LAPORAN TUGAS BESAR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADITIVE WEIGHTING (SAW) Tugas ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Besar Mata Kuliah Sistem Pendukung Keputusan KELOMPOK : DEVIA NURHALIZA 5520116036 YOGA AULIA RAHMAN 5520116033 RESTA WIJAYA 5520116005 RIZKY KHOBIR 5520116031 RICKY FARHAN GOZALI 5520115021 DINA AGUSTINA 5520116029 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURYAKANCANA CIANJUR 2018/2019 KATA PENGANTAR Bismillahhirahmanirrahim. Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penyusun untuk dapat menyelesaikan laporan Tugas Besar Sistem Pendukung Keputusan dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan Penerima Beasiswa Menggunakan Metode Simple Aditive Weighting (SAW). Laporan ini merupakan pelengkap salah satu persyaratan yang diajukan pada mata kuliah Sistem Pendukung Keputusan di Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Suryakancana Cianjur, yang diampu oleh Ibu Sri Widianingsih. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa begitu banyak pihak yang telah turut membantu dalam penyelesaian Laporan ini. Melalui kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua orang yang telah membantu penyusun baik berupa moril maupun materil dalam menyelesaikan studi ini dan juga kepada Ibu Sri Widianingsih ,M.T. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Sistem Pendukung Keputusan yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penyusun Akhirnya hanya kepada Allah SWT, kita kembalikan semua urusan dan semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penyusun, akademisi, dan para pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, Amin. Cianjur, 21 Desember 2019 Penyusun Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2. Tujuan ....................................................................................................... 1 1.3. Manfaat ..................................................................................................... 1 1.4. Batasan Sistem ......................................................................................... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3 2.1. Landasan Teori ......................................................................................... 3 2.1.1 Definisi Analisis ................................................................................ 3 2.1.2 Definisi Perancangan ........................................................................ 3 2.1.3 Definisi Sistem .................................................................................. 3 2.1.4 Definisi Sistem Pendukung Keputusan ............................................. 4 2.1.5 Metode Simple Aditive Weighting (SAW) ........................................ 4 2.1.6 Definisi Unified Modelling Language .............................................. 5 2.2. Tool-Tool Yang Digunakan ...................................................................... 6 2.2.1 Visual Paradigm For UML 13.0 ....................................................... 6 2.2.2 Diagram UML ................................................................................... 6 2.2.8 Bolsemic Mockups ............................................................................ 7 2.3. Contoh Soal dan Penyelesaian (Algoritma Sistem).................................. 6 BAB III ANALYSIS MODELING ......................................................................... 13 3.1. Scenario-Based Modeling ...................................................................... 13 3.1.1 Use Case Diagram .......................................................................... 13 3.1.2 Swimlane Diagram .......................................................................... 14 3.2. Data Modelling....................................................................................... 18 3.2.1. Class Diagram ................................................................................ 18 3.2.2. Entity Relationship Diagram........................................................... 19 Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW iii 3.3. Behavioral Modelling ............................................................................. 20 3.3.1. State Diagram ................................................................................. 