Uploaded by Halim Harahap

01. Konsep dasar Ak Lembaga

advertisement
Praktikum Akuntansi
Lembaga/ Instansi
Pemerintah
Untuk
SMK/MAK
Nara sumber
Dra. Dwi Harti, M.Pd
Bab
1
Konsep Dasar
Akuntansi
Pemerintah
Daerah
A. ORGANISASI
SEKTOR PUBLIK
B. RUANG LINGKUP
AKUNTANSI PEMERINTAH
C. PENYUSUNAN
KEBIJAKAN AKUNTANSI
D. SISTIM PEMBUKUAN
1. Definisi Sektor Publik
A. ORGANISASI
SEKTOR
PUBLIK
2. Persamaan
Sektor Publik
denganSektor Swasta
3. Perbedaan
Sektor Publik
dengan Sektor Swasta
3. Komponen Lingkungan
Sektor Publik
1. Definisi Sektor Publik
Menurut Mardiasmo (2002), dipandang dari sudut
ilmu ekonomi, sektor publik sering didefinisikan
sebagai suatu entitas yang aktifitasnya berhubungan dengan penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan hak publk.
Menurut Indra Bastian, sektor publik berarti
membicarakan metode manajemen negara.
Dalam arti sempit diartikan sebagai pungutan oleh
Negara dan akuntansi sektor publik adalah mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang ditetapkan pada pengelolaan dan masyarakat di lembaga
ditinggi negara dan departemen dibawahnya,
Departemen dibawahnya, Pemerintah Daerah,
BUMN, BUMD, LSM dan Yayasan Sosial maupun
pada proyek kerjasama publik dan swasta.
Organisasi Sektor Publik meliputi: lembaga
pemerintah, organisasi agama, organisasi
sosial, yayasan, institusi pendidikan dan
organisasi kesehatan.
2. Persamaan Sektor Publik dengan Sektor Swasta
a. Bagian dari sistim ekonomi negara. Sektor publik dan sektor swasta merupakan
bagian
integral dari sistim ekonomi suatu negara dan
keduanya menggunakan sumber daya yang
sama untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Menghadapi masalah yang sama, yi kelangkaan
sumber daya yang terbatas (scarity of
resourses) untuk mencapai tujuannya.
Oki baik sektor publik maupun sektor swasta
dituntut untuk menggunakan sumber daya
organisasi secara ekonomis, fektif dan efisien.
c. Pola pengendalian keuangan sektor publik dan
sektor swasta sama sama membutuhkan infor
masi yang andal dan relevan untuk melaksanakan fungsi manajemen yaitu perencanaan,
pengorganisasian dan pengendalian.
d. Menghasilkan produk yang sama, baik pemerintah maupun swasta sama sama bergerak
dibidang transportasi masa, pendidikan, kesehatan, penyediaan energi dan sebagainya.
e. Kedua sektor diatur oleh peraturan perundangan
dan ketentuan hukum lain yang disyaratkan.
3. Perbedaan dan sektor publik dan sektor swasta
Perbedaan sifat dan karakteristik organisasi
sektor publik dengan sektor swasta menurut
Mardiasmo (2002:8) antara lain sebagai
berikut:
Tujuan organisasi
Sektor Publik : Non Provite Motive
Sektor swasta: Provite Motive
Sumber Pendanaan
Sektor Publik : Pajak, retribusi, utang obligasi
pemerintah, laba BUMN/BUMD, penjualan aset
negara, dsb.
Sektor swasta: Pembiayaan internal: modal
sendiri,
laba
ditahan,
penjualan
aset,
pembiayaan eksternal, utang bank, obligasi,
penerbitan saham.
Pertanggung jawaban
Sektor Publik : Pertanggungjawaban kepada
Masyasrakat dan Parlemen.
Sektor Swasta: Pertanggungjawaban kepada
pemegang saham dan kreditur.
Struktur organisasi
Sektor Publik : Birokratis, kaku dan hierarkis
Sektor swasta: Fleksible, Piramida, lintas
fungsional, dan sebagainya.
