Uploaded by Billy Sandy

LAPKAS DADRS

advertisement
LAPORAN KASUS
DIARE AKUT DEHIDRASI RINGAN SEDANG
Disusun oleh:
Billy Sandy Handiansyah
030.15.044
Pembimbing:
dr. Ani Yuniar, Sp.A
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARAWANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 29 APRIL 2019 – 13 JULY 2019
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan kasus
DIARE AKUT DEHIDRASI RINGAN SEDANG
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah Karawang
Periode 29 April 2019 – 13 July 2019
Yang disusun oleh :
Billy Sandy Handiansyah
030.15.044
Telah diterima dan disetujui oleh dr. Ani Yuniar, Sp.A selaku dokter pembimbing Departemen
Ilmu Kesehatan Anak RSUD Karawang
Karawang, 24 Mei 2019
dr. Ani Yuniar, Sp.A
BAB I
PENDAHULUAN
Makanan yang paling sempurna untuk bayi hingga berumur 6 bulan adalah ASI,
karena ASI cukup mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan bayi, selain itu ASI
juga mengandung enzim pencernaan yang berguna untuk memudahkan bayi mencerna
dan menyerap gizi yang terkandung di dalam ASI.[1] Memberikan susu formula pada
bayi sebelum berusia enam bulan akan meningkatkan resiko berbagai macam penyakit,
salah satunya diare.[2] Diare adalah buang air besar lebih dari 3 kali perhari, disertai
perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang
berlangsung kurang dari satu minggu dan tidak lebih dari 14 hari. [3,4,5] Penyebab diare
secara klinis dikelompokkan menjadi 6 golongan besar, yaitu infeksi (disebabkan oleh
bakteri, virus atau parasit), malabsorpsi, alergi, keracunan, imunodefisiensi dan sebabsebab lainnya.[6] Secara umum pada kelompok usia dibawah 5 tahun, diare akut
merupakan penyebab kematian kedua (setelah pneumonia) dan insidensi dan resiko
kematian dari penyakit diare sangat besar pada kelompok usia ini. Dampak langsung
lainnya dari diare ini seperti gagal tumbuh, malnutrisi dan kegagalan perkembangan
kognitif.
[4]
Berdasarkan laporan dari World Health Organization (WHO), satu dari
sepuluh anak meninggal akibat diare dengan jumlah kematian 800.000 anak setiap
tahunnya.[7] Penyebab utama kematian diare adalah dehidrasi akibat kehilangan cairan
dan elektrolit melalui feses. Sementara penyebab lainnya adalah disentri, kurang gizi,
dan infeksi. Pada balita yang mengalami diare berkepanjangan akan menyebabkan
dehidrasi. Dehidrasi akibat diare tergantung pada persentase cairan tubuh yang hilang.
Dehidrasi diare yang terjadi dikategorikan menjadi diare tanpa dehidrasi, dehidrasi
ringan/sedang, dan berat.[8] Cara penularan diare pada umumnya melalui fekal oral
yaitu melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh enteropatogen, atau kontak
langsung tangan dengan penderita atau barang-barang yang telah tercemar tinja
penderita atau tidak langsung melalui lalat.[9] Diare pun dapat tertular melalui perantara
pengasuh. Pengasuh yang dimaksud disini adalah ibu, nenek, pembantu atau orang
yang mengasuh bayi lantaran kurangnya PHBS yaitu, kebiasaan mencuci tangan
sebelum merawat dan mempersiapkan segala keperluan balita.[10] Gejala tambahan
yang berhubungan dengan diare akut yakni nyeri perut, demam, dan muntah.[11,12] Anak
dengan gastroenteritis atau penyakit lain yang menyebabkan muntah, diare, atau asupan
makanan yang rendah berisiko mengalami dehidrasi.[13
BAB II
LAPORAN KASUS
STATUS PASIEN
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
RSUD KARAWANG
STATUS PASIEN
Nama Mahasiswa: Billy Sandy Handiansyah
Penguji
NIM
Tanda tangan:
: 030.15.044
: dr. Ani Yuniar, Sp.A
IDENTITAS PASIEN
Nama
:M
Jenis Kelamin : Laki - laki
Umur
: 2 bulan
Suku Bangsa : Sunda
Tanggal Lahir
: 10 april 2019
Agama
: Islam
Pendidikan
:-
Anak ke
: 2 dari 2
Alamat
: Dusun Rengas
No. RM
: xx.xx.xx.xx
ORANG TUA / WALI
Profil
Ayah
Ibu
Nama
N
N
Umur
27 tahun
24 tahun
Dusun Rengas
Dusun Rengas
Karyawan swasta
Ibu rumah tangga
Pendidikan terakhir
SLTP
SLTP
