Uploaded by User31357

laprak fixx

advertisement
Praktikum 1
Hukum Ohm
1.1 Tujuan
 Mencari nilai tegangan DC menurut hukum ohm dan menurut hasil
pengukuran pada alat peraga
 Mencari nilai arus DC menurut hukum ohm dan hasil pengukuran pada alat
peraga
 Pembuktian nilai Resistansi dari nilai yang tertera pada alat peraga dan nilai
hasil pengukuran menggunakan Hukum Ohm
1.2 Hasil Praktikum
Mengikuti petunjuk pada modul praktikum, berikut beberapa hasil pengukuran
menggunakan voltmeter dan amperemeter dengan berbagai kondisi “S”
 Kondisi S1 dan S2 Off
V = 10 Volt
I = 0 Ampere
Nilai ampere tidak tertera dikarenakan belum ada beban yang disuplay
 Kondisi S1 On dan S2 Off
V = 9,5 Volt
I = 0,9 Ampere
R = 10 𝝮 (Tertera pada alat peraga)
Perbandingan dengan hukum ohm
V =I×R
= 0,9 × 10
= 9 V (Tidak jauh berbeda dengan hasil voltmeter)
I
=
=
𝑽
𝑹
𝟗,𝟓
𝟏𝟎
= 0,95 A (tidak jauh berbeda dengan hasil ampere meter)
R =
=
𝑽
𝑰
𝟗,𝟓
𝟎,𝟗
= 10,5 𝝮(Tidak jauh berbeda dengan hasil volt meter)
 Kondisi S1 Off dan S2 On
V = 10 V
I = 0,47 A
R = 20 𝝮
Perbandingan dengan Hukum Ohm.
V =R×I
= 𝟐𝟎 × 𝟎, 𝟒𝟕
= 9,4 V (Tidak terpaut jauh dengan hasil pengukuran)
I
=
=
𝐕
𝐈
𝟏𝟎
𝟐𝟎
= 0,5 A (Tidak terpaut jauh dengan hasil pengukuran)
R =
=
𝐕
𝐈
𝟏𝟎
𝟎,𝟒𝟕
= 21,27 𝝮 (Tidak terpaut jauh dari hasil pengukuran)
1.3 Kesimpulan
Perbandingan antara hasil pengukuran dengan volt meter dan ampere meter
tidak terpaut jauh dengan hasil pengukuran, jika dibulatkan, maka akan
mendapatkan hasil yang sama dengan hasil penghitungan, ini membuktikan
hukum ohm dapat mempermudah dalam mengetahui nilai arus, tegangan, dan
hambatan saat dalam perbaikan (troubleshooting) dan pengukuran secara logika
1.4 Dokumentasi
Praktikum 2
Susunan Seri dan Paralel
2.1 Tujuan
 Mengetahui dasar dari susunan seri dan paralel
 Mengetahui pengaruh susunan seri dan paralel terhadap arus dan tegangan
 Mengetahui hubungan antara hukum ohm dengan susunan seri dan paralel
2.2 Hasil Praktikum
Sakelar
Status Hubungan
S1 ON
Status
-
S1 dan S2 Soket
Hubungan Estimasi
Resistor
Hambatan
R1
10 ohm
R3 R1 dan R2 pararel
ON
terhubung
“
Cabut konektor
Nilai
R pararel = 5,1
ohm
R1 dan (R2+R3) R total = 6,6 ohm
pararel 10 ohm dan
20 ohm pararel
Status
Status
Soket Status
Sakelar
yang terhubung
S1 dan S2 Soket
Hubungan Estimasi
Resistor
Nilai
Hambatan
R3 10 ohm dan 10 ohm Rp = 5,81 ohm
ON
terhubung
pararel
RT = 7,14 ohm
“
Cabut konektor
10 ohm dan10 ohm Rs = 20 ohm
seri
Status
Status Soket Status
Sakelar
yang
Hubungan Soket
Resistor
terkoneksi ke Hambatan
terhubung
S1 ON
Soket
ohm meter
R3 R1
terhubung
yang Estimasi Nilai
dan
pararel-kan
R2
di Soket a dan f
Rp =
R = VDC / IDC
= 4,6 / 0,86
=5,34 ohm
“
Cabut
R1, R2, R3 di seri- Soket a dan f
RTotal
=
konektor
kan
VDC/IDC = 4,7
/ 0,65 = 7,23
ohm
2.3 Kesimpulan
Pada percobaan ini, terjadi hubungan erat antara susunan seri dan paralel, ini berarti
tegangan dan arus sangat dipengaruhi oleh susunan beban yang akan dilayani, apakah itu
seri ataupun paralel, dalam beban resistif berupa resistor tersebut, bila disusun seri, nilai
resistansi akan bertambah, bila disusun paralel, beban akan terbagi nilai resistansinya atau
menjadi berkurang.
2.4 Dokumentasi
Praktikum 3
Transformator
3.1 Tujuan
 Dapat paham mengenai dasar transformator
 Paham akan hubungan arus dan tegangan dengan jumlah lilitan primer dan
sekunder pada transformator
 Memahami daya yang dihasilkan oleh transformator
 Dapat mengetahui efisiensi dari transformator tersebut
3.2 Hasil Praktikum