Karakteristik anggaran
Anggaran keuangan Publik: Terbuka
untuk umum.
Anggaran Sektor swasta:
Anggaran
keuangan
tertutup
untuk publik, karena akuntansi
sektor swasta menyangkut
suatu rahasia perolehan Laba
atau Rugi suatu usaha.
4. Komponen Lingkungan Sektor Publik
a. Faktor ekonomi meliputi pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, tenaga kerja, nilai tukar
mata uang, infra struktur, struktur produksi,
arus modal dalam negeri, cadangan devisa,
utang dan bantuan luar negeri, dan pertum
buhan pendapatan per kaspita (GNP/ GDP)
b. Faktor politik meliputi hubungan negara dengan masyarakat, legitimasi pemerintah, tipe rezim yang berkuasa, idiologi negara, elit
politik dan massa, jaringan internasional
dan kelembagaan.
c. Faktor Kultural, meliputi keragaman suku,
ras, agama, bahasa, dan budaya sistim nilai
di masyarakat, historis, sosiologi masyarakat, karakteristik masyarakat, tingkat pendidikan.
d. Demografi meliputi pertumbuhan penduduk,
struktur usia penduduk, migrasi tingkat kesehatan.
1. Pengertian Umum
2. Struktur Pemerintah Daerah
3. Akuntansi Pemerintah
B. RUANG
LINGKUP
AKUNTANSI
PEMERINTAH
4. Karakteristik
Akuntansi Pemerintah
5. Kebijakan Akuntansi
6. Prinsip Akuntansi Pemerintah
7. Asumsi dasar Akuntansi Pemerintah
8. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
1. Pengertian Umum
a. Berdasarkan Ketentuan Umum UU RI No. 23
tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
1). Pemerintah pusat adalah Presiden Republik
Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang
dibantu oleh Presiden dan Menteri sebagaimana yang dimaksud dalsam UUD 1945.
2). Pemerintah daerah adalah penyelenggaraan
urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah
menurut asas ekonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas luasnya
dam sistim dan prinsip negara Republik Indonesia sebagai mana dimaksud dalam UUD
1945.
3). Pemerintah Daerah adalah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan
urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah otonom.
4). Urusan pemerintah adalah kekuasaan pemerintah yang menjadi kewenangan presiden
yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan penyelenggaraan pemerintah daerah untuk melindungi, melayani, mem
berdayakan dan mensejahterakan masyarakat.
5). Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintah
dan kepentingan masyarakat setempat dalam
sistim negara Republik Indonesia.
6). Asas otonomi adalah prinsip dasar penyelenggaraan pemerintah daerah berdasarkan
otonomi daerah
7). Desentralisasi adalah penyerahan urusan
pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada
daerah otonom berdasarkan asas otonomi
8). Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat kepada gubernur
sebagai wakil pemerintah pusat kepada instansi vertikal diwilayah tertentu dan atau kepada gubernur Bupati/ Walikota sebagai penanggung jawab urusan pemerintahan umum
9). Instansi vertikal adalah perangkat kementerian dan/ atau lembaga pemerintahan non
kementerian yang mengurus urusan pemerin
tahan yang tidak diserahkan kepada daerah
otonom dalam wilayah tertentu dalam rangka
dekonsentrasi.
b. Berdasarkan ketentuam PP RI No.71 tahun 2010
tentang standar akunansi pemerintah.
1). Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengihtisaran transaksi dan kejadian keuangan,
penyajian laporan serta penginterpretasian
atas hasilnya.
2). Standar akuntansi pemerintah (SAP) adalah
prinsip prinsip akuntansi yang diterapkan
dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangan pemerintah.
3). Kerangka konseptual akuntansi pemerintah
adalah kon-sep dasar penyusunan dan pengembangan standar akuntansi pemerintahan dan merupakan acuan bagi komite standar akuntansi pemerintahan, penyusun laporan keuangan, pemeriksa dan pengguna
laporan keuangan dalam mencari pemecahan
atas suatu masalah yang bdlum diatur dalam
pernyataan standar akuntansi pemerintahan
(PSAK)
4). SAP berbasis akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan
ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis
akrual, serta mengakui pendapatan, belanja
dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang
ditetapkan dalam APBN/ APBD.