Suku bangsa
Sunda
Sunda
Agama
Islam
Islam
Alamat
Pekerjaan
Hubungan dengan orangtua : Anak kandung
I.
Anamnesis
Dilakukan secara alloanamnesis dengan : Ibu pasien
Lokasi
: Rawamerta R.149, RSUD Karawang
Tanggal / waktu
: 11 juni 2019
Tanggal masuk
: 10 juni 2019
Keluhan utama
: BAB cair sejak 4 hari SMRS
Keluhan tambahan
: Muntah 1x
A. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke ruang IGD dengan keluhan BAB cair dengan frekuensi 7x/hari sejak 4
hari sebelum masuk rumah sakit. Bab berwarna kuning kehijauan, berbau asam, dan tidak
ditemukan ampas, darah serta lendir. Pasien mengalami muntah 1x berisi cairan, tidak
terdapat darah dan tidak berwarna hijau. Pasien tidak mengalami demam, sesak, batuk
dan pilek. Pasien tampak rewel dan haus. Pasien mengkonsumsi MPASI, yaitu susu
formula soya. Pasien sudah berobat ke bidan tanggal 4 juni 2019 dan berikan antibiotic,
lacto b, dan obat racikan. Pasien sempat tidak BAB cair untuk beberapa saat lalu kembali
mengalami bab cair kembali
2 minggu yang lalu pasien pernah di rawat di RS.X selama 4 hari dengan keluhan serupa,
diare cair kurang lebih 1 minggu dengan frekuensi 10-15x/hari.
B. Riwayat kehamilan / kelahiran
Kehamilan Morbiditas
-
kehamilan
Perawatan
kontrol ke bidan setiap bulan ke bidan
antenatal
Kelahiran Tempat persalinan RS Proklamasi
Penolong
Dokter
persalinan
Cara persalinan
Sectio Caesar
Masa gestasi
38 minggu
Keadaan bayi
Berat lahir: 2600 gram
Panjang lahir: 48cm
Lingkar kepala: Orang tua pasien tidak ingat
Langsung menangis: (+)
Kemerahan : (+)
Nilai APGAR : Orang tua pasien tidak tahu
Kelainan bawaan : (-)
Kesimpulan riwayat kehamilan dan kelahiran : Pasien lahir secara section caesarea di
rumah sakit, cukup bulan dan saat lahir langsung menangis
C. Riwayat perkembangan
 Bereaksi terhadap bunyi/suara
: ±1 bulan (N : 0-3 bulan)
 Menggenggam
: ±1 bulan (N : 1-3 bulan)
 Mengangkat kepala
: ±1 bulan (N : 0-3 bulan)
 Duduk
:-
 Berdiri
:-
 Berjalan
:-
 Mengoceh spontan (cooing)
: ±1 bulan (N : 1-3 bulan)
 Bubbling
:-
 Bicara lancar
:-
Kesimpulan riwayat perkembangan: Tidak terdapat keterlambatan pertumbuhan
dan perkembangan pada pasien.
D. Riwayat makanan
Umur (bulan)
0-6
ASI/PASI
ASI hanya 1
minggu
Buah/Biskuit
Bubur susu
Nasi tim
6-12
12-18
18-24
Kesimpulan riwayat makanan: Pasien mendapatkan ASI ekslusif sampai usia 1 minggu
setelah itu diberikan susu formula hingga sekarang.
E. Riwayat imunisasi
Vaksin
Hepatitis B
Polio
Dasar (bulan)
Ulangan
Lahir
-
-
-
-
-
BCG
1
DTP
-
-
-
HiB
-
-
-
Campak
Kesimpulan riwayat imunisasi: Riwayat imunisasi tidak lengkap.
F. Riwayat keluarga
1. Corak Reproduksi
No.
Usia
Jenis
Hidup
Kelamin
8 tahun
1.
Laki - laki
Lahir Abortus
mati
Hidup
-
-
Mati
Keterangan
(sebab)
kesehatan
-
Sehat
2. Riwayat pernikahan
Profil
Ayah
Ibu
Nama
M
N
Pernikahan ke-
1
1
Umur saat menikah
21
18
Pendidikan terakhir
SLTP
SLTP
Suku bangsa
Sunda
Sunda
Agama
Islam
Islam
Keadaan kesehatan
Baik
Baik
-
-
Kosanguinitas
3. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami gejala yang sama seperti yang pasien
rasakan. Riwayat penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung,
penyakit paru, alergi, dan penyakit infeksi lain disangkal.
4. Riwayat kebiasaan keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok dan mengonsumsi
alkohol.
Kesimpulan riwayat keluarga : Keadaan kesehatan keluarga cukup baik
G. Riwayat penyakit yang pernah diderita
Penyakit
Umur
Penyakit
Umur
Penyakit
Umur
Alergi
(-)
Difteri
(-)
Penyakit jantung
(-)
Cacingan
(-)
Diare
(+)
Penyakit ginjal
(-)
DBD
(-)
Kejang
(-)
Radang paru
(-)
Otitis
(-)
Morbili
(-)
TBC
(-)
Parotitis
(-)
Operasi
(-)
Lain-lain:
(-)
Kesimpulan riwayat penyakit yang pernah diderita: Pasien pernah menderita sakit
diare pada umur 1 bulan dan sempat dirawat 4 hari di RS Proklamasi
H. Riwayat lingkungan perumahan
Pasien tinggal di rumah sendiri bersama kakek, nenek dan kedua orang tua beserta 1
