Uploaded by Danu Mirza

RANCANGAN TEKNIS KEMAJUAN PENAMBANGAN BATU ANDESIT DENGAN TARGET PRODUKSI 2.500.000 TON PER TAHUN DI KUARI ANDESIT PT. HOLCIM BETON KECAMATAN RUMPIN KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

advertisement
RANCANGAN TEKNIS KEMAJUAN PENAMBANGAN
BATU ANDESIT DENGAN TARGET PRODUKSI
2.500.000 TON PER TAHUN DI KUARI ANDESIT
PT. HOLCIM BETON KECAMATAN RUMPIN
KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT
Oleh
Danu Mirza Rezky 1, Ir. Hasywir Thaib Siri, M.Sc 2.
Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan UPN “Veteran” Yogyakarta
No. Hp : 082313422602, email: [email protected]
ABSTRACT
This study aims to produce a technical design of planned mining progress to meet the company's production targets. In this
research case study conducted at PT. Holcim Beton Maloko located in Mount Maloko, Cipinang Village and Sukasari Village,
Rumpin District, Bogor Regency, West Java Province. The agitation of mining at PT. Holcim Concrete is divided into two
categories: short term and long term activities. Short term activity is the planning activities of mine design for each month.
The length of short term activities at PT. Holcim Beton is 21 months old, while the long term activities are planning activities
of the mine for each year. Long term activities end at mine closure.
This research is focused on short term mining design, that is the leveling of hill activity using side hill type quarrel method
with final limit at 90 mdpl elevation and preparation of pit opening with pit type queuing method with final limit at elevation
75 mdpl with the remaining reserve amount is amounted to 4,425,074 tons. Loading equipment used by PT. Holcim Beton is
Caterpillar EX385 C with 5.8 m3 bucket capacity and the means of transportation used is Caterpillar DT 771 C with 40 ton
capacity. Based on the remaining reserves, production targets and recommendations from the company to carry out the
preparation of the pit opening, it can be seen that the mine's age is 1 year 9 months. Geometry level used in accordance with
the recommendation of the company is a high level of 15 m, width of 20 m level, single slope level 80º, and the overall slope
of 40º. While the width of the haul road on a straight road is 18 m, and the haul road width is 21 m. The road grade used on
the climb is 8%. Benefits of this thesis is to be used as a reference by the company in short-term mining activities so that
mining activities can be run effectively and efficiently.
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu rancangan teknis kemajuan penambangan yang terencana untuk memenuhi
target produksi perusahaan. Pada penelitian ini studi kasus dilakukan di PT. Holcim Beton Maloko yang terletak di Gunung
Maloko Desa Cipinang dan desa Sukasari Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Kegitaan penambangan
pada PT. Holcim Beton dibagi dalam dua kategori yaitu kegiatan short term dan long term. Kegiatan short term yaitu kegiatan
merencanakan desain tambang untuk setiap bulan. Lamanya waktu kegiatan short term pada PT. Holcim Beton adalah 21
bulan, sedangkan kegiatan long term yaitu kegiatan merencanakan desain tambang untuk setiap tahun. Kegiatan long term
berakhir pada saat penutupan tambang.
Penelitian ini difokuskan pada rancangan penambangan short term, yaitu kegiatan meratakan bukit dengan menggunakan
metode kuari side hill type dengan batasan akhir pada elevasi 90 mdpl serta persiapan pembukaan pit dengan menggunakan
metode kuari pit type dengan batasan akhir pada elevasi 75 mdpl dengan jumlah cadangan yang tersisa adalah sebesar
4.425.074 ton. Alat muat yang digunakan PT. Holcim Beton adalah Caterpillar EX385 C dengan kapasitas bucket 5,8 m 3 dan
alat angkut yang digunakan adalah Caterpillar DT 771 C dengan kapasitas bak 40 ton. Berdasarkan cadangan yang
tersisa,target produksi serta rekomendasi dari perusahaan untuk melaksanakan persiapan pembukaan pit, maka dapat diketahui
umur tambang adalah 1 tahun 9 bulan. Geometri jenjang yang digunakan sesuai dengan rekomendasi data geoteknik
perusahaan yaitu tinggi jenjang 15 m, lebar jenjang 20 m, kemiringan jenjang tunggal 80º, dan kemiringan jenjang keseluruhan
40º. Sedangkan lebar jalan angkut pada jalan lurus adalah 18 m, dan lebar jalan angkut pada tikungan adalah 21 m. Grade
jalan yang digunakan pada tanjakan adalah 8%. Manfaat dari skripsi ini adalah dapat dijadikan referensi oleh perusahaan dalam
melakukan kegiatan penambangan short term sehingga kegiatan penambangan yang dilakukan dapat berjalan secara efektif
dan efisien.
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PT. Holcim Beton adalah anak perusahaan dari PT.
Holcim Indonesia. Perusahaan ini bergerak dalam bidang
penyediaan materi beton bagi konstruksi bangunan. PT.
Holcim Beton memiliki kuari Batu Andesit yaitu di Gunung
Maloko Desa Sukasari Kecamatan Rumpin Kabupaten
Bogor Provinsi Jawa Barat dengan Izin Usaha Pertambangan
(IUP)
No.
541.3/567/DISTAMB/2008.
Lokasi
penambangan ini menempati area seluas 49,48 ha.
Kegitaan penambangan pada PT. Holcim Beton dibagi
dalam dua kategori yaitu kegiatan short term dan long term.
Kegiatan short term yaitu kegiatan merencanakan desain
tambang untuk tiap bulan. Lamanya waktu kegiatan short
term pada PT. Holcim Beton adalah 21 bulan, sedangkan
kegiatan long term yaitu kegiatan merencanakan desain
tambang untuk setiap tahun. Kegiatan long term berakhir
pada saat penutupan tambang.
