Tugas Individu MANAJAMEN SUMBER DAYA KELUARGA DISUSUN OLEH NAMA : WAHYUNI YUSUF NIM : 751440117077 NAMA DOSEN Kartin L. Buheli, S.Kep, M.Kes JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO 2019/2020 KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT penulis ucapkan atas terselesaikannya Makalah ini. Meskipun terdapat berbagai rintangan dan halangan. Namun terselesaikan pula berkat rahmat dariNya serta usaha keras dari penulis. Dalam Makalah ini terdapat pembahasan yang disusun secara sistematis agar dapat dengan lebih mudah dimengerti oleh pembaca. Mudah mudahan dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya penyusun Makalah ini. Dalam penyusunan Makalah ini tidak terlepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan saran dan bantuan, maupun masukan masukan guna penyempurnaan Makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam dalamnya. Akhir kata, perkenankanlah penulis mengutip pepatah lama yang berbunyi “tak ada gading yang tak retak, tak ada mawar yang tak berduri”. Kiranya begitulah yang dapat kami sampaikan ke hadapan khalayak pembaca. Oleh sebab itu kami sebagai penyusun selalu terbuka dan seobjektif mungkin terhadap kritik dan saran yang membangun guna mempertimbangkannya di masa masa yang akan datang. Penulis DAFTAR ISI KATAPENGANTAR ………….......................................................................................................... i DAFTAR ISI ……….......................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG …........................................................................................................ 1 B. RUMUSAN MASALAH ………................................................................................................ 2 C. TUJUAN …………………............….. ......................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Dasar Sumber Daya Keluarga………...........……………………………...….……….. 3 B. Pengertian Manajemen Sumber Daya Keluarga.................................................................... 4 C. Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Sumber daya keluarga ........................................ 4 D. Sistem Manajemen Sumber daya keluarga……………………………….............................. 5 E. Klasifikasi Sumber daya keluarga…………………………………………...………………..6 F. Penggunaan Sumber Daya…………………………………………………………………… G. Cara mengukur Sumber Daya…………………………………………………………………8 BAB III PENUTUP KESIMPULAN ………..…….......…………………………………………………………………. iii DAFTAR PUSTAKA …………...................……...……………………………………………… iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan. Selain itu Keluarga merupakan satuan sistem terkecil yang ada dalam kehidupan masyarakat. Sebagai suatu sistem tersebut, keluarga bisa dikatakan sebagai sebuah miniatur negara. Suasana yang kondusif akan menghasilkan masyarakat yang baik karena dalam keluargalah seluruh anggota keluarga belajar berbagai dasar kehidupan bermasyarakat. Perkembangan iptek dan kebudayaan telah banyak memberikan pengaruh terhadap tatanan kehidupan umat manusia khususnyakehidupan sebuah keluarga yang banyak sekali mengalami perubahan dari nilai-nilai yang sesungguhnya. Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan individu, dan keuntungan yang kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat.Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus memperhatikan nilai-nilai dan budaya keluarga sehingga dapat menerima. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan sumber daya keluarga? b. Apa Manajemen Sumber Daya Keluarga? c. Apa Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Sumber daya keluarga? d. Bagaimana Sistem Manajemen Sumber daya keluarga? e. Apa saja Klasifikasi Sumber daya keluarga? f. Bagaimana Penggunaan Sumber Daya? g. Bagaimana Cara mengukur Sumber Daya? 1.3 Tujuan a. Mengetahui definisi sumber daya keluarga. b. Memahami ruang lingkup suber daya keluarga. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sumber Daya Keluarga Sumber daya adalah alat atau bahan yang tersedia dan diketahui potensinya untuk memenuhi keinginan. Terdapat 3 asumsi dasar memepelajari Sumber Daya Keluarga yaitu: 1) SDK tidak hanya terdapat di dalam keluarga sendiri tetapi juga terdapat diberbagai lingkungan sekitar keluarga. 2) Kondisi dari sumber daya merupakan elemen dari sistem yang dapat mendorong atau menghambat pencapaian tujuan keluarga 3) Perubahan salah satu sumber daya akan berpengaruh pada sumber daya lainnya dalam sistem keluarga 2.2 Pengertian Manajemen Sumber Daya Keluarga Manajemen adalah perencanan dan poelaksanaan penggunaan sumberdaya keluarga untuk mencapai keinginan atau tujuan. Sedangkan manajemen Sumber Daya Keluarga adalah penggunaan sumber daya keluarga dalam usaha atau proses mencapai suatu tujuan yang dianggap penting oleh keluarga 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Sumber daya keluarga Terdapat empat faktor yang mempengaruhi manajemen sumber daya keluarga yaitu: 1) Kompleksitas kehidupan keluarga. Kehidupan keluarga yang sangat kompleks memerlukan gaya manajemen yang berbeda daripada keluarga yang memiliki masalah tidak terlalu kompleks 2) Stabilitas/ketidakstabilan keluarga. Keluarga yang stabil cenderung dapat melakukan manajemen sumber daya keluarga dengan lebih baik karena semua anggota keluarga dapat difokuskan untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan. 3) Peran dan Perubahan Keluarga. Manajemen sumber daya keluarga juga dipengaruhi oleh peran masing-masing anggota keluarga di masyarakat dan juga oleh perubahan dalam keluarga, misalnya adanya keluarga yang meninggal atau baru lahir. 4) Teknologi. Dengan teknologi yang sudah semakin canggih, keluarga dapat melakukan manajemen sumber dayanya dengan lebih terarah. 2.4 Sistem Manajemen Sumber daya keluarga Sistem manajemen sumber daya keluarga tergantung pada sistem keluarga itu sendiri. Sistem Keluarga terdiri dari 2 subsistem yaitu : a. Sistem personal. Sistem ini berperan dalam menerima masukan dari kekuatan eksternal dan mengklarifikasi nilai, menumbuhkan kapasitas individual dari seluruh anggota keluarga. b. Sistem manajerial yang terdiri dari masukan, proses, keluaran dan umpan balik. Proses Manajemen SDK : Proses manajemen sumberdaya keluarga terdiri dari masukan, proses, keluaran, dan umpan balik. Input (masukan) ,Input dalam sumber daya keluarga meliputi benda, energi, dan atau informasi yang memasuki sistem dalam berbagai bentuk untuk mempengaruhi proses dalam mencapai hasil atau keluaran. Input atau Masukan untuk keluarga adalah: a. Tuntutan: tujuan atau kejadian yang memerlukan tindakan b. Sumber-sumber: alat atau kemampuan yang dimiliki untuk memenuhi tuntu yang terdapat pada keluarga karena adanya tujuan dan kejadian Proses adalah transformasi benda, energi dan atau informasi oleh suatu sistem dari masukan sampai keluaran. Output, meliputi benda, energi dan atau informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem dalam respon terhadap input dari proses transformasi. Output dari sistem manajerial adalah respon terhadap tuntutan dan perubahan sumber-sumber Umpan Balik adalah bagian dari output yang memasuki suatu sistem sebagai input untuk mempengaruhi output yang telah ada 2.5 Klasifikasi Sumber daya keluarga Berdasarkan jenisnya terdiri dari: a. Sumber daya manusia Mempunyai 2 ciri : Personal dan Interpersonal Ciri personal : kognitif, afektif, psikomotor; status kesehatan, bakat, tingkat intelegensia, minat, sensitivitas Ciri interpersonal : HAM, kerjasama/gotong royong dan keterbukaan antar personal dalam kaitannya dengan pengembangan Aspek Kognitif Seperti telah di bicarakan sebelumnya bahwa sifat kognitif menyambut nilai-nilai dalam hal jangkauan/ penguasaaan pengetahuan. Dalam penguasaaan di kenal beberapa tahap-tahap kemampuan, yaitu : (1) mengetahui, (2) memahami, (3) menganalisis, (4) mensintesis dan (5) tahapan tertinggi yaitu mengevaluasi. Dengan adanya perubahan lingkungan yang cepat pada dewasa ini, maka penerapan pengetahuan ke situasi yang baru merupakan suatu sumberdaya kognitif yang snagat penting. Di samping itu, dnegan mengetahui ekstensi pengetahuan yang di hubungkan dengan situasi sekarang, akan mengetahui ekstensi pengetahuan yang di hubungkan dengan situasi sekarang, akan merupakan hal yang penting agar jangan sampai terjadi salah aplikasi dalam penggunaan pengetahuan itu sendiri sebagai contoh : Seseorang/keluarga yang sering berpindah tempat, akan dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam memilih suatu tempat tinggal apabila di dapat menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang di miliki. Bersumberdaya yang di miliki yaitu kemampuan untuk menganalisis, mensintesis, merumuskan kembali berbagai wawasan dan pengalaman ke dalam pendekatan situasi yang baru. Di samping itu, proses evaluasi dan revaluasi juga termasuk dalam sumberdaya kognitif. Adapun sumberdaya kognitif mempunyai kegunaan untuk : 1. Mengidentifikasi hal-hal yang menyangkut sumberdaya pada suatu situasi. 2. Menganalisa alternatif-alternatif dalam pengambilan keputusan. 3. Mengevaluasi kemungkinan-kemungkinan yang nyat/realistis untuk mencapai tujuan Kegunaan Sumberdaya Kognitif 1) Mengidentifikasi hal-hal yang menyangkut sumber daya 2) Menganalisis alternatif-alternatif dalam pengambilan keputusan 3) Mengevaluasi kemungkinan yang relistis untuk mencapai tujuan Kegunaan Sumber Daya Afektif 1) Menumbuhkan rasa percaya 2) Meningkatkan kerjasama & gotong royong Aspek Affektif Nilai affektif lebih berkait dengan sisi subjektif. Affektif merupakan ciri pribadi yang nampak sebagai sumberdaya dalam hubungan antara personal dalam penggunaan sumberdaya materi (non manusia). Ada tiga aspek pribadi yaitu : sikap, perasaaan dan ciri-ciri pribadi yang terdiri dari ; baik hati, lapang dada, pemurah dan bertanggung jawab. Seseorang yang baik hati tercermin dari perbuatan-perbuatannya, seperti : bersedia mendengarkan keluhan orang lain dengand memberikan pandangan/jasa atau benda pada orang yang memerlukan. Ekspresi yang di perhatikannya berupa kasih saynag dan welas asih. Sifat affektif ini dapat membantu memperlancar pertukaran sumberdaya manusia dan materi, misalnya : a. Rasa di percaya dapat memperlancar pertukaran sumberdaya materi dan manusia. Misalnya ada dua orang bernama A dan B . Suatu saat A ingin meminjam barang si B. Dan A memiliki sikap dapat di percaya, sehingga B percaya pada si A Karena B percaya pada A, maka B mau meminjamkan barang pada A. Dalam hal ini sumberdaya materi yang di miliki B akan berkurang, tetapi A akan menukarnya dengan sikap yang dapat di percaya. Dengan demikian terjadilah pertukaran antara sumberdaya manusia (Dari A ke B) dan sumberdaya materi (dari B ke A). tetapi apabila B tidak percaya pada A, maka A tidak akan memperoleh pinjaman apapun dari B dan sumberdaya B tidak akan berkurang. Dengan demikian tidak terjadi pertukaran antara sumberdaya manusia dan materi. b. Melalui rasa saling percaya antara sesama individu dalam suatu masyarakat,maka gotong royong sebagai aktualisasi dari kerjasama akan semakin kuat. Apabila rasa percaya makin tipis dan di ganti dengan rasa curiga, maka gotong royong akan semakin punah. c. Menciptakan rasa berguna, yaitu suatu perasaan dimana seluruh anggota keluarga merasakan memiliki sesuatu yang berharga yang dapat di sumbangkan dalam kehidupan keluarga. Hal seperti ini akan menimbulkan rasa berguna dan rasa percaya diri di antara anggota keluarga, sehingga dapat di gunakan untuk kegiatan pengelolaan dan dalam menghadapi masalah yang mungkin timbul. Aspek Psikomotor Psikomotor adalah sumberdaya yang berupa kekuatan gerak fisik untuk mengerjakan suatu pekerjaan serta kemampuan untuk menggunakan peralatan. Contoh