20 3.3.2. Sequence Diagram .......................................................................... 23 BAB IV DESIGN MODELING ............................................................................ 27 4.1. Architectural Design .............................................................................. 27 4.1.1. 4.2. Struktur Menu ................................................................................. 27 User Interface Design ............................................................................ 27 BAB V PENUTUP ................................................................................................ 33 5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 33 5.2. Saran ....................................................................................................... 33 Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW iv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Disetiap lembaga pendidikan khususnya pada Perguruan Tinggi banyak sekali beasiswa yang ditawarkan kepada mahasiswa. Ada beasiswa yang berasal dari pemerintah maupun dari pihak swasta. Untuk mendapatkan beasiswa tersebut maka harus sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Kriteria yang ditetapkan antara lain indeks prestasi akademik, pengasilan orang tua, jumlah saudara kandung, jumlah sertifikat yang dimiliki, dan lain-lain. Tidak semua mahasiswa yang mengajukan permohonan untuk menerima beasiswa dapat dikabulkan, karena jumlah mahasiswa yang mengajukan permohonan sangat banyak, oleh karena perlu dibangun suatu sistem pendukung keputusan yang dapat membantu memberikan rekomendasi penerima beasiswa. 1.2. Tujuan Tujuan Tujuan pembuatan sistem ini adalah membuat analisis dan perancangan sistem pendukung keputusan pemilihan untuk penerima beasiswa menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). memenuhi tugas besar mata kuliah sistem pendukung keputusan. Dan menerapkan metode Simple Additive Weight (SAW) yang digunakan sebagai proses seleksi penerima pergawai dengan tepat dan akurat untuk mengetahui kelayakan mahasiswa untuk menerima bantuan beasiswa. 1.3. Manfaat Adanya tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya : a. Mempermudah pengguna dalam mendapatkan informasi umum tentang sekolah yang diinginkannya. b. Memberikan bantuan pada pengguna dalam pengambilan keputusan, untuk memilih sekolah yang mana yang akan dipilihnya. 1.4. Batasan Sistem Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 1 Batasan sistem atau hal hal yang tidak dibahas didalam Sistem Pendukung Keputusan untuk Penerima Beasiswa diataranya adalah : a. Login. b. Kelola Data Mahasiswa. c. Penilaian. d. Hasil. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Di dalam bab ini membahas mengenai landasan teori yang digunakan sebagai acuan dalam membuat laporan, definisi perancangan dan definisi-definisi lainnya, serta tool-tool yang digunakan untuk merancang Sistem Pendukung Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa. 2.1. Landasan Teori Landasan teori merupakan teori yang relevan yang digunakan untuk menjelaskan variable yang akan diteliti dan sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis), dan penyusunan instrument penelitian. Teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang atau pendapat lain, tetapi teori yang benar-benar telah diuji kebenarannya. 2.1.1 Definisi Analisis Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer karangan Peter Salim dan Yenni Salim (2002) menjabarkan pengertian analisis sebagai berikut : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan, karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal usul, sebab, penyebab sebenarnya, dan sebagainya). 2.1.2 Definisi Perancangan Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. (AlBahra Bin Ladjamudin. 2005). 2.1.3 Definisi Sistem Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Elemen tersebut terdiri dari elemen konvensional (data, manusia, prosedur) dan elemen modern (data, manusia, Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 3 prosedur, hardware , software). (Yulianto, Ardhian Agung, dkk. 2009:2).Suatu sistem menerima masukan, memproses, dan menghasilkan keluaran. Sistem dapat bekerja karena komponen didalamnya saling berinteraksi untuk menghasilkan keluaran. Dalam prosesnya, kinerja sistem dipengaruhi oleh lingkungan disekitarnya. 