Nama Kelompok 2 : 1. Ade Agus Arifin 2. Eka Puspita Sari 3. Eniawati 4. Febi Wijaya 5. Janu Febriansyah 6. Tiurma Nainggolan Mata Kuliah : Akuntansi Perilaku Jurusan : Akuntansi Materi : Konsep dan Peran Perilaku Organisasi Perilaku Organisasi adalah suatu studi yang menyelidiki bagaimana individu-individu, kelompok-kelompok serta struktur memengaruhi dan dipengaruhi oleh perilaku dalam organisasi. Perilaku mengacu pada apa yang ingin dilakukan oleh orang dalam organisasi, bagaimana orang-orang tersebut dibentuk, dan apa sikap mereka. Dimensi-dimensi dalam berorganisasi, antara lain sebagai berikut : Teori Peran Susunan atau tanggapan perilaku yang kita harapkan dan kehendaki disebut sebagai peranan sosial. Peranan dapat digunakan secara sederhana sebagai bagian dari orang-orang yang saling berinteraksi. Struktur Sosial Studi keperilakuan manusia yang sistematis bergantung pada dua fakta, pertama, orang-orang bertindak secara teratur dengan pila berulang. Kedua, orang-orang tidak mengisolasikan bentuk, tetapi mereka saling berhubungan. Budaya Budaya merupakan suatu sudut pandang yang pada saat yang bersamaan dijadikan jalan hidup oleh suatu masyarakat. Menurut Hofstede (1980 – 1991), ada empat dimensi budaya nasional, yaitu : 1. Jarak Kekuasan (Power Distance) yaitu sejauh apa orang percaya bahwa kekuasaan dan status didistribusikan secara tidak merata dan bagaimana orang menerima distribusi kekuasaan yang tidak merata tersebut sebagai cara yang tepat untuk mengorganisasikan sistem sosial. 2. Penghindaran Ketidakpastian (Uncertain Avoidance) yaitu sejauh apa orang merasa terancam dengan keadaan yang tidak tentu (tidak pasti) atau tidak diketahui. 3. Maskulinitas dan Feminitas (Masculinity And Femininity) Maskulinitas yaitu suatu situasi yang ditandai dengan nilai-nilai yang dominan dalam masyarakat yang lebih menekankan dan mementingkan uang, harta benda, atau materi. Sedangkan,Feminitas adalah suatu situasi yang menjelaskan nilai-nilai yang dominan dalam masyarakat, yang lebih menekanan pada pentingnya hubungan antar manusia, kepedulian orang lain dan ketentraman hidup. Individualisme dan Kolektivisme (Individualism And Collectivism) Individualisme adalah situasi yang menjelaskan orang-orang dalam suatu masyarakat yang 4. cenderung memperhatikan dirinya sendiri dan keluarga dekatnya saja. Sedangkan, kolektivisme adalah situasi yang menjelaskan orang-orang dalam masyaraat yang cenderung merasa memiliki ikatan kuat dengan satu kelompok berbeda dengan kelompok lainnya. Keempat dimensi budaya nasional tersebut mengandung nilai-nilai tertentu. Artinya budaya nasional suatu bangsa akan memengaruhi pandangan, sikap, dan kemudian perilaku dari bangsa tersebut. Kerangka dasar pada perilaku organisasi adalah terletak pada dua komponen, yaitu : - Komponen yang pertama adalah individu-individu yang berperilaku, baik itu perilaku secara individu, perilaku kelompok dan perilaku organisasi. - Komponen yang kedua adalah organisasi formal sebagai wadah dari perilaku itu, yaitu sebagai sarana bagi individu dalam bermasyarakat ditandai dengan keterlibatannya pada suatu organisasi dan menjalankan perannya dalam organisasi tersebut. Perubahan Pada Tingkat Individu 1. Perbedaan Individu 2. Motivasi 3. Pemberdayaa n 4. Berperilaku etis Kelompok 1. Bekerja dengan yang lainnya. 2. Perbedaa n kekuatan kerja. Karakteristik Utama Bidang Perilaku Organisasi Organisasi 1. Produktivitas 2. Pengembanga n efektivitas karyawan. 3. Menempatkan orang pertama. 4. Mengelola dan bekerja dalam dunia multikultural. 