Uploaded by asyerri2507

Pancasila 3

advertisement
Asyer Riansa
D101181502
PWK B
A. Kedudukan Pembukaan UUD 1945
Walaupun Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan batang tubuhnya disahkan
sebagai satu kesatuan, namun antara keduanya dalam ilmu hukum mempunyai
kedudukan yang berbeda, yaitu Pembukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan di atas
Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945. Adapun kedudukan Pembukaan UUD
1945 dalam Negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Pembukaan UUD 1945 sebagai pernyataan kemerdekaan yang terinci memberikan
makna yang lengkap terhadap proklamasi 17 Agustus 1945, karena realisasi dari
pernyataan maupun tindakan proklamasi tersebut dirinci secara lengkap dalam
pembukaan UUD 1945. . Pembukaan UUD 1945 sebagai pernyataan kemerdekaan
yang terperinci Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 telah menyatakan
proklamasi kemerdekaannya yaitu dalam suatu Naskah Proklamasi yang dibacakan
oleh Soekarno-Hatta atas nama seluruh bangsa Indonesia. Proklamasi pada hakikatnya
memiliki dua makna, yaitu suatu pernyataan tentang kemerdekaan bangsa Indonesia
dan tindakan-tindakan yang harus segera dilaksanakan berkaitan dengan proklamasi
tersebut, artinya mulai detik proklamasi tersebut bangsa Indonesia menyusun negara
yang merdeka yang memiliki kedaulatan sendiri untuk mewujudkan cita-cita bersama,
yaitu masyarakat yang adil dan makmur, material maupun spiritual. Dalam Pembukaan
UUD 1945, baik pernyataan proklamasi (pada alinea ke-3) maupun tindakan-tindakan
tentang pembentukan Negara Republik Indonesia terinci sejak alinea ke-3.
2. Pembukaan UUD 1945 merupakan dasar, rangka dan susunan bagi kehidupan negara
dan tertib hukum Indonesia. Secara sistematis isi pembukaan UUD 1945 yang
merupakan suatu kesatuan yang bertingkat dan berfungsi sebagai dasar, rangka, dan
sususnan bagi negara dan tertib hukum indonesia adalah sebagai berikut :
1) Pancasila sebagaimana termuat dalam pembukaan UUD 1945, yang
berkedudukan sebagai pandangan hidup bangsa merupakan dasar filsafat, asas
kerohanian dan dasar bagi berdirinya negara Indonesia ( sebagai dasar ).
2) Di atas dasar tersebut berdiri negara Indonesia dengan asas politik negara yang
berbentuk Republik dan berkedaulatan rakyat.
3) Di atas kedua dasar tersebut diwujudkan pelaksanaan dan penyelenggaraan
negara Indonesia yang tercantum dalam peraturan pokok hukum positif
indonesia yaitu UUD 1945 sebagai undang – undang dasar negara indonesia.
4) Undang – undang dasar sebagai landasan berdirinya hukum positif yang
mencakup segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia dalam suatu
hidup bersama secara kekeluargaan.
5) Keseluruhannya dalam rangka mewujudkan tujuan bersama seluruh bangsa dan
tumpah darah indonesia. Dengan demikian semuanya merupakan suatu
kesatuan yang bertingkat dan seluruh kehidupan bangsa serta negara beserta
seluruh sistem hukumnya secara keseluruhan berdiri di atas dan diliputi oleh
asas kerohanian pancasila yang termuat dalam pembukaan UUD 1945.
3. Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara yang fundamental Di dalam suatu
tertib hukum terdapat urut-urutan susunan yang bersifat hirarkis, dimana UUD (pasalpasalnya) bukanlah merupakan suatu tertib hukum yang tertinggi. Di atasnya masih
ada dasar-dasar pokok dari UUD ataupun hukum dasar yang tidak tertulis yang pada
hakikatnya terpisah dari UUD atau hukum dasar yang tidak tertulis itu yang dinamakan
Pokok Kaidah yang Fundamental. Berdasarkan unsur-unsur yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945 maka menurut ilmu hukum tatanegara, Pembukaan UUD 1945
pada hakikatnya telah memenuhi syarat sebagai Pokok Kaidah Negara yang
Fundamental (Staatsfundamentalnorm).
4. Pembukaan UUD 1945 memuat sendi – sendi muthlak kehidupan negara, diantaranya
tentang hakikat dan sifat negara, tujuan negara, kerakyatan ( demokrasi , dasar
pemerintahan negara, dan bentuk susunan persatuan.
5. Pembukaan UUD 1945 merupakan sumber semangat bagi UUD 1945 Pembukaan
UUD 1945, yang terkandung di dalamnya pokok-pokok pikiran yang inti sarinya
adalah Pancasila, pada hakikatnya merupakan sumber semangat bagi para
penyelenggara negara, para pemimpin pemerintahan, para penyelenggara partai serta
golongan fungsional, dan seluruh alat perlengkapan negara lainnya.
B.
Fungsi Pembukaan UUD 1945
1. Pembukaan UUD 1945 merupakan suasana kebatinan dari UUD 1945. Adanya suasana
kerohanian sebagaimana yang tercantum dalam empat pokok pikiran pembukaan UUD
1945 sebagai asas kerohanian negara merupakan sumber penjabaran secara normatif
bagi UUD ngara Indonesia. Suasana kerohanian ini memberi arah bagi cita – cita
hukum dari UUD 1945 beserta penjabarannya dalam bentuk peraturan perundang –
undangan yang lain.
