PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN KUALITAS PELAYANAN PAJAK TERHADAP KESADARAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK (Studi Kasus Pemilik Kendaraan Bermotor di Daerah Jakarta Selatan) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: DWI ARIANI NIM: 1111082000097 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1439 PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK dan KUALITAS PELAYANAN PAJAK TERHADAP KESADARAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR dan DAMPAKNYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK (Studi Kasus Pemilik Kendaraan Bermotor di Daerah Jakarta Selatan) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Dwi Ariani NIM: 1111082000097 Dibawah bimbingan Fitri Damayanti,SE.,M.Si. NIP. 19810731 200604 2 003 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPRENSIF Hari ini Senin, 7 Maret 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1. Nama : Dwi Ariani 2. NIM : 1111082000097 3. Jurusan : Akuntansi 4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kesadaran Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Kendaraan Bermotor dan Dampaknya terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pemilik Kendaraan Bermotor di Daerah Jakarta Selatan). Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. iii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI Hari ini Kamis, 28 Juni 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa: Nama : Dwi Ariani NIM : 1111082000097 Jurusan : Akuntansi Judul Skripsi : Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kesadaran Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Kendaraan Bermotor Dan Dampaknya Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pemilik Kendaraan Bermotor di Daerah Jakarta Selatan) Setelah mencermati dan memperlihatkan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. iv LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Dwi Ariani NIM : 1111082000097 Jurusan : Akuntansi Judul Skripsi : Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kesadaran Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Kendaraan Bermotor dan Dampaknya Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pemilik Kendaraan Bermotor di Daerah Jakarta Selatan) Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan. 2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain. 3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin pemilik karya. 4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data. 5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini. Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar peryataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Jakarta, Juni 2018 (Dwi Ariani) v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama : Dwi Ariani 2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 13 Januari 1993 3. Jenis kelamin : Perempuan 4. Alamat : Jl. Kramat 2 No. 27 RT 011/ RW 001, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310 II. 5. Telepon : +6283893291093 6. E-mail : [email protected] 7. Agama : Islam 8. Kewarganegaraan : Indonesia PENDIDIKAN 1. MI. Al-Khairiyah Jakarta Tahun 1999 – 2005 2. SMPN 87 Jakarta Tahun 2005 – 2008 3. SMKN 18 Jakarta Tahun 2008 – 2011 4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011 – Sekarang III. PENGALAMAN ORGANISASI 1. Anggota ROHIS di SMKN 18 Jakarta 2. Anggota Lembaga Dakwah Kampus (LDK) UIN Jakarta IV. PENGALAMAN KERJA 1. Prakerin di PT. Hyundai Motor Indonesia. 2. Prakerin di RSIA Yadika Jakarta. vi THE INFLUENCE OF TAX KNOWLEDGE AND QUALITY OF TAX SERVICE TOWARDS TAX PAYERS AWARENESS IN PAYING VEHICLE TAX AND THE IMPACT TOWARDS TAX REVENUE (Case Study of Vehicle Owner In South Jakarta) ABSTRACT The purpose of this study is to understand the influence of tax knowledge and quality of tax service towards taxpayers awareness in paying their vehicle taxes and the impact towards tax revenue. The research method used is Path Analysis and sobel test. The population of this research is vehiche owner in south Jakarta. The research sample is 100 Vehichle Owner picked with simple random sampling method. The type of data used is primary data. The Results shows that tax knowledge and quality of tax service does have influence on taxpayers awareness. Other than that, tax knowledge, quality of tax service and taxpayers awareness also have influence on tax revenue. Furthermore, tax knowledge and quality of tax service also have indirect influence towards tax revenue trough taxpayers awareness. Keywords: tax knowledge, quality of tax service, taxpayers awareness, tax revenue, Taxpayer, Vehicle Tax, Path Analysis and Sobel Test. vii PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN KUALITAS PELAYANAN PAJAK TERHADAP KESADARAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK (Studi Kasus Pemilik Kendaraan Bermotor di Jakarta Selatan) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pengetahuan pajak dan kualitas pelayanan pajak terhadap kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor dan dampaknya terhadap penerimaan pajak. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu metode Path Analysis dan Uji Sobel. Populasi penelitian ini adalah Pemilik Kendaraan Bermotor di daerah Jakarta Selatan. Sampel penelitian sebanyak 100 orang pemilik kendaraan bermotor yang dipilih dengan metode Simple Random sampling. Jenis data yang digunakan adalah data Primer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan pajak dan kualitas pelayanan pajak berpengaruh terhadap kesadaran wajib pajak. Begitu juga pengetahuan pajak, kualitas pelayanan pajak dan kesadaran wajib pajak memiliki pengaruh terhadap terhadap penerimaan pajak. Selain itu, pengetahuan pajak dan kualitas pelayanan pajak juga memiliki pengaruh tidak langsung terhadap penerimaan pajak melalui kesadaran wajib pajak. Kata Kunci: Pengetahuan pajak, kualitas pelayanan pajak, kesadaran wajib pajak, penerimaan pajak, Wajib Pajak, Pajak Kendaraan Bermotor, Path Analysis dan Uji Sobel viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahirabbil’aalaamiin. Dengan segala kerendahan hati penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah ﷻatas limpahan nikmat, rahmat serta karunia-Nya yang diberikan kepada penulis, terutama nikmat iman dan nikmat Islam, nikmat sehat wal'afiat serta nikmat panjang umur, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak terhdap Kesadaran Wajib Pajak dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor dan dampaknya terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pemilik Kendaraan Bermotor di Daerah Jakarta Selatan.” dengan baik sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam tidak lupa penulis curahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad ﷺbeserta keluarga, sahabat dan para pengikut-Nya yang telah mengantarkan umat manusia dari peradaban hidup yang jahiliyah menuju pada peradaban hidup yang modern, yang penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang dirasakan saat ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya kontribusi dari banyak pihak yang telah dengan tulus hati memberi bantuan, baik itu melalui kata-kata ataupun nasihat serta motivasi berupa semangat. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan rasa terima kasih disertai penghormatan yang setinggi-tingginya kepada: 1. Kedua orang tua, Ayahanda Mislan dan Ibunda Anna Susanti yang sangat dicintai yang memiliki peran penting dan tak terkira, yang telah memberikan do’a tulus ikhlas, kasih sayang, perhatian, motivasi, dan saran, serta dukungan moril dan materil kepada penulis. 2. Segenap keluarga besar H. Naidi. ix 3. Bapak Dr. M. Arif Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik selama masa perkuliahan, yang selalu memberikan arahan dan motivasi kepada penulis selama membina ilmu di FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi dan sekretaris penguji dalam ujian skripsi yang telah bersedia memberikan waktunya yang sangat berharga untuk membimbing penulis selama menyusun skripsi. 6. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus sebagai selaku dosen penguji ahli dalam ujian skripsi. 7. Ibu Atiqah, SE., M.Si dn Ibu Yulianti, SE., M. Si selaku dosen penguji ujian komprehensif. 8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis selama dalam masa perkuliahan. 9. Seluruh staf dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan dan berbagai fasilitas yang diperlukan kepada penulis. 10. Megananda Hananto yang telah menjadi teman bertukar pikiran dan banyak membantu sepanjang pembuatan skripsi ini. 11. Semua sahabat, khususnya Elfi Handayani, Sukma Triwijayanti, Siti Rochmah, Yaumi Rahmah dan lainnya atas segala motivasi serta candaan kalian “Kapan lulus? Sudah bab berapa? Kapan wisuda?” yang menjadikan ini sebagai salah satu cambuk bagi penulis untuk selalu semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Semua teman Akuntansi C, khususnya Mpi, Mba Eka, Mba Andin, Bonita, Rendi, Adi, Walad dan lainnya atas segala kebersamaan dan motivasinya selama ini. 13. Semua teman Akuntansi Pajak, khususnya Mpi, Aisyah, Khusnul, Mba Pi,dan lainnya atas segala kebersamaan dan motivasinya selama ini. x 14. Semua teman Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2011 khususnya Ical, Mpi, Mba Eka, Mba Andin, Bonita, Mutia dan lainnya atas segala kebersamaan dan motivasinya selama ini. 15. Semua teman seperjuangan skripsi yang selalu saling menyemangati dan bertukar pikiran, khususnya Megananda Hananto, Bingah Pangesti, Luthfi Upay, Galih Pangestu, Agung Luhur, Ahmad Mulki, Hilman Afriansyah, Rizky Wijaya, Syukri Akmal, Agung Setiawan, Eka Januar, Dwi Januar, Jumadi, Hadi Sofyan, Hanna Bilqis, Fahrudin, Faisal Afif, Tirta, Choyrunnisa, Reza Yusuf, Rendi, Adi, Mpi, Walad dan lainnya. 16. KKN Gialaya 2014, Megananda, Sanggi, Teddy, Abdul Latief, Angga, Razak, Ayu, Ika, Ihdha, Cahya, ka Nisa, ka Anis, Tuti, Umamah, ka Yayu, dan Faisal atas kebersamaannya yang sudah seperti sebuah keluarga. 17. Seluruh Anggota LDK. 18. Semua pihak yang turut memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini yang dengan rendah hati penulis mohon maaf tidak dapat menyebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, dikarenakan terbatasnya ilmu dan pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu, penulis menerima segala bentuk masukan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Jakarta, Juni 2018 Dwi Ariani xi DAFTAR ISI COVER ............................................................................................................ i COVER DALAM ............................................................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................ iii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................... v DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi ABSTRACT ..................................................................................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii BAB I BAB II PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Batasan Masalah .......................................................................... 6 C. Rumusan Masalah ...................................................................... 6 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 7 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 10 A. Teori terkait dengan variabel penelitian ...................................... 10 1. Dasar-dasar Perpajakan a. Pengertian Pajak ................................................................... 10 xii b. Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor ................................. 12 c. Perhitungan Denda Pajak Kendaraan Bermotor ................... 22 d. Fungsi Pajak ........................................................................ 23 e. Asas Pemungutan Pajak ...................................................... 23 f. Sistem Pemungutan Pajak .................................................... 24 g. Pengertian Wajib Pajak ....................................................... 25 h. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak ......................................... 25 2. Pengertian Pengetahuan .......................................................... 27 3. Pengertian Kualitas Pelayanan ................................................ 29 4. Pengertian Kesadaran Wajib Pajak ........................................ 39 B. Penelitian Sebelumnya ................................................................ 41 C. Kerangka Pemikiran ................................................................... 52 D. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ............... 53 BAB III METODELOGI PENELITIAN ................................................... 59 A. Populasi dan Sampel ................................................................... 59 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 60 C. Sumber Data ............................................................................... 60 D. Instrumen Penelitian .................................................................... 61 E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 63 F. Teknik Pengolahan Data .............................................................. 63 1. Uji Kualitas Data ................................................................... 63 a. Uji Validitas data ............................................................... 63 b. Uji Reabilitas .................................................................... 64 2. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 64 a. Uji Normalitas Data ......................................................... 65 b. Uji Heteroskedastisitas .................................................... 65 xiii 3. Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................ 65 a. Koefisien Determinasi (R2) .............................................. 66 b. Uji F (Simultan) ............................................................... 66 c. Uji t (Parsial) .................................................................... 67 4. Uji Sobel ................................................................................ 67 G. Definisi Operasional Variabel Penelitian .................................... 69 a. Variabel Penelitian .................................................................. 69 b. Operasional Variabel Penelitian ............................................. 70 BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 78 A. Deskripsi Responden .................................................................. 78 B. Analisa Deskriptif ....................................................................... 79 C. Hasil Statistik Desktiptif .............................................................. 83 D. Hasil Uji Kualitas Data ................................................................ 84 1. Hasil Uji Validitas ................................................................. 84 2. Hasil Uji Reabilitas ................................................................ 88 E. Hasil Uji Asumsi Klasik .............................................................. 89 1. Hasil Uji Normalitas ................................................................ 89 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................... 92 F. Analisis Jalur ................................................................................ 94 a. Menguji sub-struktur 1 .............................................................. 94 1. Pengujian Secara Simultan .................................................. 97 2. Pengujian Secara Individual ................................................ 97 b. Menguji sub-struktur 2 .............................................................. 99 xiv 1. Pengujian Secara Simultan .................................................. 102 2. Pengujian Secara Individual ................................................ 102 G. Uji Sobel ...................................................................................... 104 F. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 106 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ............................................. 113 A. Kesimpulan ................................................................................. 113 B. Implikasi ..................................................................................... 115 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 117 LAMPIRAN ..................................................................................................... 121 xv DAFTAR TABEL Nomor Keterangan Halaman Tabel.2.1. Penelitian Terdahulu ................................................................... 41 Tabel.3.1. Skala Likert ................................................................................. 62 Tabel.3.2. Operasional Variabel .................................................................. 71 Tabel.4.1. Deskripsi Responden ................................................................... 78 Tabel.4.2. Hasil Kuesioner Pengetahuan Pajak ........................................... 79 Tabel.4.3. Hasil Kuesioner Kualitas Pelayanan Pajak ................................... 80 Tabel.4.4. Hasil Kuesioner Kesadaran Wajib Pajak ...................................... 81 Tabel.4.5. Hasil Kuesioner Penerimaan Pajak .............................................. 82 Tabel.4.6. Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................ 83 Tabel.4.7. Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan Pajak ......................... 85 Tabel.4.8. Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan ......................... 86 Tabel.4.9. Hasil Uji Validitas Variabel Kesadaran Wajib Pajak ................... 87 Tabel.4.10. Hasil Uji Validitas Variabel Penerimaan Pajak ............................ 88 Tabel.4.11. Hasil Uji Reabilitas ..................................................................... 89 Tabel.4.12. Summary Model Sub-Struktur 1 .................................................. 95 Tabel.4.13. Anova Model Sub-Struktur 1 ....................................................... 96 Tabel.4.14. Coefficient Model Sub-Strutur 1 ................................................. 96 Tabel.4.15. Summary Model Sub-Struktur 2 .................................................. 99 Tabel.4.16. Anova Model Sub-Struktur 2 ....................................................... 100 Tabel.4.17. Coefficient Model Sub-Struktur 2 ............................................... 101 Tabel.4.18. Hasil Pengujian Hipotesis ............................................................ 112 xvi DAFTAR GAMBAR Nomor Keterangan Halaman Gambar.2.1. Kerangka Pemikiran ................................................................. 52 Gambar.4.1. Hasil Uji Normalitas Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan terhadap Kesadaran Wajib Pajak ............................. 91 Gambar.4.2. Hasil Uji Normalitas Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak ....... 92 Gambar.4.3. Scatterplot Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan terhadap Kesadaran Wajib Pajak .............................................. 93 Gambar.4.4. Scatterplot Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak .............. 94 Gambar.4.5. Hubungan Empiris Sub-Variabel 1 ............................................ 99 Gambar.4.6. Hubungan Empiris Sub-Variabel 2 ........................................... 104 xvii DAFTAR LAMPIRAN Nomor Keterangan Halaman Lampiran 1 Surat Riset Penelitian ............................................................... 121 Lampiran 2 Form Kuesioner ......................................................................... 125 Lampiran 3 Tabel Tabulasi Kuesioner Variabel Pengetahuan Pajak ............. 131 Lampiran 4 Tabel Tabulasi Kuesioner Variabel Kualitas Pelayanan ............ 136 Lampiran 5 Tabel Tabulasi Kuesioner Variabel Kesadaran Wajib Pajak ...... 141 Lampiran 6 Tabel Tabulasi Kuesioner Variabel Penerimaan Pajak .............. 146 Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Pengetahuan Pajak ...................................... 151 Lampiran 8 Hasil Uji Reabilitas Pengetahuan Pajak .................................... 155 Lampiran 9 Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan ..................................... 156 Lampiran 10 Hasil Uji Reabilitas Kualitas Pelayanan ................................... 161 Lampiran 11 Hasil Uji Validitas Kesadaran Wajib Pajak .............................. 162 Lampiran 12 Hasil Uji Reabilitas Kesadaran Wajib Pajak ............................. 166 Lampiran 13 Hasil Uji Validitas Penerimaan Pajak ....................................... 167 Lampiran 14 Hasil Uji Reabilitas Penerimaan Pajak ..................................... 170 Lampiran 15 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Sub-Struktur 1) .................... 171 Lampiran 16 Hasil Uji ANOVA (Sub-Struktur 1) .......................................... 171 Lampiran 17 Hasil Uji Signifikansi t (Sub-Struktur 1) ................................... 171 Lampiran 18 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Sub-Struktur 2) .................. 172 Lampiran 19 Hasil Uji ANOVA (Sub-Struktur 2) ......................................... 172 Lampiran 20 Hasil Uji Signifikansi t (Sub-Struktur 2) xviii ................................ 