Livia Valentina EY/ 125160098 Managemen Strategik 1. Gambar, jelaskan dan beri contoh Five Forces Industry Model by Porter (Kekuatan Bersaing dalam Bisnis) 1) Threat of New Entrants ( Hambatan bagi Pendatang Baru) Kekuatan ini menentukan seberapa mudah (atau sulit) untuk masuk ke industri tertentu. Jika Industri tersebut bisa mendapatkan profit yang tinggi dengan sedikit hambatan maka pesaing akan segera bermunculan. Semakin banyak perusahaan saingan (kompetitor) yang bersaing pada market yang sama maka profit atau laba akan semakin menurun. Sebaliknya, semakin tinggi hambatan masuk bagi pendatang baru maka posisi perusahaan kita yang bergerak di industri tersebut akan semakin diuntungkan. Contoh: Go-jek merupakan perusahaan start-up yang pertama kali beroperasi di Indonesia. Dengan kata lain, Gojek merupakan market leader di bagian layanan jasa angkut penumpang online dengan kendaraan bermotor di Indonesia. "Sehingga bagi pendatang baru yang ingin merintis bisnis di pangsa pasar ini akan mengalami kesulitan untuk bersaing dengan Go-jek. 2) Bargaining power of suppliers (Daya Tawar Pemasok) Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual bahan baku pada harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada pembelinya. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan menjadi rendah karena memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli bahan baku yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pemasok, semakin tinggi pula keuntungan perusahaan kita. Daya tawar pemasok menjadi tinggi apabila hanya sedikit pemasok yang menyediakan bahan baku yang diinginkan sedangkan banyak pembeli yang ingin membelinya, hanya terdapat sedikit bahan baku pengganti ataupun pemasok memonopoli bahan baku yang ada. Contoh: Go-jek memiliki pesaing yang cukup berat meskipun Go-jek merupakan market leader yakni Grab Bike. Grab bike mampu menawarkan pelayanan dan harga yang cukup bersaing dengan gojek. Sehingga kekuatan tawar menawar pemasok cukup tinggi. 3) Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli) Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawaran dari pembeli/konsumen, semakin tinggi daya tawar pembeli dalam menuntut harga yang lebih rendah ataupun kualitas produk yang lebih tinggi, semakin rendah profit atau laba yang akan didapatkan oleh perusahaan produsen. Harga produk yang lebih rendah berarti pendapatan bagi perusahaan juga semakin rendah. Di satu sisi, Perusahaan memerlukan biaya yang tinggi dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pembeli maka semakin menguntungkan bagi perusahaan kita. Daya tawar pembeli tinggi apabila jumlah produk pengganti yang banyak, banyak stok yang tersedia namun hanya sedikit pembelinya. Contoh: Go-jek merupakan layanan jasa angkut penumpang dengan kendaraan bermotor yang berbasis aplikasi pada smartphone. Pada aplikasi yang tersedia terdapat tarif yang tertera berdasarkan jarak yang akan ditempuh. Dan persaingan yang terjadi diantara perusahaan sejenis adalah persaingan harga. Go-jek juga hanya memiliki satu rival yakni Grab bike. Sehingga kekuatan tawar-menawar pembeli cukup rendah 4) Threat of substitutes (Hambatan bagi Produk Pengganti) Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila pembeli/konsumen mendapatkan produk pengganti yang lebih murah atau produk pengganti yang memiliki kualitas lebih baik dengan biaya pengalihan yang rendah. Semakin sedikit produk pengganti yang tersedia di pasaran akan semakin menguntungkan perusahaan kita. Contoh: Banyak start-up lain yang beroperasi di bagian jasa angkut penumpang online dengan kendaraan bermotor, namun hanya sedikit yang dapat bersaing dengan Go-jek. Salah satu nya adalah Grab-bike. Yang dimana driver dan pelayanan yang diberikan hampir menyaingi Go-jek. Sehingga dapat dikatakan bahwa ancaman dari barang pengganti cukup tinggi. 