Pertanggungjawaban Perdata Hukum Lingkungan Hidup Wahyu Yun Santoso Sengketa Lingkungan • Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul dari kegiatan yang berpotensi dan/atau telah berdampak pada lingkungan hidup (Pasal 1 angka 25 UUPPLH) • Dispute. A conflict or controversy; a confllct of claims or rights; an assertion of a rlght, claim, or demand on oneside, met by contrary claims or allegations on the other (Black Law Dictionary) Sengketa Lingkungan Non Litigasi (psl 85-86) Mediasi/Arbitrasi LPJ yg bebas & tdk memihak Scr sukarela Tetapi “wajib” (psl 84 ay. 2&3) Litigasi (psl 87 -93) Hak Gugat Masyarakat Hak Gugat Pemerintah Hak Gugat Organisasi LH Non Litigasi (psl 85-86) PP No. 54/2000 & PermenLH 09/2010 Mediasi/Arbitrasi Mediator: cakap hkm, usia min. 30 th, penglmn 5 th. Arbiter: cakap hkm, usia min. 35 th, pnglmn 15 th. LPJ yg bebas & tdk memihak LPJ dibentuk o/ pemerintah di instansi LH LPJ dibentuk o/ masy akta notaris, jelas AD/ARTnya. Pasal 85 UUPPLH (1) Penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dilakukan untuk mencapai kesepakatan mengenai: a. bentuk dan besarnya ganti rugi; b. tindakan pemulihan akibat pencemaran dan/atau perusakan; c. tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan terulangnya pencemaran dan/atau perusakan; dan/atau d. tindakan untuk mencegah timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan hidup. (3) Dalam penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dapat digunakan jasa mediator dan/atau arbiter untuk membantu menyelesaikan sengketa lingkungan hidup. Pasal 86 UUPPLH (1) Masyarakat dapat membentuk lembaga penyedia jasa penyelesaian sengketa lingkungan hidup yang bersifat bebas dan tidak berpihak. (2) Pemerintah dan pemerintah daerah dapat memfasilitasi pembentukan lembaga penyedia jasa penyelesaian sengketa lingkungan hidup Ketentuan ini berbeda dlm UUPLH 23/1997 pemerintah membentuk lembaga penyedia jasa penyelesaian sengketa lingkungan hidup. ~ Shifting the responsibility Beberapa Contoh: • Mediasi PT. Freeport Indonesia dgn MHA Amungme & Komoro • Mediasi PT Molindo Raya Industrial dgn Masyarakat Dusun Paras Kec.Lawang Malang • Mediasi KLH dgn PT. Kalista Alam kebakaran gambut Kawasan Rawa Tripa • Mediasi PT. KAI dgn Masy. Sekitar Stasiun Tugu Yogya Litigasi (psl 87 -93) Ganti kerugian & pemulihan LH Hak Gugat Masyarakat Class Action Citizen Lawsuit Hak Gugat Pemerintah Hak Gugat Organisasi LH Prinsip dan Konsep Dasar • Standing = Legal Standing = Standing to Sue • Standing to sue means that party has sufficient stake in an otherwise justiciable controversy to obtain judicial resolution of controversy • Asas point d’interet “tiada gugatan tanpa kepentingan hukum”; Macam Gugatan: 1. Hak Gugat Perorangan; 2. Hak Gugat dari Organisasi Lingkungan; 3. Hak Gugat Masyarakat melalui Gugatan Perwakilan (Class Action); 4. Hak Gugat Warga Negara; 5. Hak Gugat Pemerintah. KONSEP PMH Psl. 1365 & 1366 BW: PMH harus buktikan kausalitas antara kesalahan dengan akibat hukum (kerugiannya). liability based on fault. Pasal 87 ayat (1) UUPPLH: setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang lain atau LH wajib membayar ganti rugi dan/atau melakukan tindakan tertentu. Konsep paling umum adalah negligence. KONSEP PMH Secara sempit : berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang melanggar hak orang lain atau bertentangan dengan kewajiban hukum pelaku yang telah diatur oleh UU; cek kasus Lindenbaum v. Cohen Secara luas : Melanggar hak subyektif orang lain hak perorangan dan hak atas kekayaan; Bertentangan dengan kewajiban hukum pelaku tertulis maupun tidak tertulis; Bertentangan dengan kaidah kesusilaan. STRICT LIABILITY Konsep strict liability tanggung jawab mutlak Konsep bahasa strict = ketat-melekat, tepat, seksama, teliti, streng