Uploaded by User26231

Resume Stratigrafi

advertisement
RESUME STRATIGRAFI
Berdasarkan data yang ada, daerah penelitian dibagi menjadi empat satuan batuan dari
satuan batuan yang paling tua hingga satuan batuan yang paling muda, yaitu:
1.
Satuan Batugamping (Tombg)
2.
Satuan Batupasir (Tmbp)
3.
Satuan Breksi (Qb)
4.
Satuan Tuf (Qt)
A. Satuan Batugamping (Tombg)
Satuan ini tersebar luas di area tengah penelitian, umumnya berupa perbukitan agak
curam hingga curam. Kenampakan yang terlihat di lapangan memperlihatkan sebaran Satuan
Batugamping (Tombg) berada pada elevasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan Satuan
Batuan lainnya kecuali Satuan Batupasir (Tmbp) yang ada di bagian tenggara dari kavling
penulis. Biasanya satuan ini menempati perbukitan dengan ciri khas tebing tinggi. Satuan
batugamping ini disusun oleh batugamping klastik berjenis mudstone, wackestone, dan
packestone (Dunham, 1962) dengan karateristik warna segar putih keabuan, warna lapuk abu
kecoklatan, dan berlapis. Dari analisis paleontologi, dapat ditentukan bahwa umur relatif dari
satuan ini mengacu pada Postuma, (1971) adalah N.5 – N.6 yaitu pada Oligosen akhir hingga
Miosen Awal. Berdasarkan hasil rekonstruksi data lapangan, satuan ini merupakan satuan
tertua yang terdapat di lapangan penelitian. Satuan ini ditindih secara selaras oleh Satuan
Batupasir (Tmbp) pada kala Miosen awal Sedangakan antara satuan ini dengan Satuan Tuff
memiliki hubungan stratigrafi tidak selaras.
B. Satuan Batupasir (Tmbp)
Satuan ini tersebar di sebelah barat dan tenggara dari daerah penelitian. Terdapat
perbedaan ketinggian yang cukup signifikan dari satuan yang terdapat di daerah barat dengan
satuan yang terdapat di daerah tenggara. Dimana daerah barat berupa perbukitan sedangakan
daerah tenggara berupa perbukitan sangat curam. Terdapat tiga litologi yang merupakan bagian
dari satuan ini yaitu batupasir, batulempung dan batupasir perselingan batulanau. Berdasarkan
pengamatan lapangan, batupasir ditemukan dengan ciri-ciri warna segar abu-abu, warna lapuk
coklat kehitaman, besar butir pasir sedang - halus, bentuk butir membundar tanggung, kemas
terbuka, pemilahan sedang, kekerasan keras, komposisi mineral kuarsa, feldspar, biotit, di
beberapa tempat ditemukan batupasir karbonatan, struktur sedimen graded bedding, laminasi
paralel, dan struktur pembebanan (load cast).
Berdasarkan hasil analisis fosil yang dilakukan pada stasiun IR 1 dan IR 12 dapat
diketahui bahwa umur dari satuan ini yaitu Miosen Awal. Sedangkan lingkungan pengendapan
satuan ini terdapat pada zona batial atas. Berdasarkan hasil rekonstruksi data lapangan, satuan
ini memiliki hubungan selaras dengan Satuan Batugamping namun tidak selaras dengan Satuan
Breksi. Satuan ini menindih Satuan Batugamping secara selaras pada kala Miosen Awal.
Kontak antara Satuan Batupasir dengan Satuan Breksi tidak dapat ditemukan di lapangan,
namun dari umur relatif dari kedua satuan tersebut yang berbeda dapat dinayatakan tidak
selaras.
C. Satuan Breksi (Qb)
Satuan ini terdapat pada daerah barat laut dari lapangan penelitian dimana banyak
ditemukan pada daerah sungai (tapatnya Sungai Cirawa). Satuan ini didominasi oleh breksi
vulkanik dengan komponen monomik berjenis andesitik. Breksi memiliki warna segar abu-abu
muda dan warna lapuk abu-abu kecoklatan, bentuk butir kerikil hingga bongkah, bentuk butir
membundar hingga agak membundar, kemas terbuka, pemilahan sedang hingga buruk,
kekerasan keras hingga kompak. Berdasarkan data lapangan yang didapatkan oleh penulis,
dilakukan langkah – langkah dalam penentuan umur dan lingkungan pengendapan dari satuan
ini, namun tidak ditemukannya fosil yang terdapat pada satuan ini serta tidak ditemukan kontak
dengan satuan yang lainnya ataupun data yang lainnya. Karena kurangnya data yang
didapatkan di lapangan penulis menggunakan referensi dari penelitian terdahulu. Dari referensi
yang didapatkan dan dicocokkan dengan karakteristik satuan ini, maka diketahui bahwa umur
relatif dari satuan ini adalah Kuarter dan terbentuk pada lingkungan pengendapan darat.
Berdasarkan rekonstruksi data lapangan dan interpretasi penulis hubungan stratigrafi
Satuan Breksi (Qb) ini diendapkan secara tidak selaras diatas satuan batuan tersier, karena
adanya rentang waktu pengendapan yang terlalu jauh. Sedangkan dengan Satuan Tuff yang di
temukan pada lapangan penilitan, satuan ini lebih tua. Hal ini didapatkan dari referensi peneliti
terdahulu karena tidak ditemukannya data yang dapat menjelaskan hubungan antara kedua
satuan ini.
D. Satuan Tuff (Qt)
Satuan ini mendominasi daerah utara dari lapangan penelitian. Satuan ini memiliki
karakteristik warna segar abu-abu kecoklatan ,warna lapuk kuning kecoklatan, ukuran butir
halus hingga kasar, bentuk butir menyudut tanggung-membundar tanggung, kemas terbuka ,
pemilahan sedang, kekerasan agak keras dan dapat diremas, terdapat material gelas dan mineral
kuarsa. Terdapat dua jenis tuff yang terdapat pada satuan ini yaitu tuff halus dan tuff kasar.
Berdasarkan data lapangan yang didapatkan oleh penulis, dilakukan langkah – langkah dalam
penentuan umur dan lingkungan pengendapan dari satuan ini, namun tidak ditemukannya fosil
yang terdapat pada satuan ini serta tidak ditemukan kontak dengan satuan yang lainnya ataupun
data yang lainnya. Karena kurangnya data yang didapatkan di lapangan penulis menggunakan
referensi dari penelitian terdahulu. Dari referensi yang didapatkan dan dicocokkan dengan
karakteristik satuan ini, maka diketahui bahwa umur relatif dari satuan ini adalah Kuarter dan
terbentuk pada lingkungan pengendapan darat. Berdasarkan rekonstruksi data lapangan dan
interpretasi penulis hubungan stratigrafi Satuan Tuf ini diendapkan secara tidak selaras diatas
satuan batuan tersier, karena adanya rentang waktu pengendapan yang terlalu jauh.
Download