GENESA, MANFAAT & KARAKTERISTIK MINERAL ZIRCON i BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nama zircon telah merebak baru-baru ini dalam kaitan dengan pengenalan suatu yang mirip dengan intan. Zirkon terbentuk sebagai mineral asseccories pada batuan yang mengandung Na-feldspar (batuan beku asam dan batuan metamorf).. Dengan bentuknya yang menyerupai intan, mineral ini sangat diminati oleh para wisatawan. Zircon mengandung unsur besi, kalsium sodium, mangan, dan unsur lainnya yang menyebabkan warna pada zirkon bervariasi, seperti putih bening hingga kuning, kehijauan, coklat kemerahan, kuning kecoklatan, dan gelap. Batu yang tergolong dalam batu zircon akan berubah-ubah warnanya jika dipanaskan. Mineral ini digunakan sebagai bahan baku elektronik / komponen elektronik, keramik (sebagai bahan pelapis keramik mutu tinggi, untuk selongsong reakator nuklir,refractory, catalysis, permata dll. Keberadaan mineral zirkon (ZrSiO4) sebagai mineral ikutan sangat potensial sebagai bahan baku sintesis PS (partially stabilized) - Zirconia (ZrO2) atau PSZ yang merupakan komponen penting pada keramik maju (advanced ceramics). Keberadaan zirkon di Indonesia telah dikenal sejak lama di perairan Bangka-Belitung sebagai endapan alluvial bersama pasir timah dan mineral ikutan lainnya. Disamping itu, zirkon juga terdapat di sepanjang aliran sungai pedalaman Kalimantan Tengah bersama endapan alluvial emas. Zirkon dari daerah Bangka-Belitung hingga awal tahun 2000 masih dianggap sebagai sisa pengolahan bijih timah yang tidak diperhatikan namun secara rutin dapat memberikan hasil yang cukup. Sejak penelitian-penelitian di ITB yang dilakukan kemudian, sisa pengolahan sebagai zirkon (kadar < 20 %) tersebut dapat ditingkatkan kadarnya hingga 1 diatas 98% dengan mengubah flowsheet pemisahan yang lama diadopsi sejak zaman Belanda. Sementara itu potensi zirkon di Kalimantan Tengah baru dilakukan eksplorasi pada tahun 2007 dengan potensi yang cukup signifikan, sehingga dapat diharapkan sebagai sumber bahan baku jangka panjang. Percontohan proses melalui pilot plant untuk produksi zirkon opacifier telah dibangun dengan kapasitas 5 ton/bulan, menghasilkan produk yang lebih siap diserap pasar. Perancangan proses plant pembuatan zirconia dan PSZ dapat ditingkatkan dari skala laboratorium. Kami mengambil judul ini karena mineral zirkon dapat berpotensi sebagai sumber energi yang bermanfaat dan mineral zirkon ini cukup menarik karena mineral ini mirip seperti berlian dan sering disebut sebagai berlian tiruan. 1.2 Tujuan Penulisan 1. Dapat mengetahui asal usul mineral zircon. 2. Dapat memahami karkteristik mineral zircon. 3. Dapat mengetahui penyebaran dari mineral zircon. 4. Dapat mengetahui pengolahan mineral zircon. 5. Dapat memahami manfaat dari mineral zircon. 1.3 Manfaat Penulisan 1. Mengetahui kegunaan dari mineral zircon. 2. Mengetahui wilayah potensi penghasil terbesar mineral zircon. 3. Manfaat dari mineral zirkon dalam kehidupan. 4. Mengetahui karakteristik mineral zircon. 1.4 Batasan Masalah Pada penulisan makalah ini, Penulis hanya membatasi masalah mengenai pengertian mineral zirkon, proses pembentukan atau genesa mineral zirkon dan karakteristik dari mineral zirkon serta kegunaan/manfaat mineral zirkon. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mineral Mineral adalah suatu zat ( fasa ) padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal. Selain itu kata mineral juga mempunyai banyak arti, hal ini tergantung darimana kita meninjaunya. Mineral dalam arti farmasi lain dengan pengertian di bidang geologi. Istilah mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan dari rangkaian atom ini akan menjadikan mineral mempunyai sifat dalam yang teratur. Mineral pada umumnya merupakan zat anorganik. (Murwanto, Helmy, dkk. 1992). Maka pengertian yang jelas dari batas mineral oleh beberapa ahli geologi perlu diketahui walaupun dari kenyataannya tidak ada satupun persesuaian umum untuk definisinya. Definisi mineral menurut beberapa ahli : 1. L.G. Berry dan B. Mason, 1959 Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas batas tertentu dan mempunyai atom atom yang tersusun secara teratur. 