Praktikum Akuntansi Lembaga/ Instansi Pemerintah Untuk SMK/MAK Nara sumber Dra. Dwi Harti, M.Pd Bab 1 Konsep Dasar Akuntansi Pemerintah Daerah A. ORGANISASI SEKTOR PUBLIK B. RUANG LINGKUP AKUNTANSI PEMERINTAH C. PENYUSUNAN KEBIJAKAN AKUNTANSI D. SISTIM PEMBUKUAN 1. Definisi Sektor Publik A. ORGANISASI SEKTOR PUBLIK 2. Persamaan Sektor Publik denganSektor Swasta 3. Perbedaan Sektor Publik dengan Sektor Swasta 3. Komponen Lingkungan Sektor Publik 1. Definisi Sektor Publik Menurut Mardiasmo (2002), dipandang dari sudut ilmu ekonomi, sektor publik sering didefinisikan sebagai suatu entitas yang aktifitasnya berhubungan dengan penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan hak publk. Menurut Indra Bastian, sektor publik berarti membicarakan metode manajemen negara. Dalam arti sempit diartikan sebagai pungutan oleh Negara dan akuntansi sektor publik adalah mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang ditetapkan pada pengelolaan dan masyarakat di lembaga ditinggi negara dan departemen dibawahnya, Departemen dibawahnya, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, LSM dan Yayasan Sosial maupun pada proyek kerjasama publik dan swasta. Organisasi Sektor Publik meliputi: lembaga pemerintah, organisasi agama, organisasi sosial, yayasan, institusi pendidikan dan organisasi kesehatan. 2. Persamaan Sektor Publik dengan Sektor Swasta a. Bagian dari sistim ekonomi negara. Sektor publik dan sektor swasta merupakan bagian integral dari sistim ekonomi suatu negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi. b. Menghadapi masalah yang sama, yi kelangkaan sumber daya yang terbatas (scarity of resourses) untuk mencapai tujuannya. Oki baik sektor publik maupun sektor swasta dituntut untuk menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomis, fektif dan efisien. c. Pola pengendalian keuangan sektor publik dan sektor swasta sama sama membutuhkan infor masi yang andal dan relevan untuk melaksanakan fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian. d. Menghasilkan produk yang sama, baik pemerintah maupun swasta sama sama bergerak dibidang transportasi masa, pendidikan, kesehatan, penyediaan energi dan sebagainya. e. Kedua sektor diatur oleh peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain yang disyaratkan. 3. Perbedaan dan sektor publik dan sektor swasta Perbedaan sifat dan karakteristik organisasi sektor publik dengan sektor swasta menurut Mardiasmo (2002:8) antara lain sebagai berikut: Tujuan organisasi Sektor Publik : Non Provite Motive Sektor swasta: Provite Motive Sumber Pendanaan Sektor Publik : Pajak, retribusi, utang obligasi pemerintah, laba BUMN/BUMD, penjualan aset negara, dsb. Sektor swasta: Pembiayaan internal: modal sendiri, laba ditahan, penjualan aset, pembiayaan eksternal, utang bank, obligasi, penerbitan saham. Pertanggung jawaban Sektor Publik : Pertanggungjawaban kepada Masyasrakat dan Parlemen. Sektor Swasta: Pertanggungjawaban kepada pemegang saham dan kreditur. Struktur organisasi Sektor Publik : Birokratis, kaku dan hierarkis Sektor swasta: Fleksible, Piramida, lintas fungsional, dan sebagainya. Karakteristik anggaran Anggaran keuangan Publik: Terbuka untuk umum. Anggaran Sektor swasta: Anggaran keuangan tertutup untuk publik, karena akuntansi sektor swasta menyangkut suatu rahasia perolehan Laba atau Rugi suatu usaha. 4. Komponen Lingkungan Sektor Publik a. Faktor ekonomi meliputi pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, tenaga kerja, nilai tukar mata uang, infra struktur, struktur produksi, arus modal dalam negeri, cadangan devisa, utang dan bantuan luar negeri, dan pertum buhan pendapatan per kaspita (GNP/ GDP) b. Faktor politik meliputi hubungan negara dengan masyarakat, legitimasi pemerintah, tipe rezim yang berkuasa, idiologi negara, elit politik dan massa, jaringan internasional dan kelembagaan. c. Faktor Kultural, meliputi keragaman suku, ras, agama, bahasa, dan budaya sistim nilai di masyarakat, historis, sosiologi masyarakat, karakteristik masyarakat, tingkat pendidikan. d. Demografi meliputi pertumbuhan penduduk, struktur usia penduduk, migrasi tingkat kesehatan. 