RANGKUMAN BIOLOGI BAB 2 (KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA) A. PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup. Menurut UU No. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta komplek-komplek Ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem. B. KEANEKARAGAMAN GEN Gen adalah substansi kimia sebagai factor penentu sifat keturunan. Gen terdapat di dalam lokus kromosom. Kromosom ada di dalam inti sel Indonesia memiliki keanekaragaman gen yang sangat banyak. Keanekaragaman gen berarti banyaknya jenis gen yang ada di Indonesia. Jenis gen ini masih dalam satu spesies, tetapi hanya berbeda ciri ciri atau bentuknya saja (gen makhluk hidup bervariasi dalam satu spesies). Hal ini terjadi karena banyaknya perkawinan silang antara satu spesies dengan yang lainnya. (baca pewarisan sifat). Faktor yang mempengaruhi keanekaragaman gen antara lain : Gen Perkawinan silang (sifat parental yang diturunkan) Lingkungan Contoh keanekaragaman gen/spesies : o Orang Papua berkulit hitam o Orang Eropa berkulit putih Masih spesies yang sama o Orang Jawa berkulit kuning langsat yaitu Homo sapiens o Orang Sumatera berkulit sawo matang C. KEANEKARAGAMAN JENIS Jenis (spesies) diartikan sebagai individu yang mempunyai persamaan morfologis, anatomis, fisiologis, dan memiliki kemampuan untuk melakukan perkawinan dengan sesamanya sehingga menghasilkan keturunan yang fertil (subur) untuk melanjutkan keturunannya. Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antarjenis. Perbedaan antar jenis lebih mudah diamati daripada perbedaan antar gen kaena memiliki perbedaan mencolok. Contoh keanekaragaman jenis adalah : o Keluarga kacang kacangan : kacang kapri, kacang kedelai, kacang tanah, dll. o Keluarga kucing besar : harimau, singa, dll. D. KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM Ekosistem adalah interaksi atau hubungan timbal balik antar makhluk hidup satu dengan yang lainnya. Makhluk hidup akan tumbuh dan berkembang dengan baik apabila berada di lingkungan yang sesuai sehingga terjadi interaksi yang dinamis. Anggota ekosistem adalah komponen abiotik dan biotik. Abiotik : Materi yang tidak hidup seperti tanah, air, udara. Biotik : materi yang hidup seperti manusia, hewan, binatang. Komponen abiotik yang beragam menyebabkan jenis biotik beragam karena beradaptasi dengan lingkungan. Dari adaptasi tersebut akan terbentuk keanekaragaman ekosistem di muka bumi. Contoh ekosistem adalah : Ekosistem hutan hujan tropis Ekosistem hutan gugur Ekosistem padang rumput Ekosistem padang lumut Ekosistem gurun pasir Ekosistem sawah Ekosistem ladang Ekosistem air payau Ekosistem air tawar Ekosistem laut Dan lain lain Contoh keanekaragaman hayati di tingkat ekosistem adalah : Pohon kelapa tumbuh di pantai Pohon aren tumbuh di pegunungan Pohon pinang dan palem tumbuh di dataran rendah E. KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA Indonesia adalah negara tropis yang diapit 2 samudera dan 2 benua. Benua yang mengapit Indonesia adalah benua Asia dan benua Australia. Samudera yang mengapit Indonesia adalah samudera Pasifik dan Hindia. Indonesia dijuluki dengan gudang botani dunia dan negara megabiodiversity karena keanekaragaman hayati Indonesia adalah terbesar kedua setelah Brazil. Indonesia terletak di antara 2 biogeografi, yaitu Oriental dan Australia. Di Indonesia, ada 2 garis pembagi persebaran fauna, yaitu Garis Wallace dan Garis Weber. Garis Wallace adalah garis yang membatasi antara persebaran hewan dan tumbuhan di Indonesia Barat dan Tengah. Garis Weber adalah garis yang membatasi antara persebaran hewan dan tumbuhan di Indonesia Tengah dan Timur. Fauna yang berada di Indonesia Barat adalah fauna Oriental atau Asiatis seperti harimau sumatera, gajah, dll. Fauna yang berada di Indonesia Tengah adalah fauna peralihan dari Asiatis ke Australia. Contohnya adalah komodo, anoa, babi rusa, dll. Fauna yang berada di Indonesia Timur adalah fauna khas Australia seperti cendrawasih, kakatua, kus kus, wallaby, dll. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki keragaman tumbuhan yang sangat banyak. Keanekaragaman tumbuhan di Indonesia terbagi menjadi 3 yaitu keanekaragaman di hutan tropis basah, keanekaragaman di hutan musim, dan keanekaragaman di lahan hutan sabana (padang rumput sabana). Huan tropis basah, sifat : Liana (tumbuhan tumbuh berarkar ke tanah, mempunyai batang panjang, agak ramping, berkelok kelok, menjalar, dan membelit), dan ditemukan herba besar Di hutan tropis basah ditemukan juga Epifit (tanaman tidak berakar di tanah yang hidup menempel pada tumbuhan lain terutama di pohon), serta saprofit dan parasite. Hutan musim memiliki keragaman flora yang berbeda dengan hutan hujan tropis basah. Di hutan musim, flora yang ditemukan sedikit berbeda. Hutan sabana ditemukan di daerah kering di Indonesia. Hutan sabana digunakana sebagai tempat berburu, dan menggmbala. Tumbuhan yang banyak berada di hutan sabana adalah herba dan xerofit. 