Rujukan kasus Rylands v Fletcher 1868 Pertanyaan : strict liability atau absolute liability? Vernon Palmer: dalam absolute terdapat total rejection of defenses of any kind Namun seringkali juga perbedaan ini tidak diterapkan/ditafsirkan letterlijk Psl 88 UUPPLH: “Setiap orang yang tindakannya, usahanya, dan/atau kegiatannya menggunakan B3, menghasilkan dan/atau mengelola limbah B3, dan/atau yang menimbulkan ancaman serius terhadap lingkungan hidup bertanggung jawab mutlak atas kerugian yang terjadi tanpa perlu pembuktian unsur kesalahan”. STRICT LIABILITY Penjelasan Psl 88 UUPPLH: “unsur kesalahan tidak perlu dibuktikan oleh pihak penggugat sebagai dasar pembayaran ganti rugi. Ketentuan ayat ini merupakan lex specialis dalam gugatan tentang perbuatan melanggar hukum pada umumnya. Besarnya nilai ganti rugi yang dapat dibebankan terhadap pencemar atau perusak lingkungan hidup menurut Pasal ini dapat ditetapkan sampai batas tertentu (jika menurut penetapan peraturan perundangundangan ditentukan keharusan asuransi bagi usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan atau telah tersedia dana lingkungan hidup). Pedoman Penanganan Perkara LH (Kep MA RI No. 36/KMA/SK/II/2013) Dalam menangani perkara lingkungan hidup para hakim diharapkan: bersikap progresif karena perkara lingkungan hidup sifatnya rumit dan banyak ditemui adanya bukti-bukti ilmiah (scientific evidence), hakim lingkungan haruslah berani menerapkan prinsip-prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup antara lain prinsip kehati-hatian (precautionary principles), dan melakukan judicial activism. Anti SLAPP: Anti Strategic Law Suit Against Public Participation (pasal 66 UU PPLH) Setiap orang yang memperjuangkan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat tidak dapat dituntut secara pidana maupun digugat perdata Ketentuan ini dimaksudkan untuk melindungi korban dan atau pelapor yang menempuh cara hukum akibat pencemaran atau perusakan lingkungan hidup Perlindungan ini dimaksudkan untuk mencegah tindakan pembalasan dari terlapor melalui pemidanaan atau gugatan perdata dengan tetap memperhatikan kemandirian peradilan Hak Gugat Organisasi Lingkungan • Prof. Christopher Stone “Should Trees Have Standing?: Toward Legal Rights for Natural Objects” 1972 • Mmberikan hak hukum (legal rights) kpd obyek2 alam (natural objects) krn alam jg pnya hak meskipun mrpk obyek inanimatif • Pengadilan hak wali kpd organisasi lingkungan u upayakan pemulihan (remedial action) GUARDIANSHIP APPROACH Pengertian & Urgensi • Awal thn.1988 saat gugatan perdata Walhi atas 5 instansi pemerintah & PT. Inti Indorayon Utama. • Penggugat tdk tampil sbg penderita (aggrieved party) n bukan sbg kuasa para penderita ttp sbg organisasi mwakili kpntgn publik. Public Interest Litigation • Standing secara luas akses perorangan atau klmpk/organisasi di pengadilan sbg penggugat • Kpntingan hkm tkait kpemilikan (propietary interest) atau kerugian yg dialami langsung o penggugat (injury in act) • Melalui UU No. 23/1997 (UUPLH) dimuat pengakuan hukum (legal recognition) standing organisasi lingkungan • Citizen (private) suit • AS: Clean Air Act (art.304), Clean Water Act (art.505), Comprehensive Environmental Response, Compensation, and Liability Act (CERCLA) • Private Prosecution: Setiap orang dapat btindak sbg penuntut umum u pidana lingk (environmental offence) tuntutan pidana denda apbl JPU negara tdk mjalankan tugas • U LSM group action Di India • Private/citizen prosecution • Citizen standing hak gugat WN mngatasnamakn dirinya sbg pembayar pajak/WN yg diatur haknya u persoalkan planggaran konstitusi/perUUan • Representative standing hak gugat WN/ sklmpk mengatasnamakan the powerless u perjuangkan hak2 orang yg diatasnamakan’ • After 2013 