3 2. D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972 Mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural homogen mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik. 3. A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977 Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam batas batas dan mempunyai sifat sifat tetap, dibentuk dialam dan bukan hasil suatu kehidupan. Sebagian besar mineral mineral ini terdapat dalm keadaan padat, akan tetapi dapat juga berada dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral-mineral padat itu biasanya terdapat dalam bentuk-bentuk kristal, yang agak setangkup dan pada banyak sisinya dibatasi oleh bidang bidang datar. Bidang bidang geometrik ini memberi bangunan yang tersendiri sifatnya pada mineral yang bersangkutan. Minyak bumi misalnya adalah mineral dalam bentuk cair, sedangkan gas bumi adalah mineral dalam bentuk gas. Sebagian dari mineral dapat juga dilihat dalam bentuk amorf, artinya tidak mempunyai susunan dan bangunan kristal sendiri. Pengenalan atau determinasi mineralmineral dapat didasarkan atas bebagai sifat dari mineral-mineral tersebut. Sebagaimana kita ketahui ada mineral yang berbentuk : a. Lempeng b. Tiang c. Limas d. Kubus Batu permata kalau ditelaah adalah merupakan campuran dari unsur-unsur mineral. Setiap mineral yang dapat membesar tanpa gangguan akan memperkembangkan sama panjang 4 sedangkan poros ketiga berbeda (contohchalkopirit, rutil, zirkon bentuk heksagonal (berbintang enam) Hablur ini mempunyai empat poros, tiga poros sama panjang dan terletak dalam satu bidang, bersilangdengan sudut 120 derajat (60 derajat), tetapi poros ke-empat tegak lurus atas bidang itu dan panjangnya berbeda (contoh apalit, beryl, korundum). 2.2 Skala Kekerasan Mineral Kekerasan adalah sebuah sifat fisik lain, yang dipengaruhi oleh tata letak interndari atom. Untuk mengukur kekerasan mineral dipakai skala kekerasan mohs (1773-1839). 1. Talk, mudah digores dengan kuku ibu jari 2. Gips, mudah digores dengan kuku ibu jari 3. Kalsit, mudah digores dengan pisau 4. Fluorit, mudah digores dengan pisau 5. Apatit, dapat dipotong dengan pisau (agak sukar) 6. Ortoklas, dapat dicuwil tipis-tipis dengan pisau dibagian pinggir 7. Kwarsa, dapat menggores kaca 8. Topaz, dapat menggores kaca 9. Korundum, dapat mengores topaz 10. Intan, dapat menggores korundum Masing-masing mineral tersebut diatas dapat menggores mineral lain yang bernomor lebih kecil dan dapat digores oleh mineral lain yang bernonor lebih besar. Dengan lain perkataan skala mohs adalah skala relative. Dari segi kekerasan mutlak skala ini masih dapat dipakai sampai yang ke 9, artinya no. 9 kira-kira 9 kali sekeras no. 1, tetapi bagi no. 10 adalah 42 kali sekeras no. 1 K.E. Kinge (1860) dalam Han Sam Kay mengelompokkan batu permata yang dijadikan perhiasan dalam lima belas kelas sebagai berikut : 1. Batu permata kelas I, nilai keras antara 8 s/d 10 5 2. Batu permata kelas II, nilai keras antara 7 s/d 8 3. Batu permata kelas III, batu permata kelas ini tergolong jenis batu mulia dan batu mulia tanggung, nilai kerasnya kira-kira 7, sebagian besar terdiri dari asam kersik (kiezelzuur), keculai pirus (tuquois) 4. Batu-batu mulia tanggung yaitu batu kelas IV, nilai keras antara 4 – 7 5. Batu kelas V Batu kelas V nilai kerasnya dan kadar berat jenisnya sangat berbeda-beda. warnanya gelap (kusam) dan kebanyakan agak keruh, tidak tembus cahaya, batunya sedikit mengkilap, dan harganyapun amat murah bila dibandingkan