172 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara yang masih dalam tahap berkembang, tentunya masih perlu dilakukan upaya pembangunan di berbagai bidang dalam rangka membuat Indonesia menjadi negara maju. Pembangunan yang dilakukan di bidang infrastruktur dengan tujuan menjadikan Indonesia menjadi sebuah negara yang maju, sejahtera dan mandiri. Dalam melakukan pembangunan infrastruktur, Indonesia memerlukan dana yang tidak sedikit, sehingga pemerintah harus mampu mengelola sumber dana yang ada dengan baik agar pembangunan dapat terus dilakukan dan tidak berhenti di tengah jalan. Di sisi lain, Indonesia sebaiknya tidak terlalu mengandalkan bantuan dana dari negara lain agar tercapai kemandirian secara ekonomi. Kemandirian secara ekonomi tanpa bantuan Negara lain merupakan salah satu parameter yang sering dilihat dalam menentukan posisi suatu bangsa dalam pergaulan internasional (Indonesia Tax Review Vol. VII Edisi 2 tahun 2007). Indonesia sendiri memiliki beberapa sumber dana yang dikategorikan menjadi dua sumber, yaitu pendapatan dari sektor pajak dan pendapatan dari sektor non pajak. Sumber pendapatan pajak sendiri adalah semua penerimaan negara yang terdiri atas pendapatan pajak dalam negeri dan pendapatan pajak perdagangan internasional. Pendapatan pajak dalam negeri adalah semua penerimaan negara yang berasal dari pendapatan pajak penghasilan, pendapatan pajak pertambahan nilai barang dan jasa dan pendapatan pajak penjualan atas 1 barang mewah, pendapatan pajak bumi dan bangunan, pendapatan cukai, dan pendapatan pajak lainnya. Pendapatan pajak internasional adalah semua bentuk penerimaan yang berasal dari pendapatan bea masuk dan pendapatan bea keluar. Sedangkan pendapatan non pajak adalah semua pendapatan pemerintah pusat yang diterima dalam bentuk penerimaan dari sumber daya alam, pendapatan bagian laba BUMN, PNBP lainnya, serta pendapatan Badan Layanan Umum (UU No 27 tahun 2014 Pasal 1 ayat 2-6). Pajak dalam negeri itu sendiri berdasarkan wewenang pemungutnya dapat dibedakan menjadi pajak pusat dan pajak daerah. Pajak pusat adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada pemerintah pusat yang pelaksanaannya dilakukan oleh Departemen Keuangan atau Ditjen Pajak, sedangkan pajak daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada Pemerintah Daerah yang pelaksaannya dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah. Salah satu bentuk pajak dalam pajak daerah adalah Pajak Kendaraan Bermotor, dimana Pajak ini sebenarnya memiliki potensi untuk memberikan kontribusi pajak yang besar bagi Indonesia. Seperti yang telah kita ketahui Indonesia memiliki jumlah kendaraan bermotor yang besar, bahkan hampir setiap rumah atau bahkan hampir setiap orang memiliki kendaraan bermotor masing-masing. Berdasarkan data yang dilansir dari kompasotomotif, di Indonesia terdapat 124.348.224 unit kendaraan bermotor yang terdaftar sampai dengan Juli 2016 (otomotif.kompas.com). Jumlah ini tentunya akan memberikan jumlah pemasukan yang besar terhadap pemasukan pajak daerah. 2 Namun dari sekian banyaknya pemilik kendaraan bermotor, terdapat pihakpihak yang enggan untuk membayar pajak dengan berbagai macam alasan. Dikutip dari republika.co.id (2018) berdasarkan data Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta, sebanyak 3,1 juta kendaraan roda dua dan 748 ribu roda empat belum menunaikan kewajiban pajaknya. Berdasarkan sumber yang sama dikatakan jika ditotal, pajak kendaraan bermotor yang belum ditunaikan sebanyak Rp 1,6 triliun termasuk mobil mewah, dengan 44,6 persen kendaraan bermotor di wilayah DKI yang masih menunggak pembayaran pajaknya. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor setiap daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu lebih memperhatikan proses perpajakan di daerahnya termasuk juga pajak kendaraan bermotor mulai dari penghimpunan dan penyaluran dana pajak, serta tata cara pembayaran dan pelaporan pajak yang dilakukan oleh wajib pajak. Saat ini banyak masyarakat yang telah memiliki kendaraan bermotor namun tidak memiliki keinginan melaksanakan kewajibannya bahkan cenderung mengabaikannnya. Padahal dana yang terkumpul dari pajak nantinya akan digunakan untuk berbagai macam pembangunan dan berbagai macam keperluan untuk mensejahterakan masyarakat di daerah tersebut. Banyak masyarakat yang enggan untuk membayar pajak kendaraan bermotor karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai perpajakan terutama masyarakat menegah ke bawah yang tidak mengerti mengenai bagaimana tata cara pembayaran pajak, tata cara pelaporan pajak, fungsi dari 3 dana pajak, penyaluran pajak, serta sanksi pajak. Ditambah lagi dengan adanya stigma negatif yang ada di masyarakat mengenai penyelewengan penggunaan dana pajak, yang mengakibatkan semakin sedikitnya masyarakat yang membayar pajak. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah daerah saat ini yaitu dengan semakin gencarnya melakukan berbagai sosialisasi melalui poster ataupun dengan melakukan kerja sama dengan polisi yaitu dengan melaksanakan razia kendaraan bermotor dan menilang orang-orang yang melanggar aturan salah satunya belum membayar pajak kendaraan bermotor. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak kendaraannya. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak kendaraannya maka akan memberikan dampak jangka panjang dalam penerimaan pajaknya. Beberapa penelitian mengenai pengaruh tingkat pengetahuan pajak orang pribadi terhadap kesadaran dalam membayar pajak telah dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tingkat pengetahuan pajak terhadap kesadaran membayar pajak. Selain alasan kurangnya pengetahuan mengenai perpajakan, faktor lain yang mempengaruhi rendahnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak adalah fasilitas sarana dan prasarana yang diberikan oleh instansi yang dulu dianggap kurang memadai. Saat ini pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas serta kemudahan dalam proses perpajakan untuk masyarakat, begitu juga dengan pelayanan pajak kendaraan bermotor. Hal ini dilakukan oleh pemerintah dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam 4 membayar pajak kendaraannnya. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan menambah tempat untuk pelayanan pajak kendaraan bermotor, seperti menempatkan loket-loket di mall seperti di Gandaria City ataupun Blok m dan dengan adanya sistem pelayanan online dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor secara online. Dengan penambahan jumlah loket dan peningkatan kualitas pelayanan pajak kendaraan bermotor berbasis internet diharapkan masyarakat akan lebih sadar serta patuh dalam membayar pajak kendaraannya. Tentu saja hal ini juga akan berpengaruh terhadap penerimaan pajak yang akan meningkat seiring bertambahnya pembayaran pajak. Berdasarkan uraian-uraian di atas dan penelitian sebelumnya, penulis mencoba untuk melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pengetahuan masyarakat mengenai perpajakan, serta kualitas pelayanan pajak yang disediakan oleh Pemerintah terhadap kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak kendaraannya dan dampaknya terhadap penerimaan pajak. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk meneliti permasalahan di atas dengan mengangkat judul “Pengaruh Pengetahuan pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor dan Dampaknya Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pemilik Kendaraan Bermotor di Daerah Jakarta Selatan)”. 5 B. Batasan Masalah Batasan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain: 1. Pengaruh pengetahuan perpajakan wajib pajak terhadap kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotornya. 2. Pengaruh kualitas pelayanan pajak terhadap kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor. 3. Penelitian ini dilakukan terhadap pemilik kendaraan bermotor di daerah Jakarta Selatan. 4. Penelitian ini membahas mengenai kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor dan dampaknya terhadap penerimaan pajak. C. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2013). Sebagaimana yang telah diuraikan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apakah Pengetahuan Pajak berpengaruh terhadap Kesadaran Wajib Pajak? 2. Apakah Kualitas Pelayanan Pajak berpengaruh terhadap Kesadaran Wajib Pajak? 3. Apakah Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak secara simultan berpengaruh terhadap Kesadaran Wajib Pajak? 4. Apakah Pengetahuan Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak? 6 5. Apakah Kualitas Pelayanan Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak? 6. Apakah Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak? 7. Apakah Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak dan Kesadaran Wajib Pajak secara simultan berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak? 8. Apakah terdapat pengaruh tidak langsung antara Pengetahuan Pajak terhadap Penerimaan Pajak melalui Kesadaran Wajib Pajak? 9. Apakah terdapat pengaruh tidak langsung antara Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Penerimaan Pajak melalui Kesadaran Wajib Pajak? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis menetapkan beberapa tujuan penelitian yaitu: a. Menganalisis pengaruh tingkat pengetahuan pajak terhadap kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor. b. Menganalisis pengaruh kualitas pelayanan pajak berpengaruh terhadap kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor. c. Menganalisis pengaruh pengetahuan pajak dan kualitas pelayanan pajak terhadap kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor secara simultan. d. Menganalisis pengaruh pengetahuan pajak terhadap penerimaan pajak. 7 e. Menganalisis pengaruh kualitas pelayanan pajak terhadap penerimaan pajak. f. Menganalisis pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap penerimaan pajak. g. Menganalisis pengaruh pengetahuan pajak, kualitas pelayanan pajak dan kesadaran wajib pajak terhadap penerimaan pajak secara simultan. h. Menganalisis pengaruh tidak langsung antara pengetahuan pajak terhadap penerimaan pajak melalui kesadaran wajib pajak. i. Menganalisis pengaruh tidak langsung antara kualitas pelayanan pajak terhadap penerimaan pajak melalui kesadaran wajib pajak. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharakan dapat bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya: a. Manfaat bagi Samsat: Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi samsat dan sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan peraturan perpajakan. b. Manfaat bagi akademisi: 1) Dapat menambah wawasan mengenai aspek-aspek perpajakan. 2) Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang berkeinginan melakukan pengamatan secara mendalam, khususnya pada kajian atau permasalahan serupa. 8 c. Manfaat bagi peneliti: 1) Diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu akuntansi, khususnya perpajakan yang telah diperoleh dan dipelajari selama masa perkuliahan dan memberikan pemahaman lebih terhadap materi yang telah didapatkan. 2) Menambah dan mengembangkan wawasan peneliti mengenai masalah perpajakan. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori terkait dengan variabel penelitian 1. Dasar-dasar perpajakan a. Pengertian pajak Ditinjau dari jumlah penerimaan pajak yang diterima oleh negara, penerimaan pajak merupakan penerimaan yang dominan dari seluruh penerimaan negara. Banyak ahli memberikan batasan tentang pajak, tetapi pada intinya mempunyai maksud dan tujuan yang sama (Febrianty 2013:13). Berikut ini adalah pengertian pajak menurut beberapa ahli, yaitu: Banyak para ahli memberikan batasan mengenai pajak, diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh Brotodiharjo (2013), pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment. Pengertian pajak berdasarkan Pasal 1 angka 1 UU No. 28 Tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah sebagai berikut: “ Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang10 undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Tentang perpajakan ada beberapa pendapat ahli yang dikutip dari Resmi (2009), antara lain: Menurut Rochmat Soemitro: “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undangundang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”. Pengertian tersebut kemudian disempurnakan menjadi, pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan “surplus”-nya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment. Menurut S.I Djajadiningrat: “Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung untuk memelihara kesejahteraan umum”. Menurut P.J.A. Andriani: “Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terhutang oleh yang wajib membayaranya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi-kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan”. 11 Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1) Pajak dipungut berdasarkan kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya. 2) Dalam pembayaran pajak tidak ditunjukkan adanya kontraprestasi oleh pemerintah kepada pembayarnya. 3) Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, dan bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, maka akan dipergunakan untuk membayai public Investment. b. Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor Menurut Perda no 2 thn 2015 tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak yang dipungut atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor. Objek Pajak Kendaraan Bermotor, yaitu (bprd.jakarta.go.id, 2017) : 1. Objek Pajak Kendaraan Bermotor adalah kepemilikan dan/atau penguasaan Kendaraan Bermotor. 2. Termasuk dalam pengertian Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaskud pada angka (1), adalah: 1. Kendaraan bermotor beroda beserta gandengannya, yang dioperasikan disemua jenis jalan darat; dan 12 2. Kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan ukuran isi kotor GT 5 (lima Gross Tonnage) sampai dengan GT7 (tujuh Gross Tonnage). 3. Dikecualikan dari pengertian kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada angka (2), adalah: 1. Kereta api; 2. Kendaraan bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan pertahanan dan keamanan negara; 3. Kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan, konsulat, perwakilan negara asing dengan asa timbale balik dan lembaga-lembaga internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari Pemerintah; dan 4. kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh pabrikan atau importir yang semata-mata disediakan untuk keperluan pameran dan tidak untuk dijual. Subjek Pajak Kendaraan Bermotor menurut Perda no 2 tahun 2015 adalah: 1. Orang pribadi; 2. Badan; yang memiliki dan/atau menguasai kendaraan bermotor. 13 Wajib Pajak Kendaraan Bermotor menurut Perda no 2 tahun 2015 adalah: 1. Orang pribadi; 2. Badan; yang memiliki kendaraan bermotor. Dalam hal Wajib Pajak badan, kewajiban perpajakannya diwakili oleh pengurus atau kuasa badan tersebut. Dasar pengenaan pajak yang berlaku menurut Perda no 2 tahun 2015, yaitu: 1. Dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor adalah hasil perkalian dar 2 (dua) unsur pokok : 1. Nilai Jual Kendaraan Bermotor; dan 2. bobot yang mencerminkan secara relative tingkat kerusakan jalan dan/atau pencemaran lingkungan akibat penggunaan Kendaraan Bermotor. 2. Dasar pengenaan pajak khusus untuk kendaraan bermotor yang digunakan di luar jalan umum, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar serta kendaraan di air, adalah Nilai Jual Kendaraan Bermotor. 3. Nilai Jual Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada angka (1) huruf a dan angka (2), ditentukan berdasarkan Harga Pasaran Umum atas suatu Kendaraan Bermotor. 14 4. Nilai Jual Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada angka (3), ditetapkan berdasarkan harga Pasaran Umum pada minggu pertama bulan Desember Tahun Pajak sebelumnya. 5. Harga Pasaran Umum sebagaimana dimaksud pada angka (4), adalah harga rata-rata yang diperoleh dari berbagai sumber data yang akurat. 6. Dalam hal Harga Pasaran Umum suatu kendaraan bermotor tidak diketahui, Nilai Jual Kendaraan Bermotor dapat ditentukan berdasarkan sebagian atau seluruh faktor-faktor : 1. harga kendaraan bermotor dengan isi silinder dan/atau satuan tenaga yang sama; 2. penggunaan kendaraan bermotor untuk umum atau pribadi; 3. harga kendaraan bermotor dengan merek kendaraan bermotor yang sama; 4. harga kendaraan bermotor dengan tahun pembuatan kendaraan bermotor yang sama; 5. harga kendaraan bermotor dengan pembuat kendaraan bermotor; 6. harga kendaraan bermotor dengan kendaraan bermotor sejenis; dan 7. harga kendaraan bermotor berdasarkan dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB). 15 7. Bobot sebagaimana dimaksud pada angka (1) huruf b, dinyatakan dalam koefisien yang nilainya 1 (satu) atau lebih besar dari 1 (satu), dengan pengertian sebagai berikut : 1. koefisien sama dengan 1 (satu) berarti kerusakan jalan dan/atau pencemaran lingkungan oleh penggunaan kendaraan bermotor tersebut dianggap masih dalam batas toleransi; dan 2. koefisien lebih besar dari 1 (satu) berarti penggunaan kendaraan bermotor tersebut dianggap melewati batas toleransi. 8. Bobot sebagaimana dimaksud pada angka (7), dihitung berdasarkan faktor-faktor : 1. tekanan gandar, yang dibedakan atas dasar jumlah sumbu / as, roda dan berat kendaraan bermotor; 2. jenis bahan bakar kendaraan bermotor yang dibedakan menurut solar, bensin, gas, listrik, tenaga surya, atau jenis bahan bakar lainnya; dan 3. jenis, penggunaan, tahun pembuatan, dan cirri-ciri mesin kendaraan bermotor yang dibedakan berdasarkan jenis mesin 2 (dua) taka tau 4 (empat) tak, dan isi silinder. 9. Penghitungan dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada angka (1) sampai dengan angka (8), dinyatakan dalam suatu tabel yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setelah mendapat pertimbangan dari Menteri Keuangan. 16 10. Penghitungan dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada angka (9), ditinjau kembali setiap tahun. Tarif pajak yang digunakan dalam Perda No 2 tahun 2015, yaitu: 1. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor kepemilikian oleh orang pribadi ditetapkan sebagai berikut: a. untuk kepemilikan kendaraan bermotor pertama, sebesar 2% (dua persen); b. untuk kepemilikan kendaraan bermotor kedua, sebesar 2,5% (dua koma lima persen); c. untuk kepemilikan kendaraan bermotor ketiga, sebesar 3% (tiga persen); d. untuk kepemilikan kendaraan bermotor keempat, sebesar 3,5% (tiga koma lima persen); e. untuk kepemilikan kendaraan bermotor kelima, sebesar 4% (empat persen); f. untuk kepemilikan kendaraan bermotor keenam, sebesar 4,5% (empat koma lima persen); g. untuk kepemilikan kendaraan bermotor ketujuh, sebesar 5% (lima persen); h. untuk kepemilikan kendaraan bermotor kedelapan, sebesar 5,5% (lima koma lima persen); 17 i. untuk kepemilikan kendaraan bermotor kesembilan, sebesar 6% (enam persen); j. untuk kepemilikan kendaraan bermotor kesepuluh, sebesar 6,5% (enam koma lima persen); k. untuk kepemilikan kendaraan bermotor kesebelas, sebesar 7% (tujuh persen); l. untuk kepemilikan kendaraan bermotor kedua belas, sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen); m. untuk kepemilikan kendaraan bermotor ketiga belas, sebesar 8% (delapan persen); n. untuk kepemilikan kendaraan bermotor keempat belas, sebesar 8,5% (delapan koma lima persen); o. untuk kepemilikan kendaraan bermotor kelima belas, sebesar 9% (sembilan persen); p. untuk kepemilikan kendaraan bermotor keenam belas, sebesar 9,5% (Sembilan koma lima persen); q. untuk kepemilikan kendaraan bermotor ketujuh belas, sebesar 10% (sepuluh persen); 2. Kepemilikan kendaraan bermotor oleh badan tarif pajak sebesar 2% (dua persen) 3. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor untuk : a. TNI/POLRI, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, ditetapkan sebesar 0,50% (nol koma lima nol persen 18 b. angkutan umum, ambulans, mobil jenazah dan pemadam kebakaran, sebesar 0,50% (nol koma lima nol persen); c. sosial keagamaan, lembaga sosial dan keagamaan sebesar 0,50% (nol koma lima nol persen) 4. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar ditetapkan sebesar 0,20% (nol koma dua nol persen). Masa pajak kendaraan bermotor menurut Perda no 2 tahun 2015, yaitu: 1. Pajak Kendaraan Bermotor dikenakan untuk masa pajak 12 (dua belas) bulan berturut-turut terhitung mulai saat pendaftaran kendaraan bermotor 2. Pajak Kendaraan bermotor dibayar sekaligus dimuka 3. Untuk Pajak Kendaraan Bermotor yang karena keadaan kahar (force majeure) masa. Pajaknya tidak sampai 12 (dua belas) bulan, dapat dilakukan restitusi atas pajak yang sudah dibayar untuk porsi masa pajak yang belum dilalui 4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan restitusi diatur dengan Peraturan Gubernur. 19 Tata cara dan syarat pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor , yaitu (ototrail.com, 2017) : 1. Isi Form Permohonan Pertama anda datang ke loket pendaftaran untuk mengambil form permohonan perpanjangan STNK, selanjutnya tinggal anda isi sesuai dengan data-data yang terdapat pada STNK dan BPKB. Ingat pada pengisian ini haruslah teliti, kemudian setelah di isi semua dengan lengkap, tinggal lampirkan berkat yang dibutuhkan, adapun berkas-berkas tersebut dapat anda cek berikut ini. a. Syarat Perpanjang Pajak STNK Tahunan : 1) KTP Asli dan Fotocopy sesuai dengan nama pada STNK dan BPKB 2) STNK Asli dan Fotocopy 3) Fotocopy BPKB b. Syarat Perpanjangan Pajak STNK 5 Tahunan : 1) KTP Asli dann Fotocopy sesuai dengan nama pada STNK dan BPKB 2) Cek Fisik Kendaraan Bermotor 3) STNK Asli dan Fotocopy 4) Fotocopy BPKB 20 2. Berkas Di serahkan Apabila form telah di isi dengan data lengkap, dan berkas dipastikan tidak ada yang ketinggalan sesuai dengan apa yang kami sebutkan di atas, kini anda tinggal memasukan berkas ke loket khusus penyerahan berkas, yang biasanya tempatnya tidak berada jauh dari loket pendaftaran, atau bisa anda lihat sesuai dengan tulisan yang terdapat pada setiap loket agar tidak keliru. 3. Tunggu Slip Pembayaran Pajak Selanjutnya nanti anda akan mendapatkan panggilan dari petugas, dan akan diberikan slip pembayaran pajak, dimana didalamnya tercantum jumlah atau nominal angka yang harus anda bayarkan, bila ada denda, akan langsung terlihat pada slip tersebut untuk terus anda bayarkan pada loket pembayaran. 4. Bayar Pajak Ke Kasir Setelah dapatkan slip yang kami maksud pada kolom ketiga, sekarang anda tinggal lanjut ke kasir, paling tidak anda harus siap akan uang pas jika tidak mau menunggu terlalu lama saat menanti kembalian. 