5) Rivalry among existing competitors (Tingkat Persaingan dengan Kompetitor) Perusahaan harus bersaing secara agresif untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar. Perusahaan kita akan semakin diuntungkan apabila posisi perusahaan kita kuat dan tingkat persaingan pada pasar (Market) yang sama tersebut yang rendah. Persaingan semakin ketat akan terjadi apabila banyak pesaing yang merebut pangsa pasar yang sama, loyalitas pelanggan yang rendah, produk dapat dengan cepat digantikan dan banyak kompetitor yang memiliki kemampuan yang sama dalam menghadapi persaingan. Contoh: Go-jek tidak hanya satu-satu nya perusahaan yang menjalani bisnis startup jasa angkut penumpang kendaraan bermotor di Indonesia. Selain Go-jek, terdapat juga Grab bike, smartjek, dan blujek. Sehingga tingkat persaingan cukup cukup tinggi. amun dikarenakan Go-jek merupakan market leader di Indonesia sehingga gojek berada dalam posisi yang cukup aman dalam persaingan. 2. Gambar, jelaskan dan beri contoh Corporate Value Chain dan Industri Value Chain a. Corporate Value Chain Rantai nilai internal bisnis terdiri dari semua aktivitas yang berbeda secara fisik dan teknologi dalam perusahaan yang menambah nilai bagi pengalaman pelanggan. Kunci untuk ini adalah memahami kegiatan yang menciptakan keunggulan kompetitif, dan kemudian mengelola kegiatan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain di industri. Porter’s Value Chain berfokus pada sistem, dan bagaimana input diubah menjadi output yang dibeli oleh konsumen. Menggunakan sudut pandang ini, Porter menggambarkan rantai kegiatan umum untuk semua bisnis, dan ia membagi mereka ke dalam kegiatan primer dan dukungan. - Primary Activities Kegiatan utama berhubungan langsung dengan penciptaan fisik, penjualan, pemeliharaan dan dukungan dari suatu produk atau jasa. Mereka terdiri dari: ● Inbound Logistic – semua proses yang terkait dengan menerima, menyimpan, dan mendistribusikan input internal. ● Operations – kegiatan transformasi yang mengubah input menjadi output yang akan dijual kepada pelanggan. ● Outbond Logistic – kegiatan ini memberikan produk atau layanan kepada pelanggan. ● Marketing & Sales – proses yang digunakan untuk membujuk pelanggan untuk membeli produk yang dijual. ● Service – kegiatan yang berkaitan dengan mempertahankan nilai dari produk atau layanan kepada pelanggan setelah membeli produk. - Support Activities Kegiatan ini mendukung fungsi utama di atas. Dalam diagram kita, garis putusputus menunjukkan bahwa setiap dukungan, atau sekunder, aktivitas dapat berperan dalam setiap kegiatan utama. Misalnya, pengadaan mendukung operasi dengan kegiatan tertentu, tetapi juga mendukung pemasaran dan penjualan dengan kegiatan lain. ● Procurement (Purchasing) – kegiatan organisasi untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk beroperasi. ● Human Resource Management – seberapa baik sebuah perusahaan merekrut, melatih, memotivasi, memberi penghargaan, dan mempertahankan para pekerjanya. ● Technological Development – kegiatan ini berhubungan dengan pengelolaan dan pengolahan informasi, serta melindungi basis pengetahuan perusahaan. ● Infrastructure – sistem dukungan perusahaan, dan fungsi-fungsi yang memungkinkan untuk mempertahankan operasi sehari-hari seperti akuntansi, hukum, administrasi, dan manajemen. Contoh: Pada sebuah perusahaan fotokopi (copier manufacturer) tabel contoh di bawah ini menunjukan apa yang akan dilakukan oleh pihak perusahaan secara spesifik yaitu dengan mengadakan diferensiasi dalam rantai nilai untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dari para pesaing. Versi dasar dapat terlihat kontras bila dibandingkan dengan value chain kompetitor, yang dapat dibuat analisis secara terpisah. Template value chain secara bertahap menambahkan analisis waktu, biaya total yang dapat diidentifikasi untuk tiap kegiatan. Dan tergantung kepada biaya-biaya yang dapat diidentifikasi biaya yang didasarkan per-unit yang mana merupakan tujuan akhir dari analisis. b. Industry Value Chain Industry Value Chain terdiri dari semua kegiatan yang menciptakan nilai dalam industri, dimulai dengan bahan baku, dan diakhiri dengan produk yang telah selesai dikirim ke pelanggan. Jadi contoh rantai nilai industri kimia mungkin terlihat seperti: - Raw minerals (mis. Minyak, gas, udara, air) - Produksi bahan kimia dasar (mis. Anorganik dan organik seperti mis. Amonia, garam, benzena) - Pengolahan kimia - Produksi bahan kimia canggih (pupuk, bahan kimia industri, plastik) - Pemrosesan dan teknologi canggih (bahan kimia khusus, produk perawatan konsumen, ilmu kehidupan) - Konsumen Tujuan