EPIDEMIOLOGI Sindrom Stevens-Johnson (SSJ) dan nekrolisis epidermal toksik (NET) merupakan kelainan kulit berat ditandai oleh bula di kulit bersifat akut dan erosi membran mukosa. SSJ dan NET jarang terjadi, namun mengancam hidup pasien SSJ dan NET di klasifikasikan menjadi 3 berdasarkan luasnya kerusakan epidermal, yakni SSJ, SSJ overlap NET, dan NET. SSJ luasnya kerusakan epidermal kurang dari 10%, SSJ overlap NET luasnya kerusakan epidermal antara 10-30%, dan NET luas kerusakan epidermal lebih dari 30%. SSJ dan NET membutuhkan pertolongan kegawat daruratan cepat dan tepat. Data insidensi kasus SSJ dan NET yakni 2,67,1 per 1.000.000 populasi per tahun di Amerika Serikat. Obat merupakan penyebab tersering SSJ dan NET, 77-95% penyebab SJS dan NET disebabkan oleh obat. Selain obat, SSJ dan NET dapat disebabkan oleh infeksi, imunisasi, keganasan, paparan bahan kimia dari lingkungan, dan radiasi. Obat tersering penyebab kasus SSJ dan NET ialah antibiotik, antikonvulsan, non-steroidal anti- inflammatory drugs (NSAIDs), dan allopurinol. Dengan meningkatnya jumlah pasien human immunodeficiency virus (HIV) dan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) yang membutuhkan penggunaan obat antiretroviral (ART), nevirapin merupakan obat tersering penyebab SJS dan TEN pada penderita HIV dan AIDS. Angka kematian SSJ dan NET cukup tinggi, dari data yang ada, angka kematian pada kasus SSJ sekitar 1-5% dan pada kasus NET 25-35%.Berkaitan dengan tingginya angka kematian kasus SSJ dan NET, dibutuhkan penatalaksanaan yang komprehensif yakni diagnosis yang cepat, identifikasi obat penyebab yang cepat, perawatan di ruang perawatan intesif, dan evaluasi terhadap prognosis menggunakan severity of illness score for TEN (SCORTEN). Insiden SSJ dan NET jarang dijumpai. Keseluruhan insidensi SSJ dan NET diperkirakan 2 sampai 7 kasus per 1 juta orang per tahun. SSJ dan NET dapat terjadi pada semua usia tapi insidensinya bertambah di atas dekade ke-4 dan sering terjadi pada wanita, menunjukkan rasio jenis kelamin 0,6. 25,26 Penyakit infeksius juga dapat berdampak pada insidensi terjadinya TEN, yaitu pada pasien HIV dapat meningkat 100 kali lipat dibandingkan populasi umum, dengan jumlah hampir 1 kasus/seratus orang/tahun pada populasi HIV positif. Perbedaan regional pada peresepan obat, latar belakang genetik dari pasien (HLA, enzim metabolism), koeksistensi kanker, atau bersama dengan radioterapi dapat berdampak pada insidensi SSJ dan NET. Mortalitas penyakit tersebut 10% untuk SJS, 30% untuk SJS / NET, dan lebih dari 30% untuk NET. Dalam analisa kelangsungan hidup SJS / NET dengan angka mortalitas secara keseluruhan adalah 23% pada enam minggu, 28% pada tiga bulan dan 34% pada satu tahun. Bertambahnya usia, komorbiditas yang signifikan, yang luasnya permukaan tubuh yang terlibat berkaitan dengan prognosis yang buruk. Di Amerika Serikat, evaluasi dari kematian menunjukkan resiko tujuh kali lebih tinggi pada orang kulit hitam dibandingkan dengan kulit putih. 25,26,27,28,29 DAFTAR PUSTAKA Valeyrie Allanore L, Roujeau JC. Epidermal Necrolysis (Steven Johnsosns Syndrome and Toxic Epidermal Necrolysis). Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ, editors. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 7th ed. New York: Mc Graw;2008;349-55 Milton H. Nirken et all. Steven-Johnson Syndrome and Toxic Epidermal Necrolysis : Pathogenesis, Clinical manifestations and diagnosis, MD Employee of UpToDate Inc , Feb 2015 Harr Thomas, French LE. Toxic epidermal necrolysis and stevens Johnson syndrome. Dalam: Orphanet Journal of rare disease 2010:1-11 Mahadi IDR. Sindroma Stevens Johnson. Dalam: Simposium dan Pelatihan “What’s new in Dermatology”. Banda Aceh, 10 Juli 2010; 1-5 Torres MJ, Mayorga C, Blanca M. Nonimmediate Allergic Reactions Induced by Drugs: Pathogenesis and Diagnostic Test. Dalam: J Investing Allergol Clind Immunol 2009;19:80- 90 Tyagi S, Kumar S, Kumar A, Singia M, Singh A. Stevens-Johnson syndrome: a life threatening skin disorder: a review. J Chem Pharm Res 2010; 2 (2): 61826. Patel K, Barvallaya M, Sharma D, Tripathi C. A systematic review of the druginduced Stevens-Johnson syndrome and toxic epidermal necrolysis in Indian population. IJDVL 2013; 79 (3): 389-98. Kwang T, Kian S. Profile and pattern of Stevens-Johnson syndrome and toxic epidermal necrolysis in a General Hospital in Singapore: treatment outcome. Acta Derm Venereol 2012; 92: 62-6. Harr T, French. Stevens-Johnson syndrome and toxic epidermal necrolysis. Chem Immmunol Allergy 2012; 97: 149-66.