National Green Tribunal (sedikit banyak mengadopsi ECHR) Rasionalitas • Organisasi LH berhak mngajukan gugatan utk kepentingan pelestarian fungsi LH Urgensi: • Faktor Kepentingan Masyarakat Luas • Faktor Penguasaan SDA oleh Negara Kendala: • Pembuktian • Perangkat pemulihan (remedial tools) Pasal 92 UUPPLH (1) Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup. (2) Hak mengajukan gugatan terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan tertentu tanpa adanya tuntutan ganti rugi, kecuali biaya atau pengeluaran riil. (3) Organisasi lingkungan hidup dapat mengajukan gugatan apabila memenuhi persyaratan: a. berbentuk badan hukum; b. menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi tersebut didirikan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup; dan c. telah melaksanakan kegiatan nyata sesuai dengan anggaran dasarnya (bonafide) paling singkat 2 (dua) tahun. Beberapa Contoh Gugatan Legal Standing • WALHI v. PT Freeport Indonesia (Mei 2000) atas insiden Danau Wanagon. Diputus oleh PN Jakarta Selatan, 28 September 2001 Legal Standing diakui dan gugatan dimenangkan hingga pada pokok perkara. • Walhi Jatim v. Gubernur Jatim, Dirut Perum Perhutani, dan Bupati Mojokerto.tahun 2003 atas kerusakan hutan yg diduga melatarbelakangi bencana banjir longsor Pacet di PN Surabaya, diputus 6 Januari 2004 Hakim menolak gugatan dengan tidak mengakui legal standing Walhi Jatim (subyek tdk memenuhi syarat). • Walhi v. PT. Lapindo Brantas, PT. Energi Mega Persada, Kalila Energi limited, PAN Asia, Medco Energi, Santos Brantas, Pemerintah Pemda Jatim cq gubernur Jatim, dan Bupati Sidoarjo pada 2007 di PN Jakarta Selatan, diputus pada 27 Desember 2007 Hakim mengakui legal standing Walhi. Namun dalam pemeriksaan pokok perkara Majelis hakim menilai semburan lumpur di lingkungan PT Lapindo Brantas merupakan fenomena alam. • Walhi v. PT NMR pada 2007 utk pencemaran di Teluk Buyat. Hak Gugat Perwakilan (Class Action) Dasar Hukum 1. Perma No 1 Tahun 2002 2. UU No. 32 Tahun 2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 91 (gugatan perwakilan) 3. UU No. 8 Tahun 1999 ttg Perlindungan Konsumen. Pasal 46 (gugatan kelompok). 4. UU No. 18 Tahun 1999 ttg Jasa Konstruksi, Pasal 38 (gugatan perwakilan). 5. UU No. 41 Tahun 1999 ttg Kehutanan, Pasal 71 (gugatan perwakilan). 6. UU No. 18 Tahun 2008 ttg Pengelolaan Sampah (gugatan perwakilan). Basis Pertimbangan Perma 1 Th 2002 • Penyelesaian pelanggaran hkm yg merugikan scr massal thdp orang banyak apbl memiliki fakta, dasar hkm, dan tergugat sama, apbl diselesaikan sendiri2 sgt tdk efektif; • Untuk efisiensi dan efektifitas; • Telah ada berbagai UU yang mengatur dasar-dasar gugatan perwakilan kelompok, dan gugatan yang mempergunakan dasar gugatan perwakilan kelompok, seperti UU 23/1997, UU 8/1999, UU 18/1999, UU 41/1999 CLASS ACTION • Berawal dr pelaks d sistem anglo saxon • Aturan awal scr komprehensif ada pd US Federal Rule of Civil Procedure 1938 • Class Action pd intinya gugatan perdata (biasa’ terkait permintaan injunction/ganti kerugian) yg diajukan o sjumlah orang (dlm jmlh tbatas) sbg perwakilan kelas (class representatives) mewakili kpntgn mereka & orang lain yg mrk wakili sbg korban (class members) • Class Action Gugatan Perwakilan Persyaratan 1. 2. 3. 