dari analisis industry value chain adalah untuk mengetahui bagaimana bagian dalam industry value chain cocok dengan rantai nilai pemasok dan pelanggan Anda. 3. Jelaskan tentang visi, misi dan komponen misi Visi (Vision) merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang. Misi (Mision) merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa. Karena misi perusahaan merupakan bagian dari proses strategic management yang akan dipublikasikan kepada masyarakat, maka misi perusahaan sebaiknya mencakup 9 komponen pokok, yang terdiri dari : a. Customer : secara explisit misi harus menyebutkan siapa yang menjadi pelanggan bagi produk perusahaan b. Product or Services : dalam hal ini secara spesifik perusahaan harus menyebutkan produk atau jasa apa saja yang dihasilkan oleh perusahaan. c. Markets : pernyataan ini menjelaskan di pasar mana produk perusahaan akan bersaing dengan produk yang dihasilkan oleh pesaing. d. Technology : pernyataan misi menyebutkan arah pengembangan teknologi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. e. Concern for survival, growth, and profitablility : dalam hal ini pernyataan misi menunjukkan secara jelas komitmen perusahaan terhadap kelangsungan hidup perusahaan, pertumbuhan dan kemampuan untuk menghasilkan laba (Profitabilitas). f. Philosophy : misi akan menjelaskan kepercayaan (beliefs), nilai (values), aspirasi, dan prioritas etis dari perusahaan. g. Self Concept : misi akan menjelaskan apa yang menjadi kompetensi unggulan (distinctive competences) dari perusahaan dibandingkan pesaingnya. h. Concern for public image : misi akan menunjukan apakah perusahaan memiliki respons terhadap masalah-masalah sosial, kemasyarakatan maupun terhadap masalah lingkungan. i. Concern for employees : dalam hal ini pernyataan misi akan menunjukkan apakah karyawan merupakan aset yang berharga bagi perusahaan. 4. Jelaskan tentang Strategi Bersaing (Competitive Strategy by Porter)! A. Strategi Biaya Rendah (Cost Leadership) Menekankan pada upaya memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat rendah. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga (price sensitive) atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan. B. Strategi Pembedaan Produk (Differentiation) Mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya. Berbagai kemudahan pemeliharaan, features tambahan, fleksibilitas, kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan merupakan sedikit contoh dari diferensiasi. Strategi jenis ini biasa ditujukan kepada para konsumen potensial yang relatif tidak mengutamakan harga dalam pengambilan keputusannya (price insensitive). C. Strategi Fokus (Focus) Digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga. Strategi ini akan menjadi lebih efektif jika konsumen membutuhkan suatu kekhasan tertentu yang tidak diminati oleh perusahaan pesaing. Biasanya perusahaan yang bergerak dengan strategi ini lebih berkonsentrasi pada suatu kelompok pasar tertentu (niche market), wilayah geografis tertentu, atau produk barang atau jasa tertentu dengan kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen secara baik. Strategi ini terbagi dalam dua jenis yaitu: - Strategi Focused low-cost Strategi yang biasa diterapkan oleh perusahaan perseorangan yang memproduksi produk dengan merek pribadi atau produk yang hanya dikenal oleh kalangan tertentu. Perusahaan tipe ini tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk pengembangan produk, biaya iklan, biaya tenaga penjual atau biaya merek - Strategi focused differentiation. Strategi yang biasa diterapkan oleh perusahaan yang memiliki produk masal. Biasanya perusahaan memproduksi barang untuk pasar-pasar besar tetapi juga memproduksi barang untuk pasar kecil atau ceruk pasar dengan perbedaan atau spesifikasi yang ditawarkan dalam produknya. 