mulia. hingga coklat; hematite warnanya merah dsbnya. Ada juga mineral yang mempunyai warna bermacam-macam dan diistilahkan allokhromatik, hal ini disebabkan kehadiran zat warna (pigmen), terkurungnya sesuatu benda (inclusion) atau kehadiran zat campuran (Impurities). Impurities adalah unsur-unsur yang antara lain terdiri dari Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan biasanya tidak hadir dalam campuran murni, unsur-unsur yang terkonsentrasi dalam batu permata rendah. Aneka warna batu permata ini sangat mempersona manusia sehingga manusia memberi gelar “mulia” pada batu-batu itu, contoh intan yang hanya terdiri dari satu unsur mineral yakni zat arang merupakan benda yang padat yang bersisi delapan karena adanya zat campuran yang berbeda akan menyebabkan warna yang berbeda tidak berwarna, kuning, kuning muda, agak kebiru-biruan, merah, biru agak hijau, merah jambu, merah muda, agak kuning coklat, hitam yang dinamakan carbonado, hijau daun. Banyak mineral hanya memperlihatkam warna yang terang pada bagian-bagian yang tipis sekali. Mineral yang lebih besar dan tebal selalu memberi kesan yang hitam, tanda demikian antara lain diperlihatkan oleh banyak mineral. 6 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Mineral Zirkon Nama kimia : ZrSiO₄, Zirconium Silicate Kelas : Silikat Sub Kelas : Nesosilicates Penggunaan : Spesimen mineral dan batu-permata Nama zirkon berasal dari bahasa Persia "zargun" yang artinya warna keemasan. Mineral utama yang mengandung unsur zirkonium adalah zirkon/zirkonium silika (ZrO₂.SiO₂) dan baddeleyit/zirkonium oksida (ZrO₂). Kedua mineral ini dijumpai dalam bentuk senyawa dengan hafnium. Zirkon adalah batu alami yang memiliki kecermelangan (brilliance) cukup tinggi dan kilauan (luster) seperti batu berlian. Cubic zirconia adalah batu buatan manusia dengan unsur kimiawi berbeda. Bila keduanya diasah dengan baik dan tanpa warna akan mirip dengan batu berlian. 3.2 Genesa Mineral Zirkon Zirkon terbentuk sebagai mineral asseccories pada batuan yang mengandung Na-feldspar (batuan beku asam dan batuan metamorf). Jenis cebakannya dapat berupa endapan primer atau endapan sekunder. Potensi zirkon menyebar di Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan Kalimantan bagian barat. Potensi ini mengikuti penyebaran kasiterit, yang dikenal dengan nama tin belt. Penghasil zirkon terbesar adalah Thailand, Srilanka dan Kamboja. Namun zirkon juga ditemukan di Myanmar, Vietnam, 7 Tanzania, Perancis dan Australia. Bangkok merupakan pusat pengasahan dan pemasaran zirkon terbesar di dunia. 3.3 Mineral Zirkon Nama zirkon telah merebak baru-baru ini dalam kaitan dengan pengenalan suatu yang mirip dengan intan. Sehingga sebagai catatan, zirkon (zirconium silikat, ZrSiO₄) tidaklah yang sama material Cubic Zirconia material permata tulen yang tiruan (zirconium oksida, ZrO₂). Zirkon menyerupai intan di api dan kilau dari zirkon yang tidak berwarna dapat menipu tukang emas berpengalaman dan telah mengira itu intan. Zirkon dapat membuat suatu batupermata sangat menarik dan yang bisa usahakan. Sebagai spesimen mineral, zirkon adalah mineral yang sangat luar biasa di kebanyakan toko batu karang sebab spesimen yang menarik dan jarang. Kristal khas yang sederhana zirkon adalah suatu prisma bersudut empat mengakhiri dengan empat piramida yang bersisi pada akhir masing-masing. Prisma mungkin kekurangan dan kristal dapat lihat octahedral. Kristal yang lebih rumit mempunyai wajah dari suatu lebih sedikit dengan susah payah menundukkan prisma yang meruncingkan penghentian. Juga suatu prisma yang sekunder boleh memancung prisma yang utama dengan memotong/terputus tepi nya dan memproduksi suatu panampang-lintang yang bersegi delapan melalui/sampai kristal. Ada bahkan suatu delapan piramida yang bersisi (benar-benar suatu ditetragonal dipyramid) itu boleh memodifikasi empat piramida yang bersisi. Kristal zirkon dapat meninggalkan suatu kristal yang sangat sederhana melainkan secara kompleks format yang faceted. 