Uploaded by uli.herlina18

UAS PPG Akuntansi Uli Herlina Manalu

advertisement
Nama
: Uli Herlina Manalu
Nim
: 1705122925
Matkul
: Pengembangan Profesi Guru
Akuntansi 4
A. Identifikasi apa saja masalah yang diangkat menjadi topik artikel masing-masing
tersebut
Sumber 1 : - Ibu Guru Hartini Guru SD Negeri 024, beliau dilaporkan oleh orang tua
anak didik karena diduga telah melakukan kekerasan terhadap anak
didiknya yaitu melakukan tindakan disipliner menghukum dengan memukul
anak didiknya menggunakan penggaris.
Ibu guru Hartini melakukan
tindakan disipliner ini karena anak didik yang bersangkutan pada saat
pelajaran matematika bertindak nakal yang mengganggu kelas sehingga
beliau harus melakukan tindakan disipliner ini dengan tujuan agar anak
tersebut paham apa yang diperbuat tidak baik. Akan tetapi justru ditanggapi
berbeda oleh anak didik dan orang tua, yang berujung pada laporan ke
kepolisian. Atas laporan ini ibu Hartini mengalami penahanan selama 3
(tiga) hari di dalam sel tahanan kepolisian.
- pelaporan dugaan kekerasan yang dilakukan oleh guru M. Jajuli Guru SMK
Negeri 2 yang dilaporkan atas dugaan kekerarasan terhadap muridnya,
dikarenakan beliau melakukan tindakan disipliner karena murid yang
bersangkutan ketahuan sedang menonton video porno dan menyimpan foto
porno dengan memukul murid tersebut.
- Kasus lain yaitu guru Sutrisno yang juga dilaporkan melakukan tindakan
kekerasan terhadap muridnya karena menghukum muridnya yang pada saat
Upacara bendera tidak tertib.
- Guru SD Negeri 009 Abdul Kholid yang dilaporkan oleh orang tua murid
karena melakukan tindakan disipliner dengan memukul murid tersebut
menggunakan buku, karena murid tersebut yang pada saat itu sedang
mengikuti Pesantren Ramadhan membuat keributanyang menganggu peserta
lainnya. Tiindakan Guru Abdul Kholid ini berujung pada wajib lapor yang
harus dilakukan oleh Guru tersebut kepada pihak kepolisian.
Sumber 2 : - pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai dengan peraturan perundangundangan.
- pemberian imbalan yang tidak wajar
- pembatasan dalam penyampaian pandangan
- pelecehan terhadap profesi, pembatasan/ larangan lain yang dapat
menghambat
guru
dalam
melaksanakan
tugas,
serta
hambatan
melaksanakan studi lanjut.
Sumber 3 : - ada fakta empirik yang mengenaskan dan bermuara pada kebutuhan akan
perangkat hukum untuk melindungi dan memenuhi hak-hak guru (baca:
guru swasta). Seperti fenomena yang terjadi, seorang guru yang
menghukum murid karena melanggar tata tertib sekolah. Ketika orangtua
murid tidak menerima atas vonis hukuman yang diberi oleh guru, ia
melakukan tuntutan dengan delik pengaduan.
- Peristiwa lainnya dapat disebutkan, seorang guru yang kebetulan mengidap
penyakit hipertensi, berbicara emosional kasar pada seorang murid. Sang
murid kebetulan anak semata wayang, langsung mengalami depresi mental
dan stres berat sehingga membuat geram orangtuanya yang berujung pada
tuntutan di pengadilan. Dalam persoalan seperti ini, jelas sekali guru tidak
berdaya dan mudah terjerumus ke dalam tindak pidana.
B. Ungkap dan jelaskan persamaan dan perbedaan dari tiga artikel tersebut
 Persamaan : terletak pada sumber satu dan tiga, banyak guru yang terkena tindakan
pidana. Persoalan ini disebabkan pengaduan anak kepada orangtua atas tindakan
yang dilakukan seorang guru akibat kesalahan anak tetapi orang tua lebih membela
anaknya. Kesalahan atau miss komunikasi antara orangtua dan guru yang
menyebabkan guru tidak berdaya dan terjerumus dalam tindak pidana.