5. Jelaskan perbedaan antara Resource View dan Market View (I/O view) Resource-Based View (RBV) Pandangan Berbasis Sumber Daya (RBV) populer di tahun 1990. Menurut pendekatan ini, kinerja organisasional akan sangat ditentukan oleh beragam sumber daya internal yang dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori yakni : sumber daya fisik, sumber daya manusia, dan sumber daya organisasional. Teori RBV berpendapat bahwa sumber dayalah yang sesungguhnya membantu perusahaan menangkap peluang dan menetralkan ancaman. Para teoretikus RBV berpendapat bahwa akan menguntungkan bagi sebuah perusahaan untuk menjalankan strategi yang saat ini tidak diterapkan oleh perusahaan pesaing mana pun. Agar bernilai, suatu sumber daya hendaknya memiliki indikator-indikator empiris sebagai berikut : (1) langka, (2) sulit untuk ditiru, atau (3) tidak dapat dengan mudah dicarikan penggantinya. Tiga karakteristik sumber daya tersebut memampukan perusahaan untuk menerapkan strategi yang meningkatkan efisiensi dan keefektifan dan membawanya pada keunggulan kompetitif yang berkesinambungan. Market-Based View (I/O View) Konsep MBV berlandaskan konsep competitive force model yang dikembangkan oleh Porter. Model ini menjelaskan lima faktor pendorong eksternal yang harus diperhatikan oleh sebuah organisasi agar mampu memperoleh keunggulan kompetitif dalam lingkungan bisnis, yaitu ancaman pemain baru dalam bisnis, persaingan diantara perusahaanperusahaan yang berada dalam industri, ancaman adanya produk atau layanan pengganti, kekuatan pemasok, dan kekuatan pembeli. Kekuatan kolektif dari kelima faktor pendorong ini akan menentukan potensi keuntungan secara keseluruhan dalam sebuah industri. Setiap industri memiliki seperangkat karakteristik ekonomi dan teknis yang menentukan kekuatan masing-masing faktor pendorong ini. Organisasi yang memberikan perhatian dengan cermat dan penuh kehati-hatian secara terus-menerus terhadap lingkungan internal maupun eksternal di sekelilingnya, berpotensi menciptakan kombinasi aset, keterampilan, dan kapabilitas yang mampu mempengaruhi faktor-faktor pendorong ini. Tentu saja melalui penyusunan dan pengimplementasian strategi yang tepat. Bukan RBV atau MBV, tapi keduanya kiat manfaatkan sebgai pernagkat analisi untuk menyusun startegi. 6. Terdapat beberapa jenis strategi bisnis dan beri contohnya masing-masing (12)! Strategi Definisi Contoh Integrasi kedepan Mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas distributor atau pengecer Pembuat boneka dan penjual barang melalui pos, Pleasant Co., baru saja membuat gerai ritel di Manhattan Integrasi ke belakang Mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok Mcdonald’s mengakuisisi produsen gelas kertas perusahaan Integrasi horizontal Mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing Callaway golf mengakuisisi top-flite Golf Company Penetrasi Pasar Meningkatkan pangsa pasar untuk produk/jasa saat ini di pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar SABMiller Plc menghabiskan $500 juta tahun 2003 untuk memasarkan bir merek Miller Pengembangan Pasar Memperkenalkan produk/ jasa saat ini ke area geografis yang baru Maskapai penerbangan JetBlue menambahkan puluhan rute baru Pengembangan Produk Meningkatkan penjualan melalui perbaikan produk/jasa saat ini atau mengembangkan produk/jasa baru GM mengembangkan mobil bertenaga Hidrogen atau Pfizer mengembangkan pil anti merokok baru Diversifikasi Konsentrik Menambahkan produk/jasa baru yang masih berkaitan dengan produk/jasa lama Microsoft meluncurkan PC pertamanya yang juga berfungsi sebagai sarana hiburan Diversifikasi Konglomerat Menambahkan produk/jasa baru yang tidak berkaitan dengan produk/jasa lama Penyewaan video Blockbuster mungkin akan mengakuisisi perusahaan pemasar langsung DVD dan musik, Columbia House Diversifikasi Horizontal Menambahkan produk/jasa baru, yang tidak berkaitan, kepada pelanggan saat ini Viacom mengakuisisi Comedy Central, saluran TV Cabel komedi yang dikenal dengan the man show dan the daily show dari AOL Retrenchment Mengelompokkan ulang melalui pengurangan biaya dan aset terhadap penurunan penjualan dan laba America West airlanes menutup hu-nya di Columbus, Ohio, dan memecat 390 orang karyawannya Divestasi Menjual satu divisi atau ConocoPhilips menjual bagian perusahaan jaringan gerai circle Knya kepad perusahaan kanada, alimentation Couche-Tard Likuidasi Menjual seluruh aset Sprint melikuidasi divisi perusahaan, Web-hosting-nya sepotong-sepotong untuk nilai riilnya 7. Jelaskan secara ringkas tentang SPACE Matrix ( Strategy Position & Action Evaluation), IE Matrix, Grand Matrix Matriks Evaluasi Posisi dan