kakaknya. Lingkungan perumahan padat penduduk. Pencahayaan dan ventilasi kurang.
Sumber air berasal dari air pam. Tidak begitu jauh dari limbah
Kesimpulan keadaan lingkungan : kurang baik
I.
Riwayat sosial ekonomi
Ayah pasien bekerja sebagai karyawan swasta dan ibu pasien bekerja sebaga ibu rumah
tangga. Penghasilan keluarga mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kesimpulan sosial ekonomi: Cukup
J.
Riwayat pengobatan
Pasien sudah mendapat pengobatan dari bidan berupa antibiotic, lacto b, dan obat racikan
untuk keluhan bab cair namun tidak ade kuat.
II.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesan sakit
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Kesan gizi
: Gizi cukup
Keadaan lain
: Lemas (-), pucat (-), sianosis (-), ikterik (-), anemis (-), mata
cekung (+), tampak rewel
Data antropometri
Berat badan
: 4,1 kg
Panjang badan
: 56 cm
Status gizi
BB/U
: -3SD  Berat badan sangat kurang
TB/U
: -2SD s/d -3SD  Pendek
BB/TB
: -2SD  Gizi cukup
Kesan gizi : Gizi cukup
Tanda vital
Tekanan darah
: - mmHg
Nadi
: 142x/menit
Napas
: 32x/menit
Suhu
: 36,8oC
Status generalis
Kepala : normocephal, uub datar
Rambut
: Hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Wajah
: Tidak ada dismorfik wajah, tidak tampak pucat atau sianosis
Mata
: Cekung (+/+), edema palpebra (-/-), ptosis (-/-), lagoftalmus
(-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat
isokor, refleks cahaya (+/+)
Telinga
: cairan (-), nyeri tekan (-), nyeri Tarik (-)
Hidung
: Sekret (-/-), napas cuping hidung (-)
Bibir
: Bibir kering, tidak tampak pucat atau sianosis
Mulut
: Tidak tampak trismus, mukosa berwarna kemerahan, tidak
tampak sianosis
Lidah
: Normoglosia
Tenggorokan
: Tonsil T1/T1, tidak hiperemis, arcus faring simetris, uvula
ditengah, kripti tidak melebar, tidak terdapat detritus
Leher : Tidak tampak dan tidak teraba pembesaran KGB maupun tiroid
Toraks
- Paru
Inspeksi
: Gerak dinding dada simetris, tidak terdapat retraksi
Palpasi
: Gerak nafas simetris
Perkusi
: Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi
: Suara nafas vesikuler ireguler pada kedua lapang paru, tidak
terdengar ronki maupun wheezing
- Jantung
Inspeksi
: Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi
: Iktus kordis tidak teraba
Auskultasi
: S1-S2 reguler, tidak terdengar murmur maupun gallop
Abdomen
Inspeksi
: Perut datar, tidak tampak distensi, gerak dinding perut
saat bernafas simetris
Auskultasi
: Bising usus (+) 3-4x/menit
Palpasi
: Teraba supel, tidak terdapat nyeri tekan, turgor kulit baik,
tidak teraba pembesaran organ
Perkusi
: Timpani di seluruh permukaan abdomen
Ekstremitas
Inspeksi
: Simetris, tidak terdapat deformitas, tidak tampak edema
Palpasi
: Akral hangat pada keempat ekstremitas, tidak terdapat
edema, capillary refill time <2 detik
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan laboratorium tanggal 10 juni 2019 pukul 12.51 WIB
No
Parameter
Hasil
Nilai rujukan
9 g/dL
10,5 – 14,0
HEMATOLOGI
1
Hemoglobin
2
Eritrosit
2,92 x 10^6/uL
3,60 – 5,20
3
Leukosit
11,43 x 10^3/uL
6,30 – 14,00
4
Trombosit
541 x 10^3/uL
150 - 400
5
Hematokrit
25,6%
35,0 – 53,0
6
Basofil
0%
0 -1
7
Eosinofil
6%
1–3
8
Neutrofil
21%
54 – 62
9
Limfosit
51%
25 – 33
10
Monosit
23%
3–7
11
MCV
88 fL
72 - 88
12
MCH
31 pq
24 - 30
13
MCHC
35 g/dL
32 – 36
14
RDW-CV
15%
12,2 – 15,3
81
50-90
KIMIA
15
GDS
IV.
RESUME
1 minggu SMRS dibawa
kebidan dengan keluhan
BAB cair dan dirawat
jalan diberikan obat
antibiotic, lacto b dan
obat racikan
Umur 1 minggu
dirawat di rs.X
karena kuning.
Sejak ini tidak
mengkonsumsi
asi
17 mei 2019
27 mei 2019
2 minggu SMRS
dirawat
di
RS.X
selama 4 hari dengan
keluhan BAB cair
selama 1 minggu
dengan frekuensi 15x
4 juni 2019
6 juni 2019
Bab cair sejak 4 hari SMRS,
frekuensi 7x, konsistensi cair,
tidak ditemukan ampas, bau
asam, warna kuning kehijauan,
muntah 1x berisi cairan
Pada pemeriksaan fisik ditemukan:

Tampak rewel

Mata cekung

Bibir kering
Pada pemeriksaan penunjang ( DPL ) ditemukan:

Hb 9 g/dl

Ht 25,6%

Eritrosit 2,92 x 10^6/ul

Trombosit 541 x 10^3/ul

Eosinophil 6%

Neutrophil 21%

Limfosit 51%

Monosit 23%

MCH 31pq
V.
DIAGNOSIS KERJA
- DADRS
- Status gizi cukup
- Imunisasi tidak lengkap
VI. DIAGNOSIS BANDING
- Diare akut dehidrasi ringan sedang ec bakteri
- Diare akut dehidrasi ringan sedang ec parasit
- Diare akut dehidrasi ringan sedang ec virus
VII. PEMERIKSAAN ANJURAN
- Pemeriksaan elektrolit
- Pemeriksaan Analisa gas darah
- Pemeriksaan feses
VIII. PENATALAKSANAAN
Non-medikamentosa
- Pemberian ASI atau susu formula yang cukup
- Edukasi keluarga untuk lebih memperhatikan kebersihan makanan yang
dikonsumsi dan membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan
- Edukasi keluarga untuk lebih memperhatikan lingkungan bermain anak
- Edukasi kepada orang tua :
- Mengkonsumsi obat sampai habis
- Melakukan imunisasi ulangan
Medikamentosa
-
Ivfd KA-EN 3B 410cc/hari = 17tpm mikro
-
PO Zinc syr 1x1
-
PO Lacto B 1x1/2
IX. FOLLOW UP
Hari 1 (10/06/19)
Hari 2 (11/06/19)
S
Bab cair sejak 4 hari SMRS, frek 7x,
warna kuning kehijauan, berbau
asam, tidak ditemukan lender, darah
dan ampas, disertai muntah 1x
Bab cair frek 12x berwarna kuning
kehijauan isi cair dan ada ampas, minum
susu formula soya, bak lancar tidak ada
sesak maupun demam
O
Kesan sakit: TSS, kesadaran: CM
T: 36,8oC
HR: 142x/menit
SPo2: 98%
RR: 32x/menit
BB: 4,1 kg
Kesan sakit; TSS, Kesadaran:CM
T: 37oC
HR: 124x/menit
SPo2: 99%
RR: 29x/menit
BB: 4,1 kg
K: normochepali, ca -/-, si -/-, bibir
kering +, mata cekung
L: KGB dalam batas normal
T: SNV +/+, rh -/-, wh -/-, simetris
S1S2 reg, m-, gA: BU + 3-4x/menit, NT -,
E: AH ++++, OE ----, CRT<2”
K: normochepali, ca -/-,si -/-, bibir kering +,
mata cekung
L: KGB dalam batas normal
T: SNV +/+, rh -/-, wh -/-, simetris
S1S2 reg, m-, gA: BU + 3-4x/menit, NT E: AH ++++, OE ----, CRT<2”
Hb 9 g/dL, Ht 25,6%, eritrosit 2,92 x
10^6/uL, trombosit 541 x 10^3/uL,
eosinophil 6%, neutrophil 21%,
limfosit 51%, monosit 23%, MCH
31pq
A
-
DADRS
-
DADRS
P
-
Infus KA-EN 3B 17tpm
mikro
Lacto b PO 2 x ½
Zinc syr 1 x 1
Nutrisi (ASI/MPASI)
-
Infus KA-EN 3B 17tpm mikro
Lacto b 2 x 1/2
Zinc syr 1 x 1
Ganti susu formula alergen
-
Hari 3 (12/06/19)
S
Tidak ada keluhan. Bab cair hanya
1x warna kuning
O
Kesan sakit: -, kesadaran: CM
T: 36,8oC
HR: 112x/menit
SPo2: 99%
RR: 29x/menit
BB: 4,2 kg
K: normochepali, ca -/-, si -/-, bibir
kering -, mata cekung L: KGB dalam batas normal
T: SNV +/+, rh -/-, wh -/-, simetris,