5). SAP berbasis kas menuju akrual adalah SAP
yang mengakui pendapatan, belanjan dan
pembiayaan berbasis kas , serta mengakui
aset, utang dan ekuitas dana berbasis akrual.
6). Sistim akuntansi pemerintah adalah rangkaian sistematik dan prosedur, penyelenggaraan, peralatan dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis tran
saksi sampai dengan pelaporan keuangan di
lingkungan organisasi pemerintah.
2. Struktur Pemerintah Daerah
Berdasarkan Permendagri No.64 tahun 2013, pemerintah daerah adalah pemerintah provinsi dan
pemerintah kabupaten/ Kota, struktur pemerintahan, meliputi sebagai berikut:
a. Pemisahan kekuasaan
Pihak eksekutif menyusun anggaran selanjut
nya disampaikan kepada pihak legislatif untuk mendapatakan persetujuan. Pihak eksekutif melaksanakan berdasarkan ketentuan
perundang undangan. Pihak eksekutif bertnggung jawab atas penyelenggaraan keuangan tersebut kepada publik.
b. Sistim Pemerintahan Otonomi
Tiga lingkup pemerintahan di Indonesia, yaitu
pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan
pemerintah kabupaten/ kota. Pemerintah yang
menghasilkan pendapatan menggunakan sistim bagi hasil, alokasi dana umum, hibah atau
subsidi antar entitas pemerintahan.
c. Pengaruh proses politik
Dilaksanakan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dan keseimbangan fiskal.
Berlangsungnya proses politik berpengaruh
terhadap berbagai kepentingan yang ada di
masyarakat.
d. Pembayaran pajak dan pelayanan pemerintah.
Efesiensi pelayanan yang diberikan pemerintah dibandingkan dengan pungutan yang
digunakan untuk pelayanan tersebut sulit diukur.
Pengukuran kualitas dan kuantitas pelayanan
pemerintah relatif sulit diukur karena:
1). Pembayaran pajak merupakan sumber pendapatan dari iuran yang bersifat memaksa.
2). Jumlah pajak yang dibayar berdasarkan
peraturan perundang undangan
3). Dengan dibukanya kesempatan kepada pihak
lain untuk menyelenggarakan pelayanan
pendidikan dan kesehatan, pengukuran
efesiensi pelayanan oleh pemerintah menjadi
lebih mudah.
3. Akuntansi Pemerintah
Berdasarkan Permendagri No. 64 tahun 2013
Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,
penyajian, laporan serta penginterprestasian
hasilnya.
Standar akuntansi pemerintah (SAP) adalah
prinsip prinsip akuntansi yang diterapkan
dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangan pemerintah.
SAP berbasis akrual, adalah SAP yang mengakui
pendapatan, beban, aset, utang dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual serta mengakui pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan APBD.
Pernyataan standar akuntansi pemerintah yang
selanjutnya disingkat PSAP, adalah SAP yang
diberi judul, nomor dan tanda efektif.
Adapun akuntansi pemerintah oleh para ahli,
antara lain sebagai berikut:
a. Menurut Revresond Baswir (2007:7), akuntansi pemerintah merupakanbidang akuntansi
yang erkaitan dengan lembaga pemerintahan
dan lembaga lembaga yang bertujuan untuk
tidak mencari laba.
b. Menurut Abdul Halim (2002:143), akuntansi
pemerintah adalah sebuah kegiatan dalam
rangka menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan dan entitas pemerintah untuk pengambilan keputusan ekonomi yang bersumber dari pihak pihak yang
berkepentingan atas berbagai alternatif arah
tindakan.
4. Karakteristik Akuntansi Pemerintah
a. Pemerintah tidak berorientasi laba. Oleh karena itu, dalam akuntansi pemerintah tidak
ada laporan laba/ rugi (income statement)
dan treatment akuntansi yang berkaitan dengannya.
b. Pemerintah membukukan anggran. Bagi
pemerintah, anggaran merupakan hal yang
penting karena menjadi dasar pelaksanaan
kegiatan.
c. Dalam akuntansi pemerintah dimungkinkan
mempergunakan lebih dari satu jenis dana.
