yang dilakukan b. Penyuluhan yang diberikan kepada kelompok ibu khusus untuk menjaga kesehatan individu dari ibu dan bayi c. Penyuluhan yang disampaikan kepada keluarga yang terkait dengan perbaikan lingkungan d. Dukungan yang diharapkan dari sektor/instansi lain termasuk pimpinan dan tokoh masyarakat serta organisasi masyarakat e. Dukungan dari Dukuh dan kader kesehatan Rencana untuk pemecahan masalah kesehatan lingkungan di komunitas dapat dibagi menjadi tujuan, rencana pelaksanaan, dan evaluasi. Untuk pencapaian tujuan tersebut perlu ditetapkan sasaran, maka disusun rencana pelaksanaan. Di dalam pelaksanaan mencakup: a. Pemeliharaan kesehatan lingkungan. b. Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan yang diberikan pada keluarga. Untuk mengetahui hasil suatu upaya, maka perlu ditentukan kriteria keberhasilan, kriteria ini ditetapkan di dalam rencana evaluasi tercakup: a. Tingkat kesehatan lingkungan. b. Frekuensi penyuluhan. c. Partisipasi keluarga dalam bentuk tindakan. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Asuhan kebidanan komunitas adalah merupakan bagian integral dari system pelayanan kesehatan, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu, anak dan Keluarga Berencana. Sasaran kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada dalam keluarga dan masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan diluar rumah sakit. Kebidanan komunitas dapat juga merupakan bagian atau kelanjutan pelayanan kebidanan yang diberikan di rumah sakit. Pelayanan kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga merupakan kegiatan kebidanan komunitas. Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga individu yang dilayani adalah bagian dari keluarga atau komunitas. DAFTAR PUSTAKA