4 kelompok ekosistem Indonesia : o Ekosistem bahari/pantai. o Ekosistem darat alami. o Ekosistem suksesi. o Ekosistem buatan. F. TIPE EKOSISTEM Ekosistem Perairan (Akuatik) Ekosistem perairan adalah ekosistem yang komponen abiotiknya sebagian besar terdiri dari air. Komponen biotik yang menghuni : Plankton Nekton (organisme yang aktif berenang ; ex : ikan, katak) Neuston (organisme yang mengapung di permukaan ; ex : teratai) Bentos (organisme yang berada di dasar ; ex : udang, kepiting, cacing) Perifiton (organisme yang melekat pada organisme lain ; ex : siput) Ekosistem air tawar Ekosistem air tawar memiliki ciri ciri : memiliki kadar garam (salinitas) yang rendah ; dipengaruhi oleh iklim dan cuaca ; penetrasi cahaya matahari kurang. Berdasarkan keadaaan air, terbagi menjadi air tawar lentik/tenang (danau dan rawa) dan air tawar lotik/mengalir (air terjun dan sungai) Berdasar intensitas cahaya matahari yang menembus air, dibagi menjadi beberapa zona : Zona litoral (dapat ditembus hingga dasar) Zona limnetic (daerah terbuka jauh dari tepian sampai kedalaman yang dapat ditembus matahari) Zona profundal (daerah dalam dan tidak dapat ditembus matahari) Ekosistem air laut Ekosistem air laut memiliki ciri ciri : salinitas tinggi ; tidak dipengaruhi iklim dan cuara ; habitat air laut berhubungan satu sama lain ; memiliki variasi perbedaan suhu antar kedalaman ; terdapat arus laut yang dipengaruhi oleh angin, perbedaan massa jenis air, suhu, tekanan, gravitasi,dll. Bedasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, dibagi menjadi beberapa zona : Zona fotik (<200 meter) Zona twilight (200-2000 meter ; remang remang) Zona afotik (>2000 meter ; gelap) Pembagian zona air laut dari pantai hingga tengah laut : Zona litoral (pasang surut) Zona neritic (laut dangkal <200 m) Zona batial (200-2000 meter) Zona abisal (>2000 meter) Beberapa macam ekosistem air laut : Ekosistem laut dalam (Di laut yang tidak tembus cahaya) Ekosistem terumbu karang (di laut dangkal) Ekosistem estuary (di daerah pencampuran air laut dan sungai) - Ekosistem padang lamun - Ekosistem hutan mangrove Ekosistem pantai pasir Ekosistem pantai batu Ekosistem Darat Ekosistem darat meliputi area yang sangat luas yang disebut bioma. Terdapat 7 macam bioma di bumi, yaitu : Hutan Hujan Tropis Sabana Padang Rumput Gurun Hutan Gugur Taiga Tundra G. KEPUNAHAN FLORA DAN FAUNA INDONESIA Beberapa tahun ini, banyak flora dan fauna berkurang karena perkembangan zaman dan eksploitasi hutan yang merusak habitat mereka. Berikut adalah flora fauna yang cepat mengalami kepunahan : o flora dan fauna yang persebarannya sedikit dan kemampuan adaptasinya rendah. o Flora dan fauna yang hanya ditemukan di daerah sempit. o Flora dan dauna yang membutuhkan daerah luas untuk bertahan hidup. o Flora dan fauna yang memiliki kekhususan tinggi. o Fauna besar dengan kepadatan rendah o Merupakan pemangsa besar yang diburu manusia. o Flora dan fauna bersaing dengan manusia, baik langsung maupun tidak langsung. o Flora dan fauna memiliki nilai komersil. o Flora dan fauna yang pernah mempunyai kisaran luas dan berdekatan tetapi sekarang terbatas pada daerah kecil tempat hidupnya. Berikut adalah penyebab punahnya flora fauna di Indonesia : o Perusakan dan pemusnahan habitat. o Masuknya jenis hewan dan tumbuhan baru pada suatu habitat tanpa penelitian dan pengembangan yang seksama. o Penggunaan jenis tumbuhan dan hewan pada suatu habitat secara berlebih. o Terjadi pencemaran. o Terjadi perubahan iklim global. o Adanya perkembangan indutri pertanian dan kehutanan. o Adanya eksploitasi berlebih saat penambangan logam dan pemanfaatan biota laut. H. PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI Usaha pelestarian merupakan tanggung jawab bersama. Pelestarian dibagi dua, yaitu In Situ dan Ex Situ. In Situ berarti pelestarian dilakukan di habitatnya. Contoh In Situ adalah taman nasional dan cagar alam. Ex Situ berarti pelestarian dilakukan diluar habitatnya. Contoh Ex Situ adalah kebun binatang, kebun raya, dll. I. MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI Manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia antara lain : o Sumber Pangan o Sumber Sandang o Sumber Papan o Sumber Pendapatan o Sumber Plasma Nuftah o Sumber Keilmuwan o Sumber Obat Obatan o Sumber Keindahan J. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP Para ahli melakukan klasifikasi untuk menyederhanakan karena objek biologi sangat banyak. Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri ciri tertentu yang dimilikinya. Taksonomi (taxis = susunan ; nomos = aturan) adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup. ===========PK-WEL===========