Penelitian ini difokuskan pada rancangan
penambangan short term, yaitu kegiatan meratakan bukit
dengan menggunakan metode kuari side hill type dengan
batasan akhir pada elevasi 90 mdpl serta persiapan
pembukaan pit dengan menggunakan metode kuari pit type
dengan batasan akhir pada elevasi 75 mdpl dengan jumlah
cadangan yang tersisa adalah sebesar 4.425.074 ton. Alat
muat yang digunakan PT. Holcim Beton adalah Caterpillar
EX385 C dengan kapasitas bucket 5,8 m3 dan alat angkut
yang digunakan adalah Caterpillar DT 771 C dengan
kapasitas bak 40 ton.
Berdasarkan target produksi serta rekomendasi dari
perusahaan untuk melaksanakan persiapan pembukaan pit,
maka dapat diketahui umur tambang adalah 1 tahun 9 bulan.
Dikarenakan belum adanya desain kemajuan tambang untuk
tahun 2017 dan 2018, maka perlu dilakukan perancangan
kemajuan penambangan untuk memenuhi target produksi
yang akan direncanakan serta memberikan gambaran area
sebelum di tambang dan sesudah di tambang. Hal ini
dilakukan agar nanti kegiatan penambangan dapat terlaksana
secara efektif dan efisien. Perancangan penambangan Batu
Andesit PT. Holcim Beton dilakukan dengan sistem
tambang terbuka. Metode penambangan yang dilakukan
adalah kuari.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu :
1.
Berapa besar sisa cadangan yang ada pada kuari
Andesit sampai dengan persiapan pembukaan pit.
2.
Bagaimana rancangan kemajuan tambang yang akan
dibuat berdasarkan target produksi perbulannya.
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1.
Membuat rancangan kemajuan tambang pada Kuari
Andesit sesuai dengan cadangan yang tersisa dari
elevasi 135 mdpl sampai elevasi 90 mdpl serta
2.
persiapan pembukaan pit dalam memenuhi target
produksi 2.500.000 ton/tahun.
Membuat tahapan kemajuan tambang perbulan sesuai
dengan target produksi rata-rata sebesar 208.333 ton.
1.4. Batasan Masalah
Batasan-batasan masalah pada penelitian ini adalah
merancang
kemajuan
penambangan
berdasarkan
rekomendasi data geoteknik pada PT. Holcim Beton di
Gunung Maloko, Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat secara teknis
menggunakan sistem tambang terbuka dengan metode kuari
dengan tidak memperhatikan aspek ekonomi.
1.5. Manfaat Penelitian
1.
2.
3.
II.
Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah :
Masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam
merencanakan kemajuan tambang pada kuari Andesit
PT. Holcim Beton.
Sebagai bahan studi perbandingan untuk penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan kemajuan tambang.
Menambah wawasan dalam penerapan ilmu teknik
pertambangan bagi penulis pribadi.
METODE
Penelitian dilakukan dengan pengamatan lapangan
kemudian dilanjutkan dengan kajian pustaka dan melakukan
analiasis dari keduanya untuk mendapatkan penyelesaian
masalah yang baik. Adapun urutan pekerjaan penelitian
adalah sebagai berikut :
1.
Kajian Pustaka
Untuk membuat rancangan teknis kemajuan
penambangan hal yang harus diketahui adalah data hasil uji
geoteknik lapangan yang dapat menghasilkan geometri
bench yang akan dibuat nanti. Data geoteknik pada
penelitian ini adalah rekomendasi dari PT. Holcim Beton.
Untuk mengestimasi cadangan digunakan rumus Mean Area
dan Frustum. Rumusnya sebagai berikit
a.
Persamaan mean area merupakan salah satu
persamaan yang digunakan untuk menghitung volume
dari satu endapan. Persamaan ini digunakan apabila
terdapat dua buah penampang dengan luas A1 dan luas
A2 tidak berbeda jauh atau luas A1 > ½ luas A2.
Adapun persamaan untuk mengestimasi volume
dengan menggunakan persamaan mean area adalah
sebagai berikut :
V = (h x (A_1+A_2 ))/2 ………………………… (1)
Keterangan :
A1 : Luas penampang 1 (m2)
A2 : Luas penampang 2 (m2)
h : Beda tinggi antar penampang (m)
V : Volume (m3)
b.
Rumus Frustum
Persamaan frustum merupakan salah satu persamaan
yang digunakan untuk menghitung volume suatu
endapan. Persamaan ini digunakan apabila terdapat
dua buah penampang yang luas A1 < ½ luas A2.
Adapun persamaan untuk mengestimasi volume
dengan menggunakan persamaan frustum adalah
sebagai berikut :
(Stasiun Gambir) denga wakti tempuh ±8 jam. Setelah
mecapai Jakarta dapat ditempuh dengan menggunakan
mobil ataupun angkutan umum melalui dua jalur yaitu :
1.
Melalui jalur Bogor – Ciseeng – Rumpin – Gunung
Maloko dengan jalan beraspal kondisi dari Bogor
sampai Rumpin pada ajarak 20 km, sedangkan dari
rumpin ke Gunung Maloko berjarak 5 km dengan jalan
beraspal dengan kondisi kurang baik dan ± 3 km
sisanya adalah jalan beton dengan kondisi cukup baik
dengan waktu tempuh ±2 jam 30 menit.
2.
Melalui jalur Tanggerang Selatan – Serpong (BSD) –
Ciseeng – Rumpin – Gunung Maloko dengan kondisi
jalan baik hanya sampai dengan Rumpin. Perjalanan
dapat dilakukan dengan waktu tempuh dari Tanggerang
Selatan dilakukan dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.
1
V = x h x ( A1 + A2 + √A1 xA2 ) ………………(2)
3
Keterangan :
A1 : Luas penampang 1 (m2)
A2 : Luas penampang 2 (m2)
h : Beda tinggi antar penampang (m)
V : Volume (m3)
2. Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan yang dilakukan yaitu dengan
melakukan pemetaan wilayah IUP PT. Holcim Beton
menggunakan total station Topcon GTS 230 yang dilakukan
selama 3 hari sehingga menghasilkan peta topografi yang
kemudian disinkronisasikan dengan peta sebelumnya milik
PT. Holcim Beton.
