Uploaded by User24268

Konsep dasar dalam Bioteknologi

advertisement
Konsep dasar dalam Bioteknologi
Marvel, M.Farm., Apt.
OUTLINE
• Transkripsi
• Translasi
• Regulasi ekspresi gen
SEL PROKARIOT
EKSPRESI GEN
• Informasi genetik pada struktur DNA diturunkan
kepada sel anak melalui proses replikasi DNA
• Kemudian, diekspresikan oleh proses transkripsi
DNA menjadi RNA.
• Terakhir, Proses Translasi RNA dikonversi menjadi
protein.
• Konsep ini disebut “DOGMA SENTRAL BIOLOGI”
EKSPRESI GEN
EKSPRESI GEN
• Banyak gen eukariot yang di ekspresi dengan cara
berbeda dari konsep dogma sentral
• Beberapa jenis mRNA yang dihasilkan dari proses
transkripsi pada sel eukariot mengalamai proses
splicing terlebih dahulu sebelum di transportasi
keluar dari nukleus.
• Bagian tertentu dari DNA yang disebut “intron”
tetap berada di dalam nukleus.
• Sedangkanbagian ekson akan digabung menjadi
mRNA, dan akan ditransportasikan ke dalam
sitoplasma sel, digunakan dalam proses translasi
menjadi protein.
REPLIKASI DNA
• Replikasi sel berlangsung melalui proses transfer
informasi genetik pada sel induk ke sel anak, setelah
proses replikasi DNA kromosomal.
• Untai DNA terdiri dari 4 komponen penyusun yaitu
deoksiribonukleotida, masing-masing dATP, dCTP, dGTP,
dTTP.
• A : adenin, C : sitosin, G : guanin, T : timin
• A selalu berpasangan dengan T
• C selalu berpasangan dengan G
• Adenin dan Guanin : Purin
• Sitosin (C) dan Timin , Uracil (RNA) : Pirimidin
REPLIKASI DNA
Replikasi DNA membutuhkan beberapa jenis enzim
• Enzim topoisomerase (melonggarkan pilinan dan
memperbaiki rotasi DNA heliks ganda)
• Enzim helicase (mengkatalisis untuk membuka
DNA heliks ganda)
• DNA Polimerase (yang menjalin penambahan
basa-basa nukleotida dan pemanjangan untai
DNA yang komplementer dengan cetakan DNA.
REPLIKASI DNA
REPLIKASI DNA
• Selama proses replikasi masing-masing untai DNA bertindak
sebagai cetakan dan direplikasi menjadi untai DNA yang
komplementer, berjalan dari arah ujung 5’ ke ujung 3’.
• Replikasi DNA dimulai dari situs DNA yang spesifik yang
disebut dengan titik awal replikasi (origin of replication =
ori)
• Bakteri dan plasmid hanya punya 1 ori.
• Eukariot memiliki ratusan ori.
• Plasmid bakteri memiliki ori sendiri dan bersifat otonom.
• Replikasi DNA berjalan mengikuti prinsip replikasi
semikonservatif, dimana masing-masing untai DNA pada
RNA heliks ganda bertindak sebagai cetakan (template).
URUTAN PROSES REPLIKASI DNA
• Enzim topoisomerase melonggarkan pilinan
DNA untai ganda
• Enzim DNA Helikase membuka ikatan
hidrogen diantara basa-basa penyusun DNA
• Untai ganda yang dibuka ini akan distabilkan
oleh single strand binding protein, sehingga
basa-basa tersebut tidak berikatan kembali.
• Untai tunggal ini disebut : replication fork,
dilokasi ini akan dimulai awal replikasi yg
disebut origin of replication (ori).
URUTAN PROSES REPLIKASI DNA
• Enzim RNA primase akan mensintesis primer RNA
berupa RNA untai pendek untuk mengawali sintesi
DNA
• Kemudian dilanjutkan oleh enzim DNA polimerase III
melakukan polimerisasi dengan menambahkan
nukleotida baru pada ujung 3’.
• Proses replikasi DNA mengikuti prinsip replikasi semi
konservatif, dimana masing2 untai tunggal akan
bertindak sebagai cetakan DNA
• Maka satu untai DNA baru akan disintesis secara
kontinyu oleh DNA polimerase III mengikuti arah
replikasi dari ujung 5’ ke ujung 3’ yg disebut sebagai
leading strand.
URUTAN PROSES REPLIKASI DNA
• Sedangkan untai DNA yang lain disebut sebagai
lagging strand, karena disintesis dalam bentuk
fragmen-fragmen pendek yang disebut sebagai
fragmen okazaki.