Tindakan Strategis (Strategic Position and Action Evaluation—SPACE Matrix), mengindikasikan apakah strategi yang agresif, konservatif, defensif, atau kompetitif yang paling cocok dengan organisasi tertentu. Sumbu untuk Matriks SPACE mewakili dua dimensi internal, yaitu kekuatan keuangan (financial strength—FS) dan keunggulan kompetitif (competitive advantage—CA) dan dua dimensi eksternal, yaitu stabilitas lingkungan (environmental stability— ES) dan kekuatan industri (industrial strength—IS). Keempat faktor ini adalah penentu yang paling penting dari keseluruhan posisi Strategis organisasi. Matrik Internal Eksternal merupakan sebuah model yang dikembangkan dari model General Electric, parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi perusahaan. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporasi yang lebih detail. Matrik Grand Strategy merupakan tahapan pencocokan (matching stage) pada proses formulasi strategi. Matrik ini didasarkan pada dua dimensi evaluasi yaitu posisi kompetitif (Competitive position) dan pertumbuhan pasar (market growth). Strategi yang sesuai untukdipertimbangkan suatu organisasi terdapat pada urutan daya tariknya dalam masing-masing kuadran dalam matriks. Matriks Grand strategy digunakan untuk mengetahui strategi bisnis yang tepat bagi perusahaan. 8. Analisis Budaya Organisasi Internasional 1) Sejarah Perusahaan Coca-Cola Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia yang sering kita lihat sekarang. Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda cenderamata berlogo CocaCola. Benda-benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cenderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatkan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan. Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar. 2) Visi dan Misi Coca Cola Misi Misi ini menegaskan tujuan sebagai sebuah perusahaan dan berfungsi sebagai standar yang menjadi tolok ukur seluruh tindakan dan keputusan. - Untuk menginspirasi momen penuh optimisme dan kebahagiaan... - Untuk menciptakan nilai dan membuat perbedaan. Visi Visi kami membentuk kerangka kerja dan memandu setiap aspek dari bisnis dengan menjelaskan target yang perlu dicapai untuk terus meraih pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkualitas. - SDM: Menjadi tempat kerja yang baik dimana orang dapat terinspirasi untuk memenuhi potensi mereka. - Portofolio: Menghadirkan portofolio merek minuman berkualitas yang mampu mengantisipasi dan memuaskan keinginan dan kebutuhan orang ke seluruh dunia. - Mitra: Menjaga jaringan pelanggan dan pemasok yang unggul, bersama menciptakan nilai bersama yang mampu bertahan lama. - Planet: Menjadi warga negara yang bertanggung jawab yang membuat perbedaan dengan membantu membangun dan mendukung masyarakat yang berkelanjutan. - Keuntungan: Memaksimalkan pengembalian jangka panjang kepada pemilik saham dengan memperhatikan tanggung jawab secara keseluruhan. - Produktivitas: Menjadi organisasi yang sangat efektif, terstruktur, dan bergerak cepat. 3) Strategi SDM Pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu focus utama manajemen coca cola dalam menyiapkan tenaga kerja yang handal, dinamis dan penuh dedikasi. Yang sasaran coca cola tak lain ialah memberi layanan yang prima dan memuaskan kepada lebih dari 200 juta konsumen melalui sekitar 400,000 pelanggan yang tersebar. Coca cola sendiri menyadari bahwa untuk meraih semua peluang yang ada, memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggannya, dan untuk dapat mengahadapi tantangan lingkungan bisnis yang kompetitif, tim-tim kami perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai, serta sikap yang tepat. Coca-Cola menyelenggarakan berbagai pelatihan serta mengembangkan SDMnya untuk menjamin bahwa kemampuan bisnis perusahaan senantiasa memenuhi tuntutan pasar, dan para karyawan mampu menghasilkan apa yang diharapkan dari mereka. Sementara itu, coca cola juga secara berkesinambungan merekrut tenaga-tenaga muda berpotensi untuk menduduki posisi-posisi penting di masa mendatang. Coca cola memiliki satu tim khusus yang bertugas meningkatkan keterampilan-keterampilan fungsi teknis, bidang manajemen dan kepemimpinan karyawan. Tim tersebut didukung dan disertifikasi oleh sejumlah lembaga pelatihan dan pengembangan SDM internasional. Diantaranya terdapat The Coca-Cola Company, Coca-Cola Amatil dan beberapa lembaga internasional lainnya. Kami menghadirkan kelompok fasilitator baik dari dalam organisasi sendiri, maupun dari lingkungan luar yang memiliki kepiawaian bisnis yang tajam, pengalaman kerja langsung dalam bidang-bidang terkait, serta yang jauh lebih penting, "menjiwai pendidikan". 