21 5. Mendapat Bukti Pelunasan Pajak Kalau langkah 4 sudah anda lalui, kini tinggal anda dapatkan bukti pembayaran, untuk selanjutnya diteruskan guna mengambil STNK baru di loket berbeda (Loket Pengambilan STNK). Uraian di atas merupakan tata cara pembayaran pajak Kendaraan Bermotor Pertahun, sedangkan untuk pembayaran per 5 tahun akan dilakukan cek fisik kendaraan, dimana petugas akan mewajibkan setiap kendaraan memiliki perlengkapan standar yang lengkap, hal ini akan berbeda-beda untuk setiap daerah. c. Perhitungan Denda Pajak Kendaraan Bermotor Terdapat beberapa istilah dalam perhitungan PKB yaitu: 1) PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) 2) SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan) 3) STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) 4) BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) Rumus menghitung total biaya: Total Biaya = PKB + SWDKLLJ + Denda PKB + Denda SWKLLJ Denda PKB/ tahun = 25% x PKB Denda PKB/ bulan = (25% x PKB)/ 12 22 Seperti yang kita ketahui bahwa per tanggal 6 Januari 2017 ada kenaikan PKB sebesar Rp 25.000,- untuk kendaraan roda 2 atau 3 dan Rp 50.000,- untuk kendaraan roda 4. d. Fungsi Pajak Menurut Mardiasmo (2009:1) terdapat dua fungsi pajak, yaitu: a. Fungsi penerimaan (Budgetary) Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya. b. Fungsi Mengatur (Regulatory) Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. e. Asas Pemungutan Pajak Menurut Suandy (2011:39) dalam pemungutan pajak penghasilan ada tiga macam cara yang biasa dilakukan, yaitu asas domisili, asas sumber, dan asas kebangsaan. 1) Asas Domisili (Tempat Tinggal) Dalam asas ini pemungutan pajak berdasarkan pada domisili atau tempat tinggal Wajib Pajak dalam suatu negara. Negara berhak memungut pajak atas seluruh penghasilan Wajib Pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan dari dalam negeri maupun luar negeri. 23 2) Asas sumber Dalam asas ini pemungutan pajak didasarkan pada sumber pendapatan/penghasilan dalam suatu negara. Menurut asas ini, negara yang menjadi sumber pendapatan/penghasilan tersebut berhak memungut pajak tanpa memperhatikan domisili ataupun kewarganegaraan Wajib Pajak. 3) Asas kebangsaan Dalam asas ini, pemungutan pajak didasarkan pada kebangsaan atau kewarganegaraan dari Wajib Pajak, tanpa melihat sumber pendapatan/penghasilan tersebut maupun di negara mana tempat tinggal dari Wajib Pajak yang bersangkutan. f. Sistem pemungutan pajak Menurut Suandy (2011:128) terdapat tiga sistem pemungutan pajak yang berlaku, yaitu official assesment system, self assesment system, dan withholding system. 1) Official assesment system Adalah sistem pemungutan pajak di mana jumlah pajak yang harus dilunasi atau terutang oleh Wajib Pajak dihitung dan ditetapkan oleh fiskus/aparat pajak. 2) Self assesment system Adalah sistem pemungutan pajak di mana Wajib Pajak harus menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan jumlah 24 pajak yang terutang. Aparat pajak (fiskus) hanya bertugas melakukan penyuluhan dan pengawasan untuk mengetahui kepatuhan Wajib Pajak. 3) Withholding System Adalah sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang untuk menentukan besarnya pajak, menghitung dan memotong pajak terutang kepada pihak ketiga. Pihak ketiga di sini antara lain yaitu pemberi kerja dan bendaharawan pemerintah. g. Pengertian Wajib Pajak Pengertian wajib pajak menurut Undang-undang KUP Nomor 28 Tahun 2007 yaitu: Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan. h. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Hak dan kewajiban wajib pajak menurut Mardiaso (2006:44) adalah: 1) Kewajiban Wajib Pajak a) Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP. b) Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP. c) Menghitung dan membayar sendiri pajak dengan benar. 25 d) Mengisi dengan benar SPT (SPT diambil sendiri), dan memasukkan ke Kantor Pelayanan Pajak dalam batas waktu yang telah ditentukan. e) Menyelenggarakan pembukuan/pencatatan. f) Jika diperiksa wajib: 1) Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas wajib pajak, atau objek yang terutang pajak. 2) Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang dipandang perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksan. g) Apabila dalam waktu mengungkapkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen serta keteragan yang diminta, wajib pajak terikat oleh suatu kewajiban untuk merahasiakan, maka kewajiban untuk merahasiakan itu ditiadakan oleh pemerintah untuk keperluan pemeriksaan. 2) Hak-hak wajib pajak a) Mengajukan surat keberatan dan surat banding, b) Menerima tanda bukti pemasukan SPT, c) Melakukan pembetulan SPT yang telah dimasukkan, d) Mengajuakn permohonan penundaan pemasukan SPT, 26 e) Mengajukan permohonan penundan atau pengangsuran pembayaran pajak, f) Mengajukan permohonan perhitungan pajak yang dikenakan dalam surat ketetapan pajak, g) Meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak, h) Mengajukan permohonan penghapusan dan pengurangan sanksi, serta pembetulan surat ketetapan pajak yang salah, i) Memberi kuasa kepada orang lain untuk melaksanakan kewajiban pajaknya, j) Meminta bukti pemotongan atau pemungutan pajak, k) Mengajukan keberatan dan banding. 2. Pengertian Pengetahuan Definisi pengetahuan menurut KBBI (2001) adalah segala sesuatu yang diketahui, atau segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran). Sedangkan dalam definisi lain pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan 27 secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris juga dapat dikembangkan menjadi pengetahuan deskriptif apabila seseorang dapat menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi secara berulang kali. Selain pengetahuan empiris, ada juga pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi yaitu rasionalisme. Rasionalisme adalah pengetahuan yang tidak menekankan pada pengalaman. Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu (Meliono, 2007): a. Pendidikan Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. b. Media Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. c. Keterpaparan informasi Pengertian informasi menurut Oxford English Dictionary (2003), adalah “that of which one is apprised or told: intelligence, news”. Kamus lain menyatakan bahwa informasi adalah sesuatu yang dapat diketaui. Namun ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. 28 Dalam kaitanya dengan penelitian ini, pengetahuan wajib pajak tentang perpajakan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh wajib pajak mengenai perpajakan, baik dalam segi sistem perpajakan, tata cara pembayaran pajak, pelaporan pajak, maupun sanksi perpajakan. Pengetahuan wajib pajak mengenai perpajakan memiliki peran dalam menentukan kesadaran dari wajib pajak untuk membayar pajak. Wajib pajak yang tahu akan peraturan dan tata cara pembayaran pajak dengan benar maka akan cenderung memenuhi kewajibannya dalam pajak (Eddy, 2015: 2). 3. Pengertian kualitas pelayanan Menurut Moenir (2005:47) pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung. Sedangkan menurut Kotler (2003:464) bahwa pelayanan adalah semua tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain suatu tindakan atau kinerja yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain. Pelayanan atau lebih dikenal sengan service dapat diklasifikasikan menjadi: a. High contact service, yaitu klasifikasi pelayanan jasa dimana kontak antara konsumen dan penyedia jasa yang sangat tinggi, konsumen selalu terlibat dalam proses dari layanan jasa tersebut. 29 b. Low contact service, yaitu klasifikasi pelayanan jasa dimana kontak antara konsumen dagan penyedia jasa tidak terlalu tinggi. Contohnya adalah lembaga keuangan. Secara umum pelayanan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain melalui aktivitas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk membantu tercapai nya tujuan dalam pemenuhan kebutuhan. Pengertian kualitas menurut Feigenbaum (1991) adalah keseluruhan karakteristik produk atau jasa yang meliputi marketing, engineering, manufacture dan maintenance, dimana produk dan jasa tersebut dalam pemakaiannya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan. Sedangkan menurut Elliot (1993), pengertian kualitas adalah sesuatu yang berbeda untuk orang yang berbeda dan tergantung pada waktu dan tempat atau diaktakan sesuai dengan tujuan. Menurut Crosby (1979), kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan yang meliputi availability, delivery, reability, maintainability dan coat effectiveness (pengertianpakar.com, 2015). Dalam ISO 8402 dan SNI, pengertian kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas maupun tersamar. Istilah kebutuhan diartikan sebagai spesifikasi yang tercantum 30 dalam kontrak maupun kriteria-kriteria yang harus didefinisikan terlebih dahulu (Ariani, 2003). Secara umum kualitas adalah keseluruhan karakteristik produk atau jasa yang pemakaiannya sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan tujuan dan harapan pelanggan. Kualitas pelayanan menurut Supranto (2006:226) adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik. Sedangkan menurut Goetsh dan Davis (Tjiptono, 2000:81) kualitas pelayanan merupakaan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk jasa, dan manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi pelanggan. Menurut Hary (Tjiptono, 2000:90) kualitas pelayanan merupakan suatu proses atau aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang dapat dirasakan secara langsung hasilnya, yang pada akhirnya memenuhi harapan pelanggan. Secara umum kualitas pelayanan adalah suatu proses atau aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan penyedia jasa yang dikerjakan untuk memenuhi harapan pelanggan. Dalam pemenuhan kualitas pelayanan agar layanan dapat memuaskan pelanggan, petugas yang melayani harus memenuhi empat kriteria pokok yaitu (Moenir, 1995:197-200): a. Tingkah laku yang sopan b. Cara menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang seharusnya diterima oleh orang yang bersangkutan 31 c. Waktu penyampaian yang tepat d. Keramah tamahan Ukuran kualitas dapat dilihat dari kedua jenis produk yang dihasilkan, yaitu apakah berupa barang atau jasa. Pada produk yang berupa barang, kualitas dapat diukur dari hal-hal berikut ini (pendidikanekonomi.com, 2013): a. Design, didasarkan atas riset pasar, yang dipengaruhi oleh faktorfaktor kualitas input, teknologi yang digunakan, dan kualitas tenaga kerja atau manajer. b. Performance, yaitu keandalan produk diukur waktu penggunaan sebelum produk tersebut rusak, dan perawatan produk yaitu dengan cara reparasi, atau mengganti produk rusak. c. Conformance, sesuai spesifikasi yang ditetapkan termasuk di dalamnya technical life of product, impacts of product, dan accuracy of product. Pada produk yang berupa jasa, kualitas dapat diukur dari hal-hal berikut ini (Parasuraman, dkk, 1998) : a. Tangibles Tangibles merupakan bukti nyata dari kepedulian dan perhatian yang diberikan oleh penyedia jasa kepada konsumen. Pentingnya dimensi tangibles ini akan menumbuhkan image penyedia jasa 32 terutama bagi konsumen baru dalam mengevaluasi kualitas jasa. Perusahaan yang tidak memperhatikan fasilitas fisiknya akan menumbuhkan kebingungan atau bahkan merusak image perusahaan. b. Reability Reability atau keandalan adalah kemampuan perusahaan untuk melaksanakan jasa sesuai dengan apa yang telah dijanjikan secara tepat waktu. Pentingnya dimensi ini adalah kepuasan konsumen akan menurun bila jasa yang diberikan tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Jadi komponen atau unsur dimensi reability ini merupakan kemampuan perusahaan dalam menyampaikan jasa secara tepat dan pembebanan biaya secara tepat. c. Responsiveness Responsiveness atau daya tanggap adalah kemampuan perusahaan yang dilakukan langsung oleh karyawan untuk memberikan pelayanan dengan cepat dan tangap. Daya tanggap dapat menumbuhkan persepsi yang positif terhadap kualitas jasa yang diberikan. Termasuk di dalamnya jika terjadi kegagalan atau keterlambatan dalam penyampaian jasa, pihak penyedia jasa berusaha memperbaiki atau meminimalkan kerugian konsumen dengan segera. Dimensi ini menekankan pada perhatian dan kecepatan karyawan yang terlibat untuk menaggapi permintaan, 33 pertanyaan, dan keluhan konsumen. Jadi komponen atau unsur dari dimensi ini terdiri dari kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam melayani pelanggan, dan penanganan keluhan pelanggan. d.Assurance Assurance atau jaminan merupakan pengetahuan dan perilaku karyawan untuk membangn kepercayaan dan keyakinan pada diri konsumen dalam mengkonsumsi jasa yang ditawarkan. Dimensi ini sangat penting karena melibatkan persepsi konsumen terhadap resiko ketidakpastian yang tinggi terhadap kemampuan penyedia jasa. Perusahaan membangun keprcayaan dan kesetiaan konsumen melalui karyawan yang terlibat langsung menangani konsumen. Jadi komponen dari dimensi ini terdiri dari kompetensi karyawan yang meliputi keterampilan, pengetahuan yang dimiliki karyawan untuk melakukan pelayanan dan kredibilitas perusahaan yang meliputi halhal yang berhubungan dengan kepercayaan konsumen kepada perusahaan seperti, reputasi perusahaan, prestasi dan lain-lain. e. Empathy Empathy adalah kemampuan perusahaan yang dilakukan langsung oleh karyawan untuk memberikan perhatian kepada konsumen secara individu, termasuk juga kepekaan akan kebutuhan konsumen. Jadi komponen dari dimensi ini merupakan gabungan dari akses 34 yaitu kemudaha untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan, komunikasi merupakan kemampuan melakukan untuk menyampaikan informasi kepada konsumen atau memperoleh masukan dari konsumen dan pemahaman merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen. Cara mengukur kualitas jasa dapat berfokus pada dua macam riset, yaitu (Tjiptono ,2002): a. Riset konsumen, yaitu riset yang mengkaji perspektif konsumen mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta meliputi aspekaspek seperti komplain konsumen, survei purna jual, wawancara kelompok fokus, dan survei kualitas jasa. b. Riset non konsumen, yaitu riset yang berfokus pada perspektif karyawan mengenai kelemahan dan kekuatan perusahaan, serta kinerja karyawan, dan juga dapat menilai kinerja jasa pesaing dan dapat dijadikan basis perbandingan. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, yaitu (ciputrauceo.net, 2016): a. Mendapatkan umpan balik dari pelanggan Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan umpan balik dari pelanggan yaitu mengadakan survei kepada pelanggan, dan follow up kepada pelanggan setelah memberikan pelayanan, cara ini 35 dapat dilakukan melalui email. Cara lainnya adalah uji coba produk kepada pelanggan, aktif di sosial media, memberikan diskon atau benfit lain kepada pelanggan atas penghargaan masukan yang telah diberikan, serta memanfaatkan teknologi untuk memantau perkembangan usaha seperti melalui website, google, analytics, dan lain sebagainya. b. Melakukan evaluasi perusahaan Cara yang dilakukan untuk melakukan evaluasi yaitu melalui survei dengan cara berfokus pada hal-hal yang paling penting untuk diketahui. Survei dapat dilakukan untuk mengetahui rasa empati atau kepedulian kepada pelanggan, mengukur tingkat kemamapuan suatu perusahaan terkait kehandalan dan cepat tanggap, serta mengetahui pelayanan dan kualitas produk berdasarkan pengalaman konsumen secara langsung seperti fungsi produk, tingkat kebersihan, penampilan karyawan, dan lain sebagainya. c. Memperbaiki pelayanan perusahaan Memperbaiki kualitas pelayanan dapat dilakukan dengan cara memberikan standar pelayanan perusahaan yang jelas kepada karyawan, melatih karyawan agar menjadi seseorang yang bertanggung jawab, cepat tanggap, dan memiliki etos kerja yang tinggi. Jika memungkinkan, dapat dengan memberikan bonus kepada karyawan yang berprestasi. Selain itu, memberikan kemudahan kepada pelanggan dalam menyampaikan masukannya adalah hal yang perlu untuk 36 dilakukan. Namun akan lebih baik apabila semua usaha perbaikan kualitas pelayanan perusahaan ini agar dilakukan secara berkelanjutan. Selain cara di atas, menurut Berry, Parasuraman, dan Zeithami (dalam Kotler, 2013:44) terdapat 10 pelajaran yang penting untuk meningkatkan kualitas jasa, yaitu: 1. Mendengarkan Memahami apa yang benar-benar diinginkan pelanggan melalui pembelajaran berkelanjutan tentang harapan dan persepsi pelanggan dan non-pelanggan. 2. Keandalan Keandalan adalah dimensi jasa terpenting dan harus menjadi prioritas kualitas jasa. 3. Layanan dasar Perusahaan jasa harus menghantarkan layanan dasar dan melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan (seperti menepati janji, menggunakan akal sehat, mendengarkan pelanggan, selalu memberitahu pelanggan, dan selalu menghantarkan nilai kepada pelanggan. 4. Desain jasa Mengembangkan pandangan jasa holistik sambil mengelola berbagai detailnya. 37 5. Pemulihan Untuk memuaskan pelaggan yang menghadapi masalah jasa, perusahaan jasa harus mendorong pelanggan untuk mengajukan keluhan, merespon dengan cepat dan personel, serta mengembangkan sistem penyelesaian masalah. 6. Memberi kejutan kepada pelanggan Meskipun keandalan adalah dimensi terpenting dalam memenuhi harapan jasa pelanggan, dimensi proses seperti kepastian, keresponsifan, dan empati adalah dimensi terpenting untuk melebihi harapan pelanggan. 7. Berlaku adil Perusahaan jasa harus melakukan usaha khusus untuk bersikap adil, dan mendemonstrasikan keadilan, kepada pelanggan dan karyawan. 8. Kerja tim Adalah pelajaran yang memungkinkan organisasi besar menghantarkan jasa dengan perhatian dan perlakuan khusus melalui peningkatan motivasi dan kemampuan karyawan. 9. Riset karyawan Pemasar harus mengadakan riset bersama karyawan untuk mengungkapkan mengapa masalah jasa terjadi dan apa yang harus dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut. 38 10. Kepemimpinan yang melayani Jasa berkualitas berasal dari kepemimpinan menginspirasi seluruh organisasi, dari desain yang sistem jasa yang sempurna, penggunaan informasi dan teknologi yang efektif, serta kekuatan internal yang lambat berubah, tidak terlihat, dan sangat kuat yang dikenal sebagai budaya perusahaan. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, kualitas pelayanan pajak adalah suatu proses atau aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan jasa yang berkaitan dengan pajak, yang dikerjakan dengan baik guna memenuhi harapan wajib pajak. 4. Pengertian kesadaran wajib pajak Kesadaran adalah suatu tingkat kesiagaan individu pada saat ini terhadap stimulus internal dan eksternal. Yaitu terhadap peristiwa-peristiwa lingkungan dan sensasi tubuh, memori dan pikiran. Dalam pengertian ini tentu saja adalah kemampuan individu mengadakan hubungan dengan lingkungan serta diri sendiri (melalui panca indra lainya) dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungan serta diri sendiri (malalui perhatian) (www.indonesiastudents.com). Menurut Nasution (2003:62) dalam Ilhamsyah (2016), kesadaran wajib pajak merupakan sikap yang telah memahami dan mau melaksanakan kewajibannya untuk membayar pajak dan telah melaporkan semua 39 penghasilannya tanpa ada yang disembunyikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kesadaran wajib pajak adalah suatu kondisi saat wajib pajak memahami ketentuan perpajakan dan melaksanakannya dengan baik dan benar (Pratiwi 2014:228) Kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak merupakan perilaku wajib pajak berupa pandangan atau perasaan yang melibatkan pengetahuan, keyakinan dan penalaran disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai stimulus yang diberikan oleh sistem dan ketentuan pajak tersebut (Saputra, 2013: 4). Secara umum keasadaran wajib pajak adalah sikap dan perilaku dimana wajib pajak telah memiliki pemahaman yang cukup tentang perpajakan serta memiliki kecenderungan untuk bertindak sesuai stimulus yang diberikan oleh sistem dan ketentuan pajak, dalam hal ini dia mau membayar pajak sesuai dengan ketentuan pajak yang berlaku. 40 B. Penelitian terdahulu Berikut ini penelitian terdahulu yang dijadikan tinjauan pustaka: Tabel 2.1 No. 1. Nama Peneliti Sixvana Silalahi, Mochammad Al Musadieq dan Gunawan Eko Nurtjahjono Judul Penelitian Variabel yang diteliti Pengaruh Kualitas Pelayanan Perpajakan Terhadap kepuasan wajib pajak, kepatuhan wajib pajak dan penerimaan pajak di Malang 1. Kualitas Pelayanan 2. Pelayanan Perpajakan 3. Kepuasan Wajib Pajak 4. Kepatuhan Wajib Pajak 5. Penerimaan Pajak Alat analisis 1. Analisis Jalur Hasil penelitian (kesimpulan) 1. 2. 3. Kualitas pelayanan perpajakan berpegaruh signifikan terhadap kepuasan wajib pajak Kualitas pelayanan perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak Kepuasan wajib pajak dan kepatuhan wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak 41 Lanjutan tabel 2.1 No. Nama Peneliti 2. Yuda Aulia Fernando, Dandes Rifa, dan Ethika Judul Penelitian Variabel yang Alat diteliti analisis Pengaruh Kualitas 1. Kualitas 1.SEM Pelayanan Pajak, Pelayanan 2.AMOS Sanksi Perpajakan Pajak dan Jumlah 2. Sanksi Pajak Pemeriksaan Pajak 3. Jumlah terhadap Pemeriksaan Penerimaan Pajak 4.Penerimaan Penghasilan dengan Pajak Kepatuhan Wajib Penghasilan Pajak sebagai 5. Kepatuhan variabel Wajib Pajak intervening Hasil penelitian (kesimpulan) 1. Kualitas pelayanan pajak mempengaruhi penerimaan pajak secara signifikan 2. Sanksi perpajakn mempengaruhi penerimaan pajak penghasilan secara signifikan 3. Jumlah pemeriksaan pajak mempengaruhi penerimaan pajak penghasilan secara signifikan 4. Kepatuhan wajib pajak mempengaruhi pajak penghasilan secara signifikan 42 Lanjutan tabel 2.1 No. Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel yang diteliti Alat analisis Hasil penelitian (kesimpulan) 5. 6. 7. 8. Kualitas pelayanan pajak mempengaruhi kepatuhan wajib pajak secara signifikan Sanksi perpajakan mempengaruhi kepatuhan wajib pajak secara signifikan Jumlah pemeriksaan pajak mempengaruhi kepatuhan wajib pajak secara signifikan Kualitas pelayanan pajak tidak mempengaruhi penerimaan pajak penghasilan melalui variabel kepatuhan wajib pajak secara signifikan 43 Lanjutan tabel 2.1 No. Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel yang diteliti Alat analisis Hasil penelitian (kesimpulan) 9. Saksi perpajakan tidak mempengaruhi penerimaan pajak melalui kepatuhan wajib pajak secara signifikan 10. Jumlah pemeriksaan pajak tidak mempengaruhi penerimaan pajak penghasilan melalui kepatuhan wajib pajak secara signifikan 44 Lanjutan tabel 2.1 No. 3. Nama Peneliti Defantris Hari Kurniati, Mochammad Djudi M, dan Muhammad Saifi Judul Penelitian Variabel yang diteliti Alat analisis Pengaruh pengetahuan perpajakan dan kualits pelayanan terhadap kesadaran wajib pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitauan (SPT) tahunan Di Blitar 1. Pengetahuan Perpajakan 2. Kualitas Pelayanan 3. Kesadaran Wajib Pajak 1. Regresi Berganda Hasil penelitian (kesimpulan) 1. Pengetahuan perpajakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesadaran wajib pajak 2. Kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesadaran wajib pajak 45 Lanjutan tabel 2.1 No. Nama Peneliti Judul Penelitian 4. Olivia Dewi dan Faktor-faktor Retnaningtyas yang Widuri mempengaruhi keberhasilan penerimaan pajak di Kota Tarakan 1. 2. 3. 4. Variabel yang diteliti Kesadaran wajib pajak Pemahaman terhadap peraturan perpajakan Persepsi terhadap kualitas pelayanan Keberhasilan Penerimaan pajak Alat analisis 1. Regresi Berganda Hasil penelitian (kesimpulan) 1. 2. 3. Kesadaran wajib pajak tidak mempengaruhi keberhasilan penerimaan pajak Pemahaman terhadap peraturan perpajakn berpengaruh secara signifikan positif terhadap keberhasilan penerimaan pajak Persepsi terhadap kualitas pelayanan tidak mempengaruhi keberhasilan penerimaan pajak 46 Lanjutan tabel 2.1 No. Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel yang diteliti Alat analisis Hasil penelitian (kesimpulan) 4. Kesadaran wajib pajak, pemahaman terhadap peraturan perpajakan dan persepsi terhadap kualitas pelayanan berpengaruh secara simultan terhadap keberhasilan penerimaan pajak 47 Lanjutan Tabel 2.1 No. 5. Nama Peneliti Yuli Tri Cahyono Judul Penelitian Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak di KPP Surakarta Variabel yang diteliti Alat analisis 1. Tax Evasion 1. Analisis 2. Kepatuhan Wajib Regresi Pajak Berganda 3. Self Assessment System 4. Kesadaran Wajib Pajak 5. Tingkat Pemahaman Wajib Pajak 6. Persepsi Kualitas Pelayanan 7. Penerimaan Pajak Hasil penelitian (kesimpulan) 1. Tax Evasion tidak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak 2. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak tidak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak 3. Self Assessment System tidak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak 4. Kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak 5. Tingkat Pemahaman Wajib Pajak mengenai Peraturan Perpajakan tidak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak 6. Persepsi Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak 48 Lanjutan tabel 2.1 No. 6 Nama Peneliti Rachmawati Meita Oktaviani, Pancawati Hardiningsih, dan Ceacilia Srimindari Judul Penelitian Kepatuhan Wajib Pajak Memediasi Determinan Penerimaan Pajak Penghasilan Variabel yang diteliti 1. Sanksi Perpajakan 2. Pelayanan Fiskus 3. Kesadaran Wajib Pajak 4. Kepatuhan Wajib Pajak 5. Penerimaan Pajak Penghasilan Alat analisis 1. Path Analysis Hasil penelitian (kesimpulan) 1. Sanksi Perpajakan berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak 2. Pelayanan Fiskus berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak 3. Kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh signifkan terhadap Pengetahuan Pajak 4. Kepatuhan Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan 5. Sanksi Perpajakan berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak 6. Pelayanan Fiskus tidak berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak 7. Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak 49 Lanjutan tabel 2.1 No. Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel yang diteliti Alat analisis Hasil penelitian (kesimpulan) 7 Marisa Herryanto dan Agus Arianto Toly Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kegiatan Sosialisasi Perpajakan, dan Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Surabaya Sawahan 1. Kesadaran Wajib Pajak 2. Sosialisasi Perpajakan 3. Pemeriksaan Pajak 4. Penerimaan Pajak Penghasilan 1. Regresi Linier Berganda 1. Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh negatif terhadap Penerimaan Pajak 2. Sosialisasi Perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak 3. Pemeriksaan Pajak berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak 4. Kesadaran Wajib Pajak, Sosialisasi Perpajakan, dan Pemeriksaan Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak 50 Lanjutan tabel 2.1 No. Nama Peneliti 8. Riza Aditya, Anwar Made, dan Eris Dianawati Judul Penelitian Variabel yang diteliti Alat analisis Pengaruh Kesadaran Pajak, Sanksi Pajak, serta Pelaporan Pajak terhadap Penerimaan PPh pasal 21 wajib Pajak orang pribadi di KPP Malang Utara 1. Kesadaran Pajak 2. Sanksi Pajak 3. Pelaporan Wajib Pajak OP 1. Analisis Regresi Linier Berganda Hasil penelitian (kesimpulan) 1. Kesadaran Pajak berpengaruh signifikan positif terhadap penerimaan Pajak Penghasilan 2. Sanksi Pajak berpengaruh signifikan positif terhadap Penerimaan Pajak 3. Pelaporan pajak berpengaruh signifikan Positif terhadap penerimaan pajak 4. Kesadaran wajib Pajak, sanksi pajak, dan pelaporan pajak berpengaruh signifikan positif terhadap penerimaan pajak 51 C. Kerangka Pemikiran Untuk memudahkan kerangka penelitian, maka penulis menggambarkan kerangka penelitian dalam gambar 2.1 sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Kasus banyaknya wajib pajak yang lalai dalam membayar pajak kendaraan bermotor disebabkan minimnya kesadaran wajib pajak Teori Perpajakan Variabel Independen Variabel Intervening Variabel Dependen Pengetahuan Pajak (X1) Kesadaran Wajib Pajak (Y) Penerimaan Pajak (Z) Kualitas Pelayanan Pajak (X2) Uji Asumsi Klasik Analisis Jalur dan Uji Sobel Hasil Penelitian dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran 52 D. Keterkaitan Antara Variabel dan Perumusan Hipotesis a. Pengaruh Pengetahuan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak Yang dimaksud dengan pengetahuan perpajakan yaitu mengerti dan memahami ketentuan umum perpajakan (Resmi, dalam Kurniati dkk, 2016). Tinggi rendahnya pemahaman atau pengetahuan seseorang wajib pajak terhadap pengetahuan perpajakan akan mempengaruhi kesadarannya dalam memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak. Dengan semakin tingginya pengetahuan seorang wajib pajak maka tingkat kesadarannya pun akan semakin meningkat, karena dia akan merasa berkontribusi dalam pendapatan negara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kurniati, dkk (2016) terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan pajak terhadap kesadaran wajib pajak. Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: Ha1 : Terdapat pengaruh antara pengetahuan pajak dengan kesadaran wajib pajak b. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kesadaran Wajib Pajak Pelayanan pajak diartikan sebagai proses pemberiakan bantuan kepada kebutuhan wajib pajak untuk menciptakan kepuasan diri wajib pajak yang mendorong kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya (Boediono dalam Kurniati, dkk, 2016). Tinggi rendahnya kualitas pelayanan yang diberikan oleh petugas pajak akan mempengaruhi kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak. Hal ini dikarenakan apabila 53 kualitas pelayanan yang diberikan baik, maka wajib pajak akan merasa nyaman saat memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kurniati, dkk (2016) Kualitas pelayanan pajak berpengaruh positif terhadap kesadaran wajib pajak. Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: Ha2 : Terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap kesadaran wajib pajak c. Pengaruh Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan terhadap Kesadaran Wajib Pajak Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak merupakan faktor yang mempengaruhi kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak. Berdasaran penelitian Kurniati, dkk (2016) pengetahuan pajak dan kualitas pelayanan pajak berpengaruh positif terhadap kesadaran wajib pajak. Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: Ha3 : Terdapat pengaruh antara pengetahuan pajak dan kualitas pelayanan pajak terhadap kesadaran wajib pajak d. Pengaruh Pengetahuan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Tinggi rendahnya pengetahuan pajak akan mempengaruhi penerimaan pajak. Hal ini dikarenakan dengan meningkatnya pengetahuan pajak yang dimiliki maka wajib pajak akan mau membayar pajak, semakin banyak 54 yang membayar pajak maka penerimaan pajak jug akaan semakin meningkat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hartinah dalam Dewi dan Retnaningtyas (2013) pengetahuan pajak berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak. Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: Ha4 : Terdapat pengaruh antara pengetahuan pajak dengan penerimaan pajak e. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Penerimaan Pajak Tinggi rendahnya kualitas pelayanan pajak akan mempengaruhi penerimaan pajak. Hal ini dikarenakan semakin baiknya kualitas pelayanan yang diberikan oleh petugas pajak, maka wajib pajak akan semakin nyaman dalam memenuhi kewajibannya sehingga dengan meningkatnya wajib pajak yang mau membayar pajak maka penerimaan pajak akan semakin meningkat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fernado, dkk (2013) kualitas pelayanan pajak berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak. Sedangkan menurut Oktaviani, dkk (2017) Pelayanan yang dilakukan fiskus tidak berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak. Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: Ha5 : Terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan dengan penerimaan pajak 55 f. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak Tinggi rendahnya kesadaran wajib pajak akan mempengaruhi penerimaan pajak. Hal ini dikarenakan semakin tinggi nya tingkat kesadaran wajib pajak dalam membayar pajaknya maka penerimaan pajaknya juga akan semakin meningkat. Berdasarkan penelitan yang dilakukan oleh Fauziyah dalam Dewi dan Retnaningtyas (2013) dan penelitian yang dilakukan oleh Aditya (2013) kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak. Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: Ha6 : Terdapat pengaruh antara kesadaran wajib pajak terhadap penerimaan pajak g. Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak dan Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak Tinggi rendahnya pengetahuan pajak, kualitas pelayanan pajak dan kesadaran wajib pajak mempengaruhi penerimaan pajak. Hal ini dikarenakan semakin tinggi pengetahuan pajak yang dimiliki oleh wajib pajak dan tingginya kualitas pelayanan yang diberikan oleh petugas pajak maka akan meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak, dan meningkatnya pembayaran pajak tentunya akan memberikan peningkatan dalam penerimaan pajak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fraternesi, Fauziyah, dan Hartinah dalam Dewi dan Retnaningtyas (2013) pengetahuan pajak, kualitas pelayanan pajak dan 56 kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak. Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: Ha7 : Terdapat pengaruh antara pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan kesadaran wajib pajak terhadap penerimaan pajak h. Pengetahuan pajak memiliki pengaruh tidak langsung terhadap penerimaan pajak melalui kesadaran wajib pajak Semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki oleh wajib pajak maka akan meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam membayar pajaknya, dengan meningkatnya wajib pajak yang mau membayar pajaknya maka akan meningkatkan penerimaan pajak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kurniati, dkk (2016) terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan pajak terhadap kesadaran wajib pajak sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Fauziyah dalam Dewi dan Retnaningtyas Widuri (2013) kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak. Sedangkan menurut penlitian yang dilakukan oleh Herryanto dan Agus (2013) Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh negatif terhadap penerimaan pajak. Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: Ha8 : Terdapat pengaruh tidak langsung antara pengetahuan pajak terhadap penerimaan pajak melalui kesadaran wajib pajak 57 i. Kualitas pelayanan memiliki pengaruh tidak langsung terhadap penerimaan pajak melalui kesadaran wajib pajak Tinggi Rendahnya Kualitas Pelayanan akan mempengaruhi Kesadaran Wajib Pajak dan hal tersebut akan mempengaruhi penerimaan pajak. Hal ini dikarenakan semakin tingginya kualitas pelayanan pajak yang dilakukan oleh petugas pajak maka akan meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam membayar pajaknya, semakin meningkatnya keasadaran wajib pajak dalam membayar pajaknya dalam jangka panjang akan meningkatkan penerimaan pajak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kurniati, dkk (2016) Kualitas pelayanan pajak berpengaruh positif terhadap kesadaran wajib pajak sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Fauziyah dalam Dewi dan Retnaningtyas (2013) kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak. Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: Ha9 : Terdapat pengaruh tidak langsung antara kualitas pelayanan terhadap penerimaan wajib pajak melalui kesadaran wajib pajak. 58 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu (Sugiyono, 2013: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak yang memiliki kendaraan bermotor di daerah Jakarta Selatan. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampelitu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili) (Sugiyono, 2013: 81). Sampel dalam penelitian ini akan diambil 100 orang sebagai sampel penelitian dengan dengan menggunakan teknik simple random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang 59 dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono, 2013: 82). B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Samsat yang berada di daerah Jakarta Selatan, waktu penelitian dilakukan pada pukul 09.00-11.30 WIB. C. Sumber Data Data yang dikumpulkan untuk kepentingan penelitian ini, meliputi: 1. Sumber primer Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2013:137). Metode data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik kuesioner. 2. Sumber Sekunder Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2013: 137). Dalam penelitian ini sumber data sekunder yang digunakan adalah studi kepustakaan, studi kepustakaan ini diperoleh dengan cara menelaah berbagai macam literatur seperti Jurnal, Skripsi, Artikel, Buku dan literatur-literatur yang relevan lainnya. 60 D. Instrumen Penelitian Menurut Arikunto (2000:134), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Sedangkan Hadjar (1996: 160) mengidentifikasikan bahwa instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara objektif. Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2013: 102) adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Angket atau kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaanpertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh responden atau orang tau atau anak yang diselidiki (Bimo, 2010:72). Angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan responden untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pertanyaan yang diajukan. Dengan angket ini responden mudah memberikan jawaban karena alternatif jawaban sudah disediakan dan membutuhkan waktu singkat dalam menjawabnya. Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu 61 jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan memberikan tanda silang (x) atau tanda check list (√) (Arikunto, 2000). Skala yang dipakai dalam penusunan kuesioner dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakana untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain (Sugiyono, 2013:93): Tabel 3.1 Skala Likert NO INISIAL KETERANGAN SKOR 1. SS Sangat Setuju 5 2. S Setuju 4 3. N Netral 3 4. TS Tidak Setuju 2 5. STS Sangat Tidak Setuju 1 62 E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan penelitian lapangan (field research) atau survei dengan teknik kuesioner. Survei dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 100 orang yang membayar pajak kendaraan bermotor di daerah Jakarta Selatan untuk mendapatkan data primer. Menurut Sugiyono (2013: 142) kuesioner merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka yang diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet. F. Teknik Pengolahan Data 1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52). Pengujian validitas yag digunakan dalam penelitian ini adalah pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2009:49). Kriteria valid atau tidak adalah 63 jika korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikan di bawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid, dan jika korelasi skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikan di atas 0,05 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2009:49) b. Uji Reliabilitas Reabilitas sebenarnya adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan realibel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). Untuk mengukur reabilitas digunakan uji statistik Cronbach’s Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika Cronbach’s Alpha > ,60. Sedangkan, jika sebaliknya data tersebut dikatakan tidak reliable (Ghozali, 2009:45-46). 2. Uji Asumsi Klasik Model regresi berganda dapat dikatakan sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data yang terbebas dari asumsi klasik statistik, baik itu normalitas dan heteroskedastisitas. 64 a. Uji Normalitas Data Uji P-Plot yaitu uji normalitas dengan analisis grafik menggunakan grafik normal. Dengan grafik plot ini, pola distribusi dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. Apabila data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka menunjukkan pola distribusi tidak normal (Bhuono, 2005:24). b. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kita dapat melihatnya dari grafik Scatterplot antara prediksi variabel dependen dengan residualnya. Dasar membentuk pola tertentu atau teratur maka mengidentifikasi telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya apabila titik-titik yang ada menyebar di atas dan di bawah angka 0 sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2012:139). 3. Analisis jalur (Path Analysis) Riduan dan Kuncoro (2011:2, dalam Kurnia) menyatakan bahwa model Path Analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar 65 variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variable terikat (endogen). Teknik analisis jalur ini akan digunakan untuk menguji bsarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada settiap diagram jalur hubungan kausal antara variabel X1 dan X2 terhadap Y serta dampaknya kepada Z (Sari, 2015:69). Dari perhitungan program SPSS nanti, akan diperoleh keterangan atau hasil dari koefisien determinasi (R2), uji secara simultan (Uji F) dan uji secara parsial (Uji t) (Sari, 2015:72). a. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen (Kurnia, 2012:47). Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada table model summaryb dan tertulis R square. b. Uji F (simultan) Uji F dilakukan untuk melihat dan mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen (Kurnia, 2012:51). Untuk melakukan pengujian hipotesis, maka akan ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis nol (Ha) seperti di bawah ini: 1) Ho : b = berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel eksogen dengan variabel endogen. 66 2) Ha : b = berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel eksogen dengan variabel endogen. a) Apabila F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. b) Apabila F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel independen secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. c. Uji t (parsial) Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Apabila t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 4. Uji Sobel Menurut Baron dan Kenny (1986) dalam Ghozali (2011) suatu variabel disebut intervening jika variabel tersebut ikut mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam uji sobel ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel mediasi yaitu Kesadaran Wajib Pajak. 67 Uji Sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel independen (X) ke variabel dependen (Y2) melalui variabel intervening (Y1). Dengan cara perhitungan mengalikan pengaruh tidak langsung X ke Y2 melalui Y1 dengan cara mengalikan jalur X – Y1 (a) dengan jalur Y1 – Y2 (b) atau ab. 36 Jadi koefisien ab = (c-c’) dimana c adalah pengaruh X terhadap Y2 tanpa menghubungkan Y1, sedangkan c’ adalah koefisien pengaruh X terhadap Y2 setelah menghubungkan Y1. Ghozali (2011) pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan prosedur uang dikembangkan oleh Sobel (Sobel Test). Rumus uji Sobel adalah sebagai berikut: Sab = √𝑏 2 𝑆𝑎2 + 𝑎2 𝑆𝑏 2 + 𝑆𝑎2 𝑆𝑏 2 Dengan keterangan: Sab : Besarnya standar eror pengaruh tidak langsung a : Jalur variabel independen (X) dengan variabel intervening (Y1) b : Jalur variabel intervening (Y1) dengan variabel dependen (Y2) sa : Standar eror koefisien a sb : Standar eror koefisien b Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka kita perlu menghitung nilai t dari koefisien dengan rumus sebagai berikut: 𝑡= 𝑎𝑏 𝑠𝑎𝑏 68 Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel, jika nilai t hitung > nilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi. Asumsi uji sobel memerlukan jumlah sampel yang besar, jika jumlah sampel kecil, maka uji sobel kurang konservatif (Ghozali, 2011). G. Definisi Operasional Variabel Penelitian a. Variabel penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variansi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti utnuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:38). Pola hubungan dalam analisis jalur tidak menggunakan istilah variabel bebas atau tergantung. Yaitu dengan menggunakan variabel exogenous dan endogenous (Sarwono, 2007:5). Variabel yang digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan menjadi: 1) Variabel exogenous ialah variabel yang tidak ada penyebabpenyebab eksplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak-anak panah yang menuju ke arahnya, selain pada bagian kesalahan pengukuran. Jika antara variabel eksogenous dikorelasikan maka korelasi tersebut ditunjukkan dengan anak panah berkepala dua yang menghubungkan variabel-variabel tersebut. Variabel eksogenous dalam penelitian ini adalah: a) Pengetahuan Pajak (X1) 69 b) Kualitas Pelayanan Pajak (X2) 2) Variabel endogenous ialah variabel yang mempunyai anak panahanak panah menuju ke arah tersebut. Variabel yang termasuk di dalamnya mencakup semua variabel perantara dan tergantung. Variabel perantara endogenous mempunyai anak panah yang menuju ke arahnya dan dari arah variabel tersebut dalam suatu model diagram jalur. Adapun variabel tergantung hanya mempunyai anak panah yag menuju ke arahnya. Variabel endogenous dalam penelitian ini adalah Kesadaran Wajib Pajak (Y) dan Penerimaan Pajak (Z). b. Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional variabel penelitian adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. (Nazir; 2003:126). Operasional variabel penelitian dalam penelitian ini yaitu : 70 Tabel 3.2 Operasional Variabel penelitian No. 1. Variabel Pengetahuan Pajak (dalam Siti Qomariah, 2008) Dimensi a. Unsur Pajak Indikator No Pernyataan 1. Bersifat memaksa 2. Kontraprestasi 1. Penyedia sarana dan prasarana public 1, 2 3 4, 5 2. Kemaslahatan masyarakat 1. Pajak penunjang pembangunan nasional 6 7, 8 d. Sistem Pajak yang berlaku 1. Self Assessment System 9 e. Pengetahuan Pajak 1. Sosialisasi perpajakan 10 2. Pengawasan oleh pemerintah 3. Peralihan kekayaan 11 12 b. Fungsi Pajak c. Peran Pajak Skala Likert 71 Lanjutan tabel 3.2 No. 2. Variabel Kualitas Pelayanan (Zeithaml, Parasuraman, Berry, 1990 dalam Lupiyoadi dan Hamdani, 2009) Dimensi a. Tangible b. Reability c. Responsiveness Indikator 1. Lokasi Gedung 2. Ketersediaan ruang tunggu 3. Ketersediaan perlengkapan (alat tulis) 4. Penampilan pegawai 1. Kesetaraan Pelayanan 2. Petugas pajak yang bertanggung jawab 3. Kemudahan memperoleh penjelasan tentang pajak 1. Kesediaan petugas menjawab pertanyaan 2. Petugas mampu menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat 3. Petugas mampu menjelaskan prosedur pajak No Pertanyaan 1, 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 72 Skala Likert Lanjutan tabel 3.2 No. Variabel Dimensi d. Assurance e. Empathy Indikator 1. Petugas menguasai peraturan perpajakan 2. Petugas pandai berkomunikasi kepada Wajib Pajak dengan baik 3. Petugas ramah dan sopan dalam memberikan pelayanan 1. Memberikan pelayanan yang terbaik 2. Wajib Pajak mudah dalam menerima layanan 3. Memberikan waktu dalam penyelesaian masalah No Pernyataan 12 13 14 15 16 17 73 Skala Lanjutan tabel 3.2 No. 3. Variabel Dimensi Kesadaran a. Persepsi Wajib Wajib pajak Pajak (Suryadi, 2009) b. Pengetahuan Pajak c. Karakteristik Wajib Pajak d. Penyuluhan Perpajakan Indikator No Pertanyaan 1. Menciptakan persepsi 1, 2 positif Wajib Pajak terhadap kewajiban perpajakannya 1. Meningkatkan pengetahuan 3, 4, 5, 6 perpajakan Wajib Pajak 1. Mempelajari karakteristik Wajib Pajak 1. Penyuluhan perpajakan kepada Wajib Pajak Skala Likert 7, 8, 9 10, 11, 12, 13 74 Lanjutan tabel 3.2 No. 4. Variabel Dimensi Penerimaan a. Target Pajak Penerimaan (UU no 4 tahun 2012) Indikator No Pertanyaan Skala 1. Semakin banyak jumlah wajib pajak, maka 1 penerimaan pajak akan semakin baik. Likert 2. Semakin tinggi tingkat kesadaran Wajib Pajak 2 dalam membayar pajak, maka penerimaan pajak akan semakin meningkat. 3. Peningkatan penyuluhan pajak yang dilakukan aparat pajak guna meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pajak dapat meningkatkan penerimaan pajak. 3 4. Peningkatan Kualitas Pelayanan pajak dilakukan dengan tujuan untuk menambah penerimaan pajak. 4 75 Lanjutan tabel 3.2 No. Variabel Dimensi Indikator No Pertanyaan 5. Semakin tinggi tingkat pengetahuan pajak dan 5 semakin tinggi kualitas pelayanan pajak yang diberikan, akan meningkatkan penerimaan pajak. Skala Likert 6. Peningkatan Kualitas Pelayanan pajak berpengaruh 6 terhadap penerimaan pajak. 7. Kualitas Pelayanan pajak yang baik lebih 7 berpengaruh terhadap penerimaan pajak dibandingkan dengan pengetahuan pajak 8. Dengan dilaksanakannya penyuluhan guna 8 menambah pengetahuan pajak, dapat meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak dan meningkatkan penerimaan pajak 76 Lanjutan tabel 3.2 No. Variabel Dimensi b. Realisasi Penerimaan Indikator 9. No Pertanyaan Dengan dilaksanakannya peningkatan 9 Kualitas Pelayanan Pajak, dapat meningkatkan realisasi penerimaan pajak di daerah Jakarta selatan Skala Likert 10. Semakin sering penyuluhan yang 10 dilakukan untuk meningkatkan Pengetahuan Pajak dapat meningkatkan realisasi penerimaan pajak di daerah Jakarta selatan 77 BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden Dalam rangka mengumpulkan data untuk penelitian ini telah disebar kuesioner kepada 100 responden. Kuesioner tersebut disebar di beberapa Samsat yang tersebar di daerah Jakarta Selatan. Berikut merupakan gambaran responden yang menjawab kuesioner: No 1 2 3 Table 4.1 Deskripsi Karakteristik Responden Keterangan Jumlah Persentase Jenis Kelamin : a. Laki-laki 45 45% b. Perempuan 55 55% Total 100 100% Pendidikan Terakhir : a. SMA 59 59% b. D3 4 4% c. S1 33 33% d. S2 3 3% e. S3 1 1% Total 100 100% Status : a. Menikah 76 76% b. Belum Menikah 24 24% Total 100 100% Sumber: Data yang diolah, 2018 Berdasarkan tabel diatas, dapat kita lihat bahwa 45 responden adalah laki-laki dan 55 responden adalah Perempuan. Kemudian sebanyak 59 orang memiliki pendidikan terakhir SMA, 4 orang D3, 33 orang merupakan S1, 3 orng responden merupakan S2, dan 1 orang responden adalah S3. Dan untuk status pernikahan 76 orang telah menikah dan 24 orang belum menikah. 78 B. Analisa Deskriptif 1) Pengetahuan Pajak Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Pengetahuan Pajak No. Pernyataan STS (1) 1 PP1 0 2 PP2 0 3 PP3 0 4 PP4 0 5 PP5 0 6 PP6 0 7 PP7 0 8 PP8 0 9 PP9 0 10 PP10 0 11 PP11 0 12 PP12 0 Jumlah 0 Rata-rata 0 Sumber: Data yang diolah, 2018 Jawaban TS (2) N (3) 0 0 0 45 0 36 0 60 0 23 0 38 0 43 0 40 0 43 0 32 0 40 0 38 0 438 0 36.5 S (4) 82 39 41 40 54 44 57 60 53 56 43 41 610 50.8 SS (5) 18 16 23 0 23 18 0 0 4 12 17 21 152 12.7 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban Sangat Setuju memperoleh skor 152, jawaban Setuju memperoleh skor 610, jawaban Netral memperoleh skor 438, jawaban Tidak Setuju memperoleh skor 0, dan jawaban Sangat Tidak Setuju meperoleh skor 0. sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pajak masyarakat cukup baik. 79 2) Kualitas Pelayanan Pajak Tabel 4.3 Hasil Kuesioner Kualitas Pelayanan Pajak No. Pernyataan STS (1) 1 KP1 0 2 KP2 4 3 KP3 4 4 KP4 7 5 KP5 0 6 KP6 0 7 KP7 0 8 KP8 0 9 KP9 4 10 KP10 0 11 KP11 0 12 KP12 0 13 KP13 0 14 KP14 4 15 KP15 0 16 KP16 0 17 KP17 10 Jumlah 33 Rata-rata 1,9 Sumber: Data yang diolah, 2018 Jawaban TS (2) N (3) 18 38 14 41 30 42 30 37 4 43 7 30 0 56 10 62 15 47 10 57 14 46 7 43 17 33 10 40 7 59 7 53 27 36 227 763 13,4 63.6 S (4) 39 37 24 22 49 52 44 28 30 33 36 40 40 39 27 30 23 593 34.9 SS (5) 5 4 0 4 4 11 0 0 4 0 4 10 10 7 7 10 4 84 4,9 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban Sangat Setuju memperoleh skor 84, jawaban Setuju memperoleh skor 593, jawaban Netral memperoleh skor 763 ,jawaban Tidak Setuju memperoleh skor 227, dan jawaban Sangat Tidak Setuju meperoleh skor 33. sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan pajak cukup baik. 80 3) Kesadaran Wajib Pajak Tabel 4.4 Hasil Kuesioner Kesadaran Wajib Pajak No. Pernyataan STS (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 KWP1 0 KWP2 0 KWP3 0 KWP4 0 KWP5 30 KWP6 0 KWP7 16 KWP8 41 KWP9 17 KWP10 0 KWP11 0 KWP12 0 KWP13 0 Jumlah 104 Rata-rata 8 Sumber: Data yang diolah, 2018 Jawaban TS (2) N (3) 0 0 0 0 43 0 63 49 49 17 30 0 10 261 20,1 64 47 40 33 27 36 17 10 30 39 50 44 53 490 37,7 S (4) 36 53 46 50 0 54 4 0 4 37 20 56 37 397 30,5 SS (5) 0 0 14 17 0 10 0 0 0 7 0 0 0 48 3,7 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban Sangat Setuju memperoleh skor 48, jawaban Setuju memperoleh skor 397, jawaban Netral memperoleh skor 490, jawaban Tidak Setuju memperoleh skor 261, dan jawaban Sangat Tidak Setuju memperoleh skor 104. sehingga dapat disimpulkan bahwa Kesadaran Wajib Pajak cukup baik. 81 4) Penerimaan Pajak Tabel 4.5 Hasil Kuesioner Peneriman Pajak No. Pernyataan STS (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 PNP1 0 PNP2 0 PNP3 0 PNP4 0 PNP5 0 PNP6 0 PNP7 0 PNP8 0 PNP9 0 PNP10 0 Jumlah 0 Rata-rata 0 Sumber: Data yang diolah, 2018 Jawaban TS (2) N (3) 0 0 17 0 0 0 17 0 10 0 44 4,4 60 76 53 64 60 63 53 96 47 96 668 66,8 S (4) 40 24 30 36 40 37 30 4 43 4 288 28,8 SS (5) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban Sangat Setuju memperoleh skor 0, jawaban Setuju memperoleh skor 288, jawaban Netral memperoleh skor 668, jawaban Tidak Setuju memperoleh skor 44, dan jawaban Sangat Tidak Setuju memperoleh skor 0. sehingga dapat disimpulkan bahwa Penerimaan Pajak cukup baik. 82 C. Hasil Statistik Deskriptif Statistik deskriptif variabel digunakan untuk memberikan gambaran tantang tanggapan responden mengenai variabel-variabel penelititan yang menunjukkan angka minimum, maksimun, rata-rata serta standar deviasi (Rahma, 2016). gambaran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah gambaran data variabel penelitian yaitu pengetahuan pajak (X1), kualitas pelayanan pajak (X2), kesadaran wajib pajak (Y) dan penerimaan pajak (Z). Adapun rata-rata skor pada setiap variabel adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif N Pengetahuan Pajak 100 Kualitas Pelayanan 100 Pajak Kesadaran Wajib Pajak 100 Penerimaan Pajak 100 Valid N (listwise) 100 Sumber: Data Primer yang diolah Min Max Mean 38 39 53 78 45.14 55.68 Std. Deviation 3.029 5.710 31 28 47 40 39.24 32.44 2.2847 2.244 Tabel 4.6 Menjelaskan bahwa pada variabel pengetahuan pajak jawaban responden minimum sebesar 38 dan maksimum sebesar 53, dengan rata-rata total jawaban 45,14 dan standar deviasi sebesar 3,029. Variabel kualitas pelayanan pajak memiliki jawaban minimum sebesar 39 dan maksimum sebesar 78, dengan rata-rata total jawaban 55,68 dan standar deviasi sebesar 5,710. Variabel kesadaran wajib pajak memiliki jawaban responden minimum sebesar 31 dan maksimum sebesar 47, dengan rata-rata total jawaban 39,24 dan standar deviasi 83 sebesar 2,847. Variabel penerimaan pajak memiliki jawaban minimum sebesar 28 dan maksimum sebesar 40, dengan rata-rata total jawaban 32,44 dan standar deviasi sebesar 2,244. Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata jawaban responden untuk variabel pengetahuan pajak, kualitas pelayanan pajak, kesadaran wajib pajak dan penerimaan pajak adalah setuju. D. Hasil Uji Kualitas Data Untuk menguji kualitas data digunakan program SPSS 22.0, untuk uji kualitas data ini dilakukan dua jenis uji yaitu: 1. Hasil Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Jadi, semakin tingi validitas suatu alat ukur, semakin tepat alat ukur tersebut mengenai sasaran. Pengujian validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2009:49). Peneliti menggunakan jumlah responden sebanyak 30 responden pada saat try out dan ditambah 70 responden setelah semua data dinyatakan valid dan reliabel. Pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya di bawah 0,05 maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan valid. Berikut adalah hasil uji validitas variabel Pengetahuan Pajak. 84 Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan Pajak (X1) Pernyataan Pearson Correlation Sig (2-tailed) PP1 0,447** 0,013 PP2 0,507** 0,004 PP3 0,596** 0,001 PP4 0,426** 0,019 PP5 0,576** 0,001 PP6 0,596** 0,001 PP7 0,415** 0,023 PP8 0,412** 0,024 PP9 0,457** 0,011 PP10 0,450** 0,013 PP11 0,634** 0,000 PP12 0,600** 0,000 Sumber: Data Primer yang diolah: 2018 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Berdasarkan hasil tabel 4.7 di atas Pengetahuan Pajak (X1) diperoleh kesimpulan bahwa 5 item pernyataan seluruhnya dinyatakan valid. Jadi, 12 item pernyataan pada variabel Pengetahuan Pajak dapat digunakan untuk menganalisa variabel tersebut. Pada tabel 4.8 berikut disajikan hasil uji validitas data hasil statistik variabel Kualitas Pelayanan. 85 Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan (X2) Pernyataan Pearson Correlation Sig (2-tailed) KP1 0,515** 0,004 KP2 0,630** 0,000 KP3 0,638** 0,000 KP4 0,681** 0,000 KP5 0,680** 0,000 KP6 0,725** 0,000 KP7 0,578** 0,001 KP8 0,736** 0,000 KP9 0,719** 0,000 KP10 0,787** 0,000 KP11 0,802** 0,000 KP12 0,698** 0,000 KP13 0,756** 0,000 KP14 0,748** 0,000 KP15 0,707** 0,000 KP16 0,725** 0,000 KP17 0,836** 0,000 Sumber: Data Primer yang diolah : 2018 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Berdasarkan hasil tabel 4.8 di atas variabel Kualitas Pelayanan (X2) diperoleh kesimpulan bahwa 17 item pernyataan seluruhnya dinyatakan valid. Jadi, 17 item pernyataan pada variabel Kualitas Pelayanan dapat digunakan untuk menganalisa variabel tersebut. Pada tabel 4.9 berikut ini disajikan hasil uji validitas data hasil statistik variabel Kesadaran Wajib Pajak. 86 Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Kesadaran Wajib Pajak (Y) Pernyataan Pearson Correlation Sig (2-tailed) KWP1 0,415** 0,022 KWP2 0,503** 0,005 KWP3 0,382** 0,037 KWP4 0,420** 0,021 KWP5 0,387** 0,035 KWP6 0,531** 0,003 KWP7 0,702** 0,000 KWP8 0,582** 0,001 KWP9 0,575** 0,001 KWP10 0,392** 0,032 KWP11 0,384** 0,036 KWP12 0,588** 0,001 KWP13 0,364** 0,048 Sumber: Data Primer yang diolah: 2018 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Berdasarkan hasil tabel 4.9 di atas variabel Kesadaran Wajib Pajak (Y) diperoleh kesimpulan bahwa 13 item pernyataan seluruhnya dinyatakan valid. Jadi, 13 item pernyataan pada variabel Kesadaran Wajib Pajak dapat digunakan untuk menganalisa variabel tersebut. Pada tabel 4.10 berikut ini disajikan hasil uji validitas data hasil statistik variabel Penerimaan Pajak. 87 Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Penerimaan Pajak (Z) Pernyataan Pearson Sig (2-tailed) Correlation PNP1 0,627** 0,000 PNP2 0,626** 0,000 PNP3 0,779** 0,000 PNP4 0,487** 0,006 PNP5 0,627** 0,000 PNP6 0,601** 0,000 PNP7 0,779** 0,000 PNP8 0,465** 0,010 PNP9 0,623** 0,000 PNP10 0,465** 0,010 Sumber: Data Primer yang diolah : 2018 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Berdasarkan hasil tabel 4.10 di atas variabel Penerimaan Pajak (Z) diperoleh kesimpulan bahwa 10 item pernyataan seluruhnya dinyatakan valid. Jadi, 10 item pernyataan pada variabel Penerimaan Pajak dapat digunakan untuk menganalisa variabel tersebut. 2. Hasil Uji Reabilitas Reabilitas sebenarnya adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan realibel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). Untuk mengukur reabilitas digunakan uji statistik Cronbach’s Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika Cronbach’s Alpha > ,60. 88 Sedangkan, jika sebaliknya data tersebut dikatakan tidak reliable (Ghozali, 2009:45-46). Berikut adalah hasil uji reabilitas Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak , Kesadaran Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak. Tabel 4.11 Hasil Uji Reabilitas Cronbach’s Alpha 1. Pengetahuan Pajak (X1) 0,745 2. Kualitas Pelayanan (X2) 0,934 3. Kesadaran Wajib Pajak (Y) 0,706 4. Penerimaan Pajak (Z) 0,805 Sumber: Data Primer yang diolah: 2018 Variabel Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Hasil uji reabilitas menunjukkan bahwa masing-masing variabel yaitu Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan, Kesadaran Wajib Pajak, dan Penerimaan Pajak dinyatakan reliabel karena memiliki nilai Cronbach’s alpha > 0,60. E. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Normalitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Uji P-Plot yaitu uji normalitas dengan analisis grafik menggunakan grafik normal. Dengan grafik plot ini, pola 89 distribusi dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. Apabila data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka menunjukkan pola distribusi tidak normal (Bhuono, 2005:24). Pada penelitian ini uji normalitas terlihat dalam grafik berikut yang merupakan hasil output pengujian normalitas dengan media bantuan SPSS seri 22.0. Dasar pengambilan keputusan dari analisa grafik tersebut adalah: a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidakmengikuti arah garis diagonal, maka regresi tidak memnuhi asumsi normalitas. 90 Hasil pengujian normalitas berupa grafik P-Plot, berikut pengujian normalitas Gambar 4.1 Hasil uji normalitas pengaruh Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kesadaran Wajib Pajak Sumber : Hasil penelitian yang diolah : 2018 Dengan melihat tampilan uji statistik pada gambar 4.1 (normal Probability plot) dapat disimpulkan dari grafik normal plot menunjukkan adanya persebaran data (titik) pada sumbu diagonal yang sangat mendekati garis diagonal. Pedoman uji normalitas mengatakan bahwa jika persebaran data (titik) mengikuti atau mendekati garis normal. Melihat dari hal tersebut, data penelitian pengaruh Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan terhadap Kesadaran Wajib Pajak ini bisa disimpulkan memenuhi uji normalitas. 91 Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Pengaruh Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak Sumber: Hasil Penelitian yang diolah, 2018 Dengan melihat tampilan uji statistik pada gambar 4.2 (normal Probability plot) dapat disimpulkan dari grafik normal plot menunjukkan adanya persebaran data (titik) pada sumbu diagonal yang sangat mendekati garis diagonal. Pedoman uji normalitas mengatakan bahwa jika persebarab data (titik) mengikuti atau mendekati garis normal. Melihat dari hal tersebut, data penelitian Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak bisa disimpulkan memenuhi uji normalitas. 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan 92 lainnya. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kita dapat melihatnya dari grafik Scatterplot antara prediksi variabel dependen dengan residualnya. Dasar membentuk pola tertentu atau teratur maka mengidentifikasi telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya apabila titik-titik yang ada menyebar di atas dan di bawah angka 0 sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2012:139). Gambar 4.3 Scatterplot Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak Sumber: Hasil Penelitian yang diolah, 2018 93 Gambar 4.4 Scatterplot Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak Sumber: Hasil Penelitian yang diolah, 2018 Berdasarkan gambar 4.3 dan 4.4 titik menyebar secara acak, di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu X ataupu Y hal ini menandakan dalam penelitian tidak terjadi heteroskedastisitas F. Analisis Jalur a. Menguji Sub-struktur 1 Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil dari pengujian variabel Pengetahuan Pajak (X1), dan Kualitas Pelayanan (X2) terhadap Kesadaran Wajib Pajak (Y). 94 Tabel 4.12 Summary Model 1 Sub-Struktural 1 Model Summaryc,d Model 1 R R Squareb .996a .993 Adjusted R Square .993 Std. Error of the Estimate 3.396 DurbinWatson 2.393 a. Predictors: X2, X1 b. Dependent Variabel: Y Sumber: Hasil pengolahan SPSS 22.0: 2018 Tabel 4.512 Summary memperoleh nilai R = 0,996 yang menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur Pengetahuan Pajak (X1) dan Kualitas Pelayanan (X2) terhadap Kesadaran Wajib Pajak (Y) sebesar 99,6% dengan koefisien determinasi atau kontribusi sebesar 0,993 atau 99,3% dan besar koefisien residu ρyɛ1= √1 − 0,993 = 0,0836 . Jadi pyɛ1 menunjukkan jumlah varians variabel Kesadaran Wajib Pajak yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel Pengetahua Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak .Variabel Kesadaran Wajib Pajak dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh penelitian ini sebesar 8,36%. 95 Tabel 4.13 ANOVA (b) Model 1 Sub-Struktur 1 ANOVAa,b Sum of Squares Model 1 Regression Mean Square 153650.013 2 76825.007 1129.987 98 11.530 154780.000d 100 Residual Total Df F Sig. .000c 6662.778 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: X2, X1 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 22.0: 2018 Tabel 4.13 menunjukkan nilai F sebesar 6662.778 dengan signifikan sebesar 0,000. Karena sig < 0,05 maka keputusannya Ha diterima dan Ho ditolak. Tabel 4.14 Coefficients (a) Model 1 Sub-struktur 1 Coefficientsa,b Unstandardized Coefficients Model 1 B Std. Error Standardized Coefficients Beta Collinearity Statistics t Sig. Tolerance X1 .581 .064 .668 9.048 .000 .014 X2 .232 .052 .330 4.463 .000 .014 a. Dependent Variable: Y Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 22.0: 2018 Tabel 4.14 menunjukkan Coefficient Beta untuk Pengetahuan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak sebesar 0,668 atau 66,8% pada tingkat signifikan 0,000, Hal ini menunjukkan bahwa Pengetahuan Pajak memiliki pengaruh yang sigifikan terhadap Kesadaran Wajib Pajak 96 sedangkan Coefficient Beta untuk Kualitas Pelayanan sebesar 0,330 atau 33,3% pada tingkat signifikan 0,000. Yang berarti Kualitas Pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kesadaran Wajib Pajak. 1. Pengujian Secara Simultan Pengujian secara simultan pada tabel 4.13 ( Anova) diperoleh nilai F untuk model sub-struktur sebesar 6662,778 dengan signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai sig < 0,005, maka keputusannya adalah Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Pengetahuan Pajak dan semakin tinggi Kualitas Pelayanan, maka tingkat Kesadaran Wajib Pajak tersebut semakin baik dan pernyataan ini mendukung hipotesis pertama yaitu Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan berpengaruh secara simultan terhadap Kesadaran Wajib Pajak. 2. Pengujian Secara Individual a. Pengetahuan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak Kolom signifikan pada tabel 4.14 Coefficients Model 1 didapat nilai signifikan 0,000. Nilai signifikan 0,000 < 0,005, maka nilai Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Pengetahuan Pajak, maka Kesadaran Wajib Pajak semakin tinggi. 