• Proses replikasi DNA akan diakhiri dengan
dilepaskannya primer RNA oleh enzim DNA
polimerase I, dan proses penyambungan
fragmen-fragmen DNA pendek oleh enzim DNA
ligase
• Skema proses replikasi DNA ada pada gambar 1.8.
URUTAN PROSES REPLIKASI DNA
URUTAN PROSES REPLIKASI DNA
TRANSKRIPSI
• Transkripsi adalah proses dimana gen (informasi
genetik pada segmen DNA kromosomal) disalin
menjadi mRNA yang komplementer oleh enzim
RNA polimerase.
• Proses transkripsi dimulai dengan terikatnya
enzim RNA polimerase pada situs spesifik yang
terdapat pada untai DNA yang disebut sebagai
promotor beberapa pasang basa di bagian atas
(upstream) dari gen atau dari beberapa gen yang
bertindak sebagai unit operasional dari gen yang
akan ditranskripsikan yang disebut “OPERON”.
TRANSKRIPSI
• Setelah enzim RNA polimerase terikat, pilinan
DNA heliks ganda akan terbuka, kemudian
akan berlangsung proses transkripsi.
• Sintesis RNA terjadi dengan menggunakan
basa-basa penyusunnya yaitu adenosin
triposfat (ATP), sitidin triposfat (CTP), guanosin
triposfat (GTP), dan uridin triposfat (UTP).
• Salah satu untai tunggal dari DNA gen
bertindak sebagai untai cetakan (template
strand), sedangkan untai lainnya sebagai untai
penyandi (coding strand).
TRANSKRIPSI
• Sintesis RNA berjalan anti paralel dari ujung 5’ ke arah
ujung 3’.
• Pemanjangan basa-basa RNA oleh enzim RNA polimerase
sesuai dengan komplementaritas basa-basa yang tersusun
pada untai cetakan, dimana basa G akan berpasangan
dengan C.
• Basa T akan berpasangan dengan U pada untai RNA.
• Serangkaian nukleotida yang terdapat pada gen menyandi
urutan asam amino dalam polipeptida disebut sebagai
sandi genetik.
• Triplet nukleotida pada untai DNA yang telah ditranskripsi
menjadi mRNA, menyandi asam amino spesifik yang
menjadin komponen penyusun protein.
• Sandi genetik berlaku secara universal pada setiap mahluk
hidup.
TRANSKRIPSI
TRANSKRIPSI
TRANSKRIPSI
• Triplet nukleotida yang disebut dengan
“KODON” dalam mRNA menyandi asam amino
yang sama pada setiap organisme.
• Pada molekul mRNA, di ujung 5’ terdapat
triplet spesifik yang menyandi asam amino
metionin yang memulai sintesis polipeptida
yang disebut dengan kodon pertama (start
kodon).
• Pada ujung 3’ terdapat triplet spesifik yang
mengakhiri sintesis polipeptida disebut
dengan stop codon.
TRANSLASI
• Translasi merupakan suatu proses reaksi yang kompleks
dimana molekul mRNA, ribosom, tRNA, asam amino,
aminoasil sintetase, dan beberapa faktor translasi, bekerja
bersama secara terpadu untuk memproduksi protein sesuai
dengan sandi genetik yang dibawa oleh mRNA.
• Proses translasi dimulai dari pembentukan formasi spesifik
yang disebut dengan kompleks inisiasi.
• Pada sel bakteri, fase inisiasi dimulai dari reaksi antara
Ribosom subunit 30S, tRNA yang membawa asam amino
metionin dan beberapa faktor inisiasi yang terpadu
bergabung bersama pada posisi kodon pertama (AUG) pada
untai mRNA.
• Pada kompleks inisiasi ini, kemudian ribosom subunit 50S
bergabung membentuk ribosom 70S yang fungsional.
TRANSLASI
• Translasi berlangsung dengan bantuan faktor
elongasi spesifik.
• Ribosom 70S berjalan sepanjang molekul
mRNA, dibawah koordinasi tiap kodon yang
terdapat pada mRNA dengan “antikodon”
yang dibawa oleh tRNA spesifik.
• Asam amino yang dilepaskan oleh molekul
tRNA spesifik berturut-turut akan berikatan
satu dengan yang lain dengan ikatan peptida
membentuk rantai polipeptida.
TRANSLASI
• Proses tranlasi berhenti apabila di bagian akhir
molekul mRNA terdapat satu atau beberapa stop
kodon.
