Uploaded by sofianayunus81

244072165-reproduksi-hewan-ppt

advertisement
REPRODUKSI HEWAN
•Reproduksi hewan dengan metode aseksual dan seksual:
- Aseksual adalah produksi keturunan dengan gen semua dari
satu individu, tanpa fusi gamet.
- Seksual melibatkan pembentukan gamet dan fertilisasi, variasi
genetik
Reproduksi Aseksual meliputi:
Budding in Hydra
Gemmules in Sponges
Starfish Regeneration
Parthenogenesis: telur berkembang tanpa fertilisasi
Lebah madu: lebah jantan dihasilkan dg cara partenogenesis.
Lebah betina pekerja dan ratu dihasilkan dg cara fertilisasi.
Queen
Worker (female)
Drone (male)
Partenogenesis pd Daphnia
Mekanisme Repproduksi Aseksual
• Banyak invertebrata melakukan reproduksi
aseksual dg cara pembelahan
– Dua individu yg lebih kecil akan segera
terbentuk setelah induknya membelah menjadi
dua bagian yg sama.
Figure 46.2
Gemmule
Budding - Pertunasan
Fragmentasi
Fragmentasi pd Linckia
• Diantara vertebrata, beberapa genus dari ikan, amfibi,
dan kadal, termasuk kadal whiptail
– Bereproduksi secara ekslusif melalui suatu bentuk
kompleks partenogenesis yg melibatkan
penggandaan kromosom.
Hormones
Ovary
size
(a) Both lizards in this photograph are C. uniparens
females. The one on top is playing the role of
a male. Every two or three weeks during the
breeding season, individuals switch sex roles.
Estrogen
Ovulation
Ovulation
Progesterone
Behavior
Time
Figure 46.3a, b
Female- Malelike
like
Female- Malelike
like
(b) The sexual behavior of C. uniparens is correlated
with the cycle of ovulation mediated by sex hormones.
As blood levels of estrogen rise, the ovaries grow,
and the lizard behaves like a female. After ovulation,
the estrogen level drops abruptly, and the
progesterone level rises; these hormone levels
correlate with male behavior.
Ovary
size
(a) Both lizards in this photograph are C. uniparens
females. The one on top is playing the role of
a male. Every two or three weeks during the
breeding season, individuals switch sex roles.
Ovulation
Ovulation
Progesterone
Hormones
Estrogen
Behavior
Time
Figure 46.3a, b
Femalelike
Malelike
Femalelike
Malelike
(b) The sexual behavior of C. uniparens is correlated
with the cycle of ovulation mediated by sex hormones.
As blood levels of estrogen rise, the ovaries grow,
and the lizard behaves like a female. After ovulation,
the estrogen level drops abruptly, and the
progesterone level rises; these hormone levels
correlate with male behavior.
• Reproduksi seksual menghadirkan
permasalahan tertentu bagi hewan yang
sesil, yg bersarang dlm lubang di dlm tanah,
atau bagi parasit.
– Yaitu sulit menemukan lawan jenis
• Satu solusi untuk masalah ini adalah
hermafroditisme.
– Satu individu memiliki sistem reproduksi jantan
dan betina.
Reproduksi Seksual
Hermafroditisme: satu individu memiliki sistem reproduksi
jantan dan betina
Earthworm
• Pola reproduksi yg menakjubkan lainnya
adalah hermafroditisme sekuensial
– Dimana suatu individu mengubah jenis
kelaminnya selama masa hidupnya.
Figure 46.4
• Protogini : protogynous, betina dulu baru
berganti menjadi jantan. Contoh ikan
Wrasse
• Protandri : Protandrous, jantan dulu baru
berganti menjadi betina. Contoh tiram
• Fertilisasi bergantung pd mekanisme yg
menjamin bahwa sperma menemukan telur
dr spesies yg sama
• Mekanisme fertilisasi, penyatuan sperma
dan telur
– Memainkan peranan penting dlm reproduksi
seksual
Fertilisasi dpt terjadi secara eksternal atau internal
hewan air cenderung eksternal
hewan darat cenderung internal
Perkembangan dpt terjadi eksternal di air, ekternal di darat
atau internal.
Ovipar: bertelur, telur amniotik adalah telur darat
Ovovipar: llahir dr telur ( bbrp hiu dan ular)
Vivipar: melahirkan
• Bbrp spesies melakukan fertilisasi eksternal,
dimana
– Telur dilepaskan oleh betina dan dibuahi oleh
jantan dlm lingkungan sekitarnya
Eggs
Figure 46.5
• Spesies yg lain melakukan fertilisasi
internal, di mana
– Sperma didepositkan di dlm atau di dekat
saluran reproduksi betina, dan fertilisasi terjadi
di dlm saluran tersebut.