4. Dr US Federal of Civil Procedure yg mjd inspirasi umum prosedur CA Numerosity jumlah orang yg mngajukan hrs sedemikian banyaknya (agar praktis & efisien) Commonality hrs ada kesamaan fakta or question of law antara pihak yg mewakili & diwakili Typicality tuntutan bg plaintiff maupun pembelaan bg defendant dr seluruh class members hrslah sejenis Adequacy of Representation kelayakan dr perwakilan brp jaminan u bs jujur, adil, serta mampu mlindungi kpntgn mereka yg diwakili Adequacy of Representation • Diajukan ke Hakim pd awal proses beracara • Mlalui mekanisme Preliminary Certification Test agar class member dpt mlakukan Opt in atau opt out sblm prosiding dimulai • Opt in mekanisme pemberian penegasan dr class members bhw mrk benar2 bagian dr CA • Opt out ksmptn bg class members u menyatakan diri keluar dr CA & tdk mjd bagian dr gugatan • Opt in & opt out mkanisme rekonfirmasi CA sblm gugatan diajukan • Bersifat reasonable & hny utk monetary damage • Preliminary Certification Test Bersifat fleksibel & tgantung diskresi hakim • Tujuan: Apkh gugatan mmenuhi kriteria/kondisi dasar u pengajuan CA Apkh CA mrpkn upaya yg benar2 efisien & bpegang dr prinsip keadilan (fair) Apkh wakil kelas (representative parties) scr jujur&sungguh2 dpt mlindungi kpntgn anggota kelas Beberapa kasus CA terkenal di US • Agent Orange Product Liability Litigation (January 1979) Diajukan o/ veteran vietnam atas pggunaan “agent orange” (jenis dioxin) untuk herbisida di Vietnam. Out of Court Settlement (v. Several chemical companies) However, no causal relationship was ever established between the alleged health effects in Vietnam veterans and their exposure to Agent Orange. Dpt kompensasi US $ 250.000.000,- scr lgsg & pelayanan rehabilitasi u future claimant • Dalkon Shield (1970 – 1989) Perush pnghasil kontrasepsi pnyebab fertilitas & kecacatan pd bayi. Lebih dari 100.000 wanita merasakan akibatnya. nation's largest and longest-running product liability cases. The new owners of A. H. Robins Co., makers of the intrauterine device, earlier agreed to create a $2.4-billion fund to settle the outstanding damage claims. Norma R. Broin, Major Mark L Broin & 60.000 airflight attendant v Philips Morris & 14 other tobacco comapnies • the Secondhand Smokers v. Tobacco Companies 1997 Gugatan dr Norma Broin (mntan pramugari) yg mnderita kanker paru2 mwakili 60.000 awak lain d Miami menggugat perush rokok sbg perokok pasif http://law.jrank.org/pages/12908/Broin-et-al-v-Philip-Morris-Incorporated-et-al.html Decision: The tobacco companies agreed to settle the injury claim before going to jury, funding a $300 million research foundation and paying $49 million in attorney fees and court costs, but not admitting to wrongdoing. Prush2 rokok wajib mmbayar US $ 300 juta u studi ttg pnyakit o rokok (study of tobacco related diseases Individual compensation tdk dipenuhi DEFINISI Perma No 1 Tahun 2002 Suatu tata cara atau prosedur pengajuan gugatan dimana satu orang atau lebih yang mewakili kelompok mengajukan gugatan untuk dirinya sendiri dan sekaligus mewakili sekelompok orang yang jumlahnya banyak, yang memiliki kesamaan fakta atau kesamaan dasar hukum dan kesamaan tuntutan antara wakil kelompok dan anggota kelompoknya. PERSYARATAN 1. 2. 3. 4. Jumlah anggota kelompok sedemikian banyak. Kesamaan fakta atau peristiwa Kesamaan dasar hukum yang digunakan. Kesamaan jenis tuntutan diantara wakil kelompok dengan anggota kelompok. 5. Wakil kelompok harus memiliki kejujuran dan kesungguhan untuk melindungi kepentingan anggota kelompok yang diwakili. SKEMA Anggota kelas Wakil kls Lawyer SK Daftar gugatan Pengadilan negeri Panggilan Sertifikasi Putusan Hakim Jawab-menjawab & Pembuktian Notifikasi Mekanisme Putusan Ganti rugi & Pembentukan Komisi Pendistribusian Ganti Rugi Sidang Hari I (Gugatan Dibacakan) SYARAT SURAT GUGATAN Harus memuat: 1.Identitas lengkap dan jelas dari wakil kelompok; 2.Definisi kelompok secara rinci dan spesifik; 3.Keterangan umum ttg anggota kelompok; 4.Posita yang jelas dan terperinci; 5.Jika tuntutan tidak sama karena sifat dan kerugian yang berbeda, dapat dikelompokkan dlm bagian kelompok/sub; 6.Usulan mekanisme atau tata cara pendistribusian ganti rugi. PROSEDUR • Pemberian Kuasa, tidak semua anggota kelas (class members) harus