97 b. Kualitas Pelayanan terhadap Kesadaran Wajib Pajak Kolom signifikan pada tabel 4.14 Coefficients Model 1 didapat nilai signifikan 0,000. Nilai signifikan 0,000 < 0,005, maka nilai Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kesadaran wajib pajak. Berdasarkan hasil analisis jalur sub-struktur 1 (X1, X2, dan Y) yang terlihat pada tabel 4.14 Coefficients Model 1 masing-masing diperoleh nilai : 1. ρyx1 = Beta = 0, 668 dan signifikan = 0,000 2. ρyx2 = Beta = 0,330 dan signifikan = 0,000 Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh koefisien jalur Pengetahuan Pajak (X1) terhadap Kesadaran Wajib Pajak (Y) sebesar 0,668 dengan nilai signifikan 0,000 dan Kualitas pelayanan Pajak (X2) terhadap Kesadaran Wajib Pajak (Y) sebesar 0,330 dengan nilai signifikan 0,000. 98 Gambar 4.5 Hubungan Kausal Empiris Sub-variabel 1 Pengetahuan Pajak (X1) dan Kualitas Pelayanan (X2) terhadap Kesadaran Wajib Pajak (Y) Pengetahuan Pajak Ρyx1= 0,668 ɛ=√0,007 Kesadaran Wajib Pajak Ρyx2=0,330 Kualitas Pelayanan b. Menguji Sub-struktur 2 Berikut ini adalah hasil pengujian Pengetahuan Pajak (X1), Kualitas Pelayanan (X2), dan Kesadaran Wajib Pajak (Y) terhadap Penerimaan Pajak (Z). Tabel 4.15 Summary Model 1 Sub-struktural 2 Model Summaryc,d Model 1 R R Squareb .997a Adjusted R Std. Error of the Square Estimate .993 .993 2.758 Durbin-Watson 2.369 a. Predictors: Y, X1, X2 b. Dependent Variable: Z Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 22.0 99 Tabel 4.15 Summary memperolah nilai R = 0,997 yang menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur Pengetahuan Pajak (X1), Kualitas Pelayanan (X2) dan Kesadaran wajib pajak (Y) terhadap Penerimaan Pajak (Z) sebesar 99,7% dengan koefisien determinan atau kontribusi sebesar 0,986 atau 98,6% dan besar koefisien residu ρyɛ2= √1 − 0,993 = 0,0836. Jadi pyɛ2 menunjukkan jumlah varians variabel Penerimaan Pajak yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak dan Kesadaran Wajib Pajak .Variabel Penerimaan Pajak dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini yaitu Pemeriksaan Pajak kepatuhan dan sanksi perpajakan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani, dkk (2017) sebesar 8,36%. Tabel 4.16 ANOVA (b) Model 1 Sub-Struktur 2 ANOVAa,b Model 1 Sum of Squares Regression Residual Total df Mean Square 104996.035 3 34998.678 737.965 97 7.608 105734.000d 100 F 4600.313 a. Dependent Variable: Z b. Predictor: Y,X1,X2 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 22.0 : 2018 100 Sig. .000c Tabel 4.16 anova menunjukkan nilai F sebesar 4600,313 dengan signifikan 0,000. Karena sig < 0,05, maka keputusannya Ha diterima dan Ho ditolak. Tabel 4.17 Coefficients (a) Model Sub-Struktur 2 Coefficientsa,b Unstandardized Coefficients Model 1 B Collinearit y Statistics Standardized Coefficients Std. Error Beta T Sig. Tolerance X1 .260 .071 .362 3.680 .000 .007 X2 .167 .046 .287 3.606 .000 .011 Y .289 .082 .349 3.519 .001 .007 a. Dependent Variable: Z sumber: Hasil Pengolahan SPSS 22.0 : 2018 Tabel 4.17 coefficients beta untuk Pengetahuan Pajak terhadap Penerimaan Pajak sebesar 0,362 atau 36,2% pada tingkat signifikan 0,000 yang berarti variabel Pengetahuan Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak. Coefficients beta untuk variabel Kualitas Pelayanan sebesar 0,287 atau 28,7% pada tingkat signifikan 0,000 yang berarti variabel Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak. Coefficient beta Kesadaran Wajib Pajak sebesar 0,349 atau 34,9% pada tingkat signifikan 0,001 yang berarti Kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak. 101 1. Pengujian Simultan Pengujian simultan pada tabel 4.16 Anova diperoleh nilai F untuk model sub-struktural sebesar 4600,313 dengan signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikan < 0,05 maka keputusannya adalah Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa Pengetahuan Pajak yang tinggi, Kualitas Pelayanan yang tinggi, dan Kesadaran Wajib Pajak yang tinggi akan menghasilkan Penerimaan Pajak yang tinggi pula. Pernyataan ini mendukung hipotesis kedua yaitu Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan, dan Kesadaran Wajib Pajak memiliki pengaruh langsung terhadap Penerimaan Pajak. 2. Pengujian individual a. Pengetahuan Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak Kolom signifikan pada tabel 4.17 Coefficients Model 1 didapat nilai signifikan 0,000. Nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka nilai Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa Pengetahuan Pajak yang tinggi akan menghasilkan Penerimaan Pajak yang tinggi. b. Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak Kolom signifikan pada tabel 4.17 Coefficients Model 1 didapat nilai signifikan 0,000. Nilai signifikan 0,000 > 0,05 maka nilai Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan yang tingi akan menghasilkan Penerimaan Pajak yang tinggi pula. 102 c. Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak Kolom signifikan pada tabel 4.17 Coefficients Model 1 didapat nilai signifikan 0,001. Nilai signifikan 0,001 > 0,05 maka nilai Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa Kesadaran Wajib Pajak yang tingi akan menghasilkan Penerimaan Pajak yang tinggi pula. Berdasarkan analisis jalur sub struktur 2 (X1, X2,Y, dan Z) yang terlihat pada tabel 4.17 Coefficients Model 1 masing-masing diperoleh nilai : 1. ρzx1 = Beta = 0,362 dan signifikan 0,000 2. ρzx2 = Beta = 0,287 dan signifikan 0,000 3. ρzy = Beta = 0,349 dan signifikan 0,001 Berdasarkan tabel 4.17 diperoleh koefisien jalur Pengetahuan Pajak (X1) terhadap Penerimaan Pajak (Z) sebesar 0,362 dengan nilai signifikan 0,000, Kualitas Pelayanan (X2) terhadap Penerimaan Pajak (Z) sebesar 0,287 dengan nilai signifikan 0,000 dan Kesadraan Wajib Pajak (Y) terhadap Penerimaan Pajak (z) sebesar 0,349 dengan sigifikan 0,001. 103 Gambar 4.6 Hubungan Kausal Empiris Sub-variabel 2 Pengetahuan Pajak (X1), Kualitas Pelayanan (X2) dan Kesadaran Wajib Pajak (Y) terhadap Penerimaan Pajak (Z) Pengetahuan Pajak ɛ2=√𝟎, 𝟎𝟎𝟕 Ρzx1=0,362 Pzy=0,349 Kesadaran Wajib Pajak Penerimaan Pajak Kualitas Pelayanan Pzx2= 0,287 G. Uji Sobel Pengaruh tidak langsung X1 terhadap Z Simbol koefice int A Besar koefisien Pengaruh 0,668 langsung X1 terhadap Y Pengaruh B 0,349 Langsung Y terhadap Z Pengaruh ab 0,668 x 0,348 tidak = 0,233 langsung X1 terhadap Z Sumber: Hasil Penelitian yang diolah, 2018 Simbol stand error Sa Nilai stand error Sb 0,082 Sab Sab = √𝑏 2 𝑆𝑎2 + 𝑎2 𝑆𝑏 2 + 𝑆𝑎2 𝑆𝑏 2 0,064 Sab = 0,07 104 𝑎𝑏 t = 𝑆𝑎𝑏= 0,233 0,07 = 3.32 Nilai t tabel untuk df = (N-1) = 99 adalah 1,98. Sedangkan t hitung seperti yang dapat dilihat diatas adalah 3.32. pengujian t hitung dilakukan untuk melihat pengaruh Pengetahuan Pajak sebagai variabel dependen terhadap Penerimaan Pajak sebagai variabel independen melalui Kesadaran Wajib Pajak sebagai variabel perantara. Karena t hitung > t tabel maka Ho ditolak dengan begitu ada pengaruh tidak langsung antara Pengetahuan Pajak terhadap Penerimaan Pajak. Pengaruh tidak langsung X2 terhadap Z Simbol Besar koefice koefisien int A 0,330 Pengaruh langsung X2 terhadap Y Pengaruh B 0,349 Langsung Y terhadap Z Pengaruh ab 0,330 x 0,349 tidak = 0,011 langsung X2 terhadap Z Sumber: Hasil Penelitian yang diolah, 2018 𝑎𝑏 Simbol stand error Sa Nilai stand error Sb 0,082 Sab Sab = √𝑏 2 𝑆𝑎2 + 𝑎2 𝑆𝑏 2 + 𝑆𝑎2 𝑆𝑏 2 Sab = 0,034 0,052 0,011 t = 𝑆𝑎𝑏= 0,034= 3.23 Nilai t tabel untuk df = (N-1) = 99 adalah 1,98. Sedangkan t hitung seperti yang dapat dilihat diatas adalah 3,23. pengujian t hitung dilakukan untuk melihat pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak sebagai variabel dependen terhadap Penerimaan Pajak sebagai variabel independen melalui 105 Kesadaran wajib pajak sebagai variabel perantara. Karena t hitung > t tabel maka Ha diterima dengan begitu ada pengaruh tidak langsung antara Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Penerimaan Pajak. F. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Pengetahuan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode analisis jalur menunjukkan bahwa Pengetahuan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,668 dengan nilai t-statistic sebesar 9,048 nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel 1,98. Hal ini berarti Pengetahuan Pajak memiliki pengaruh dan signifikan pada 0,000 terhadap Kesadaran Wajib Pajak yang berarti sesuai dengan hipotesis pertama. Hal ini berarti Hipotesis Pertama (Ha1) diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniati, dkk (2016) yang menunjukkan bahwa Pengetahuan Pajak berpengaruh terhadap Kesadaran Wajib Pajak. 2. Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode analisis jalur menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,330 dengan nilai t-statistic 106 sebesar 4,463 nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel 1,98. Hal ini berarti Kualitas Pelayanan Pajak memiliki pengaruh dan signifikan pada 0,000 terhadap Kesadaran Wajib Pajak yang berarti sesuai dengan hipotesis pertama. Hal ini berarti Hipotesis Pertama (Ha2) diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh kurniati, dkk (2016) yang menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan Pajak berpengaruh terhadap Kesadaran Wajib Pajak. 3. Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode analisis jalur menunjukkan bahwa Pengetahuan Pajak Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,668 dan 0,330 dengan nilai t-statistic sebesar 9,048 dan 4,463 nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel 1,98. Hal ini berarti Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak memiliki pengaruh dan signifikan pada 0,000 dan 0,000 terhadap Kesadaran Wajib Pajak yang berarti sesuai dengan hipotesis pertama. Hal ini berarti Hipotesis Pertama (Ha3) diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniati, dkk (2016) yang menunjukkan bahwa Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak berpengaruh terhadap Kesadaran Wajib Pajak. 107 4. Pengaruh Pengetahuan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode analisis jalur menunjukkan bahwa Pengetahuan Pajak terhadap Penerimaan Pajak menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,362 dengan nilai t-statistic sebesar 3,680 nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel 1,98. Hal ini berarti Pengetahuan Pajak memiliki pengaruh dan signifikan pada 0,000 terhadap Penerimaan Pajak yang berarti sesuai dengan hipotesis pertama. Hal ini berarti Hipotesis Pertama (Ha4) diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hartinah dalam Dewi dan Retnanningtyas (2013) yang menunjukkan bahwa Pengetahuan Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak. Namun, hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cahyono (2013) yaitu bahwa tingkat pemahaman wajib pajak mengenai peraturan perpajakan tidak berpengaruh terhadap penerimaan pajak. 5. Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode analisis jalur menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Penerimaan Pajak menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,287 dengan nilai t-statistic sebesar 3,606 nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel 1,98. Hal ini berarti Kualitas Pelayanan Pajak memiliki pengaruh dan signifikan pada 0,000 terhadap Penerimaan Pajak yang berarti sesuai dengan hipotesis pertama. Hal ini berarti Hipotesis Pertama (Ha5) diterima. 108 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fernando, dkk (2013) yang menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak. Namun, hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani, dkk (2017) dimana pelayanan fiskus tidak berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak. 6. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode analisis jalur menunjukkan bahwa Kesadaran Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,349 dengan nilai t-statistic sebesar 3,519 nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel 1,98. Hal ini berarti Kesadaran Wajib Pajak memiliki pengaruh dan signifikan pada 0,000 terhadap Penerimaan Pajak yang berarti sesuai dengan hipotesis pertama. Hal ini berarti Hipotesis Pertama (Ha6) diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauziah dalam Dewi dan Retnaningtyas (2013) yang menunjukkan bahwa Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani (2017) yaitu Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aditya (2013) yang mengatakan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap penerimaan pajak. 109 7. Pengaruh Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak Pajak dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Penerimaan Wajib Pajak Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode analisis jalur menunjukkan bahwa Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,362, 0,287, dan 0,349 dengan nilai t-statistic sebesar 3,680, 3,606, dan 3,519 nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel 1,98. Hal ini berarti Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak dan Kesadaran Wajib Pajak memiliki pengaruh dan signifikan pada 0.000, 0.000 dan 0.001 terhadap Penerimaan Pajak yang berarti sesuai dengan hipotesis pertama. Hal ini berarti Hipotesis Pertama (Ha7) diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fraternesi, Fauziyah, dan Hartinah dalam Dewi dan Retningtyas (2013) yang menunjukkan bahwa Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak dan Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak. 8. Pengaruh tidak langsung Pengetahuan Pajak terhadap Penerimaan Pajak melalui Kesadaran Wajib Pajak Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode uji sobel menunjukkan bahwa Pengaruh tidak langsung Pengetahuan Pajak terhadap Penerimaan Pajak melalui Kesadaran Wajib Pajak menunjukkan nilai thitung sebesar 3,32 nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel 1,98. Hal ini berarti Pengetahuan Pajak memiliki pengaruh tidak langsung terhadap 110 Penerimaan Pajak melalui Kesadaran Wajib Pajak yang berarti sesuai dengan hipotesis pertama. Hal ini berarti Hipotesis Pertama (Ha8) diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniati, dkk (2016) yang mengatakan terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan pajak terhadap kesadaran wajib pajak dan Fauziyah dalam Dewi dan Retnaningtyas (2013) yang mengatakan kesadaraan wajib pajak berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak. 9. Pengaruh tidak langsung Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Penerimaan Pajak melalui Kesadaran Wajib Pajak Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode uji sobel menunjukkan bahwa Pengaruh tidak langsung Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Penerimaan Pajak melalui Kesadaran Wajib Pajak menunjukkan nilai t-hitung sebesar 3,23 nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel 1,98. Hal ini berarti Kualitas Pelayanan Pajak memiliki pengaruh tidak langsung terhadap Penerimaan Pajak melalui Kesadaran Wajib Pajak yang berarti sesuai dengan hipotesis pertama. Hal ini berarti Hipotesis Pertama (Ha9) diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniati, dkk (2016) yang mengatakan kualitas pelayanan pajak berpengaruh positif terhadap kesadaran wajib pajak dan Fauziyah dalam Dewi dan Retnaningtyas (2013) yang mengatakan bahwa kesadaran wajib pajak berpengearuh positif terhadap penerimaan pajak. 111 Tabel 4.18 Hasil Pengujian Hipotesis No. Hipotesis Hasil Pengujian Hipotesis 1 Ha1 : Pengetahuan Pajak Kesadaran Wajib Pajak 2 Ha2 : Kualitas Pelayanan Pajak 3 Ha3 : Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Kesadaran Wajib Pajak Kesadaran Diterima Diterima Diterima Wajib Pajak 4 Ha4 : Pengetahuan Pajak 5 Ha5 : Kualitas Pelayanan Pajak 6 Ha6 : Kesadaran Wajib Pajak 7 Ha7: Pengetahuan Pajak, Kualits Pelayanan Pajak, Kesadaran Wajib Pajak 8 Penerimaan Pajak Penerimaan Pajak Penerimaan Pajak Diterima Diterima Diterima Diterima Penerimaan Pajak Ha8: Pengetahuan Pajak Kesadaran Wajib Pajak Diterima Penerimaan Pajak 9 Ha9: Kualitas Pelayanan Pajak Kesadaran Wajib Pajak Diterima Penerimaan Pajak 112 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak dan Dampaknya terhadap Penerimaan Pajak. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara pengetahuan pajak terhadap kesadaran wajib pajak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kurniati, dkk (2016). 2. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kurniati, dkk (2016). 3. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara Pengetahuan pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak. Hasil ini sejalan dengan Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kurniati, dkk (2016). 4. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara Pengetahuan Pajak terhadap Penerimaan Pajak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hartinah dalam Dewi dan Retnaningtyas (2013). Namun, hal ini bertentangan dengan penelitian 113 yang dilakukan oleh Cahyono (2013) yaitu bahwa tingkat pemahaman wajib pajak mengenai peraturan perpajakan tidak berpengaruh terhadap penerimaan pajak. 5. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara Kualitas Pelayanan Pajak Penerimaan Pajak. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fernando, dkk (2013). Namun, hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani, dkk (2017) dimana pelayanan fiskus tidak berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak. 6. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara Kesadaran Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fauziyah dalam Dewi dan Retnaningtyas (2013). Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani, dkk (2017) yaitu Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak. 7. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fraternesi, Fauziyah, dan Hartinah dalam Dewi dan Retningtyas (2013). 8. Terdapat pengaruh tidak langsung yang signifikan antara Pengetahuan Pajak terhadap Penerimaan Pajak melalui Kesadaran Wajib Pajak. Hal 114 ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kurniati, dkk (2016) dan Fauziyah dalam Dewi dan Retnaningtyas (2013). 9. Terdapat pengaruh tidak langsung yang signifikan antara Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Penerimaan Pajak melalui Kesadaran Wajib Pajak. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kurniati, dkk (2016) dan Fauziyah dalam Dewi dan Retnaningtyas (2013). B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa terdapat Pengaruh tidak langsung Pengetahuan Pajak terhadap Penerimaan Pajak melalui Kesadaran Wajb Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak memiliki pengaruh tidak langsung terhadap Penerimaan Pajak melalui Kesadaran Wajib Pajak. Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak memiliki pengaruh langsung baik terhadap Kesadaran Wajib Pajak maupun terhadap Penerimaan Pajak. Dengan demikian hasil penelitian ini diharapkan memberikan dampak atau implikasi diantara : 1. Bagi Samsat Sebagaiman hasil penelitian yang telah dijelaskan, maka terdapat pengaruh tidak langsung antara pengetahuan pajak terhadap penerimaan pajak melalui kesadaran wajib pajak dan kualitas pelayanan pajak tidak memiliki pengaruh tidak langsung terhadap penerimaan pajak. Kedua variabel tersebut memiliki pengaruh langsung terhadap Kesadaran 115 Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak. Sehingga samsat tetap diharapkan memperhatikan pengetahuan pajak dan kualitas pelayanan pajak agar kesadaran wajib pajak dan penerimaan pajak lebih baik lagi. 2. Bagi akademisi Sebagai bahan referensi atau kepustakaan bagi mereka yang membutuhkan informasi dalam bidang perpajakan dapat dijadikan acuan atau pertimbangan dalam pembuatan karya ilmiah yang bersifat akademis. 3. Bagi peneliti Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut karena terdapat banyak hal yang masih dapat digali dari variable yang diteliti, sehingga akan dapat memberikan masukan bagi pihak-pihak lain yang yang berkepentingan. Dan untuk peneliti kedepannya dapat mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan sampai seberapa jauh teori-teori yang sudah ditetapkan pada kasus di lapangan sehingga hal-hal yang masih dirasa kurang dapat diperbaiki. 116 DAFTAR PUSTAKA Aditya, Riza, Anwar Made, dan Eris Dianawati. “Pengaruh Kesadaran, Sanksi Pajak, Serta Pelaporan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 21 Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Malang Utara”, 2013. Ariani, Dorothea Wahyu.”Manajemen Kualitas Pendekatan Sisi Kualitatif”, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003. Arikunto, Suharsimi. “Manajemen Penelitian”, Rineka Cipta, Jakarta, 2000. Bhuono, Agung Nugroho. “Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS”, Andi, Yogyakarta, 2005. Bimo, Walgito. “Pengantar Psikolog Umum”, C.V Andi Offset, Yogyakarta, 2010. BPRD. “Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)”, diakses pada tanggal 26 November 2017, dari http://bprd.jakarta.go.id/pajak-kendaraan-bermotor/. Brotodiharjo, R. Santoso.”Pengantaar Ilmu Hukum Pajak”, Refika Aditama, Bandung, 2013. Cahyono, Yuli Tri. “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Penerimaan Pajak (Studi Empirik di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta)”, Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2 (2), 2017. Ciputrauceo.“Kualitas Pelayanan: Dimensi dan Cara Mengukurnya”, diakses pada tanggal 20 November 2017, dari http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/ 18/kualitas-pelayanan-dimensi-dan-cara-mengukurnya Depdiknas RI. “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Edisi ke-3, Balai Pustaka, Jakarta, 2001. Dewi, Olivia dan Retnaningtyas Widuri.”Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penerimaan Pajak Daerah Kota Tarakan”, Tax & Accounting Review, Vol 3, No.2, 2013. Eddy, Endah Purnama Sari dan Verani Carolina.”Pengaruh Tingkat Pengetahuan Perpajakan Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha”, Jurnal Akuntansi Vol.7 No.1, Bandung, Mei 2015. Febriyanti, Irna. “Pengaruh Kepemilikan NPWP, Pemeriksaan Pajak dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013. 117 Fernando, Yuda Aulia, Dandes Rifa dan Ethika. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak, Sanksi Perpajakan dan Jumlah Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan dengan Kepatuhan Wajib Pajak sebagai Variabel Intervening”, 2013. Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang, 2009. Ghozali, Imam. . “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang, 2011. Hadjar, Ibnu.”Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan ”, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996. Herryanto, Marisa dan Agus Arianto Toly. “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kegiatan Sosialisasi Perpajakan, dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Surabaya Sawahan”, Tax & Accounting Review, Vol 1, No.1, 2013. Huda, Mas Alamil. “Pemprov DKI Hapus Denda Pajak Motor dan PBB”, diakses pada tanggal 4 Juli 2018, dari https://www.republika.co.id/berita/ nasional/jabodetabek-nasional/18/06/28/pb10hq349-pemprov-dki-hapusdenda-pajak-motor-dan-pbb Ilhamsyah, Randi, Maria G Wi Endang, dan Rizky Yudhi Dewantara.”Pengaruh Pemahaman dan Pengetahuan Wajib Pajak Tentang Peraturan Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor (Studi SAMSAT Kota Malang)”, Jurnal Perpajakan (JEJAK) Vol.8 No. 1, Malang, 2016. Indonesia Tax Review Vol. VII Edisi 2 Tahun 20017. Kotler, Philip. “Manajemen Pemasaran”, Edisi Kesebelas, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta, 2003. Kotler, Philip, Kevin Lane Keller.”Manajemen Pemasaran”, Edisi 13 Jilid 2, Pearson Education Inc. ISBN: 978-0-13-600998-6, 2013. Kurnia, Agung. “Analisis Pengaruh Penggunaan Foreign Brand (Merek Asing), Country of Origin (Negara Asal) Terhadap Brand Perceived Quality (Persepsi Kualitas Merek) dan Dampaknya Pada Keputusan Pembelian SmartPhone Samsung Galaxy”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012. Kurniati, Defantris Hari, Mochammad Djudi M, dan Muhammad Saifi. “Pengaruh Pengetahuan Perpajakan dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kesadaran Wajib Pajak Dalam Menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) 118 Tahunanan (Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Terdaftar di KPP Pratama Blitar”, Jurnal Perpajakan (JEJAK) Vol.9 No. 1, 2016. Mardiasmo. “Perpajakan”, Edisi Revisi, Penerbit: Andi, Jakarta, 2006. Mardiasmo. “Perpajakan”, Edisi Revisi, Penerbit: Andi, Jakarta, 2009. Meliono, Irmayanti. “MPKT Modul I”, Lembaga Penerbitan FEUI, Jakarta, 2007. Moenir.”Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia”, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 1995. Moenir.”Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia”, Bumi Aksara, Jakarta, 2005. Nazir, Moh.”Metode Penelitian”, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003. “Oxford English Dictionary”. Oxford University Press, New York, 2003. Oktaviani, Rachmawati Meita, Pancawati Hardiningsih, dan Ceacilia Srimindari. “Kepatuhan Wajib Pajak Memediasi Determinan Penerimaan Pajak Penghasilan”, Jurnal Akuntansi/Volume XXI, No. 02 : 318-335, Mei 2017. Ototrail.“Langkah Cara dan Syarat Membayar Pajak Kendaraan Bermotor”, diakses pada 26 November 2017, dari https://www.ototrail.com/langkahcara-dan-syarat-membayar-pajak-kendaraan-bermotor/ Parasuraman, A., V. A. Zeithaml, dan L.L. Berry. “SERVQUAL: A Multiple-Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality”, Journal of Retailing, Vol. 64, No. 1, 1998. Perda No. 2 Tahun 2015 tentang “Pajak Kendaraan Bermotor”. Pratiwi, I G. A. M. Agung Mas Andriani dan Putu Ery Setiawan. “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Kondisi Keuangan, dan Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Reklame di Dinas Pendapatan Kota Denpasar”, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.2, ISSN: 2302-8556, Bali, 2014. Qomaria, Siti. “Analisis Pengetahuan Tentang Pajak dan Tingkat Pendidikan Wajib Pajak Terhadap Kesadaran Membayar Pajak”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008. Rahmah, Mutia. “Pengaruh Pengalaman, Keahlian, Dan Etika Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Audit Melalui Skeptisisme Profesional Auditor”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2016. 119 Resmi, Siti. “Perpajakan: Teori dan Kasus”, Salemba Empat, Jakarta, 2009. Saputra, Lian Ade, Rika Kharlina Ekawati, dan Icha Fajriana.”Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Pajak, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Reklame di Dinas Pendapataan Daerah Kota Palembang”, Palembang, 2013. Saragih , Febri Ardani. “Anda Tahu Populasi Kendaraan di Indonesia?”, diakses pada tanggal 26 November 2017 dari http://otomotif.kompas.com/read/20 16/08/20/103100215/Anda.Tahu.Populasi.Kendaraan.di.Indonesia. Sari, Monika Citra Tanjung.”Pengaruh Service Quality dan Experiential Marketing Terhadap Customer Loyalty (Studi Kasus PT.KAI Commuter Line Stasiun Tanah Abang)”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2015. Sarwono, Jonathan. “Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis Dengan SPSS”, Andi Offset, Jakarta, 2007. Students, Indonesia. “4 Pengertian Kesadaran Menurut Para Ahli dan Jenisnya [Lengkap]”, diakses pada tanggal 4 Juli 2017, dari http://www.indonesia students.com/4-pengertian-kesadaran-menurut-para-ahli-dan-jenisnyalengkap/ Suandy, Erly. “Hukum Pajak”, Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta, 2011. Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D”, Alfabeta, Bandung, 2013. Supranto, J. “Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan Pangsa Pasar”, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2006. Tjiptono, Fandy.”Manajemen Jasa”, Edisi Kedua, Andy Offset, Yogyakarta, 2000. Tjiptono, Fandy.”Manajemen Jasa”, cetakan ke-2 Kedua, Andy Offset, Yogyakarta, 2002. UU No. 27 tahun 2014. UU No. 28 Tahun 2007. “Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan”. Wahyono, Budi. “Ukuran Dan Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas”, diakses pada tanggal 18 november 2017, dari http://www.pendidikanekonomi.co m/2013/07/ukuran-dan-faktor-yang-mempengaruhi.html. 120 LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat Riset Penelitian 121 122 123 124 Lampiran 2 : Form Kuesioner Jakarta, April 2018 Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr Responden Di Tempat Assalamualaikum Wr.Wb Pertama-tama saya ingin mngucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr untuk meluangkan waktunya dalam mengisi kuesioner yang akan saya pergunakan dalam rangka menyelesaikan tugas akhir. Kuesioner ini digunakan untuk menganalisis “Analisis Pengaruh Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor dan Dampaknya terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pemilik Kendaraan Bermotor di daerah Jakarta Selatan)”. Bapak/Ibu/Sdr dapat dengan bebas menentukan jawaban sesuai dengan yang diyakini. Identitas dan jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr berikan dalam kuesioner ini akan dijaga kerahasiaannya. Demikian permohonan ini, saya meminta maaf atas segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penyampaian. Atas bantuan dan partisipasi yang Bapak/Ibu/sdr berikan, saya sampaikan terima kasih. Wassalamualaikum Wr.Wb Mengetahui, hormat, Dengan Dosen Pembimbing Penulis Fitri Damayanti Dwi Ariani 125 KUESIONER PENELITIAN IDENTITAS RESPONDEN Data Responden Nama : (boleh tidak diisi) Alamat : (boleh tidak diisi) Jenis Kelamin : Laki-Laki / Perempuan * Pendidikan Terakhir : SMA / D3 / S1 / S2 / S3 * Status Menikah / Belum Menikah * : * Coret yang tidak perlu Petunjuk Pengisian Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat dengan memberi tanda check list (√) atau (X) pada stiap butir pertanyaan. Setiap butir pernyataan berikut ini terdiri dari 5 pilihan jawaban: Keterangan Jawaban Penelitian Tingkat SS = Sangat Setuju 5 S = Setuju 4 N = Netral 3 TS = Tidak Setuju 2 STS = Sangat Tidak Setuju 1 126 1. Pengetahuan Pajak No. Uraian SS Setiap warga negara wajib membayar 1. pajaknya Setiap warga negara yang tidak 2. membayar pajak akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku Dari pembayaran pajak tidak ada 3. imbalan (kontraprestasi) yang dapat dirasakan langsung oleh wajib pajak Pendapatan Pajak Kendaran Bermotor 4. akan digunakan untuk membangun sarana dan prasarana publik Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor 5. yang saya lakukan turut membantu dalam membangun sarana dan prasarana publik Pendapatan dari sektor pajak digunakan 6. untuk kepentingan masyarakat Saya mengetahui bahwa pendapatan di 7. sektor pajak merupakan pendapatan terbesar di Indonesia Pendapatan pajak sangat penting 8. sebagai penunjang pembangunan nasional Sistem pembayaran pajak yang 9. diterapkan tidak memberatkan Wajib Pajak dalam membayar dan melaporkan pajak 10. Pemerintah telah melakukan sosialisasi perpajakan melalui berbagai media 11. Adanya pengawasan dari Pemerintah terhadap Pajak Kendaraan Bermotor, salah satunya dengan diadakannya razia oleh Polisi Lalu Lintas 12. Pajak Kendaraan Bermotor adalah salah satu cara peralihan kekayaan dari individu Wajib Pajak ke kepentingan bersama S N TS 127 STS 2. Kualitas Pelayanan Pajak No. Uraian Lokasi pengurusan Pajak Kendaraan 1. Bermotor mudah dijangkau Lokasi pengurusan Pajak Kendaraan 2. Bermotor tersedia cukup banyak Terdapat ruang tunggu yang nyaman di 3. tempat pengurusa Pajak Kendaraan Bermotor Petugas menyediakan perlengkapan 4. seperti alat tulis yang cukup Petugas selalu berpenampilan rapi dan 5. sopan Petugas selalu melayani setiap Wajib 6. Pajak tanpa membeda-bedakan Petugas melakukan pekerjaannya dengan 7. cekatan dan tepat waktu Wajib Pajak mudah memperoleh 8. penjelasan tentang pajak Selalu tersedianya petugas yang siap 9. untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Wajib Pajak 10. Petugas mampu menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat 11. Petugas mampu menjelaskan prosedur pajak dengan jelas 12. Petugas memahami peraturan perpajakan yang berlaku 13. Petugas dapat berkomunikasi dengan baik kepada Wajib Pajak 14. Petugas memberikan pelayanan dengan ramah dan menggunakan bahasa yang sopan 15. Petugas selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada Wajib Pajak 16. Proses pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor yang diberikan mudah dan tidak berbelit-belit 17. Petugas bersedia memberikan waktu untuk mendengarkan dan menampung berbagai permasalahan seputar Pajak Kendaraan Bermotor yang dihadapi oleh Wajib Pajak SS S N TS 128 STS 3. Kesadaran Wajib Pajak No. Uraian SS Saya percaya pajak yang saya bayarkan 1. digunakan dengan baik Pajak yang dibayarkan penting untuk 2. pembagunan sarana dan prasarana di jalan raya Saya mengetahui manfaat dari 3. membayar pajak Saya memahami prosedur pembayaran 4. Pajak Kendaraan Bermotor melalui SAMSAT Saya memahami prosedur pembayaran 5. Pajak Kendaraan Bermotor tanpa melalui SAMSAT Saya mengetahui sanksi yang akan saya 6. dapatkan apabila tidak membayar Pajak Kendaraan Bermotor Saya membayar Pajak Kendaraan 7. Bermotor karena saya menyadari bahwa itu adalah kewajiban saya sebagai warga negara Saya menjalankan kewajiban pajak 8. tanpa ada paksaan dari pihak manapun Membayar pajak merupakan dorongan 9. hati nurani saya 10. Saya mudah mendapatkan informasi mengenai pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor 11. Terdapat banyak iklan yang memberitahukan pentingnya membayar pajak 12. Saya menerima pembinaan dan pengarahan yang baik dari aparat pajak 13. Penyuluhan perpajakan sangat membantu dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pajak S N TS 129 STS 4. Penerimaan Pajak No. Uraian Semakin banyak jumlah wajib pajak, 1. maka penerimaan pajak akan semakin baik. Semakin tinggi tingkat kesadaran Wajib 2. Pajak dalam membayar pajak, maka penerimaan pajak akan semakin meningkat. Peningkatan penyuluhan pajak yang 3. dilakukan aparat pajak guna meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pajak dapat meningkatkan penerimaan pajak. Peningkatan Kualitas Pelayanan pajak 4. dilakukan dengan tujuan untuk menambah penerimaan pajak. Semakin tinggi tingkat pengetahuan 5. pajak dan semakin tinggi kualitas pelayanan pajak yang diberikan, akan meningkatkan penerimaan pajak. Peningkatan Kualitas Pelayanan pajak 6. berpengaruh terhadap penerimaan pajak. Kualitas Pelayanan pajak yang baik lebih 7. berpengaruh terhadap penerimaan pajak dibandingkan dengan pengetahuan pajak Dengan dilaksanakannya penyuluhan 8. guna menambah pengetahuan pajak, dapat meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak dan meningkatkan penerimaan pajak Dengan dilaksanakannya peningkatan 9. Kualitas Pelayanan Pajak, dapat meningkatkan realisasi penerimaan pajak di daerah Jakarta selatan 10. Semakin sering penyuluhan yang dilakukan untuk meningkatkan Pengetahuan Pajak dapat meningkatkan realisasi penerimaan pajak di daerah Jakarta selatan SS S N TS 130 STS Lampiran 3 : Tabel Tabulasi Kuesioner Variabel Pengetahuan Pajak NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 PP1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 PP2 4 5 4 3 3 4 3 4 5 3 3 4 3 3 5 4 3 4 3 4 PP3 4 5 4 3 4 5 3 3 4 5 4 3 4 3 5 4 3 4 3 5 PP4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 PP5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 3 4 3 PP6 5 4 5 3 5 5 5 3 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 3 4 PP7 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 PP8 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 PP9 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 PP10 5 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 5 4 3 4 3 4 4 4 5 PP11 4 3 4 3 5 4 4 3 4 3 5 3 4 4 3 4 5 4 3 3 PP12 5 3 4 3 4 5 3 4 3 4 5 4 3 4 3 4 5 4 3 4 131 Lanjutan Lampiran 3 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 3 5 3 4 3 4 5 5 3 4 3 4 3 5 3 4 3 4 5 4 3 4 3 5 3 4 3 4 5 5 3 3 5 4 3 4 4 5 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 5 4 5 4 5 3 4 4 4 3 5 4 3 4 4 5 3 4 4 5 4 3 5 4 5 3 3 4 3 3 4 3 5 3 4 5 4 3 4 5 4 3 5 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 3 5 3 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 3 4 3 4 3 5 4 5 5 3 3 4 3 4 3 5 4 3 4 4 3 5 3 4 3 4 3 5 4 5 3 3 4 4 3 3 4 3 5 5 4 132 Lanjutan Lampiran 3 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 3 4 5 3 4 3 3 4 3 4 5 3 3 3 4 4 4 3 5 4 5 3 4 3 4 3 5 3 4 4 3 5 3 4 4 3 5 4 4 5 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 5 4 3 4 5 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 3 4 4 5 4 3 5 3 4 5 3 4 4 3 5 4 5 4 3 4 5 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 5 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 3 3 5 5 4 4 3 4 4 4 3 5 3 5 4 3 4 3 4 4 4 5 3 3 4 5 4 133 Lanjutan Lampiran 3 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 5 4 3 5 3 4 3 4 3 5 3 4 3 4 3 4 5 3 3 4 3 5 3 4 3 5 4 3 4 5 3 4 5 4 3 4 3 5 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4 4 5 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 5 3 4 4 3 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 5 3 3 3 4 4 5 4 4 4 3 3 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 5 3 5 3 4 4 3 4 4 5 3 3 4 4 3 5 4 4 134 Lanjutan Lampiran 3 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4 4 5 3 4 3 4 4 3 4 4 5 3 4 4 5 4 3 5 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 5 4 4 3 4 4 3 5 3 4 3 5 4 4 4 3 5 3 5 3 4 3 3 3 5 4 3 4 4 3 5 3 3 4 5 3 3 3 5 4 3 5 3 4 3 5 135 Lampiran 4 : Tabel Tabulasi Kuesioner Variabel Kualitas Pelayanan NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 KP1 3 3 4 4 5 2 2 4 3 2 3 3 4 5 3 3 3 3 2 4 3 KP2 3 3 4 4 5 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 1 3 2 4 3 KP3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 1 3 2 3 3 KP4 2 2 4 2 5 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 1 3 2 3 3 KP5 3 3 4 4 5 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 KP6 3 3 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 2 4 3 3 KP7 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 KP8 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 KP9 2 3 4 4 5 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 2 1 3 2 KP10 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 KP11 3 3 4 4 5 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 KP12 3 4 5 5 4 3 3 3 3 3 4 4 4 5 3 3 4 2 4 2 3 KP13 2 3 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 2 4 2 3 KP14 2 3 4 4 5 3 3 4 3 5 4 4 4 3 4 2 4 1 3 3 3 KP15 3 3 5 3 4 3 3 4 3 5 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 136 KP16 3 3 5 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 KP17 2 2 5 4 4 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 1 1 3 1 3 Lanjutan Lampiran 4 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 4 4 2 4 4 3 4 4 4 5 2 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 2 4 3 4 4 2 3 3 3 5 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 2 2 2 2 4 2 3 3 3 4 3 2 1 3 4 4 4 4 2 4 2 3 2 2 1 2 4 2 3 5 3 1 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 5 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 5 3 4 3 3 4 3 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 2 4 3 3 4 2 3 3 4 1 3 4 4 3 4 4 3 2 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 2 3 4 3 4 3 4 3 5 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 5 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 5 4 4 3 4 3 4 3 3 2 2 3 4 5 3 4 3 2 5 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 2 3 5 1 4 3 4 3 4 2 3 5 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 5 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 5 137 4 4 2 5 4 3 3 4 4 4 2 5 3 3 3 3 3 4 4 3 3 5 4 4 2 4 3 3 2 2 2 4 3 2 4 1 3 2 4 3 4 3 1 4 Lanjutan Lampiran 4 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 4 4 2 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 2 3 4 2 4 3 3 1 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 2 4 2 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 1 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 5 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 4 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 2 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 5 3 4 2 4 3 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 2 5 4 4 3 4 3 2 3 4 3 5 2 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 5 2 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 5 4 3 4 138 4 3 2 3 4 3 3 4 3 5 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 5 4 2 2 3 3 3 3 2 4 1 2 3 2 2 2 4 3 3 Lanjutan Lampiran 4 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 4 5 4 3 2 4 3 3 4 4 2 4 2 3 3 3 2 4 3 3 3 4 2 4 3 3 5 3 4 2 4 3 4 3 3 4 2 1 3 4 3 2 3 4 2 2 4 3 1 3 3 2 4 3 2 3 4 2 4 3 3 2 4 2 4 3 1 5 4 2 3 3 3 4 1 4 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 5 3 4 4 3 4 4 3 5 3 4 2 4 3 3 4 5 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 5 4 1 4 2 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 5 4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 5 3 3 4 3 4 2 5 3 4 4 3 4 3 5 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 5 3 4 3 2 5 4 3 2 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 1 3 5 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 2 5 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 139 3 5 4 3 2 4 3 4 5 4 3 3 4 3 3 4 5 3 2 4 3 3 4 2 3 4 1 1 2 4 5 2 4 2 3 1 2 4 2 3 3 3 4 3 Lanjutan Lampiran 4 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 4 3 4 2 4 3 3 2 4 5 3 2 4 3 3 4 4 2 4 3 4 1 3 2 4 5 2 4 3 2 3 1 4 4 2 3 3 4 2 3 3 2 4 2 5 3 4 4 2 1 4 2 3 4 3 3 5 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 5 3 4 3 5 4 3 4 2 4 5 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 5 3 4 2 1 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 5 2 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 4 2 5 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 3 5 4 2 3 4 4 4 4 4 5 3 4 3 1 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 5 3 3 140 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 5 2 3 3 3 3 1 2 4 3 3 2 4 3 2 5 Lampiran 5 : Tabel Tabulasi Kuesioner Variabel Kesadaran Wajib Pajak NO KWP1 KWP2 KWP3 KWP4 KWP5 KWP6 KWP7 KWP8 KWP9 KWP10 KWP11 KWP12 KWP13 4 4 5 5 2 4 2 1 2 4 2 2 3 1 3 3 4 4 3 4 1 1 1 3 2 3 3 2 4 4 3 4 1 5 3 1 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 1 3 3 1 3 4 5 3 3 4 3 3 5 4 1 4 2 1 2 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 3 2 1 3 3 3 3 3 6 3 3 3 3 1 4 2 1 2 3 3 3 3 7 3 3 3 4 2 3 2 1 2 3 3 2 4 8 3 3 3 3 1 3 2 1 2 4 3 3 3 9 4 4 4 4 1 4 1 2 1 4 4 4 4 10 3 3 4 3 2 4 2 2 2 3 4 4 4 11 4 4 4 5 2 3 2 2 2 4 3 3 3 12 3 4 4 4 2 4 2 2 3 4 4 3 4 13 4 4 5 3 2 4 2 2 2 4 5 2 3 14 4 4 3 4 3 4 2 3 2 4 3 3 2 15 3 3 3 3 1 3 2 1 3 3 3 3 3 16 3 4 4 4 2 3 2 2 2 3 3 2 3 17 3 4 4 4 2 4 2 2 2 4 2 3 2 18 3 3 3 3 2 5 2 2 2 3 3 2 3 19 4 4 4 4 2 4 2 2 2 4 2 3 2 20 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 21 141 Lanjutan Lampiran 5 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 5 4 3 5 4 4 3 4 3 4 3 5 3 3 4 4 3 4 3 4 3 5 4 5 5 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 1 3 2 3 3 1 3 3 2 3 1 2 2 3 1 2 2 3 2 1 1 2 3 4 4 4 3 3 5 4 4 3 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 5 1 3 1 3 2 1 4 3 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 4 2 1 2 1 2 2 1 3 3 2 1 2 2 1 3 1 2 2 1 2 3 1 2 1 3 1 3 2 1 4 3 2 1 3 4 2 2 2 3 2 1 2 3 2 3 4 4 3 4 2 4 3 4 4 2 4 3 2 3 2 3 4 2 4 5 4 2 3 3 4 4 3 3 4 5 4 2 4 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 142 Lanjutan Lampiran 5 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 3 5 3 5 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 3 3 4 4 4 3 3 3 5 3 5 3 3 4 5 2 3 2 2 2 1 2 3 2 1 1 1 3 2 3 3 1 3 1 2 2 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5 3 5 4 4 3 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 1 1 2 3 2 1 1 2 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 2 2 1 1 1 3 1 2 1 2 2 2 3 2 1 3 2 3 1 2 3 2 2 2 3 2 1 3 1 2 3 4 3 3 2 4 3 4 2 3 4 3 2 4 3 3 3 4 2 2 4 3 4 2 3 3 3 3 4 2 4 3 2 3 2 4 2 3 3 2 4 2 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 143 Lanjutan Lampiran 5 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 5 3 4 4 3 5 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 5 3 4 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 1 1 3 1 3 2 3 1 1 1 3 