3. Pengelompokan Data
Pengelompokan data dibagi menjadi dua yaitu data
primer dan sekunder. Data primer pada penelitian ini adalah
peta topografi, sedangkan data sekunder yaitu data curah
hujan, data lubang bor, dan data geoteknik.
4. Pengolahan Data
Data yang telah didapat diolah menggunakan software.
Untuk membuat rancangan penambangan dibuat
menggunakan software AutoCad 2007 sedangkan untuk
perhitungan volume yang akan dibongkar pertahun dihitung
menggunakan rumus Mean Area dan Frustum yang dimuat
dalam software Microsoft Excel.
5. Kesimpulan
Kesimpulan yang dihasilkan dari rancangan ini yaitu
desain teknis yang berdasarkan target produksi umur
tambang pada elavasi 135 mdpl sampai 90 mdpl serta
persiapan pembukaan pit adalah 1 tahun 9 bulan.
Batas
Gambar 2.1
Peta Lokasi Tambang PT. Holcim Beton
2.1. Lokasi dan Kesampaian Daerah
PT. Holcim Beton Maloko adalah salah satu
perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan materi
beton bagi konstruksi bangunan berlokasi di Kabupaten
Bogor, Provinsi Jawa Barat.
2.1.1. Lokasi
Lokasi penambangan Batu Andesit PT. Holcim Beton
secara admisnistratif terletak di Gunung Maloko, Desa
Cipinang dan Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten
Bogor, Provinsi Jawa Barat. Secara astronomis berada pada
koordinat 6o 25’ 03” – 6o 25’ 59” LS dan 106o 36’ 07” BT –
106o 36’ 47’ BT (Gambar 2.1).
2.1.2. Kesampaian Daerah
Lokasi penelitian terletak ±25 km di sebelah barat laut
Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Untuk mencapai lokasi
tersebut ditempuh melalui jalur darat dari Yogyakarta
(Stasiun Tugu) menggunakan kereta api menuju Jakarta
2.2.
Iklim dan Curah Hujan
Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Koopen daerah
penambangan PT. Holcim termasuk daerah tipe AF (iklim
hutan hujan tropis). Iklim ini didominasi oleh Sistem
Tekanan Rendah Doldurms (wilayah tenang) sepanjang
tahun, oleh sebab itu tidak mengalami perubahan musim.
Menurut Schmidt-Fergusion, daerah ini termasuk Tipe A
atau daerah sangat basah dengan vegetasinya adalah hutan
hujan tropis.
2.3. Geologi daerah Penelitian
2.3.1. Geomorfologi Daerah Penelitian
Morfologi daerah penambangan pada awalnya
merupakan bentuk perbukitan bergelombang terdapat pada
bagian tengah dan selatan memiliki ketinggian sekitar 200 m
dari permukaan air laut. Morfologi ini dicirikan oleh bentuk
bukit berelereng landau hingga sedang. Bukit-bukit tersebut
tidak dijumpai lagi karena telah berubah menjadi jenjangjenjang dengan ketinggian 15 m tiap jenjangnya
2.3.2. Statigrafi Daerah Penelitian
Berdasarkan Peta Geologi Bersistem Indonesia,
Lembar Jakarta dan Kepulauan Seribu yang dibuat oleh
Bidang Pemetaan Geologi Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi, 1987, berdasarkan potret udara
Landsat SAR stasiun Doppler dari Bakosurtanal dan data
lapangan maka daerah yang diteliti masuk dalam Formasi
Andesit Gunung Sudamanik dengan ciri-ciri terdapat
hornblende-piroksen, porifiritik
2.3.3. Struktur Geologi
Struktur geologi yang dijumpai di daerah penelitian
hanya berupa bidang retak antara blok batuan (discontinuity)
yang sangat rapat sehingga membentuk massa batuan
hancuran (fracture). Selain itu kadang-kadang dijumpai
bidang diskontinu yang sangat panjang ke arah relatif tegak.
2.4.
Kegiatan Penambangan
Sistem penambangan yang diterapkan di PT. Holcim
Beton termasuk dalam sistem tambang terbuka dengan
metode yang diterapkan adalah kuari, penambangannya
dimulai dari jenjang bagian atas ke jenjang dibawahnya
secara berurutan. Tahapan kegiatan penambangan di kuari
PT. Holcim Beton meliputi kegiatan persiapan,
pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan.
2.4.1. Tahap Persiapan
Kegiatan persiapan meliputi pekerjaan pengupasan
lapisan tanah penutup. Sebelum dilakukan pengupasan,
terlebih dahulu dilakukan pembersihan vegetasi (land
clearing) umumnya berupa tanaman perdu, semak belukar,
rumput dan beberapa pohon jenis tanaman keras.
Pembersihan vegetasi dengan menggunakan mesin gergaji,
sabit dan parang.
Operasi pengupasan tanah penutup dilakukan
dengan menggunakan excavator Caterpillar 385 C dibantu
dengan bulldozer Caterpillar D 7G. Untuk material lemah
sampai dengan sedang langsung dilakukan penggalian dan
pemuatan ke dumptruck. Bila ditemukan material keras,
terlebih dahulu diberaikan dengan bulldozer, kemudian baru
digali dan dimuat dengan excavator. Pemakaian Bulldozer
disesuaikan dengan kebutuhan operasi pemberaian material.
Lapisan tanah penutup kemudian diangkut ke lokasi
penimbunan (dumping area) yang telah ada di daerah
sebelah Timur lokasi penambangan. Timbunan lapisan
penutup ini harus ditutup dengan lapisan tanah yang subur
agar dapat ditanami kembali.
2.4.2. Pembongkaran Batu Andesit
Klasifikasi massa batuan dengan sistem RMR,
menunjukkan bahwa batuan andesit yang akan ditambang
tergolong dalam batuan klas II (Good Rock). Kuat tekan
uniaksial (UCS) batuan tersebut berkisar antara 89 – 105
MPa, maka menurut kriteria penggalian dengan indeks
kekuatan batuan, pembongkaran batuan dengan cara
pengeboran dan peledakan (drilling and blasting).
