Uploaded by cindyastari50

Leukimia mieloblastik akut

advertisement
Leukimia mieloblastik akut
J U W I TA C I N D I A S TA R I
1 6 1 0 2 11 0 1 9
Leukimia
Suatu keganasan pada alat pembuat sel darah
berupa poliferasi sel hemopoetik muda yang di tandai
oleh adanya kegagalan sumsum tulang dalam
pembentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke
jaringan tubuh lain.
(Kapita Selekta kedokteran, 2000 )
Leukimia mieloblastik akut
Leukemia mieloblastik akut (LMA) adalah suatu
penyakit yang ditandai dengan transformasi neoplastik
dan gangguan diferensiasi sel-sel progenitor dari seri
mieloid.
DEFINISI
Insiden
Di Amerika Serikat, LMA merupakan 32% dari seluruh kasus
leukemia.
Insiden LMA kira-kira 2-3/100.000 penduduk
Penyakit ini lebih sering ditemukan pada dewasa (85%) dan anak
(15%)
Insidens LMA pada orang yang berusia 30 tahun adalah 0,8%, pada
orang yang berusia 50 tahun 2,7%, sedang pada orang yang berusia di
alas 65 tahun adalah sebesar 13,7%.
Lebih sering terjadi pada laki-laki, insiden LMA 40% dari kasus
leukimia
Etiologi
1. Tidak diketahui (biasanya)
2. Keturunan : Trisomi kromosom 21
3. Bahan kimia : benzene dan formaldehyde
4. Radiasi : Serangan bom atom hirosima tahun 1945
5. Rokok
6. Kemoterapi : golongan alkylating agent dan topoisomerase II
inhibitor
(Diambil dari: T Everington, R J Liesner, A H Goldstone,
Leukemia Akut Ed: Provan D. Hematologi Klinis Edisi II Buku
BMJ 2003. P: 30)
Klasifikasi
Tanda dan gejala
Gejala pertama biasanya terjadi karena sumsum tulang gagal menghasilkan
sel darah yang normal dalam jumlah yang memadai.
Gejalanya berupa:
• lemah
• sesak nafas
• infeksi
• perdarahan
• demam.
• Pucat
• Pembengkakan abdomen
Gejala lainnya adalah sakit kepala, muntah, gelisah dan nyeri tulang dan
sendi.
Patofisiologi
Diagnosa
• Anamnesa gejala klinis
• Px fisik
• Px lab
– Leukosit > 10.000
– Eritrosit, hb, ht dan trombosit menurun
– Eosinofil , neutrofil batang & segmen , limfosit, monosit menurun
– LDH & Asam urat meningkat
• Morfologi sel
– Sel blas mieloid atau premielosit menyusun lebih dari 20%
komponen seluler dari sumsum tulang
– Auer rod (+)
– Sel pengiring : neutrofil
• Sitogenetika
Abnormalitas kromosom terdeteksi pada sekitar 55% pasien AML dewasa.
Pemeriksaan sitogenetika menggambarkan abnormalitas kromosom seperti
translokasi, inversi, delesi, adesi.
• Pemeriksaan imaging
Pemeriksaan dilakukan untuk membantu menentukan perluasan penyakit
jika diperkirakan telah menyebar ke organ lain. Contoh pemeriksaannya
antara lain X-ray dada, CT scan, MRI.
Diagnosis banding
• Anemia aplastik
• ALL
• Infiltrasi sumsum tulang oleh keganasan
• Limfositosis, hepatosplenomegali
Penatalaksanaan
Karena AML lebih sering dijumpai pada dewasa, tatalaksana yang
dibahas adalah untuk pasien dewasa.Tujuan terapi AML adalah
menginduksi remisi dan mencegah kekambuhan.
• Terapi Induksi
Terapi induksi bertujuan untuk mencapai remisi komplit yang
didefinisikan sebagai blast dalam sumsum tulang <5%, tidak terdapat blast
dengan Auer Rods atau penyakit ektrameduler persisten, ANC > 1.000/μL,
dan trombosit ≥ 100.000/μL.Untuk pasien usia 18-60 tahun terapi yang
diberikan adalah: Tiga hari anthracycline (daunorubicin 60 mg/m2 ,
idarubicin 10-12 mg/ m2, atau anthracenedione mitoxantrone 10-12 mg/m2 ),
dan 7 hari cytarabine (100-200 mg/m2 infus kontinu) atau dikenal dengan “3
+ 7” merupakan standar terapi induksi.Respons komplit tercapai pada 6080% pasien dewasa yang lebih muda.