memberikan persetujuan secara tertulis (kuasa khusus). Pemberian kuasa cukup diwakilkan oleh wakil kelas (class representative) yang jumlahnya relatif lebih sedikit. • Bagian-bagian dalam gugatan harus lebih diperjelas secara formal tentang identitas pihakpihak (persamaan fakta, hukum, dan tuntutan). Pada bagian posita dan Petitum dijelaskan tentang mekanisme pendistribusian ganti rugi. PROSEDUR − Setelah pengajuan gugatan class action di pengadilan akan dilakukan proses sertifikasi, yaitu proses untuk menentukan apakah suatu gugatan dapat dilansungkan melalui prosedur class action atau tidak (Pasal 5 ayat (1) (2)); − Setelah diteliti dan memenuhi syarat maka dikeluarkan penetapan bahwa gugatan perwakilan tsb sah (Pasal 5 ayat (3)); − Dilanjutkan dengan proses notifikasi/ pemberitahuan, yang dapat dilakukan dengan berbagai cara yang sifatnya lebih efektif agar semua anggota kelas (class members) mengetahui akan adanya gugatan class action tersebut. PROSEDUR - NOTIFIKASI • • 1. 2. 3. 4. Pemberitahuan yang dilakukan oleh panitera atas perintah Hakim kepada anggota kelompok melalui berbagai cara yang mudah dijangkau oleh anggota kelompok yang didefinisikan dalam surat gugatan.(Ps. 1 huruf e) Notifikasi (pemberitahuan) perlu diadakan: Segera setelah hakim memutuskan bahwa pengajuan tata cara gugatan perwakilan kelompok dinyatakan sah Pada tahap penyelesaian dan pendistribusian ganti rugi ketika gugatan dikabulkan. Untuk memberi kesempatan bagi anggota kelas yang ingin menyatakan keluar (opt-out) dari kelompok tersebut. Cara pemberitahuan dibuat seefektif atas persetujuan hakim dengan tujuan agar anggota kelas mengetahui adanya prosedur class action. OPT IN dan OPT OUT • Mekanisme Opt In (pernyataan masuk), hanya anggota kelas yang melakukan pernyataan sebagai anggota kelas lah yang akan dianggap sebagai anggota kelas; • Mekanisme Opt Out (pernyataan keluar), hanya mereka yang menyatakan diri keluar dari kelompok lah yang akan dianggap sebagai bukan anggota kelompok; • Indonesia menganut sistem Opt Out; • Sebelum adanya UUPLH pelaksanaan CA selalu ditolak o/ Hakim dgn alasan hukum acara qta tdk mengaturnya • Beberapa contoh: Gugatan Bentoel Remaja o/ RO Tambunan v. Perusahaan Iklan, dan Radio Swasta Niaga Prambors (1987) Gugatan Demam Berdarah o/ Muktar Pakpahan v. Gubernur DKI Jakarta & Kakanwil Kesehatan DKI Gugatan Buruh Patal Senayan (Insan I) • Kasus yg ada stlah UUPLH mulai banyak bermunculan, seperti: gugatan YLKI v. PLN atas pemadaman listrik 1997 Setelah ada UUPLH cukup banyak: • Gugatan 27 nelayan mewakili 1145 kepala keluarga VS 3 perusahaan badan hukum di Metro Lampung ( perkara No. 134/PDT.G/1997/PN. Jkt Sel) • Gugatan yayasan LBH Riau (Firdaus Basyir) Vs 4 Perusahaan Perkebunan di Riau ( kasus asap akibat kebakaran hutan dan lahan) (No. 32/PDT/G/2000/PN/ PBR) • Gugatan 139 penarik becak mewakili juga 5000 orang penarik becak di Jakarta Vs Pemerintahan RI cq. Menteri Dalam Negericq. Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Perkara No.50/PDT.G/2000/ PN.JKT.PST) • Gugatan Ali Sugondo Cs (10 orang) mewakili 34 juta penduduk Jawa Timur Vs 18 Anggota Komisi B DPRD Propinsi Jawa Timur (kasus perjalanan studi banding para anggota DPRD Jatim) (perkara No 593/Pdt.G/2000/PN.SBY) • Gugatan class action Perwakilan korban kecelakaan kereta api di Brebes Vs PT. Kereta Api Indonesia di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 13 Mei 2002 Pasal 86 UUPPLH Pasal 91 (1) Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan kelompok untuk kepentingan dirinya sendiri dan/atau untuk kepentingan masyarakat apabila mengalami kerugian akibat pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. (2) Gugatan dapat diajukan apabila terdapat kesamaan fakta atau peristiwa, dasar hukum, serta