Hasil pengujian sifat fisik-mekanik batuan,
menunjukkan bahwa kondisi massa batuan andesit pada saat
meratakan bukit dan persiapan pembukaan pit nantinya
adalah relatif sama. Sehingga geometri peledakan yang
dipakai untuk pembongkaran pada saat meratakan bukit,
dapat diterapkan kembali pada kegiatan penbongkaran pada
saat pembukaan pit, karena geometri tersebut telah teruji
memberikan hasil yang efisien dan aman.
2.4.3. Kegiatan Pemuatan
Alat Muat yang digunakan untuk memuat Batu
Andesit yang terbongkar dari hasil peledakan adalah
excavator Caterpillar 385 C yang mempunyai kapasitas
bucket 5,8 m3. Sebelum dimuat kedalam Dump Truck
dilakukan pemisahan material dengan menggunakan
excavator, material dengan ukuran lebih dari 1500 mm tidak
ikut dimuat ke dalam dump truck tetapi dikecilkan terlebih
dahulu ukurannya menggunakan rock breaker lalu dimuat
kedalam dump truck.
2.4.4. Kegiatan Pengangkutan
Alat angkut yang digunakan untuk mengangkut batu
andesit dari area penambangan menuju ke crushing plant
adalah dump truck Caterpillar 771 C.
2.4.5. Kegiatan Pengolahan
Hasil penambangan berupa Batu Andesit sebagai
bahan baku dengan fragmentasi maksimum 1500 mm
diangkut ke unit peremuk (jaw crusher) dan langsung
dimasukkan kedalam hooper yang kemudian menuju mulut
mesin peremuk Produk akhir peremukan ditimbun di lokasi
stock pile yang berada di kaki bukit Gunung Maloko. Produk
akhir yang dihasilkan yaitu macadam, sirdam, base coarse
0-60 mm, split -25+14 mm, split -14+5 mm dan abu batu 05 mm.
III. RANCANGAN KEMAJUAN PENAMBANGAN
3.1. Kondisi Daerah Penelitian Secara Umum
Gambaran kondisi daerah secara umum adalah
sebagai berikut :
3.1.1.
Cadangan Batu Andesit
Cadangan batu andesit PT. Holcim Beton dari elevasi
135 mdpl – 90 mdpl serta persiapan open pit adalah sebesar
4.425.074 ton yang dihitung dengan menggunakan rumus
Mean Area dan Frustum.
3.1.2.
Metode Penambangan
PT. Holcim Beton memiliki kuari batu andesit di
Gunung Maloko. Penambangan batu andesit dilakukan
dengan menggunakan sistem tambang terbuka, karena
berhubungan langsung dengan udara luar. Metode yang
digunakan adalah metode kuari side hill type yang biasa
diterapkan untuk komoditas industri yang letaknya berada
didaerah berbentuk bukit sesuai dengan kondisi morfologi
pada Gunung Maloko.
3.1.3.
Target Produksi
Target Produksi penambangan batu andesit PT.
Holcim Beton sebesar 2.500.000 ton pertahunnya, yang
kemudian dibagi untuk setiap bulannya sebesar 208.333 ton.
3.2. Rancangan Kemajuan Penambangan
Pembuatan dimensi jenjang penambangan didasarkan
pada rekomendasi data geoteknik PT. Holcim Beton dengan
ketentuan FK >1,5. Rancangan geometri jenjang bukaan
tambang adalah sebagai berikut :
1) Tinggi jenjang 15 meter.
2) Lebar jenjang serta lebar jalan adalah 20 meter.
3) Sudut kemiringan jenjang tunggal 80o
4) Sudut kemiringan jenjang keseluruhan 40o.
5) Jalan tambang dengan kemiringan (grade)
maksimum sebesar 8%.
3.3. Penentuan Dimensi minimum Front Penambangan.
Penentuan dimensi minimum front penambangan
dibuat sesuai dengan panjang alat muat dan lebar jalan
angkut yang digunakan sebagai dimensi minimum pada pit
bottom, sehingga nanti pada saat peambangan tidak
mengganggu ruang ruang gerak maupun kerja dari peralatan
yang bekerja pada front penambangan. Dari hasil
perhitungan didapatkan Lebar minimum front yang
digunakan adalah 43 meter dan panjang minimum adalah 34
meter.
3.4. Jalan Angkut
Peran jalan angkut dalam suatu kegiatan penambangan
sangat penting, sehingga desain jalan angkut yang benar
akan sangat menunjang kegiatan penambangan tersebut.
3.4.1. Lebar Jalan Angkut Pada Jalan Lurus
Penentuan lebar jalan angkut pada jalan lurus
didasarkan pada jumlah jalur dan lebar kendaraan yang
melintasinya. Lebar jalan pada jalan lurus untuk 2 jalur yang
digunakan yaitu 18 m.
3.4.2. Lebar Jalan Pada Tikungan
Lebar jalan pada tikungan dihitung berdasarkan
faktor-faktor yaitu lebar jejak ban, lebar juntai depan dan
belakang serta jarak antara alat dengan tepi jalan. Lebar jalan
pada belokan yang digunakan adalah 21 m.
3.4.3. Safety Berm Pada Jalan Angkut
Safety berm atau pagar pengaman digunakan untuk
menjaga alat angkut agar tetap berada pada jalurnya,
sehingga keteledoran pengemudi dapat dikurangi. Tinggi
safety berm mengikuti standar perusahaan yaitu ¾ dari tinggi
ban. Tinggi safety berm minimum adalah 1,35 m dan lebar
safety berm adalah 4,05 m.
3.4.5. Superelevasi
Nilai superelevasi pada tikungan adalah (0,04) dan
lebar jalan angkut pada tikungan dengan asumsi kecepatan
kendaraan pada saat melintas pada tikungan adalah 25
km/jam, maka didapat beda tinggi antara tepi jalan bagian
luar dengan tepi jalan bagian dalam adalah 0,84 m.
