Uploaded by Wanhadji Setiawan

Resume Manajemen perencanaan

advertisement
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN
RESUME MANAJEMEN PERENCANAAN
1.
Pendahuluan
Pengimplementasian strategi dalam program-program kepolisian untuk mencapai
sasarannya masing-masing dilakukan melalui fungsi-fungsi manajemen yang mencakup,
perencanaan,
pengorganisasian,
pelaksanaan,
pengawasan dan pengendalian.
Hal
tersebut sesuai dengan Konsepsi yang yang tercantum dalam Manajemen Operasional
Polri yang diatur dalam Skep Kapolri No.Pol:Skep/44/XII/2005 tentang Sisrenstra Polri,
yang salah satunya menyebutkan tentang manajemen perencanaan sebagai salah satu
tahapan dalam daur manajemen operasional Kepolisian, yang berfungsi untuk
memberikan arah dan tujuan dari pelaksanaan tugas operasional Kepolisian. Dengan kata
lain manajemen perencanaan merupakan tahap awal dari daur pengelolaan organisasi
Kepolisian yang berguna sebagai pondasi dari seluruh kegiatan pengelolaan organisasi.
Secara implisit perencanaan merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum para
manajer dapat mengorganisasi, memimpin atau mengendalikan suatu kegiatan guna
menetapkan tujuan dan arah organisasi, apa yang akan dikerjakan, kapan dikerjakan,
bagaimana mengerjakannya dan siapa yang akan mengerjakannya.
Dalam membuat suatu perencanaan seorang senior manager harus memperhatikan
atau perlu mengetahui bahwa sistem perencanaan strategik merupakan suatu struktur (yang
didesain) dan merupakan proses yang mengorganisir dan mengkoordinasikan kegiatan
manager yang melakukan perencanaan itu serta tidak ada suatu sistem perencanaan
strategik yang universal, karena organisasi itu berbeda besar dan kecilnya, beragam-ragam
operasinya, cara pengorganisasiannya, berbeda pula gaya dan filosofi manajer-manajer
tersebut. Dengan demikian sistem perencanaan strategik yang efektif, memerlukan desain
yang situasional, harus memperhatikan situasi khusus organisasinya.
2.
Pembahasan
Perencanaan dalam manajemen Kepolisian, merupakan salah satu tahapan dalam
daur manajemen operasional Polri, sebelum menginjak kepada tahapan berikutnya yang
berfungsi untuk memberikan arah dan tujuan dari pelaksanaan tugas operasional
Kepolisian. Impelementasinya dalam organisasi kepolisian manajemen perencanaan perlu
2
dilaksanakan dengan perencanaan yang berbasis kenyataan dan didukung dengan anggaran
berbasis kinerja selain itu manajemen perencanaan strategis dapat di bagi keadalam 5 jenis
perencanaan yaitu sebagai suatu system, suatu proses, suatu mekanisme, suatu produk dan
perencanaan strategis sebagai suatu program.
Asas- asas yang terdapat dalam manajemen perencanaan meliputi:
a.
Asas keterpaduan dan kesatuan sasaran : Pemanfaatan sumber daya yang tersedia
bagi kepentingan pelaksanaan Tupok Polri hanya dapat dioptimalkan melalui
perencanaan yang terpadu.
b.
Asas manfaat dan prioritas : Setiap perencanaan harus ditujukan untuk mencapai
manfaat sebesar-besarnya sesuai kemampuan sumber daya yang terbatas,
karenannya penggunaan dan pemanfaatan sumber daya disusun dalam skala
prioritas.
c.
Asas keseimbangan dan keserasian: Antara pembangunan dan penggunaan
kekuatan Polri harus seimbang dan serasi.
d.
Asas kekenyalan dan pandangan jauh kedepan: Perencanaan strategis harus luwes
dan mampu mengidentifikasi masalah serta menyesuaikan diri setiap perubahan
yang timbul.
e.
Asas pembagian kewenangan dan tanggung jawab : Perencanaan strategis
membedakan pengambilan keputusan politik, strategis pembinaan dan operasional
serta tingkat tanggung jawab pelaksanaan berdasarkan fungsi sehingga dapat
dicegah duplikasi.
Asas-asas yang termuat dalam manajemen perencanaan tersebut selanjutnya
diaplikasi dalam pembuatan produk perencanaan pada setiap tingkat organisasi Polri,
khusus pada organisasi Polri tingkat KOD maka aplikasi dalam manajemen perencanaan
tersebut dapat dilihat dalam penyusunan produk-produk perencanaan seperti dibawah ini :
a.
Dalam penyusunan rancangan Renja didasarkan dengan menggunakan Pagu Ideal
dan Kirka Intel yang dalam penyusunannya dibentuk Pokja sesuai dengan surat
perintah dengan melibatkan para Pejabat Polres dan perwira senior meliputi : Waka
Polres, Para kabag, Para Kasat Fungsi, Para Kapolsek.
b.