1. Pengertian Umum 2. Struktur Pemerintah Daerah 3. Akuntansi Pemerintah B. RUANG LINGKUP AKUNTANSI PEMERINTAH 4. Karakteristik Akuntansi Pemerintah 5. Kebijakan Akuntansi 6. Prinsip Akuntansi Pemerintah 7. Asumsi dasar Akuntansi Pemerintah 8. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan 1. Pengertian Umum a. Berdasarkan Ketentuan Umum UU RI No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. 1). Pemerintah pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Presiden dan Menteri sebagaimana yang dimaksud dalsam UUD 1945. 2). Pemerintah daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas ekonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas luasnya dam sistim dan prinsip negara Republik Indonesia sebagai mana dimaksud dalam UUD 1945. 3). Pemerintah Daerah adalah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah otonom. 4). Urusan pemerintah adalah kekuasaan pemerintah yang menjadi kewenangan presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan penyelenggaraan pemerintah daerah untuk melindungi, melayani, mem berdayakan dan mensejahterakan masyarakat. 5). Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistim negara Republik Indonesia. 6). Asas otonomi adalah prinsip dasar penyelenggaraan pemerintah daerah berdasarkan otonomi daerah 7). Desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom berdasarkan asas otonomi 8). Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil pemerintah pusat kepada instansi vertikal diwilayah tertentu dan atau kepada gubernur Bupati/ Walikota sebagai penanggung jawab urusan pemerintahan umum 9). Instansi vertikal adalah perangkat kementerian dan/ atau lembaga pemerintahan non kementerian yang mengurus urusan pemerin tahan yang tidak diserahkan kepada daerah otonom dalam wilayah tertentu dalam rangka dekonsentrasi. b. Berdasarkan ketentuam PP RI No.71 tahun 2010 tentang standar akunansi pemerintah. 1). Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengihtisaran transaksi dan kejadian keuangan, penyajian laporan serta penginterpretasian atas hasilnya. 2). Standar akuntansi pemerintah (SAP) adalah prinsip prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. 3). Kerangka konseptual akuntansi pemerintah adalah kon-sep dasar penyusunan dan pengembangan standar akuntansi pemerintahan dan merupakan acuan bagi komite standar akuntansi pemerintahan, penyusun laporan keuangan, pemeriksa dan pengguna laporan keuangan dalam mencari pemecahan atas suatu masalah yang bdlum diatur dalam pernyataan standar akuntansi pemerintahan (PSAK) 4). SAP berbasis akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBN/ APBD. 5). SAP berbasis kas menuju akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, belanjan dan pembiayaan berbasis kas , serta mengakui aset, utang dan ekuitas dana berbasis akrual. 6). Sistim akuntansi pemerintah adalah rangkaian sistematik dan prosedur, penyelenggaraan, peralatan dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis tran saksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi pemerintah. 2. Struktur Pemerintah Daerah Berdasarkan Permendagri No.64 tahun 2013, pemerintah daerah adalah pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/ Kota, struktur pemerintahan, meliputi sebagai berikut: a. Pemisahan kekuasaan Pihak eksekutif menyusun anggaran selanjut nya disampaikan kepada pihak legislatif untuk mendapatakan persetujuan. Pihak eksekutif melaksanakan berdasarkan ketentuan perundang undangan. Pihak eksekutif bertnggung jawab atas penyelenggaraan keuangan tersebut kepada publik. b. Sistim Pemerintahan Otonomi Tiga lingkup pemerintahan di Indonesia, yaitu pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/ kota. Pemerintah yang menghasilkan pendapatan menggunakan sistim bagi hasil, alokasi dana umum, hibah atau subsidi antar entitas pemerintahan. c. Pengaruh proses politik Dilaksanakan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dan keseimbangan fiskal. Berlangsungnya proses politik berpengaruh terhadap berbagai kepentingan yang ada di masyarakat. d. Pembayaran pajak dan pelayanan pemerintah. Efesiensi pelayanan yang diberikan pemerintah dibandingkan dengan pungutan yang digunakan untuk pelayanan tersebut sulit diukur. Pengukuran kualitas dan kuantitas pelayanan pemerintah relatif sulit diukur karena: 1). Pembayaran pajak merupakan sumber pendapatan dari iuran yang bersifat memaksa. 