3.4.6. Kemiringan Jalan Melintang (Cross Slope)
Kemiringan jalan melintang didesain untuk mengatasi
genangan air yang ada pada badan jalan. Nilai dari cross
slope adalah ¼ sampai ½ inch/feet lebar jalan angkut. Beda
tinggi antara bagian tengah jalan dengan tepi jalan adalah
0,36 m.
3.5. Rencana Kemajuan Penambangan
Rencana kemajuan penambangan yang akan dibuat
yaitu mulai dari elevasi 135 mdpl sampai pada elevasi 90
mdpl, serta persiapan pembukaan pit dari elevasi 90 mdpl
sampai dengan elevasi 75 mdpl.
Berikut adalah Tabel 4.1 yang memuat tentang rencana
penambangan perbulan dari bulan April 2017-Desember
2018.
Tabel 3.1
Target Penambangan PT. Holcim Beton Tahun 20172018
Bulan (Tahun)
Volume
Densitas
Tonase
(m3)
April (2017)
78.733
2,5
196.833
Mei (2017)
82.965
2,5
207.413
Juni (2017)
82.747
2,5
206.868
Juli (2017)
83.442
2,5
208.605
Agustus
(2017)
September
(2017)
Oktober
(2017)
November
(2017)
Desember
(2017)
Januari (2018)
91.824
2,5
229.560
81.071
2,5
202.678
89.952
2,5
224.880
98.003
2,5
245.008
90.453
2,5
226.133
80.003
2,5
200.008
Februari
(2018)
Maret (2018)
76.787
2,5
191.968
88.627
2,5
221.568
April (2018)
85.532
2,5
213.830
Mei (2018)
82.337
2,5
205.843
Juni (2018)
85.702
2,5
214.255
Juli (2018)
75.413
2,5
188.533
Agustus
(2018)
September
(2018)
Oktober
(2018)
November
(2018)
Desember
(2018)
86.665
2,5
216.663
83.012
2,5
207.530
82.842
2,5
207.105
82.260
2,5
205.650
81.657
2,5
204.143
Total
4.425.074
IV. PEMBAHASAN
4.1. Rancangan Kemajuan Penambangan
Rancangan
kemajuan
penambangan
dibuat
berdasarkan sisa cadangan yang tersisa yaitu sebesar
4.425.074 ton sesuai dengan target produksi Batu Andesit
sebesar 2.500.000 ton pertahun, yang kemudian dibagi
perbulannya sebesar 208.333 ton, sehingga rancangan yang
dibuat berdasarkan target produksi perbulan. Metode
penambangan yang digunakan adalah kuari dengan tipe
penambangan side hill type untuk kegiatan meratakan bukit
dan pit type untuk kegiatan persiapan pembukaan pit. Side
hill type yaitu tipe penambangan yang diterapkan untuk
komoditas yang terletak dilereng-lereng bukit. Medan kerja
dibuat melingkari bukit dengan jalan masuk berbentuk
spiral. Kegiatan penambangan dengan tipe penambangan
side hill type ini dilakukan dari elevasi 135 mdpl sampai
dengan elevasi 90 mdpl. Sedangakan pit type yaitu tipe
penambangan untuk bahan galian industri yang terletak pada
suatu daerah yang mendatar, sehingga medan harus digali ke
arah bawah yang nantinya akan membentuk cekungan (pit).
Dan kegiatan persiapan pembukaan pit dimulai dari elevasi
90 mdpl dengan batasan akhir elevasi 75 mdpl. Adapun
sistem penyaliran tambang yang digunakan PT. Holcim
Beton pada tipe side hill type ialah sistem penyaliran alami
yang memanfaatkan gravitasi. Di karenakan posisi kuari
lebih tinggi dari pada sungai terdekat, dan juga sebelum air
tersebut mengalir ke sungai, air tersebut terlebih dahulu
masuk ke kolam pengendapan yang kemudian akan
menetralisir kandungan asam tambang sebelum dialirkan ke
lingkungan. Dan untuk sistem penyaliran buatan akan
digunakan pada saat pit type nantinya. Umur tambang dari
kegiatan meratakan bukit sampai kegaiatan persiapan
pembukaan pit adalah 1 tahun 9 bulan.
4.1.1. Penentuan Penentuan Dimensi Minimum Front
Penambangan.
Penentuan dimensi minimum front penambnagan
dibuat sesuai dengan panjang alat muat dan lebar alat angkut
yang digunakan sebagai dimensi minimum pada pit bottom,
sehingga nanti pada saat penambangan tidak mengganggu
ruang gerak maupun kinerja dari peralatan yang bekerja pada
front penambangan. Dari hasil perhitungan didapatkan
Lebar minimum front penambangan pada rancangan ini
adalah 43 m dan panjang minimum front penamambangan
adalah 34 m.
4.1.2. Penentuan Rancangan Jenjang
Dalam menentukan rancangan jenjang menggunakan
beberapa parameter, untuk tinggi jenjang menggunakan
parameter Kepmen Pertambangan dan Energi No.
555.K/26/M.PE/1995 dalam Bab VI pasal 241. Dalam hal
penggalian dilakukan sepenuhnya dengan alat mekanis yang
dilengkapi dengan kabin pengaman kuat, maka tinggi
jenjang maksimum untuk semua jenis material kompak lebih
dari 15 m, kecuali mendapat persetujuan Kepala Pelaksana
Inspeksi Tambang. Maka tinggi jenjang yang digunakan
adalah 15 m, kemiringan jenjang tunggal yang digunakan
adalah 80o, kemiringan jenjang keseluruhan adalah 40o dan
lebar jenjang yang digunakan adalah 20 m.
4.1.3. Penentuan Rancangan Jalan Angkut
Peranan jalan angkut dalam sebuah kegiatan
penambangan sangatkah penting, sehingga desain jalan
angkut yang benar akan sangat menunjang kegiatan
penambangan.