Perbedaan : terletak pada sumber dua yang lebih menekankan hak profesi yang
seharusnya diteriman seperti :
- pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai dengan peraturan perundangundangan.
- pemberian imbalan yang tidak wajar
- pembatasan dalam penyampaian pandangan
- pelecehan terhadap profesi, pembatasan/ larangan lain yang dapat
menghambat guru dalam melaksanakan tugas, serta hambatan melaksanakan
studi lanjut.
1. Identifikasi apa saja penyebab munculnya masalah pada setiap artikel
Sumber 1 : - kurangnya komunikasi orang tua dengan anak
- kurangnya komunikasi orangtua/wali murid dengan guru
- kurangnya komunikasi guru dengan peserta didik
- faktor ekonomi guru
- kepribadian peserta didik yang lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan
dan dunia teknologi
sumber 2 : - perlindungan terhadap pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
- pemberian imbalan yang tidak wajar.
- pembatasan dalam menyampaikan pandangan.
- pelecehan terhadap profesi.
- pembatasan/pelarangan
lain
yang
dapat
menghambat
guru
dalam
melaksanakan tugas
sumber 3 : - murid melanggar tata tertib sekolah
- memiliki imunitas hukum publik, sehingga posisi guru secara yuridis lemah.
- memberi les kepada murid di sekolah tersebut di luar jam sekolah dengan
memungut bayaran sebagai upahnya dan sepengetahuan kepala sekolahnya
B. ungkap dan jelaskan persamaan dan perbedaan munculnya masalah dari ketiga artikel
 persamaan : terletak pada faktor ekonomi guru yaitu gaji yang diterima oleh guru
masih jauh dari kata cukup sehingga membuat guru harus membuka les rumahan
yang memungut biaya. Dan inilah yang memuculkan masalah bagi guru yang
sehingga meyebabkan guru dipecat dari jabatannya bahkan terkena hukum pidana.
 Perbedaan : terletak pada
- kurangnya komunikasi orang tua dengan anak
- kurangnya komunikasi orangtua/wali murid dengan guru
- kurangnya komunikasi guru dengan peserta didik
- kepribadian peserta didik yang lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan
dan dunia teknologi
- memiliki imunitas hukum publik, sehingga posisi guru secara yuridis lemah
- pembatasan dalam menyampaikan pandangan.
- pelecehan terhadap profesi.
- pembatasan/pelarangan
lain
yang
dapat
menghambat
guru
dalam
melaksanakan tugas
2. A. identifikasi konsep atau teori yang dipakai untuk menyelesaikan masalah tersebut
Sumber 1 : - meningkatkan komunikasi dan hubungan antara Orang Tua Murid dengan
Pihak Sekolah juga perlu difasilitasi melalui suatu komunikasi dua arah
yang terbuka untuk mencegah kesalahpahaman dan persengketaan dalam
bentuk apapun dengan pihak sekolah.
- Urgensi dibentuknya Peraturan Daerah tentang Perlindungan hukum
terhadap tenaga pendidik dalam penyelenggaraan pendidikan perlu adalah
agar dapat memberikan jaminan kepastian hukum dan perlindungan hukum
kepada tenaga pendidik.
- Hal ini diatur dalam pasal 39 Ayat (1) PP Nomor 74 Tahun 2008 bahwa :
“Guru memiliki kebebasan memberikan sanksi kepada peserta didiknya
yang melanggar norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan,
peraturantertulis maupun tidak tertulis yang ditetapkan Guru, peraturan
tingkat satuan pendidikan, dan peraturan perundang-undangan
dalam
proses pembelajaran yang berada dibawah kewenangannya.” Dalam ayat
(2) ditegaskan bahwa, Sanksi
yang diberikan oleh guru dapat berupa
teguran dan/atau peringatan, baik lisan maupun tulisan, serta hukuman
yang bersifat mendidik sesuai dengan kaedah pendidikan, kode etik
Guru,dan peraturan perundang-undangan.
