Uploaded by User29824

Bagian I

advertisement
Bagian I. Kewenangan Klinis (Clinical Privilege)
Kategori Kewenangan
Kewenangan klinis diberikan untuk memberikan pelayanan pengelolaan bidang Gizi Klinik
di RSIA Bunda Aliyah berdasarkan pada pelayanan yang dibutuhkan pasien.
Kategori I
Penyakit atau masalah kesehatan yang sederhana, tanpapenyulit, risiko pasien rendah.
Dapat ditangani oleh dokter umum dengan pelatihan singkat/ tanpa pelatihan, namun
sudah cukup berpengalaman.
JENIS PELAYANAN
DIMINTA
REKOMENDASI
Melakukan penilaian dasar status gizi
1
 Penilaian hasil Skrining Gizi
1
 Anamnesis klinis dan riwayat gizi
1
 Pemeriksaan klinis
1
 Pengukuran
dan
penilaian
antropometri
(indeks
massa
tubuh/IMT)
1
 Penilaian kapasitas fungsional
1
 Analisis asupan zat gizi
1
 Penilaian
hasil
pemeriksaan
laboratorium secara umum
Melakukan diagnosis klinis malnutrisi
Menentukan
kebutuhan
bagi
pasien
malnutrisi dengan skor 3 atau lebih
berdasarkan skrining gizi malnutrition
screening test (MST) dan tanpa penyulit,
meliputi:
1
 Penentuan kebutuhan energi dengan
rule of thumb
1
 Kebutuhan nutrien
1
 Komposisi nutrien
1
 Penentuan kebutuhan cairan
Melakukan penatalaksanaan gizi pada :
1. Malnutrisi tanpa komplikasi
1
 KEP (kurang energi protein)
1
 Obesitas
2. Golongan rentan tanpa komplikasi
1
 Bayi, anak dan remaja
1
 Wanita hamil dan menyusui
1
 Usia
lanjut
(menopause
&
andropause)
1
3. Menilai pasien bermasalah gizi dan
merujuk ke dokter konsultan sesuai
kompetensi Divisinya
Kategori II
Termasuk kewenangan klinis Kategori I. Penyakit/ masalah kesehatan/ prosedur yang
kompleks namun tidak mengancam nyawa.
JENIS PELAYANAN
DIMINTA
REKOMENDASI
Melakukan penilaian lanjut status gizi
1
 Penilaian antropometri
(Lingkar Lengan Atas, Tebal Lipatan
Kulit, Lingkar Pinggang)
1
 Penilaian hasil pemeriksaan klinis,
status gizi makro dan mikro, status
metabolik, cairan, dan asam basa
1
 Penilaian
hasil
pemeriksaan
laboratorium,
dan
pemeriksaan
penunjang
Melakukan diagnosis klinis dan status gizi,
status metabolik, status saluran cerna , status
cairan dan status asam basa akibat penyakit
yang terkait gizi pada organ:
1
 Saluran cerna, hepatobilier dan
pankreas
1
 Metabolik-endokrin
1
 Paru dan fungsi pernapasan
1
 Saraf dan muskuloskeletal
1
 Ginjal dan saluran urogenital
1
 Kardiovaskuler
1
 Perioperatif
1
 Imunologis dan keganasan
1
 Perawatan intensif
 Berbagai penyakit lain (psikogenik,
1
intoleransi atau alergi makanan)
Menentukan kebutuhan gizi bagi pasien
dengan gangguan fungsi organ, kelainan
metabolisme dan sakit
kritis:
 Penentuan kebutuhan energi dengan:
1
- Rumus perhitungan kebutuhan
energi
yang
sesuai
dengan
4
penyakitnya
1
- Kalorimetri indirek
1
 Komposisi nutrien
1
 Kebutuhan serat
 Kebutuhan cairan, elektrolit dan
1
mineral
 Kebutuhan medikamentosa terkait gizi
1
 Memberi terapi gizi sesuai kondisi
klinik, status gizi, status metabolik,
kondisi cairan tubuh, asam basa, serta
fungsi saluran cerna meliputi akses
oral, enteral (NGT,NGT,PEG,PEJ),
parenteral (sentral,perifer); tipe diet,
cara pemberian, waktu pemberian,
indikasi dan kontraindikasi tatalaksana
terapi gizi
 Melakukan konsultasi gizi sesuai
kondisi pasien
 Melakukan terapi gizi paliatif
KEWENANGAN TINDAKAN
Pemasangan pipanutrisi enteral:
- pemasangan NGT
- Pemasangan NJT
- PEG
- PEJ
Insersikateter vena:
- perifer
- sentral
Pemberian injeksi medikamentosa terkait gizi
1
1
1
3
3
3
1
3
1
Kategori III
Termasuk kewenangan klinis Kategori I dan II.Penyakit/ masalah kesehatan/ prosedur yang
kompleks dan potensial mengancam nyawa di bidang Gizi Klinik RSIA Bunda Aliyah .
Telah menyelesaikan pelatihan dan pendidikan spesialisasi.
JENIS PELAYANAN
DIMINTA
REKOMENDASI
Melakukan penilaian lanjut status gizi
 Penilaian komposisi tubuh ;
1
- Komposisi tubuh dengan BIA
4
- Komposisi tubuh dengan DEXA
4
- Komposisi tubuh dengan IVNAA
1
 Penilaian
hasil
pemeriksaan
laboratorium
dan
pemeriksaan
penunjang terkait dengan penyakit
kelainan metabolisme dan penyakit
kritis
Melakukan diagnosis klinik dan status gizi,
statusmetabolik, status saluran cerna, status
cairan dan asam basa pada penyakit terkait
gizi:
1. Saluran cerna, hepatobilier dan pankreas
1
2. Metabolik-endokrin
1
3. Paru dan fungsi pernapasan
1
4. Saraf dan muskuloskeletal
1
5. Ginjal dan saluran urogenital
1
6. Kardiovaskuler
1
7. Perioperatif
1
8. Imunologis dan keganasan
1
9. Perawatan intensif
1
10.Berbagai
penyakit
lain
1
(psikogenik,intoleransi atau alergi makanan)
Menentukan kebutuhan gizi bagi pasien
dengan gangguan fungsi organ, kelainan
metabolisme dan sakit kritis:
1. Penentuan kebutuhan energi dengan:
a. Rumus perhitungan kebutuhan energi
1
yang sesuai dengan penyakitnya
b. Kalorimetri indirek
4
2. Komposisi nutrien
1
3. Kebutuhan serat
1
4. Kebutuhan cairan, elektrolitdan mineral
1
5. Kebutuhan medikamentosa terkait gizi
1
6. Kebutuhan nutrien dan non nutrien spesifik
1
1. Memberi terapi gizi sesuai kondisi klinik,
1
status gizi, status metabolik, kondisi cairan
tubuh, asam basa, serta fungsi saluran cerna
meliputi
akses
oral,
enteral
(NGT,NGT,PEG,PEJ),
dan
parenteral
(sentral,perifer); tipe diet, cara pemberian,
waktu pemberian, indikasi dan kontraindikasi
tatalaksana terapi gizi
2. Melakukan konsultasi gizi sesuai kondisi
pasien
3. Melakukan terapi gizi paliatif
4.Melakukan
pembahasan
pasien
multidisiplin
KEWENANGAN TINDAKAN
Pemasangan pipanutrisi enteral:
- pemasangan NGT
- pemasangan NJT
- PEG
- PEJ
Insersikateter vena:
- perifer
- sentral
Pemberian injeksi medikamentosa terkait gizi
1
1
1
1
3
3
3
1
3
1
Download