• Pd situasi yg lain, fertilisasi memerlukan
waktu yg tepat.
– Sering diperantarai oleh petunjuk lingkungan,
feromon, dan perilaku percumbuan
• Fertilisasi Internal
– Membutuhkan interaksi perilaku penting antara
hewan jantan dan betina
– Membutuhkan organ sanggama (kopulasi)
Memastikan kelangsungan
hidup dr keturunan
• Semua spesies menghasilkan keturunan
lebih dr lingkungan yg dapat menanganinya.
– Tp proporsi yg dpt bertahan hanya sedikit
– Banyak hewan darat menghasilkan telur yg
tahan menghadapi lingkungan yg keras.
Burung, reptil, dan monotremata mempunyai
telur beramnion dg cangkang kalsium dan
protein yg menahan hilangnya air dan
kerusakan fisik.
– Sebaliknya, telur ikan dan amfibi hanya
mempunyai lapisan pelindung bergelatin
• Banyak hewan mensekresikan suatu mantel
pelindung di sekitar telur itu dan menahan embrio
di dalam tubuh betina
• Banyak tipe hewan yg berbeda
– Bukti perawatan orang tua untuk memastikan
kelangsungan hidup keturunan
Figure 46.6
Kangguru
• Apabila cuaca mendukung, 33 hari setelah
pembuahan, neonatus baru yang sebesar biji
kacang merah, merayap dari mulut rahim dan
mencapai kantong induknya. bayi kanguru
disebut neonatus.Sementara embrio semua
mamalia melewati tahap ini di dalam rahim
induknya, anak kanguru lahir saat panjangnya
baru satu sentimeter. Neonatus tersebut belum
berkembang sempurna: kaki depan belum
berbentuk, dan kaki belakang baru merupakan
tonjolan kecil.
Panda
• Panda raksasa menunjukkan adaptasi
evolusioner yang aneh dikenal sebagai
implantasi tertunda. Telur panda yg dibuahi
tidak segera implan pada dinding rahim, tetapi
"mengapung" di dalam saluran reproduksi induk
untuk waktu yg variatif. Akibatnya, kita tidak tahu
persis periode masa kehamilan sebenarnya dr
panda raksasa. Yang bisa kita katakan adalah
bahwa rentang waktu dari kawin sampai
kelahiran adalah 95-160 hari.
Pisces
• Proses pembuahan (fertilisasi)
ikan berlangsung di luar tubuh
(pembuahan eksternal), karena
air dapat mempertemukan
spermatozoa dengan sel telur
(ovum). Ketika induk betina
mengeluarkan sel telurnya, induk
jantan menyiram dengan cara
menyemburkan spermatozoa ke
atas sel telur tersebut sehingga
terjadilah pembuahan.
Gurame
• Ada beberapa tingkah laku ikan yang menarik untuk diamati,
misalnya ikan gurame. Sebelum memijah (kawin), kedua induk ikan
terlebih dahulu bekerja sama membangun sarang yang berasal dari
serat-serat atau rumput-rumputan yang ditemukan dengan cara
menganyam menjadi suatu bangunan berlapis-lapis berbentuk
lonjong yang berdiameter kira-kira 30 cm. Bagian depan sarang
berlubang dengan diameter sekitar 5 cm.
• Setelah sarang selesai dibuat, induk betina melepaskan telurnya ke
dalam sarang melalui mulut sarang tadi. Bersamaan dengan itu,
induk jantan menyemprotkan sperma ke dalam sarang yang sama
sehingga semua telur yang ada di dalam sarang terkena sperma.
Dengan demikian, semua telur dalam sarang mengalami
pembuahan atau fertilisasi. Setelah melakukan pemijahan, induk
jantan akan menutup lubang sarang dengan jaringan halus,
kemudian pergi meninggalkannya. Induk betina akan berpuasa dan
menjaga sarangnya dengan ketat sampai telurnya menetas. Telur
akan menetas setelah 3 – 4 hari.
Mujair
• Mujair juga memiliki perilaku yang unik. Sebelum mencari pasangan
yang cocok, induk jantan mujair lebih dahulu membuat sarang
dengan menggali lubang di dasar kolam. Setelah menggali lubang,
mujair jantan akan mencari mujair betina yang mau diajak
memeriksa lubang tadi. Ikan betina yang telurnya sudah masak dan
mau diajak memeriksa sarang, akan mengeluarkan sekelompok
telur. Telur itu segera dimakan kembali dan dikulum di dalam mulut.
Pada waktu pembuahan, ikan jantan berenang di depan betina
sambil mengeluarkan sperma, sehingga semua telur yang ada di
dalam mulut terkena sperma, dan terjadilah pembuahan. Ikan mujair
berkembang biak setiap 1,5 bulan.