• Terapi konsolidasi
Terapi konsolidasi atau pasca-induksi diberikan untuk mencegah
kekambuhan dan eradikasi minimal residual leukemia dalam sumsum
tulang. Secara umum, terdapat 2 strategi utama terapi ini, yaitu
kemoterapi dan transplantasi sel punca hematopoietik. Pertimbangan
pemberian terapi didasarkan pada risiko penyakit yang dinilai dengan
profil sitogenetika dan molekuler .Pasien usia 16-60 tahun dengan risiko
favorable mendapat terapi cytarabine 1-1,5 g/m2 IV setiap 12 jam selama 3
hari atau 1-1,5 g/m2 IV hari 1-6 sebanyak 2-4 siklus.
• Terapi kekambuhan
Pada sebagian besar pasien AML yang mencapai remisi komplit, leukemia
akan kambuh dalam 3 tahun setelah diagnosis. Secara umum, prognosis
pasien setelah kambuh adalah buruk.
Terapi kekambuhan bertujuan untuk mencapai remisi baru dan mengarah
pada transplantasi sel punca hematopoietik.10 Beberapa regimen yang
digunakan adalah:
– Cytarabine dosis sedang (0,5-1,5 g/m2 IV setiap 12 jam hari 1-3)
–„
MEC (mitoxantrone 8 mg/m2 hari 1-5, etoposide 100 mg/m2 hari 1-5,
cytarabine 100 mg/m2 hari 1-5)
–„
FLAG-IDA (fludarabine 30 mg/m2 IV hari 1-5, cytarabine 1,5 g/m2 IV
diberikan 4 jam setelah infus fludarabine hari 1-5, idarubicin 8 mg/m2
IV hari 3-5, GCSF 5 μg/ kg subkutan dari hari 6 sampai sel darah putih
> 1 g/L)
Prognosis
• Hasil akhir pada pasien AML tergantung pada sejumlah faktor
seperti usia dan hitung jumlah leukosit saat pemeriksaan.
• Remisi dicapai 60-80% dari seluruh kasus, dan 30% diantaranya
bebas dari leukimia selama 3-5 tahun, sebagian besar darinya
akan mengalami kesembuhan.
• Pada usia diata 65 thn hanya ada 5% kesembuhan.
• Hasil pengobatan AML tidak sebaik ALL.
Referensi
• Buku kapita selekta hematologi , ed 6 hal 166-175
• Buku hematologi klinik ringkas, hal 121- 136
• Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II ed IV FKUI
• http://www.kalbemed.com/Portals/6/1_20_250AnalisisPerkembangan%20Terapi%20Leukemia%20Mieloid%20Akut.pdf
• http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/37617/Ch
apter%20II.pdf?sequence=4
• http://kampusdokter.blogspot.co.id/2012/12/leukemia.html
Leukimia limfositik kronik
J U W I TA C I N D I A S TA R I
1 6 1 0 2 11 0 1 9
Leukimia limfositik kronik
Suatu keganasan klonal limfosit ( B jarang pada
limfosit T). Perjalanan penyakit ini biasanya perlahan,
dengan akumulasi progresif yang berjalan lambat dari
limfosit kecil yang berumur panjang
DEFINISI
Epidemiologi
LLK merupakan 25% dari seluruh leukemia di Negara
barat, tetapi amat jarang ditemukan di Jepang, Cina, dan
Indonesia.Usia rata-rata saat diagnosis 65 tahun, hanya 10-15%
kurang dari 50 tahun. Angka kejadian di negara barat
3/100.000. Pada populasi geriatri, insidens di atas usia 70 tahun
sekitar 50/100.000. Resiko terjadinya LLK meningkat seiring
usia. Perbandingan resiko relatif pada pria tua adalah 2:1
perempuan tua. Kebanyakan pasien memiliki ras kaukasia dan
berpendapatan menengah.
Klasifikasi
Download