Rancangan geometri jalan angkut berdasarkan lebar
dari alat angkut yaitu 5,069 m, sehingga diperlukan jalan
angkut untuk 2 jalur pada jalan lurus adalah 18 m dan lebar
jalan angkut pada tikungan adalah 21 m.
Kecepatan kendaraan pada saat melintas jalan
tikungan sangat berpengaruh dalam penentuan nilai
superelevasi, karena jika kecepatan kendaraan tidak sesuai
dapat mengakibatkan kendaraan tergelincir keluar badan
jalan. Nilai superelevasi pada tikungan adalah (0,04) dari
lebar jalan angkut pada tikungan dengan asusmsi kecepatan
kendaraan pada saat melintas pada tikungan adalah 25
km/jam. Sehingga didapat beda tinggi antara tepi jalan
bagian luar dengan tepi jalan bagian dalam adalah 0,84 m.
Kemiringan jalan angkut yang digunakan adalah 8%
dan nilai kemiringan jalan melintang (cros slope) adalah ½
inch/feet lebar jalan angkut pada jalan lurus, maka beda
tinggi antara bagian tengah jalan dengan tepi jalan adalah
0,36 m. Kemiringan jalan melintang (cross slope) ini dibuat
agar ketika hujan, air langsung mengalir kesamping jalan
sehingga tidak menggenang yang nantinya dapat merusak
jalan angkut.
4.2. Kemajuan Penambangan
Kemajuan penambangan disesuaikan berdasarkan
target produksi 2.500.000 ton pertahun, berikut ini adalah
rencana kemajuan tambang PT. Holcim Beton untuk setiap
bulannya :
4.2.1. Kemajuan Penambangan Bulan April 2017
Penambangan yang dilakukan pada bulan April ada di
3 lokasi berbeda, yaitu di puncak gunung tertinggi terdapat
2 lokasi dengan elevasi yang ditambang mulai dari 135 mdpl
– 120 mdpl, serta di gunung kecil terdapat 1 lokasi dengan
elevasi yang ditambang mulai dari 115 mdpl – 100 mdpl.
Total luas area penambangan pada bulan April 2017 adalah
4.155,94 m2 dengan tonase andesit sebesar 196.833 ton.
4.2.2. Kemajuan Penambangan Bulan Mei 2017
Penambangan yang dilakukan pada bulan Mei ada di
2 lokasi berbeda, yaitu di bench 2 dengan elevasi yang
ditambang mulai dari 120 mdpl – 105 mdpl, serta di bench 1
dengan elevasi yang ditambang mulai dari 105 mdpl – 90
mdpl. Total luas area penambangan pada bulan Mei 2017
adalah 4.770,50 m2. Volume over burden yang dibongkar
adalah sebesar 15.577,894 BCM, dengan tonase andesit
sebesar 207.413 ton.
4.2.3. Kemajuan Penambangan Bulan Juni 2017
Penambangan yang dilakukan pada bulan Juni ada di
2 lokasi berbeda, yaitu di bench 2 dengan elevasi yang
ditambang mulai dari 120 mdpl – 105 mdpl, serta di gunung
kecil dengan elevasi yang ditambang mulai dari 115 mdpl –
100 mdpl. Total luas area penambangan pada bulan Juni
2017 adalah 5.426,01 m2, Volume over burden yang
dibongkar adalah sebesar 34.807,101 BCM, dengan tonase
andesit sebesar 206.868 ton.
4.2.4. Kemajuan Penambangan Bulan Juli 2017
Penambangan yang dilakukan pada bulan Juli ada di
2 lokasi berbeda, yaitu di bench 2 dengan elevasi yang
ditambang mulai dari 120 mdpl – 105 mdpl, serta di gunung
kecil dengan elevasi yang ditambang mulai dari 115 mdpl –
100 mdpl. Total luas area penambangan pada bulan Juli 2017
adalah 6.645,85 m2, dengan tonase andesit sebesar 208.605
ton.
4.2.5. Kemajuan Penambangan Bulan Agustus 2017
Penambangan yang dilakukan pada bulan Agustus
ada di 2 lokasi berbeda, yaitu di bench 1 dengan elevasi yang
ditambang mulai dari 105 mdpl – 90 mdpl, serta di gunung
kecil dengan elevasi yang ditambang mulai dari 115 mdpl –
90 mdpl. Total luas area penambangan pada bulan Agustus
2017 adalah 6.759,22 m2. Volume over burden yang
dibongkar adalah sebesar 28.054,541 BCM, dengan tonase
andesit sebesar 216.663 ton.
4.2.6. Kemajuan Penambangan Bulan September 2017
Penambangan yang dilakukan pada bulan September
ada di 2 lokasi berbeda, yaitu di bench 2 timur dengan
elevasi yang ditambang mulai dari 120 mdpl – 105 mdpl,
serta di bench 1 dengan elevasi yang ditambang mulai dari
105 mdpl – 90 mdpl. Total luas area penambangan pada
bulan September 2017 adalah 5.290,68 m2. Volume over
burden yang dibongkar adalah sebesar 27.737,945 BCM,
dengan tonase andesit sebesar 202.678 ton.
4.2.7. Kemajuan Penambangan Bulan Oktober 2017
Penambangan yang dilakukan pada bulan Oktober
ada di 2 lokasi berbeda, yaitu di bench 2 timur dengan
elevasi yang ditambang mulai dari 120 mdpl – 105 mdpl,
serta di Gunung didekat Gudang Handak dengan elevasi
yang ditambang mulai dari 120 mdpl – 105 mdpl Total luas
area penambangan pada bulan Oktober 2017 adalah
5.624,99 m2. Volume over burden yang dibongkar adalah
sebesar 16.811,108 BCM, dengan tonase andesit sebesar
224.880 ton.