dari aspek psikomotor adalah : mencangkul, menyopir traktor, memperbaiki alat, memasak, dan mencuci pakaian dan lain-lain. Tanpa menggunakan sumberdaya psikomotor, maka gerakan dalam mengerjakan suatu pekerjaan akan terbatas, sehingga akan menghambat pekerjaan dan akhirnya akan memperlambat proses dalam manajemen. Sumber daya kognitif dan sumberdaya psikomotor saling berhubungan dengan erat. Hal ini terlihat dari penerimaan, pemrosesan dan penyimpanan informasi yang merupakan kemampuan kognitif, dan semua ini merupakan bagian dari pencapaian kemampuan motorik pada situasi baru. Sebagai contoh : Seseorang yang ingin belajar menggunakan peralatan baru, misalnya komputer, harus mempelajari dulu mengenai teori –teori dalam operasionalnya. Teori tersebut baru akan di kuasi dengan baik apabila kemampuan kognitifnya tinggi. Setelah teori tersebut di kuasai, maka akan di praktekkan dalam penggunaan komputer melalui kemampuan psikomotornya. Sambil menggunakan kemampuan berfikirnya, tanganya di gerakkan untuk menekan tombol-tombol komputer dengan terampil secara bersamaan. Aspek kognitif, affekti dan psikomotorik tersebut di atas secara keseluruhan di sebut sebagai modal dasar manusia. b. Sumber Daya Non Manusia atau Materi Sumber daya non manusia atau sumber daya materi merupakan benda-benda yan mempunyai kegunaan pada individu dan keluarga dalam mencapai tujuan. Sumber daya materi in dapat berupa: 1) Benda / barang serta aset keluarga (barang tahan lama , barang habis pakai) 2) Jasa c. Sumber Daya Waktu 1) Waktu Sumberdaya waktu merupakan sumberdaya yang unik, karena selain tidak dapat di kategorikan sebagai sumberdaya manusia atau non manusia, juga tidak dapat di tambah, di kurang, di akumulasi atau di simpan. Sumberdaya waktu yang di miliki oleh manusia adalah sama yaitu dua puluh empat jam sehari. Di samping itu, waktu merupakan ukuran yang mempunyai nilai ekonomis. 2) Energi Energi dapat merupakan sumberdaya manusia maupun sumberdaya non-manusia. Sebagai sumberdaya manusia maupun sumberdaya non manusia. Sebagai sumberdaya manusia, bila di tinjau dari segi sudut pandang bahwa energi yang ada pada diri manusia tidak akan ada apa bila manusia itu sendiri tidak ada. Energi ini adalah panas/tenaga yang berasal atau di hasilkan oleh manusia itu sendiri yang kemudian menyebabkan manusia dapat bergerak dan berkarya dalam hidupnya. Apabila manusia mersa lelah, pertanda dia kehabisan energi. Perasaan lelah ini teerkadang menyesatkan dalam pengukuran energi, karena orang merasa lelah dapat di akibatkan oleh perasaan tidak suka akan pekerjaan itu. Dan sebaliknya orang tidak pernah merasa lelah karena ia menyukai pekerjaan tersebut. Selain itu kebosanan juga dapat berpengaruh pada rasa lelah. Dalam hal ini lelah tidak semata-mata berhubungan dengan penggunaan energi, tetapi karena adanya faktor psikhis yang di rasakan oleh orang yang bersangkutan . Sebagai sumberdaya non manusia, yaitu bahwa energi dapat berada di alam bebas, sepert : energi matahari, gas, dan minyak bumi, angin, ombak (pasang surut), batu bara, kayu dan lain-lain. Energi ini dapat di kategorikan sebagai energi yang terbaru. Mengingat energi ini sangat di perlukan manusia maka penggunaan energi yang tak terbarukan haruslah hati-hati. Sumbangan keluarga dalam menjaga dan menggunakan secara cermat energi ini merupakan usaha yang tak ternilai dalam rangka melestarikan sumberdaya ini agar berguna bagi generasi yang akan datang. d. Berdasarkan Nilai Ekonomi Klasifikasi kedua yang biasa di gunakan untuk menggolongkan sumberdaya adalah klasifikasi yang di dasarkan pada nilai ekonomi. Dengan klasifikasi ini kita kenal sumberdaya ekonomi dan sumberdaya non ekonomi. Semula orang berpendapat bahwa hanya barang berguna untuk tujuan ekonomi yang di sebut sumberdaya, misalnya lahan, tenaga dan modal serta kemampuan menajemen. Family economic, di jelaskan bahwa di dalam kegiatan yang