Uploaded by User27264

parkir meter

advertisement
Perencanaan dan Kebijakan Transportasi 1
Sistem Pengelolaan Parkir On Street dengan alat elektronik Parkir Meter
A. PENDAHULUAN
Ketersediaan dan biaya untuk parkir adalah pertimbangan yang sangat penting bagi seseorang
untuk memutuskan bagaimana cara melakukan perjalanannya, apakah menggunakan kendaraan
pribadi atau kendaraan umum. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di kota Jakarta memberikan
dampak bagi peningkatan kepemilikan kendaraan. Selain itu, penyediaan angkutan umum yang tidak
memadai terkait aksesibilitas dan mobilitas menyebabkan masyarakat cenderung memilih kendaraan
pribadi sebagai moda transportasi primer. Tingkat kepemilikan kendaraan yang tinggi menimbulkan
masalah lalu lintas terkait kemacetan dan parkir.
Keberadaan parkir On Street timbul akibat adanya Demand masyarakat pada lokasi tersebut
sebagai tempat perdagangan, perkantoran, pendidikan, pusat perbelanjaan dan lain-lain yang belum
didukung tersedianya parkir Off Street. Hal ini dapat menimbulkan kemacetan jika kondisi jalan di
depannya memiliki volume lalu lintas yang tinggi. Dalam upaya menangani masalah parkir, Pemprov
DKI Jakarta membentuk Unit Pengelola Perparkiran dibawah Dinas Perhubungan Provinsi DKI
Jakarta melalui Pergub No. 110 Tahun 2010. Studi masalah parkir di kota Jakarta yang dilakukan oleh
UP.Perparkiran bersama Konsultan independen menunjukkan bahwa parkir On Street rawan terjadi
kebocoran pendapatan akibat cara pembayaran langsung yang tidak transparan dan akuntabel.
Seiring bertambahnya jumlah kendaraan dan fasilitas parkir terutama Off Street, berdasarkan
catatan pendapatan sektor perparkiran yaitu Pajak Parkir dan Retribusi Parkir dalam 3 tahun terakhir
cenderung mengalami peningkatan : Pajak Parkir tahun 2011-2013 berturut-turut sebesar 157.3 M,
210 M dan 314 M sedangkan Retribusi Parkir berturut-turut sebesar 21.8 M, 24.37 M dan 25.43 M.
Total pendapatan berturut-turut 179.1 M, 234.37M dan 339.43 M. Terlihat bahwa kontribusi
Retribusi Parkir mengalami penurunan dari 13% di tahun 2011 menjadi hanya 8% di tahun 2013. Hal
ini dapat disebabkan kenaikan Pajak Parkir sebagai dampak penyesuaian tarif parkir Off Street tahun
2012 sesuai dengan Pergub No. 120 Tahun 2012 sedangkan tarif Retribusi Parkir masih masih sesuai
dengan Perda No. 1 Tahun 2006. Selain itu, pemungutan Retribusi Parkir belum dapat dilakukan
Perencanaan dan Kebijakan Transportasi 2
Sistem Pengelolaan Parkir On Street dengan alat elektronik Parkir Meter
secara progresif karena masih menggunakan sistem konvensional yaitu penggunaan karcis sebagai
alat pembayaran. Di sisi lain, salah satu penyebab tingginya kebocoran yang terjadi ialah sistem
parkir On Street yang tidak terorganisir. Untuk itu, diperlukan kebijakan baru terkait solusi
pengelolaan parkir On Street yang lebih efisien yaitu dengan menerapkan sistem elektronik parkir
meter.
B. ISI
Menurunnya kontribusi sektor perparkiran disebabkan oleh tingginya kebocoran pendapatan
Retribusi Parkir On Street. Akibatnya, semakin banyak pemungut parkir On Street liar. Dengan masih
menggunakan sistem transaksi pembayaran tunai, kerap kali dimanfaatkan oleh oknum instansi
tertentu hingga preman untuk mendapatkan uang untuk kepentingan pribadi. Pengawasan dan
Pengendalian operasional parkir On Street oleh UP.Perparkiran juga tidak berjalan dengan baik, hal
ini dikarenakan jumlah SDM yang terbatas serta sarana dan prasarana yang relatif kurang.
