Uploaded by nurulhasanah302

Tata Kelola Perusahaan

advertisement
Tata Kelola
Perusahaan
PT. Aradha Prima Propolindo
– PT. Aradha Prima Propolindo merupakan salah satu perusahaan distributor
resmi pelumas dengan merek “United Oil” yang ada di Kalimantan Selatan
– Perusahaan ini didirikan pada sekitar pertengahan bulan tahun 2016 di Jakarta
Selatan, kemudian pada bulan Agustus 2017 membuka cabang di Banjarmasin,
Kalimantan Selatan
– Kantor Pusat perusahaan ini berada di Jakarta Selatan, dengan cabang di
Banjarmasin dan Bali
– PT. Aradha Prima Propolindo beralamat di Jl. Ahmad Yani Km. 15, Komplek
Pergudangan Cipta Jaya No. C3
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
(Good Corporate Governance)
Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance selanjutnya
disingkat dengan GCG adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan
mekanisme pengelolaan Perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan
akuntabilitas guna mewujudkan nilai Perusahaan dalam jangka panjang dengan
tetap memperhatikan kepentingan stakeholders Perusahaan berlandaskan
peraturan perundang-undangan dan nilai etika usaha
Prinsip Tata Kelola Perusahaan
–
Vision
Pengembangan suatu organisasi atau badan usaha harus didasarkan pada adanya visi & strategi yang jelas dan didukung
oleh adanya partisipasi dari seluruh anggota dalam proses pengambilan keputusan, pelaksanaan dan pengembangan
supaya semua pihak akan merasa memiliki dan tanggungjawab dalam kemajuan organisasi atau usahanya.
Dalam hal ini PT. Aradha Prima Propolindo memiliki visi misi yang jelas.
•
Visi
Menjadi distributor pelumas berkualitas tinggi untuk performa di Indonesia.
•
Misi
Menyediakan produk pelumas berkinerja tinggi nilai-untuk-uang dan yang andal
Meningkatkan penjualan dan memuaskan pelanggan
Untuk menyesuaikan layanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
Memimpin organisasi dengan tim manajemen yang kompeten dan responsif
Prinsip Tata Kelola Perusahaan
– Transparent
Dalam konteks good governance, transparency lebih diartikan membangun
kepercayaan yang saling menguntungkan antara pemerintah atau pengelola
dengan masyarakat atau anggotanya melalui ketersediaan informasi yang
mudah diakses, lengkap dan up to date.
Dalam hal ini perusahaan menerapkan nya dengan memberikan informasi
secara terbuka ke masyarakat atau customer melalui internet. Untuk laporan
keuangan, stok dll perusahaan tidak membuka hal itu secara luas ke masyarakat
luar, karena yang dapat mengakses info tersebut hanya orang-orang didalam
perusahaan saja.
Prinsip Tata Kelola Perusahaan
-
Pertanggungjawaban (Responsibility)
Institusi dan proses pelayanan bagi kepentingan semua pihak terkait harus dijalankan dalam
kerangka waktu yang jelas dan sistematis. Sebagai warga suatu organisasi, badan usaha
dan/atau masyarakat, semua pihak terkait mempunyai tanggung jawab masing-masing dalam
menjalankan tugasnya dan juga harus memberi pertanggungjawaban kepada publik, sehingga
di dalam suatu tatanan atau komunitas dapat terjadi saling mempercayai, membantu,
membangun dan mengingatkan agar terjalin hubungan yang harmonis dan sinergis.
Dalam hal ini perusahaan melakukan pelayanan secara jelas, apalagi kalau pelayanan tersebut
menyangkut pihak ke-3 yang membantu proses pengiriman barang. Dimana pihak ke-3 juga
ikut andil bertanggung jawab terhadap barang tersebut. Maka semua informasi serta tata cara
nya harus jelas sehingga tidak ada kesalahan dalam proses pengiriman barang.
Prinsip Tata Kelola Perusahaan
– Kewajaran (Fairness)
Prinsip agar para pegelola memperlakukan pemangku kepentingan secara adil dan
setara, baik pemangku kepentingan primer (pemasok, pelanggan, karyawan, dan
pemodal) maupun sekunder (pemerintah, masyarakat, dan pihak lain). Prinsip inilah
yang memunculkan konsep pengedepanan kepentingan atas stakeholders dan
bukan hanya shareholders.
Dalam hal ini, perusahaan sudah memperlakukan para pemilik saham, pemasok dan
pelanggan dengan baik. Disamping hal itu perusahaan juga sudah melakukan yang
terbaik dalam memperlakukan karyawan, entah itu karyawan dari posisi bawah
sampai paling tinggi. Sehingga tidak ada yang merasa didiskriminasi, sehingga
karyawan pun akan melakukan yang terbaik untuk membantu perusahaan dalam
menaikan penjualan perusahaan.
Prinsip Tata Kelola Perusahaan
– Kemandirian (Independency)
Kemandirian merupakan keadaan dimana Perusahaan dikelola secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
Dalam hal ini perusahaan meyakini bahwa kemandirian (independency) diperlukan agar dapat
membuat keputusan yang terbaik bagi perusahaan. Keputusan terbaik hanya dapat dihasilkan
jika Perusahaan bebas dari pengaruh atau tekanan pihak lain, yang tidak sesuai dengan
mekanisme korporasi. Kemandirian (independency) tetap akan diwujudkan dalam aktivitas
bisnis yang sejalan dengan etika bisnis yang berlaku umum serta dalam kerangka Good
Corporate Governance (GCG).