8 3.4 Karakteristik Mineral Zirkon Zirkon mengandung unsur besi, kalsium sodium, mangan, dan unsur lainnya yang menyebabkan warna pada zirkon bervariasi, seperti putih bening hingga kuning, kehijauan, coklat kemerahan, kuning kecoklatan, dan gelap, sisitim kristal monoklin, prismatik, dipiramida, dan ditetragonal, kilap lilin sampai logam, belahan sempurna – tidak beraturan, kekerasan 6,5 – 7,5, berat jenis 4,6 – 5,8, indeks refraksi 1,92 – 2,19, hilang pijar 0,1%, dan titik lebur 2.500oC. Batu yang tergolong dalam batu zirkon akan berubah-ubah warnanya jika dipanaskan. Batu zirkon yang berwarna biru pucat dinamakan starlites dan yang berwarna merah kecoklatan disebut hyacinth. Adapun karakteristik fisik mineral zirkon, yaitu 1. Berwarna warna coklat, merah, kuning, hijau, biru, hitam, dan tidak berwarna. 2. Berkilap tidak fleksible. 3. Sifat terhadap cahaya adalah transparan ke tembus cahaya. 4. Bersudut empat sistem hablur; 4/m 2/m 2/m Crystal Habits: dipyramidal dan seperti prisma/aneka warna. 5. Perpecahan tak jelas di dua arah, seperti prisma/aneka warna. 6. Belahan Hardness yang tidak seimbang adalah 7.5 7. Specific Gravity adalah 4.6-4.7 Associated Mineral Streak yang putih albite, biotit, akik merah tua, xenotime dan monazite. 8. Karakteristik yang lain adalah kadang-kadang kristal berpijar dan yang lebih gelap mungkin (adalah) radioaktif dalam kaitan takmurnian dari unsur-unsur bumi yang jarang. Indeks biasnya adalah 1.92 – 2. 9 3.5 1 3.6 Kegunaan dan Manfaat Mineral Zirkon Kegunaan zircon sangat bervariasi, baik sebagai mineral industri (nonlogam), maupun mineral logam. Pasaran zircon dunia sebagian besar digunakan sebagai mineral industri, yaitu untuk pasir cetak (foundri), bata tahan api (refraktor), keramik dan gelas, kimia zirconium, dan lain-lain. a. Keramik dan Gelas Pada industry keramik dan gelas, zircon yang digunakan berbentuk zirkonia, PSZ (partially stabilized zirkonia), dan tepung zircon (micronized zircon). ► Tepung Zirkon Tepung zircon pada keramik terutama berfungsi sebagai glasir opak (opacifier glazes), hal ini disebabkan zircon mempunyai indeks refraksi cukup tinggi. Zirkon di sini menggantikan peranan Sn-oksida untuk menghasilkan keramik putih dan keramik berwarna yang bermutu tinggi, khususnya keramik untuk keperluan rumah tangga (table ware) dan keramik ubin (tile ceramic). Persentase pemakaian zircon sebagai glasir opak adalah 13% dari total bahan glasir yang digunakan. Bahan-bahan glasir lainnya adalah pasir silika (28%), feldspar (27%), kaolin (9%), witherit (5%), dan Znoksida (4%). Sebagai frit-enamel, tepung zircon digunakan untuk melapisi logam (baja dan besi tuang). Walaupun jumlah pemakaian zircon sangat kecil dibandingkan TiO2, dengan pengguanaan zircon lebih baik, terutama dalam proses pelapisan secara kering untuk menghasilkan produk peralatan dapur dan kamar mandi. 1 ► Zirkonia Dalam industry gelas, zirkonia (fused zircon) digunakan untuk menghasilkan gelas-gelas yang berkomposisi khusus, seperti gelas optic, gelas fiber, gelas TV berwarna, dan lain-lain. PSZ (Partially Stabilized Zirkonia) Khusus untuk menghasilkan keramik rekayasa dan Listrik, sekarang ini telah dibuat bahan dasar keramik yang berasal dari zircon yaitu PSZ. Produk PSZ yang telah dikembangkan ada dua macam, yaitu: ● PSZ yang Dibuat dengan Menggunakan CaO dan MgO Keramik yang dihasilkan mempunyai kekuatan dan ketahanan yang lebih baik, jika dibandingkan dengan keramik konvensional (SiC, Si3, dan Al2O3). Produk keramik ini telah digunakan untuk komponen mesin/ motor, pompa kimia, dan nozel (mulut pipa). ● PSZ yang Dibuat dengan Menggunakan Yttrium Oksida (Y2O3) Keramik yang dihasilkan lebih