4) Strategi Pemasaran Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak. Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurangkurangnya satu pihak dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai dengan yang diinginkannya. Manajemen Pemasaran Coca Cola : Coca-Cola memiliki beberapa program untuk mendukung penjualan dan pemasaran produk-produknya. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen, yaitu: - Program Promosi Mereka mempunyai program promosi yang beragam, yang tidak hanya untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran, tetapi juga meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk. - Layanan Konsumen Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan pelanggan, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca- Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing. - - - Area Marketing Contractor Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di sektor informal, mendorong Coca-Cola untuk secara serius dan berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Sistem Distribusi ini mengandalkan dua kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar: Area Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending. Layanan Produk Pendingin Riset membuktikan bahwa 90% konsumen Coca-Cola ebih menyukai membeli produk dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan Cold Drink Equipment (peralatan pendingin) sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan para pelanggan. HoReCa Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Café ternama, Coca-Cola memberikan beragam penawaran menarik melalui program HoReCa ini 5) Analisis SWOT - Kekuatan (Strength) Kekuatan yang dimiliki oleh Coca-Cola Company meliputi Brand Image dan Brand Loyality yang sudah melekat kuat di masyarakat dan terbukti hingga saat ini masih menjadi pemimpin di pasar atau market leader. Formula rahasia produknya juga tidak mudah ditiru oleh para pesaing yang menjadikan produk ini tetap memiliki keunikan tersendiri. Selain itu sistem distribusinya yang telah merambah hampir keseluruh dunia tidak akan mudah untuk dikejar oleh competitor. Produk-produk baru yang terus menerus diluncurkan serta promosi yang gencar semakin memperkokoh posisi The Coca Cola - Kelemahan (Weakness) Kelemahan untuk setiap bisnis harus baik diminimalkan dan dipantau agar dapat secara efektif mencapai produktivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha mereka. Isu kesehatan mungkin - - salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh produk CocaCola. Masalah kandungan kalori berlebih yang diantisipasi dengan cara meluncurkan produk sugar free ternyata juga masih mendapat hambatan dari adanya isu kesehatan mengenai pemanis buatan yang digunakan sebagai pengganti. Selain itu produk ini juga belum mulai beralih ke produk ramah lingkungan, sementara mulai banyak minuman ringan yang memakai isu keseahatan dan lingkungan dalam kampanye produk mereka. Peluang (Opportunity) Pertumbuhan sebesar 7,5% yang terjadi pada pasar minuman ringan non soda dan 8,5% pada air mineral kemasan merupakan peluang yang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh Coca-Cola. Hal ini sudah dilakukan dengan produknya yaitu Air mineral Ades dan produk minuman Isotonik. Selain itu menurut data masih banyak pasar di wilayah Asia Tengah dan Afrika yang tingkat konsumsi minuman ringan bersodanya masih rendah. Ini merupakan Blue Ocean bagi pemasaran Coca Cola dimasa depan. Ancaman (Threat) Kompetitor baik tingkat domestic maupun level International seperti Pepsi dan Cadbury merupakan ancaman yang patut diwaspadai. Selain itu perubahan paradigma konsumen yang lebih health conscious serta meningkatnya harga gula, packaging dan material lainnya merupakan ancaman yang perlu ditanggulangi sedini mungkin.