Tujuan Penerapan Prinsip GCG
(Good Corporate Governance)
– Mengoptimalkan nilai Perusahaan agar perusahaan memliki daya saing yang kuat, baik secara
nasional maupun internasional, sehingga mampu mempertahankan keberadaannya dan hidup
berkelanjutan untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan.
– Mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional, efisien dan efektif, serta
memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian Organ Perusahaan.
– Mendorong agar Organ Perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan
dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap Pemangku
Kepentingan maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perusahaan.
– Meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam perekonomian Nasional.
– Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi Nasional.
Pengendalian Internal
–
Lingkungan pengendalian internal dalam perusahaan yang disiplin dan terstruktur, yang terdiri dari integritas, nilai
etika dan kompetensi karyawan, filosofi dan gaya manajemen, cara yang ditempuh manajemen dalam
melaksanakan kewenangan dan tanggung jawabnya, pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia
serta perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Direksi
–
Pengkajian dan pengelolaan risiko usaha, yaitu suatu proses untuk mengidentifikasi, menganalisa, menilai dan
mengelola risiko usaha yang relevan.
–
Aktivitas pengendalian, berkaitan dengan tindakan-tindakan yang dilakukan dalam suatu proses pengendalian
terhadap kegiatan perusahaan pada setiap tingkat dan unit lain struktur organisasi perusahaan, antara lain
mengenai kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian atas prestasi kerja, pembagian tugas dan
keamanan terhadap asset perusahaan.
–
Sistem informasi dan komunikasi berkaitan dengan proses penyajian laporan mengenai kegiatan operasional,
finansial, dan ketaatan atas ketentuan dan peraturan yang berlaku.
–
Monitoring, yang berkaitan dengan proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian internal termasuk
fungsi Satuan Pengawasan Intern dan unit kerja di dalam struktur organisasi perusahaan, sehingga dapat
dilaksanakan secara optimal
Mekanisme Pengawasan
1.
Konsentrasi kepemilikan
2.
Dewan Komisaris
3.
Balas jasa eksekutif
4.
Struktur organisasi multidivisional
5.
Pengawasan
Mekanisme Pengawasan
Konsentrasi Kepemilikan
– Pemilik saham dalam jumlah besar (blok besar) mempunyai dorongan kuat untuk
memonitor manajemen secara intensif
– Kepemilikan saham blok besar menyebabkan perlunya penggunaan waktu, tenaga
dan dana untuk melakukan monitoring secara intensif
– Mereka juga dapat menduduki kursi dewan direktur yang dapat meningkatkan
kemampuan mereka untuk memonitor dengan efektif (meskipun pejabat keuangan
secara hukum dilarang langsung menduduki kursi dewan)
Sebagai contoh di PT. Aradha Prima Propolindo ada beberapa pemilik saham yang
menduduki kursi dewan direktur, sehingga ketika ada suatu hambatan atau kendala di
lapangan mereka dapat langsung memberi perintah ke karyawan atau perwakilan nya
agar dapat terjun ke lapangan untuk memastikan dan mengawasi kegiatan di lapangan.
Mekanisme Pengawasan
Dewan Direktur
• Orang Dalam
Pimpinan puncak perusahaan (CEO) dan manajer puncak lainnya
•
Orang Luar Terkait
Orang yang tidak terlibat dengan kegiatan operasional, tetapi mempunyai hubungan
dengan perusahaan. Sebagai contoh, seperti pihak ekspedisi yang bertugas dan
bertanggung jawab dalam mengantarkan produk perusahaan ke pelanggan
•
Orang Luar
Orang yang independen tidak terkait dengan kegiatan operasional perusahaan dan
hubungan-hubungan lainnya.
Mekanisme Pengawasan
Balas Jasa Eksekutif
• Gaji dan bonus
• Keputusan-keputusan eksekutif bersifat kompleks dan tidak rutin
• Banyak faktor mengintervensi membuat kesulitan menetapkan bagaimana
keputusan manajerial langsung responsif terhadap hasil
• Selain itu, kepemilikan saham (balas jasa insentif jangka panjang) membuat
manajer lebih mudah terpengaruh perubahan pasar yang berada diluar
pengawasannya
• Sistem insentif tidak menjamin bahwa manajer membuat keputusan yang tepat,
tetapi mereka meningkatkan kemungkinan manajer akan melakukan hal-hal
untuk mana mereka dihargai
Mekanisme Pengawasan
Struktur Organisasi Multidivisional
• Dirancang untuk merancang opportunisme manajerial.
 Kantor pusat perusahaan dan dewan memonitor keputusan stratejik, sebagai contoh disini
kantor pusat nya terletak di Jakarta Selatan. Sehingga nanti setiap minggu kantor pusat akan
meminta laporan penjualan, keuangan dll dari cabang terkait untuk direkap ulang di kantor
pusat.
 Meningkatkan perhatian manajer terhadap memaksimalisasi kesejahtraan
• M-form structure tidak perlu membatasi kemandirian manajer tingkat korporat
 Dapat mendorong lebih banyaknya diversifikasi
Mekanisme Pengawasan
Pengawasan Pasar
•
Terlaksana bila perusahaan menghadapi risiko take over bila mereka beroperasi tidak efisien
 Tahun 1980-an memperlihatkan orientasi pasar untuk pengawasan pereusahaan yang aktif, kebanyakan
sebagai hasil dari adanya pemusatan modal (junk bonds)
 Banyak perusahaan mulai beroperasi secara efisien sebagai hasil dari ancaman take over, bahkan
kenyataan terjadi pengancam takeover relatif kecil
 Perubahan-perubahan regulasi membuat pengancam take over mengalami kesulitan
•
Ketentuan-ketentuan sebagai sumber disiplin bagi kelemahan dan pemborosan manajerial
Thank You
Download