5. Fleksibilitas Karakteristik Pusat Perhatian Tiga tingkatan analisis Individu, kelompok, dan organisasi adalah sama pentingnya untuk penelaahan dan pemahaman perilaku dalam organisasi. Sifat dasar interdisipliner Prinsip, konsep, dan model ilmu perilaku yang dipakai yaitu psikologi, sosiologi, dan antropologi budaya. Orientasi humanistik Penekanan atas pentingnya sikap dan persepsi dalam pemahaman perilaku di dalam organisasi. Orientasi prestasi kerja Perhatian yang berlanjut diberikan atas pencarian cara-cara meningkatkan, memelihara, dan mendorong prestasi kerja yang efektif. Pengakuan adanya kekuatan Pengidentifikasian dan lingkungan luar pengamatan berlanjut atas kekuatan lingkungan luar penting untuk meningkatkan organisasi. Penggunaan metode ilmiah Jika mungkin, metode ilmiah digunakan untuk melengkapi pengalaman dan intuisi. Orientasi aplikasi Pengetahuan yang dikembangkan dalam perilaku organisasi akan sangat permanfaat bagi manajer praktikus jika mereka dihadapkan kepada masalah individu, kelompok dan organisasi. Keterlibatan Peran Manager dalam Organisasi Manajer adalah seseorang yang bekerja dengan dan melalui orang lain dimana dapat mengoordinasikan kegiatan-kegiatan pekerjaan guna mencapai sebuah tujuan organisasi tersebut. Secara umum, tingkatan manajer diklasifikasikan sebagai manajer tingkat bawah, tingkat menengah, dan tingkat atas. Manajer Tingkat Bawah (Lower Manajement) merupakan orang yang menduduki posisi di tingkatan paling bawah dan mengelola pekerjaan individu non-manajerial yang terlibat dalam produksi atau penciptaan produk organisasi. Manager tingkat bawah biasa disebut manajer lini, manajer kantor, atau bahkan mandor. Manajer Tingkat Menengah (Midle Manajement) mencakup semua tingkatan manajemen antara tingkatan paling rendah dengan tingkat puncak pada organisasi tertentu. Contoh manager tingkat menengah seperti kepala bagian atau kepala biro, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi. Manajer Tingkat Atas (Top Manajement) atau manajemen puncak adalah yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan yang mencakup seluruh organisasi dan menyusun rencana serta sasaran yang akan mempengaruhi keseluruhan organisasi itu. Perbedaan Perilaku Organisasi dengan Ilmu Perilaku Lainnya Perilaku Organisasi (PO) adalah ilmu terapan, sehingga ilmu perilaku organisasi tidak terlepas dari pengaruh ilmu perilaku sehingga berkontribusi dengan beberapa ilmu perilaku lain, diantaranya : 1. Perbedaan antara perilaku organisasi dengan psikologi industri atau organisasi, yaitu perilaku organisasi mempelajari perilaku manusia dengan tidak diawali pada psikologi manusia yaitu dengan menggunakan multidisiplin, sedangkan psikologi industri mempelajari perilaku manusia dengan diawali dari psikologi manusia itu sendiri. 2. Perbedaan antara perilaku organisasi dengan psikologimenggunakan teori organisasi terletak pada dua perbedaan diantaranya, yaitu analisis perilaku organisasi terpusat pada variabel tak terbatas. Perilaku organisasi mempelajari tingkah laku individu dan kelompok di dalam suatu organisasi dan penerapan dari lmu pengetahuan tertentu. Sedangkan teori organisasi adalah studi tentang susunan, proses, dan hasil organisasi itu sendiri. 3. Perbedaan antara perilaku organisasi dengan personnel dan human resources adalah bahwa perilaku organisasi lebih menekankan pada orientasi konsep, berdasarkan teori, sedangkan personnel dan human resources menekankan pada teknik dan teknologi. Variabel-variabel tak bebas, seperti misalnya tingkah laku dan reaksi-reaksi yang efektif dalam organisasi, yaitu pada pengelolaan sumber daya manusia itu sendiri agar berkualitas.