• Triplet nukleotida stop kodon ini tidak dapat
menerima molekul aminoasil-tRNA sehingga
sintesis asam amino terhenti.
• Setelah tahap terminasi, protein dilepaskan dari
ribosom 70S.
• Ribosom 70S terurai kembali menjadi ribosom
30S dan 50S, yang kemudian akan digunakan
pada siklus translasi berikutnya.
TRANSLASI
REGULASI EKSPRESI GEN
• Pada sel prokariot, regulasi ekspresi gen terjadi pada
tahap transkripsi.
• Mekanisme regulasi transkripsi, pada sel prokariot dan
sel eukariot, pada dasarnya terdiri dari :
1. Mekanisme penyesuaian diri dengan perubahan
kondisi lingkungan. Ekspresi gen bisa berjalan (turn
on) dalam kondisi tertentu, dan bisa terhenti (turn
off) pada kondisi lingkungan yang berbeda.
2. Mekanisme ekspresi gen yang terprogram dengan
seksama (preprogrammed circuits)
REGULASI EKSPRESI GEN
• Mekanisme regulasi yang pertama biasanya terjadi
pada sel prokariot yang dapat menyesuaikan diri dalam
kondisi lingkungan yang ekstrim.
• Mekanisme regulasi kedua terjadi pada sel eukariot.
• Pada mekanisme kedua (programmed circuits), produk
suatu gen dapat mempengaruhi transkripsi gen itu
sendiri dan sekaligus memacu transkripsi gen lainnya,
secara terprogram dan berurutan.
• Ekspresi gen yang terprogram secara berurutan
tersebut saling mengontrol ekspresi gen lainnya,
sehingga ekspresinya tidak bisa terjadi diluar urutan
yang telah terprogram tersebut.
REGULASI EKSPRESI GEN
• OPERON adalah segmen DNA yang terdiri dari
klaster gen yang ditranskripsi sebagai satu
unit.
• Sistem operon terdiri dari : promotor operon
atau promotor bagi gen struktural, operator,
dan gen struktural.
REGULASI EKSPRESI GEN
• Secara umum dikenal 2 macam regulasi
ekspresi gen yaitu : regulasi negatif dan
regulasi positif.
• Regulasi positif pada operon adalah operon
tersebut dapat diaktifkan oleh produk ekspresi
gen regulator.
• Regulasi negatif berarti operon dinonaktifkan
oleh ekspresi gen regulator.
REGULASI EKSPRESI GEN
•
•
•
•
Produk gen regulator terdiri dari :
AKTIVATOR, berperan dalam regulasi positif.
REPRESOR, berperan dalam regulasi negatif.
Produk gen tersebut bekerja dengan cara
berikatan pada sisi pengikatan protein regulator
pada daerah promotor gen yang diaturnya.
• Pengikatan aktivator atau represor pada
promotor ditentukan oleh adanya suatu molekul
efektor yang biasanya berupa asam amino,
karbohidrat, atau metabolit lainnya.
REGULASI EKSPRESI GEN
• INDUSER adalah molekul efektor yang
mengaktifkan ekspresi suatu gen
• REPRESOR adalah molekul yang bersifat
menekan ekspresi gen.
• Pada model operon, gen yang mengatur
transkripsi gen struktural, terdiri dari gen
represor dan gen operator yang letaknya
berdekatan dengan gen-gen struktural yang
diaturnya.
REGULASI EKSPRESI GEN
• Gen REPRESOR menyandi pembentukan suatu
protein yang disebut dengan protein represor.
• Pada kondisi tertentu represor akan berikatan
dengan operator, menyebabkan terhalangnya
transkripsi gen-gen struktural.
• Hal ini terjadi karena enzim RNA polimerase
tidak dapat berikatan dengan promotor yang
letakan berdekatan, atau bahkan tumpang
tindih dengan operator
SISTEM OPERON LAKTOSA
• Sistem operon laktosa (lac) merupakan sistem
regulasi ekspresi gen yang berperan dalam
metabolisme laktosa.
• Laktosa adalah disakarida yang terdiri dari
glukosa dan galaktosa.
• Jika bakteri E coli dibiakkan dalam medium
yang mengandung glukosa dan laktosa maka
bakteri E coli akan menunjukkan pola
pertumbuhan yang spesifik dimana
pertumbuhannya terdiri dari 2 fase
eksponensial.
SISTEM OPERON LAKTOSA
SISTEM OPERON LAKTOSA
REGULASI EKSPRESI GEN
Download