Sumber 2 : - ,pada pasal 39 dalam Undang-Undang tersebut, secara rinci dinyatakan:
(1) Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi, dan/atau
satuan pendidikan wajib memberikan perlindungan terhadap guru dalam
melaksanakan tugas.
(2) Perlindungan
perlindungan
sebagaimana
hukum,
dimaksud
perlindungan
pada
profesi,
ayat
serta
(1)
meliputi
perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja.
(3) Perlindungan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencakup
perlindungan hukum terhadap tindak kekerasan, ancaman, perlakuan
diskriminatif, intimidasi atau perlakuan tidak adil dari pihak peserta
didik, orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi, atau pihak lain.
(4) Perlindungan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencakup
perlindungan terhadap pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, pemberian imbalan yang tidak
wajar, pembatasan dalam menyampaikan pandangan, pelecehan
terhadap
profesi,
dan
pembatasan/pelarangan
lain
yang
dapat
menghambat guru dalam melaksanakan tugas.
(5) Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) mencakup perlindungan terhadap risiko gangguan
keamanan kerja, kecelakaan kerja, kebakaran pada waktu kerja, bencana
alam, kesehatan lingkungan kerja, dan/atau risiko lain (Setneg RI, 2005).
Sumber 3 : - UU No. 14/2005 yang menyebutkan esensi perlindungan hukum tentang
jabatan profesi guru dan dosen sebagai berikut:
1) Memberikan jaminan kepastian bagi peserta didik, orangtua, dan
masyarakat untuk mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu;
2) Memberikan jaminan pada tersedianya calon guru dan dosen yang
profesional karena jabatan guru dan dosen akan kembali dihormati dan
dihargai secara layak;
3) Memberikan jaminanbahwa jabatan/pekerjaan guru dan dosen akan
menjadi jabatan yang menarik dan kompetitif;
4) Memberikan jaminan bahwa para guru dan dosen akan memiliki motivasi
kerja
yang
tinggi
dalam
melaksanakan
tugasnya
dengan
penuh
tanggungjawab;
5) Meningkatkan kesadaran dan tanggungjawab profesionalitas guru dan
dosen dalam bekerja dengan terus-menerus berusaha meningkatan
kompetensi dan profesionalitasnya;
6) Memberikan jaminan perlindungan hukum bagi guru dan dosen untuk
memperoleh hak-haknya sebagai pengemban profesi yang tidak saja layak
secara manusiawi, tetapi juga sesuai dengan keterampilan dan keahlian yang
dimilikinya;
7) Memberikan jaminan perlindungan hukum bagi guru dan dosen dalam
menghadapi ancaman dan/atau tindakan yang tidak manusia dari peserta
didik, orangtua/wali siswa, dan anggota masyarakat; dan
8) Memberi jaminan kestaraan semua satuan pendidikan antara satuan
pendidikan yang diselenggaarkan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan
yang diselenggarakan masyarakat
B. ungkap dan jelaskan persamaan dan perbedaan konsep/teori yang menjadi acuan dari
ketiga artikel tersebut
 Persamaan : terletak pada pemberian jaminan kepastian hukum dan perlindungan
hukum kepada tenaga pendidik. Dengan pemberian jaminan maka guru akan bisa
menjalankan tugas dan kewajibannya dengan nyaman aman dan tenteram tanpa
ragu dengan masalah-masalah yang akan muncul baik dari menghadapi tingkah
laku siswa siswi maupun mengenai faktor ekonomi yang sedang dialami guru;
 Perbedaan : terdapat pada pasal-pasal yang menjadi acuan setiap artikel.