Volume transaksi dari setiap jenis dana
dalam akuntansi pemerintah sangat banyak
sehingga perlu dibentuk satu dana tersendiri
d. Akuntansi pemerintah akan membukukan pengeluaran modal, Contoh: untuk membangun gedung dan mengadakan kendaraan
dalam perkiraan neraca dan laporan operasional.
e. Akuntansi pemerintah bersifat kaku karena
sangat bergantung kepada pengaturan perundang undangan
f.
Akuntansi pemerintah tidak mengenal
perkiraan modal dan laba yang ditahan pada
neraca
5. Kebijakan Akuntansi
Berdasarkan Permendagri No.64 tahun 2013, kebi
jakan akuntansi adalah prinsip prinsip, dasar
konversi, aturan dan praktek praktek spesifik
yang dipilih oleh suatu entitas dalam penyusunan
dan penyajian laporan keuangan pemerintah
daerah untuk memenuhi kebutuhan pengguna
laporan keuangan dalam rangka meningkatkan
keterbandingan laporan keuangan terhadap anggaran, antar periode maupun antar entitas.
Para pembuat standar akuntansi, penyelenggara
akuntansi dan pelaporan keuangan serta para peng
guna laporan keuangan hendaknya dapat memahami dan mentaati prinsip akuntansi dan pelaporan
keuangan.
Berdasarksan Permendagri No. 64 tahun 2013,
basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa itu terjadi tan
pa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Basis kas menuju akrual adalah basis akuntansi
yang menguasai pendapatan, belanja dan pembia
yaan berbasis kas serta mengakui aset, utang dan
ekuitas dana berbasis akrual.
Basis akuntansi merupakan prinsip akuntansi yang
menentukan kapan pengaruh atas transaksi diakui
untuk tujuan pelaporan keuangan.
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan
keuangan pemerintah adalah basis kas (cash
basis) untuk pengakuan pendapatan, belanja
dan pembiayaan dalam laporan realisasi
anggaran (LRA). Basis akrual (accuasl basis)
untuk pengakuan pendapatan, belanja dan
pembiayaan dalam laporan operasional (LO)
serta untuk pengakuan aset, kewajiban, dan
ekuitas dalam neraca.
Entitas pelaporan yang menyajikan laporan kinerja
keuangan diperkenankan untuk menyelenggarakan
akuntansi dan penyajian laporan keuangan dengan
menggunakan sepenuhnya dengan basis akrual
(fully accrual basis), baik dalam pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan maupun dalam pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dana.
6. Prinsip Akuntansi Pemerintah
Prinsip pencatatan akuntansi pemerintah
antara lain sebagai berikut:
a. Basis Akuntansi
Basis Akuntansi yang digunakan dalam laporan ke
keuangan pemerintah adalah basis akrual untuk
pengakuan pendapatan (LO) beban, aset, kewajiban
dan ekuitas.
Dalam hal peraturan perundangan mewajibkan disa
jikannya laporan keuangan dengan basis kas,
entitas wajib menyajikan laporan demikian.
b. Prinsip nilai historis (historical Cost)
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara
kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.
Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara
kas yang diharapkan akan dibayar untuk memenuhi
kewajiban tersebut dimasa yang akan datang.
c. Prinsip Realisasi (Realization)
Dalam akuntansi komersial digunakan prinsip penandingan antara biaya dan pendapatan (maching
cost againt revenue principle) pada suatu periode
Akuntansi.
