Uploaded by User23267

PRESENTASI KELOMPOK HIDROLIKA

advertisement
PERENCANAAN SALURAN UNTUK ALIRAN
SERAGAM
PEMBAHASAN
Aliran seragam terbentuk apabila hambatan diimbangi oleh gaya
gravitasi. Hal ini dapat dijelaskan dengan gambar :
Gambar sketsa keseimbangan gaya-gaya dindalam aliran seragam
Untuk melihat lebih jelas terjadinya aliran seragam dapat diambil contoh suatu
aliran dari suatu tendon (reservoir) yang memasuki suatu saluran panjang
dengan kemiringan tertentu seperti pada gambar.
Pada waktu air memasuki saluran secara perlahan-lahan,kecepatan aliran
berkurang dan oleh karenanya besarnya tahanan juga berkurang. Pada saat tahanan
menjadi lebih kecil dari pada komponen gaya berat maka akan terjadi percepatan di
saat memasuki saluran atau di bagian hulu saluran.
Sesudah itu secara lamabat laun kecepatan dan tahann bertambah besar sampai
terjadi keseimbanagan antara tahann dan gaya berat. Pada keadaan ini aliran
seragam terjadi.
Pada bagian hulu dimana terjadi percepatan disebut zona transisi.
Perhitungan kedalaman normal pada aliran seragam dapat dilakukan dengan
meggunakan persamaan manning atau persamaan chezy dengan cara aljabar dan
cara grafis.
Pada saluran terbuka, distribusi kecepatan pada aliran sering dibedakan pada
daerah inner region dan daerah outer region.Daerah inner region adalah daerah
dekat dinding dasar dimana distribusi kecepatan logaritmik masih berlaku,
sedangkan daerah outer region, adalah daerah yang jauh dari dasar dimana profil
kecepatan menyimpang secara jelas dan sistematik dari hukum distribusi
kecepatan logaritmik.
Distribusi kecepatan di daerah inner region, yang dibatasi oleh y/δ < 0.2 dapat
dirumuskan dengan persamaan (Kironoto, 1993):
dimana u adalah kecepatan rata-rata titik pada jarak y dari titik referensi
konstanta integrasi dari persamaan distribusi kecepatan logaritmik, dan ks adalah
kekasaran dasar equivalen dari Nikuradse. Nezu dan Rodi (1986) menunjukkan
bahwa hukum wake (persamaan Coles) dapat digunakan untuk memprediksi
distribusi kecepatan di daerah outer region. Persamaan Coles dapat dirumuskan
sebagai berikut:
dengan U adalah kecepatan uniform, yang pada aliran saluran terbuka diambil
sebagai kecepatan titik maksimum, Uc, δ adalah jarak dari titik referensi sampai
pada titik dimana u = Uc, Π adalah parameter wake dari Coles yang memasukkan
deviasi data terhadap distribusi kecepatan logaritmik.
TEORI DAN ANALISIS SALURAN TIDAK
SERAGAM
Transpor sadimen suspensi dapat terjadi pada berbagai macam aliran,baik pada aliran
saluran terbuka maupun pada aliran saluran tertutup,dan fenomenanya sangat kompleks.
tras[por sedimen suspensi pada sungai,dapat terjadi pada aliran seragam maupun tidak
seragam.
Aliran tidak seragam sendiri dapat berupa aliran tidak seragam yang dipercepat dan
aliran tidak seragam yang diperlambat. Aliran dihulu bangunan terjunan,atau aliran di
hulu bangunan bending atau bangunan bendungan adalah merupakan contoh-contoh
aliran tidak seragam yang dipercepat.
Karakteristik aliran tidak seragam dan aliran seragam diketahui relative berbeda. Untuk
aliran air jernih para peneliti telah melakukan penelitian tentang karakteristik aliran
tidak seragam pada saliran terbuka,dan diketahui bahwa disamping adanya beberapa
persamaan antara aliran seragam dengan aliran tidak seragam, ada beberapa perbedaan
yang cukup signifikan.
Mengingat dasar teori untuk aliran tidak seragam dengan sedimen suspensi masih
belum banyak dikemukakan di literature, maka sebagai landasan teori tentang aliran air
jernih, sedangkan aliran bersedimen suspensi didasarkan pada teori aliran sedimen
suspense.
1. Aliran air Jernih
- Aliran tidak seragam
Kirinoto dan Graf (1995) menunjukan bahwa teori aliran seragam
masih dapat digunakan untuk aliran tidak seragam. Aliran tidak
seragam dapat dinyatakan dengan parameter gradien tekanan.
2. Aliran dengan sedimen suspensi (dan seragam)
Persamaan Rouse (1937, dalam Yang,1996) yang dikembangkan untuk
aliran seragam, didasarkan pada distribusi kecepatan logaritmik dan
asumsi bahwa koefisien difusi sedimen mempunyai nilai yang sama
dengan koefisien transfer momentum.
Tanaka dan Sugimoto (1958, dalam Garde dan Raju, 1977)
mengusulakn suatu persamaan sejenis untuk distribusi sedimen
suspensi.
kecepatan aliran pada saluran, dalam penelitian ini dilakuan pengukuran
langsug di laboratorium.
Pengukuran variable lainnya seerti kekasaran dasar (ks), dilakukan dengan
memperhatikan material dasar yang digunakan, sebagai mana yang
dikemukakan dalam konsep kekasaran permukaan equivalent sand
roughness dari Nikurdase, yang menhubungkan nilai ks dengan ukuran
partikel. Untuk material dasar digunakan pasir sungai Progo dengan d50 =
0.060cm.
Pengukuran dilakukan langsung pada sediment Recirculating Flume.
Pengukura dilakukan pada posisi tertentu, pada lokasi dari flume (center line),
dengan harapan data pengukuran sesedikit mungkin terpengaruh oleh dinding
samping flume.
Variabel utama aliran yang diukur dalam penelitian ini adalah distribusi
konsentrasi sedimen suspense dan distribusi kecepatan aliran (rata-rata titik).
Peralatan yang digunakan untuk mengukur konsentrasi sedimen suspense
adalah pengukur optic tipe Foslim-probe. Pengukuran distribusi kecepatan
(titik rata-rata) arah vertical pada aliran air dilakukan dengan menggunakan
Electromagnetic flowmeter probe set tye VM – 201H kemudian dihubungkan
ke Vector calculate equipment type.
Persamaan pada bentuk saluran empat persegi panjang
Persamaan pada bentuk saluran trapesium
Saluran drainase berbentuk empat persegi panjang dengan kemiringan
dasar saluran 0,015, mempunyai kedalaman air 0,45 meter dan lebar dasar
saluran 0,50 meter, koefisien kekasaran Manning n= 0,010. Hitung
kecepatan aliran dalam saluran, jika debit rencana sebesar 1,25 m3/det ?
Diketahui :
n = 0,010
S = 0,015
Q = 1,25 m3/det
h = 0,45 m
B = 0,50 m
Ditanyakan : V
.........?
Saluran drainase berbentuk trapesium dengan kemiringan dinding saluran m=
1, mempunyai kedalaman air 0,65 meter, lebar dasar 1,25 meter, koefisien
kekasaran Manning n = 0,010. Hitung kemiringan dasar saluran jika debit yang
mengalir sebesar 3,10 m3/det ?
Diketahui :
m=1
h = 0,65 m
B = 1,25 m
n= 0,010
Q = 3,10 m3
Ditanya : S ..........?
TERIMA KASIH
Download