ALAT UKUR FISIKA DOSEN PENGAMPUH : - Dr. Rita Juliani, M.Si - Irham Ramadhani, S.Pd. M.Pd. NAMA KELOMPOK 4 : Angelson Sipahutar ( 4193321005 ) Aulia Yulinda Zein ( 4191121023 ) Anastasya Manurung (4193321029) Elyusni Pandiangan ( 4192421006 ) Ramayana Siburian ( 4193321018 ) STANDAR DAN SISTEM – SISTEM PENGUKURAN SERTA KESALAHAN DALAM PENGUKURAN A. STANDAR PENGUKURAN Standar pengukuran merupakan pernyataan fisis dari sebuah satuan pengukuran. Dengan adanya satuan dasar dan turunan dalam pengukuran, terdapat beberapa jenis standar pengukuran yang di kelompokkan menurut fungsi dan pemakaiannya. Standar Internasional Standar internasional didefinisikan oleh perjanjian internasional karenanya disebut juga standar konvensional. Standar Primer Standar primer adalah turunan pertama dari standar internasional yang merupakan standar tertinggi di suatu negara (Standar Nasional) Standar sekunder Standar sekunder merupakan turunan dari standar primer yang disimpan atau dipelihara di berbagai industri alat ukur atau di laboratorium kalibrasi. Standar kerja Standar kerja adalah standar kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi alat ukur atau alat uji. Dengan kata lain standar kerja merupakan Standar yang dikalibrasi dengan standar lain dan digunakan secara kontinu untuk mengkalibrasi dan mengecek alat ukur atau material yang diukur. B. SISTEM-SISTEM PENGUKURAN Tujuan sistem pengukuran adalah menghubungkan pengamat dengan proses yang ditinjau, engamat ditunjukkan dengansejumlah nilai variabel informasi saat ini. Elemen Sistem Pengukuran Elemen Pengindera Elemen pengindera juga sering disebut sebagai sensor. Prinsip sebuah elemen pengindera adalah menggunakan perubahan sifat pada dirinya saat mengindera proses untuk ditunjukkan sebagai perubahan fisik tertetu yang terjadi pada proses. Elemen Pengkondisian Sinyal Elemen ini mengambil output dari elemen pengindera dan mengubahnya kedalam bentuk yang lebih sesuai untuk pengolahan lebih lanjut. Elemen Pengolahan Sinyal Elemen in mengambil output elemen pengkondisian sinyal dan mengubahnya kedalam bentuk yang lebih cocok untuk ditampilkan. Elemen Presentasi Data Elemen ini menampilkan nilai terukur dalam bentuk yang dapat dikenal denganmudah oleh pengamat. C. KESALAHAN-KESALAHAN DALAM PENGUKURAN Kesalaahan dapat digolongkan : • Kesalahan kasar (mistake/ blunders) • Keslahan sistematik (systematic error) • Keslahan random / tak terduga (occidental error) SUMBER KESALAHAN sumber kesalahan : - surveyor - alat ukur - alam Macam-macam kesalahan dalam pengukuran: Kesalahan Kasar kesalahan ini terjadi karena : - kurang hati-hati/ gegabah - kurang pengalaman contoh : – salah baca – salah mencatat – salah dengar untuk menghindari kesalahan ini : – pengukuran lebih dari satu kali – pengukuran dengan model dan teknik tertentu - pengukuran dilakukan dengan 2 orang atau lebih sesuai tugasnya. Kesalahan Sistematik kesalahan sistematik umumnya kesalahan sistematik disebabkan pada pengukuran jarak langsung kesalahan sistematik yang terjadi : - panjang pita ukur yang tdk standar - pelurusan yang tidak sempurna - pita ukur yang tidak sempurna - kemiringan medan lapangan (slope) - kelenturan pita ukur - variasi temperatur udara Kesalahan Random / tak terduga kesalahan random terjadi karena hal-hal yg tdk terduga : - getaran udara / undulasi - kondisi tanah tempat berdiri alat - kecepatan udara atau kondisi atmosfer - kondisi pengamat biasanya kesalahan ini terlihat bila suatu besaran diukur berulang ulang nilainya tidak sama antara