4.2.8. Kemajuan Penambangan Bulan November 2017
Penambangan yang dilakukan pada bulan November
ada di 2 lokasi berbeda, yaitu di bench 2 dengan elevasi yang
ditambang mulai dari 120 mdpl – 105 mdpl, serta di Gunung
didekat Gudang Handak dengan elevasi yang ditambang
mulai dari 120 mdpl – 105 mdpl. Total luas area
penambangan pada bulan November 2017 adalah 6.533,52
m2. Volume over burden yang dibongkar adalah sebesar
33.803,095 BCM dengan tonase andesit sebesar 245.008
ton.
4.2.9. Kemajuan Penambangan Bulan Desember 2017
Penambangan yang dilakukan pada bulan Desember
ada di 2 lokasi berbeda, yaitu di bench 2 dengan elevasi yang
ditambang mulai dari 116 mdpl – 105 mdpl, serta di Gunung
didekat Gudang Handak dengan elevasi yang ditambang
mulai dari 120 mdpl – 105 mdpl. Total luas area
penambangan pada bulan Desember 2017 adalah 5.594,54
m2, dengan tonase andesit sebesar 226.133 ton.
4.2.10. Kemajuan Penambangan Bulan Januari 2018
Penambangan yang dilakukan pada bulan Januari
ada di 2 lokasi berbeda, yaitu di bench 1 barat dengan elevasi
yang ditambang mulai dari 105 mdpl – 90 mdpl, serta di
bench 1 timur dengan elevasi yang ditambang mulai dari 105
mdpl – 90 mdpl. Total luas area penambangan pada bulan
Januari 2018 adalah 3.065,93 m2, dengan tonase andesit
sebesar 200.008 ton.
4.2.11. Kemajuan Penambangan Bulan Februari 2018
Penambangan yang dilakukan pada bulan yaitu di
bench 1 barat dengan elevasi yang ditambang mulai dari 105
mdpl – 90 mdpl. Total luas area penambangan pada bulan
Februari 2018 adalah 5.119,10 m2. Volume over burden
yang dibongkar adalah sebesar 43.412,237 BCM, dengan
tonase andesit sebesar 191.968 ton.
4.2.12. Kemajuan Penambangan Bulan Maret 2018
Penambangan yang dilakukan pada bulan Maret ada
di 2 lokasi berbeda, yaitu di bench 1 timur dengan elevasi
yang ditambang mulai dari 105 mdpl – 90 mdpl, serta di
Gunung didekat Gudang Handak dengan elevasi yang
ditambang mulai dari 105 mdpl – 90 mdpl. Total luas area
penambangan pada bulan Maret 2018 adalah 5.908,44 m2.
Volume over burden yang dibongkar adalah sebesar
36.130,722 BCM, dengan tonase andesit sebesar 221.568
ton.
4.2.13. Kemajuan Penambangan Bulan April 2018
Penambangan yang dilakukan pada bulan April ada
di 2 lokasi berbeda, yaitu di bench 1 timur dengan elevasi
yang ditambang mulai dari 105 mdpl – 90 mdpl, serta di
Gunung didekat Gudang Handak dengan elevasi yang
ditambang mulai dari 105 mdpl – 90 mdpl. Total luas area
penambangan pada bulan April 2018 adalah 5.702,11 m2,
dengan tonase andesit sebesar 213.830 ton.
4.2.14. Kemajuan Penambangan Bulan Mei 2018
Penambangan yang dilakukan pada bulan Mei ada di
2 lokasi berbeda, yaitu di bench 1 timur dengan elevasi yang
ditambang mulai dari 105 mdpl – 90 mdpl, serta di Gunung
didekat Gudang Handak dengan elevasi yang ditambang
mulai dari 105 mdpl – 90 mdpl. Total luas area
penambangan pada bulan Mei 2018 adalah 5.489,10 m2,
dengan tonase andesit sebesar 205.843 ton.
4.2.15. Kemajuan Penambangan Bulan Juni 2018
Penambangan yang dilakukan pada bulan Juni ada di
2 lokasi berbeda, yaitu di bench 1 timur dengan elevasi yang
ditambang mulai dari 105 mdpl – 90 mdpl, serta di tempat
persiapan pembukaan pit dengan elevasi yang ditambang
mulai dari 90 mdpl – 75 mdpl. Total luas area penambangan
pada bulan juni 2018 adalah 5.713.41 m2. Volume over
burden yang dibongkar adalah sebesar 23.567,534 BCM,
dengan tonase andesit sebesar 214.255 ton.
4.2.16. Kemajuan Penambangan Bulan Juli 2018
Penambangan yang dilakukan pada bulan Juli ada di
2 lokasi berbeda, yaitu di Gunung didekat Gudang Handak
dengan elevasi yang ditambang mulai dari 105 mdpl – 90
mdpl, serta di tempat persiapan pembukaan pit dengan
elevasi yang ditambang mulai dari 90 mdpl – 75 mdpl. Total
luas area penambangan pada bulan juli 2018 adalah 5.027,47
m2, dengan tonase andesit sebesar 188.533 ton.
4.2.17. Kemajuan Penambangan Bulan Agustus 2018
Penambangan yang dilakukan pada bulan Agustus
ada di 2 lokasi berbeda, yaitu di bench 1 timur dengan
elevasi yang ditambang mulai dari 105 mdpl – 90 mdpl, serta
di tempat persiapan pembukaan pit dengan elevasi yang
ditambang mulai dari 90 mdpl – 75 mdpl. Total luas area
penambangan pada bulan Agustus 2018 adalah 5.777,64 m2,
Volume over burden yang di bongkar adalah sebesar
24.052,002 BCM, dengan tonase andesit sebesar 207.530
ton.
4.2.18. Kemajuan Penambangan Bulan September 2018
Penambangan yang dilakukan pada bulan September
ada di 2 lokasi berbeda, yaitu di Gunung didekat Gudang
Handak dengan elevasi yang ditambang mulai dari 105 mdpl
– 90 mdpl, serta di tempat persiapan open pit dengan elevasi
yang ditambang mulai dari 90 mdpl – 75 mdpl. Total luas
area penambangan pada bulan September 2018 adalah
5.534,04 m2. dengan tonase andesit sebesar 207.530 ton.