Tegangan output (V out) :
1. dari trafo pin 3 ke 5 CT
2. dari trafo pin 4 ke 5 CT
3. dari trafo pin 3 ke 4
4. dari trafo pin 6 ke 7
= 14,7 V
= 14,7 V
= 29,35V
= 4,94 V

Perbandingan tegangan dengan jumlah lilitan
Np
= 2200 lilitan
Vp
= 206,9 V (Hasil Pengukuran)
Ns
= 300 lilitan
Vs
= 14, 56 V (Hasil pengukuran)

Perbandingan arus dengan jumlah lilitan (Tanpa beban)
Np
= 2200 lilitan (Pin utama dari sumber 220V PLN)
Ip
= 0,0553 A (Hasil pengukuran)
Ns
= 2200 lilitan
Is
= 0,0409 A (Hasil pengukuran)

Nilai arus apabila telah diberi beban, beban berupa lampu pijar 10 watt.
Ip
= 41 mA
Is
= 11 mA
3.3 Kesimpulan
Transformator hanya dapat menerima arus AC, dikarenakan pada hakikatnya,
transformator adalah berupa lilitan. Jumlah lilitan sangat berpengaruh kepada tegangan dan
arus yang dihasilkan, otomatis akan berpengruh pula dengan daya yang akan dihasilkan,
semakin banyak jumlah lilitan, semakin besar pula tegangan yang dapat dinaikan ataupun
yang dapat diturunkan, selain itu, luas penampang atau diameter kawat yang dililit juga
berpengeruh terhadap tegangan, arus dan daya yang dihasilkan.
3.4 Dokumentasi
Praktikum 4
Hukum Kirchoff
4.1 Tujuan
 Memahami dasar hukum kirchoff
 Pembuktian terhadap hubungan hukum kirchoff dengan arus dan tegangan
4.2 Hasil praktikum

Nilai arus pada susunan paralel titik a dan b.berada pada nilai 0,19A, atau
dibulatkan menjadi 0,2A

Nilai arus pada susunan paralel titik c dan d berada pada nilai 0,396 A atau
dibulatkan menjadi 0,4 A

Nilai arus pada susunan seri titik a, b, c, d berada pada nilai 0,9 A, dan dibulatkan
menjadi 1A
4.3 Kesimpulan
Bahwasannya hukum kirchoff dapat dibuktikan dengan jumlah arus total kedua
rangkaian paralel akan sama dengan arus yang masuk ke dalam rangkaian tersebut, ini
membuktikan Arus masuk = Arus keluar, menjadikan hukum kirchoff sebagai dasar
penghitungan kasar mengenai arus pada suatu rangkaian.
4.3 Dokumentasi
Praktikum 5
Rangkaian Dioda Penyearah Arus (Rectifier)
(Half Wave dan Full Wave)
5.1 Tujuan
 Paham akan dasar dari penyearahan arus menggunakan dioda
 Memahami hasil dari penyearahan dan bentuk gelombang setelah mengalami
penyearahan
 Memahami sistem filter menggunakan kapasitor pada rangkaian penyearah
5.2 Hasil praktikum




Pada rangkaian half wave menggunakan 1 dioda, bentuk arus output mengalami
penyearahan, hanya 1 gelombang turun saja, apabila gelombang naik tidak
disearahkan.
Pada rangkaian full wave menggunakan 4 dioda yang disusun sedemikian rupa,
menjadikan semua gelombang disearahkan.
Pada rangkaian full wave, apabila dihubungkan dengan kapasitor, terjadi
perubahan bentuk gelombang yang sebelumnya berbentuk gelombang naik
semua, menjadi gelombang gigi gergaji, ini membuktikan adanya sistem filtering
yang terjadi.
Hasil gelombang dapat dilihat menggunakan osiloskop di dokumentasi
5.3 Kesimpulan
Rangkaian dioda penyearah half wave dan full wave memiliki keunggulan dan
kekurangan masing, pada umumnya, full wave yang paling sering digunakan, setelah
disearahkan, arus akan di haluskan dari ripple menggunakan kapasitor.
5.4 Dokumentasi
Half Wave
Full Wave
Full Wave dengan penambahan kapasitor filter
Download