• Mulut ikan betina berfungsi sebagai sarang untuk mengerami telur.
Selama mengerami telur, induk betina berpuasa. Telur akan
menetas dalam waktu 3 hari. Ikan yang baru keluar dari telur belum
dapat berenang sehingga masih berada dalam mulut induknya.
Setiap ada bahaya, dengan segera induk ikan mengisapnya kembali
dan dikeluarkannya lagi setelah keadaan aman. Kewajiban
mengasuh ini dilakukan sampai burayak dapat mencari makan
sendiri.
Amfibi
• Ketika masanya kawin, katak jantan bernyanyi untuk
menarik calon pasangannya. Katak betina memilih
pasangan katak jantan sejenis yang disukainya. Jika
cocok, katak betina masuk ke dalam air, katak jantan
segera naik ke punggung katak betina. Katak betina
mengeluarkan telur dan katak jantan menyiram telur itu
dengan spermanya. Telur katak diikat dan dilindungi
dengan cairan sejenis jelly sehingga menjadi seperti
untaian jelly yang lembut.
• Telur katak menetas antara 3-25 hari. Cepat lambatnya
telur menetas bergantung pada temperatur air. Semakin
tinggi suhu air, semakin cepat menetasnya
Reptil - Penyu
• Penyu membutuhkan kurang lebih 15-50 tahun untuk
dapat melakukan perkawinan. Selama masa kawin,
penyu laut jantan menarik perhatian betinanya dengan
menggosok-gosokkan kepalanya atau menggigit leher
sang betina. Sang jantan kemudian mengaitkan
tubuhnya ke bagian belakang cangkang si betina.
Kemudian ia melipat ekornya yang panjang ke bawah
cangkang betina. Beberapa jantan dapat saling
berkompetisi untuk merebut perhatian si betina. Hanya
penyu laut betina yang pergi ke pantai untuk bersarang
dan menetaskan telurnya.
• Penyu betina naik ke pantai untuk bertelur.
Dengan kaki depannya, mereka menggali
lubang untuk meletakkan telur-telurnya.
Kemudian mereka mengisi lubang itu dengan
telur-telurnya sebanyak kurang lebih 100 butir
(bahkan mungkin lebih). Kemudian mereka
dengan hati-hati menutup kembali lubang
tersebut dengan pasir dan meratakan pasir
tersebut untuk menyembunyikan atau
menyamarkan letak lubang telurnya. Setelah
proses melelahkan ini selama kurang lebih 1-3
jam berakhir, mereka kembali ke laut.
Ular
Buaya
• Perawatan yang dilakukan buaya, hewan liar yang hidup
di sungai, untuk anaknya ternyata cukup mengejutkan.
Pertama-tama, buaya menggali lubang sebagai tempat
pengeraman telur. Suhu di dalam lubang tak boleh lebih
dari 30ºC. Kenaikan suhu sedikit saja dapat mengancam
kehidupan embrio di dalam telur. Induk buaya mencegah
hal ini dengan mencari lubang tempat penyimpanan telur
di tempat teduh. Meskipun demikian, ini mungkin belum
cukup. Oleh karena itu, induk buaya juga melakukan
upaya lain untuk menjaga suhu telur selalu konstan.
Penguin
• Penguin mengerami telurnya selama musim dingin di
kutub. Yang mengerami telur bukanlah betina,
melainkan yang jantan. Selain harus melawan suhu
dingin yang mencapai -40ºC. Pasangan penguin harus
menghadapi gletser pada musim ini. Selama musim
dingin, gletser terus meluas, sehingga memperpanjang
jarak antara tempat pengeraman dan laut sebagai
sumber makanan terdekat. Jarak tersebut bisa mencapai
lebih dari 100 km. Penguin betina hanya bertelur satu
butir. Telur dierami oleh si jantan, sedangkan si betina
kembali ke laut. Selama empat bulan mengerami,
penguin jantan harus menghadapi badai kutub yang
terkadang mencapai kecepatan 100 km/jam.
Burung unta
Burung Megapoda
Burung Cuckoo
Ayam
• Ovulasi biasa terjadi pada siang hari, terutama
pada jam-jam pagi dan jarang terjadi setelah
jam 15.00. Telur setelah ovulasi , sekitar 3,5 jam
berada di magnum untuk mendapat selubung
albumen, 1,25 jam di ithmus dengan
terbentuknya membran kerabang dan 21 jam di
uterus untuk terbentuknya kerabang keras.
Sehingga secara total dibutuhkan 25 sampai 26
jam untuk waktu pembentukan telur.
What are the adaptive values of each style off sexual animal
reproduction?
Number of Eggs: ?