4.2.19. Kemajuan Penambangan Bulan Oktober 2018
Penambangan yang dilakukan pada bulan Oktober
ada di 2 lokasi berbeda, yaitu di bench 1 timur dengan
elevasi yang ditambang mulai dari 105 mdpl – 90 mdpl, serta
di tempat persiapan pembukaan pit dengan elevasi yang
ditambang mulai dari 90 mdpl – 75 mdpl. Total luas area
penambangan pada bulan Oktober 2018 adalah 4.924,84 m2,
dengan tonase andesit sebesar 207.105 ton.
4.2.20. Kemajuan Penambangan Bulan November 2018
Penambangan yang dilakukan pada bulan November
ada di 2 lokasi berbeda, yaitu di bench 1 timur dengan
elevasi yang ditambang mulai dari 105 mdpl – 90 mdpl, serta
di tempat persiapan pembukaan pit dengan elevasi yang
ditambang mulai dari 90 mdpl – 75 mdpl. Total luas area
penambangan pada bulan November 2018 adalah 4.964,84
m2. dengan tonase andesit sebesar 205.650 ton.
4.2.21. Kemajuan Penambangan Bulan Desember 2018
Penambangan yang dilakukan pada bulan Desember
ada di 2 lokasi berbeda, yaitu di bench 1 utara dengan elevasi
yang ditambang mulai dari 105 mdpl – 90 mdpl, serta di
bench 1 barat dengan elevasi yang ditambang mulai dari 105
mdpl – 90 mdpl. Total luas area penambangan pada bulan
Desember 2018 adalah 3.582,46 m2, dengan tonase andesit
sebesar 204.143 ton.
Dari target penambangan yang telah dilakukan untuk
memenuhi target produksi perbulan rata-rata sebesar
208.333 ton, terdapat beberapa bulan yang tidak memenuhi
target produksi sebesar 208.333 ton. Hal ini disebabkan
karena tanggal merah dan waktu libur berbeda setiap bulan,
dan juga karena perawatan mesin yang digilir tiap bulan,
sehingga hari kerja berbeda untuk tiap bulannya. Untuk
mencapai target produksi tahunan sebesar 2.500.000 ton.
Perusahaan menutupi produksi yang kurang dari target
produksi perbulan rata-rata dengan menambah produksi
lebih besar pada bulan lainnya.
Berikut contoh peta kemajuan tambang pada bulan April
2017, Mei 2018, dan Desember 2018.
Bulan April 2017
Bulan Mei 2018
Bulan Desember 2018
5.2. Saran
Perlu pengawasan secara seksama saat proses penambangan
berlangsung, serta proses pembuatan jenjang pada saat
persiapan pembukaan pit dan jalan angkut serta penggunaan
alat mekanis, agar kegiatan penambangan bisa berjalan
dengan efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pada perencanaan kemajuan penambangan
Batu Andesit pada kuari PT. Holcim Beton yang dibuat
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.
Perhitungan cadangan dilakukan menggunakan
rumus Mean Area dan Frustum. Dan dalam merancang
kemajuan penambangan, geometri jenjang yang digunakan
mengikuti rekomendasi data geoteknik dari perusahaan.
Serta dalam merancang jalan angkut dilakukan perhitungan
lebar jalan lurus, lebar jalan menikung, cross slope dan
superelevasi agar jalan tersebut aman ketika dilalui alat
angkut.
2.
Dari rancangan kemajuan tambang yang telah
dibuat sesuai dengan target produksi sebesar 2.500.000 ton
pertahun, yang mana target produksi dibagi dalam tiap bulan
sebesar 208.333 ton, ditemukan ada beberapa bulan yang
tidak memenuhi target produksi rata-rata. Hal ini disebabkan
karena tanggal merah dan waktu libur berbeda setiap bulan,
dan juga karena perawatan mesin yang digilir tiap bulan,
sehingga hari kerja berbeda untuk tiap bulannya. Untuk
mencapai target produksi tahunan sebesar 2.500.000 ton.
Perusahaan menutupi produksi yang kurang dari target
produksi perbulan rata-rata dengan menambah produksi
lebih besar pada bulan lainnya.
1.
Abdul Rauf, Ir, (1998). “Modul Perhitungan
Cadangan Endapan Mineral” Jurusan Teknik
Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN
“Veteran” Yogyakarta.
2.
Awang Suwandhi, 2004, Perencanaan Jalan
Tambang, Diklat Perencanaan Tambang Terbuka.
3.
Hustrulid W and Kuchta M, (2013), “Open Pit Mine
Planning & Desingn Volume 3”, A.A.
Balkema/Rotterdam/Brookfield.
4.
Johan W. Joubert, Multi-agent model of route choice
when vehicles are sensitive to road grade, pp 869-874.
2017.
5.
M.A.M. Fadela, H. Zabidia, K.S. Ariffina, Monitoring
the Quarry Pit Development, pp 721-278. 2016.
6.
Raja V. Ramani, Ph.D., P.E, Surface Mining
Technology: Progress and Prospects, pp 9-21. 2012.
7.
Waterman Sulistyana, Dr, Ir, 2015 “Perencanaan
Tambang” Edisi Keenam Jurusan Teknik
Pertambangan UPN”Veteran” Yogyakarta.
8.
Yanto Indonesianto, Ir , 2007 “Pemindahan Tanah
Mekanis”, Dikat I, Teknik Pertambangan UPN
“Veteran”, Yogyakarta.
9.
________, (2008), Buku Kemajuan Tambang PT.
Holcim Beton.
10. ________, Caterpillar Performance Handbook
Edition 29, USA.
11.
________,Komatsu Specification and Aplication
Handbook Edition 28, Section 17A, Maret 2014,
Komatsu Japan.
12. ________, (1995), Keputusan Menteri Pertambangan
dan Energi No. 555 Pasal 241, Departemen
Pertambangan dan Energi.
Download