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 4 3 4 3 5 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 5 3 4 4 2 3 1 4 2 3 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 3 2 1 3 2 2 1 3 2 2 3 2 2 1 3 2 2 3 2 4 3 3 4 5 3 2 4 5 2 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3 4 2 3 4 2 3 3 3 4 2 3 2 4 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 144 Lanjutan Lampiran 5 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 5 5 3 4 4 3 4 4 5 4 5 3 4 3 4 5 4 4 3 2 2 3 3 1 2 2 3 1 2 1 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 3 2 2 2 4 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 3 1 3 2 2 1 2 2 3 3 4 3 3 4 5 2 3 4 4 3 4 2 3 4 2 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 4 145 Lampiran 6 : Tabel Tabulasi Kuesioner Variabel Penerimaan Pajak NO PNP1 PNP2 PNP3 PNP4 PNP5 PNP6 PNP7 PNP8 PNP9 PNP10 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 1 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 7 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 10 3 4 2 4 3 4 2 3 4 3 11 4 3 2 3 4 3 2 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 15 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 16 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 17 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 18 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 19 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 20 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 21 146 Lanjutan Lampiran 6 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 147 Lanjutan Lampiran 6 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 4 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 148 Lanjutan Lampiran 6 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 2 2 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 2 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 149 Lanjutan Lampiran 6 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 150 Lampiran 7 : Hasil Uji Validitas Pengetahuan Pajak Correlations PP1 PP1 Pearson Correlation PP2 PP2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N PP3 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N PP4 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N PP5 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N PP4 PP5 PP6 PP7 PP8 .303 .430* .183 .131 .000 .239 .365* .103 .018 .334 .490 1.000 .203 .047 30 30 30 30 30 30 30 30 .303 1 .640** .332 .265 -.058 .163 .314 .000 .073 .157 .759 .389 .091 1 Sig. (2-tailed) N PP3 .103 30 30 30 30 30 30 30 30 .430* .640** 1 .232 .128 .226 .187 .303 .018 .000 .218 .501 .231 .323 .103 30 30 30 30 30 30 30 30 .183 .332 .232 1 .100 .176 .218 -.028 .334 .073 .218 .601 .353 .247 .884 30 30 30 30 30 30 30 30 .131 .265 .128 .100 1 .441* .196 .299 .490 .157 .501 .601 .015 .300 .109 30 30 30 30 30 30 30 30 151 Lanjutan Lampiran 7 PP6 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N PP7 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N PP8 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N PP9 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N PP10 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N PP11 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N .000 -.058 .226 .176 .441* 1.000 .759 .231 .353 .015 30 30 30 30 30 .239 .163 .187 .218 .203 .389 .323 30 30 .365* 1 .086 .264 .650 .159 30 30 30 .196 .086 1 .191 .247 .300 .650 30 30 30 30 30 30 .314 .303 -.028 .299 .264 .191 1 .047 .091 .103 .884 .109 .159 .312 30 30 30 30 30 30 30 30 .000 -.049 .032 .098 .264 .311 .169 .025 1.000 .797 .869 .605 .158 .095 .372 .897 30 30 30 30 30 30 30 30 .257 .107 .023 .321 .153 .270 .070 .000 .170 .575 .905 .084 .419 .149 .713 1.000 30 30 30 30 30 30 30 30 .021 -.006 .126 .076 .273 .421* .349 .019 .913 .974 .507 .690 .145 .021 .059 .921 30 30 30 30 30 30 30 30 .312 152 Lanjutan Lampiran 7 PP12 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N X1 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N .223 .092 .258 .093 .199 .293 -.030 .000 .235 .627 .169 .626 .291 .116 .874 1.000 30 30 30 30 30 30 30 30 .447* .507** .596** .426* .576** .596** .415* .412* .013 .004 .001 .019 .001 .001 .023 .024 30 30 30 30 30 30 30 30 Correlations PP9 PP1 X1 .021 .223 .447* 1.000 .170 .913 .235 .013 30 30 30 30 30 -.049 .107 -.006 .092 .507** .797 .575 .974 .627 .004 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .032 .023 .126 .258 .596** Sig. (2-tailed) .869 .905 .507 .169 .001 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .098 .321 .076 .093 .426* Sig. (2-tailed) .605 .084 .690 .626 .019 30 30 30 30 30 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N N PP4 PP12 .257 N PP3 PP11 .000 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) PP2 PP10 N 153 Lanjutan Lampiran 7 PP5 Pearson Correlation .264 .153 .273 .199 .576** Sig. (2-tailed) .158 .419 .145 .291 .001 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .311 .270 .421* .293 .596** Sig. (2-tailed) .095 .149 .021 .116 .001 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .169 .070 .349 -.030 .415* Sig. (2-tailed) .372 .713 .059 .874 .023 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .025 .000 .019 .000 .412* Sig. (2-tailed) .897 1.000 .921 1.000 .024 30 30 30 30 30 1 .095 .606** .246 .457* .619 .000 .190 .011 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .095 1 .134 .368* .450* Sig. (2-tailed) .619 .480 .045 .013 N PP6 N PP7 N PP8 N PP9 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N PP10 N PP11 30 30 30 30 30 .606** .134 1 .687** .634** .000 .480 .000 .000 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .246 .368* .687** 1 .600** Sig. (2-tailed) .190 .045 .000 30 30 30 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N PP12 N .000 30 154 30 Lanjutan Lampiran 7 X1 Pearson Correlation .457* .450* .634** .600** Sig. (2-tailed) .011 .013 .000 .000 30 30 30 30 N Lampiran 8 : Hasil Uji Reabilitas Variabel Pengetahuan Pajak Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .745 12 155 1 30 Lampiran 9 : Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan Correlations KP1 KP Pearson 1 Correlation KP2 KP3 .635** .370* .292 .331 .196 .149 .217 .000 .044 .118 .074 .299 .431 30 30 30 30 30 30 .635** 1 .585** .557** .209 .001 .001 1 Sig. (2-tailed) N KP Pearson 2 Correlation Sig. (2-tailed) N KP Pearson 3 Correlation Sig. (2-tailed) N KP Pearson 4 Correlation Sig. (2-tailed) N KP Pearson 5 Correlation Sig. (2-tailed) N KP Pearson 6 Correlation Sig. (2-tailed) N .000 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12 .544** .352 .254 .373* .250 .002 .056 .175 .042 30 30 30 30 30 30 .336 .137 .464** .470** .537** .584** .273 .268 .070 .470 .010 .009 .002 .001 .145 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 .370* .585** 1 .812** .344 .148 .155 .545** .320 .332 .629** .278 .044 .001 .000 .063 .435 .414 .002 .085 .073 .000 .136 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 .292 .557** .812** 1 .327 .160 .167 .726** .408* .300 .605** .218 .118 .001 .000 .078 .399 .378 .000 .025 .108 .000 .247 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 .331 .209 .344 .327 1 .458* .382* .494** .565** .549** .454* .528** .074 .268 .063 .078 .011 .037 .006 .001 .002 .012 .003 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 .196 .336 .148 .160 .458* 1 .687** .359 .493** .678** .607** .606** .299 .070 .435 .399 .011 .000 .052 .006 .000 .000 .000 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 156 Lanjutan Lampiran 9 KP Pearson 7 Correlation Sig. (2-tailed) N KP Pearson 8 Correlation Sig. (2-tailed) N KP Pearson 9 Correlation Sig. (2-tailed) N KP Pearson 10 Correlation Sig. (2-tailed) N KP Pearson 11 Correlation Sig. (2-tailed) N KP Pearson 12 Correlation Sig. (2-tailed) N .149 .137 .155 .167 .382* .687** .421* .326 .514** .435* .397* .431 .470 .414 .378 .037 .000 .021 .078 .004 .016 .030 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 .217 .464** .545** .726** .494** .359 .421* 1 .496** .543** .583** .250 .250 .010 .002 .000 .006 .052 .021 .005 .002 .001 .182 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 .544** .470** .320 .408* .565** .493** .326 .496** 1 .580** .524** .510** .002 .009 .085 .025 .001 .006 .078 .005 .001 .003 .004 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 .352 .537** .332 .300 .549** .678** .514** .543** .580** 1 .727** .658** .056 .002 .073 .108 .002 .000 .004 .002 .001 .000 .000 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 .254 .584** .629** .605** .454* .607** .435* .583** .524** .727** 1 .545** .175 .001 .000 .000 .012 .000 .016 .001 .003 .000 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 .373* .273 .278 .218 .528** .606** .397* .250 .510** .658** .545** 1 .042 .145 .136 .247 .003 .000 .030 .182 .004 .000 .002 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 1 157 .002 30 Lanjutan Lampiran 9 KP Pearson 13 Correlation Sig. (2-tailed) N KP Pearson 14 Correlation Sig. (2-tailed) N KP Pearson 15 Correlation Sig. (2-tailed) N KP Pearson 16 Correlation Sig. (2-tailed) N KP Pearson 17 Correlation Sig. (2-tailed) N X2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N .011 .178 .316 .411* .554** .828** .601** .508** .503** .550** .620** .647** .956 .348 .089 .024 .001 .000 .000 .004 .005 .002 .000 .000 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 .181 .200 .259 .401* .624** .699** .524** .534** .564** .522** .450* .506** .339 .289 .168 .028 .000 .000 .003 .002 .001 .003 .013 .004 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 .133 .264 .375* .544** .514** .469** .414* .682** .432* .516** .388* .354 .483 .159 .041 .002 .004 .009 .023 .000 .017 .003 .034 .055 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 .641** .517** .366* .383* .430* .607** .521** .439* .480** .567** .541** .521** .000 .003 .047 .037 .018 .000 .003 .015 .007 .001 .002 .003 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 .351 .440* .591** .611** .520** .505** .422* .619** .380* .657** .654** .683** .057 .015 .001 .000 .003 .004 .020 .000 .038 .000 .000 .000 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 .515** .630** .638** .681** .680** .725** .578** .736** .719** .787** .802** .698** .004 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 158 Lanjutan Lampiran 9 Correlations KP13 KP1 .641** .351 .515** Sig. (2-tailed) .956 .339 .483 .000 .057 .004 30 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .178 .200 .264 .517** .440* .630** Sig. (2-tailed) .348 .289 .159 .003 .015 .000 30 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .316 .259 .375* .366* .591** .638** Sig. (2-tailed) .089 .168 .041 .047 .001 .000 30 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .411* .401* .544** .383* .611** .681** Sig. (2-tailed) .024 .028 .002 .037 .000 .000 30 30 30 30 30 30 .554** .624** .514** .430* .520** .680** .001 .000 .004 .018 .003 .000 30 30 30 30 30 30 .828** .699** .469** .607** .505** .725** .000 .000 .009 .000 .004 .000 30 30 30 30 30 30 .601** .524** .414* .521** .422* .578** .000 .003 .023 .003 .020 .001 30 30 30 30 30 30 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KP6 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KP7 X2 .133 N KP5 KP17 .181 N KP4 KP16 .011 N KP3 KP15 Pearson Correlation N KP2 KP14 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 159 Lanjutan Lampiran 9 KP8 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KP9 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KP10 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KP11 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KP12 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KP13 Pearson Correlation .508** .534** .682** .439* .619** .736** .004 .002 .000 .015 .000 .000 30 30 30 30 30 30 .503** .564** .432* .480** .380* .719** .005 .001 .017 .007 .038 .000 30 30 30 30 30 30 .550** .522** .516** .567** .657** .787** .002 .003 .003 .001 .000 .000 30 30 30 30 30 30 .620** .450* .388* .541** .654** .802** .000 .013 .034 .002 .000 .000 30 30 30 30 30 30 .647** .506** .354 .521** .683** .698** .000 .004 .055 .003 .000 .000 30 30 30 30 30 30 1 .787** .576** .415* .609** .756** .000 .001 .022 .000 .000 30 30 30 30 30 30 .787** 1 .781** .362* .602** .748** .000 .049 .000 .000 Sig. (2-tailed) N KP14 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KP15 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N .000 30 30 30 30 30 30 .576** .781** 1 .355 .697** .707** .001 .000 .054 .000 .000 30 30 30 30 30 30 160 Lanjutan Lampiran 9 KP16 Pearson Correlation .415* .362* .355 Sig. (2-tailed) .022 .049 .054 30 30 30 .609** .602** .000 N KP17 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N X2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N .575** .725** .001 .000 30 30 30 .697** .575** 1 .836** .000 .000 .001 30 30 30 30 30 30 .756** .748** .707** .725** .836** 1 .000 .000 .000 .000 .000 30 30 30 30 30 1 .000 Lampiran 10 : Hasil Uji Reabilitas Variabel Kualitas Pelayanan Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .934 17 161 30 Lampiran 11 : Hasil Uji Validitas Variabel Kesadaran Wajib Pajak Correlations KWP1 KWP1 Pearson Correlation KWP2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KWP3 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KWP4 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KWP5 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KWP3 KWP4 KWP5 KWP6 KWP7 KWP8 KWP9 .712** .298 .386* -.058 .213 .027 .071 -.111 .000 .109 .035 .760 .259 .887 .709 .560 30 30 30 30 30 30 30 30 30 .712** 1 .223 .551** .136 .241 .190 .343 .071 .237 .002 .473 .200 .315 .064 .708 1 Sig. (2-tailed) N KWP2 .000 30 30 30 30 30 30 30 30 30 .298 .223 1 .333 .048 .068 -.106 .025 -.157 .109 .237 .072 .802 .723 .578 .895 .407 30 30 30 30 30 30 30 30 30 .386* .551** .333 1 .118 .051 .166 .100 .065 .035 .002 .072 .534 .787 .379 .601 .734 30 30 30 30 30 30 30 30 30 -.058 .136 .048 .118 1 .193 .330 .591** .308 .760 .473 .802 .534 .308 .075 .001 .098 30 30 30 30 30 30 30 30 30 162 Lanjutan Lampiran 11 KWP6 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KWP7 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KWP8 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KWP9 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KWP1 Pearson 0 Correlation Sig. (2-tailed) N KWP1 Pearson 1 Correlation Sig. (2-tailed) N .213 .241 .068 .051 .193 .259 .200 .723 .787 .308 30 30 30 30 30 .027 .190 -.106 .166 .887 .315 .578 30 30 .071 1 .353 .353 .184 .055 .055 .330 30 30 30 30 .330 .353 1 .428* .891** .379 .075 .055 .018 .000 30 30 30 30 30 30 30 .343 .025 .100 .591** .353 .428* 1 .343 .709 .064 .895 .601 .001 .055 .018 30 30 30 30 30 30 30 30 30 -.111 .071 -.157 .065 .308 .184 .891** .343 1 .560 .708 .407 .734 .098 .330 .000 .064 30 30 30 30 30 30 30 30 30 .194 -.027 .217 -.136 -.303 .043 .197 .021 .161 .303 .888 .250 .472 .104 .823 .297 .914 .395 30 30 30 30 30 30 30 30 30 -.089 -.134 .014 -.035 -.006 .242 .224 .147 .229 .640 .481 .941 .856 .974 .197 .234 .440 .223 30 30 30 30 30 30 30 30 30 163 .064 Lanjutan Lampiran 11 KWP1 Pearson 2 Correlation Sig. (2-tailed) .665** .530** .449* .277 -.039 .271 .185 .173 .054 .000 .003 .013 .138 .839 .148 .329 .362 .777 30 30 30 30 30 30 30 30 30 -.213 -.241 .088 -.051 -.052 .180 .270 -.027 .241 .259 .200 .642 .787 .786 .342 .149 .887 .200 30 30 30 30 30 30 30 30 30 .415* .503** .382* .420* .387* .531** .702** .582** .575** .022 .005 .037 .021 .035 .003 .000 .001 .001 30 30 30 30 30 30 30 30 30 N KWP1 Pearson 3 Correlation Sig. (2-tailed) N Y Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Correlations KWP10 KWP1 KWP13 Y .194 -.089 .665** -.213 .415* Sig. (2-tailed) .303 .640 .000 .259 .022 30 30 30 30 30 -.027 -.134 .530** -.241 .503** .888 .481 .003 .200 .005 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .217 .014 .449* .088 .382* Sig. (2-tailed) .250 .941 .013 .642 .037 30 30 30 30 30 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KWP3 KWP12 Pearson Correlation N KWP2 KWP11 N 164 Lanjutan Lampiran 11 KWP4 -.136 -.035 .277 -.051 .420* .472 .856 .138 .787 .021 30 30 30 30 30 -.303 -.006 -.039 -.052 .387* .104 .974 .839 .786 .035 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .043 .242 .271 .180 .531** Sig. (2-tailed) .823 .197 .148 .342 .003 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .197 .224 .185 .270 .702** Sig. (2-tailed) .297 .234 .329 .149 .000 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .021 .147 .173 -.027 .582** Sig. (2-tailed) .914 .440 .362 .887 .001 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .161 .229 .054 .241 .575** Sig. (2-tailed) .395 .223 .777 .200 .001 30 30 30 30 30 1 .115 .270 .532** .392* .546 .149 .002 .032 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .115 1 .259 .288 .384* Sig. (2-tailed) .546 .166 .123 .036 30 30 30 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KWP5 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KWP6 N KWP7 N KWP8 N KWP9 N KWP10 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KWP11 N 30 30 165 Lanjutan Lampiran 11 KWP12 -.057 .588** .765 .001 30 30 30 .288 -.057 1 .364* .002 .123 .765 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .392* .384* .588** .364* 1 Sig. (2-tailed) .032 .036 .001 .048 30 30 30 30 Pearson Correlation .270 .259 Sig. (2-tailed) .149 .166 30 30 .532** N KWP13 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Y N 1 .048 Lampiran 12: Hasil Uji Reabilitas Variabel Kesadaran Wajib Pajak Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .706 13 166 30 Lampiran 13 : Hasil Uji Validitas Penerimaan Pajak Correlations PNP1 PNP1 Pearson Correlation PNP2 PNP2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N PNP3 .244 .085 1.000** .226 .004 .194 .656 .000 .230 30 30 30 30 30 30 .515** 1 .243 .234 .515** .398* .196 .212 .004 .029 .004 30 30 30 30 Pearson Correlation .244 .243 1 .262 .244 .365* Sig. (2-tailed) .194 .196 .163 .194 .047 30 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .085 .234 .262 1 .085 .426* Sig. (2-tailed) .656 .212 .163 .656 .019 30 30 30 30 30 30 1.000** .515** .244 .085 1 .226 .000 .004 .194 .656 30 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .226 .398* .365* .426* .226 1 Sig. (2-tailed) .230 .029 .047 .019 .230 30 30 30 30 30 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N PNP6 PNP6 30 N PNP5 PNP5 30 N PNP4 PNP4 .515** 1 Sig. (2-tailed) N PNP3 N .230 167 30 Lanjutan Lampiran 13 PNP7 Pearson Correlation .244 .243 1.000** .262 .244 .365* Sig. (2-tailed) .194 .196 .000 .163 .194 .047 30 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .227 .337 .240 .244 .227 .244 Sig. (2-tailed) .227 .069 .201 .194 .227 .194 30 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .209 .323 .434* .248 .209 .248 Sig. (2-tailed) .267 .081 .017 .186 .267 .186 30 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .227 .337 .240 .244 .227 .244 Sig. (2-tailed) .227 .069 .201 .194 .227 .194 30 30 30 30 30 30 .627** .626** .779** .487** .627** .601** .000 .000 .000 .006 .000 .000 30 30 30 30 30 30 N PNP8 N PNP9 N PNP10 N Z Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Correlations PNP7 PNP1 PNP9 PNP10 Z Pearson Correlation .244 .227 .209 .227 .627** Sig. (2-tailed) .194 .227 .267 .227 .000 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .243 .337 .323 .337 .626** Sig. (2-tailed) .196 .069 .081 .069 .000 30 30 30 30 30 N PNP2 PNP8 N 168 Lanjutan Lampiran 13 PNP3 1.000** .240 .434* .240 .779** .000 .201 .017 .201 .000 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .262 .244 .248 .244 .487** Sig. (2-tailed) .163 .194 .186 .194 .006 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .244 .227 .209 .227 .627** Sig. (2-tailed) .194 .227 .267 .227 .000 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .365* .244 .248 .244 .601** Sig. (2-tailed) .047 .194 .186 .194 .000 30 30 30 30 30 1 .240 .434* .240 .779** .201 .017 .201 .000 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .240 1 .191 1.000** .465** Sig. (2-tailed) .201 .313 .000 .010 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N PNP4 N PNP5 N PNP6 N PNP7 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N PNP8 N PNP9 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .434* .191 1 .191 .623** Sig. (2-tailed) .017 .313 .313 .000 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .240 1.000** .191 1 .465** Sig. (2-tailed) .201 .000 .313 30 30 30 N PNP10 N .010 30 169 30 Lanjutan Lampiran 13 Z Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N .779** .465** .623** .465** .000 .010 .000 .010 30 30 30 30 Lampiran 14 : Hasil Uji Reabilitas Penerimaan Pajak Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .805 10 170 1 30 Lampiran 15 : Hasil Uji Koefisien Determinasi (Sub-Struktur 1) Model Summaryc,d Model R R .996a 1 Adjusted R Std. Error of the Square Estimate Squareb .993 .993 Durbin-Watson 3.396 2.393 a. Predictors: X2, X1 b. Dependent Variable: Y Lampiran 16 : Hasil Uji Anova (Sub-Struktur 1) ANOVAa,b Model 1 Sum of Squares Regression Mean Square 153650.013 2 76825.007 1129.987 98 11.530 154780.000d 100 Residual Total df a. Dependent Variable: Y b. Predictors: X2, X1 F Sig. .000c 6662.778 Lampiran 17 : Hasil Uji Signifikansi t (Sub-Struktur 1) Coefficientsa,b Unstandardized Coefficients Model 1 B Std. Error Standardized Coefficients Beta Collinearity Statistics t Sig. Tolerance X1 .581 .064 .668 9.048 .000 .014 X2 .232 .052 .330 4.463 .000 .014 b. Dependent Variable: Y 171 Lampiran 18 : Hasil Uji Koefisien Determinasi (Sub-Struktur 2) Model Summaryc,d Model R R .997a 1 a. b. Adjusted R Std. Error of the Square Estimate Squareb .993 .993 Durbin-Watson 2.758 2.369 Predictors: Y, X2, X1 Dependent Variable: Z Lampiran 19 : Hasil Uji Anova (Sub-Struktur 2) ANOVAa,b Model 1 Sum of Squares Regression Mean Square 104996.035 3 34998.678 737.965 97 7.608 105734.000d 100 Residual Total df a. Dependent Variable: Z b. Predictors: Y, X2, X1 F 4600.313 Sig. .000c Lampiran 20 : Hasil Uji Signifikansi t (Sub-Struktur 2) Coefficientsa,b Unstandardized Coefficients Model 1 a. B Collinearit y Statistics Standardized Coefficients Std. Error Beta T Sig. Tolerance X1 .260 .071 .362 3.680 .000 .007 X2 .167 .046 .287 3.606 .000 .011 Y .289 .082 .349 3.519 .001 .007 Dependent Variable: Z 172