Kondisi sistem pengelolaan parkir On Street belum terorganisir. Pemungutan dilakukan oleh juru
parkir yang umumnya berstatus pegawai dan berseragam lengkap dari UP.Perparkiran. Namun, akibat
keterbatasan jumlah SDM, para juru parkir akan dibantu oleh pembantu juru parkir yang terkadang
perekrutannya tidak terkoordinasi dengan kantor pusat UP.Perparkiran. Bahkan pada lokasi-lokasi
tertentu, pengelolaan parkir terkadang diserahkan kepada pihak lain atau dengan kata lain
diperjualbelikan kepada orang lain. Hanya bermodalkan seragam yang mudah dibeli pada pusat
konveksi pakaian seragam seperti di Senen, oknum perseorangan atau ormas dapat melakukan
pemungutan retribusi dengan mudahnya. Lemahnya regulasi terkait mekanisme pengelolaan parkir
On Street menjadikan SOP tidak berjalan dengan baik dan penegakan denda parkir liar menjadi tidak
jelas
Sebagai bentuk upaya pembenahan manajemen pengelolaan parkir
On Street oleh UP.Perparkiran dilakukan perencanaan pengelolaan
parkir dengan menggunakan teknologi yang berbasis teknologi
informasi yaitu alat parkir meter.
Alat parkir meter telah lama digunakan oleh kota-kota besar dunia
sebagai alat pengelolaan parkir On Street. Saat ini, di Indonesia
alat tersebut telah diujicoba di kota Bandung.
Dengan cara ini, pengguna diharuskan aktif mendatangi alat parkir
meter untuk transaksi pembayaran. Pengguna jasa parkir harus
membawa uang tunai berupa koin sebagai alat pembayaran.
Dengan sistem ini, pendapatan yang diterima pada alat parkir
meter akan terdata secara real time oleh server pada kantor pusat
UP.Perparkiran. Alat ini dilengkapi dengan CCTV untuk
mengontrol operasional lapangan. Selain itu, alat ini didesain tahan
terhadap berbagai macam cuaca atau bentuk vandalisme.
Perencanaan dan Kebijakan Transportasi 3
Sistem Pengelolaan Parkir On Street dengan alat elektronik Parkir Meter
Skema Operasional ditunjukkan pada gambar berikut :
Skema Penyetoran ditunjukkan pada gambar berikut :
Tarif parkir untuk mobil per jam sebesar Rp. 5000 dan tarif parkir untuk motor per jam sebesar Rp.
2000.
Berikut ini adalah analisis SWOT terhadap sistem pengelolaan parkir On Street dengan alat elektronik
Parkir Meter :
1. Strengths
 Transparasi : Juru parkir tidak lagi memegang uang secara tunai karena semua transaksi
pembayaran parkir menggunakan alat parkir meter yang diawasi oleh operator dan terdapat
CCTV
 Akuntabel : Semua setoran pemasukan parkir pada setiap alat parkir meter dapat dimonitor
melalui koneksi jaringan internet atau online secara real time yang berhubungan langsung
dengan UP.Perparkiran
 Mudah untuk memonitor : Dengan menggunakan teknologi berbasis teknologi informasi,
semua proses operasional parkir On Street dapat terawasi. Tersedianya juru parkir dapat
membantu pengawasan untuk melakukan pengecekan terhadap kendaraan yang telah
melewati masa waktu berparkir. Pengguna jasa parkir yang melewati masa waktu berparkir
akan diberikan karcis tilang dan harus membayar selisih biaya parkir pada alat parkir meter
 Peningkatan kualitas pelayanan : sebelum ditempatkan alat parkir meter, UP.Perparkiran
memperbaiki infrastruktur SRP On Street seperti pengaspalan kembali jika diperlukan,
pembuatan marka, pemasangan rambu parkir yang lebih modern serta dilengkapi alat CCTV
sehingga lokasi tampak terlihat rapi
 Desain berkualitas : alat parkir meter memiliki bahan dasar yang tahan terhadap segala cuaca
serta aksi vandalisme, tidak membutuhkan listrik regular dan dapat termonitor secara
langsung bila terjadi kerusakan
Perencanaan dan Kebijakan Transportasi 4
Sistem Pengelolaan Parkir On Street dengan alat elektronik Parkir Meter
2. Weaknesses
 Harga alat parkir meter relatif mahal
 Transaksi menggunakan koin : masyarakat umumnya lebih cenderung memiliki uang kertas
dibanding uang koin dengan alasan lebih ringan dan mudah dibawa juga disimpan. Untuk ke
depannya, pihak operator dari UP.Perparkiran akan mengembangkan sistem yang terintegrasi
dengan lembaga keuangan seperti kartu atm (debit) atau kartu kredit maupun smart electronic
card semacam e-money atau Flazz.