2.1.4 Definisi Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001). SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik. 2.1.5 Metode Simple Aditive Weighting (SAW) Menurut Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) adalah suatu metodeyang digunakan untuk mencari alternative optimal dari sejumlah alternatif dengankriteria tertentu. Inti dari Multiple Attribute Decision Making (FMADM) adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan. Metode SAW adalah salah satu metode dari Multiple Attribute Decision Making (FMADM) yang paling sering digunakan. Metode ini merupakan dasardari sebagian metode FMADM yangseperti SAW dan PROMETHEE yang menghitung nilai akhir alternatif yang diberikan. Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Konsep dasar metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode Simple Additive Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 4 Weighting (SAW) membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Metode ini merupakan metode yang paling terkenal dan paling banyak digunakan dalam menghadapi situasi Multiple Attribute Decision Making (MADM). MADM itu sendiri merupakan suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Metode Simple Additive Weighting (SAW) ini mengharuskan pembuat keputusan menentukan bobot bagi setiap atribut. Skor total untuk alternatif diperoleh dengan menjumlahkan seluruh hasil perkalian antara rating (yang dapat dibandingkan lintas atribut) dan bobot tiap atribut. Rating tiap atribut haruslah bebas dimensi dalam arti telah melewati proses normalisasi matriks sebelumnya. Langkah Penyelesaian Simple Additive Weighting (SAW)sebagai berikut : 1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci. 2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. 3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria(Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. 4. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai)sebagai solusi. 2.1.6 Definisi Unified Modelling Language Unified Modeling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta – model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek (OO). UML merupakan standar yang relatif terbuka yang dikontrol oleh Object Management Group (OMG), sebuah konsorsium terbuka yang terdiri dari banyak perusahaan, lebih dikenal dengan standar – standar CORBA (Common Object Request Broker Architecture) (Fowler Martin, 2005). Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 5 Menurut Verdi Yasin (2012:194) UML adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. seperti bahasa - bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax/ semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai Diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. 2.2. Tool-Tool Yang Digunakan Agar memudahkan dalam pembuatan sistem, maka diperlukan beberapa alat atau tool-tool yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi. 2.2.1 Visual Paradigm For UML 13.0 Visual Paradigm merupakan sebuah software model dengan sistem visualisasi yang memungkinkan model yang telah dibuat dapat digunakan sebagai representasi proyek-proyek lain dilengkapi dengan beberapa fitur yang ada didalmnya sampai pada menganalisa sebuah proyek yang akan dikerjakan. Diagram dapat disusun sedemikian rupa sehingga dapat dipustakakan menjadi proyek per proyek yang saling berkaitan. Visual Paradigm dapat membandingkan perubahan antara diagram yang satu dengan yang lain yang saling berkaitan dan dapat digunakan untuk melacak perbedaan antara diagram-digran yang ada. 2.2.2 Diagram UML Diagram berbentuk grafik yang menunjukan simbol elemen model yang disusun untuk mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sistem. Sebuah diagram merupakan bagian dari suatu view tertentu dan ketika digambarkan biasanya dialokasikan untuk view tertentu. Adapun jenis-jenis diagram antara lain: a. Use case Diagram Use case Diagram menggambarkan sejumlah external actors dan hubungannya ke use case yang diberikan oleh sistem. Use case adalah deskripsi Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 6 fungsi yang disediakan oleh sistem dalam bentuk teks sebagai dokumentasi dari use case symbol namun dapat juga dilakukan dalam activity diagrams. b. Class Diagram Class Diagram adalah