-
Sumber 1 : pasal 39 Ayat (1) PP Nomor 74 Tahun 2008
-
Sumber 2 : pasal 39 dalam Undang-Undang
-
Sumber 3 : UU No. 14/2005
3. A. ungkap simpulan dan saran terpenting dari masing-masing artikel tersebut
Sumber 1 : kesimpulan : Di tengah Undang - Undang Perlindungan Anak yang rawan
memidanakan guru, upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait
dalam hal ini Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Samarinda
dan Kepolisian Resrt Kota Samarinda sudah optimal, mengingat batasan
kewenangan yang dimiliki. Akan tetapi perlu lebih ditingkatkan lagi peranan
Dewan Pendidikan dan pihak Sekolah baik itu Kepala Sekolah dan Komite
Sekolah agar lebih terlibat atau dilibatkan lebih lagi dalam upaya pencegahan
pemidanaan terhadap guru dalam menjalankan tugas profesinya. Terlebih lagi
komunikasi dan hubungan antara Orang Tua Murid dengan Pihak Sekolah
juga perlu difasilitasi melalui suatu komunikasi dua arah yang terbuka untuk
mencegah kesalahpahaman dan persengketaan dalam bentuk apapun dengan
pihak sekolah.
Saran : Selain melaksanakan upaya-upaya yang telah dibangun dan dibina
oleh PGRI kota Samarinda dan Kepolisian sangat diperlukan Optimalisasi
peran dewan pendidikan dalam menanggulangi komflik yang mungkin terjadi
antara Guru dengan orangtua murid/wali dan anak didik
Sumber 2 : kesimpulan : Beberapa kenyataan yang dihadapi guru, sebagai bukti bahwa
mereka belum sepenuhnya memperoleh profesi yang wajar, seperti:
penugasan guru yang tidak sesuai dengan bidang keahliannya; pengangkatan
guru, khususnya guru bukan PNS (Pegawai Negeri Sipil) untuk sebagian
besar belum didasari atas perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama;
pembinaan dan pengembangan profesi serta pembinaan dan pengembangan
karir guru yang belum sepenuhnya terjamin; adanya pembatasan dan
penyumbatan atas aspirasi guru untuk memperjuangkan kemajuan pendidikan
secara akademik dan profesional; pembayaran gaji atau honorarium guru
yang tidak wajar; arogansi oknum pemerintahan, masyarakat, orang tua dan
siswa terhadap guru; mutasi guru secara tidak adil dan atau semena-mena;
pengenaan tindakan disiplin terhadap guru karena berbeda pandangan dengan
kepala sekolahnya; serta guru yang menjadi korban karena bertugas di
wilayah konflik atau di tempat (sekolah) yang rusak.
Saran : Pemerintah atau LKBH PGRI (Lembaga Konsultasi dan Bantuan
Hukum, Persatuan Guru Republik Indonesia) hendaknya bertindak akif dalam
memberikan perlindungan hukum bagi guru, baik diminta maupun tidak
diminta; melaksanakan tugas perlindungan hukum sesuai dengan akad
kerjasama;
menyebarluaskan
informasi
dalam
rangka
meningkatkan
kesadaran atas hak dan kewajiban guru; memberi nasihat kepada guru yang
membutuhkan; bekerjasama dengan instansi terkait dalam upaya mewujudkan
perlindungan guru; serta membantu guru dalam memperjuangkan haknya,
termasuk menerima keluhan atau pengaduan guru.
Sumber 3 : kesimpulan : Fenomena hiruk-pikuk di tengah masyarakat mengenai tuntutan
perlunya Undang-Undang Perlindungan Guru dan Tenaga Kependidikan
seharusnya dibaca sebagai: 1) Dinamika masyarakat yang mulai sadar dan
melek hukum, 2) Dinamika kehidupan masyarakat yang beranjak menuju
pada spesifikasi dan profesionalisme lapangan pekerjaan, 3) Munculnya
peluang tindak kejahatan dalam wujud praktik pokrol, pemerasan (extortion)
atau mafia hukum.
Saran : hal yang paling esensial dalam menciptakan perlindungan profesi dan
pemenuhan hak adalah setiap individu guru hendaknya menempa diri menjadi
lebih profesional, membebaskan diri dari kebergantungan sekaligus
menciptakan
ketergantungan,
dan
membangun
solidaritas
kelompok
profesional. Semoga terwujud
B. jelaskan persamaan dan perbedaan simpulan dan saran dari ketiga artikel tersebut
 Persamaan : terletak pada penciptaan perlindungan hukum bagi guru untuk
menanggulangi konflik yang terjadi dengan menempa diri menjadi guru
professional dengan bekerja sama dengan instalasi terkait dalam upaya
mewujudkan perlindungan guru.