stabil dan mempunyai konduktivitas panas rendah, selain mempunyai ketahanan dan tahan lama. Keramik jenis ini sangat sesuai untuk pembuatan komponen adiabatic mesin diesel, seperti pelapis silinder, kepala piston, dan katup. Kegunaan PSZ lainnya adalah untuk pembuatan elektroda yang dapat berfungsi untuk mengontrol ratio antara bahan bakar dan oksida di dalam mesin. Keadaan ini tidak saja menyangkut masalah lingkungan, tetapi juga masalah efisiensi mesin mobil dan penghematan pemakaian bahan bakar. Produk keramik untuk elektroda tersebut telah dikembangkan oleh perusahaan NGKinsulator (Jepang). 2 b. Refraktori Zirkon dapat dibuat menjadi bata tahan api yang digunakan untuk melapisi tungku peleburan baja dan gelas. Zirkon yang digunakan ada dua jenis, yaitu AZS refraktori dan zirkonia-mullit. Pemakaian kedua bahan ini sebagai refraktori karena secara kimia mempunyai sifat netral serta ketahanan terhadap panas mendadak yang sangat baik. Zirkoniamullit digunakan dalam bentuk batangan dan nodul yang disusun secara beraturan. Pemakaian zircon secara langsung untuk refraktori pada umumnya digunakan sebagai ladle brick. Refraktori ini dapat digunakan pada suhu hingga 3600oF. c. Pasir Cetak (Foundri) Zircon sangat sesuai digunakan sebagai pasir cetak karena sifatsifatnya: - Pengantar panas yang sangat tinggi, sehingga proses pendinginan beralangsung empat kali lebih cepat bila dibandingakan dengan pasir kuarsa, - Tidak reaktif terhadap logam lain, - Butiran zircon berbentuk bulat dengan permukaan bersih serta sesuai dengan semua jenis binder, - Membutuhkan binder lebih sedikit dibandingkan dengan pasir cetak lainnya, - Ukuran tetap stabil walaupun terjadi peningkatan panas, - pH zircon netral atau sedikit asam. Sebagai pasir cetak, zircon umumnya digunakan untuk menghasilkan produk cetakan yang mempunyai permukaan halus. Selain zircon, fused zirkonia juga digunakan sebagai pasir cetak, khususnya pencetakan gelas secara kontinu. 3 d. Abrasif Produk zircon yang umumnya digunakan sebagai abrasif adalah alumina-zirkonia. Abrasif jenis ini ada dua kelompok, tergantung prosentase zirkonia yang digunakan, yaiitu: - AZ-abrasif (25% zirkonia). - NZ-abrasif (40% zirkonia). AZ-abrasif terutama digunakan dalam hubungannya dengan pengerjaan bahan-bahan yang berasal dari logam, seperti steel billet, automotif, dan lain-lain. Di pasaran NZ-abrasif ada dua jenis, yaitu E347 (bonden abrasif) dan E349 (coated abrasive). NZ-abrasif terutama digunakan sebagai mata (bit) pada mesin pemotong untuk batu hias (marmer dan granit) dan sebagai bola penggerus (grinding wheel). Sebagai abrasif, pasir zircon dapat juga digunakan secara langsung, yaitu sebagai sandblast menggantikan fungsi pasir kuarsa. e. Kimia Zirkonium Dalam industri kimia, zirkonia digunakan untuk pembuatan zirconium sulfat, H2ZrO2(SO4)2.3H3O. Bahan kimia ini sangat penting karena merupakan bahan dasar dalam pembuatan kimia zirkonium lainnya. Zirkonium sulfat digunakan sebagai bahan untuk penyamakan kulit (tanning leather) dan bahan tambahan pada pigmen titania ( berfungsi sebagai penstabil pigmen). Produk kimia zirkonium lainnya beserta tujuan penggunaan adalah : 4 - Zirconium oxyclorida, sebagai bahan pelapis (coating) pada tekstil - Zirkonium tetrachlorida, sebagai bahan pemurnian Al dan Mg - Zirkonium karbonat sebagai obat ( berbentuk salep) utntuk melawan racun yang berasal dari tumbuh-tumbuhan - Zirkonium hydrat sebagai moderator neutron. f. Zirkonia Zirkonia merupakan produk zirkon yang sangat penting karena penggunaanya yang sangat luas, baik sebagai penggatnti zirkon itu sendiri maupun bahan yang digunakan untuk menghasilkan produkproduk berteknologi tinggi. Zirkonia (termasuk fused zirkonia), selain digunakan pada industri yang telah diurai di atas, juga digunakan sebagai bahan : - Piezo – electric dan keramik