jenis tuntutan di antara wakil kelompok dan anggota kelompoknya. Kemanfaatan • Proses b’perkara yg cukup ekonomis (judicial economy) • Mncegah pengulangan (repetition) gugatan serupa scr individual • Akses keadilan (access to justice) lebih tjamin krn diajukan atas nama class • Perubahan sikap pelaku pelanggaran (behaviour modification) detterent effect Class Representatives Class Members Concrete injured parties Class Action Organisasi Lingkungan Common Property Legal Standing Hak Gugat Warga Negara Citizen Lawsuit (US Practices) 3 forms of citizen lawsuit 1. a private citizen can bring a lawsuit against a citizen, corporation, or government body for engaging in conduct prohibited by the statute. for example, a citizen can sue a corporation under the Clean Water Act (CWA) for illegally polluting a waterway. 2. a private citizen can bring a lawsuit against a government body for failing to perform a non-discretionary duty. For example, a private citizen could sue the Environmental Protection Agency for failing to promulgate regulations that the CWA required it to promulgate. 3. less common form, citizens may sue for an injunction to abate a potential imminent and substantial endangerment involving generation, disposal or handling of waste, regardless of whether or not the defendant's conduct violates a statutory prohibition. analogous to the common law tort of public nuisance. Requisite: standing to sue • First, the plaintiff must have suffered an “injury in fact”—an invasion of a legally protected interest which is (a) concrete and particularized and (b) “actual or imminent, not ‘conjectural’ or ‘hypothetical’”. • Second, there must be a causal connection between the injury and the conduct complained of—the injury has to be “fairly ... trace[able] to the challenged action of the defendant, and not ... th[e] result [of] the independent action of some third party not before the court.” • Third, it must be “likely”, as opposed to merely “speculative”, that the injury will be “redressed by a favorable decision” Environmental laws that allow citizen suits include: 1. 2. 3. 4. 5. Clean Water Act Safe Drinking Water Act Clean Air Act 1970 Resource Conservation and Recovery Act Comprehensive Environmental Response, Compensation, and Liability Act (CERCLA) - Superfund 6. Surface Mining Control and Reclamation Act of 1977 7. Endangered Species Act of 1973 8. Emergency Planning and Community Right To Know Act of 1986- SARA Title III Bagaimana di Indonesia? • Praktik di US: Penggugat perlu memberikan notifikasi berupa somasi kepada penyelenggara Negara, yang berisikan setidaknya menerangkan bahwa akan diajukan suatu Gugatan Citizen Lawsuit terhadap penyelenggara Negara atas kegagalan atau kelalaian negara dalam pemenuhan hak-hak Warga Negaranya dan memberikan kesempatan bagi negara untuk melakukan pemenuhan jika tidak ingin gugatan diajukan 60 hari. • Contoh kasus: Gugatan CLS Mei 2011 terkait perlindungan TK migran. Langkah Kemenlu berupa PermenLN No. 04 Tahun 2008 dasar hukum bagi 24 Perwakilan RI untuk melakukan kegiatan pelayanan warga termasuk perlindungan; Kemenlu melalui Direktorat Perlindungan WNI dan BHI serta Perwakilan RI berperan aktif dalam memberikan perlindungan, pendampingan hukum, pemutihan, dan pemulangan bagi TKI yang bermasalah di LN. • Dalam petitum, wajib dituangkan untuk menyatakan bahwa Negara dihukum untuk mengeluarkan suatu kebijakan yang bersifat mengatur umum (regelling) demi menghindari terjadinya kembali hal tsb. Persyaratan (KMA No. 36/KMA/SK/II/2013) • Penggugat adl satu atau lebih WNI, bukan badan hukum; • Tergugat adl pemerintah dan/atau lembaga negara; • Dasar gugatan adalah untuk kepentingan umum kepentingan lingkungan dan kepentingan MH yg potensial atau sudah terkena dampak