 Perbedaan : terletak pada kesimpulan pada setiap artikel yang menyatakan
-
Sumber 1 : perlu lebih ditingkatkan lagi peranan Dewan Pendidikan dan
pihak Sekolah baik itu Kepala Sekolah dan Komite Sekolah agar lebih
terlibat atau dilibatkan lebih lagi dalam upaya pencegahan pemidanaan
terhadap guru dalam menjalankan tugas profesinya
-
Sumber 2 : belum sepenuhnya memperoleh profesi yang wajar, seperti:
penugasan
guru
yang
tidak
sesuai
dengan
bidang
keahliannya;
pengangkatan guru, khususnya guru bukan PNS (Pegawai Negeri Sipil)
untuk sebagian besar belum didasari atas perjanjian kerja atau kesepakatan
kerja bersama; pembinaan dan pengembangan profesi serta pembinaan dan
pengembangan karir guru yang belum sepenuhnya terjamin; adanya
pembatasan dan penyumbatan atas aspirasi guru untuk memperjuangkan
kemajuan pendidikan secara akademik dan profesional; pembayaran gaji
atau honorarium guru yang tidak wajar; arogansi oknum pemerintahan,
masyarakat, orang tua dan siswa terhadap guru; mutasi guru secara tidak
adil dan atau semena-mena; pengenaan tindakan disiplin terhadap guru
karena berbeda pandangan dengan kepala sekolahnya; serta guru yang
menjadi korban karena bertugas di wilayah konflik atau di tempat
(sekolah) yang rusak.
-
Sumber 3 : 1) Dinamika masyarakat yang mulai sadar dan melek hukum,
2) Dinamika kehidupan masyarakat yang beranjak menuju pada spesifikasi
dan profesionalisme lapangan pekerjaan, 3) Munculnya peluang tindak
kejahatan dalam wujud praktik pokrol, pemerasan (extortion) atau mafia
hukum.
4. A. identifikasi masalah yang dapat diteliti lebih lanjut berdasarkan kesimpulan dan saran
ketiga artikel tersebut
Sumber 1 : masalah yang dapat diteliti ialah bagaimana usaha untuk lebih meningkatkan
peranan Dewan Pendidikan dan pihak Sekolah baik itu Kepala Sekolah dan
Komite Sekolah agar lebih terlibat atau dilibatkan lebih lagi dalam upaya
pencegahan pemidanaan terhadap guru dalam menjalankan tugas profesinya
Sumber 2 : masalah yang dapat diteliti ialah bagaimana upaya pemerintah dan sekolah
untuk meningkatkan profesi yang sewajarnya
Sumber 3 : masalah yang dapat diteliti ialah upaya meningkatkan penegakan UndangUndang Perlindungan Guru dan Tenaga Kependidikan agar dapat
mensejahterakan guru tanpa memikirkan jika mendidik dengan menerapkan
ilmu disiplin dapat terjerumus dalam pemidanaan
B. ungkap dan jelaskan persamaan dan perbedaan masalah yang dapat diteliti lebih lanjut
dari ketiga artikel tersebut
 Persamaan : terletak pada upaya masing-masing sumber satu dan dua
setiap artikel dalam menegakkan hukum atau memberikan
perlindungan hukum atau jaminan profesi kepada setiap
guru agar merasa aman dan kesejahteraan guru terpenuhi.

Perbedaan : terletak pada peningkatan-peningkatang yang dilakukan
setiap artikel
-
Sumber 1 : meningkatkan peranan Dewan Pendidikan dan
pihak Sekolah baik itu Kepala Sekolah dan Komite Sekolah
-
Sumber 2 : meningkatkan profesi yang sewajarnya
-
Sumber 3 : meningkatkan penegakan Undang-Undang
Guru dan Tenaga Kependidikan
Download