 Kurangnya sosialisasi : memperluas kegiatan sosialisasi kepada stakeholder yang terlibat dan
terkena dampak penggunaan alat parkir meter tentang prosedur operasional dan peran
penggunaan alat untuk menciptakan pengelolaan parkir On Street yang transparan dan
akuntabel. Komunikasi publik melalui berbagai macam media seperti media cetak (Koran dan
majalah), media visual (televisi), radio dan media online dapat membantu proses penyebaran
informasi kepada masyarakat luas tentang keberadaan alat parkir meter pada area-area
perubahan
3. Opportunitiy
 Dapat terkoneksi dengan ITS, secara tidak langsung pengoperasian alat parkir meter dapat
menghasilkan data lalu lintas di wilayah alat parkir meter ditempatkan
 Dari segi keamanan, CCTV juga terkoneksi dengan kepolisian, hal ini untuk mengantisipasi
jika terjadi aksi vandalisme
4. Threats
 Vandalisme dari oknum perseorangan atau instansi yang masih menginginkan sistem
pengelolaan parkir On Street yang lama
C. KESIMPULAN
Manajemen pengelolaan parkir merupakan instrument penting dalam pengendalian lalu lintas dan
merupakan salah satu alternatif penyelesaian masalah kemacetan. Oleh karena itu perlu sistem
pengawasan dan pengelolaan parkir On Street yang efisien. Penggunaan alat parkir meter dalam
pengelolaan parkir On Street akan menguntungkan jika ditinjau dari berbagai aspek berikut ini :
1. Aspek keuangan : penggunaan alat parkir meter secara efektif fapat mengurangi kebocoran
pendapatan retribusi parkir sehingga dapat meningkatkan PAD retribusi parkir On Street.
2. Aspek kelembagaan : dapat memperbaiki kualitas operasional pelayanan perparkiran serta
kualitas pengawasan jalannya operasional parkir On Street
3. Aspek lingkungan : dapat mengurangi parkir liar sehingga dapat mengurangi kemacetan lalu
lintas
Diharapkan pengelolaan parkir On Street dengan menggunakan alat parkir meter dapat
dilaksanakan pada wilayah parkir On Street lainnya di seluruh Provinsi DKI Jakarta.Oleh karena
penggunaan alat parkir meter dalam dapat memberikan dampak terhadap stakeholder terkait, maka
perlu dilakukan sosialisasi yang tepat dan efektif terhadap :
1. Pengguna jasa parkir : sosialisasi SOP penggunaan alat parkir meter yang membutuhkan peran
aktif masyarakat.
2. Pegawai eksisting UP.Perparkiran : sosialisasi tindaklanjut pegawai eksisting bersama dengan
operator baru.
Perencanaan dan Kebijakan Transportasi 5
Sistem Pengelolaan Parkir On Street dengan alat elektronik Parkir Meter
3. Para pemilik gedung : sosialisasi benefit yang didapat dengan adanya alat parkir meter seperti
perbaikian lingkungan menjadi lebih modern dan rapi dan potensi kenaikan pegunjung.
4. Instansi pemerintahan lainnya : sosialisasi koordinasi dengan UP. Perparkiran untuk
menyelesaikan potensi dampak negatif yang timbul akibat penggunaan alat parkir meter.
D. REFERENSI
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 64 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Pergub No.
110 tahun 2010 Tempat Parkir Umum di Lokasi Milik Pemerintah Daerah, 2011
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 120 Tahun 2012 tentang Biaya Parkir tentang
Biaya Parkir pada Penyelenggaraan Fasilitas Parkir Untuk Umum di Luar Badan Jalan, 2012
Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 5 tahun 2012 tentang Perparkiran, 2012 ITDP,
Modern Parking Management, 2013
Sunardi M. Sinaga STP, MM. Penerapan Sistem Elektronik Parkir Meter Dalam Upaya Peningkatan
Retribusi Parkir On Street Pada Unit Pengelola Perparkiran Dishub Provinsi DKI Jakarta
Safitri, Benita.2012. Pengelolaan Parkir On Street Oleh Unit Pengelola Perparkiran DKI Jakarta
(Studi Kawasan Parkir On Street Melawai, Jakarta Selatan). Skripsi FISIP Universitas
Indoensia.
Materi Kuliah 6. Perencanaan dan Kebijakan Transportasi : Decision Tool Analysis, SWOT Analysis.
Teknik Sipil Universitas Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. Parkir Meter Berlaku, Pendapatan Parkir DKI Jakarta Meningkat
JAKARTA, KOMPAS.com. Cara Gunakan Mesin Meter Parkir di Jalan Sabang
Perencanaan dan Kebijakan Transportasi 6
Sistem Pengelolaan Parkir On Street dengan alat elektronik Parkir Meter
Download