Mekanisme penyusunan rancangan Renja dilakukan melalui pentahapan seperti
berikut :
1)
Pengumpulan bahan / Data
2)
Data yang telah diperoleh selanjutnya dirapatkan oleh Tim Kerja
3
c.
3)
Dibuatkan kesimpulan rapat
4)
Kesimpulan rapat tersebut selanjutnya dituangkan menjadi naskah kerja
Dalam setiap penyusunan Rancangan Renja Pokja melakukan koordinasi dengan
melaksanakan rapat Pokja guna membahas bahan berdasarkan masukan dari Bag,
Sat fung dan Polsek.
d.
Penyusunan Rancangan Renja dibatasi hingga tanggal 31 januari yang dalam
penyusunan di lampiri dengan dokumen-dokumen berupa : RKT, Keputusan
Kapolres dan Sprin Tim Pokja.
e.
Mekanisme penyempurnaan Renja selanjutnya dilaksanakan setelah terbitnya pagu
indikatf yang diterima setiap bulan maret untuk selanjutnya dilakukan
pendistribusian perprogran dan per satfung yang dituangkan dalam Renja.
f.
Pada tahap pengesahan Renja yang telah disusun oleh Tim Pokja selanjutnya
diparaf oleh Kabag Ren, Waka Polres dan ditandatangani oleh Kapolres.
g.
Pembuatan RKA K/L dilaksanakan dengan didasari pada beberapa hal, seperti :
1)
Pemutakhiran data
Satfung Polsek
(data
inventarisir kriminalitas,
kerawanan daerah, infrastruktur).
h.
2)
Kalender Kamtibmas
3)
Renstra Satker
4)
Kirka Intel
5)
Jumlah Personil
Dalam penyusunan RKA-KL visi, misi, tujuan, dan kebijaksanaan telah mengacu
kepada Restra Polres dan dalam hal penentuan banyaknya program kegiatan
disesuaikan dengan program TA sebelumnya ditambah program usulan baru
dimana program kegiatan yang tidak didukung anggaran tidak dimasukan dalam
RKA-KL dan semua program kegiatan telah diberi indikator kinerja dan standar
biaya yang dalam penyusunannya telah dilampiri dokumen berupa TOR / KAK,
RAB dan SIMAK BMN.
i.
Dalam penyusunan penetapan kinerja didasari pada DIPA RKA-KL dan tidak
melibatkan Para Kabag, Kasat Fung, Kasi Keu dan Polsek, penelaahan DIPA
dilakukan oleh anggota Bagian Perencanaan dan selanjutnya data disesuaikan
dengan isian pada DIPA yang mencakup semua program kegiatan, komponen dan
sub komponen yang tercantum dalam Dipa/RKA-KL.
4
j.
Penyusunan LAKIP disiapkan pada setiap akhir bulan desember adapun data/
bahan yang diperlukan dalam LAKIP meliputi laporan bulanan PKK dan PPS dari
setiap Bag, Sat dan Polsek serta Laporan realisasi anggaran.
k.
Penyusunan pengukuran kinerja mengacu pada target yang ditetapkan pada
penetapan kinerja yang dibuat pada awal tahun anggaran yang selanjutnya dihitung
berdasarkan pencapaian kinerja pada akhir tahun anggaran. LAKIP disusun oleh
Tim Pokja yang di paraf oleh Kabag Ren kemudian diparaf oleh Waka Polres
selanjutnya ditanda tangani oleh Kapolres.
3.
Kesimpulan
Polres berkedudukan sebagai Kesatuan Operasional Dasar (KOD) merupakan
pelaksana utama Polda yang mengemban dan melaksanakan semua fungsi operasional dan
fungsi manajemen Kepolisian bagi terselenggaranya keamanan wilayah hukum, sehingga
kontribusi dan peran Polres dalam pelaksanaan fungsi kepolisian merupakan garda
terdepan sekaligus cerminan integral dari seluruh kinerja lembaga kepolisian, oleh karena
itu dalam pengelolaan organisasi kepolisian di tingkat Polres perlu dilaksanakan secara
profesional, konseptual dan sistematis dengan menggunakan suatu sistem manajemen yang
baik.
Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan kekuatan kepolisian harus didasarkan
pada manajemen perencanaan yang diaktualisasikan secara proporsional sehingga mampu
memberikan arah dan tujuan yang jelas terhadap setiap kegiatan yang dilaksanakan. Oleh
karena revitalisasi manajemen perencanaan merupakan suatu hal yang sangat penting
dalam organisasi Polres dimana hal tersebut perlu selalu dilakukan edukasi dan sosialisasi
kepada para pejabat perencana dan seluruh perwira senior lainnya.
.
Lembang,
Maret 2011
Penulis
YOSEF SRIYONO JH, SIK
AKBP NRP. 73010267
Download