pandangan aplikasi yang bersifat statis. Class Diagram tidak hanya menggambarkan visualisasi, tetapi juga menggambarkan dan mendokumentasikan aspek yang berbeda dalam sistem, tetapi juga untuk kontruksi eksekusi kode dalam software aplikasi. Class diagram digunakan untuk mengelompokan hal-hal inti dari setiap proses yang ingin dilakukan. Semua proses dimasukkan ke dalam tiap-tiap class dan saling dihubungkan pada classclass lainnya yang saling berhubungan. c. Activity Diagram Diagram ini menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas didalam sebuah system yang bersifat dinamis, diagram ini digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use caseatau interaksi. d. Sequence Diagram Diagram ini menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object yang bersifat dinamis. Kegunaanya untuk Menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim terhadap object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. 2.2.8 Bolsemic Mockups Bolsemiq mockups adalah software yang digunakan dalam pembuatan tampilan User Interface sebuah aplikasi. Software ini sudah menyediakan tools yang dapat memudahkan dalam membuat desain prototyping aplikasi yang akan kita buat. Mockup artinya model atau replika mesin atau struktur, yang digunakan untuk tujuan instruksional atau eksperimental. Software ini berfokus pada konten yang ingin digambar dan fungsionalitas yang dibutuhkan oleh pengguna.Dengan alat pembuat mockup maka seorang web desainer dapat menganalisa tata letak, desain dan fungsi. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 7 2.3. Contoh Soal dan Penyelesaian (Algoritma Sistem) a. Menentukan nilai kriteria Cj pada suatu set alternatif Ai. Beserta bobot preferensi (Wj) setiap kriteria Cj, berikut kriteria-kriteria yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan menentukan calon penerima beasiswa : Kriteria : C1 : Jumlah organisasi yang diikuti C2 : Perilaku mahasiswa dikampus (1:sangat baik, 2:baik, 3:cukup, 4:buruk) C3 : jumlah saudara kandung C4 : jumlah sertifikat (seminar/pelatihan) C5 : Nilai IPK C6 : Gaji Org tua Bobot untuk setiap kriteria : C1=10%; C2=15%; C3=20%; C4=5%; C5=40%; C6=10%. Alternatif Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 C6 Devia 3 2 2 20 3,8 4.000.000 Yoga 1 1 4 7 3,2 3.000.000 Dina 2 2 1 12 3,6 3.500.000 Rizky 1 2 1 8 3 4.500.000 Resta 1 3 0 7 3 5.000.000 Ricky 4 2 3 9 3,1 3.000.000 b. Menghitung Rij dengan formula normalisasi sehingga mendapat matrik ternormalisasi. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 8 - Untuk Jumlah Organisasi : 3 3 r11= max{3;1;2;1;1;4}= 4= 0,75 1 1 2 2 1 1 1 1 4 4 r21=max{3;1;2;1;1;4}=4=0,25 r31=max{3;1;2;1;1;4}=4=0,5 r41=max{3;1;2;1;1;4}=4=0,25 r51=max{3;1;2;1;1;4}=4=0,25 r61=max{3;1;2;1;1;4}=4=1 - Untuk Perilaku : r12= r22= min{2;1;2;2;3;2} 2 min{2;1;2;2;3;2} 1 min{2;1;2;2;3;2} r32 2 r42= r52= r62= - 1 =1=1 1 = 2 = 0,5 min{2;1;2;2;3;2} 2 min{2;1;2;2;3;2} 3 min{2;1;2;2;3;2} 2 1 = 2 = 0,5 1 = 2 = 0,5 1 = 3 = 0,33 1 = 2 = 0,5 Untuk Jumlah Saudara Kandung : 2 2 r13=max{2;4;1;1;0;3}=4 = 0,5 4 4 r23=max{2;4;1;1;0;3} = 4 = 1 Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 9 1 1 1 1 0 0 3 3 r33=max{2;4;1;1;0;3} = 4 = 0,25 r43=max{2;4;1;1;0;3} = 4 = 0,25 r53=max{2;4;1;1;0;3} = 4 = 0 r63=max{2;4;1;1;0;3} = 4 = 0,75 - Untuk Jumlah Sertifikat : 20 20 7 7 12 12 8 8 7 7 9 9 r14=max{20;7;12;8;7;9} = 20 = 1 r24=max{20;7;12;8;7;9} = 20 = 0,35 r34=max{20;7;12;8;7;9} = 20 = 0,60 r44=max{20;7;12;8;7;9} = 20 = 0,40 r54=max{20;7;12;8;7;9} = 20 = 0,35 r64=max{20;7;12;8;7;9} = 20 = 0,45 - Untuk Nilai IPK : 3,8 3,8 3,2 3,2 3,6 3,6 3 3 3 3 r15=max{3,8;3,2;3,6;3;3;3,1} = 3,8 = 1 r25=max{3,8;3,2;3,6;3;3;3,1} = 3,8 = 0,84 r35=max{3,8;3,2;3,6;3;3;3,1} = 3,8 = 0,94 r45=max{3,8;3,2;3,6;3;3;3,1} = 3,8 = 0,78 r55=max{3,8;3,2;3,6;3;3;3,1} = 3,8 = 0,78 Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 10 3,1 3,1 r65=max{3,8;3,2;3,6;3;3;3,1} = 3,8 = 0,81 - Untuk Gaji Orang Tua : r16= r26= r36= r46= r56= r66= min{4;3;3,5;4,5;5;3} 4 min{4;3;3,5;4,5;5;3} 3 min{4;3;3,5;4,5;5;3} 3,5 min{4;3;3,5;4,5;5;3} 4,5 min{4;3;3,5;4,5;5;3} 5 min{4;3;3,5;4,5;5;3} 3 3 = 4 = 0,75 3 =3=1 3 = 3,5 = 0,85 3 = 4,5 = 0,66 3 = 5 = 0,60 3 =3=1 c. Melakukan proses perangkingan dengan menggunakan persamaan berikut : W=[0,10 0,15 0,20 0,5 0,40 