2. Pembukaan UUD 1945 mewujudkan cita –cita hukum yang menguasai hukum dasar
negara. Dalam pembukaan UUD 1945 terkandung nilai – nilai yang universal yaitu
nilai –nilai hukum tuhan ( alinea ketiga ), hukum kodrat ( alinea pertama ), hukum etis
( alinea ketiga ), serta hukum filosofis ( alinea keempat ). Hukum Tuhan, hukum kodrat,
hukum etis merupakan sumber bahan dan sumber nilai bagi UUD 1945 serta hukum
positif lain yang berlaku di Indonesia. Nilai hukum filosofis merupakan sumber bentuk
dan sifat bagi negara dan hukum positif Indonesia termasuk UUD negara Indonesia.
Menurut Notonagoro, “ atas dasar cita – cita hukum inilah maka UUD negara Indonesia
beserta hukum positif lain memiliki ciri, bentuk dan sifat yang khas sehingga berbeda
dengan bentuk dan sifat hukum positif di negara sekuler ( kaelan, 2002 : 85 – 86 ).
D. Hubungan Pembukaan UUD 1945
1.
Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Pasal – Pasal UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan langsung dengan pasal–pasal
UUD 1945 tersebut terkandung dalam pembukaan UUD 1945. Semangat dari UUD
1945 serta yang disemangati yaitu pasal – pasal UUD 1945 pada hakikatnya merupakan
satu rangkaian kesatuan yang bersifat kausal organis. Ketentuan serta semangat yang
demikian harus diketahui dan dipahami serta dihayati oleh segenap bangsa Indonesia
yang mencintai negaranya.
2.
Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila
Hubungan pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila bersifat timbal balik seperti :
1)
Pertama, hubungan yang bersifat formal.
Dengan dicantumkan pancasila secara formal dalam pembukaan UUD 1945, maka
pancasila memperoleh kedudukan sebagai norma dasar hukum positif. Dengan
demikian tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada asas sosial, ekonomi,
politik tetapi perpaduan keseluruhan asas yang melekat padanya yaitu asas kultural,
religius, dan asas kenegaraan yang unsur - unsurnya terdapat dalam pancasila.
Pancasila sebagai substansi esensial dari pembukaan UUD 1945 mendapat kedudukan
formal yuridis sebagai dasar negara adalah sebagaimana terdapat dalam pembukaan
UUD 1945.
2)
Kedua, hubungan secara material.
Bila ditinjau proses perumusan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945, secara
kronologis materi yang pertama dibahas oleh BPUPKI adalah dasar Filsafat Pancasila
dan kemudian dibahas PembukaannUUD 1945. Berdasarkan tertib hukum Indonesia
Pembukaan UUD 1945 adalah tertib hukum yang tertinggi, sedangkan tertib hukum
Indonesia bersumber pada Pancasila. Dengan kata lain, Pancasila adalah sumber tertib
hukum Indonesia. Hal ini berarti bahwa secara material tertib hukum Indonesia
dijabarkan dari nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila. Pancasila sebagai tata
tertib hukum Indonesia meliputi sumber nilai, sumber materi, bentuk dan sifat.
Hubungannya dengan hakikat dan kendudukan Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok
kaidah negara yang fundamental, secara material yang esensi atau inti sari dari pokok
kaidah negara yang fundamental tersebut adalah pancasila.
3.
Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi 17 Agustus 1945
Pembukaan UUD 1945 merupakan satu kesatuan dengan proklamasi 17 Agustus 1945.
Hubungan antara pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi 17 Agustus 1945 sebagai
barikut :
a.
Pembukaan
UUD
1945
memberikan
penjelasan
terhadap
dilaksanakannya Proklamasi 17 Agustus 1945 yaitu menegakkan hak kodrat
dan hak moral dari setiap bangsa akan kemerdekaan. Karena itu, bangsa
Indonesia berjuang terus menerus sampai mencapai pintu gerbang
kemerdekaan (termuat pada alinea 1 dan 2).
b.
Pembukaan
UUD
1945
memberikan
penegasan
terhadap
dilaksanakannya Proklamasi 17 Agustus 1945, yaitu bahwa perjuangan gigih
bangsa Indonesia dalam menegakkan hak kodrat dan hak moral itu adalah
sebagai gugatan di hadapan bangsa – bangsa di dunia terhadap adanya
penjajahan atas bangsa Indonesia yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan. Dan perjuangan bangsa Indonesia telah di ridhoi oleh Tuhan
Yang Maha Kuasa sehingga bangsa Indonesia dapat memproklamirkan
kemerdekaannya ( termuat pada alinea ke – 3 ).
c.
Pembukaan UUD 1945 memberikan pertanggungjawaban terhadap
dilaksanakan Proklamasi 17 Agustus 1945. Kemerdekaan bangsa Indonesia
yang diperoleh melalui perjuangan luhur, disusun dalam satu Undang – Undang
Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkaudalatan rakyat dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan
yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
dan Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan, serta mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia ( termuat pada alinea ke – 4 ).
d.
Disebutkannya kembali pernyataan Proklamasi Kemerdekaan dalam
alenia ketiga pembukaan menunjukkan bahwa antara Proklamasi dengan
pembukaan merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.
e. Ditetapkannya pembukaan UUD 1945 pada tanggal 18 agustus 1945
bersama-sama dengan ditetapkannya UUD, Presiden dan Wakil Presiden
merupakan realisasi tindak lanjut dari proklamasi
Sumber
:http://syahrilfitriadi87.blogspot.com/2017/10/pancasiladalam-konteks-ketatanegaraan.html
Download