S1S2 reg, m-, gA: BU + 3-4x/menit, NT E: AH ++++, OE ----, CRT<2”
A
-
Diare non dehidrasi
P
-
Infus KA-EN 3B 17tpm
Nutrisi ( ASI )
X.
DIAGNOSIS AKHIR
- Diare non dehidrasi
- Gizi cukup
- Imunisasi tidak lengkap
XI. PROGNOSIS
Ad vitam
: Ad bonam
Ad functionam
: Ad bonam
Ad sanationam
: Ad bonam
DAFTAR PUSTAKA
1. KALAY, Hertina. Hubungan Antara Tindakan Pemberian Susu Formula Dengan
Kejadian Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Ranotana Weru
Kota Manado. Manado: Universitas Sam Ratulangi, 2012.
2. ARIF, Nurhaeni. Panduan ibu cerdas (asi dan tumbuh kembang bayi). Yogyakarta:
Media Pressindo, 2009.
3. World Health Organisasiton [internet]. Diarrhoeal Disease; 2013. Diakses dari http://
www.who.int/ mediacentre/factsheets/fs330/en/
4. World Gastroenterology Organisation [internet]. Acute Diarrhea in adults and children:
in global perspective. World Gastroenterology Organisation Global Guidelines; 2013.
Diakses
dari
http://www.worldgastroenterolog
y.org/assets/export/userfiles/Acut
e%20Diarrhea_long_FINAL_120604 .pdf
5. Guarino A, Albano F, Ashkenazi S, Gendrel D, Hoekstra JH, Shamir R, dkk.
Paediatric infectious diseases evidence-based guidelines for the management of
acute gastroenteritis in children in Europe: executive summary. Pediatr
Gastroenterol Nutr 2008;46:S81-122.
6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman pengendalian penyakit diare.
Jakarta; 2011.
7. WHO. Diarrhea: Why children are still dying and what can be done. 2009.
8. CHRISTY, Meivi Yusinta. Faktor yang berhubungan dengan kejadian dehidrasi diare
pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kalijudan. Jurnal Berkala Epidemiologi, 2014,
2.3: 297-308.
9. Kementrian Kesehatan RI.2011. Situasi Diare di Indonesia. Pengendalian diare di
Indonesia, Morbiditas dan Mortalitas Balita di Indonesia tahun 2000-2007, vaksin
Rotavirus untuk pencegahan diare.
10. RAGIL, D. W.; DYAH, Y. P. Hubungan antara pengetahuan dan kebiasaan mencuci
tangan pengasuh dengan kejadian diare pada balita. Jurnal of Health Education, 2017,
2.1: 39-46.
11. Guandalini S, Dincer AP. Nutritional management in diarrhoeal disease. Baillieres
Clin Gastroenterol. 1998;12:697-717.
12. Vernacchio L, Vezina RM, Mitchell AA, Lesko SM, Plaut AG, Acheson DWK.
Diarrhea in American infants and young children in the community setting:
Incidence, clinical presentation and microbiology. Pediatr Infect Dis J. 2006;25:2-7.
13. Vafaee A, Moradi A, Khabazkhoob M. Case-control study of acute diarrhea in
children. J Res Health Sci. 2008;8:25
Download