tadinya tidak dianggap sebgai perilaku ekonomi seperti kegiatan untuk pekerjaan rumah tangga yang merupakan salah satu aspek untuk mencapai kesejahteraan keluarga, maka sumberdaya pun tidak di anggap sebagai sumberdaya sebab tidak mempunyai niali pasar. Tetapi dengan adanya pandangan baru dari sudut pandang ekonomi terhadap keluarga atau rumah tangga maka pendapat ini berubah, sehingga untuk pekerjaan rumah tangga pun di perlukan sumberdaya. e. Berdasarkan Asal/Letak Mempelajari/mengetahui asal/letak dari sumberdaya akan berguna bagi keluarga agar menyadari bahwa sumberdaya yang tadinya belum di dasari kehadirannya menjadi sumberdaya yang dianggap penting sehingga dapat di gunakan dalam kesempatan lebih luas untuk mencapai tujuan keluarga. Berdasarkan tinjauan asal/letak sumberdaya, maka sumberdaya di bagi menjdai dua, yaitu lingkungan mikro atau internal dan sumberdaya lingkungan makro atau eksternal. Sumberdaya lingkungan mikro/ internal Sumberdaya lingkungan mikro/ internal adalah sumberdaya yang ada pada suatu individu dan keluarga baik fisik maupun non fisik. Sumberdaya internal keluarga antara lain : jumlah dan susunan keluarga; tingkat pendidikan/ pengetahuan dan keterampilan; tingkat pendapata; luas, statusdan mutu lahan; keadaan gizi dan kesehatan; ketersediaan waktu luang; tata nilai agama yang di miliki/di anut keluarga dan hubungan dengan keluarga lain. Sumber daya lingkungan Makro/ external Sumber daya lingkungan makro/external adalah sumber daya yang ada pada lingkungn yang lebih luas dan pada suatu masyarakat luas , baik fisik maupun non fisik . adapun sumber daya external keluarga meliputi keadaan/ sanitasi lingkungan pemukiman, potensi sumber daya alam , kesempatan berusaha /bekerja atau tata nilai masyarakat ; fasilitas pendidikan , ekonomi dan fasilitas lain dilingkungan pemukiman. Berdasarkan pengertian tersebut sumberdaya keluarga mempunyai batasan yang lebih luas dari sumberdaya usaha tani yang hanya meliputi factor- factor produksi. 2.6 Penggunaan Sumber Daya Terdapat beberapa cara dalam menggunakan sumber daya keluarga, antara lain melalui: a. Pertukaran antar keluarga atau dengan orang lain sumber daya bisa berkurang, tetap atau bertambah b. Konsumsi untuk peningkatan kualitas kehidupan keluarga c. Proteksi Pengurangan SD untuk mengurangi faktor risiko yang tidak diharapkan d. Transfer e. Produksi f. Tabungan g. Investasi 2.7 Cara mengukur Sumber Daya Sumber daya keluarga dapat diukur dengan ukuran: Uang : untuk mengukur Sumber daya materi & potensi manusia (gaji, pekerjaan) Waktu : untuk mengukur berapa banyak waktu yang tersedia dan dimanfaatkan oleh keluarga BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dalam keperawatan komunitas kita membahas manajemen kesehatan keluarga yang merupakan aspek yang harus diperhatikan karna hal itu sangat penting untuk menjaga dan mengetahui bagaimana pembagian sumberdaya keluarga, agar terciptanya suasana yang rukun antar keluarga dan bagaimana kita bisa memenej keluarga itu sendiri agar sumberdaya yang keluarga miliki bisa kita kelola secara optimal. Manajemen kesehatan keluarga juga ditentukan oleh seluruh anggota keluarga yang ada karna hal tersebut bertujuan untuk mencapai suatu tujuan dan keinginan yang di impikan agar terciptanya suatu kerukunan. Sumberdaya ini terdiri dari sumberdaya manusia,sumberdaya non manusia/materi dan sumberdaya waktu. 3.2 Saran Manajemen kesehatan keluarga ini perlu di dukung oleh semua anggota keluarga agar tujuan yang telah ditetapkan bias tercapai. Selain itu dalam menyusun manajemen sumberdaya keluarga ini harus disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga dan keuangan yang dimiliki serta waktu untuk mencapai sumberdaya itu sendiri. DAFTAR PUSTAKA 1. https://sibawellbercerita.blogspot.com/2013/06/manajemen-sumber-daya-keluarga.html 2. https://himapkkftunm.blogspot.com/2017/02/sumber-daya-keluarga.html