titanat - Pelapis penahan panas pada baling-baling pesawat terbang, seperti yang telah diproduksi perusahaan Pratt Whitney, General Electric, dan Rolls Royce. g. Zirkon sebagai Batu Mulia ( Gemston) Zirkon yang mempunyai variasi warna dapat digunakan sebagai batu mulia, seperti : - Putih bening ( Matara diamond) - Jacinth atau hyacinth yang berwarna orange, merah, atau coklat. - Jargon atau jaargon (kuning ataupun hijau) - Starlite (berwarna biru sebagai hasil dari pemanasan zirkon yang berwarna merah kecoklatan) 5 h. Logam Zirkonium dan Logam Paduan Logam zirkonium dengan kemurnian mendekati 100% diperoleh dengan cara mereduksi zirkonium tetrachlorida dengan sodium. Logam yang dihasilkan berwarna abu-abu dan bersifat lunak (mudah dibentuk dan dipotong). Sifat terpenting logam ini adalah anti korosif. Berdasarkan sifatnya ini, logam zirkon terutama digunakan untuk : - Crucible yang digunakan pada laboratorium analit. - Pipa keluaran gas. - Bahan peledak primer (detonator) - Foil pada lampu sorot dan bola lampu kilat kamera - Tabung penukar panas Dalam jumlah kecil, logam zirkonium digunakan untuk konstruksi pabrik petrokimia, pupuk urea, asam sulfat, dan pabrik asam hidroklorida. Khusus logam zirkon dengan kemurnian 100% ( unsur hafnium telah dihilangkan) digunakan sebagai tabung bahan bakar radioaktif pada reaktor nuklir. Logam paduan zirkon yang banyak terdapat di pasaran, antara lain : - Baja zirkonium yang diganakn untuk ganda as roda, poros, batang bor, konstruksi katup – tekan - Niobium – zirkonium sebagai superkonduktor - Magnesium-logam tanah jarang - zirkonium yang digunakan pada industri ruang angkasa dan pesawat terbang - Zircaloy, terutama berbentuk tabung digunakan pada pembangkit listrik tenaga nuklir Logam zirkonium terpenting lainnya, terutama dalam bentuk senyawa dengan unsur lain (metal-like compound) adalah zirkonium karbida. Logam ini digunakan sebagai konduktor elektronik, komponen alat pemotong, dan material struktur pada reaktor nuklir. 6 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dari makalah ini penulis dapat menyimpulkan beberapa hal: 1. Zirkon merupakan nama yang berasal dari bahasa Persia yaitu “zargun” yang berarti warna keemasan. 2. Warna dari mineral zircon bermacam-macam seperti kuning, coklat, merah, hijau, biru dan bening atau tak berwarna. 3. Mineral zirkon adalah mineral yang dapat ditemukan dimana saja di bumi ini. Wilayah penghasil zirkon terbesar adalah Thailand, Srilanka, dan Kamboja namun zirkon juga ditemukan di Myanmar, Vietnam, Tanzania, Perancis dan Australia. 4. Di Indonesia daerah potensi terbesar penghasil zirkon adalah Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan Kalimantan bagian barat serta Kalimantan Tengah. 5. Zirkon merupakan mineral yang mirip dengan intan dalam segi rupa. Zirkon dapat menipu orang-orang yang awam atau tidak tahu jelas tentang intan dan mereka menganggap zirkon merupakan intan. 6. Zirkon merupakan intan palsu biasanya zirkon dapat dengan mudah ditemukan ditoko-toko hias/ aksesoris. 7. Zirkon memiliki banyak manfaat dan kegunaan yang bervariasi seperti sebagai mineral industry dan mineral logam. 7 4.2 Saran Dari makalah ini penulis menyarankan beberapa hal : 1. Zirkon merupakan mineral yang bermanfaat sebagai sumber daya dan dapat digunakan diberbagai bidang yaitu dibidang industri atau aksesoris. 2. Saran saya agar pemanfaatan mineral zirkon dapat dimajukan karena banyak potensi terdapatnya mineral zirkon dibumi ini terutama dinegara Indonesia. 8 DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar _mineral. Daftar Mineral. http://id.wikipedia.org/wiki/Mineral. Mineral. http://id.wikipedia.org/wiki/Zircon. Zircon. http://lasonearth.wordpress.com/geology/mineralogy/mineral/zircon/. Mineral Zircon. http://www.fttm.itb.ac.id/publikasi/index.php?id=38. Mineral Zircon. 9