Akuntansi pemerintah menggunakan prinsip reali
sasi, artinya pendapatan yang tersedia dan telah diotorisasikan melalui anggaran pemerintah pada suAtu tahun fiskal akan direalisasikan untuk memba
yar utang dan belanja dalam periode tersebut.
d. Prinsip Substansi mengungguli bentuk formal
(Substant over form)
Informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan
Wajar transaksi atau peristiwa lain yang seharusnya
disajikan. Transaksi tersebut perlu dicatat dan disa
jikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi
e. Prinsip Periodisitas (Periodicity)
Kegiatan akuntansi pelaporan keuangan perlu dibagi menjadi periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan.. Periode utama yang digunakan adalah tahunan. Periode bulanan, triwulanan dan semesteran juga dianjurkan.
f. Prinsip Konsistensi (consistency)
Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada
kejadian yang serupa dan periode ke periode oleh
suatu entitas pelaporan (prinsip konsistensi internal). Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah
dengan syarat bahwa metode yang baru diterapkan
mampu memberikan informasi yang lebih baik di
banding sebelumnya. Pengaruh atas perubahan me
tode ini diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan.
h. Prinsip Penyajian Wajar (fair Presentation)
Laporan keuangan menyajikan dengan wajar lapor
an realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas,
dan catatan atas laporan keuangan.
Faktor pertimbangan sehat bagi penyusun laporan
keuangan diperlukan ketika menghadapi ketidak
pastian peristiwa dan keadaan tertentu.
7. Asumsi dasar Akuntansi Pemerintah.
Asumsi dasar dalam keuangan di lingkungan peme
rintah adalah anggapan yang diterima dari suatu
kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar standar
akuntansi ditetapkan yang terdiri dari:
a. Asumsi Kemandirian Entitas
Berarti bahwa setiap unit organisasi dianggap sebagai unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban
untuk menyajikan laporan keuangan sehingga tidak
terjadi kekacauan antar unit satu indikasi pemerintah dalam pelaporan keuangan.
Salah satu indikasi terpenuhinya asumsi ini adanya
kewenangan entitas untuk menyusun anggaran dan
melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.
Entitas bertanggung jawab atas pengelolaan aset
dan sumber daya diluar neraca untuk kepentingan
Berdasarkan peraturan sebagai tugas pokoknya,
termasuk atas kehilangan
atau kerusakan aset dan sumber daya dimaksud,
utang piutang yang terjadi akibat keputusan
Entitas, serta terlaksana atau tidak terlaksana
program yang telah ditetapkan.
Asumsi kemandirian entitas, baik entitas pelaporan
maupun akuntansi, berarti bahwa setiap unit a
akuntansi dianggap sebagai unit yang mandiri dan
mempunyai kewajiban untuk menyajikan laporan
keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan antar
unit instansi pemerintah dalam pelaporan keuangan
Salah satu indikasi terpenuhinya asumsi ini adalah
kewenangan entitas untuk menyusun anggaran dan
melaksanakannya dengan tanggung jawab diluar
neraca untuk kepentingan wilayah/ daerah tempat
berlakunya sebuah undang undang yang berdasarkan tugas pokoknya, termasuk atas kehilangan atau
kerusakan aset atau sumber daya dimaksud,
utang piutang yang terjadi akibat putusan
entitas, serta terlaksana atau tidaknya dari
program yang telah ditetapkan.
b. Asumsi kesinambungan entitas
Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas pelaporan akan berlanjut keberadaannya. Dengan demikian pemerintah diasumsikan
tidak bermaksud melakukan likuiditas atas entitas pelaporan dalam jangka pendek.
c. Asumsi keter-ukuran dalam satuan uang
(monetary measurement)
Laporan keuangan entitas harus menyajikan setiap
kegiatan yang dapat dinilai dengansatuan uang.
Hal ini diperlukan agar memungkinkan
dilakukannya entitas dan pengukuran dalam
akuntansi
8. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Kriteria Kualitatif Laporan Keuangan adalah ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informa
akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.
Prasarat normatif yang diperlukan agar laporan
keuangan
pemerintah
dapat
memenuhi
kualitas yang dikehendaki adalah sebagai
berikut:
a. Relevan
Laporan keuangan dapat mempengaruhi keputusan pengguna dalam mengevaluasi peristiwa masa
Lalu atau masa kini untuk mempredeksi masa
depan, serta menegaskan atau mengoreksi
hasil evaluasi kegiatan dimasa lalu.
