Anti Tuberkulosis Nama Kelompok : 1. Rifka Aola Harahap (16330124) 2. Maria Venansia R (16330130) 3. Helena Sri Novita (16330133) 4. Eva Nurul KusumaDewi 1(6330135) 5. Fina Adenia H (16330139) 6. Nurhilyah Ailah (16330747) Pengertian Tuberkulosis Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru. Penyakit ini bila tidak diobati atau pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi berbahaya hingga kematian. Tuberkulosis termasuk juga dalam golongan penyakit zoonosis karena selain dapat menimbulkan penyakit pada manusia, basil Mycobacterium juga dapat menimbulkan penyakit pada berbagai macam hewan Penyebab Utama Masalah TB 1. Kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat 2. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi dengan disparitas yang terlalu lebar, sehingga masyarakat masih mengalami masalah dengan kondisi sanitasi, papan, sandang dan pangan yang buruk. 3. Beban determinan sosial yang masih berat Kegagalan program TB selama ini, diakibatkan oleh : 1. Tidak memadainya komitmen politik 2. Tidak memadainya organisasi pelayanan TB 3. Tidak memadainya tatalaksana kasus 4. Salah persepsi terhadap manfaat dan efektifitas BCG. 5. Infrastruktur kesehata yang buruk pada negara-negara yang mengalami krisis ekonomi atau pergolakan masyarakat. 6. Belum adanya sistem jaminan kesehatan yang bisa mencakup masyarakat luas secara merata. Secara umum sifat kuman TB (Mycobacterium tuberculosis) Berbentuk batang dengan panjang 1 – 10 mikron, lebar 0.2 – 0.6 mikron. Kuman nampak berbentuk batang berwarna merah dalam pemeriksaan di bawah mikroskop. Tahan terhadap suhu rendah sehingga dapat bertahan hidup dalam jangka waktu lama pada suhu antara 4oC sampai minus 70oC. Dalam dahak pada suhu antara 30 – 37oC akan mati dalam waktu lebih kurang 1 minggu. Kuman dapat bersifat dormant (tidur / tidak berkembang). Cara Penularan TB 1. Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif melalui percik renik dahal yang dikeluarkannya. Namun, bukan berarti nahwa pasien TB dengan hasil pemeriksaan BTA negatif tidak mengandung kuman dalam dahaknya. 2. Pasien TB dengan BTA negatif juga masih memiliki kemungkinan menularkan penyakit TB. 3. Infeksi akan terjadi apabila orang lain menghirup udara yang mengandung percik renik dahak yang infeksius tersebut. 4. Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei / percik renik). Upaya Pengendalian TB Komitmen politis, dengan peningkatan dan kesinambungan pendanaan. Penemuan kasus melalui pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya. Pengobatan yang standar, dengan supervisi dan dukungan bagi pasien. Sistem pengelolaan dan ketersediaan OAT yang efektif. Sistem monitoring, pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program. TERIMAKASIH