pencemaran dan/atau perusakan lingkungan); • Obyek gugatan adalah pembiaran atau tidak dilaksanakannya kewajiban hukum; • Notifikasi/somasi wajib dilakukan dalam jangka waktu 60 hari kerja sebelum adanya gugatan; • Tembusan notifikasi disampaikan kepada Ketua PN setempat. PROSEDUR • Pemberian Kuasa, tidak semua anggota kelas (class members) harus memberikan persetujuan secara tertulis (kuasa khusus). Pemberian kuasa cukup diwakilkan oleh wakil kelas (class representative) yang jumlahnya relatif lebih sedikit. • Bagian-bagian dalam gugatan harus lebih diperjelas secara formal tentang identitas pihakpihak (persamaan fakta, hukum, dan tuntutan). Pada bagian posita dan Petitum dijelaskan tentang mekanisme pendistribusian ganti rugi. Contoh yg sdh ada di Indonesia • Gugatan CLS atas nama Munir Cs atas Penelantaran Negara terhadap TKI Migran yg dideportasi di Nunukan 2003 Dikabulkan PN Jakarta Pusat dengan Ketua Majelis Andi Samsan Nganro. Hasilnya adalah UU Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia. Ini merupakan Gugatan CLS pertama yang muncul di Indonesia. • Gugatan CLS atas penyelenggaraan Ujian Nasional oleh LBH Jakarta 2008 Dikabulkan untuk sebagian, Pemerintah diminta meninjau ulang kebijakan penyelenggaraan Ujian Nasional. Diperkuat di Putusan Kasasi. (Putusan MA No.2596 K/PDT/2008) • Gugatan CLS atas kenaikan BBM oleh LBH APIK 2009 Ditolak, bentuk CLS tidak diterima Majelis Hakim PN Jakpus. • Gugatan CLS atas Operasi Yustisi oleh LBH Jakarta 2010 Ditolak, bentuk CLS tidak diterima Majelis Hakim PN Jakarta Pusat. • Gugatan atas penyelenggaraan jaminan sosial (putusan No. 278/Pdt.G/2010/PN. Jkt.Pst) • Gugatan CLS atas kemacetan di Jakarta dan ketidaknyamanan transportasi 2011 diterima dan dikabulkan. Contoh terkini • Gugatan CLS yang bernomor 118/Pdt.G/LH/2016/PN.PLK tertanggal 16 Agustus 2016, yang menang pada tanggal 22 Maret 2017. • Proses mediasi 2 bulan, persidangan 6 bulan. • Amar putusan: memerintahkan Presiden selaku Tergugat I, segera membuat beberapa turunan dari Undang Undang No 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup. memerintahkan kepada Presiden membuat Tim Gabungan yang terdiri dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pertanian dan Kementerian Kesehatan terkait dengan penanggulangan kebakaran hutan. pembangunan rumah sakit khusus paru, membuat ruang evakuasi khusus kebakaran hutan dan juga tim gabungan penanggulangan kebakaran. memerintahkan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk segera mengumumkan kepada publik lahan yang terbakar dan perusahaan pemilik konsensi, melakukan peninjauan ulang dan merevisi izin usaha pengelolaan hutan dan perkebunan yang terbakar maupun belum terbakar, melakukan penegakan hukum secara perdata dan pidana bagi perusahaan yang lahannya terjadi kebakaran. Hak Gugat Pemerintah Dasar Hukum Instansi pemerintah dan pemerintah daerah yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup berwenang mengajukan gugatan ganti rugi dan tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan yang menyebabkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang mengakibatkan kerugian lingkungan hidup Pasal 90 Ayat (1) UUPPLH KONSEP DAN KETENTUAN • Hanya untuk kerugian akibat pencemaran yang bukan mrpkan hak milik privat; • Doktrin public trust dari kedaulatan negara; • Doktrin parens patriae peran pemerintah sbg pelindung, melindungi kedaulatan negara. • Contoh penerapan: Gugatan melawan PT. Kalista Alam atas kasus kebakaran hutan yang terjadi di daerah perkebunan milik tergugat diwajibkan membayar ganti rugi sebanyak Rp. 114,3 milyar dan melakukan pemulihan dgn biaya Rp. 251,7 milyar. Maturnuwun Wahyu Yun Santoso Environmental Law Dept. Faculty of Law UGM Hp. 081328605445 Email: [email protected] [email protected]