0,10] V1=(0,10)(0,75)+(0,15)(0,5)+(0,20)(0,5)+(0,5)(1)+(0,40)(1)+(0,10)(0,75)=1.225 V2=(0,10)(0,25)+ (0,15)(1)+ (0,20)(1)+ (0,5)(0,35)+ (0,40)(0,84)+ (0,10)(1)=0,986 V3=(0,10)(0,5)+ (0,15)(0,5)+ (0,20)(0,25)+ (0,5)(0,60)+ (0,40)(0,94)+ (0,15)(0,5)+ (0,20)(0,25)+ (0,5)(0,40)+ (0,40)(0,78)+ (0,15)(0,33)+ (0,20)(0)+ (0,10)(0,85)=0,936 V4=(0,10)(0,25)+ (0,10)(0,66)=0,728 V5=(0,10)(0,25)+ (0,5) (0,35)+ (0,40)(0,78)+ (0,5)(0,45)+ (0,40)(0,81)+ (0,10)(0.60)=0,621 V6=(0,10)(1)+ (0,15) (0,5)+ (0,20)(0,75)+ (0,10)(1)=0,974 Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 11 Jadi alternative v1 adalah yang terbaik/ berhak mendapat beasiswa. Selengkapnya akan dijelaskan pada tabel berkut : Ranking Nama Hasil 1 Devia 1,225 2 Yoga 0,986 3 Ricky 0,974 4 Dina 0,936 5 Rizky 0,728 6 Resta 0,621 Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 12 BAB III ANALYSIS MODELING Analysis Modeling membahas tentang alur dari perancangan sebuah sistem yang akan dibangun meliputi Scenario-Based Modeling, Data Modeling dan Behavioral Modeling. 3.1. Scenario-Based Modeling Scenario-Based Modeling menjelaskan bagaimana memahami interaksi antara user dengan sistem. Didalam scenario-based modeling produk yang dihasilkan adalah Use case diagram dan activity diagram atau Swimlane Diagram. (Pressman, 2010). 3.1.1 Use Case Diagram Use case diagram mendeskripsikan kelakuan sistem dari sudut pandang pengguna, berguna untuk membantu memahami kebutuhan. Use case adalah dasar dari diagram lain. Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case berkerja dengan mendeskripsikan tipe interaksi antara actor sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah system dipakai. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 13 Usecase Diagram SEPAKPB 3.1.2 Swimlane Diagram Swimlane Diagram merupakan diagram yang memperlihatkan aliran aktivitas-aktivitas yang dideskripsikan oleh use case dan pada saat yang bersamaan memperlihatkan aktor mana atau kelas analisa mana yang bertanggungjawab untuk aksi tertentu yang dideskripsikan oleh kotak aktivitas. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 14 a. Login Swimlane Diagram Login SEPAKPB Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 15 b. Kelola Data Mahasiswa Swimlane Diagram Kelola Data Mahasiswa SEPAKPB Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 16 c. Penilaian Swimlane Diagram Penilaian SEPAKPB Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 17 d. Hasil Swimlane Diagram Hasil SEPAKPB 3.2. Data Modelling Data Modeling adalah object data yang diproses didalam sistem beserta relasi antar object data. Object data merupakan representasi dari gabungan informasi yang harus dipahami oleh software atau sistem. (Pressman, 2010). 3.2.1. Class Diagram Class Diagram adalah pandangan aplikasi yang statis. Class Diagram tidak hanya menggambarkan visualisasi, menggambarkan dan mendokumentasikan aspek yang berbeda dalam sistem, tetapi juga untuk kontruksi eksekusi kode dalam software aplikasi. Class diagram digunakan untuk mengelompokkan hal-hal inti dari setiap proses yang ingin dilakukan. Semua proses dimasukkan ke dalam tiap-tiap class dan saling dihubungkan pada class-class lainnya yang saling berhubungan. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 18 Class Diagram SEPAKPB 3.2.2. Entity Relationship Diagram Entity Relationship Diagram adalah merupakan salah satu model yang digunakan untuk mendesain database dengan tujuan menggambarkan data yang berelasi pada sebuah database. Umumnya setelah perancangan ERD selesai berikutnya adalah mendesain database secara fisik yaitu pembuatan tabel, index dengan tetap mempertimbangkan performance. Kemudian setelah database selesai dilanjutkan dengan merancang aplikasi yang melibatkan database. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 19 Etntity Relationship Diagram SEPAKPB 3.3. Behavioral Modelling Behavioral Modeling menunjukan bagaimana sebuah software akan merespon terhadap kejadian diluar atau didalam sistem. (Pressman, 2010). 3.3.1. State Diagram State Diagram adalah suatu metode untuk merepresentasikan jalannya suatu sistem yang digambarkan berdasarkan kejadian sebab sistem tersebut keadaanya harus diubah. State Diagram menunjukan sebuah aksi atau proses aktifasi berdasarkan akibat dari kejadian yang berupa fakta. Diagram state UML merepresentasikan keadaan-keadaan (state) aktif untuk masing-masing kelas dan event-event (pemicu) yang menyebabkan perubahan-perubahan diantara keadaan-keadaan (state) aktif tersebut. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 20 a. Login State Diagram Login SEPAKPB b. Penilaian State Diagram Penilaian SEPAKPB Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 21 c. Kelola Data Mahasiswa State Diagram Kelola Data Mahasiswa SEPAKPB d. Hasil State Diagram Hasil SEPAKPB Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 22 3.3.2. Sequence Diagram Sequence Diagram merupakan bentuk kedua dari behavioral model. Sequence Diagram menunjukan bagaimana sebuah kejadian (event) menyebabkan transisi dari objek ke objek. a. Login Sequence Diagram Login SEPAKPB Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 23 b. Kelola Data Mahasiswa Sequence Diagram Kelola Data Mahasiswa SEPAKPB Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 24 c. Peniliaian Sequence Diagram Penilain SEPAKPB Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 25 d. Hasil Sequence Diagram Jenis Kamar APSIPESANMARLOKA Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 26 BAB IV DESIGN MODELING Design Modeling membahas tentang gambaran dari sistem yang akan dibangun di dinas kebersihan dan pertamanan di bidang kebersihan jalan dan lingkungan. Design Modeling meliputi Architectural Design, User Interface Design, Component Level Design, Pattern Design. 4.1. Architectural Design Desain Arsitektur mendefinisikan relasi antara struktur element utama yang ada didalam aplikasi, style arsitektur dan pola design yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai definisi analisis yang telah ditetapkan sistem yang kemudian nanti dapat diimplementasikan. (Pressman, 2010). 4.1.1. Struktur Menu SEPAKPB LOGIN KELOLA DATA MAHASISWA PENILAIAN HASIL Struktur Menu SEPAKPB 4.2. User Interface Design Menggambarkan bagaimana software berkomunikasi dengan sistem dan manusia yang menggunakannya. Antarmuka menggambarkan aliran informasi dan prilakunya. (Pressman, 2010). Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 27 a. Login User Interface Design Login SEPAKPB b. Kelola Data Mahasiswa User Interface Design Kelola Data Mahasiswa SEPAKPB Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 28 c. Kelola Data Mahasiswa(Tambah) User Interface Design Kelola Data Mahasiswa (Tambah) SEPAKPB d. Kelola Data Mahasiswa (Ubah) User Interface Design Kelola Data Mahasiswa (Ubah) SEPAKPB Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 29 e. Kelola Data Mahasiswa (Hapus) User Interface Design Kelola Data Mahasiswa (Hapus)SEPAKPB f. Penilaian User Interface Design Penilaian SEPAKPB Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 30 g. Penilaian (Tambah) User Interface Design Penilaian (Tambah) SEPAKPB h. Penilaian (Ubah) User Interface Design Penilaian (Ubah) SEPAKPB Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 31 i. Penilaian (Hapus) User Interface Penilaian (Hapus) SEPAKPB j. Hasil User Interface Design Hasil SEPAKPB Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 32 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Dari perancangan aplikasi sistem pendukung keputusan untuk menentukan calon penerima beasiswa yang telah diselesaikan ini, dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain : 1. Proses seleksi beasiswa meliputi beberapa kriteria yaitu jumlah organisasi yang diikuti, perilaku dikampus, jumlah sertifikat seminar/pelatihan yang dimiliki, jumlah saudara kandung, nilai IPK, dan juga gaji orang tua. 2. Penerapan metode Simple Additive Weighting dalam proses seleksi calon penerima beasiswa dengan tepat dan akurat adalah dengan membangun sebuah sistem yang dapat melakukan proses penilaian berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. 5.2. Saran Adapun saran yang diberikan sebagai pertimbangan kepada pihakpihak yang berkepentingan untuk mengembangkan lebih lanjut lagi dan menyempurnakan hasil dari penelitian ini sehingga nantinya ini menjadi lebih baik lagi. Pada dasarnya penerapan sistem ini masih sangat sederhana dan tentunya dengan penambahan beberapa fungsi pendukung lainnya, seperti tampilan-tampilan pada form, pemberian animasi dan yang lainnya, diharapkan dapat memaksimalkan fungsi dan efektivitas dari sistem. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode SAW 33