2). Jumlah pajak yang dibayar berdasarkan peraturan perundang undangan 3). Dengan dibukanya kesempatan kepada pihak lain untuk menyelenggarakan pelayanan pendidikan dan kesehatan, pengukuran efesiensi pelayanan oleh pemerintah menjadi lebih mudah. 3. Akuntansi Pemerintah Berdasarkan Permendagri No. 64 tahun 2013 Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan, penyajian, laporan serta penginterprestasian hasilnya. Standar akuntansi pemerintah (SAP) adalah prinsip prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. SAP berbasis akrual, adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual serta mengakui pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan APBD. Pernyataan standar akuntansi pemerintah yang selanjutnya disingkat PSAP, adalah SAP yang diberi judul, nomor dan tanda efektif. Adapun akuntansi pemerintah oleh para ahli, antara lain sebagai berikut: a. Menurut Revresond Baswir (2007:7), akuntansi pemerintah merupakanbidang akuntansi yang erkaitan dengan lembaga pemerintahan dan lembaga lembaga yang bertujuan untuk tidak mencari laba. b. Menurut Abdul Halim (2002:143), akuntansi pemerintah adalah sebuah kegiatan dalam rangka menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan dan entitas pemerintah untuk pengambilan keputusan ekonomi yang bersumber dari pihak pihak yang berkepentingan atas berbagai alternatif arah tindakan. 4. Karakteristik Akuntansi Pemerintah a. Pemerintah tidak berorientasi laba. Oleh karena itu, dalam akuntansi pemerintah tidak ada laporan laba/ rugi (income statement) dan treatment akuntansi yang berkaitan dengannya. b. Pemerintah membukukan anggran. Bagi pemerintah, anggaran merupakan hal yang penting karena menjadi dasar pelaksanaan kegiatan. c. Dalam akuntansi pemerintah dimungkinkan mempergunakan lebih dari satu jenis dana. Volume transaksi dari setiap jenis dana dalam akuntansi pemerintah sangat banyak sehingga perlu dibentuk satu dana tersendiri d. Akuntansi pemerintah akan membukukan pengeluaran modal, Contoh: untuk membangun gedung dan mengadakan kendaraan dalam perkiraan neraca dan laporan operasional. e. Akuntansi pemerintah bersifat kaku karena sangat bergantung kepada pengaturan perundang undangan f. Akuntansi pemerintah tidak mengenal perkiraan modal dan laba yang ditahan pada neraca 5. Kebijakan Akuntansi Berdasarkan Permendagri No.64 tahun 2013, kebi jakan akuntansi adalah prinsip prinsip, dasar konversi, aturan dan praktek praktek spesifik yang dipilih oleh suatu entitas dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan terhadap anggaran, antar periode maupun antar entitas. Para pembuat standar akuntansi, penyelenggara akuntansi dan pelaporan keuangan serta para peng guna laporan keuangan hendaknya dapat memahami dan mentaati prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan. Berdasarksan Permendagri No. 64 tahun 2013, basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa itu terjadi tan pa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Basis kas menuju akrual adalah basis akuntansi yang menguasai pendapatan, belanja dan pembia yaan berbasis kas serta mengakui aset, utang dan ekuitas dana berbasis akrual. Basis akuntansi merupakan prinsip akuntansi yang menentukan kapan pengaruh atas transaksi diakui untuk tujuan pelaporan keuangan. Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis kas (cash basis) untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam laporan realisasi anggaran (LRA). Basis akrual (accuasl basis) untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam laporan operasional (LO) serta untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam neraca. Entitas pelaporan yang menyajikan laporan kinerja keuangan diperkenankan untuk menyelenggarakan akuntansi dan penyajian laporan keuangan dengan menggunakan sepenuhnya dengan basis akrual (fully accrual basis), baik dalam pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan maupun dalam pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dana. 6. Prinsip Akuntansi Pemerintah Prinsip pencatatan akuntansi pemerintah antara lain sebagai berikut: a. Basis Akuntansi Basis Akuntansi yang digunakan dalam laporan ke keuangan pemerintah adalah basis akrual untuk pengakuan pendapatan (LO) beban, aset, kewajiban dan ekuitas. Dalam hal peraturan perundangan mewajibkan disa jikannya laporan keuangan dengan basis kas, entitas wajib menyajikan laporan demikian. b. Prinsip nilai historis (historical Cost) Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayar untuk memenuhi kewajiban tersebut dimasa yang akan datang. c. Prinsip Realisasi (Realization) Dalam akuntansi komersial digunakan prinsip penandingan antara biaya dan pendapatan (maching cost againt revenue principle) pada suatu periode Akuntansi. Akuntansi pemerintah menggunakan prinsip reali sasi, artinya pendapatan yang tersedia dan telah diotorisasikan melalui anggaran pemerintah pada suAtu tahun fiskal akan direalisasikan untuk memba yar utang dan belanja dalam periode tersebut. d. Prinsip Substansi mengungguli bentuk formal (Substant over form) Informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan Wajar transaksi atau peristiwa lain yang seharusnya disajikan. Transaksi tersebut perlu dicatat dan disa jikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi e. Prinsip Periodisitas (Periodicity) Kegiatan akuntansi pelaporan keuangan perlu dibagi menjadi periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan.. Periode utama yang digunakan adalah tahunan. Periode bulanan, triwulanan dan semesteran juga dianjurkan. f. Prinsip Konsistensi (consistency) Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa dan periode ke periode oleh suatu entitas pelaporan (prinsip konsistensi internal). Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat bahwa metode yang baru diterapkan mampu memberikan informasi yang lebih baik di banding sebelumnya. Pengaruh atas perubahan me tode ini diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. h. Prinsip Penyajian Wajar (fair Presentation) Laporan keuangan menyajikan dengan wajar lapor an realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Faktor pertimbangan sehat bagi penyusun laporan keuangan diperlukan ketika menghadapi ketidak pastian peristiwa dan keadaan tertentu. 7. Asumsi dasar Akuntansi Pemerintah. Asumsi dasar dalam keuangan di lingkungan peme rintah adalah anggapan yang diterima dari suatu kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar standar akuntansi ditetapkan yang terdiri dari: a. Asumsi Kemandirian Entitas Berarti bahwa setiap unit organisasi dianggap sebagai unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan antar unit satu indikasi pemerintah dalam pelaporan keuangan. Salah satu indikasi terpenuhinya asumsi ini adanya kewenangan entitas untuk menyusun anggaran dan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab. Entitas bertanggung jawab atas pengelolaan aset dan sumber daya diluar neraca untuk kepentingan Berdasarkan peraturan sebagai tugas pokoknya, termasuk atas kehilangan atau kerusakan aset dan sumber daya dimaksud, utang piutang yang terjadi akibat keputusan Entitas, serta terlaksana atau tidak terlaksana program yang telah ditetapkan. Asumsi kemandirian entitas, baik entitas pelaporan maupun akuntansi, berarti bahwa setiap unit a akuntansi dianggap sebagai unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan antar unit instansi pemerintah dalam pelaporan keuangan Salah satu indikasi terpenuhinya asumsi ini adalah kewenangan entitas untuk menyusun anggaran dan melaksanakannya dengan tanggung jawab diluar neraca untuk kepentingan wilayah/ daerah tempat berlakunya sebuah undang undang yang berdasarkan tugas pokoknya, termasuk atas kehilangan atau kerusakan aset atau sumber daya dimaksud, utang piutang yang terjadi akibat putusan entitas, serta terlaksana atau tidaknya dari program yang telah ditetapkan. b. Asumsi kesinambungan entitas Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas pelaporan akan berlanjut keberadaannya. Dengan demikian pemerintah diasumsikan tidak bermaksud melakukan likuiditas atas entitas pelaporan dalam jangka pendek. c. Asumsi keter-ukuran dalam satuan uang (monetary measurement) Laporan keuangan entitas harus menyajikan setiap kegiatan yang dapat dinilai dengansatuan uang. Hal ini diperlukan agar memungkinkan dilakukannya entitas dan pengukuran dalam akuntansi 8. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Kriteria Kualitatif Laporan Keuangan adalah ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informa akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Prasarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki adalah sebagai berikut: a. Relevan Laporan keuangan dapat mempengaruhi keputusan pengguna dalam mengevaluasi peristiwa masa Lalu atau masa kini untuk mempredeksi masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi kegiatan dimasa lalu. Syarat Informasi yang relevan antara lain sebagai berikut : 1). Memiliki manfaat umpan balik (flashback value). Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi mereka dimasa lalu. 2). Memiliki manfaat prediktif (predictive value). Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkana hasil masa lalu dan kejadian masa kini. 3). Tepat waktu. Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan. 4). Lengkap. Informasi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dengan memperhatikan kendala yang ada. Informasi yang melatar belakangi setiap data utama yang dimuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut da pat dicegah. b. Andal Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur serta dapat diverifikasi Ciri informasi yang andal sebagai berikut: 1). Penyajian jujur. Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang disajikan atau secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. 2). Dapat diverifikasi. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan kesimpulan yang tidak berbeda jauh. 3). Netralis. Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu c. Dapat dibandingkan Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dila kukan apabila suatu entitas menerapkan suatu ke bijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan apabila entitas yang dibandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik dari pada kebijakan akun tansi yang sedang diterapkan, perubahan tersebut diungkapkan di periode terjadinya perubahan. d. Dapat dipahami. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan da lam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas permohonan para pengguna. Untuk itu, pengguna dapat diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan di ling kungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud. 1. Penyusunan Kebijakan Akuntansi Pelaporan Keuangan 2. Penyusunan Kebijakan Akuntansi Akun C. PENYUSUNAN KEBIJAKAN AKUNTANSI 3. Tujuan Laporan Keuangan Pemerintah 4. Peranan Laporan Keuangan Pemerintah 1. Penyususnan Kebijakan Akuntansi Pelaporan Keuangan Tahapan penyusunan kebijakan akuntansi terkait laporan keuangan dimulai dari pengumpulan rujukan berupa peraturan perundangan dan literatur lain yang terkait dengan kebijakan akuntansi laporan keuangan pemerintah daerah. Rujukan utamanya adalah PP No. 71 tahun 2010 Tentang standar akuntansi pemerintah a. PSAP 01 tentang Penyajian laporan keuangan b. PSAP 02 tentang Laporan realisasi anggaran c. PSAP 03 tentang Laporan arus kas d. PSAP 04 tentang Catatan atas laporan Keuangan e. PSAP 11 tentang Laporan keuangan konsolidasian f. PSAP 12 tentang Laporan operasional dan g. IPSAP dan buletin teknis SAP terkait pelaporan keuangan. Berdasarkan rujukan dan referensi tersebut, dilakukan pemahaman dan analisis untuk melakukan proses penyesuaian dan harmonisasi sesuai kon disi dan kebutuhan laporan keuangan di pemerintah daerah. Hasil proses penyesuaian dan harmonisasi dicantumkan kedalam pernyataan pada kebijakan akuntansi pelaporan keuangan. 2. Penyusunan Kebijakan Akuntansi Akun Tahapan penyusunan kebijakan akuntansi terkait akun dimulai dan mempelajari SAP khususnya per nyataan terkait pemakaian akun.