Syarat Informasi yang relevan antara lain sebagai
berikut :
1). Memiliki manfaat umpan balik (flashback
value). Informasi memungkinkan pengguna
untuk
menegaskan
atau
mengoreksi
ekspektasi mereka dimasa lalu.
2). Memiliki manfaat prediktif (predictive value).
Informasi dapat membantu pengguna untuk
memprediksi masa yang akan datang berdasarkana hasil masa lalu dan kejadian masa
kini.
3). Tepat waktu. Informasi disajikan tepat waktu
sehingga dapat berpengaruh dan berguna
dalam pengambilan keputusan.
4). Lengkap. Informasi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin mencakup semua
informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan dengan memperhatikan kendala yang ada.
Informasi yang melatar belakangi setiap data
utama yang dimuat dalam laporan keuangan
diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan
dalam penggunaan informasi tersebut da
pat dicegah.
b. Andal
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari
pengertian yang menyesatkan dan kesalahan
material, menyajikan setiap fakta secara jujur
serta dapat diverifikasi
Ciri informasi yang andal sebagai berikut:
1). Penyajian jujur.
Informasi menggambarkan dengan jujur
transaksi serta peristiwa lainnya yang
disajikan atau secara wajar dapat diharapkan
untuk disajikan.
2). Dapat diverifikasi.
Informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan dapat diuji dan apabila pengujian
dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan kesimpulan
yang tidak berbeda jauh.
3). Netralis.
Informasi diarahkan pada kebutuhan umum
dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak
tertentu
c. Dapat dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan
akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan periode sebelumnya atau laporan
keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya.
Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan
eksternal. Perbandingan secara internal dapat dila
kukan apabila suatu entitas menerapkan suatu ke
bijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.
Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan
apabila entitas yang dibandingkan menerapkan
kebijakan akuntansi yang sama.
Apabila entitas pemerintah menerapkan kebijakan
akuntansi yang lebih baik dari pada kebijakan akun
tansi yang sedang diterapkan, perubahan tersebut
diungkapkan di periode terjadinya perubahan.
d. Dapat dipahami.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan da
lam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan
batas permohonan para pengguna.
Untuk itu, pengguna dapat diasumsikan memiliki
pengetahuan yang memadai atas kegiatan di ling
kungan operasi entitas pelaporan, serta adanya
kemauan pengguna untuk mempelajari informasi
yang dimaksud.
1. Penyusunan Kebijakan Akuntansi
Pelaporan Keuangan
2. Penyusunan Kebijakan
Akuntansi Akun
C. PENYUSUNAN
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
3. Tujuan Laporan
Keuangan Pemerintah
4. Peranan Laporan
Keuangan Pemerintah
1. Penyususnan Kebijakan Akuntansi
Pelaporan Keuangan
Tahapan penyusunan kebijakan akuntansi terkait
laporan keuangan dimulai dari pengumpulan
rujukan berupa peraturan perundangan dan
literatur lain yang terkait dengan kebijakan
akuntansi laporan keuangan pemerintah daerah.
Rujukan utamanya adalah PP No. 71 tahun 2010
Tentang standar akuntansi pemerintah
a. PSAP 01 tentang Penyajian laporan keuangan
b. PSAP 02 tentang Laporan realisasi anggaran
c. PSAP 03 tentang Laporan arus kas
d. PSAP 04 tentang Catatan atas laporan Keuangan
e. PSAP 11 tentang Laporan keuangan konsolidasian
f. PSAP 12 tentang Laporan operasional dan
g. IPSAP dan buletin teknis SAP terkait pelaporan
keuangan.
Berdasarkan rujukan dan referensi tersebut, dilakukan pemahaman dan analisis untuk melakukan
proses penyesuaian dan harmonisasi sesuai kon
disi dan kebutuhan laporan keuangan di pemerintah daerah.
Hasil proses penyesuaian dan harmonisasi dicantumkan kedalam pernyataan pada kebijakan
akuntansi pelaporan keuangan.
2. Penyusunan Kebijakan Akuntansi Akun
Tahapan penyusunan kebijakan akuntansi terkait
akun dimulai dan mempelajari SAP khususnya per
nyataan terkait pemakaian akun.
Download