4. Analisis data berdasarkan data pengkajian a. Jumlah tenaga perawat - Menurut Permenkes RI no 262/Menkes/Per/VII/1979 Rumus perhitungan jumlah tenaga perawat rumah sakit tipe A – B adalah : Perbandingan Jumlah Perawat : jumlah tempat tidur = 3 – 4 : 2 Ruang cemara dengan kapasitas tempat tidur 30 tempat tidur Perbandingan jumlah perawat : jumlah tempat tidur = 45 – 60 : 30 Jadi menurut rumus diatas jumlah tenaga perawat yang ideal pada rumah sakit tipe B dengan kapasitas tempat tidur 30 adalah 45 – 60 orang sedangkan yang ada di ruang cemara hanya terdapat 17 orang. - Menurut Gillies (1982) Tenaga Perawat = (jumlah jam perawatan yang dibutuhkan pertahun)/ (jumlah jam kerja perawatan pertahun) x (jam kerja perawat perhari) Tenaga perawat = jam efektif perawatan per 24 jam x (BOR x jumlah tempat tidur)x 365 (365 – jumlah hari libur) x jam kerja perhari = 7 x (75% x 30) x 365 (365 - 80) x 8 = 57.487,5 2280 = 25,2 dibulatkan menjadi 25 Jadi menurut rumus diatas jumlah tenaga perawat yang ideal pada rumah sakit tipe B dengan kapasitas tempat tidur 30 adalah 25 orang sedangkan yang ada di ruang cemara hanya terdapat 17 orang. - Menurut Permenkes No 56 th 2014 jumlah perawat yang dibutuhkan untuk rumah sakit tipe B Rumus perhitungan jumlah tenaga perawat rumah sakit tipe A – B adalah : Perbandingan Jumlah Perawat : jumlah tempat tidur = 1 : 1 Ruang cemara dengan kapasitas tempat tidur 30 tempat tidur Perbandingan jumlah perawat : jumlah tempat tidur = 30 : 30 Jadi menurut rumus diatas jumlah tenaga perawat yang ideal pada rumah sakit tipe B dengan kapasitas tempat tidur 30 adalah 30 orang sedangkan yang ada di ruang cemara hanya terdapat 17 orang. b. standar Pendidikan keperawatan Menurut UU No 8 Th 2014 tentang Keperawatan , syarat pendidikan minimal perawat klinis adalah D3. Akan tetapi dalam bangsal penyakit dalam ruang cemara terdapat 17 perawat dengan spesifikasi 2 orang lulusan S1 keperawatan, 12 orang lulusan D3 keperawatan dan 3 perawat dengan lulusan SPK. Apabila melihat dari segi undang-undang adanya 3 perawat lulusan SPK di bangsal cemara tidak sesuai dengan regulasi yang ada. c. perawat yang belum mengikuti pelatihan Menurut Permenkes No 40 Th 2017 tentang Pengembangan Jenjang Perawat Klinis menyebutkan bahwa keberhasilan pemberian asuhan keperawatan dilakukan dengan cara meningkatkan profesionalisme perawat dan dilakukan melalui pengembangan karir perawat. Pengembangan karir perawat yang dimaksud yaitu dapat memalui pendidikan formal, pelatihan, penelitian dan pengabdian masyarakat, workshop serta seminar. Melihat belum ada perawat yang mendapatkan pelatihan stroke dalam bangsal penyakit dalam ruang cemara yang mayoritas pasiennya menderita penyakit stroke (80%) perawat diharuskan untuk meningkatkan profesionalisme terutama untuk perawatan pasien stroke dengan cara pelatihan maupun workshop/seminar elum ada perawat yang mendapatkan pelatihan stroke. d. MPKP ( Model Praktik Keperawatan Profesional) bangsal cmara merupakan ruang percontohan untuk MPKP yang telah dilaksanakan sejak 4 tahun yang lalu. Setelah setahun pergantian kepala ruang MPKP tidak berjalan lancar dikarenakan produktivitas kepala ruang yang rendah, kepala ruang yang tidak datang saat operan jaga, kegiatan keperawatan, monitoring dan supervise yang tidak berjalan lancar. Menurut mugiyati (2016) MPKP merupakan salah satu cara untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dalam pelayanan keperawatan. MPKP yang baik mampu mendorong perawat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabanya secara optimal, dapat memfasilitasi interaksi antara perawat dengan pasien serta memberikan nkepuasan yang lebih baik pada pasien. MPKP yang baik terdiri dari rencana harian, bulanan dan tahunan. Sedangkan sebagai kepala ruang memiliki rencanan harian yang harus di lalukan yaitu asuhan keperawatan, supervise katim dan perawat pelaksanan dan supervise tenaga selain perawat dan bekerja sama dengan unit lain. e. PN yang defensive pada bangsal cemara didapati PN 1 yang memiliki sifat yang cenderung devisif dan sulit diubah kebiasaanya. Pentingnya team work dalam sebuah bangsal merupakan salah satu. Menurut mugiyati (2016) salah satu tugas PN yaitu bertanggung jawab 24 jam kepada pasien dari awal masuk hingga keluar, oleh karena itu perlunya sifat ramah dan terbuka agar terjalin hubungan yang harmonis baik itu pada pasien maupun pada perawat bangsal lainnya.