Uploaded by weryharikaj05

Ruang Vektor Real

advertisement
1. Ruang Vektor Real
1. Definisi
Misalkan adalah himpunan yang di lengkapi dengan operasi penjumlahan dan perkalian
dengan skalar(dalam hal ini skalar adalah bilangan riil). disebut Ruang Vektor, jika
memenuhi sepuluh aksioma yang ada.
1. Aksioma
Sepuluh aksioma yang ada:
1. Untuk setiap berlaku (tertutup penjumlahan)
2. Untuk setiap berlaku (komulatif)
3. Untuk setiap berlaku (asosiatif)
4. Ada dan berlaku, untuk setiap (anggota identitas penjumlahan)
5. Untuk setiap , ada dan berlaku (anggota invers penjumlahan)
6. Untuk setiap dan setiap, berlaku (tertutup perkalian skalar)
7. Untuk setiap dan setiap berlaku (distributif perkalian dengan skalar)
8. Untuk setiap dan setiap berlaku (distributif skalar)
9. Untuk setiap dan setiap berlaku (asosiatif perkalian dengan skalar)
10. Untuk setiap berlaku (perkalian dengan skalar 1).
Anggota ruang vektor disebut vektor.
1. Sifat sifat Ruang Vektor :
Jika adalah suatu ruang vektor dan adalah suatu vektor dalam , serta adalah suatu skalar,
maka:
1.
2.
3.
4. Jika , maka , atau
1. Sub Ruang
1. Definisi
Suatu sub himpunan dari ruang vektor disebut sub ruang dari jika itu sendiri merupakan
suatu ruang vektor dibawah penjumlahan dan perkalian skalar yang didefinisikan pada .
1. Teorema
1. Jika adalah suatu himpunan yang terdiri atas satu atau lebih vektor dari suatu
ruang vektor maka adalah suatu sub ruang jika dan hanya jika syarat berikut
terpenuhi
Jika dan adalah vektor-vektor pada maka berada pada .
Jika adakah skalar sebarang dan adalah vektor sebarang pada maka berada pada .
1. Jika adalah suatu sistem liner homogen yang terdiri dari persamaan dengan faktor
yang tidak diketahui, maka himpunan vektor solusi adalah suatu subruang dari .
2. Jika adalah vektor-vektor pada suatu ruang vektor , Maka himpunan yang terdiri
dari semua kombinasi linier adalah suatu sub ruang dari .
adalah sub ruang terkecil dari yang mengandung dalam arti bahwa setiap sub ruang
lain dalam yang mengandung pasti mengandung .
3. Jika dan adalah dua himpunan vektor –vektor pada suatu ruang vektor maka
rentang rentang jika dan hanya jika setiap vektor pada adalah suatu kombinasi linier
dari vektor-vektor pada dan setiap vektor pada adalah suatu kombinasi linier dari
vektor-vektor pada .
4. Kebebasan Linear
1. Definisi
Jika adalah himpunan tak kosong vektor-vektor, maka persamaan vektor
Memiliki paling tidak satu solusi, yaitu
jika ini satu-satunya solusi, maka disebut sebagai himpunan bebas linier (linierly
Independent). Jika terdapat solusi-solusi lain, maka disebut sebagai himpunan tidak bebas
linier (linierly dependent)
1. Teorema
1. Suatu hipunan dengan dua atau lebih vektor adalah: Tidak bebas linier jika
dan hanya jika paling tidak salah satu dari vektor pada dapat dinyatakan
sebagai suatu kombinasi linier dari vektor-vektor lain pada .
Bebas linier jika dan hanya jika tidak ada vektor pada yang dapat dinyatakan
sebagai suatu kombinasi linier dari vektor-vektor lain pada .
2. Suatu himpunan terhingga vektor-vektor yang mengandung vektor nol adalah
tidak bebas linier. Suatu himpunan dengan tepat dua vektor adalah bebas linier
jika dan hanya jika tidak satupun dari vektornya merupakan kelipatan skalar
dari vektor lainnya.
3. Misalkan adalah suatu himpunan vektor-vektor pada . Jika , maka tidak
bebas linier.
4. Jika fungsi memiliki turunan kontinu pada interval dan jika wronskian dari
fungsi-fungsi ini tidak identik dengan nol pada , maka fungsi-fungsi ini
membentuk suatu himpunan bebas linier pada .
2. Basis dan Dimensi
1. Definisi
Jika adalah suatu ruang vektor sebarang dan adalah suatu himpunan vektor-vektor pada ,
maka disebut basis untuk jika dua syarat berikut berlaku:
1. bebas Linier
2. merentang
3. Teorema
1.
Keunikan Reprentasi Basis. Jika adalah suatu basis dari ruang Vektor , maka
setiap vektor pada dapat dinyatakan dalam bentuk dengan tepat satu cara.
2. Misalkan adalah suatu ruang berdimensi terhingga dan adalah baris sebarang.


Jika suatu bidang himpunan mempunyai vektor lebih dari , maka vektor tersebut
bersifat tidak bebas linier
Jika suatu himpunan memiliki vektor kurang dari , maka himpunan tersebut bersifat
tidak merentang
1. Semua basis untuk ruang vektor berdimensi terhingga memiliki jumlah vektor yang
sama
2. Teorema plus/minus
Misalkan adalah himpunan tak kosong vektor-vektor pada ruang vektor .


Jika adalah himpunan bebas linier dan jika adalah suatu vektor pada yang terletak di
luar rentang , maka himpunan yang diperoleh dengan menyisipkan ke dalam masih
bersifat bebas linear.
Jika adalah suatu vektor pada yang dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari
vektor-vektor lainnya pada , dan jika menotasikan himpunan yang diperoleh dengan
mengeluarkan dari , maka dan merentang ruang yang sama; yaitu
1. Jika adalah suatu ruang berdimensi , dan jika adalah suatu himpunan pada dengan
tepat vektor, maka adalah basis untuk jika salah satu dari hal berikut berlaku,
merentang atau bebas linier.
2. Misalkan adalah suatu himpunan tehingga dari vektor-vektor pada suatu ruang vektor
berdimensi terhingga. Jika merentang , tetapi bukan suatu basis untuk , maka dapat
direduks menjadi suatu basis untuk dengan mengelurkan vektor-vektor yang sesuai
dari .
Jika adalah suatu himpunan bebas linear yang belum merupakan basis untuk maka
dapat diperbesar menjadi suatu basis untuk dengan menisipkan vektor-vwktor yang
sesuai kedalam .
3. Jika adalah suatu subruang dari suatu sub ruang vektor yang berdimensi terhingga,
maka Lebih lanjut jika dim , maka .
Daftar Pustaka
http://studyingzone.blogspot.com/2011/07/ruang-vektor-umum.html
Anton,Howard. 2002.Dasar-Dasar Aljabar Linier(jilid 1).Tangerang: Binarupa Aksara
http://www.ittelkom.ac.id/staf/mhd/MateriKuliah/AljabarMatriks/Bab%206%20Ruang%20V
ektor.pdf
Download