Parental Care: ?
Habitat: ?
Introduction to Reproduction System
Complete the type of sexual reproduction typical of each group
Vertebrates
Fish
Amphibian
Reptile
Bird
Mammal
Fertilization
Development
Parental Care
Reproductive System of the Human Male
Male Reproductive System video
Male Reproductive System detailed video
The male reproductive
system produces sperm
cells and provides a
mechanism for delivering
them to the female's body.
Identify the role
of:
Testes
Epididymis
Vas deferens
Scrotum
Outline the functions of the male reproductive organs
Vasectomy Surgery video
Hormonal
control of the
Testes
Development of Eggs and Sperm
Spermatogenesis
Meiosis produces
gametes in the
seminiferous
tubules.
Close up look at
seminiferous tubules
video
Seminiferous Tubules synthesize sperm
Sperm cells
Sperm Structures
Female Reproductive System
Female Reproductive System
Female Reproductive System video
Ovary
Follicle
Oogenesis
This is the state of the egg
when fertilized
Stages of
Development in
the Ovary
Ovarian Cycle video
Identify the
stages of the
cycle
What
happens in
the ovary,
uterus, and
pituitary
glands?
Uterine Cycle video
Menopause: cessation
of cycle, ages 46-54,
ovaries lose response
to FSH & LH
Formation of the zygote and early post-fertilization events
Cleavage occurs over several days following
fertilization. The zygote divides as it travels through
the oviduct. By the time the cilia of the oviduct
deliver the embryo to the uterus, the embryo is a ball
of cells called a blastocyst. The blastocyst implants
in the endometrium.
A blastocyst forms nearly a
week after fertilization
Four membranes
protect and nourish the
embryo, which consists
of three tissue layers.
Nutrients and waste products are exchanged between the fetus and the
mother within the placenta. The umbilical vein (red) carries oxygen-rich
blood and nutrients to the fetus. The umbilical arteries are blue,
indicating that they carry oxygen-depleted blood and waste products
away from the fetus.
Placental circulation: materials are exchanged by diffusion,
active transport, and selective absorption. Not by direct blood
contact.
Structure and function of the placenta video
Human fetal development:
Amniotic Sac
5 weeks
Blood Incompatibility video
14 weeks
20 weeks
Hormonal induction of labor
Fertilization in Mammals
Zona pellucida
Changes that occur in the egg after fertilization video
Cleavage partitions the zygote into many smaller cells
Rapid cell division without growth produces cells called
blastomeres.
• In both sea urchins and frogs first two cleavages are
vertical.
• The third division is horizontal.
• The result is an eight-celled embryo with two tiers of four
cells.
• Continued cleavage produces the morula.
• A blastocoel forms within the morula  blastula
View the sea urchin development video on the CD
Gastrulation rearranges
the blastula to form a threelayered embryo with a
primitive gut
Development after fertilization video
(triploblastic)
Organogenesis forms the organs from the three embryonic
germ layers
Organogenesis in a frog embryo
View frog development video on CD
Amniote embryos develop in a fluid-filled sac within a
shell or uterus
The amniote embryo is an adaptation for reproduction in the
terrestrial environment.
Shelled eggs of reptiles and birds.
Uterus of placental mammals.
Extraembryonic membranes in a chick
Identify the membranes that provide supporting functions
Protection from
mechanical
shock
Gas exchange
Disposal of uric
acid
Nutrient source
Extraembryonic membranes in a chick
How extraembryonic membranes support chick video
• The four extraembryonic membranes are the yolk sac,
amnion, chorion, and allantois.
– Cells of the yolk sac digest yolk providing nutrients to the
embryo.
– The amnion encloses the embryo in a fluid-filled amniotic
sac which protects the embryo from drying out.
– The chorion cushions the embryo against mechanical
shocks.
– The allantois functions as a disposal sac for uric acid.
Early development of a
human embryo and its
extraembryonic
membranes
 Embryonic membranes – homologous with those of
shelled eggs.
 Chorion: completely surrounds the embryo and other
embryonic membranes.
 Amnion: encloses the embryo in a fluid-filled amniotic
cavity.
 Yolk sac: found below the developing embryo.
 Develops from the hypoblast.
 Site of early formation of blood cells which later
migrate to the embryo.
 Allantois: develops as an outpocketing of the
embryo’s rudimentary gut.
 Incorporated into the umbilical cord, where it forms
blood vessels.
• Organogenesis begins with the formation of the neural
tube, notochord, and somites.
Embryonic membranes – homologous with those of shelled eggs.
Impact of Drugs and Chemicals on Fetal Development video
During labor, hormones stimulate the uterus to contract. The
contractions push the baby out of the mother's body.
The Process of Birth
Download